Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BIOSTATISTIK
ANALISIS BEDA PROPORSI UJI 1 PROPORSI UJI Z

Oleh:
Kelompok Vl

UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR


FAKULTAS KEPERAWATAN & KEBIDANAN
PRODI S1 KEPERWATAN
TA/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas tuntunan dan karunianya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan, tentang “ANALISIS BEDA PROPORSI
UJI 1 PROPORSI UJI” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni. kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini.

Kami menyadari, Makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Makassar, 30 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. Pengujian Hipotesis...........................................................................................................5
B. Uji Beda Proporsi..............................................................................................................5
BAB III PENUTUP......................................................................................................................59
A. Kesimpulan.....................................................................................................................59
B. Saran................................................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................60
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sebuah pengambilan keputusan, seringkali seseorang bingung dengan apa
yang harus dilakukan. Untukm menghilangkan keraguan tersebut, dibutuhkan sumber-
sumber atau dasar dasar pengambilan keputusan. Dasar-dasar pengambilan keputusan
tersebut, salah satunya adalah dengan pengujian hipotesis seperti yang tercantum dalam
makalah ini.
Sehingga keraguan atau ketidakyakinan dalam pengambilan keputusan tersebut dapat
dihindari. Tentunya dengan mempertimbangkan terlebih dahulu pilihan dari keputusan
yang akan dipilih. Apakah keputusan yang diambil positif ataupun negative bagi kita
maupun orang lain. Akan tetapi pengujian hipotesis tidak selama akan selalu benar. Karena
pengujian tersebut hanya sebuah dasar pertimbangan saja.
Sesuai dengan namanya, uji beda, maka uji ini dipergunakan untuk mencari
perbedaan, baik antara dua sampel data atau antara beberapa sampel data. Dalam kasus
tertentu, juga bisa mencari perbedaan antara suatu sampel dengan nilai tertentu. Perhatikan
contoh-contoh berikut: Perusahaan ingin mengetahui apakah lampu yang diproduksi
mampu menyala lebih dari 1000 jam sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan.
Artinya : Memerlukan uji beda terhadap suatu sampel data dengan nilai tertentu yaitu 1000
jam Seorang guru ingin mengetahui apakah suatu model pengajaran memberikan hasil
yang berbeda terhadap hasil prestasi belajar dua kelas siswa. Artinya : Memerlukan uji
beda terhadap dua buah sampel yaitu nilai prestasi belajar antara dua kelas.
Pengujian hipotesis tentang perbedaan dua parameter rata-rata dilakukan ketika ingin
membandingkan atau membedakan rata-rata variabel kriterium dua kelompok. Misalnya
rata-rata variabel dua kelompok. Penelitian bermaksud menguji keadaan (sesuatu) yang
terdapat dalam suatu kelompok dengan kelompok lain, dan menguji apakah terdapat
perbedaan yang signifikan di antara masing-masing kelompok. Analisis perbedaan dapat
dibagi menjadi dua, yaitu Uji Beda Rata-Rata dan Uji Beda Proporsi. Data yang digunakan
dalam Uji Beda Rata-Rata adalah bersifat data kontinyu, sedangkan untuk Uji Beda
Proporsi adalah data dalam bentuk prosentase.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengujian hipotesis?
2. Bagaimana pengujian uji beda proporsi?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana cara mengambil sebuah keputusan dengan melakukan
sebuah pengujian apakah dampak dari sebuah keputusan yang akan diambil adalah
positif atau negative, dan langkan pengujian tersebut disebut dengan “Pengujian
Hipotesis”.
2. Menambah wawasan tentang apa yang dimaksud dengan pengujian beda proporsi dan
bagaimana cara mengaplikasikannya dalam dunia nyata.
D. Manfaat Penulisan
1. Meningkatkan pemahaman tentang pengertian hipotesis
2. Meningkatkan pemahaman tentang konsep hipotesis
3. Meningkatkan pemahaman tentang uji beda proporsi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengujian Hipotesis
Dilihat dari penggalan katanya, kata “Hupo” yang artinya “ sementara atau lemah
keberadaannya” dan “thesis” yang artinya “pernyataan atau teori”. Hipotesis pada dasarnya
merupakan proposisi atau anggapan yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai
dasar penelitian lebih lanjut. Anggapan suatu hipotesis juga merupakan sebagai data. Akan
tetapi kemungkinan bisa salah, apabila digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan
harus terlebih dahulu diuji dengan menggunakan data hasil observasi.
Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan
memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian hipotesis,
keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan biasa benar atau
salah sehingga menimbulkan resiko.
B. Uji Beda Proporsi
Uji Beda Proporsi akan memberikan hasil yang baik jika jumlah sampel yang
digunakan cukup besar. Seperti halnya dengan Uji Beda Rata-Rata yang telah diuraikan di
atas, Uji Beda Proporsi juga dibagi menjadi dua, yaitu Uji Beda Satu Proporsi dan Uji
Beda Dua Proporsi.
1. Uji beda satu proporsi
X−(n . π )
Rumus yang digunakan : Zhitung ¿
√¿ ¿ ¿
Keterangan :
X : Nilai sampel yang diketahui dari pengamatan
π : Proporsi dari parameter dan q^ = 1 - π
n : Jumlah sampel yang digunakan
Jika proporsi (P) dihitung dengan menggunakan rumus X/n, maka rumus tersebut
dapat diubah menjadi :
P−π
¿
Zhitung q
^
√π .
n
Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut :
a) Formulasi Hipotesis
1. H0 : P = P0
H1 : P > P0
2. H0 : P = P0
H1 : P < P0
3. H0 : P = P0
H1 : P ≠ P0
b) Nilai taraf nyata (∝) dan nilai tabel
Mengambil nilai ∝ sesuai soal (sesuai kebijakan), kemudian menentukan nilai Z∝
atau z∝/2
c) Kriteria pengujian
1. Untuk H0 : P = P0 dan H1 : P > P0 :
- H0 diterima apabila Z0 ≤ - Z∝
- H0 ditolak apabila Z0 ¿ Z∝
2. Untuk H0 : P = P0 dan H1 : P < P0 :
- H0 diterima apabila Z0 ≥ - Z∝
- H0 ditolak apabila Z0 ¿ - Z∝
3. Untuk H0 : P =P0 dan H1 : P ≠ P0 :
- H0 diterima apabila -Z0/2 ≤ Z0 ≤ Z∝/2
- H0 ditolak apabila Z0 > Z∝/2 atau Z0 < - Z∝/2
d) Kesimpulan
Kesimpulan pengujian merupakan penerimaan atau penolakan H0.
- Jika H0 diterima maka H1 ditolak
- Jika H0 ditolak maka H1 diterima
Contoh: Seorang pimpinan perusahaan kayu menyatakan bahwa 90% produk yang
dihasilkan dalam kualitas standart. Untuk menguji pernyataan tersebut maka diambil
sampel sebanyak 250 buah untuk diteliti kualitasnya dan ternyata terdapat sebanyak
16 buah yang dinyatakan mempunyai kualitas tidak standart. Ujilah pernyataan
pimpinan tersebut dengan tingkat keyakinan 95%.
Jawab :
Hipotesis statistik Ho : π = 0,90 dan Ha : π ≠ 0,90
Uji dua arah dan untuk tabel lihat Tabel T Student
Taraf signifikan (α) = 5%, maka Z ½ α = Z 0,025 = ±1,960
X = 250 – 16 = 234 atau P = 234 / 250 = 0,936
234−(250)(0,90)
: Zhitung ¿ = 1,897
√( 250 )( 0,90 ) ( 0,10)
Jadi karena Zhitung < Ztabel atau 1,897 < 1,960 maka Ho diterima artinya pernyataan
pimpinan perusahaan kayu tentang produk yang dihasilkan sebesar 90% dalam
kualitas standart adalah benar.
2. Uji beda dua proporsi
x1 x2
Rumus yang digunakan Zhitung = +
n1 n2
1 1
√ ( p . q ) .( + )
n1 n2

Keterangan :
X1 = Nilai sampel pertama dari hasil pengamatan
X2 = Nilai sampel kedua dari hasil pengamatan
n1 = Jumlah sampel pertama
n2 = Jumlah sampel kedua
x 1 x2
p = Proporsi statistic : p ¿ + dan q =1- p
n1 n2
Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut :
a) Formulasi Hipotesis
1. H0 : P1 = P2
H1 : P1 > P2
2. H0 : P1 = P2
H1 : P1 < P2
3. H0 : P1 = P2
H1 : P1 ≠ P2
b) Nilai taraf nyata (∝) dan nilai tabel
Mengambil nilai ∝ sesuai soal (sesuai kebijakan), kemudian menentukan nilai Z∝
atau z∝/2
c) Kriteria pengujian
1. Untuk H0 : P1 = P2 dan H1 : P1 > P2 :
- H0 diterima apabila Z0 ≤ - Z∝
- H0 ditolak apabila Z0 ¿ Z∝
2. Untuk H0 : P1 = P2 dan H1 : P1 < P2 :
- H0 diterima apabila Z0 ≥ - Z∝
- H0 ditolak apabila Z0 ¿ - Z∝
3. Untuk H0 : P1 =P2 dan H1 : P1 ≠ P2 :
- H0 diterima apabila -Z0/2 ≤ Z0 ≤ Z∝/2
- H0 ditolak apabila Z0 > Z∝/2 atau Z0 < - Z∝/2
d) Kesimpulan
Kesimpulan pengujian merupakan penerimaan atau penolakan H0.
- Jika H0 diterima maka H1 ditolak
- Jika H0 ditolak maka H1 diterima
Contoh: Seorang salesmen sabun Dove menyatakan bahwa selera laki-laki dan
perempuan terhadap produk sabun adalah sama. Untuk menguji pernyataan tersebut
maka diambil sampel 200 laki-laki dan 250 perempuan. Dari sampel tersebut ternyata
sebanyak 110 laki-laki dan sebanyak 85 perempuan yang menyukai produk sabun
Dove. Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% ujilah pernyataan
selesmen tersebut.
Jawab:
Hipotesis statistik : Ho : PL = PP Ha : PL ≠ PP
Uji dua arah dan untuk tabel lihat Tabel T Student
Taraf signifikan (α) = 5%, maka Z ½ α = Z0,025 = ±1,960
110+ 85
P= =0,43 sehingga q = 1 – 0,43 = 0,57
200+250
110 85
Zhitung = +
200 250
1 1
√ ( 0,43 ) (0,57).( +
200 250
) = 4,47

Jadi karena Zhitung > Ztabel atau 4,47 > 1,960 maka Ho ditolak artinya pernyataan
selesmen bahwa selera laki-laki dengan perempuan terhadap sabun Dove sama
adalah salah. Secara statistik selera laki-laki berbeda dengan selera perempuan
terhadap sabun Dove.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengujian hipotesis tentang perbedaan dua parameter rata-rata dilakukan ketika ingin
membandingkan atau membedakan rata-rata variabel kriterium dua kelompok. Misalnya
rata-rata variabel dua kelompok. Penelitian bermaksud menguji keadaan (sesuatu) yang
terdapat dalam suatu kelompok dengan kelompok lain, dan menguji apakah terdapat
perbedaan yang signifikan di antara masing-masing kelompok.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://konsultanstatistik.com/2009/03/uji-beda.html
http://teorionline.wordpress.com/2011/02/24/paired-sample-t-test-uji-beda-duasampel-
berpasangan/ Kadir.
Statistika untuk penelitian ilmu-ilmu sosial. Jakarta : Rosemata sampurna, 2010

Anda mungkin juga menyukai