Tugas Kelompok 2 Kep Kritis-1
Tugas Kelompok 2 Kep Kritis-1
“Gatroenteritis Akut”
KEPERAWATAN KRITIS
KELOMPOK 2
ADRIANA KUWAY : 183145105046
RULEHA RUMAF : 183145105041
HAYANI : 183145105055
AUTIN SAKNOHSIWY : 183145105052
GRICELLA M. LATUHIHIN : 183145105024
SELOMID ANGGARMASA : (Tidak Aktif)
UNIVERSITAS MEGAREZKY
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
T/A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjantkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nya sehingga
kami di beri kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah dengan judul “ Asuhan
Keperawatan Gatroenteritis Akut” dengan tepat waktu.Pembuatan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Kritis, dan juga untuk menambah wawasan
pembaca dan juga penulis
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampuh Mata Kuliah “ Ns Kurniawan
Amin. S.Kep, M.Kep” yang telah memberikan tugas kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, diharapkan
memberikan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini
Penulis
18 Oktober 2021
DAFTAR ISI
Cover
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MAKALAH
C. TUJUAN MAKALAH
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Gastroenteritis Akut
B. Etiologi Gastroenteritis Akut
C. manifestasi klinis Gastroenteritis Akut
D. Komplikasi Gastroenteritis Akut
E. Pemeriksaan penunjang Gastroenteritis Akut
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan
B. Intervensi Keperawatan
C. Implementasi Keperawatan
D. Evaluasi Keperawan
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gastroenteritis akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat
dan konsistensi tinja lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya,
berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu (Suharyono, 2003).
Gastroenteritis akut didefinisikan sebagai diare yang berlangsung kurang dari 15
hari (Rani AA. dkk 2015)
Diare dapat di sebabkan oleh beberapa factor di antaranya di sebabkan oleh
factor infeksi, factor malabsorbsi, factor makanan, maupun factor psikologis.
Sebagian besar factor diare di sebabkan oleh factor infeksi. Banyak dampak yang
dapat terjadi karena infeksi saluran cerna antara lain, pengeluaran toksin yang
dapat menenimbulkan gangguan sekresi dan reabsorpsi cairan dan elektrolit yang
mengakibatkan dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit dan gangguan
keseimbangan asam basa. Dengan demikian, dari beberapa factor di atas akan
menimbulkan tanda dan gejala yang berbeda. Manifestasi pada orang dewasa
biasanya di tandai dengan Konsistensi feces cair (diare) dan frekuensi defekasi
semakin sering, muntah (umumnya tidak lama) , demam (mungkin ada, mungkin
tidak), kram abdomen, membrane mukosa kering, berat badan menurun. Selama
proses terjadi diare tanda dan gejalanya juga lain lagi seperti kulit sekitar anus
akan mengalami iritasi atau lecet akibat seringnya defekasi. Maka sangat di
butuhkan perhatian dan perawatan yang maksimal pada pasien dewasa di Rumah
Sakit.
Salah satu penyakit yang termasuk masalah kesehatan masyarakat umumnya
adalah gastroenteritis.Gastroentritis banyak ditemukan terutama dinegara Asia,
Afrika, dan Amerika menunjukkan bahwa gastroenteritis merupakan penyebab
utama dan rata – rata pada anak dewasa ( Nur Qolis, 2016).
World Health Organization (WHO) melaporkan sekitar 3,5 juta kematian
pertahun disebabkan oleh Gastroenteritis atau diare akut, dimana 80% dari
kematian ini mengenai anak – anak dibawah umur 5 tahun. Di Amerika Serikat,
diperkirakan 200 – 300 juta episode gastroenteritis akut timbul tiap tahun, 1,8 juta
perawatan di rumah sakit dan 3.100 kematian.
1. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium lengkap pada diare akut pada umumnya tidak
diperlukan, hanya pada keadaan tertentu mungkin diperlukan misalnya penyebab
dasarnya tidak diketahui atau ada sebab-sebab lain selain diare akut atau pada
penderita dengan dehidrasi berat. Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan pada
diare akut:
Darah darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, kultur dan tes
kepekaan terhadap antibiotika.
Urine antibiotika. urine lengkap, kultur dan tes kepekaan terhadap tinja
1. Keluhan Utama
2. Riwayat Kesehatan
d. Istirahat Tidur
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Jam tidur
- Siang Tidak teratur Terganggu dan tidak
teratur
- Malam 19.00 wita Tidak teratur
2. Kebiasaan sebelum Sebelum tidur An. C selalu An. C rewel
tidur disusui oleh ibunya
Kesulitan tidur - Terganggu karena
sering BAB
e. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum Klien
(1) KU lemah
(2) Kesadaran Compos mentis
b) Tanda-Tanda Vital
(1) Suhu : 37
(2) Nadi : 138 menit
(3) Respirasi : 30 menit
(4) Tekanan darah :-
c) Antropometri
(1) Tinggi badan : 60 cm
(2) Berat badan : 6300 gram
(3) Lingkar lengan atas : 10 cm
(4) Lingkar kepala : 34 cm
(5) Lingkar dada : 33 cm
(6) Lingkar perut : 32 cm
f. Therapi Medis
1. IVFDRL 18 TPM
2. L Bio 2
3. Zinc 2
4. Injeksi Paracetamol 70 mg (7 cc) bila demam
C. Analisis Data
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Data Subyektif Virus, Parasit, Bakteri, Diare
- Ibu klien mengatakan Mikroorganisme
anaknya BAB sejak 5 hari yang
lalu Infeksi pada sel
- Ibu klien mengatakan
anaknya BAB encer ± 3x sehari Berkembang diusus
Diare
2. Data Subyektif Diare Kekurangan
- Ibu klien mengatakan volume cairan
anaknya BAB sejak 5 hari yang
Frekuensi BAB meningkat
lalu
- Ibu klien mengatakan
Kehilangan cairan elektrolit
anaknya BAB dalam jumlah yang banyak
encer ± 3x sehari
- Ibu klien mengatakan anaknya Gangguan keseimbangan
lemas cairan elektrolit
Data obyektif
Dehidrasi
- Namapak BAB encer ± 3x
- Klien tampak lemah dan lemas Resiko kehilangan volume
- Tanda-tanda vital Nadi:138x/ cairan
menit,RR: 30x/menit, S: 37
dec,
- terpasang cairan Intravena 18 tetes/
menit
4. Diagnosa Keperawatan
Diare berhubungan dengan proses infeksi, inflamasi, iritasi,
malabsorbsi
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ekskresi atau BAB
sering
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake makanan .
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilanagan cairan
aktif.
D. Intervensi Keperawatan
dengan proses S:
Jam 11.00 Mengkaji faktor penyebab dari
infeksi, inflamasi, - Ibu pasien mengatakan
iritasi, malabsorbsi diare BAB sudah tidak encer
lagi
Jam 11.30 - Ibu pasien Mengatakan
Mencatat warna, frekuensi,
An. C baru 1kali BAB
konsistensi dan jumlah feses
- BAB berwarna kuning
setiap kali BAB kecoklatan
O:
Memantau jumlah dan frekuensi - Turgor kulit normal
Jam 12.00
- Mukosa mulut lembab
dari BAB setiap 7 jam
- CTR <2 detik
A:
Memberitahu ibu untuk - Tujuan tercapai
memberikan oralit kepada anak - diare jarang
Jam 12.15 setiap kali setelah BAB menunjukan
- mengeluarkan feses
paling tidak 3 kali per
Memberitahu ibu untuk hari secara konsisten
memberikan oralit ±200 cc menunjukan
- minum cairan secara
setelah anak BAB adekuat secara
konsisten menunjukan
- frekuensi BAB sedikit
Jam 12.30 terganggu
Memberikan terapi obat zink
- konsistensi BAB tidak
1x10 mg sesuai order dokter terganggu
P: Intervensi di lanjutkan
dengan proses S:
Jam 08.00
infeksi, inflamasi, Mengkaji faktor penyebab dari - Ibu mengatakan anaknya
diare
iritasi, malabsorbsi masih BAB
Mencatat warna, frekuensi, Frekuensi BAB ±4 kali,
konsistensi dan jumlah feses warna kuning, BAB
Jam 08.30
sudah ada ampasnya,
Memantau jumlah dan frekuensi
jumlah ±50 ml
dari BAB setiap 7 jam
- Ibu mengatakan jarak
Jam 08.45 anaknya untuk BAB
- Memberitahu ibu untuk
memberikan oralit kepada anak sudah tidak terlalu sering
setiap kali setelah BAB ( hasil
yang didapatkan anak minum O:
Jam 09.00 oralit ±200 cc /dot) - Anak tampak sudah lebih
- Memberitahu ibu untuk
baik
memberikan oralit ±200 cc
kepada anak setelah BAB - Anak sudah bisa bermain,
tidak lagi rewel
- Jarak anak untuk BAB
Memberikan terapi obat zink
sudah tidak lagi dekat
1x10 mg sesuai anjuran dokter
Jam 09.30 A: Tujuan tercapai
Mamantau mukosa mukut dan - Diare jarang menunjukan
Jam 09.50 turgor kulit - Mengeluarkan feses
paling tidak 3x/hari
Menanyakan kepada ibu dan
anak berapa banyak minum secara konsisten
Jam 10.00 setelah BAB menunjukan
- Minum cairan secara
adekuat secara konsisten
menunjukan
P: Intervensi di hentikan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Gastroenteritis akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang
meningkat dan konsistensi tinja lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak
datangnya, berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu (Suharyono, 2003).
Gastroenteritis akut didefinisikan sebagai diare yang berlangsung kurang dari
15 hari (Rani AA. dkk 2015)
Diare dapat di sebabkan oleh beberapa factor di antaranya di sebabkan
oleh factor infeksi, factor malabsorbsi, factor makanan, maupun factor
psikologis. Sebagian besar factor diare di sebabkan oleh factor infeksi.
Banyak dampak yang dapat terjadi karena infeksi saluran cerna antara lain,
pengeluaran toksin yang dapat menenimbulkan gangguan sekresi dan
reabsorpsi cairan dan elektrolit yang mengakibatkan dehidrasi, gangguan
keseimbangan elektrolit dan gangguan keseimbangan asam basa.
Dari Asuhan keperawatan maka dii dapatkan data-data yang
memfokuskan pada diagnosa yang ada, adapun diagnosa keperawatan
yaitu: Diare berhubungan dengan proses infeksi, inflamasi, iritasi,
malabsorbsi
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ekskresi atau BAB
sering
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake makanan .
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilanagan cairan
aktif.
Adapaun intervensi, implementasi dan evaluasi yang sudah tercapai sesuai
dengan kebutuhan pasien
B. Saran
diare dapat menyerang siapa saja tergantung bagiman kita menjaga kebersihan
diri kita, lingkunan dan makan yang kita makan dan juga di sebabkan oleh
beberapa factor di antaranya di sebabkan oleh factor infeksi, factor
malabsorbsi, factor makanan, maupun factor psikologis. Sebagian besar factor
diare di sebabkan oleh factor infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
Emi, Sinaga 2018 Asuhan Keperawatan Pada Anak C Pasien Diare Ruangan Rawat
Nginap Di Puskesmas Puuwatu http://repository.poltekkes-kdi.ac.id