Disusun Oleh:
Angwen Rial Huga – 2018012106
Lazulfa Inda Lestari – 1918012097
Nadila Ayuni Putri - 1918012098
1.1 Judul
Effect of shift work on hypertension: cross sectional study
Selain itu, studi tentang kerja shift telah menerapkan definisi kerja shift
yang luas, yang menyebabkan berbagai klasifikasi dan bentuk kerja shift
dalam pemilihan subjek, di mana pekerja yang melakukan kerja shift
jangka pendek disertakan dengan mereka yang melakukan kerja shift
jangka panjang. Bahaya pekerjaan selain kerja shift tidak sepenuhnya
dikecualikan dalam beberapa penelitian. Selain itu, sulit untuk menguji
efek kesehatan dari kerja shift jangka panjang karena beberapa penelitian
telah mempelajari pekerja yang terus-menerus terlibat dalam kerja shift
selama masa kerja. Metode investigasi juga tidak distandarisasi, yang
membatasi studi sebelumnya dari mengambil pendekatan sistematis untuk
mengeksplorasi berbagai efek kesehatan dari kerja shift. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh kerja shift pada hipertensi
diantara berbagai efek kesehatan dari kerja shift yang diketahui sejauh ini,
dimana pengukuran tubuh standar dan kuesioner yang termasuk dalam
pemeriksaan kesehatan khusus digunakan.
1.3 Metode
1.3.1 Pengambilan sampel dan survei
Populasi penelitian penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
hasil pemeriksaan kesehatan dan kuesioner pekerja laki-laki di pabrik
petrokimia yang menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit
umum di Ulsan antara 1 Januari 2014 hingga 31 Desember 2014.
Sebagai tugas utama sebagian besar pabrik petrokimia shift pekerja
terdiri dari manipulasi perangkat dan pemantauan yang semuanya
dilakukan di dalam ruangan dan inspeksi lapangan. Para pekerja ini
memiliki sedikit paparan faktor risiko pekerjaan selain kerja shift.
Selain itu, pekerja shift di pabrik petrokimia ditempatkan pada sistem
empat awak tiga shift selama masa kerja kecuali ada keadaan khusus.
Gambar 1 menunjukkan tipe shift pekerja pabrik petrokimia yang
termasuk dalam penelitian ini (Gbr. 1).
Dari 2.333 calon potensial, sebanyak 1.953 pekerja dewasa laki-laki
dipilih untuk analisis akhir setelah mengeluarkan 369 orang karena
kurangnya hasil pemeriksaan kesehatan atau data kuesioner
kesehatan dan 11 orang untuk bekerja dengan shift tidak teratur
selain sistem empat kru tiga shift. Dari subyek ini, 878 adalah pekerja
harian dan 1.075 adalah pekerja shift (Gbr. 2).
Dalam penelitian ini menyelidiki usia, kebiasaan minum beralkohol,
kebiasaan olahraga, status merokok, dan riwayat pekerjaan
berdasarkan pemeriksaan kesehatan dan hasil kuesioner. Kebiasaan
minum beralkohol berisiko tinggi didefinisikan sebagai minimal
tujuh gelas minum setiap sesi dengan minimal dua sesi minum per
minggu
1.4 Hasil
Sebanyak 1.953 subjek dimasukkan dalam analisis akhir, dimana 878
(45,0%) adalah pekerja harian dan 1.075 (55,0%) adalah pekerja
shift. Usia rata-rata
pekerja shift (42,5
tahun) lebih rendah
dari pekerja harian
(43,1 tahun), tetapi
perbedaannya tidak
signifikan. Tidak ada
perbedaan yang
signifikan dalam tinggi badan antara kedua kelompok, tetapi berat
badan pekerja shift dan BMI (73,1 kg dan 24,4 kg/m2)2, masing-
masing) secara signifikan lebih tinggi daripada pekerja harian (72,1
kg dan 24,2 kg/m2, masing-masing) (berat, p = 0,011; BMI,p
=0,023). Selain itu, pekerja shift memiliki SBP dan DBP secara
signifikan lebih tinggi (masing-masing 122,4 mmHg dan 73,7
mmHg) dibandingkan pekerja harian (masingmasing 121,0 mmHg
dan 72,2 mmHg; SBP,p = 0,012; DBP,p < 0,001). Proporsi pekerja
harian yang secara signifikan lebih tinggi (36,1%) terlibat dalam
minuman berisiko tinggi dibandingkan dengan pekerja shift (31,2%,
p = 0,021), sementara secara signifikan lebih tinggi proporsi pekerja
shift (44,7%) melakukan olahraga yang cukup dibandingkan dengan
pekerja harian (31,5%, p < 0,001). Tidak ada perbedaan yang
signifikan dalam status merokok antara kedua kelompok.
1.5 Diskusi
Oleh karena itu, sekresi melatonin yang normal berhubungan erat dengan
kontrol tekanan darah. Namun, kontrol tekanan darah pada pekerja shift
akan lebih sulit daripada pekerja harian, karena paparan cahaya yang tidak
teratur, dimana berkaitan dengan sekresi melatonin sehingga akan
mengganggu ritme sirkadian. Seperti yang telah diperkirakan, ketika kami
membandingkan semua subjek, pekerja shift memiliki risiko hipertensi
yang jauh lebih tinggi daripada pekerja harian dalam penelitian ini. Lebih
lanjut, penelitian ini juga membuktikan bahwa pekerja shift dengan masa
kerja lebih dari 20 tahun memiliki risiko hipertensi yang secara signifikan
lebih tinggi daripada pekerja harian sebelum dan sesudah penyesuaian
variabel pengganggu. Sebuah studi di Korea melaporkan meningkatnya
tekanan darah secara signifikan dengan meningkatnya periode kerja shift
[12], tetapi hasilnya menunjukkan hanya efek kesehatan jangka pendek
karena rata-rata periode kerja shift dalam penelitian sebelumnya hanya 5,2
tahun (5,4 bulan-10 bertahun-tahun).
1.6 Kesimpulan
Studi ini menganalisis efek kesehatan dari kerja shift dan menemukan
bahwa pekerja shift memiliki risiko hipertensi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pekerja harian, dan peningkatan risiko terutama
ditandai pada pekerja dengan masa kerja yang lebih lama. Oleh karena itu,
pentingnya untuk menetapkan langkah-langkah nasional dan sosial untuk
melindungi kesehatan pekerja shift dan menyediakan lingkungan kerja
yang lebih aman dan lebih baik bagi pekerja shift akan berkontribusi untuk
meningkatkan kualitas hidup pekerja shift, yang pada akhirnya mengurangi
beban biaya sosial dan finansial.
1.8.2 Importancy
Penelitian ini penting dikarenakan era modern saat ini, jumlah
pekerja shift telah meningkat secara konsisten di seluruh dunia
dan beberapa efek kesehatan dapat ditimbulkan pada pekerja shift,
salah satunya adalah hipertensi sehingga dengan adanya penelitian
ini bisa menjadi acuan agar kedepannya lebih ditingkatkan lagi
perlindungan dan keamanan bagi para pekerja shift sehingga
kualitas hidup mereka dapat terjamin.
1.8.3 Applicability
Penelitian ini dapat diterapkan di Indonesia dimana hasil dari
penelitian ini dapat memberikan saran bagi perusahaan di
Indonesia dalam mencegah peningkatan kejadian hipertensi pada
pekerja shift.
DAFTAR PUSTAKA