Anda di halaman 1dari 10

BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER

DNA DAN KROMOSOM

Disusun Oleh:
Nama : 1. Dwo (241910013)
2. Elisabet Anggun N (241910014)
3. Nofita Sari (241910030)
4. Pinasti (241910040)
Kelas : B Pagi
Dosen Pengampu: Herditiya, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MIPA DAN TEKNOLOGI
IKIP PGRI PONTIANAK
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatNya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah Biologi Sel
Dan Molekuler ini tentang “DNA dan KROMOSOM”. Selain itu, kami juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Pontianak, 4 Desember 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................i


DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Komponen penyusun DNA...................................................................3
B. Pengertian Kromosom..........................................................................3
BAB III PENUTUP..........................................................................................4
A. Kesimpulan...........................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
DNA adalah rantai doble heliks belipin yang terdiri atas polunikleotida,
dan merupakan bagian terbesar dari nukleus. DNA berfungsi sebagai pewaris
sifat dan sintesis protein. Struktur DNA yaitu “gula 5 kaebon (deoksiribosa),
gugus fosfat, basa nitrogen. Bentuk DNA adalah rantai doble heliks berpilin
ke kanan. Dalam DNA terdapat struktur-struktur diatas. Namun jika diambil 1
lempeng yang mengandung ikatan fosfat, gula dan basa nitrogen, maka
lempeng tersebut disebut nukleotida tetapi jika plat itu hanya basa nitrogen
dan gula saja maka disebut nukleosida. Ada 2 kelompok basa nitrogen yang
berkaitan pada DNA yaitu: “purin, yang terdiri dari basa nitrogen, adenin dan
guanin”. Pirimidin terdiri dari basa nitrogen sitosin dan timin. Basa purin
selalu berpasangan dengan hymine melalui 2 ikatan hidrogen sedangkan
Chytosine berpasangan dengan guanin melalui 3 ikatan hidrogen. Ada 3 cara
model replikasi DNA yaitu “model konservatif, model ini menyatakan bahwa
dua rantai DNA bereplikasi tanpa memisahkan rantai-rantainya. Model semo
konservatif, model ini menyatakan dua rantai DNA berpisah kemudian
bereplikasi. Model dispersi, model ini menyatakan bahwa DNA terpecah
menjadi potongan-potongan yang kemudian bereplikasi. Proses replikasi
terbagi atas 3 tahap yaitu insiasi, replikasi tidak berlangsung pada titik acak
pada DNA namun berlangsung pada awal yang disebut tmpat awal replikasi.
Elogasi, DNA polimerasi bertugas untuk memasangkan basa nitrogen baru
dengan rantai DNA lama sehingga terbentuklah rantai DNA yang baru.
Teriminasi, replikasi berakhir saat DNA polimerare mengenali daerah basa
nitrogen yang diulang-ulang. Daerah ini disebut telomer, maka terbentuklah
rantai DNA yang baru pada sintesis protein.
Satuan terkecil dari makhluk hidup adalah sel. Segala aktivitas sel
diatus oleh inti sel (nukleus). Di dalam inti sel terdapat benang-bennag
kromatin (jika sel sedan tidak membelah). Struktur kromatin ini menyerap zat
warna. Jika sel sedang membelah, benang-benang kromatin ini memendek
dan menebal membentuk struktur yang disebut kromosom. Kromosom
tersusun atas molekul DNA yang membawa keterangan genetik, oleh karena
itu kromosom mempunyai arti penting dalam genetika. Gen yang menentukan
sifat suatu makhluk hidup dibawa oleh struktur pembawa gen yang mirip
benang dan terdapat di dalam inti sel (nukleus). Nama kromosom diberikan
oleh Waldeyer pada tahun 1888, sedangkan Morgan pada tahun 1933
menemukan fungsi kromosom dalam pemindahan materi-materi genetik.

B. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Pengertian dan penyusun komponen DNA
2. Pengertian kromosom, ukuran serta bentuk kromosom
C. Tujuan
1. Apa sajakah penyusun komponen dari DNA.
2. Untuk mengetahui ukuran serta bentuk kromosom.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komponen Penyusun Struktur DNA


Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA (bahasa Inggris:
deoxyribonucleic acid), adalah sejenis asam nukleat yang tergolong
biomolekul utama penyusun utama penyusun berat kering setiap organisme.
Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel. Secara garis besar,
peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik. Artinya DNA
menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap
organisme. Di antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis virus
(dan virus tidak termasuk dalam organisme) seperti HIV (Human
Immunodeficiency Virus). Informasi genetika disimpan sebagai suatu urutan
basa pada DNA. Kebanyakan molekuk DNA adalah rantai ganda, dengan
basa-basa komplementer (A-T;G-C) berpasangan menggunakan ikatan
hidrogen pada pusat molekul. Sifat komplementer dari basa memungkinkan
satu rantai (rantai cetakan, template) menyediakan informasi untuk salinan
atau ekspresi informasi pada suatu rantai yang lain (rantai penyandi).
Pasangan-pasangan basa tersusun dalam bagian pusat doble heliks DNA dan
menentukan informasi genetiknya. Setiap empat basa diikatkan pada fosfor2-
deoxyribose membentuk suatu nekleotida. Setiap nukleotida dibentuk dari
tiga bagian yaitu:
1. Sebuah senyawa cincin yang mengandung nitrogen, disebut basa
nitrogen. Dapat berupa purin atau pirimidin, yang terdiri dari adenin
(A), guanin (G), sitosin (C), dan timin (T).
2. Sebuah gugusan gula yang memiliki lima karbon (gula pentosa),
disebut deoksiribosa.
3. Sebuah molekul fosfat, sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari
ketiga komponen tersebut dinamakan nukleotida, sehingga DNA
tergolong sebagai polinukleotida. Rantai DNA memiliki lebar 22-24
Å, sementara panjang satu unit nukleotida 3,3 Å. Walaupun unit
monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida
yang terangkai seperti rantai. Misalnya kromosom terbesar pada
manusia terdiri atas 220 juta nukleotida. Rangka utama untai DNA
terdiri dari gugus fosfat dan gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-
deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan
fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom
karbon ketiga pada gula lainnya.
DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks
ganda. Pada struktur heliks ganda, orientasi rantai nukleotida pada satu untai
berlawanan dengan orientasi nukleotida untai lainnya. Hal ini disebut sebagai
antiparalel. Masing-masing untai terdiri dari rangka utama, sebagai struktur
utama, dan basa nitrogen, yang berinteraksi dengan untai DNA satunya pada
heliks. Kedua untai pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen
antara basa-basa yang terdapat pada kedua untai tersebut. Empat basa yang
ditemukan pada DNA adalah adenina (dilambangkan A), sitosina (C, dari
cytosine), guanina (G), dan timina (T). Adenina berikatan hidrogen dengan
timina, sedangkan guanina berikatan dengan sitosina. Segmen polipeptida
dari DNA disebut gen, biasanya merupakan molekul RNA.
DNA berbentuk heliks ganda. Tulang punggung heliks itu tersusun atas
dua rantai unit gula (S)-fosfat yang berselang-seling. Gulanya adalah sebuah
pentose (dengan 5 molekul karbon) yang disebut deoksiribosa, yang berbeda
dari kerabat dekatnya, ribose, pada satu atom oksigen diposisi 2’. Gugus
fosfat (PO4) menghubungkan gula-gula yang bersebelahan dengan tautan
fosfodiester dari posisi 3’ salah satu gula keposisi 5’ gula yang satunya lagi,
yang dibaca dengan arah yang sama, urutan peraturan itu terbalik, yaitu dari
5’ ke 3’ . Semua rantai asam nukleat berpasangan secara antiparalel seperti
itu, tak peduli apakah perpasangannya terjadi antara rantai DNA dengan
rantai RNA, ataupun antara rantai RNA. Anak-anak tangga pada tangga spiral
itu (unit-unit yang menghubungkan satu rantai DNA dengan komplemen
terpolarisasinya) tersusun atas basa-basa organik berpasangan (Elrod &
Stansfield, 2002).

B. Pengertian Kromosom, Ukuran Serta Bentuk Kromosom


1.1 Pengertian
Kromosom merupakan pembawa bahan genetik yang terdapat di dalam
inti sel setiap makhluk hidup. Kromosom berbentuk batang panjang atau
pendek dan lurus atau bengkok. Kromosom tersusun atas molekul DNA yang
membawa keterangan genetik, oleh karena itu kromosom mempunyai arti
penting dalam genetika. DNA merupakan persenyawaan kimia pembawa
materi genetik. Di dalam kromosom terdapat 35% DNA dari keseluruhan
kromosom. DNA merupakan molekul hidup dan dapat mengadakan replikasi
(menggandakan diri). Karena mengandung molekul DNA, kromosom pun
dapat menggandakan diri. Selain itu, DNA merupakan tempat penyimpanan
informasi keturunannya. Kromosom dikatakan sebagai benang pembawa
sifat, karena sifat-sifat makhlk hidup pada dasarnya tersimpan di dalam DNA
yang terdapat di dalam kromosom.
Kromosom pada organisme prokariotik ada yang berupa RNA saja. Ini
dapat dijumpai pada virus mozaik (tembakau). Kromosom dapat pula berupa
DNA saja misalnya pada virus T dan dapat pula mengandung keduanya yaitu
DNA dan RNA seperti bakteri Escherichia coli.
Cara penyusunan molekul DNA dan protein sebenarnya cukup rumit.
Pengemasan DNA dalam kromosom terjadi pada tahap profase. Secara
ringkas pengemasan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Untai DNA
dipintal pada suatu set protein, yaitu histon yang menjadi suatu bentukan
yang disebut unit nukleosom. Unit-unit nukleosom tersusun padat
membentuk bennag yang lebih padat dan terpintal mejadi lipatan-lipatan
soleniod. Lipatan solenoid tersusun padat menjadi bennag kromatin. Benang-
benang kromatin tersusun memadat menjadi lengan kromatid. Lengan
kromatid kembar disebut kromosom.

1.2 Ukuran dan bentuk Kromosom


Ukuran sel bervariasi dari suatu spesies ke spesies lainnya. Panjang
kromosomm berkisar antara 0,2-50, diameternya antara 0,2-20, kromosom
manusia mempunyai panjang sampai 6. Dan pada umumnya makhluk dengan
jumlah kromosom sedikit memiliki kromosom dengan ukuran lebih lebar
daripada kepunyaan makhluk hidup dengan jumlah kromosom lebih banyak.
Kromosom yang terdapat di dalam sebuah sel tidak pernah samam ukurannya.
Pada umumnya tumbuh-tumbuhan mempunyai kromosom lebih besar
daripada hewan.
Setiap kromosom mempunyai bagian yang menyempit dan tampak lebih
terang, disebut sentomer.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan makalah yang berjudul DNA dan KROMOSOM
ini, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa:
1. Ada tiga komponen yang menyusun struktur DNA yakni:
a. Sebuah senyawa cincin yang mengandung nitrogen, disebut basa
nitrogen. Dapat berupa purin atau pirimidin, yang terdiri dari adenin
(A), guanin (G), sitosin (C), DAN Timin (T).
b. Sebuah gugusan gula yang memiliki lima karbon gula (gula pentosa),
disebut deoksiribosa.
c. Sebuah molekul fosfat, sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari
ketiga komponen tersebut dinamakan nukleotida, sehingga DNA
tergolong sebagai polinukleotida.
2. Kromosom merupakan pembawa bahan genetik yang terdapat di dalam
inti sel setiap makhluk hidup. Setiap kromosom mempunyai bagian yang
menyempit dan tampak lebih terang, disebut sentomer.
DAFTAR PUSTAKA

 https://jendrimamangkey.blogspot.com
 http://winda-wati.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai