Anda di halaman 1dari 5

TINJAUAN BUKU ETIKA KRISTEN

“ISU-ISU BIOMEDIS”

Nama : Fine Nolviani Nontah

Prodi : Teologi Kependetaan

Semester : 3 (tiga)

Dosen : Bpk. Sugi M.Div M.Th

-Apa kata Buku

Membahas tentang Teknologi yang telah menciptakan masalah-masalah yang etis Yang
baru. Inseminasi buatan, bayi tabung, ibu yang dipinjam kandungan dan gen dan Kloning
semuanya merupakan realitas-realitas medis. Dan didalam peran manusia untuk
Memutuskan apa yang baik dan salah inilah kedua sikap tersebut secara terang-terangan
Bertentangan. Kelompok humaris sekuler telah menyatakan keyakinan-keyakinan mereka
Berulang kali dan dengan jelas.manifesto-manifesto Humanis mereka (1933, 1973)
Mendukung aborsi, eutanasia dan bunuh diri. Dengan bersemangat mereka berbicara
tentang. Teknologi dan dengan tegas mereka menolak bahwa ada Allah yang mengontrol.
Mereka Menegaskan bahwa “kita perlu memperluas penggunaan metode ilmu
pengetahuan. Perkembangan genetik dari suatu ras juga didasarkan pada apa yang disebut
prinsip kualitas hidup. Tinjauan akhirnya adalah manusia secara total direncanakan untuk
memenuhi Persyaratan, menciptakan keturunan yang ssuperior.

Didalam Situation Ethics, Fletcher menyatakan secara tegas, “Hanya tujuanlah yang
masalah-masalah etis yang baru. Inseminasi buatan,bayi tabung,ibu yang dipinjam
kandungan dan tubuhnya, transplantasi organ,pengambilan organ,penyabungan gen dan
kloining semuanya merupakan realitas-realitas medis. Hanya ada pertanyaan yaitu apakah
hal-hal itu harus dilakukan sekali lagi di sini pandangannya secara luas dapat di bagi. Dan di
dalam peran manusia untuk memutuskan apa yang baik dan salah inilah kedua sikap
tersebut secara terang-terangan bertentangan.
Kelompok humanis sekular telah menyatakan keyakinan” mereka berulang kali dan dengan
jelas. Manifesto humanis mereka (1933,1973) mendukung aborsi, eutanasia dan bunuh diri.
Dengan bersemangat mereka berbicara tentang teknologi dan dengan tegas mereka
menolak bahwa ada Allah yang mengontrol. Mereka menegaskan bahwa “kita perlu
memperluas penggunaan metode ilmu pengetahuan dihadapkan pada banyak masa depan
yang mungkin,kita harus memutuskan mana yang harus diikuti.” Etika itu bersifat otonom
dan situasional, tidak memerlukan pengukuhan teologi maupun ideologi. Dari konteks ini
beberapa elemen dasar mengenai sikap mereka muncul bila dikaitkan dengan masalah-
masalah biomedis.

Perkembangan genetik dari suatu ras juga didasarkan pada apa yang disebut prinsip kualitas
hidup. Meskipun banyak orang humanis menganjurkan kehidupan,mereka menegaskan
bahwa mereka mempunyai hak untuk mengakhiri hidup itu juga. Jadi bunuh diri dan
eutanasia sukarela dipertahankan sebagai hak-hak moral. Eutanasia merupakan manifestasi
lainnya dari keyakinan kelompok humanis bahwa individu itu berkuasa atas hidupnya
sendiri. Keyakinan ini telah mengakibatkan munculnya kelompok-kelompok eutanasia
sukarela seperti Society for the right to die dan Hemlock society di mana bukunya Let Me
Die before I Wake memberikan informasi bagi orang-orang yang ingin bunuh diri.
Pendirinya,Derek Humphry, menyombongkan diri bahwa dia telah menolong menjadikan
eutanasia itu sesuatu yang terhormat dan “juga menolong banyak orang untuk mati dengan
baik.” Tujuan akhirnya adalah manusia secara total direncanakan untuk memenuhi
persyaratan, menciptakan keturunan yang superior.

-Penilaian terhadap analisa dan kritisi pokok-pokok yang tidak sesuai dengan teologi

Pertama-tama, jelas bagi semuanya bahwa kita tidak menciptakan kehidupan. Kehidupan itu
ada di sini sebleum manusia datang ke dunia den dengan jelas hidup manusia tidak di mulai
sebagai hasil dari kegiatan manusia. Kedua, meskipun ada perkembangan medis,kita tidak
dapat menghindarkan kematian. Hal ini juga di luar tangan kekuasaan manusia. Ketiga,
manusia tidak mampu menciptakan kehidupan, tentu saja bukan hidup manusia. Jadi
menurut pendapat teologi saya yang bertentangan dengan isu-isu biomedis ini adalah yang
berkedaulatan atas kekuasaan kehidupan manusia itu hanya lah Allah sendiri Allah
menciptakan setiap yang hidup dan manusia seturut dengan gambar Allah dan rupanya
(Kejadian 1:24). Allah mengontrol baik kehidupan maupun kematian. Tuhan yang memberi
Tuhan pun yang akan mengambil .

Berikutnya itu kekudusan hidup, hidup manusia baik pun martabat maupun kekudusan .
Yang pertama menunutut penghargaan yang berikutnya menuntut penghormatan. Ini tidak
berarti bahwa hidup manusia harus dipuja-puja, tetapi harus dianggap Kudus. Hidup
manusia tidak harus di puja-puja ataupun di bangga-banggakn tetapi hidup manusia
sebagaimana terhadap pencipta, tetapi harus di hormati sebagai salah satu ciptaan-Nya.
Manusia bukanlah Allah, tetapi kita menyerupai Allah. Kita di buat “ sedikit lebih rendah dari
mahkluk surgawi (Para malaikat)”. (Mazmur 8:6),tetapi juga di mahkotai dengan kemuliaan
dan hormat. Karena Allah Kudus ( Imamat 11:44) dan kita di buat dalam beberapa hal kita
bersama-sama di dalam keserupaanNya (Kejadian 1:27).

Berikutnya adalah bahwa dalam beberapa hal kita bersama-sama di dalam keserupaan
moral ini. Kekudusan hidup ini, sebagaimana merefleksikan karakter Allah secara khas,
merupakan dasar pendirian yang menolak aborsi dari pembuahan sampai mati. Jika kita
melakukan itu maka kita melanggar kekudusan itu. Tidak peduli bagaimana pun jeleknya
hidup manusia itu yang mungkin tergores atau rusak, manusia masih menyerupai Allah dan
pantas diperlakukan sesuatu yang Kudus sama seperti dia yang adalah Kudus ( 1 Tesalonika
4 :3-6).

Tentang moralitas hidup. Dunia ini adalah dunia yang telah jatuh dalam dosa dan
konsekuensi dari kejatuhan itu adalah kematian. Adam diberitahu mengenai pohon
pengetahuan bahwa “ pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati (Kejadian 2:17).
Rasul Paulus menambahkan, “Dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang dan oleh
dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah berbuat dosa” (Roma 5:12). Jadi manusia di
tetapkan untuk mati hanya satu kali saja dan sesudah itu di hakimi (Ibrani 9:27).

Singkatnya,ada batasan bagi hidup manusia di dalam dunia ini. Manusia bersifat mortal dan
usaha-usaha manusia untuk menghindarkannya atau mengatasi fakta ini adalah sia-sia dan
menunjukkan arah yang salah.

Berikan tanggapan yang kuat sesuai dengan pemahaman teologi .


Menurut saya ada begitu banyak masalah yang ada dalam buku ini salah satu nya yaitu
Transplantasi organ yaitu Transplantasi sesuai dengan banyak prinsip-prinsip Alkitab.
Pertama, prinsip kemurahan hati kasih tidak ada kasih lebih besar dari pada kasih orang
yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya ( Yohanes 15:13) tetapi itu semua
kita lakukan kalau kita sudah mati dan tidak lagi memerlukan organ-organ tersebut memang
transplantasi tidak melanggar terhadap prinsip moralitas. Dal hal ini cara ini dapat diragukan
ketika digunakan pada orang-orang yang sudah tua.

Berikutnya juga ada aborsi sebenarnya kalau kita lihat aborsi ini sangat di larang Karena
melanggar kekudusan yang sudah di berikan Allah untuk kita.

Nah di sini Alkitab mengatakan dengan jelas bahwa kita tidak berdaulat atas hidup ini
Sementara pendekatan humanis kearah etika-etika biomedis itu mempermainkan Allah,
pendekatan Kristen adalah dengan menggunakan perkembangan-perkembangan medis
Untuk melayani Allah. Kelompok humanis percaya bahwa manusia berdaulat atas hidup;
Orang-orang Kristen mempertahankan bahwa Allah-lah yang berdaulat atas hidup. Tentu
saja Hal ini tidak berarti bahwa tidak ada peran bagi teknologi dan ilmu kedokteran untuk
Meningkatkan hidup manusia. Malahan artinya adalah manusia. Etika biomedis seharusnya
Digunakan untuk mengolah tetapi tidak mengontrol apa yang sudah diberikan Allah. Orang-
orang Kristen Percaya bahwa secara khusus Allah menciptakan manusia di dalam
keserupaan-Nya sendiri Dan memberikan perintah-perintah moral untuk menjaga martabat
dan kekudusan hidup manusia. Karena itu, kewajiban orang Kristen adalah melayani Allah,
bukan mempermainkan Allah. Kita bukanlah pencipta kehidupan, tetapi hanyalah
pemeliharanya. Oleh karena itu campur tangan medis haruslah bersifat memperbaiki bukan
menciptakan. Kita harus Memperbaiki hidup, bukan berusaha untuk merekonstruksinya.
Teknologi haruslah melayani Moralitas, bukan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai