Aristoteles & Plato dan Socrates mengatakan bahwa "masyarakat terbentuk begitu saja, perkembangan
dan kemundurannya tak bisa kita cegah”. Kemudian Ibnu Sina (Avicena) dan Thomas Aquinas
menegaskan bahwa “Permasalahan dalam masyarakat tidak terelakkan. Terimalah nasib masyarakat
sebagai bagian dari kehendak Ilahi”.
Abad Pencerahan
Ditandai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, kemudian beberapa ahli seperti Wilhelm Leibniz,
Francis Bacon, dan Rene Descartes mulai berpikir bahwa “pandangan itu harus berciri ilmiah. Artinya,
perubahan yang terjadi dalam masyarakat harus dapat dijelaskan secara masuk akal (rasional) serta
berpedoman pada akal budi manusia. Caranya dengan menggunakan metode ilmiah”.
Abad Revolusi
Disaat negara lain masih bersistem monarki, kemudian Amerika dan Perancis sudah memiliki sistem
demokrasi. Saat itu muncul gagasan berupa:
Lahirnya Sosiologi
Auguste Comte pada abad ke-19 yang melakukan penelitian sehingga lahirlah Sosiologi. Comte
mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena sosial dengan hukum-
hukum tetap (ajeg) yang menjadi objek investigasinya.
Berkembang di Amerika Serikat pada abad ke-20 karena terjadi gejolak berupa datangnya imigran.
Sehingga terjadi Kriminalitas, kerusuhan, dan tuntutan hak pilih bagi wanita dan kaum buruh. Awal
mulanya menggunakan pendekatan mikro atau empiris yang mempelajari perubahan masyarakat dari
setiap fakta sosial yang muncul. Tetapi, karena adanya gejolak yang terjadi akhirnya menggunakan
pendekatan mikro atau empiris, artinya pendekatan yang mempelajari perubahan masyarakat dari setiap
fakta sosial yang muncul. Fakta sosial adalah adat, nilai, dan peraturan yang berlaku di masyarakat yang
mempengaruhi individu dalam berperilaku.
Pengertian Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dan pola hubungan antarindividu dan
kelompok di dalamnya, yang menyebabkan adanya perubahan dalam masyarakat itu.