Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

“Gatroenteritis Akut”
KEPERAWATAN KRITIS

KELOMPOK 2
ADRIANA KUWAY : 183145105046
RULEHA RUMAF : 183145105041
HAYANI : 183145105055
AUTIN SAKNOHSIWY : 183145105052
GRICELLA M. LATUHIHIN : 183145105024
SELOMID ANGGARMASA : (Tidak Aktif)

UNIVERSITAS MEGAREZKY
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
T/A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjantkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nya sehingga
kami di beri kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah dengan judul “ Asuhan
Keperawatan Gatroenteritis Akut” dengan tepat waktu.Pembuatan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Kritis, dan juga untuk menambah wawasan
pembaca dan juga penulis
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampuh Mata Kuliah “ Ns Kurniawan
Amin. S.Kep, M.Kep” yang telah memberikan tugas kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, diharapkan
memberikan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini

Penulis

18 Oktober 2021
DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MAKALAH
C. TUJUAN MAKALAH
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Gastroenteritis Akut
B. Etiologi Gastroenteritis Akut
C. manifestasi klinis Gastroenteritis Akut
D. Komplikasi Gastroenteritis Akut
E. Pemeriksaan penunjang Gastroenteritis Akut
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan
B. Intervensi Keperawatan
C. Implementasi Keperawatan
D. Evaluasi Keperawan
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gastroenteritis akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat
dan konsistensi tinja lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya,
berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu (Suharyono, 2003).
Gastroenteritis akut didefinisikan sebagai diare yang berlangsung kurang dari 15
hari (Rani AA. dkk 2015)
Diare dapat di sebabkan oleh beberapa factor di antaranya di sebabkan oleh
factor infeksi, factor malabsorbsi, factor makanan, maupun factor psikologis.
Sebagian besar factor diare di sebabkan oleh factor infeksi. Banyak dampak yang
dapat terjadi karena infeksi saluran cerna antara lain, pengeluaran toksin yang
dapat menenimbulkan gangguan sekresi dan reabsorpsi cairan dan elektrolit yang
mengakibatkan dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit dan gangguan
keseimbangan asam basa. Dengan demikian, dari beberapa factor di atas akan
menimbulkan tanda dan gejala yang berbeda. Manifestasi pada orang dewasa
biasanya di tandai dengan Konsistensi feces cair (diare) dan frekuensi defekasi
semakin sering, muntah (umumnya tidak lama) , demam (mungkin ada, mungkin
tidak), kram abdomen, membrane mukosa kering, berat badan menurun. Selama
proses terjadi diare tanda dan gejalanya juga lain lagi seperti kulit sekitar anus
akan mengalami iritasi atau lecet akibat seringnya defekasi. Maka sangat di
butuhkan perhatian dan perawatan yang maksimal pada pasien dewasa di Rumah
Sakit.
Salah satu penyakit yang termasuk masalah kesehatan masyarakat umumnya
adalah gastroenteritis.Gastroentritis banyak ditemukan terutama dinegara Asia,
Afrika, dan Amerika menunjukkan bahwa gastroenteritis merupakan penyebab
utama dan rata – rata pada anak dewasa ( Nur Qolis, 2016).
World Health Organization (WHO) melaporkan sekitar 3,5 juta kematian
pertahun disebabkan oleh Gastroenteritis atau diare akut, dimana 80% dari
kematian ini mengenai anak – anak dibawah umur 5 tahun. Di Amerika Serikat,
diperkirakan 200 – 300 juta episode gastroenteritis akut timbul tiap tahun, 1,8 juta
perawatan di rumah sakit dan 3.100 kematian.

Data Departemen Kesehatan RI menunjukkan 5.051 kasus diare sepanjang


tahun 2005 lalu di 12 provinsi. Jumlah ini meningkat derastis dibandingkan
dengan jumlah pasien diare pada tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 1.436 orang.
Di awal tahun 2006, tercatat 2.159 orang di Jakarta yang dirawat di rumah sakit
akibat menderita diare (NurQolis,2016).
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian Gastroenteritis Akut?
2. Menjelaskan etiologi Gastroenteritis Akut?
3. Menjelaskan manifestasi klinis Gastroenteritis Akut?
4. Menjelaskan komplikasi Gastroenteritis Akut?
5. Menjelaskan pemeriksaan penunjang Gastroenteritis Akut?
6. Menjelaskan asuhan keperawatan Gastroenteritis Akut?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian Gastroenteritis Akut
2. Untuk mengetahui etiologi Gastroenteritis Akut
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis Gatroenteritis Akut
4. Untuk mengetahui komplikasi Gastroenteritis Akut
5. Untuk mengetahui Pemeriksaan penunjang Gastroenteritis Akut
6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan Gastroenteritis Akut
BAB II
TINJAUN TEORI

I. Pengertian Gastroenteritis Akut


Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus yang
di tandai dengan muntah-muntah dan diare yang berakibat kehilangan cairan elektrolit
yang menimbulkan dehidrasi dan gejala keseimbangan elektrolit ( cecyly, Betz.2002).
Gastroenteritis adalah penyakit akut dan menular menyerang pada lambung dan
usus ditandai dengan Frekuensi BAB encer 5x atau lebih dalam sehari
Penyebab utama gastroenteritis adalah adanya bakteri, virus, parasit ( jamur,
cacing, protozoa). Gastroenteritis akan di tandai dengan muntah dan diare yang dapat
menghilangkan cairan dan elektrolit terutama natrium dan kalium yang akhirnya
menimbulkan asidosis metabolic dapat juga terjadi cairan atau dehidrasi ( Setiati,
2009).
II. Etiologi Gatroenteritis Akut
Faktor penyebab gastroenteritis adalah:
a. Faktor infeksi
 Infeksi internal : infeksi saluran pencernaan makanan yang
merupakan penyebab utama gastroenteritis pada anak, meliputi
infeksi internal sebagai berikut:
 Infeksi bakteri : vibrio, ecoly, salmonella shigella, capylabactor,
versinia aoromonas dan sebagainya.
 Infeksi virus : entero virus ( v.echo, coxsacria, poliomyelitis)
 Infeksi parasit : cacing ( ascaris, tricuris, oxyuris srongyloidis,
protozoa, jamur
 infeksi parenteral : infeksi di luar alat pencernaan, seperti : OMA,
tonsilitis, bronkopneumonia, dan lainnya.
b. faktor malabsorbsi:
c. Faktor makanan : Makanan basi, beracun dan alergi terhadap makanan.
d. Faktor psikologis
Rasa takut dan cemas (jarang tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih
besar) (Mansjoer arief, 2000)
III. Manifestasi Klinik Gatroenteritis

a. Konsistensi feces cair (diare) dan frekuensi defekasi semakin sering


b. Muntah (umumnya tidak lama)
c. Demam (mungkin ada, mungkin tidak)
d. Kram abdomen, tenesmus
e. Membrane mukosa kering
f. Fontanel cekung (bayi)
g. Berat badan menurun
h. Malaise

IV. Komplikasi Gatroenteritis


a. Dehidrasi
b. Renyatan Hiporomelik
c. Kejang
d. Bakterikimia
e. Malnutrisi
f. Hipoglikimia
g. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus
Dari komplikasi Gastroenteritis, tingkat dehidrasi dapat di klasifikasikan
sebagai berikut :
 Dehidrasi ringan
Kehilangan cairan 2 – 5% dari BB dengan gambaran klinik turgor kulit
kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok.
 Dehidrasi sedang
Kehilangan 5 – 8% dari BB dengan gambaran klinik turgor kulit jelek,
suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam.
 Dehidrasi berat
Kehilangan cairan 8 – 10% dari BB dengan gambaran klinik seperti
tanda dihidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis
sampai koma, otot kaku sampai sianosis.
V. Pemeriksaan Penunjang Gatroenteritis

1. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium lengkap pada diare akut pada umumnya tidak
diperlukan, hanya pada keadaan tertentu mungkin diperlukan misalnya penyebab
dasarnya tidak diketahui atau ada sebab-sebab lain selain diare akut atau pada
penderita dengan dehidrasi berat. Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan pada
diare akut:
 Darah darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, kultur dan tes
kepekaan terhadap antibiotika.
 Urine antibiotika. urine lengkap, kultur dan tes kepekaan terhadap tinja

2. Pemeriksaan makroskopik : tinja perlu dilakukan pada semua penderita diare


meskipun pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan. Tinja yang watery dan tanpa
mukus atau darah biasanya disebabkan oleh enterotoksin virus, protozoa, atau
disebabkan oleh infeksi diluar saluran gastrointestinal. Tinja yang mengandung
darah atau mukus bisa di sebbakan infeksi bakteri yang menghasilkan sitotoksin,
bakteri enteroinvasif yang menyebabkan peradangan mukosa atau parasit usus.
3. Pemeriksaan mikroskopik untuk mencari adanya lekosit dapat memberikan
informasi tentang penyebab diare, letak anatomis serta adanya proses peradangan
mukosa. Lekosit dalam tinja diproduksi sebagai respon terhadap bakteri yang
menyerang mukosa kolon.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Identitas Klien
a. Biodata
Nama : An.C
TempatTanggalLahir/Usia : Kolaka 09 Februari 2017
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan :-
Alamat : Puuwatu
Tanggal Masuk : 24 Juni 2018
Tanggal Pengkajian : 25 Juni 2018
Diagnosa Medis : GEA (Gastroenteritis Akut)
b. Identitas Orang Tua
Ayah
Nama : Tn.N
Usia : 26 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Puuwatu
Ibu
Nama : Ny.J
Usia : 23 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Puuwatu
B. Pengkajian

1. Keluhan Utama

BAB 3× sehari Encer

2. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Kesehatan Sekarang


Klien dibawah ke puskesmas dengan keluhan BAB encer yang dialami sejak
5 hari yang lalu sebelum masuk ke puskesmas, di selingi muntah - muntah 2
kali sejak 5 hari sebelum masuk ke puskesmas hilang timbul. Pasien rewel (+)
riwayat batuk pilek (-) riwayat minum susu formula (-)
b. Riwayat Kesehatan Lalu
(Khusus untuk usia 0-5 tahun)
a. Prenatal Care
a. Pemeriksaan kehamilan
An. C merupakan anak ibu- 1 ( pertama) selama hamil ibu klien
melakukan pemeriksaan rutin ke bidan kurang lebih 6 ×
(kali).
b. Keluhan selama hamil
Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah sakit, obat yang
diminum ibu selama hamil yaitu tablet penamabah darah dari
bidan.
c. Riwayat yang membahayakan kehamilan
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat hipertensi dan
penyakit DM.
d. Kenaikan berat badan selama hamil
Ibu klien mengatakan selama kehamilan berat badan naik ± 10
kg.
e. Imunisasi Tetanus Toksoid
Ibu mengatakan melakukan imunisasi TT 2 × selama kehamilan.
Pada usia kehamilan 4 bulan mendapatakan TT 1 (Pertama), TT 2
(dua) pada kehamilan 5 bulan.
b. Natal
(a) Tempat melahirkan di RSUD Abu Nawas Kota kendari
(b) Lama dan jenis persalinan
Ibu mengatakan persalinannya lama. Sehingga dilakukan dengan
cara operasi caesar
(c) Penolongan persalinan
Ibu mengatakan persalinan di tolong oleh dokter
(d) Cara untuk memudahkan persalianan
Dengan cara caesar
(e) Komplikasi waktu lahir
Tidak ada komplikasi pada saat anak lahir.
3. Post Natal
(a) Kondisi bayi
BB lahir : 2700 gram
TB lahir : 49 cm
(b) Penyakit saat lahir
Ibu mengatakan pada saat lahir An. C tidak mempunyai penyakit.
(c) Problem menyusui
Ibu megatakan tidak ada masalah saat menyusui .
(d) Penyakit yang pernah di alami
Sebelum klien dirawat tidak pernah mengalami penyakit yang
berat dan hanya pernah mengalami panas / demam.
(e) Kesehatan yang dialami
Ibu mengatakan An.C tidak pernah mengalami jatuh atau
kecelakaan.
(f) Riwayat operasi
Ibu megatakan An.C tidak pernah di lakukan tindakan operasi.
(g) Riwayat alergi
(h) Ibu megatakan An.C tidak mempunyai riwayat alergi.
(i) Riwayat pengobatan
(j) Ibu klien mengatakan saat An.C sakit atau demam sebelum
dibawah ke puskesamas untuk mendapatkan pengobatan.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit anggota keluarga : Keluarga An.C tidak ada yang mengalami penyakit
yang menular seperti TB dan Hipertensi.
d. Riwayat Nutrisi
a. Pemberian ASI
a. Pertama kali disusui : An. C Pertama kali disusui umur 2 minggu
Cara pemberian : Menyusui
Lama pemberian : Saat ini An. C masih disusui oleh ibunya
b. Pemberian Susu Formula
Ibu mengatakan anaknya tidak diberikan susu formula.
c. Pola Perubahan Nutrisi Setiap Tahun Usia Sampai Nutrisi Saat Ini
Pada usia 0-4 bulan jenis nutrisi yang diberikan adalah ASI dan lama
pemberian 6 bulan. Pada usia 4 -12 jenis nutrisi yang diberikan yaitu
bubur saring ditambahkan telur. Sedangkan pada saat ini jenis nutrisi
belum diketahui dan lama pemberian belum diketahui.
e. Riwayat Sosial Pasien
a. Tempat tinggal : An. C diasuh oleh kedua orang tuanya dan tinggal
dirumah yang sama.
b. Lingkungan rumah : Hubungan anggota keluarga baik
c. Apakah rumah dekat sekolah dan ada tempat bermain : Rumah tempat
tinggal An. C jauh dari sekolah dan tidak ada tempat bermain.
d. Rumah tidak ada tangga biasa : Ibu mengatakan rumah tempat tinggal
tidak mempunyai tangga
e. Hubungan antara anggota keluarga : Hubungan dalam keluarga baik
f. Pengasuh anak :An. C diasuh oleh kedua orang tuanya
f. Aktivitas Sehari-hari
a. Nutrisi

No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Selera makan Selera makan sangat baik Selera makan tidak ada/
menurun
2. Menu makan Bubur Makanan hanya ASI
3. Frekuensi makan Makanan 3x sehari dengan 1 An.C tidak mau makan
porsi bubur dihabiskan
4. Cara makan An.C disuap oleh ibunya Tidak mau makan
b. Cairan

No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Jenis minuman ASI + Air Putih ASI + Air Putih
Frekwensi minumam An.C minum kurang lebih An.C minum ± 7-9 kali
7-12 kali sehari perhari
c. Eliminasi

No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


BAB
1. Tempat Pembuangan Di pempres Di pempres
2. Frekuensi 1x sehari 3x sehari
3. Konsistensi Padat, lembek Cair dan berampas
BAK
4. Frekuensi 3x atau 4x sehari >3x sehari
5. Volume 1000 cc 1000 cc
6. Warna atau kejernian Jernih kekuningan Kuning pekat (warna teh
pekat)

d. Istirahat Tidur
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Jam tidur
- Siang Tidak teratur Terganggu dan tidak
teratur
- Malam 19.00 wita Tidak teratur
2. Kebiasaan sebelum Sebelum tidur An. C selalu An. C rewel
tidur disusui oleh ibunya
Kesulitan tidur - Terganggu karena
sering BAB
e. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum Klien
(1) KU lemah
(2) Kesadaran Compos mentis
b) Tanda-Tanda Vital
(1) Suhu : 37
(2) Nadi : 138 menit
(3) Respirasi : 30 menit
(4) Tekanan darah :-
c) Antropometri
(1) Tinggi badan : 60 cm
(2) Berat badan : 6300 gram
(3) Lingkar lengan atas : 10 cm
(4) Lingkar kepala : 34 cm
(5) Lingkar dada : 33 cm
(6) Lingkar perut : 32 cm
f. Therapi Medis
1. IVFDRL 18 TPM
2. L Bio 2
3. Zinc 2
4. Injeksi Paracetamol 70 mg (7 cc) bila demam

3. Daftar Rumusan Masalah


a) Klasifikasi Data
` Data Subyektif
 Ibu klien mengatakan anaknya BAB sejak 5 hari yang lalu
 Ibu klien mengatakan anaknya BAB encer ± 3x sehari sejak tadi
pagi
 Ibu klien mengatakan anaknya lemas
 Ibu klien mengatakan anaknya tidak mau makan
 Ibu klien mengatakan anaknya kemerahan daerah pantat.
Data Obyektif
 Nampak BAB encer ± 3x
 Mukosa bibir kering
 Turgor kulit kering
 Klien tampak lemas
 Peristaltik 24 menit
 Tanda-tanda vital
o Nadi : 138 /menit
o Pernapasan : 30 /menit
o Suhu badan : 37
 Tamapak kemerahan didaerah anus
 IV RL 18 TPM

C. Analisis Data
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Data Subyektif Virus, Parasit, Bakteri, Diare
- Ibu klien mengatakan Mikroorganisme
anaknya BAB sejak 5 hari yang
lalu Infeksi pada sel
- Ibu klien mengatakan
anaknya BAB encer ± 3x sehari Berkembang diusus

Data obyektif Hipersekresi air dan


- Namapak BAB encer ± 3x elektrolit
- Peristaltik 24 menit
- Anak tampak lemah dan lemas Isi rongga usus berlebihan

Diare
2. Data Subyektif Diare Kekurangan
- Ibu klien mengatakan volume cairan
anaknya BAB sejak 5 hari yang
Frekuensi BAB meningkat
lalu
- Ibu klien mengatakan
Kehilangan cairan elektrolit
anaknya BAB dalam jumlah yang banyak
encer ± 3x sehari
- Ibu klien mengatakan anaknya Gangguan keseimbangan
lemas cairan elektrolit
Data obyektif
Dehidrasi
- Namapak BAB encer ± 3x
- Klien tampak lemah dan lemas Resiko kehilangan volume
- Tanda-tanda vital Nadi:138x/ cairan
menit,RR: 30x/menit, S: 37
dec,
- terpasang cairan Intravena 18 tetes/
menit

3. Data subyektif Diare Ketidakseimbana


 Ibu klien mengatakan anaknya gn nutrisi
lemas Distensi
 Ibu klien mengatakan anaknya
tidak mau makan
 Ibu klien mengatakan anaknya Mual muntah berlebihan
mual dan muntah
Data obyektif
Napsu makan menurun
 Klien tampak lemas
 Peristaltik 24 menit
 Tanda-tandavital
 Nadi:138x/menit
 RR:30x/menit
 Suhu : 37
 TB :-
 BB : 6 kg

4. Diagnosa Keperawatan
 Diare berhubungan dengan proses infeksi, inflamasi, iritasi,
malabsorbsi
 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ekskresi atau BAB
sering
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake makanan .
 Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilanagan cairan
aktif.

D. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa NOC NIC


1. Diare a) Kontinensi usus a) Manajemen Diare
berhubungan Setelah dilakukan tindakan Tindakan kreperawatan
dengan proses keperawatan diharapkan pasien 1. Evaluasi efek samping
infeksi,
inflamasi, iritasi, dapat mengontrol ppengeluaran pengobatan terhadap
malabsorbsi feses dari usus dengan kriteria gastrointestinal
hasil: 2. Anjurkan pasien untuk
1. Diare (4) menggunakan obat
2. Mengeluarkan feses paling antidiare
tidak 3 kali per hari (5) 3. Evaluasi intake makanan
3. Minum cairan secara yang di konsumsi
adekuat(5) sebelunya
4. Mengkonsumsi serat secara 4. Identifikasi faktor
adekuat(5) penyebab diare
Keterangan 5. Berikan makanan dalam
(4) : jarang menunjukan porsi kecil dan lebih sering
(5) : secara konsisten menunjukan serta tingkatkan porsi
b) Fungsi gastointestinal secara bertahap
Setelah dilakukan tindakan 6. Monitor tanda dan gejala
keperawatan diharapkan saluran diar
pencernaan pasien mampu b) Manajemen Saluran Cerna
mencerna, dan menyerap nutrisi Tindakan Keperawatan
dari makanan, dengan kriteria 1. Monitor buang air besar
hasil termasuk
1. Frekuensi BAB (4) frekuensi,bentuk,volume,d
2. Konsistensi feses (5) an warna dengan cara yang
3. Distensi perut (5) tepat
4. Peningkatan peristaltik (4) 2. Monitor bising usus
5. Diare (4) 3. Instruksikan pasien
Keterangan mengenai makan yang
(4) : sedikit terganggu tinggi serat
(5) : tidak terganggu
2. Ketidakseimba a) Status Nutrisi a) Manajemen nutrisi
ngan nutrisi Setelah dilakukan tindakan Tindakan keperawatan:
kurang dari keperawatan diharapkan nutrisi 1. Identifikasi adanya alergi
kebutuhan pasien dapat terpenuhi dengan atau intoleransi makanan
tubuh kriteri hasil: 2. Instruksikan pasien mengenai
berhubungan 1. Asupan makanan (4) kebutuhan nutrisi
dengan intake 2. Asupan cairan (5) 3. Atur diet yang diperlukan
makanan 3. Rasio berat/ tinggi badan (5) (yaitu, menyediakan
4. Energi (4) makanan protein tinggi,
5. Hidrasi (4) menambah atau mengurangi
Keterangan kalori, menambah atau
(4) : sedikit menyimpang dari rentang menurangi vitamin, mineral)
normal 4. Tentukan jumlah kalori dan
(5) Tidak menyimpang dari rentang jenis nutrisi yang dibutuhkan
normal untuk memenuhi persyaratan
gizi

b) Status nutrisi:Asupan Makanan b. Monitor nutrisi


&Cairan Tindakan keperawatan:
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor kecendrungan turun
keperawatan diharapkan jumlah BB
makanan dan cairan yang masuk ke 2. Monitor turgor kulit
dalam tubuh pasien adekuat, dengan 3. Monitor adanya mual dan
Kriteria hasil: muntah
1. Asupan makanan secara 4. Monitor pucat, kemerahan,
oral(4) dan kekeringan jaringan
2. Asupan makan secara tube konjungtiva
feeding (NGT/OGT) (4) 5. Monitor diet dan asupan
3. Asupan cairan secara oral(4) kalori
4. Asupan nutrisi parenteral(4)
(4): Sebagian besar adekuat
Keterangan:
(4): Sebagian besar adekuat
c. Monitor nutrisi
c. Status nutrisi: asupan nutrisi
Tindakan keperawatan:
Setelah dilakukan tindakan
1. Timbang berat badan pasien
keperawatan diharapkan asupan gizi
2. Monitor adanya mual muntah
pasien terpenuhi, dengan Kriteria
3. Monitor adanya penurunan
hasil: berat badan
1. Asupan kalori(5) 4. Monitor turgor kulit dan
2. Asupan protein(5) mobilitas
3. Asupan karbohidrat(5)
4. Asupan serat(4)
5. Asupan mineral(5)
Keterangan:
(4): Sebagian besar adekuat
(5): Sepenuhnya adekuat
d. Bantuan peningkatan BB
d. Berat badan: Massa tubuh Tindakan keperawatan:
Setelah dilakukan tindakan 1. Timbang pasien pada jam
keperawatan diharapkan berat badan yang sama setiap hari
pasien normal, dengan Kriteria hasil: 2. Monitor mual dan muntah
1. Berat badan(5) 3. Monitor asupan kalori setiap
2. Persentil lingkar kepala (anak) hari
(5) 4. Instruksikan cara
3. Persentil berat badan (anak)(5) meningkatkan asupan kalori
Keterangan:
(5): Tidak ada deviasi dari kisaran
normal

E. Implementasi dan evaluasi


Diagnosa Tanggal/jam Implemntasi Evaluasi
Diare berhubungan Senin 25/Juni/2018 Senin 26/Juni/2018

dengan proses S:
Jam 11.00 Mengkaji faktor penyebab dari
infeksi, inflamasi, - Ibu pasien mengatakan
iritasi, malabsorbsi diare BAB sudah tidak encer
lagi
Jam 11.30 - Ibu pasien Mengatakan
Mencatat warna, frekuensi,
An. C baru 1kali BAB
konsistensi dan jumlah feses
- BAB berwarna kuning
setiap kali BAB kecoklatan
O:
Memantau jumlah dan frekuensi - Turgor kulit normal
Jam 12.00
- Mukosa mulut lembab
dari BAB setiap 7 jam
- CTR <2 detik
A:
Memberitahu ibu untuk - Tujuan tercapai
memberikan oralit kepada anak - diare jarang
Jam 12.15 setiap kali setelah BAB menunjukan
- mengeluarkan feses
paling tidak 3 kali per
Memberitahu ibu untuk hari secara konsisten
memberikan oralit ±200 cc menunjukan
- minum cairan secara
setelah anak BAB adekuat secara
konsisten menunjukan
- frekuensi BAB sedikit
Jam 12.30 terganggu
Memberikan terapi obat zink
- konsistensi BAB tidak
1x10 mg sesuai order dokter terganggu
P: Intervensi di lanjutkan

Jam 13.00 Memantau mukosa mulut dan


turgor kulit anak
Jam 13.30
Menanyakan kepada ibu dan
anak berapa banyak minum
setelah BAB

Diare berhubungan 27/Juni/2018 28/Juni/2018

dengan proses S:
Jam 08.00
infeksi, inflamasi, Mengkaji faktor penyebab dari - Ibu mengatakan anaknya
diare
iritasi, malabsorbsi masih BAB
Mencatat warna, frekuensi, Frekuensi BAB ±4 kali,
konsistensi dan jumlah feses warna kuning, BAB
Jam 08.30
sudah ada ampasnya,
Memantau jumlah dan frekuensi
jumlah ±50 ml
dari BAB setiap 7 jam
- Ibu mengatakan jarak
Jam 08.45 anaknya untuk BAB
- Memberitahu ibu untuk
memberikan oralit kepada anak sudah tidak terlalu sering
setiap kali setelah BAB ( hasil
yang didapatkan anak minum O:
Jam 09.00 oralit ±200 cc /dot) - Anak tampak sudah lebih
- Memberitahu ibu untuk
baik
memberikan oralit ±200 cc
kepada anak setelah BAB - Anak sudah bisa bermain,
tidak lagi rewel
- Jarak anak untuk BAB
Memberikan terapi obat zink
sudah tidak lagi dekat
1x10 mg sesuai anjuran dokter
Jam 09.30 A: Tujuan tercapai
Mamantau mukosa mukut dan - Diare jarang menunjukan
Jam 09.50 turgor kulit - Mengeluarkan feses
paling tidak 3x/hari
Menanyakan kepada ibu dan
anak berapa banyak minum secara konsisten
Jam 10.00 setelah BAB menunjukan
- Minum cairan secara
adekuat secara konsisten
menunjukan
P: Intervensi di hentikan

Ketidakseimbangan Senin 25/Juni/2018 Senin 26/ juni/2018


nutrisikurang dari S: ibu pasien mengatakan
Jam 08.00 Mengkaji riwayat alergi
Kebutuhan tubuh anaknya sudah mau makan, ibu
Berhubungan pasien mengatakan anaknya
dengan intake Memberikan informasi kepada menghabiskan makanannya
makanan Jam 08.30 ibu tentang kebutuhan nutrisi O: saat di timbang BB: 32 kg,
yang diperlukan anak kulit tampak lembab, turgor
kulit kembali cepat, mukosa
Mencatat jumlah makanan yang bibir lembab, CRT < 2 detik
dihabiskan anak A: tujuan tercapai, asupan
Memeriksa turgor makanan dan cairan
kulit,kelembaban mukosa mulut tidakmenyimpang dari rentang
Jam 08.45
setelah 8 jam normal, asupan makanan
secara oral sebagian besar
adekuat
Memberitahu ibu untuk P: Intervensi dilanjutkan
Jam 09.00 menyuapi anaknya makan

Memantau mual dan muntah

Jam 09.30 selama makan

Ketidakseimbangan 27/Juni/2018 28/juni/2018


nutrisi kurang dari Mengkaji riwayat alergi
Jam 11.00
Kebutuhan tubuh makanan pada anak S:
Berhubungan - ibunya mengatakan
dengan intake Memberikan informasi kepada anaknya sudah mulai
makanan Jam 11.30 ibu tentang kebutuhan nutrisi makan seperti biasa
yang diperlukan anak - ibu mengatakan anaknya
dapat menghabiskan
Jam 12.00 Menjelaskan kepada ibu makanan yang diberikan
makanan yang tinggi serat agar (dalam mangkuk kecil)
di berikan kepada anaknya O:

Mencatat jumlah makan yang - Turgor kulit baik


dihabiskan anak, hasil yang
Jam 12.15 didapatkan anak tidak mau - Mukosa bibir lembab
makan setiap disuapkan pasien - CTR <2 detik, mata
selalu memuntahkan makanan
anak sudah tidak
Jam 12. 20 cekung, anak dapat
Memberitahu ibu untuk tetap
menyuapi anakanya makan menghabiskan
makananya, anak

Jam 12.30 banyak minum


Memantau mual dan muntah
A: Tujuan tercapai, Asupan
selama makan
makanan dan cairan tidak
menyimpang dari rentang
normal, Asupan makanan
secara oral sebagian besar
adekuat
P: Intervensi Dihentikan

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Gastroenteritis akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang
meningkat dan konsistensi tinja lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak
datangnya, berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu (Suharyono, 2003).
Gastroenteritis akut didefinisikan sebagai diare yang berlangsung kurang dari
15 hari (Rani AA. dkk 2015)
Diare dapat di sebabkan oleh beberapa factor di antaranya di sebabkan
oleh factor infeksi, factor malabsorbsi, factor makanan, maupun factor
psikologis. Sebagian besar factor diare di sebabkan oleh factor infeksi.
Banyak dampak yang dapat terjadi karena infeksi saluran cerna antara lain,
pengeluaran toksin yang dapat menenimbulkan gangguan sekresi dan
reabsorpsi cairan dan elektrolit yang mengakibatkan dehidrasi, gangguan
keseimbangan elektrolit dan gangguan keseimbangan asam basa.
 Dari Asuhan keperawatan maka dii dapatkan data-data yang
memfokuskan pada diagnosa yang ada, adapun diagnosa keperawatan
yaitu: Diare berhubungan dengan proses infeksi, inflamasi, iritasi,
malabsorbsi
 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ekskresi atau BAB
sering
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake makanan .
 Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilanagan cairan
aktif.
Adapaun intervensi, implementasi dan evaluasi yang sudah tercapai sesuai
dengan kebutuhan pasien

B. Saran

diare dapat menyerang siapa saja tergantung bagiman kita menjaga kebersihan
diri kita, lingkunan dan makan yang kita makan dan juga di sebabkan oleh
beberapa factor di antaranya di sebabkan oleh factor infeksi, factor
malabsorbsi, factor makanan, maupun factor psikologis. Sebagian besar factor
diare di sebabkan oleh factor infeksi.

DAFTAR PUSTAKA

Emi, Sinaga 2018 Asuhan Keperawatan Pada Anak C Pasien Diare Ruangan Rawat
Nginap Di Puskesmas Puuwatu http://repository.poltekkes-kdi.ac.id

Hasyim 2018 Asuhan Keperawatan Gastroenteritis Pada Tn.N Di Ruangan Inap


Puskesmas Kambanag http://repo.stikesperintis.ac.id/168/1/48%20HASYIM%20AJIS.pdf
Lidia Paramita 2017 Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Diare Di Ruang 2 Ibu
Dan Anak Rs Reksodiwiryo Padang
http://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/KTI_LIDIA_PARAMITA.pdf

Anda mungkin juga menyukai