Anda di halaman 1dari 3

Nama : Emin Muhaemin

NIM : 171210129
Kelas : PAI II/D
Tugas : PKn

PERAN MAHASISWA MEMBERANTAS KORUPSI DI INDONESIA

A. PENDAHULUAN
Mahasiwa adalah elemen masyarakat yang paling idealis dan memiliki semangat yang
sangat tinggi dalam memperjuangkan sesuatu. Selama ini mahasiswa dipandang bisa cukup
signifikan dalam mempengaruhi perubahan kebijakan atau struktur pemerintahan. Di sisi lain
mahasiswa juga bisa mempengaruhi lapisan masyarakat lainnya untuk menuntut hak mereka
yang selama ini kurang diperhatikan oleh pemerintah.
Peran mahasiswa bisa dilihat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan mengenai
kebangkitan bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda yang mana dipelopori
oleh para mahasiswa kedokteran Stovia. Presiden pertama Indonesia, Soekarno sang
Proklamator Kemerdekaan RI merupakan tokoh pergerakan dari kalangan mahasiswa. Selain
itu peristiwa lain yaitu pada tahun 1996, ketika pemerintahan Soekarno mengalami keadaan
politik yang tidak kondusif dan memanas kemudian mahasiswa tampil dengan memberikan
semangat bagi pelaksanaan Tritura yang akhirnya melahirkan orde baru. Akhirnya, ketika
masa orde baru, mahasiswa juga menjadi pelopor dalam perubahan yang kemudian
melahirkan reformasi.
Begitulah perjuangan mahasiswa dalam memperjuangkan idealismenya yaitu untuk
memperoleh cita-cita dalam menciptakan keadilan dan kesejahteraan di masyarakat. Maka
tentunya mahasiswa dituntut utuk benar-benar konsisten atau memegang teguh idelisme
mereka. Memang tidak dipungkiri sekarang ini banyak mahasiswa yang sudah luntur
idealismenya karena terbuai dengan budaya konsumtif dan hedonisme.
Hal tersebuut ternyata membuat mereka semakin berfikir dan bertindak apatis terhadap
fenomena yang ada di sekitar mereka dan kecenderungan memikirkan diri mereka sendiri.
Padahal perjuangan mahasiswa tidak berhenti begitu saja ada hal lainnya yang menanti untuk
diperjuangankan oleh mereka, yaitu dalam melawan dan memberantas korupsi.

B. ANALISIS

Korupsi merupakan perbuatan yang tidak terpuji yang biasanya dilakukan oleh pejabat
dan wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat. Kasus korupsi sering terjadi diindonesia diantara
nya yang paling heboh adalah kasus korupsi E-KTP yang dilakukan oleh ketua DPR- RI
sekaligus ketua umum partai Golongan Karya (Golkar) yaitu Setya Novanto yang mencapai
milyaran rupiah, hal ini merupakan kerugian besar terhadap negara, dana yang seharusnya di
gunakan untuk pembuatan E-KTP rakyat indonesia yang malah diambil oleh orang
kepercayaan dari rakyat indonesia itu sendiri. Hal ini berimbas pada rakyat indonesia yang
ingin membuat kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP) yang harus lama menunggu agar
KTP nya jadi.
Upaya pencegahan dan penindakan kasus korupsi banyak di galakkan oleh pemerintah
indonesia, diantaranya mendidikan Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawasi
pejabat dan wakil rakyat yang melakukan korupsi. Selanjutnya pemerintah juga mengadakan
slogan pendidikan anti korupsi yang biasanya ditempelkan atau berada di buku-buku
pelajaran sekolah agar mencegah perbuatan korupsi sejak dini. Adapun di lingkungan
perguruan tinggi mahasiswa mempunya peran dan upaya untuk mencegah perbuatan korupsi
yang mungkin bisa terjadi di waktu yang akan datang, berikut beberapa peran dan upaya
mahasiswa dalam memberantas korupsi diindonesia :

1. Menciptakan Lingkungan Bebas dari Korupsi di Kampus


Hal ini terutama dimulai dari kesadaran masing-masing mahasiswa yaitu
menanamkan kepada diri mereka sendiri bahwa mereka tidak boleh melakukan tindakan
korupsi walaupun itu hanya tindakan sederhana, misalnya terlambat datang ke kampus,
menitipkan absen kepada teman jika tidak masuk atau memberikan uang suap kepada
para pihak pengurus beasiswa dan macam-macam tindakan lainnya. Memang hal tersebut
kelihatan sepele tetapi berdampak fatal pada pola pikir dan dikhawatirkan akan menjadi
kebiasaan bahkan yang lebih parah adalah menjadi sebuah karakter.
Selain kesadaran pada masing-masing mahasiswa maka mereka juga harus
memperhatikan kebijakan internal kampus agar dikritisi sehingga tidak memberikan
peluang kepada pihak-pihak yang ingin mendapatkan keuntungan melalui korupsi.
Misalnya ketika penerimaan mahasiswa baru mengenai biaya yang diestimasikan dari
pihak kampus kepada calon mahasiswa maka perlu bagi mahasiswa untuk
mempertanyakan dan menuntut sebuah transparasi dan jaminan yang jelas dan hal
lainnya. Jadi posisi mahasiswa di sini adalah sebagai pengontrol kebijakan internal
universitas.

Upaya lain untuk menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di lingkungan kampus
adalah mahasiswa bisa membuat koperasi atau kantin jujur. Tindakan ini diharapkan agar
lebih mengetahui secara jelas signifikansi resiko korupsi di lingkungan kampus.
Mahasiswa juga bisa berinisiatif membentuk organisasi atau komunitas intra kampus
yang berprinsip pada upaya memberantas tindakan korupsi. Organisasi atau komunitas
tersebut diharapkan bisa menjadi wadah mengadakan diskusi atau seminar mengenai
bahaya korupsi. Selain itu organisasi atau komunitas ini mampu menjadi alat pengontrol
terhadap kebijakan internal kampus.

2. Memberikan Pendidikan kepada Masyarakat tentang Bahaya Melakukan Korupsi

Upaya mahasiswa ini misalnya memberikan penyuluhan kepada masyarakat


mengenai bahaya melakukan tindakan korupsi karena pada nantinya akan mengancam
dan merugikan kehidupan masyarakat sendiri. Serta menghimbau agar masyarakat ikut
serta dalam menindaklanjuti (berperan aktif) dalam memberantas tindakan korupsi yang
terjadi di sekitar lingkungan mereka.
Selain itu, masyarakat dituntut lebih kritis terhadap kebijakan pemerintah yang dirasa
kurang relevan. Maka masyarakat sadar bahwa korupsi memang harus dilawan dan
dimusnahkan dengan mengerahkan kekuatan secara massif, artinya bukan hanya
pemerintah saja melainakan seluruh lapisan masyarakat.
Sebagai mahasiswa harus memberi informasi kepada masyarakat yang awam dengan
cara sering melakukan seminar tentang korupsi bagaimana cara mencegah agar apabila
ada yang menjadi wakil rakyat supaya tidak melakukan perbuatan korupsi ini. masyarakat
dituntut agar tau apa itu korupsi dan bagaimana sikap masyarakat apabila ada pejabat
yang korupsi dan hukuman yang diberikan terhadap pelaku perbuatan korupsi.

3. Menjadi Alat Pengontrol terhadap Kebijakan Pemerintah


Mahasiswa selain sebagai agen perubahan juga bertindak sebagai agen pengontrol
dalam pemerintahan. Kebijakan pemerintah sangat perlu untuk dikontrol dan dikritisi jika
dirasa kebijakan tersebut tidak memberikan dampak positif pada keadilan dan
kesejahteraan masyarakat dan semakin memperburuk kondisi masyarakat. Misalnya
dengan melakukan demo untuk menekan pemerintah atau melakukan jajak pendapat
untuk memperoleh hasil negosiasi yang terbaik.
4. Membiasakan Menjauhi Prilaku yang Mendekatkan pada Korupsi
Korupsi buka hanya perbuatan dilakukan oleh wakil rakyat, namun korupsi juga bisa
dilakukan oleh-orang biasa seperti Ppelajar contohnya dalam hal kejujuran, ketika Ujian
berlangsung selaku mahasiswa yang anti terhadap korupsi harus menjujung tinggi
kejujuran agar tidak mencontek, karena mencontek merupakan salah satu jalan yang
menyebabkan seseorang bisa korupsi.

C. SOLUSI
Fenomena korupsi diberbagai negara mungkin bukan merupakan hal yang aneh, karena
faktanya hampir di setiap negara kasus korupsi merupakan masalah yang paling sering
dihadapi. Beberapa solusi sering di gunakan suatu negara agar kasus korupsi selesai. Sebagai
kaum berintelektual mahasiswa mempunya beberapa pendapat dan saran serta solusi terhadap
perbuatan korupsi yang sering terjadi diindonesia.
1. Menenanamkan pendidikan anti korupsi sejak dini dimulai dari lingkungan sekolah dasar.
2. Mempertebal keimanan dan ketaqwaan terhadap tuhan bahwa harta hasil korupsi yang
dibawanya akan diminta pertanggungjawaban.
3. Menanamkan sikap jujur dan bertanggungjawab sejak kecil
4. Memberikan penjelasan terhadap masyarakat tentang bahanya melakukan korupsi
5. Selaku bidang yeng memberantas korupsi diindonesia KPK harus lebih bekerja keras
dalam memantau dan mengontrol para kepala daerah, wakil rakyat dan pejabat yang
mendekati perbuatan korupsi.
6. Bagi MPR dan DPR agar merubah peraturan perundang-undangan tentang hukuman bagi
para pejabat korupsi agar lebih di beratkan, karena menurut penulis hukuman yang
diberikan kepada pelaku korupsi untuk sekarang masih ringan dan ini tentu saja membuat
peluang korupsi lebih besar karena mereka tidak takut dengan hukumannya.
7. Membatasi para mantan narapidana koruptor agar tidak boleh lagi ikut dalam kegiatan
politik diiindonesia.

Anda mungkin juga menyukai