Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI BISNIS

“ Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya “

Oleh :

Kadek Erma Damayanti 1707532135

PRODI S1 AKUNTANSI NON REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019

PEMBAHASAN

1. Pentingnya komunikasi bisnis lintas budaya


Komunikasi bisnis lintas budaya adalah proses mengirim dan menerima pesan bisnis
antarindividu yang berbeda budaya. Perbedaan budaya merupakan salah satu hambatan
komunikasi yang paling sulit diatasi. Namun berkomunikasi dengan seseorang yang berbeda
budayanya tidak mungkin dihindari, terlebih lagi dalam era globalisasi ini. Operasi global akan
meningkatkan kebutuhan untuk berkomunikasi dengan budaya asing. Baik berada dinegara
sendiri maupun dinegara asing, tetap ada kemungkinan untuk berkomunikasi dengan seseorang
dengan berbagai latar belakang budaya dan Bahasa. Interaksi lintas budaya terjadi dalam
komunikasi internal maupun eksternal perusahaan. Dalam komunikasi internal akan terjadi
interaksi antar pekerja yang berasal dari berbagai bangsa dan suku bangsa. Sementara dalam
komunikasi eksternal, perusahaan akan berhadapan dengan pelanggan, pemasok, investor, dan
pesaing dari berbagai negara. Untuk mempermudah komunikasi, pekerja tidak hanya dituntut
mampu menggunakan Bahasa yang berlaku secara internasional, tetapi juga meningkatkan
pemahaman terhadap budaya asing.

2. Memahami Budaya dan perbedaan budaya, hambatan Bahasa


Budaya adalah symbol, keyakinan, sikap, nilai, harapan, dan norma tingkah laku yang
dimiliki bersama. Budaya juga diartikan sebagai konvensi-konvensi kebiasaan, sikap, dan
perilaku sekelompok orang. Kelompok budaya utama terdiri atas beberapa kelompok budaya
yang cenderung homogen. Kelompok budaya yang cenderung homogeny yang ada dalam suatu
budaya utama disebut subbudaya. Misalnya subbudaya etnik Jawa, Sunda, Bali, Betawi, Dayak,
Sasak dll. Kelompok masyarakat yang tidak memenuhi kriteria sebagai subbudaya, tetapi tidak
memiliki ciri-ciri mencolok. Kelompok itu sering disebut subkelompok yang menyimpang.
Contoh kelompok itu adalah kaum homoseks, waria, pecandu obat bius, dan penganut sekte
agama yang dilarang.
Ketika seseorang berkomunikasi, pada umumnya terdapat kecendrungan untuk
menggunakan asumsi budayanya sendiri dan menganggap oraang lain memiliki budaya, Bahasa ,
dan persepsi seperti dirinya. Biasanya perbedaan budaya muncul dalam :
1. Nilai-niai sosial
Pada umumnya, penduduk Amerika Serikat menjunjung tinggi kerja keras dan
menyelesaikan tugas-tugas secara efisien. Sementara itu, dinegara yang angka
penganggurannya tinggi, seperti India dan Pakistan, menciptakan pekerjaan lebih penting
dibandingkan dengan bekerja secara efisien. Nilai sosial mempengaruhi tindakan seseorang.
2. Peran dan Status
Budaya juga menentukan cara seseorang dalam menunjukkan rasa hormat kepada atasan.
Misalnya atasan disapa Mr. Robert atau Mr. Black di Amerika Serikat. Namun di Cina,
digunakan gelar jabatan untuk menyapa seseorang misalnya Direktur Ho atau Manajer Han.
3. Adat pembuatan keputusan
Contohnya seperti di Amerika Serikat dan Kanada, pelaku bisnis berusaha mencapai
keputusan secepat dan seefisien mungkin. Sedangkan di Pakistan pengambilan keputusan
dilakukan oleh eksekutif tinggi. Di Cina dan Kanada pengambilan keputusan dilakukan
secara consensus melalui proses yang rumit dan waktu yang panjang.
4. Konsep mengenai waktu
Di Amerika Serikat dan Jerman, waktu menjadi penentu rencana kerja agar bias efisien
dan focus pada satu kegiatan pada periode tertentu. Bagi eksekutif di Asia, membangun
fondasi hubungan bisnis jauh lebih penting daripada menepati batas waktu atau jadwal yang
ketat.
5. Konsep ruang pribadi
Ruang memiliki arti yang berbeda dalam budaya yang berbeda.
6. Konteks Budaya
Konteks budaya merupakan petunjuk fisik dan pemahaman implisit yang menyertai
makna diantara mereka yang berkomunikasi. Budaya konteks tinggi cenderung lebih
memperhatikan petunjuk yang bersifat nonverbal (ekspresi muka, Bahasa tubuh) daripada
verbal. Budaya konteks rendah lebih memperhatikan pesan yang diungkapkan secara verbal.
7. Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh bias di pergunakan untuk membantu menjelaskan pesan yang
membingungkan. Namun, Bahasa tubuh juga bias menjadi penyebab adanya salah pengertian
antar budaya. Misalnya untuk mengatakan tidak, orang AS dan Kanada akan menggelengkan
kepala, orang Bulgaria mengangguk, orang Jepang menganggkat tangan kanan, dan orang
Sisilia mengangkat dagunya.
8. Tingkah laku sosial dan sopan santun
Sesuatu yang dianggap sopan oleh suatu budaya mungkin dianggap kasar oleh budaya
lain. Contoh Memberi hadiah kepada istri orang lain dianggap tidak sopan oleh orang Arab.
Menaikkan kaki ke atas meja dam memberikan sesuatu dengan tangan kiri dianggap biasa
oleh orang AS tetapi dianggap sebagai penghinaan pleh orang Mesir.
9. Tingkah Laku legal dan etis
Di beberapa negara, perusahaan sering memberi bayaran ekstra kepada pejabat
pemerintah untuk mendapatkan kontrak pemerintah. Di AS hal ini di pandang sebagai suap,
illegal, dan tidak etis.
10. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan adalah cara perusahaan melakukan sesuatu. Budaya membentuk
perasaan orang mengenai perusahaan dan pekerjaan yang dilakukan, cara
menginterpretasikan dan mengartikan tindakan yang dilakukan orang lain, harapan yang
menyangkut perubahan dalam bisnis, dan bagaimana cara pandang terhadap perusahaan
tersebut.

Apabila berhubungan dengan orang yang sama sekali tidak mengerti Bahasa kita, ada 3
pilihan yang dapat dilakukan , yaitu mempelajari Bahasa orang itu, menggunakan perantara
atau penerjemah, atau mengajarkan kepada mereka Bahasa kita. Namun, perlu diingat bahwa
untuk mempelajari Bahasa asing diperlukan komitmen yang kuat. Orang dari Timur tengah
cenderung berbicara lebih keras dibandingkan dengan orang barat dan karenanya secara
keliru dianggap emosional. Sebaliknya orang Jepang berbicara lembut, karakteristik yang
mencerminkan kesopanan atau rendah hati bagi pendengar orang Barat.

3. Mengembangkan ketrampilan komunikasi antar budaya


Mempelajari apa yang dapat dilakukan oleh seorang tentang budaya tertentu sebenarnya
merupakan cara yang baik untuk menemukan bagaiman mengirim dan menerima pesan-pesan
lintas budaya secara efektif. Mempelajari ketrampilan komunikasi lintas budaya pada umumnya
akan membantu seseorang beradaptasidalam setiap budaya, khususnya jika seseorang
berhubungan dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisna, Dewi 2006. Komunikasi Bisnis , Yogyakarta : ANDI

Anda mungkin juga menyukai