Manajemen Sarana Dan Prasarana Sekolah 1c47d8c0
Manajemen Sarana Dan Prasarana Sekolah 1c47d8c0
Nurbaiti
SDN 02 Curup Timur
e-mail:nur_baiti01@yahoo.com
Abstract: The purpose of this study was to describe the management of facilities and
infrastructure in the Primary School 02 East Curup. Methods this study uses a qualitative
descriptive study. Subjects in this study were the principal and teacher. The conclusions of this
study indicate the facilities and infrastructure planning and procurement conducted by the
principal in accordance with the provisions, an inventory of school facilities and infrastructure has
been done well, distribution is done directly and indirectly, maintenance of school facilities and
infrastructure is done by periodically and incidental, control and accountability (reporting)
infrastructure carried out by the principal and done once a year when the new school year. general
management of facilities and infrastructure already implemented.
Abstrak: Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan pengelolaan sarana dan prasarana
di SDN 02 Curup Timur. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif.
Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru. Kesimpulan dari penelitian ini
menunjukkan perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh kepala
sekolah sesuai dengan ketentuan, inventarisasi sarana dan prasarana sekolah telah dilakukan
dengan baik, distribusi dilakukan secara langsung dan tidak langsung, pemeliharaan sarana dan
prasarana sekolah dilakukan dengan berkala dan insidental, pengawasan dan pertanggungjawaban
(pelaporan) sarana dan prasarana sekolah dilaksanakan oleh kepala sekolah dan dilakukan setahun
sekali saat tahun ajaran baru.
536
Nurbaiti, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah 537
kebutuhan sarana dan prasarana sekolah memperkaya data. Teknik analisis data yang
tersebut. digunakan adalah reduksi data, penyajian data,
Rumusan masalah umum penelitian ini dan penarikan kesimpulan.
adalah; bagaimanakah proses manajemen sarana
dan prasarana di Sekolah Dasar 02 Curup
Timur? Sedangkan Rumusan masalah khusus HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu: (1) Bagaimanakah perencanaan sarana Perencanaan Sarana dan Prasarana
dan prasarana di SD 02 Curup Timur?, (2) Berdasarkan peraturan menteri dalam
Bagaimanakah pengadaan sarana dan parasarana negeri N0. 17 Tahum 2007 tentang pedoman
di SD 02 Curup Timur?, (3) Bagaimanakah teknis pengelolaan barang milik daerah pada
inventarisasi sarana dan prasarana di SD 02 Bab III Pasal 7 ayat (1) menyatakan bahwa
Curup timur?, (4) Bagaimanakah pendistribusian perencanaan kebutuhan barang milik daerah
dan pemanfaatan sarana dan prasarana di SD 02 disusun dalam rencana kerja dan anggaran
Curup timur?, (5) Bagaimanakah pemeliharaan satuan kerja perangkat daerah setelah
sarana dan praasarana di SD 02 Curup Timur?, memperhatikan ketersediaan barang milik
(6) Bagaimanakah penghapusan sarana dan daerah yang ada.
prasarana di SD 02 Curup Timur?, (7) Perencanaan merupakan tahap pertama
Bagaimanakah pengawasan dan dari manajemen sarana dan prasarana yang
pertanggungjawaban sarana dan prasarana di SD sekaligus merupakan dari langkah pengadaan.
02 Curup Timur? Bafadal (2004) bahwa proses perencanaan
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk sarana dan prasarana pendidikan sebagai
mendeskripsikan manajemen sarana dan berikut: (1) Menampung semua usulan pengada-
prasarana di Sekolah Dasar 02 Curup Timur. an perlengkapan sekolah yang diajukan oleh
Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini setiap unit kerja dan atau menginventarisir
adalah untuk mendeskripsikan : (1) Perencanaan kekurangan kelengkapan sekolah. (2) Menyusun
sarana dan prasarana di Sekolah Dasar 02 Curup rencana kebutuhan perlengkapan sekolah untuk
Timur; (2) Pengadaan sarana dan prasarana di periode tertentu, misalnya untuk satu triwulan
Sekolah Dasar 02 Curup Timur; (3) Inventarisasi atau satu ajaran. (3) Memadukan rencana
sarana dan prasarana di Sekolah Dasar 02 Curup kebutuhan yang telah disusun dengan
Timur; (4) Pendistribusian dan pemanfaatan perlengkapan yang tersedia sebelumnya. Dalam
sarana dan prasarana di SD 02 Curup Timur; (5) rangka itu perencana informasi tahu tentang
Pemeliharaan sarana dan prasarana di SD 02 perlengkapan yang telah dimiliki oleh sekolah.
Curup Timur; (6) Penghapusan sarana dan Salah satu jalan adalah dengan membaca buku
prasarana di Sekolah Dasar 02 Curup Timur; (7) inventaris atau buku induk barang. Berdasarkan
Pengawasan dan pertanggungjawaban panduan tersebut lalu disusun rencana
(pelaporan) sarana dan prasarana di SD 02 kebutuhan perlengkapan, yaitu mendaftar yang
Curup Timur. belum tersedia di sekolah (4) Memadukan
rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran
METODE sekolah yang tersedia. Dalam hal ini, jika dana
Metode penelitian yang digunakan adalah yang tersedia tidak mencukupi untuk pengadaan
metode deskriptif kualitatif yang menekankan semua kebutuhan yang diperlukan, maka perlu
pada penggambaran apa adanya dan sesuai diadakan seleksi terhadap semua kebutuhan
dengan kenyataan terhadap proses manajemen perlengkapan yang telah direncanakan dengan
sarana dan parasarana di Sekolah Dasar Negeri melihat urgensi setiap perlengkapan yang
02 Curup Timur. Subjek utama dalam penelitian diperlukan . Semua perlengkapan yang urgen
ini adalah kepala sekolah dan guru kelas sebagai didaftar dan didahulukan pengadaannya. (5)
sujek pendukung. Teknik pengumpilan data memadukan rencana (daftar) kebutuhan
yang digunakan dalam penelitian ini adalat perlengkapan yang urgen dengan dana atau
teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. anggaran yang tersedia, maka perlu diadakan
Dalam penelitian ini pengembangan instrumen seleksi lagi dengan melihat skala prioritas. (6)
penelitian berdasarkan pedoman wawancara, penetapan rencana pengadaan akhir.
pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Perencanaan pengadaan sarana dan
Kemudian peneliti melakukan penentuan prasarana pendidikan dilakukan berdasarkan
validasi data dengan menggunakan teknik analisis kebutuhan dan penentuan skala prioritas
triangulasi untuk mengecek keabsahan data dan kegiatan untuk dilaksanakan serta sesuai dengan
Nurbaiti, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah 539
dana dan tingkat kepentingan. Tujuan dan pengelola barang kepada kepala sekolah.
perencanaan adalah demi menghindari Kemudian langkah selanjutnya kepala sekolah
terjadinya kesalahan dan kegagalan yang bersama seluruh dewan guru dan karyawan
tidakdiinginkan, untuk meningkatkan efektifitas membahas sarana dan prasarana apa saja yang
dan efesiensi dalam pelaksanaannya. mendesak harus dipenuhi. Langkah ini
Sedangkan manfaat perencanaan, yaitu: dilakukan karena tidak semua usulan dari guru
dapat membantu menentukan tujuan, dapat terpenuhi karena keterbatasan dana yang
meletakkan dasar-dasar dan menetapkan dimiliki oleh sekolah. SDN 02 Curup Timur
langkah-langkah, menghilangkan ketidakpastian, tidak lagi mengambil SPP dari murid. Sumber
dapat dijadikan sebagai suatu pedoman atau dana pengadaan sarana dan prasarana sekolah
dasar untuk melakukan pengawasan, pengen- berasal dari dana BOS. Oleh karena itu
dalian dan bahkan juga penilaian agar nantinya pembahasan prioritas sarana dan prasarana
kegiatan dapat berjalan efektif dan efesien. sekolah yang akan dibeli harus dilakukan agar
Perencanaan pengadaan sarana dan benar-benar sesuai dengan kondisi dan dana
prasarana sekolah harus memperhatikan hal-hal yang ada sehingga proses belajar mengajar dapat
berikut: (a) Kesesuaian dengan kebutuhan dan tetap berlangsung dengan efektif dan efisian.
kemampuan karena barang-barang yang tidak Langkah selanjutnya setelah penentuan
tepat akan menjadi sumber pemborosan; (b) prioritas pengadaan sarana dan prasarana
Kesesuaian dengan jumlah dan tidak terlalu sekolah disetujui oleh kepala sekolah, guru dan
berlebihan dan kekurangan; (c) Mutu yang karyawan maka dibuat surat keputusan hasil
selalu baik agar dapat dipergunakan secara rapat untuk penentuan pengadaan sarana dan
efektif; (d) Jenis alat atau barang yang prasarana yang ditanda tangani oleh, guru, dan
diperlukan harus tepat dan dapat meningkatkan karyawan yang ikut rapat kemudian diketahui
efesiensi kerja. oleh kepala sekolah.
Perencanaan yang matang dapat Sesuai dengan tujuan khusus penelitian ini
meminimalisasi kemungkinan terjadinya yaitu untuk mendeskripsikan perencanaan sarana
kesalahan dan dapat meningkatkan efektivitas dan prasarana sekolah di SDN 02 Curup Timur,
dan efisiensi pengadaan sarana dan prasarana. berdasarkan hasil temuan peneliti telah
Kesalahan yang terjadi dapat berupa pembelian mendapatkan data sesuai metode penelitian yaitu
barang yang tidak sesuai dengan kualifikasi, observasi, wawancara dan dokumentasi didapat-
jumlah dana yang tersedia, tingkat kepentingan, kan gambaran bahwa perencanaan sarana dan
dan tingkat keterdesakan. Dengan demikian prasarana sekolah di SDN 02 Curup Timur
diperlukan sistem informasi dan koordinasi yang sudah sesuai dengan ketentuan yang ada.
baik antara tugas perencana dan petugas Perencanaan manajemen sarana dan
pengadaan melalui koordinasi pimpinan. prasarana di SDN 02 Curup Timur sudah sesuai
Untuk menghindari terjadi kesalahan dengan teori perencanaan sarana dan prasarana
dalam pembelian barang ini kepala sekolah dari Bafadal (2004). Namun ada hal yang perlu
harus melakukan koordinasi kepada guru diperbaiki yaitu perencanaan sarana dan
melalui TU untuk untuk meminta usulan sarana prasarana sekolah harus dikelola secara baik
dan prasarana yang dibutuhkan di kelas. agar dapat memenuhi kebutuhan sarana dan
Berdasarkan temuan hasil penelitian dan prasarana sekolah.
teori diatas, menunjukkan bahwa perencanaan
manajemen sarana dan prasarana di sekolah ini Pengadaan Sarana dan Prasarana
sudah sesuai dengan ketentuan dalam peren- Pengadaan sarana dan prasarana
canaan manajemen sarana dan prasarana di pendidikan sendiri memiliki arti “ keseluruhan
sekolah, langkah pertama kepala sekolah kegiatan yang dilakukan untuk menghadirkan
mengadakan rapat bersama seluruh dewan guru atau menyediakan ( dari tidak ada menjadi ada )
dan karyawan, kepala sekolah meminta usulan semua sarana prasarana yang dibutuhkan dalam
dari dewan guru sarana dan prasarana apa saja di pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
kelasnya yang masih kurang. Setiap guru harus atau usul kebutuhan yang telah ditetapkan”
mengusulkan sarana dan sarana apa saja yang Syahril (2012).
diperlukan, karena guru yang paling tahu Pengadaan sarana dan prasarana sekolah
kebutuhan apa saja yang mereka butuhkan untuk dilakukan dengan cara; (1) drooping dari
kelancaran dalam proses belajar mengajar. pemerintah; (2) membeli, (3) sumbangan dari
Usulan guru ini kemudian diajukan oleh wali murid, dan (4) membuat sendiri.
540 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 4, Juli 2015, hlm. 536-546
Sarana dan prasarana sekolah yang pernah pencairan dana BOS. Dalam pembelian sarana
didrooping dari pemerintah yaitu berupa buku- dan prasarana ini sekolah seharusnya
buku pelajaran, buku penunjang dan alat-alat mempertimbangkan untuk membeli barang-
olah raga. Drooping ini biasanya memerlukan barang yang bisa digunakan untuk membuat
proses yang lama karena harus membuat alat peraga sederhana. Hal ini mengingat
proposal pengadaan dahulu. Proposal yang kadang-kadang siswa dan guru harus membuat
diajukan ini kadang-kadang tidak langsung sendiri alat peraga sederhana yang digunakan
disetujui oleh dinas karena mengalami untuk membantu proses pembelajaran.
kesalahan, sehingga harus diperbaiki kembali, Sedangkan pengadaan sarana dan
hal ini kadang terjadi berulang-ulang sehingga prasarana sekolah dengan membuat sendiri
menyebabkan memakan waktu lama dalam dilakukan oleh guru dan siswa dengan membuat
pembuatan proposal ini. alat peraga sederhana yang memerlukan biaya
Dalam pengadaan sarana dan prasarana sedikit tetapi bisa dimanfaatkan sebagai alat
dalam sistem drooping ini juga harus peraga dan juga bisa dipakai untuk menghias
disesuaikan dengan kebutuhan. Pasal 1 Ayat 1 kelas. Dalam pembuatan sarana dan prasarana
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun ini kadang-kadang siswa disuruh membuat di
2010 dan Perubahannya menekankan bahwa rumah kemudian hasilnya dibawa ke sekolah,
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah kadang-kadang juga siswa disuruh membawa
kegiatan untuk memperoleh barang/jasa yang bahannya dari rumah kemudian membuatnya
prosesnya dimulai dari identifikasi kebutuhan bersama-sama di sekolah. sekolah seharusnya
hingga diselesaikannya seluruh kegiatan untuk bisa meyiapkan bahan-bahan yang diperlukan
memperoleh barang/jasa pemerintah. oleh guru dan siswa dalam pembuatan sarana
Dari pasal ini amat jelas bahwa tahapan dan prasarana ini. Tapi karena kadang-kadang
pengadaan barang/jasa pemerintah diawali lambat terpenuhi maka guru lebih suka meminta
dengan identifikasi kebutuhan, yang berarti anak membawa sendiri bahan-bahan tersebut
harus dimulai dengan proses mengidentifikasi dari rumah.
apa saja yang dibutuhkan oleh sekolah. Namun Dalam pengadaan sarana dan prasarana
kalau kita melihat realitas di lapangan, amat sekolah dengan cara meminta sumbangan dari
banyak pelaksanaan pengadaan yang tumbuh wali murid ini sekolah melakukannya sangat
subur bagaikan ilalang di tengah ladang padi. hati-hati. Hal ini karena tidak semua wali murid
Tidak pernah direncanakan, tidak pernah setuju dan mampu untuk membantu. Dengan
dibicarakan, tidak pernah didiskusikan malah kondisi ekonomi wali murid yang rata-rata
muncul mendadak bagaikan siluman. Tiba-tiba ekonomi lemah maka untuk pengadaan sarana
anggarannya ada, tiba-tiba lelangnya dan prasarana ini sekolah mengadakan rapat
dilaksanakan, malah ada yang tiba-tiba sudah terlebih dahulu dengan komite sekolah dan wali
dikerjakan tanpa tahu prosesnya ada atau tidak murid untuk sama-sama memikirkan sarana dan
ada. prasarana yang mendesak harus dipenuhi untuk
Pengadaan sarana dan prasarana ini kelancaran proses belajar mengajar.
hendaknya jelas merujuk kepada identifikasi Kepala sekolah harus tegas dan berani
kebutuhan dan bukan keinginan. Perbedaan untuk mengambil keputusan dalam memilih
mendasar dari keduanya adalah, kebutuhan alternatif pemenuhan sarana dan prasarana
didasarkan kepada kondisi nyata yang memang dengan meminta bantuan dari wali murid.
didasarkan pada data, fakta, dan informasi riil di Karena kalau hanya menunggu bantuan dari
lapangan, sedangkan keinginan lebih banyak pemerintah maka sarana dan prasarana itu akan
muncul dengan alasan subjektifitas semata. sangat lama diperoleh. Tetapi kepala sekolah
Untuk memenuhi sarana sekolah, karena harus berhati-hati dan transparan dalam
tidak semua sarana belajar dapat bantuan dari penggunaan dana bantuan dari wali murid ini
pemerintah maka sekolah mengadakan dengan memberikan laporan penggunaan dana
pemenuhan sarana sekolah dengan cara tersebut kepada wali murid.
membeli, yaitu membeli berupa barang habis Sekolah juga dapat melakukan
pakai seperti kapur, spidol, tinta spidol, pensil, pemenuhan sarana dan prasarana sekolah
pena, penghapus, kertas, buku tulis, alat dengan cara meminjam atau menyewa. Hal ini
kebersihan, buku pelajaran, alat-alat olah raga, dapat dilakukan jika terdesak penggunaanya
dan lain-lain. Pembelian sarana dan prasarana misalnya ada pertemuan di sekolah yang
ini dilakukan setiap per triwulan yaitu setelah pesertanya banyak sehingga memerlukan sarana
Nurbaiti, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah 541
dan prasarana yang lebih dari biasanya, sarana dibutuhkan sekolah untuk kelancaran proses
dan prasarana yang dapat dipinjam atau disewa belajar mengajar. Ini dilakukan karena dengan
misalnya kursi dan meja. pengadaan dengan cara membeli dana yang
Pengadaan sarana dan prasarana menurtut dimiliki sekolah tidak mencukupi. Keempat,
Bafadal ( 2004:31) yang menyatakan bahwa membuat sendiri, sarana sekolah yang buat
sistem pengadaan sarana dan prasarana biasanya berupa alat-alat peraga sederhana yang
disekolah, dapat dilakukan berbagai cara , antara dapat digunakan untuk membantu proses
lain:(1) Dropping dari pemerintah hal ini kegiatan belajar mengajar. Sarana ini dibuat oleh
merupakan bantuan yang diberikan permerintah guru dan siswa.
kepada sekolah. Bantuan ini sifatnya terbatas Dalam hal pengadaan sarana dan
sehingga pengelolaan sarana dan prasarana prasarana sekolah ada beberapa hal yang yang
pendidikan disekolah tetap harus mengusahakan harus ditingkatkan yaitu dalam hal; (1) perlu
dengan cara lain.(2) Mengadakan sarana dan diadakan sarana dan prasarana sekolah seperti
prasarana sekolah dengan cara membeli baik gedung perpustakaan, ruang guru, gudang, dan
secara langsung maupun melalui pemesanan ruang UKS; (2) mengoptimalkan pengadaan
terlebih dahulu. (3) Meminta sumbangan dari sarana dan prasarana agar dapat memenuhi
wali murid atau mengajukan proposal bantuan kebutuhan sekolah dalam rangka meningkatkan
pengadaan sarana dan prasarana sekolah ke hasil belajar siswa. (3) lebih memahami
lembaga-lembaga sosial yang tidak mengikat. Peraturan Menteri Dalam Negeri N0. 17 Tahum
(4) Mengadakan perlengkapan dengan menyewa 2007 tentang pedoman teknis pengelolaan
atau meminjam ketempat lain, (5) mengadakan barang milik daerah BAB IV tentang Pengadaan
perlengkapan dengan cara tukar menukar Barang. Dengan adanya peningkatan-pening-
barang. katan tersebut maka diharapkan kebutuhan
Pengadaan sarana dan prasarana sekolah sarana dan prasarana di SDN 02 Curup timur
dilakukan dengan cara; (1) drooping; (2) dapat terpenuhi sehingga proses belajar dan
membeli, (3) sumbangan dari wali murid, (4) mengajar dapat berlangsung dengan optimal.
membuat sendiri. Pertama drooping dari
pemerintah, ini merupakan bantuan yang Inventarisasi Sarana dan Prasarana
diberikan pemerintah kepada sekolah. Drooping Inventarisasi sarana dan prasarana
diadakan oleh pemerintah dengan prosedur (a) merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan mencatat seluruh barang yang ada di sekolah.
prasarana; (b) mengklasifikasi sarana yang Menurut Bafadal (2004) pencatatan sarana dan
dibutuhkan (c) membuat proposal pengadaan prasarana di sekolah dilakukan pada: (a) Buku
sarana dan prasarana kepada pemerintah ; (D0 penerimaan barang, mencatat semua barang
bila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai yang diterima sekolah; (b) Buku asal-usul
kelayakannya untuk mendapat persetujuan dari barang, mencatat asal usul barang (pembelian,
pihak yang dituju; dan (d) setelah disetujui dan hibah/hadiah/sumbangan, tukar menukar, dan
dikunjungi maka sarpras akan dikirim ke meminjam/menyewa); (c) Buku golongan
sekolah yang mengajukan permohonan inventaris, sebagai buku pembantu untuk
pengadaan sarana dan prasarana tersebut. mencatat barang inventaris menurut golongan
Kedua, membeli yaitu dilakukan dengan cara barang yang telah ditentukan; (d) Buku induk
pembelian langsung yaitu pembelian yang inventaris, mencatat semua barang inventaris
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang milik Negara atau yayasan dalam lingkungan
jumlahnya kecil. Cara pembeliannya adalah sekolah menurut urutan tanggal penerimaannya;
dengan membandingkan diantara pemasok untuk (e) Buku bukan inventaris, mencatat semua
memperoleh bahan yang sama dengan harga barang habis pakai seperti: kapur, pensil,
yang lebih murah. Barang yang dibeli penghapus papan tulis, kertas HVS, tinta, dan
misanyayaitu buku pelajaran, alat peraga, dan sebagainya; dan (f) Buku stok barang,mencatat
membeli berupa barang habis pakai seperti barang habis pakai yang masuk/ diterima dan
kapur, spidol, pensil, pena, penghapus, kertas, barang yang keluar/ digunakan dan sisa
buku tulis, alat kebersihan, buku pelajaran, alat- barang/stok barang.
alat olah raga,. Ketiga, meminta sumbangan dari Inventarisasi sarana dan prasarana sekolah
wali murid sekolah mengadakan rapat dengan yaitu; (a) inventarisasi sarana dan prasarana
komite sekolah dan wali murid untuk sama-sama dilakukan oleh kepala sekolah dengan menunjuk
memikirkan sarana dan prasarana yang salah satu guru untuk bertugas menginven-
542 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 4, Juli 2015, hlm. 536-546
tarisasi sarana dan prasarana sekolah; (b) sudah inventarisasi juga dilakukan terhadap barang
dibuat kartu inventaris barang (c) kegiatan keluar agar diketahui jumlah barang yang
inventarisasi sarana dan prasarana dilakukan digunakan dan barang yang rusak dalam
dengan mencatat semua barang masuk, tetapi penggunaannya sehingga dapat dijadikan
pencatatan tidak dilakukan secara lengkap pedoman untuk pengadaan barang selanjutnya.
karena kode barang dan merk barang masih Barang-barang habis pakai yang dibeli
belum dicantumkan (d) terhadap barang keluar tidak dicatat di buku stok barang. Pencatatan
tidak dilakukan pencatatan, (e) barang habis hanya dilakukan ketika barang didistribusikan
pakai tidak dicatat dibuku stok barang. kepada guru dengan format buku yaitu nomor,
Tugas sebagai kepala sekolah yang nama penerima, tanggal diterima, jenis barang
banyak membuat kepala sekolah mengalami yang diterima, jumlah barang diterima, dan
kesulitan untuk melakukan inventarisasi sarana keterangan. Seharusnya barang yang dibeli
dan prasarana. Hal ini yang menyebabkan dicatat di buku stok barang sehingga diketahui
kepala sekolah SDN 02 Curup Timur menunjuk sisa barang yang masih ada setelah barang
seorang guru untuk membantu manajemen didistribusiakan kepada guru. Dengan dicatat
sarana dan prasarana sekolah dalam hal dibuku stok barang maka diketahui berapa
inventarisasi sarana dan prasarana sekolah. Guru jumlah kebutuhan barang habis pakai yang
yang ditunjuk adalah guru olah raga. Dalam diperlukan oleh setiap guru.
inventarisasi ini untuk inventarisasi barang
keluar tidak dilakukan pencatatan. Inventarisasi Pendistribusian dan Pemanfaatan Sarana
hanya dilakukan terhadap barang masuk. Hal ini dan Prasaran
disebabkan karena guru tidak memiliki keahlian Hasil temuan penelitian terhadap
khusus untuk inventarisasi dan juga karena pendistribusian sarana dan prasarana di SDN 02
kesibukan guru untuk mengajar. Kepala sekolah Curup Timur yaitu: (1) pendistribusian
seharusnya merekrut tenaga honorer untuk dilakukan oleh tata usaha sekolah (2) pendis-
membantu inventarisasi sarana dan prasarana ini tribusian terhadap buku-buku pelajaran
sehingga proses inventarisasi sarana dan dilakukan secara langsung kepada guru setelah
prasarana sekolah berjalan dengan baik. di catat di buku inventaris; (3) pendistribusian
Inventarisasi sarana dan prasarana sekolah terhadap alat-alat peraga dilakukan secara tidak
terhadap barang masuk sudah dilakukan langsung, yaitu dengan cara disimpan dahulu
seluruhnya dan dicatat di buku penerimaan ketika akan menggunakan baru diambil dan
barang tetapi pencatatan ini masih belum setelah dipakai disimpan kembali ketempat
lengkap karena untuk kode barang, merek semula.
barang dan nomor seri barang belum di Pendistribusian sarana sekolah seperti
cantumkan, ini sesuai dengan dokumen buku-buku pelajaran, alat-alat olah raga, dan
inventaris. Seharusnya sekoalah melakukan barang habis pakai dilakukan oleh tata usaha
pencatan daftar inventaris secara lengkap. Agar sekolah. Biasanya tata usaha sekolah langsung
Buku Inventaris dimaksud dapat digunakan mengantar buku-buku, alat-alat olah raga, dan
sesuai fungsi dan peranannya, maka barang habis pakai tersebut secara langsung
pelaksanaannya harus tertib, teratur dan kepada guru-guru. Untuk buku-buku pelajaran
berkelanjutan, berdasarkan data yang benar, guru secarang langsung juga membagikan
lengkap dan akurat sehingga dapat memberikan kepada siswa. Dalam pendistribusian kepada
informasi yang tepat dalam: perencanaan siswa ini biasanya guru memberi himbauan agar
kebutuhan dan pengangaran; pengadaan, setiap siswa menjaga buku secara baik dengan
penerimaan, penyimpanan dan penyaluran; merawat dan memberikan sampul.
penggunaan; penatausahaan; pemanfaatan; Untuk alat-alat peraga pelajaran biasanya
pengamanan dan pemeliharaan; penilaian; tidak langsung didistribusikan kepada guru. Hal
penghapusan; pemindahtanganan; pembinaan, ini dikarenakan alat peraga ini akan digunakan
pengawasan dan Pengendalian; pembiayaan; dan bersama oleh guru, jadi pemakaiannya harus
tuntutan ganti rugi. bergantian. Jika ada guru yang akan memakai
Pencatatan terhadap barang keluar belum alat peraga tersebut maka guru akan mengambil
dilaksanakan tetapi sudah ada buku untuk alat peraga tersebut dan menggunakannya,
inventaris barang keluar. Pencatatan barang setelah pemakaian guru harus mengembalikan
keluar dilaksanakan oleh guru ketika guru ketempat semula agar jika ada guru lainnya yang
menerima barang tersebut. Seharusnya akan meggunakan tidak kesulitan mencarinya.
Nurbaiti, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah 543
disimpan dalam lemari agar terhindar dari debu, secara optimal, (b) memperpanjang umur
digunakan saat membutuhkan dan disimpan pemakaian, (c) menjamin kelancaran kegiatan
ditempat semula setelah digunakan. Hal ini pembelajaran, (d) menjamin keamanan dan
dilakukan agar alat peraga ini awet dan terawat kenyamanan bagi para pemakai, (e) mengetahui
sehinga tahan lama dalam pemakaiannya. kerusakan secara dini atau gejala kerusakan, (f)
Pemeliharaan juga dilakukan terhadap menghindari terjadinya keruskan secara
gedung dan pagar sekolah. pemeliharaan mendadak, (g) menghindari terjadinya
terhadap prasarana ini dilakukan secara berkala, kerusakan fatal.
yaitu setiap satu tahun sekali. Pemeliharaan
yang dilakukan adalah dengan melakukan Penghapusan Sarana dan Prasarana
pengecatan agar sekolah kelihatan bersih dan Penghapusan barang milik negara diatur
rapi. Pengecatan ini biasanya dilakukan oleh oleh Peraturan Menteri Keuangan Nomor
tukang. Pihak sekolah mencari tuakang yang 96/pmk.06/2007 tentang tata Cara pelaksanaan
bersedia untuk melakukan pengecatan, jika penggunaan, Pemanfaatan, penghapusan, dan
sudah ada maka pengecatan terhadap sekolah Pemindahtanganan barang milik Negara.
mulai dilakukan. Penegecatan dilakukan dari Penghapusan adalah tindakan menghapus
pagi sampai sore hati tanpa mengganggu Barang Milik Negara dari daftar barang dengan
kegiatan belajar. Jika pagi hari bagian luar menerbitkan keputusan dari pejabat yang
dahulu yang dilakukan pengecatan kemudian berwenang untuk membebaskan Pengguna
sore hari baru bagian dalam sehingga kegiatan Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang
belajar mengajar tidak terganggu. dan/atau Pengelola Barang dari tanggung jawab
Pemeliharaan sarana dan prasarana milik administrasi dan fisik barang yang berada dalam
negara diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan penguasaannya.
Nomor 96/pmk.06/2007 tentang tata Cara Tujuan penghapusan menurut Arum,
pelaksanaan penggunaan, Pemanfaatan, pengha- Wahyu Sri Ambar (2007)adalah (1) Mencegah
pusan, dan Pemindahtanganan barang milik atau membatasi kerugian atau pemborosan biaya
Negara. Pemeliharaan adalah suatu usaha yang untuk pemeliharaan atau perbaikan barang-
dilakukan untuk meningkatkan, mempertahan- barang. (2) Meringankan beban kerja dan
kan, dan mengembalikan sarana dan prasarana tanggung jawab pelaksana inventaris. Barang
dalam kondisi yang baik dan tetap berfungsi. inventaris yang boleh yang boleh dihapus
Temuan hasil penelitian menunjukkan meliputi barang-barang yang: a) dalam keadaan
kesesuaian pemeliharaan sarana dan prasarana di rusak berat sehingga tidak dapat dimanfaatkan
SDN 02 Curup Timur dengan ketentuan yang lagi; b) barang tidak sesuai dengan kebutuhan;
berlaku, (1) ditinjau dari sifatnya, Yaitu: c) kuno yang penggunaanya tidak sesuai dengan
pemeliharaan bersifat pengecekan, pencegahan, lagi dengan penggunaan saat ini; d) yang terkena
perbaikan ringan dan perbaikan berat, (2) larangan; e) biaya pembiayaan terlalu tinggi dan
ditinjau dari waktu pemeliharaannya, yaitu: tidak sesuai dengan nilai kemanfaatannya; f)
pemeliharan sehari-hari, dan pemeliharaan jumlahnya berlebihan dan tidak digunakan lagi;
berkala seperti pengecetan dinding. Pemeliha- Hilang atau diselewengkan; dan h) terkena
raan ini dimaksudkan agar sarana atau fasilitas bencana, misalnya terbekar, gempa, dan longsor.
sekolah dalam keadaan siap pakai seoptimal (3) Membebaskan ruang atau pekarangan kantor
mungkin, untuk meningkatkan unjuk kerja dan dari barang-barang yang tidak dipergunakan
memperpanjang usia pakai, mengetahui adanya lagi. (4) Membebaskan barang dari pertang-
kerusakan atau gejala kerusakan serta untuk gungjawaban administrasi satuan organisasi
menghindari terjadinya kerusakan yang lebih yang mengurus.
fatal. Penghapusan sarana dan prasarana (1)
Walaupun demikian pemeliharaan sarana sekolah melakukan penghapusan sarana dan
dan prasarana sekolah di SDN 02 Curup Timur prasarana sekolah yang sudah tidak terpakai
masih harus ditingkatkan agar sarana dan lagi; (2) proses penghapusan sarana dan
prasarana sekolah tersebut dalam kondisi baik prasarana yang sudah tidak terpakai lagi
dan siap pakai. Peningkatan pemeliharaan yang dilakukan dengan menyimpan dalam lemari; (3)
perlu dilakukan yaitu pemeliharaan sarana dan penghapusan dilakukan terhadap buku pelajaran
prasarana harus terencanakan agar (a) agar yang tidak relevan dan rusak.
sarana dan prasarana pendidikan selalu dalam Penghapusan dilakukan terhadap
kondisi prima, tetap berfungsi dan siap dipakai barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi.
Nurbaiti, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah 545
Barang-barang yang dihapus itu adalah buku- dihapus; (e) Setelah mengadakan penelitian
buku yang sudah tidak relevan lagi dan buku- secukupnya barang-barang yang diusulkan untuk
buku yang rusak serta bangku dan meja yang dihapus sesuai Surat Keputusan dan disaksikan
rusak berat. Penghapusan buku-buku ini karena oleh pejabat pemerintah setempat dan
tidak sesuai lagi dengan kurikulum yang berlaku kepolisian, pemusnahannya dilakukan oleh unit
sekarang dan karena banyak buku-buku yang kerja yang bersangkutan dengan cara dibakar,
rusak karena penggunaan dalam waktu lama dikubur, dan sebagaiannya; (f) Menyampaikan
sehingga tidak bisa dipakai lagi. Penghapusan berita acara ke atasan/ Menteri sehingga
terhadap meja dan kursi yang rusak dikarenakan dikeluarkan keputusan penghapusan; (g) Kepala
jika diperbaiki akan memerlukan biaya yang sekolah selanjutnya menghapuskan barang
mahal. tersebut dari buku induk dan buku golongan
Proses penghapusan sarana dan prasarana inventaris.
sekolah ini dilakukan dengan menyimpan di
dalam lemari dan gudang. Sehingga menyebab- Pengawasan dan Pertanggungjawaban
kan lemari dan gudang menjadi penuh. Akibat Sarana dan Prasarana
penuhnya lemari maka banyak buku-buku yang Pengawasan sarana dan prasarana
menumpuk di kantor karena lemari yang ada pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah dan
tidak mencukupi untuk menyimpan buku-buku guru. Sedangkan pertanggungjawaban (pelapo-
itu. Begitupula dengan gudang penuh dengan ran) sarana dan prasarana di SDN 02 Curup
meja dan kursi yang sudah rusak. Timur dilakukan setiap setahun sekali ketika
Agar sarana dan prasarana sekolah dapat tahun ajaran baru, dan belum ada petunjuk
dipertanggungjawabkan penggunaan dan tekhnis dalam pengawasan dan pertanggung-
pemanfaatannya maka hendaknya untuk jawaban (pelaporan) sarana dan prasarana
penghapusan sarana dan prasarana yang tidak sekolah.
relevan dan rusak dapat dilakukan dengan cara Pengawasan sarana dan prasarana sekolah
dilelang dan pemusnahan. Pertama pengha- dilakukan setiap saat dan diperhatikan
pusan barang inventaris dengan lelang. Adalah kelayakannya. Diawasi agar hati-hati dalam
menghapus dengan menjual barang-barang. penggunaanya sehingga sarana dan prasaran itu
Prosesnya sebagai berikut: (a) Pembentukan dalam kondisi selalu siap pakai sehingga dapat
Panitia Penjualan oleh Kepala Dinas Pendidi- meningkatkan proses pembelajaran di sekolah.
kan; (b) Melaksanakan sesuai prosedur lelang; Pengawasan ini dilakukan oleh kepala sekolah
(c) Mengikuti acara pelelangan; (d) Pembuatan dan guru.
“Risalah Lelang” oleh kantor lelang dengan Menurut kepala sekolah bahwa pelaporan
menyebutkan banyaknya nama barang, keadaan sarana dan prasarana sekolah ini dilakukan
barang yang dilelang; (e). Pembayaran uang setiap tahun yaitu ketika awal tahun pelajaran.
lelang yang disetorkan ke Kas Negara selambat- Pelaporan ini disampaikan kepada diknas
lambatnya 3 hari; (f) Biaya lelang dan lainnya pendidikan tentang keadaan sarana dan
dibebankan kepada pembeli; (g) Dengan prasarana sekolah selama satu tahun. Sarana dan
perantara panitia lelang melaksanakan penjualan prasarana yang dilaporkan yaitu kondisi sarana
melalui kantor lelang negara dan menyetorkan prasarana yang mengalami kerusakan dan perlu
hasilnya ke Kas Negara setempat. Kedua perbaikan.
Penghapusan barang inventaris yang dilakukan Pengawasan dan pertanggungjawaban
dengan pemusnahan dilakukan dengan (pelaporan) barang diatur oleh Peraturan
memperhatikan faktor-faktor ditinjau dari segi Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007
uang. Oleh karena itu penghapusan dibuat Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang
dengan perencanaan yang matang dan dibuat Milik Daerah. Menurut Nawawi (1993)
surat pemberitahuan kepada atasan dengan pengawasan adalah kegiatan mengukur ting-
menyebutkan barang apa yang hendak katan efektivitas kerja personal dan efisiensi
disingkirkan. Prosesnya adalah sebagai berikut: penggunaan metode dan alat tertentu dalam
(a) Pembentukan panitia penghapusan oleh usaha mencapai tujuan. Untuk itu diperlukan
Kepala Dinas Pendidikan; (b) Sebelum barang pengamatan langsung maupun tidak langsung
dihapuskan perlu dilakukan pemilihan barang terhadap berbagai aspek atau kegiatan dalam
yang dilakuakn tiap tahun; (c) bersamaan proses pencapaian tujuan.
dengan waktu memperkirakan kebutuhan; (d) Monitoring atau pengawasan merupakan
Panitia melakukan penelitian barang yang akan salah satu fungsi manajemen yang harus
546 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 4, Juli 2015, hlm. 536-546
dilaksanakan oleh kepala sekolah. Berkaitan Kelima, pemeliharaan sarana dan prasarana
dengan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dilakukan dengan cara yaitu; (a) berkala
sekolah, perlu adanya kontrol baik dalam yaitu dengan pemeliharaan dilakukan setiap hari,
pemeliharaan atau pemberdayaan. Pengawasan selalu dijaga kebersihannya, digunakan saat
terhadap sarana dan prasarana pendidikan di membutuhkan dan disimpan di tempatnya
sekolah merupakan usaha yang ditempuh oleh setelah digunakan, selalu melakukan pengece-
kepala sekolah dalam membantu personel kan terhadap sarana dan prasarana di sekolah
sekolah untuk menjaga atau memelihara, dan untuk memastikan kelayakan sarana dan
memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah prasarana tersebut; (b) insidental yaitu melaku-
dengan sebaik mungkin demi keberhasilan kan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana
proses pembelajaran di sekolah. Untuk sewaktu-waktu, jika ada yang rusak kemudian
keberhasilan proses pembelajaran di sekolah diperbaiki, sarana prasarana yang tidak dapat
semua perlengkapan pendidikan di sekolah yang diperbaiki akan disimpan.
tergolong barang inventaris harus dilaporkan. Keenam, penghapusan sarana dan prasarana
Pelaporan dilakukan dalam periode tertentu, dilakukan terhadap barang yang rusak berat
sekali dalam satu triwulan. Dalam satu tahun dengan dilakukan penyimpanan dalam lemari
ajaran misalnya, pelaporan dapat dilakukan pada dan gudang.
bulan juli, oktober, januari, dan april tahun Ketujuh, pengawasan dan pertanggung-
berikutnya. Hasil laporan tersebut digunakan jawaban (pelaporan) sarana dan prasarana
pimpinan untuk mengadakan evaluasi. dilakukan oleh kepala sekolah dan dilakukan
setiap setahun sekali ketika tahun ajaran baru.