Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus telah digambarkan beberapa abad
yang lalu di dalam data-data arkeologik. Misalnya pada 400 S.M. aristoteles
menemukan penyakit rabies,penyakit viral pertama pada binatang yang diketahui
dan yang oleh Celius Aureliarus disebut sebagai hydrophobia.
Namun,demikian sampai beberapa abadkemudian virus sebagai penyebab penyakit
belum dapat ditenukan. Dimitri Iwannowski pada tahun 1892 mungkin merupakan
orang pertama yag melaporkan penularan infeksi oleh filtrat saringan bakteri pada
tembakau dan menyebabkan penyakit mosaik pada tanaman tersebut. Pada tahun
1898 Martinus Beijerink menyatakan bahwa penyebab infeksi pada filtrat suci
bakteri tersebut adalah hidup dan tak berbentuk partikel,serta memberinya nama
Contagium vivum fluidum atau virus yang berarti beracun.
Dalam bidang reproduksi virus tercatat Rivers pada tahun 1928 yang menyatakan
bahwa untuk reproduksi virus diperlakukan sel hidup;Good,Pasteur dan kawan-
kawan menemukan tekhnik pembiakan virus dalam telur ayam bertunas pada tahun
1964 dan dikembangkan oleh Beveridge dan Burnet untuk mengasingkan dan
membiakan virus influenza,selanjutnya berkembang lagi menjadi tekhnik hitung
bintik(pock counting technique) degnan menghitung pock forming unit(PFU) untuk
menetapkan potensi virus vaccinia-variola,john Enders pada tahun 1952 berhasil
membiakkan virus poliomyelitis yang neurotropik di dalam biakan jaringan sel
kera,Renato Dulbecco menemukan tekhnik plaque untuk menentukan titer
infektivitas virus secara in vitro dengan menghitung plaque forming unit(PFU).
Dalam bidang imunologi tercatat Hirst pada tahun 1941 menemukan fenomena
hemaglutinasi pada virus influenza,kemudian Theiler dan smith,Sabin dan Enders
berturut-turut berhasil mengembangkan vaksin virus demam kuning,virus
poliomieltis dan virus morbili.
Berbagai penemuan baru dalam bidang virologi terus terjadi,walaupun demikian
masih banyak tantangan yang dihadapi untuk memecahkan persoalan-persoalan
penyakit akibat infeksi virus,baik dalam bidang
patogenesis,diagnosis,pengobatan,pencegahan maupun rehabilitasnya.

1
Virus sampai sekarang diketahui merupakan organisme terkecil dan berdasarkan
tropismanya dapat dibagi dalam 3 golongan besar ,yaitu
1. Virus binatang,untuk selanjutnya yang dibicarakan hanya golongan virus ini.
2. Virus tanaman tinggi
3. Virus bakteri dan jamur merupakan bakteriofaga yang menyerang
bakteri,aktinofaga yang menyerang actinomyces,zimofaga yang menyerang
jamur,sianofaga yang menyerang cyanophyceae.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud Pengertian virus?
2. Apa definisi dalam virologi?
3. Sebutkan penggolongan virus dan Klasifikasi virus?

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Virus

Virus adalah penyebab infeksi terkecil (berdiameter 20-300 nm). Genom virus hanya
mengandung satu jenis asam nukleat (RNA atau DNA). Asam nukleat virus terbungkus
dalam suatu kulit protein,yang dapat dikeliling oleh selaput yang mengadung lemak.
Seluruh unit infektif disebut virion. Virus tidak aktif dalam lingkungan diluar sel. Virus
hanya bereplikasi didalam sel hidup,sebagai parasit pada tingkat genetik. Asam nukleat
virus mengandung informasi yang diperlukan untuk memerintah sel inang yang
terinfeksi guna mensintesis sejumlah makromolekul khusus yang dibutuhkan untuk
pembentukan turunana virus. Selama siklus replikatif,dihasilkan banyak salinan asam
nukleat dan lapisan-lapisan protein virus.

Virus berasal dari bahasa Yunani venom yang berarti racun. Para ahli biologi terus
mengungkap hakikat virus ini sehingga akhirnya partikel dikelompokkan sebagai
makhluk hidup dalam dunia tersendiri yaitu virus.
Secara umum virus merupakan elemen genetik yang mengandung salah satu asam
nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang dapat
berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler dalam tubuh inang dan
ekstrseluler diluar tubuh inang.
Partikel virus secara keseluruhan ketika berada di luar inang yang terdiri dari asam
nukleat yang dikelilingi oleh protein dikenal dengan nama virion.
Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen
penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan perubahan yang
membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan
kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel
dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.

3
Virus mempunyai organisasi yang berbeda pada kelompok yang berbeda, tapi pada
umumnya mempunyai karakteristik seperti dibawah ini :
 Materi genetik, baik yang berbentuk single-strandad (ss) atau double-strandad (ds),
linier atau sirkuler RNA atau DNA, berada didalam kapsul atau capsid yang terdiri
dari molekul protein individu yang disebut capsomere.
 Unit lengkap dari asam nukleat dan capsid disebut nucleocapsid dengan bentuk yang
simetris berbentuk icosahedral, helical atau complex. (fig.3.1)
 Dalam banyak kasus, partikel virus atau virion hanya terdiri dari nukleokapsid,
sedangkan virus lain mempunyai envelope (amplop) atau membran yang
menyelubungi (fig. 3.2). Biasanya terdiri 2 lapisan lipid (lipid bilayer) yang berasal
dari sel hospes yang mana protein dan glikoproteinvirus disisipkan.

2.2 DEFINISI DALAM VIROLOGI

4
Kapsid : kulit protein,atau lapisan,yang menutupi genomasam nukleat. Kapsid yang
kosong dapat merupakan hasil sampingan ikosahedral.

Nukleokapsid :kapsid beserta asam nukleat yang diselubunginya.

Unit struktur: blok pembangun protein dasar dari lapisan. Blok ini biasanya berupa
kumpulan lebih dari satu polipeptida yang nonidentik.

Kapsomer:unit morfologik yang terlihat dalam mikroskop elektron pada permukaan


partikel-partikel virus ikosahedral . kapsomer menggambarkan kelompok
polipeptida,tetapi unit morfologik tidak perlu sesuai dengan sifat kimia unit struktur.

Selubung : selaput yang mengandung lemak yang mengelilingi beberapa partikel virus.
Selubung ini diperoleh selama pematangan virus dengan proses pertunasan melalui
selaput sel. Glikoprotein glikoprotein yang disandikan virus bertonjolan pada
permukaan selubung.

Virion : partikel virus lengkap,yang dalam beberapa


jenis(adenovirus,papovavirus,pikornavirus) dapat bersifat sama dengan nukleokapsid.
Dalam virion yang lebih kompleks(herpesvirus,ortomiksovirus),partikel ini mencakup
nukleokapsid ditambah selubung yang mengelilinginya. Virion berfungsi memindahkan
asam nukleat virus dari satu sel ke sel lainnya.

Virus cacat: partikel virus yang secara fungsional kekurangan beberapa aspek replikasi.
Virus cacat dapa mengganggu replikasi virus normal.

2.3 PENGGOLONGAN DAN KLASIFIKASI VIRUS RNA

Nama famili virus ditandai dengan akhiran viridae. Anggota famili merupakan virus
yang mempunyai sifat umum sama dan tidak banyak berubah. Anggota famili tertentu
mempunyai morfologi virion,struktur dan replikasi genom khas. Hal ini menunjukkan
kemungkinan filogenitas yang sama. Dari berbagai famili,empat falili yaitu
herpesviridae,poxviridae,papovaviridae dan retriviridae dibagi lagi atas subfamili. Nama
subfamili diberi akhiran virinae.

Nama genus virus ditandai dengan akhiran virus. Anggota genus merupakan spesie yang
mempunyai sifat serupa. Kriteria penggolongan spesies dalam genus tertentu masih
belum seragam dan bervariasi bergantung familinya. Kriteria yang dipakai dapat berupa

5
sifat fisikokimia atau serologi. Lwoff,Horne dan Tournier merupakan ahli yang berjasa
dalam pengembangan taksonomi virus. Mereka mengajukan beberapa kreteria sebagai
dasar penggolongan virus. Kriteria tersebut adalah:

1. Jenis asam nukleat,RNA atau DNA


2. Simetri kapsid
3. Ada-tidaknya selubung

Sifat virus dalam penggologan

Unsur Sifat yang dinilai


Virion Besar dan bentuk virion
Ada tidaknya selubung
Simetri dan struktur kapsomer
Genom Jenis asam nukleat (RNA atau DNA), jumlah rantai asam
nukleat,polaritas asam nukleat,segmentasi asam nukleat,berat
molekul asam nukleat, morfologi rantai (linier atau sirkuler),jenis
nukleotida di ujung 5’(lima prime) genom,ada tidaknya
polipeptida diujung 5’(lima prime) genom,ada tidaknya
poliadenosin diujung 5’(lima prime) genom
Protein Virus Jumlah jenis protein,ukuran protein,fungsi protein,urutan susunan
asam amino
Replikasi Strategi replikasi asam nukleat,sifat transkripsi,sifat translasi dan
kejadian pasca-translasi,tempat pengumpulan protein protein
virion,tempat perakitan virion,tempat dan cara pelepasan virion
dari sel. Sitopatologi sel akibat infeksi
Sifat Fisik Stabilitas terhadap pengaruh pH,suhu,pelarut,detergen,radiasi, dan
ion Mg,ion Mn
Sifak biologik Reaksi silang serologik,spektrum
hospes,patogenitas,trofisme,histopatologi,rantai
penularan,hubungan dengan vektor dan distribusi geografik

6
Famili Sifat Penting dan uraian
1. Picornaviridae RNA : rantai panjang,polaritas positif,segmen
tunggal,replikasi RNA melalui pembentukan RNA
komplementer yang bertindak sebagai cetakan sintesis RNA
genom.
Virion : tidak berselubung,bentuk ikosahedral,tersusun atas
empat jenis protein utama.
Diameter virion 28-30 nm. (picos =kecil)
Replikasi dan morfologis virus terjadi di sitoplasma
Spektrum hospes sempit.
Genus Pikornavirus.
Kelompok yang menginfeksi manusia adalah rinovirus (lebih
dari 100 serotipe yang menyebabkan selesma) dan
enterovirus(polio-,coksaki-,dan ekovirus). Rinovirus bersifat
tak tahan asam dan mempunyai kerapatan tinggi,enterovirus
bersifat tahan asam dan kerapatan lebih randah. Pikornavirus
yang menginfeksi hewan antara lain menyebabkan penyakit
kuku dan mulut pada ternak sapi dan ensefalomiokarditis pada
hewan pengerat
2. Caliciviridae RNA: rt,polaritas positif,segmen tunggal.

7
Virion : tidak berselubung,berbentuk ikosahedral,tersusun atas
tiga jenis protien utama.
Diameter virion 35-45 nm.
Replikasi dan morfogenesis di sitoplasma. Spektrum hospes
sempit.
Genus Kalisivirus.
Patogen manusia yang penting adalah virus
Norkwalk,penyebab gastroenteritis akut epidemik,virus lain
menginfeksi kucing,singa lauk,dan primata
3. Togaviridae RNA: rt,polaritas positif,segmen tunggal,replikasi RNA
melalui pembentukan RNA komplementer yang bertindak
sebagai cetakan RNA genom.
Virion : berselubung,nukleokapsid berbentuk
ikosahedral,tersusun atas tiga sampai empat jenis protein
utama. Protein selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi.
Diameter 60-70 nm.
Replikasi di sitoplasma dan morfogenesis melalui proses
budding di membaran sel.
Spektrum hospes luas.
Genus Togavirus.
Togavirus ,banyak arbovirus yang merupakan patogen utama
pada manusia,termasuk virus rubela. Virus ini mempunyai
selubung yang mengandung lemak dan bersifat peka terhadap
eter.
4. Flaviviridae RNA: rt,polaritas positif,segmen tunggal,replikasi RNA
melalui RNA komplementer yang bertindak sebagai cetakan
RNA genom
Virion :berselubung,simetri nukleokapsid belum jelas,tersusun
atas empat jenis protein utama. Protein selubung mempunyai
aktivitas hemaglutinasi. Diameter virion 40-50 nm
Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses
budding di membran sel
Spektrum hospes luas.
Genus Flavivirus.
8
Kelompok arbovirus ini mencakup virus demam kuning.
Sebagian besar anggotanya ditularkan melalui arthropoda
penghisap darah. Virus hepatitis C tidak memiliki vektor yang
dikenal
5. Bunyaviridae RNA: rt,polaritas negatif,terdiri dari tiga segmen. Pada
replikasinya, RNA virion disalin menjadi mRNA dengan
bantuan transkriptasa virion. Dengan bantuan produk translasi
mRNA selanjutnya disintensis RNA komplementer. Setiap
segmen RNA komplementer kemudian menjadi cetakan bagi
RNA genom.
Virion :berselubung, nukleokapsid berbentuk heliks,tersusun
atas empat protein utama. Protein selubung mempunyai
aktivitas hemaglutinasi. Diameter virion 90-120 nm
Replikasi terjadi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui
proses budding di membran sel
Spektrum hospes luas.
Genus Bunyavirus.
Sebagian besar virus ini ditularkan pada vertebrata melalui
arthropoda (arbovirus). Sekitar 70 jenis secara antigenik
berhubungan dengan virus Bunyamwera. Hantavirus tidak
ditularkan oleh arthropoda tetapi ileh hewan pengerat,virus ini
menyebabkan demam hemoragik dan nefropati,seperti
sidroma paru yang berat.
6. Arenavieidae RNA: rt,polaritas negatif,terjadi dari dua segmen. Prinsip
replikasi RNA-nya sama dengan Bunyaviridae
Virion : berselubung, nukleokapsid berbentuk heliks,tersusun
atas tiga protein utama.bentuk virion pleomorfik. Diameter
virion 50-300 nm(rata-rata 110-130 nm)
Replikasi terjadi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui
proses budding di membran sel
Spektrum hospes luas.
Genus Arenavirus.
Sebagian besar anggota famili ini bersifat unik untuk daerah
Amerika tropis(kompleks Tacaribe). Semua Arenavirus yang
9
patogen terhadap manusia juga menyebabkan infeksi kronis
pada hewan pengerat. Contohnya virus demam Lassa Afrika
7. Coronaviridae RNA: rt,polaritas positif,terdiri dari satu segmen. Replikasi
RNA genom melalui pembentukan rantai RNA negatif yang
kemudian bertindak sebagai cetakan bagi RNA genom.
Sintesis RNA negatif disertai sintensis enam jenis mRNA.
Virion :berselubung,nukleokapsid berbentuk heliks,tersusun
atas tiga protein utama.
Virion bentuk pleomorfik. Diameter panjang virion 80-160
nm
Replikasi terjadi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui
proses budding di membran intrasitoplasma.
Genus Koronavirus.
Koronavirus manusia telah diisolasi dari penyakit-penyakit
saluran pernapasan bagian atas akut yaitu selesma. Torovirus
yang menyebabkan gastroenteritis,berasal dari genus yang
berbeda dari famili koronavirus. Koronavirus hewan dapat
menyebabkan infeksi menetap dan mencakup virus bronkitis
menular pada burung
8. Rhabdoviridae RNA: rt,polaritas negatif,satu segmen. Prinsip replikasi RNA-
nya sama dengan Bunyaviridae
Virion :berselubung,nukleokapsid berbentuk heliks,tersusun
atas empat sampai lima protein.
Virion berbentuk seperti peluru dengan selubung beraktivitas
hemaglutinasi. Diameter panjang virion 70-85 nm dan 130-
180 nm
Replikasi terjadi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui
di membran sel atau membran intrasitoplasma,tergantung
spesies virus.
Genus Rhabdovirus .
Anggota kelompok ini adalah virus rabies
9. Filoviridae RNA: rt,polaritas negatif,segmen tunggal.
Virion :berselubung,nukleokapsid berbentuk heliks ,tersusun
atas tujuh jenis protien utama. Berbentuk pleomorfik.

10
Diameter virion 80 nm dan panjangnya dapat mencapai
14.000 nm.
Replikasi terjadi di sitoplasma.
Genus filovirus
Filovirus menyebabkan demam Hemoragik virus,ditandai
dengan pendarahan yang fatal sering dan kelainan koagulasi
10. Paramyxoviridae RNA: rt,polaritas negatif,segmen tunggal. Replikasi RNA
dimulai dengan sintesa dengan bantuan transkriptasa virion.
Dengan bantuan produk protein mRNA dibuat RNA cetakan
RNA genom
Virion : tidak berselubung,berbentuk ikosahedral,tersusun atas
tiga jenis protien utama.
Diameter virion 35-45 nm.
Replikasi dan morfogenesis di sitoplasma. Spektrum hospes
sempit.
Genus Paramyksovirus.
Virus-virus yang menginfeksi manusia antara lain
gondong,campak,virus parainfluenza,dan virus sinsitial
pernapasan. Berbeda dengan virus influenza,paramiksovirus
secara genetik bersifat stabil
11. Orthomyxoviridae RNA: rt,segmen berganda (7 untuk influenza C dan 8 untuk
influenza A dan B),polarisatas negatif. Replikasi RNA
dimulai dengan sintesis mRNA dengan bantuan transkriptasa
virion. Dengan bantuan protein produk mRNA.
RNA komplementer dibuat dan dijadikan cetakan untuk
pembuatan RNA genom.
Virion : berselubung,nukleokapsid helik ,tersusun atas 7-9
jenis protien utama.
Virion berbentuk pleomorfik. Selubung mempunyai aktivitas
hemaglutinasi
Diameter virion 90-120 nm. Pada yang filamenntosa
panjangnya dapat mencapai beberapa mikrometer.
Replikasi RNA terjadi di inti dan sitoplasma dan
morfogenesis terjadi melalui proses budding di membran
11
plasma.
Genus Ortomiksovirus
Semua ortomiksovirus merupakan virus influenza yang
menginfeksi manusia atau hewan. Sifat genom virus yang
bersegmen memungkinkan penyusunan ulang genetik secara
cepat bila virus dua virus influenza menginfeksi sel yang
sama,hal ini menerangkan tingginya laju variasi alami virus-
virus influenza.
12. Reoviridae RNA: rantai ganda, segmen berganda(10 untuk reovirus dan
orbivirus,11 untuk rotavirus,12 untuk colorado tick fever
virus. Setiap mRNA berasal dari satu segmen genom.
Sebagian mRNA dipakai untuk sintensis protein dan sebagian
lagi dipakai sebagai cetakan untuk pembuatan rantai RNA
pasangannya.
Virion : tak berselubung,kapsidnya dua lapis dan bersimetri
ikosahedral.
Diameter virion 60-80 nm.
Replikasi dan morfogenesis di sitoplasma.
Genus Reovirus .
Reovirus manusia mencakup rotavirus yang menyebabkan
gastoenteritis pada anak-anak dan berbentuk seperti roda.
Reovirus yang serupa secara antigenik menginfeksi banyak
hewan. Orbivirus merupakan suatu subkelompok khusus yang
mencakup virus ditularkan arthropoda yang menginfeksi
serangga dan hewan(seperti lidah biru ternak sapi dan biri-
biri). Genus Coltivirus meliputi virus demam sengkenit
Colorado pada manusia.
13. Retroviridae RNA: rt,terdiri dari dua molekul polaritas negatif yang
identik.
Replikasi dimulai dengan pemisahan kedua molekul RNA dan
pembuatan rantai DNA dengan cetakan RNA tersebut dengan
bantuan reverse transcriptase virion. Setelah molekul RNA-
DNA terpisah,dibuat rantai DNA komplementer terhadap
pasangan DNA yang sudah ada. DNA serat ganda kemudian
12
mengalami sirkularisasi dan berintegrasi dengan kromosom
hospes. Selanjutnya RNA genom dibuat dengan cetakan DNA
yang sudah terintegrasi pada kromoson hospes.
Virion : berselubung,simetri kapsid ikosahedral. Virion
tersusun atas tujuh jenis protein utama.
Diameter virion 80-130 nm.
Morfogenesis virus terjadi melalui proses budding di
membaran plasma.
Genus Retrovirus
Virus bereplikasi dari salinan DNA “provirus” di dalam sel
yang terinfeksi. Inang tetap terinfeksi secara kronis. Leukemia
dan virus sarkoma hewan dan manusia,virus busa pada
primata dan beberapa virus “lambat” yang disebut lentivirus
(visna,penyakit maedi pada biri-biri) termasuk pada kelompok
ini. Retrovirus berhubungan dengan sindroma imunodefisiensi
didapat (AIDS).
Keterangan: rt= rantai tunggal,rg=rantai ganda.

Klasifikasi Virus Lainnya

14. Virus yang lain : tidak cukup informasi untuk memungkinkan klasifikasi.
Kelompok ini penyebab beberapa penyakit kompleks imun dan beberapa
penyakit virus “lambat” atau yang tidak konvesional,termasuk penyakit
neurologi degeneratif misalnya kuru atau penyakit Creutzfeldt-Jakob atau
Scrapie pada biri-biri,beberapa virus gastroenteritis. Telah diusulkan suatu famili
baru yaitu torovirus mempunyai RNA untai-tunggal,tidak bersegmen,bersifat
positife-sense,partikel mempunyai simetri heliks,berselubung,dan matang
dengan pertunasan melalui selaput intrasitoplasma.
15. Viroid
Penyebab infeksi yang berukuran kecil yang menyebabkan penyakit pada
tumbuhan. Sifat-sifat viroid tidak sesuai dengan definisi virus klasik. Viroid
merupakan molekul-molekul asam nukleat (BM 70.000-120.000)tanpa lapisan
protein. Viroid tumbuhan merupakan molekul RNA untai tunggal berbentuk
lingkar tertutup (secara kovalen),terdiri atas sekitar 360 nukleotida dan

13
membentuk suatu struktur seperti batang dengan sifat-sifat yang unik. Viroid
bereplikasi dengan suatu mekanisme unik. RNA viroid tidak menyandikan
produk protein apapun. Mekanisme timbulnya penyakit pada tumbuhan yang
diinduksi oleh viroid belum diketahui. Hingga kini,viroid hanya dideteksi pada
hewan atau manusia.

16. Arbovirus
Pengelompokan ekologi virus yang mempunyai sifat-sifat fisika dan kimia yang
beragam. Semua virus ini(> 350) mempunyai siklus kompleks yang melibatkan
arthropoda sebagai vektor yang menularkan virus ke inang vertebrata melalui
gigitan. Replikasi virus tampaknya tidak membahayakan arthropoda yang
terinfeksi. Arbovirus menginfeksi manusia,mamalia,burung,dan ular dan
menggunakan dan sengkenit sebagai vektor. Patogen pada manusia antara lain
dengue,demam kuning,virus ensefalitis,dan lainnya. Arbovirus termasuk
termasuk dalam beberapa famili virus,termasuk
toga-,flavi-,bunya-,rabdo-,arena-,dan reovirus.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Virus adalah penyebab infeksi terkecil (berdiameter 20-300 nm). Genom virus
hanya mengandung satu jenis asam nukleat (RNA atau DNA). Asam nukleat
virus terbungkus dalam suatu kulit protein,yang dapat dikeliling oleh selaput
yang mengadung lemak. Seluruh unit infektif disebut virion. Virus tidak aktif
dalam lingkungan diluar sel. Virus hanya bereplikasi didalam sel hidup,sebagai

14
parasit pada tingkat genetik. Asam nukleat virus mengandung informasi yang
diperlukan untuk memerintah sel inang yang terinfeksi guna mensintesis
sejumlah makromolekul khusus yang dibutuhkan untuk pembentukan turunana
virus. Selama siklus replikatif,dihasilkan banyak salinan asam nukleat dan
lapisan-lapisan protein virus.
Virus berasal dari bahasa Yunani venom yang berarti racun. Para ahli biologi
terus mengungkap hakikat virus ini sehingga akhirnya partikel dikelompokkan
sebagai makhluk hidup dalam dunia tersendiri yaitu virus.
Definisi dalam virologi yaitu Kapsid,Nukleokapsid,Kapsomer,Unit
Struktur,Selubung,Virion,Virus Cacat.
Dalam Klasifikasi Virus RNA itu terbagi atas
1. Picornavirus 9. Filovirus
2. Calicivirus 10. Paramyxovirus
3. Togavirus 11. Orthomyxovirus
4. Flavivirus 12. Reovirus
5. Bunyavirus 13. Retrovirus
6. Arenavirus 14.Virus Lain
7. Coronavirus 15. Viriod
8. Rhabdovirus 16. Arbovirus

DAFTAR PUSTAKA

JAWETZ,Ernest.1995. Mikrobiologi Kedokteran(Medical Microbiology)/ Ernest


Jawetz, Joseph Melnick & Edward Aelberg . Alih bahasa,Edi nugroho,R.F.
Maulany;editor,Irawati Setiawan-Ed.20-jakarta:EGC

Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.1994. Buku Ajar Mikrobiologi


Kedokteran. Jakarta :Binarupa Aksara

15
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/03/biologimolekul_virus.pdf

http://fpk.unair.ac.id/webo/kuliah-pdf/VIRUS%20S2ppt%20%5BCompatibility
%20Mode%5D.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai