Anda di halaman 1dari 13

MENGGABUNGKAN COMPETING VALUES FRAMEWORK DAN

KETERBUKAAN INFORMASI PERUSAHAAN UNTUK


MENILAI KEEFEKTIFAN ORGANISASIONAL

Lukas Purwoto
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Abstract

The issue of organizational effectiveness has been one of the most important research subjects since
the early development of organizational theory. One model widely known in the study of organizational
effectiveness is competing values framework. Besides that, it is also known that annual report provides
information to the stakeholders. In order to evaluate organizational effectiveness, this paper discusses
that corporate disclosure could serve as data source to measure many criteria of competing values frame-
work. Apparently, this corporate disclosure based competing values framework is appropriate for both
of the early and the end of organization life cycle. The quantity and quality of disclosures also determine
the success of its implementation
Keywords: organizational effectiveness, competing values framework, corporate disclosure

PENDAHULUAN model yang paling handal untuk


mengukur keefektifan organisasional bagi
Isu keefektifan organisasional (organ-
organisasi berorientasi laba maupun
izational effectiveness) merupakan salah satu
nonlaba.
subyek yang sukar dipahami sejak awal
pengembangan teori organisasi. Di satu Competing values framework diajukan
ekstrim Hannan dan Freeman (1977) Quinn dan Rohrbaugh (1983) dengan
menyatakan kepesimisannya dan bahkan mengintegrasikan berbagai model yang
menganjurkan untuk membuang analisis telah dikembangkan pada studi
ilmiah apapun dari keefektifan organisa- keefektifan organisasional terdahulu
sional komparatif. Di pihak lain, Cameron menjadi empat model. Dua dimensi
(1986) mendaftar ada delapan model yang penting muncul. Pertama adalah dimensi
umum digunakan dalam studi keefektifan yang berhubungan dengan fokus organisa-
organisasional. Zamuto (1984) bahkan sional, yaitu penekanan internal pada
menyimpulkan bahwa model keefektifan pengembangan orang dalam organisasi
organisasional secara teoritis bisa tidak yang dilawankan dengan penekanan
terbatas jumlahnya. Akhirnya setelah eksternal pada pengembangan organisasi-
mereview dan menganalisis berbagai nya. Dimensi kedua berhubungan dengan
model untuk mengukur keefektifan struktur organisasional, dari menekankan
organisasional, Rojas (2000) menyimpul- pada stabilitas dan kontrol ke fleksibilitas.
kan bahwa competing values framework adalah Maka muncul empat kuadran atau empat

66 BENEFIT, Vol. 10, No. 1, Juni 2006


model dengan masing-masing model kasikan merupakan sumber informasi
mengandung berbagai kriteria keefektifan perusahaan yang sangat penting (Stanga,
yang berbeda. Human relation model 1976). Oleh karenanya ini memunculkan
menaruh perhatian pada fleksibilitas dan pertanyaan: dapatkah menggunakan keter-
fokus internal dengan kriteria: kohesi, bukaan informasi perusahaan (corporate
moral, dan pengembangan sumber daya disclosure) sebagai sumber untuk mengukur
manusia. Open system model menaruh kriteria keefektifan organisasional? Artikel
perhatian pada fleksibilitas dan fokus ini mencoba membahas hal ini dengan
eksternal dengan kriteria: fleksibilitas, mengeksplorasi seberapa jauh keterbukaan
kesiapan, pertumbuhan, dan pemerolehan informasi dapat menjadi sumber untuk
sumber daya. Rational goal model membantu mengukur keriteria keefektifan
menekankan pada kontrol dan fokus organisasional dengan competing values
eksternal dengan menekankan kriteria: framework. Sesudah itu, artikel ini
perencanaan, penetapan tujuan, produkti- membahas beberapa isu yang mengemuka
vitas dan efisiensi. Terakhir internal process sehubungan dengan penerapannya.
model menaruh perhatian pada kontrol dan
fokus internal dengan kriteria: peran MENGGABUNGKAN COMPETING
manajemen informasi, komunikasi, VALUES FRAMEWORK DAN
stabilitas, dan kontrol. KETERBUKAAN INFORMASI
Kriteria-kriteria yang digunakan pada Keterbukaan informasi merupakan
competing values framework berasal dari studi satu literatur tersediri dalam keuangan
Campbell (1977) yang mendaftar 30 (review misalnya oleh Healy dan Palepu,
kriteria untuk mengukur keefektifan 2000). Perusahaan menyediakan keterbu-
organisasional. Keempat model dalam kaan informasi melalui pelaporan finansial
competing values framework dan kriterianya yang diatur, termasuk laporan keuangan,
ditunjukkan pada tabel 1. Setelah catatan atas laporan keuangan, analisis dan
menemukan kriteria, isu selanjutnya diskusi manajemen, serta penyampaian
adalah pemilihan pengukur. Dalam hal ini lainnya yang diatur. Perusahaan juga dapat
Scott (1998) menyatakan bahwa di antara menyampaikan komunikasi tambahan,
keputusan yang paling penting untuk seperti peramalan manajemen, konferensi
dibuat dalam usaha menilai keefektifan pers, siaran pers, situs internet, dan
organisasional adalah pemilihan ukuran laporan perusahaan lainnya. Selain itu, ada
atau indikator. penyampaian informasi mengenai
Penilaian keefektifan organisasional perusahaan yang tidak dilakukan oleh
tidak saja menjadi perhatian para peneliti perusahaan, tetapi oleh intermediasi
organisasi, tetapi juga para investor dan informasi seperti analis finansial, pakar
calon investor, analis, dan para stakeholder industri, dan surat kabar.
lainnya. Laporan tahunan yang dipubli-

Menggabungkan Competing Values Framework … (Lukas Purwoto) : 66 - 78 67


Tabel 1. Kriteria-kriteria dalam Competing Values Framework

Sumber: Quinn dan Cameron (1983) Sumber: Campbell (1977)

Model Kriteria Keterangan

• Perencanaan, • Derajat bahwa organisasi secara sistematis


Penetapan tujuan merencanakan langkah mendatang dan terlibat dalam
perilaku penetapan tujuan secara eksplisit.
Rational goal • Produktivitas • Biasanya didefinisikan sebagai kuantitas atau volume
produk atau jasa yang dihasilkan organisasi.
• Efisiensi • Rasio yang merefleksikan perbandingan aspek kinerja
unit terhadap biaya yang dikeluarkan.
• Manajemen informasi, • Kelengkapan, efisiensi, dan keakuratan dalam analisis
Komunikasi dan distribusi informasi kritis bagi keefektifan
organisasional
Internal • Stabilitas • Pemeliharaan struktur, fungsi, dan sumber daya melalui
proses waktu, dan lebih khusus melalui periode stres.
• Kontrol • Derajat dan distribusi kontrol manajemen dalam
organisasi untuk mempengaruhi dan mengarahkan
perilaku anggota organisasi.
• Kohesi • Kepaduan anggota saling menyukai, bekerja sama,
berkomunikasi secara terbuka, dan berkoordinasi kerja.
• Moral • Dipandang sebagai fenomena kelompok yang
menyangkut usaha ekstra, tujuan komunal, komitmen,
Human dan perasaan memiliki.
relation • Nilai sumber daya • Kriteria komposit yang menunjuk pada nilai total
anggota individual, dalam pengertian akuntansi atau
neraca, bagi organisasi.
• Penekanan pada pelatihan • Banyaknya usaha organisasi bertekun mengembangkan
dan pengembangan sumber daya manusianya.

• Fleksibilitas/adaptasi • Kemampuan organisasi untuk mengubah prosedur


operasi standarnya dalam merespon perubahan
lingkungan.
• Kesiapan • Probabilitas bahwa organisasi dapat secara sukses
melaksanakan tugas tertentu jika diminta.
• Pertumbuhan • Dinyatakan dengan meningkatnya variabel seperti total
tenaga kerja, kapasitas pabrik, aktiva, penjualan, laba,
Open system pangsa pasar, dan banyaknya inovasi.
• Pemerolehan sumber daya • Pemanfaatan lingkungan: luasnya organisasi
berinteraksi secara sukses dengan lingkungannya dan
memperoleh sumber daya langka dan bernilai yang
diperlukan bagi operasi efektif.
Evaluasi pihak luar: Evaluasi oleh individu dan
organisasi dalam lingkungan. Loyalitas dan dukungan
oleh pemasok, konsumen, pemegang saham, agen
pemerintah, dan publik umum.

68 BENEFIT, Vol. 10, No. 1, Juni 2006


Pemerolehan keterbukaan volunter modal perusahaan, informasi finansial,
tergantung pada “kebaikan hati” dan pengembangan terakhir dan prospek.
manajemen perusahaan. Sedangkan Salah satu cara, dan merupakan
penyampaian informasi oleh intermediasi kontribusi artikel ini, adalah menggunakan
finansial adalah berbiaya. Di pihak lain, item-item keterbukaan informasi untuk
keterbukaan informasi yang diatur mengukur suatu kriteria dalam competing
merupakan “batas bawah” kumpulan values framework. Ringkasan hasil ditunjuk-
informasi yang mungkin dapat diperoleh kan pada tabel 2.
stakeholders. Pada perusahaan yang
terdaftar di pasar saham, keterbukaan 1. Informasi Umum
informasi yang tersedia adalah laporan
a. Sejarah Perusahaan
tahunan. Studi terdahulu juga memfokus-
kan pada laporan tahunan sebagai sumber Ini berisi ringkasan sejarah
keterbukaan informasi (misalnya Patel dan evolusi perusahaan sampai situasi
Dallas, 2002). terakhir. Informasi penting adalah
diskusi kronologis mengenai peristiwa
Baumann dan Nier (2004) mencatat
penting yang telah terjadi yang
bahwa peningkatan kuantitas keterbukaan
mempengaruhi keseluruhan operasi
informasi mungkin tidak harus
perusahaan, seperti kondisi ekonomi,
meningkatkan transparansi. Transparansi
reorganisasi, perubahan usaha, dan
menantang partisipan pasar untuk tidak
investasi besar. Sejarah perusahaan
hanya menyediakan keterbukaan informasi
dapat menjadi sumber pengukur
tetapi juga menyampaikan informasi yang
kemampuan manajemen dalam
berkualitas. Studi mengenai keterbukaan
menjaga stabilitas: memelihara
informasi di lima negara ASEAN oleh
struktur, fungsi, dan sumber daya
Craig dan Diga (1998) menemukan bahwa
melalui waktu, dan lebih khusus
persyaratan luasnya keterbukaan informasi
melalui periode stres. Maka ini
di negara ASEAN ditentukan oleh profesi
memenuhi internal process model. Dari
akuntannya, kecuali Indonesia. Mereka
sini akan ditarik kesimpulan seberapa
memperlihatkan bahwa keterbukaan
tahan perusahaan mampu melewati
informasi yang ditetapkan pasar saham
masa stres. Contoh: Laporan tahunan
ASEAN umumnya adalah sejenis dan
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
meliputi baik informasi finansial maupun
tahun 2002 mendeskripsikan sejarah
nonfinansial pada kategori berikut:
singkat sejak awal mula berdiri sampai
informasi umum, informasi tentang
sekarang dengan menonjolkan
manajer dan direktur, informasi tentang
beberapa peritiwa penting yang
mempengaruhi perusahaan sekarang.

Menggabungkan Competing Values Framework … (Lukas Purwoto) : 66 - 78 69


Tabel 2. Menggabungkan Competing Values Framework dan Keterbukaan Informasi
Item Keterbukaan Rational Goal Human Open Internal
Relations Systems Process
Control
1. Informasi umum
a) Sejarah perusahaan • Stabilitas
b) Garis besar bisnis • Perencanaan dan
penetapan tujuan
c) Riset dan Pengembangan • Adaptasi dan
Kesiapan
d) Hubungan tenaga kerja • Kohesi
e) Pengeluaran modal • Pertumbuhan
f) Tanggung jawab sosial • Pemerolehan
perusahaan sumber daya
g) Ketergantungan pada • Pemerolehan
konsumen utama sumber daya
2. Informasi manajer/direktur
a) Nama dan tanggung jawab • Nilai sumber daya • Kontrol
fungsional manajer
b) Nama direktur dan affiliasi • Nilai sumber daya • Pemerolehan
luar nya sumber daya
3. Informasi modal perusahaan
a) Informasi umum kapitalisasi • Efisiensi • Pemerolehan
sumber daya
b) Laporan perubahan modal • Pertumbuhan
saham
c) Banyaknya dan jenis • Pemerolehan
pemegang saham sumber daya
d) Nama pemegang saham • Pemerolehan
terbesar dan ukuran sumber daya
kepemilikannya
4. Informasi finansial
a) Ringkasan historis data • Produktivitas • Pertumbuhan
finansial dan operasi
b) Neraca dan laporan laba rugi • Efisiensi • Pertumbuhan
auditan
c) Laporan arus kas • Efisiensi • Pertumbuhan
d) Laporan interim (kuartalan) • Efisiensi • Pertumbuhan
e) Laporan konsolidasi • Efisiensi • Pertumbuhan
f) Informasi segmen • Produktivitas • Pertumbuhan

5. Perkembangan terakhir dan


prospek
a) Informasi signifikan yang • Pemerolehan
mempengaruhi pasar sumber daya
sekuritas perusahaan
b) Pembahasan faktor utama • Perencanaan • Stabilitas
yang akan mempengaruhi
hasil tahun depan
c) Ramalan laba • Perencanaan • Pemerolehan
sumber daya
(pemanfaatan
lingkungan)

70 BENEFIT, Vol. 10, No. 1, Juni 2006


b. Garis Besar Bisnis d. Hubungan Tenaga Kerja
Atribut ini mencakup visi, misi, Ini meliputi kondisi secara
nilai-nilai, strategi, kegiatan usaha umum yang berhubungan dengan
utama dan sekunder. Diskusi manaje- tenaga kerja, seperti rencana pensiun
men perlu disampaikan mengenai perusahaan berikut besarnya biaya
strategi, situasi sekarang dan prediksi pensiun dan informasi kontrak tenaga
kegiatan usaha, serta rincian produk kerja yang mempunyai peran besar,
utama yang dijual perusahaan. berikut tanggal berakhir dan
Keterbukaan informasi pada item ini pembaharuan kontrak. Contoh:
merupakan sumber untuk mengukur laporan keuangan tahun 2003 dari PT
kriteria perencanaan dan penetapan United Tractors Tbk menginformasi-
tujuan yang menjadi perhatian rational kan adanya kompensasi karyawan
goal model. Contoh: laporan tahunan berbasis saham kurang lebih 5% dari
PT Bank Mega Tbk pada tahun 2003 jumlah saham yang telah ditempatkan
menyebutkan visi, misi, nilai-nilai, dan dan disetor penuh, kepada karyawan
strateginya. grup. Keterbukaan informasi pada
item ini berpotensi untuk mengukur
c. Riset dan Pengembangan
kriteria kohesi yang mungkin
Informasi penting adalah mengindikasikan kepaduan anggota
mengenai aktivitas riset selama tahun organisasi dalam bekerja sama dan
terakhir. Manajemen seharusnya berkoordinasi kerja. Kriteria ini
mendiskusikan usaha riset selama menjadi perhatian human relation model.
tahun terakhir dan yang direncanakan
akan dilakukan selama tahun e. Pengeluaran Modal
mendatang. Ini seharusnya juga Manajemen seharusnya menun-
mencakup indikasi munculnya produk jukkan dan membahas proyek modal
baru. Keterbukaan informasi pada utama yang pengeluarannya telah
item ini merupakan sumber untuk dibuat selama tahun terakhir.
mengukur kriteria adaptasi/fleksibi- Keterbukaan penting lainnya adalah
litas dan kesiapan yang menunjukkan informasi komitmen yang telah dibuat
kemampuan perusahaan dalam untuk pembelian yang besar dan
merespon lingkungan dan kemungki- investasi asing yang mencakup aset,
nan kesuksesan melaksanakan suatu penjualan bersih, dan laba bersih
tugas tertentu. Kedua kriteria ini akhir tahun. Contoh: laporan tahunan
menjadi perhatian open system model. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Contoh: laporan tahunan PT tahun 2002 menginformasikan
Telekomunikasi Indonesia Tbk tahun besarnya biaya investasi selama tahun
2002 menginformasikan adanya 2002 dan menunjukkan besarnya dana
rencana dana investasi tahun 2003 untuk mendukung rencana pengem-
untuk pengembangan sarana bangan infrastruktur tahun berikutnya
pendukung seperti membiayai disertai rincian rencana investasinya
kegiatan riset dan pengembangan. dalam rangka mendukung pengemba-
ngan bisnis. Keterbukaan informasi

Menggabungkan Competing Values Framework … (Lukas Purwoto) : 66 - 78 71


pada item ini memungkinkan untuk transaksi dan saldo yang signifikan
menilai dalam kriteria pertumbuhan dengan pihak-pihak yang mempunyai
yang ditekankan oleh open system model. hubungan instimewa pada dua tahun
Ini mengukur peningkatan dalam terakhir.
kapasitas pabrik dan potensinya pada
peningkatan penjualan, laba, dan 2. Informasi Manajer/Direktur
pangsa pasar di masa mendatang.
a. Nama dan tanggung jawab
f. Tanggung jawab sosial perusahaan fungsional manajer
Perusahaan juga perlu mengin- Informasi mengenai manajer
formasikan aktivitas sosial penting mencakup identitas dan mungkin juga
yang telah dilakukan selama tahun besarnya kompensasi tahunan.
terakhir. Hal ini menunjukkan adanya Contoh: PT United Tractors Tbk
keterlibatan sosial perusahaan untuk dalam laporan keuangan 2003
kemungkinan mendapat dukungan menginformasikan besarnya rupiah
publik umum dan pemerintah yang kompensasi komisaris dan direksi
menjadi bagian dari kriteria untuk gaji dan tunjangan untuk
pemerolehan sumber daya (evaluasi dewan komisaris dan direksi.
pihak luar) dan ditekankan oleh open Informasi kebijakan untuk meyakin-
system model. Contoh: pada laporan kan keberlangsungan manajemen
tahunan 2003, PT Century Textile perlu juga diinformasikan untuk
Industry Tbk melaporkan program meyakinkan bahwa manajer
pemberian bea siswa kepada siswa kompeten akan tersedia di masa
berprestasi sejak tahun 1989 serta mendatang. Hal ini menjadi sumber
partisipasinya dalam lembaga yang pengukur kriteria nilai sumber daya
bergerak dalam penelitian dan manusia yang menjadi perhatian
pengembangan ilmu pengetahuan human relation model.
dasar dan teknologi di Indonesia. Informasi yang penting lainnya
g. Ketergantungan pada konsumen adalah struktur organisasi dan
utama deskripsi tanggung jawab manajer
penentu, yang dapat mencerminkan
Informasi ini meliputi kontrak-
kriteria kontrol pada internal process
kontrak penjualan jangka panjang dan
model sehubungan dengan kontrol
identitas adanya konsumen untuk
manajemen dalam organisasi untuk
suatu produk tertentu. Adanya
mempengaruhi dan mengarahkan
hubungan perusahaan-konsumen
perilaku anggota organisasi.
menunjukkan dukungan konsumen
dan keberlangsungan bisnis yang b. Nama dewan komisaris dan
menjadi bagian dari kriteria affiliasi luar nya
pemerolehan sumber daya (evaluasi Contoh: PT Century Textile
pihak luar) dan ditekankan oleh open Industry Tbk menginformasikan
system model. Contoh: Pada laporan daftar riwayat hidup dewan komisaris
tahunan 2003, PT Century Textile dan dewan direksi yang terdiri dari
Industry Tbk melaporkan ringkasan

72 BENEFIT, Vol. 10, No. 1, Juni 2006


orang Jepang pada laporan tahunan c. Banyaknya dan jenis pemegang
2003. Pengungkapan informasi dalam saham
item ini berpotensi untuk mengukur Item keterbukaan ini mencakup
kriteria nilai sumber daya dari human rincian utama dari saham yang
relation model dan pemerolehan sumber beredar seperti title dan besarnya
daya dari open system model. rupiah, banyaknya lembar yang
beredar, nilai nominal untuk tiap jenis
3. Informasi Modal Perusahaan saham. Keterbukaan informasi pada
a. Informasi umum kapitalisasi item ini berpotensi untuk mengukur
Informasi mengenai kapitalisasi pemerolehan sumber daya dalam open
meliputi banyaknya dan sumber system model.
pendanaan perusahaan pada tahun d. Nama pemegang saham terbesar
terakhir dan yang direncanakan di dan ukuran kepemilikannya
tahun depan. Informasi lebih komplit Informasi ini merinci para siapa
mencakup ketergantungan kewajiban pemilik perusahaan dan seberapa
hutang, leasing, rincian hutang jangka besar kepemilikannya. Contoh: PT.
panjang yang beredar, rincian warrant United Tractors Tbk dalam laporan
atau right beredar (banyaknya lembar, keuangan 2003 menginformasikan
harga eksekusi, dan tanggal berakhir), susunan kepemilikan saham perusa-
dan mengenai sekuritas konvertibel haan yang terdiri dari pemegang
yang beredar (nama, besarnya rupiah, saham institutional, komisaris dan
periode konversi, dan rasio/harga direkturnya, serta masyarakat disertai
konversi). Contoh: laporan keuangan besarnya nilai rupiah saham dan
PT Surya Citra Media Tbk persentase kepemilikannya selama dua
menginformasikan bahwa hutang tahun terakhir. Keterbukaan informasi
obligasinya memperoleh peringkat pada item ini berpotensi untuk
idA (single A, stable outlook) mengukur pemerolehan sumber daya
berdasarkan peringkat dari PT dalam open system model.
Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo), biro pemeringkat efek 4. Informasi Finansial
independen. Item-item informasi ini
merupakan sumber pengukur efisiensi a. Ringkasan historis data finansial
pada rational goal model dan dan operasi
pemerolehan sumber daya pada open Ini merupakan laporan kompara-
system model. tif dari statistik finansial dan operasi
selama beberapa tahun terakhir, dan
b. Laporan perubahan modal saham
bahkan ringkasan statistik signifikan
Informasi mengenai perubahan untuk industri (penjualan dan laba
modal baik jenis dan besarnya rupiah bersih industri). Contoh: PT Hotel
berpotensi untuk mengukur kriteria Sahid Jaya International Tbk
pertumbuhan yang menjadi perhatian menyampaikan laporan tahunan 2003
open system model. dengan menampilkan selama lima

Menggabungkan Competing Values Framework … (Lukas Purwoto) : 66 - 78 73


tahun terakhir pada satu tabel d. Laporan interim
mengenai ringkasan data keuangan Keterbukaan informasi pada
dan operasi seperti total pendapatan, item ini berpotensi untuk mengukur
laba (rugi) bersih, rata-rata persentase pertumbuhan dalam open system model
hunian kamar, jumlah saham yang dan efisiensi dalam rational goal model.
beredar, laba (rugi) bersih per saham,
rasio laba terhadap item finansial e. Laporan konsolidasi
lainnya, item-item aktiva, kewajiban, Keterbukaan informasi pada
ekuitas, saldo laba, dan beberapa rasio item ini berpotensi untuk mengukur
keuangan. Saldo laba adalah negatif pertumbuhan dalam open system model
selama kelima tahun. Keterbukaan dan efisiensi dalam rational goal model.
informasi pada item ini berpotensi Contoh: PT Toko Gunung Agung
untuk mengukur pertumbuhan dalam Tbk pada Laporan Keuangan 2003
open system model dan produktivitas menginformasikan banyaknya laba
dalam rational goal model. tiap cabang selama tahun terakhir dan
lembar saham perusahaan induk.
b. Neraca dan laporan laba rugi
auditan f. Informasi segmen
Keterbukaan informasi pada Contoh: PT Kimia Farma Tbk
item ini meliputi keseluruhan hal pada laporan keuangan 2003
penting dalam laporan laba rugi dan menginformasikan segmen perusa-
neraca dalam laporan keuangan haan dan anak perusahaan yang
auditan berikut catatannya, seperti disajikan menurut pengelompokan
metode akuntansi, ringkasan umur geografis dan segmen usaha selama
piutang, rincian persediaan, biaya, dua tahun terakhir. Keterbukaan
penjualan, laba, dan sebagainya. informasi pada item ini berpotensi
Contoh: PT Indosiar Visual Mandiri untuk mengukur pertumbuhan dalam
Tbk pada catatan atas laporan open system model dan produktivitas
keuangan 2002 menginformasikan dalam rational goal model.
dan membahas singkat situasi piutang
usaha baik yang belum jatuh tempo 5. Perkembangan Terakhir dan
maupun yang telah jatuh tempo serta Prospek
mutasi penyisihan piutang ragu-ragu a. Informasi signifikan yang
selama dua tahun terakhir. mempengaruhi pasar sekuritas
Keterbukaan informasi pada item ini perusahaan
berpotensi untuk mengukur pertum-
Item-item yang signifikan adalah
buhan dalam open system model dan
nilai pasar dari marketable security dan
efisiensi dalam rational goal model.
informasi kebijakan dividen. Contoh:
c. Laporan arus kas laporan tahunan PT telekomunikasi
Keterbukaan informasi pada Indonesia Tbk tahun 2002 menampil-
item ini berpotensi untuk mengukur kan grafik pergerakan harga dan
pertumbuhan dalam open system model volume perdagangan saham Telkom
dan efisiensi dalam rational goal model. baik di BEJ maupun di NYSE selama

74 BENEFIT, Vol. 10, No. 1, Juni 2006


satu tahun terakhir dan pembayaran DISKUSI
dividen dalam 5 tahun terakhir.
a. Mungkinkah satu konstituen
Keterbukaan informasi pada item ini
dengan banyak kriteria?
berpotensi untuk mengukur pemero-
lehan sumber daya dalam open system Goal model mengasumsikan bahwa
model. organisasi merupakan alat mencapai
tujuan. Dengan orientasi ini, cara
b. Pembahasan faktor utama yang terbaik untuk menilai keefektifan
akan mempengaruhi hasil tahun organisasional adalah dengan
depan mengembangkan ukuran-ukuran
Faktor yang dibahas dapat kriteria untuk menilai seberapa baik
meliputi faktor internal perusahaan tujuan tercapai (Campbell, 1977).
(seperti pengaruh perubahan akun- Sekali organisasi menetapkan tujuan-
tansi, informasi program periklanan) nya, maka darinya kriteria dapat
maupun faktor eksternal perusahaan diturunkan untuk menilai keefektifan
(seperti tren industri, tren pemasaran organisasional. Goal model sering
baru, tren persaingan). Item-item menggunakan kinerja finansial untuk
informasi ini merupakan sumber mengukur kriteria keefektifan
pengukur kriteria perencanaan pada organisasional berdasarkan satu
rational goal model dan kriteria stabilitas konstituen yaitu pemilik perusahaan
pada internal process model. (pemegang saham).
c. Ramalan laba Strategi riset yang lebih baru
adalah berdasarkan multiple constituency
Ini merupakan proyeksi laba di
models yang muncul sebagai respon
tahun mendatang dan juga hubungan
ketidakpuasan terhadap goal model.
bisnis perusahaan dengan indikator
Multiple constituency models mengguna-
ekonomi kunci. Contoh: PT Toko
kan model-model untuk menurunkan
Gunung Agung Tbk mengungkapkan
kriteria keefektifan organisasional dari
pada laporan keuangan 2003
preferensi banyak konstituen atau
mengenai kesulitan ekonomi di
stakeholders seperti manajer, konsumen,
Indonesia, dan perbaikan dan
pemasok, investor, karyawan,
pemulihannya akan mempengaruhi
pemerintah, dan masyarakat umum
kegiatan operasional perusahaan dan
(Zammuto, 1984).
anak perusahaan di masa mendatang.
Keterbukaan informasi pada item ini Namun seolah meneguhkan
berpotensi untuk mengukur pemero- kembali goal model, Jensen (2001)
lehan sumber daya (pemanfaatan berargumentasi bahwa perusahaan
lingkungan) dalam open system model tidak mungkin secara logis memaksi-
dan perencanaan pada rational goal mumkan lebih dari satu konstituen
model. dan menyatakan bahwa perusahaan
harus mempunyai satu kriteria yaitu
nilai pasar total untuk mengevaluasi
kinerja. Memaksimumkan nilai pasar
total perusahaan, yaitu jumlah nilai

Menggabungkan Competing Values Framework … (Lukas Purwoto) : 66 - 78 75


pasar dari ekuitas, hutang, dan klaim terlalu menekankan system goal model
finansial lainnya, adalah fungsi tujuan dan rational goal model dengan
yang akan membimbing manajer mengabaikan kedua model lainnya.
dalam membuat trade off antar banyak Quinn dan Cameron (1983)
konstituen (atau stakeholders). Maka ini menggabungkan competing values frame-
merupakan model keefektifan organi- work dengan empat tahapan siklus
sasional dengan satu kriteria (nilai hidup organisasi (entrepreneural, collec-
pasar total) dan satu konstituen tivity, formalization and control, elaboration
(pemegang klaim keuangan seperti of structure stage). Mereka mengajukan
investor dan pemegang hutang) bahwa suatu model tertentu dalam
sehingga berada pada posisi yang competing values framework adalah lebih
berlawanan dengan multiple constituency tepat untuk mengevaluasi keefektifan
models. organisasional pada suatu tahap siklus
Jika ini dihubungkan dengan hidup tertentu tetapi tidak pada tahap
keterbukaan informasi sebagai bagian lainnya. Model yang digunakan untuk
dari corporate governance, keterbukaan menilai keefektifan organisasional
informasi memang lebih ditujukan seharusnya disesuaikan secara tepat
kepada para investor. Hal ini sesuai dengan tahapan siklus hidup
dengan surat auditor dan direksi pada organisasi. Namun ini tidak berarti
laporan tahunan ditujukan kepada model lainnya adalah tidak relevan
para pemagang sahamnya. Jadi, pada suatu tahapan siklus tertentu, ini
keterbukaan informasi adalah relevan hanya masalah pembobotan antar
untuk satu konstituen (investor). model yang tidak seimbang antar
Setelah konstituen, sekarang diskusi tahapan siklus hidup. Pada tahap
digeser kepada kriteria. Banyak entrepreneural - yang dicirikan dengan
peneliti keefektifan organisasional inovasi, kreatifitas, dan penyusunan
seperti Steers (1975) dan Scott (1998) sumber daya - kriteria yang ditekankan
mencatat kelemahan satu kriteria untuk menilai keefektifan organisasio-
tunggal dan mendukung banyak nal seharusnya diturunkan dari open
kriteria. Jadi, competing values framework system model. Organisasi pada tahap
yang disertai keterbukaan informasi collectivity seharusnya menekankan
lebih sesuai bagi satu konstituen dan kriteria yang diasosiasikan oleh human
banyak kriteria keefektifan organisa- relation models. Pada tahap formalization
sional. and control, kriteria yang ditekankan
adalah internal process model dan rational
b. Masalah item yang tidak
goal model. Akhirnya pada tahapan
mencukupi mengisi model secara
elaboration of structure, kriteria pada open
komplit
system model yang paling mendapat
Analisis tabel 2 menunjukkan perhatian.
penggunaan keterbukaan informasi
Menggunakan competing values
pada competing values framework adalah
framework berbasis keterbukaan
tidak seimbang dalam penyebaran
informasi adalah tepat digunakan
item informasi di keempat model. Ini
untuk menilai keefektifan organisasio-

76 BENEFIT, Vol. 10, No. 1, Juni 2006


nal pada pada tahapan awal April 2005) juga memberitakan
(entrepreneural) dan akhir (elaboration of banyak emiten menunda laporan
structure) siklus hidup organisasi. Jadi, keuangan tahun 2004 yang seharusnya
kesuksesan organisasi pada kedua diserahkan paling lambat 31 maret
tahap ini akan cenderung diasosiasikan 2005. Meskipun perusahaan menyadari
dengan fleksibilitas, pertumbuhan, adanya sangsi dari BEJ atas
pemerolehan sumber daya, dan keterlambatan ini. Tiap tahun, jumlah
pengembangan dukungan eksternal. emiten yang terlambat menyampaikan
Maka hal ini menimbulkan masalah laporan keuangan masih tinggi. Pada
bahwa penilaian dengan competing tahun 2001, sebanyak 64 emiten,
values framework berbasis keterbukaan tahun 2002 sebanyak 86 emiten,
informasi tidak mencukupi untuk tahun 2003 sebanyak 81 emiten.
digunakan untuk menilai keefektifan Dengan jumlah emiten tahun 2003
organisasional pada tahapan kedua adalah 333, maka persentasenya
dan ketiga. Melihat bahwa kebanya- emiten yang terlambat mencapai 24
kan organisasi yang terdaftar di pasar persen.
saham sangat mungkin berada pada Ini berarti kuantitas dan kualitas
kedua tahap ini, maka penilaian pada keterbukaan informasi perusahaan
siklus kedua dan ketiga oleh Indonesia adalah buruk. Mengapa?
konstituen luar perlu lebih memper- Dan bagaimanakah usaha untuk
hatikan sumber lain, seperti voluntary meningkatkan kuantitas dan kualitas
disclosure dan berita pers, untuk dapat keterbukaan informasi? Penjelasan
mengungkapkan kriteria model human populer dalam literatur keuangan dan
relation dan rational dan internal. akuntansi untuk mengapa perusahaan
c. Penerapan competing values melakukan keterbukaan informasi
framework tergantung pada adalah agency cost. Agency cost akan
kuantitas dan kualitas memandang keterbukaan informasi
keterbukaan informasi sebagai instrumen untuk memonitor
agen oleh principal. Ini terlihat dari
Kuantitas dan kualitas keterbu- surat laporan tahunan ditujukan
kaan informasi akan mempengaruhi kepada para pemegang saham. Maka
keberhasilan penggunaan competing saran untuk meningkatkan kuantitas
values framework untuk menilai dan kualitas keterbukaan informasi
keefektifan organisasional. Masalahnya adalah dengan meningkatkan komit-
adalah indeks keterbukaan informasi men manajemen untuk melaksanakan
perusahaan di Indonesia diketahui corporate governance.
buruk. Craig dan Diga (1998) meneliti
keterbukaan informasi di 5 negara SIMPULAN
ASEAN pada 270 item persyaratan
keterbukaan informasi. Hasilnya Artikel ini mengusulkan untuk
adalah rata-rata tingkat ketaatan menilai keefektifan organisasional dengan
berentang dari 51% (Indonesia) menggunakan sumber data dari
sampai 61% (Singapore). Kompas (1 keterbukaan informasi untuk mengukur
kriteria-kriteria dalam tiap model competing

Menggabungkan Competing Values Framework … (Lukas Purwoto) : 66 - 78 77


values framework. Namun hal ini membatasi Jensen. 2001. Value Maximization,
penerapannya hanya khususnya open system Stakeholder Theory, and the
model pada tahapan awal dan akhir siklus Corporate Objective Function.
hidup organisasi. Selanjutnya kuantitas Working Paper, Harvard Business School.
dan kualitas keterbukaan informasi juga
Patel dan Dallas. 2002. Transparency and
akan menentukan keberhasilan penera-
Disclosure: Overview of Methodo-
pannya.
logy and Study Result-United States.
Working Paper Standard & Poor’s.
DAFTAR PUSTAKA
Quinn dan Cameron. 1983. Organizatio-
Baumann dan Nier. 2004. Disclosure, nal Life Cycles and Shifting Criteria
Volatility, and Transparency: An of Effectiveness: Some Preliminary
Empirical Investigation into the Evidence. Management Science.
Value of Bank Disclosure. Economic
Policy Review. Quinn dan Rohrbaugh. 1983. A Spatial
Model of Effectiveness Criteria:
Brown dan Hillegeist. 2003. Disclosure Towards A Competing values
Quality and Information Asymetry. Approach to Organizational Analysis.
Working Paper, Emory University. Management Science.
Campbell. 1977. On the Nature of Rojas. 2000. A Review of Models for
Organizational Effectiveness. In New Measuring Organizational Effective-
Perspectives on Organizational Effective- ness among for-Profit and Nonprofit
ness, ed Goodman and Pennings. Organizations. Nonprofit Management
Craig dan Diga. 1998. Corporate & Leadership.
Accounting Disclosure in Asean. Scott. Organizations: Rational, Natural, and
Journal of International Financial and Open Systems. Prentice Hall Interna-
Accounting. tional, Inc.
Espinosa, Tapia, dan Trombetta. 2005. Stanga. 1976. Disclosure in Published
Disclosure and Liquidity. Working Annual Reports. Financial Management.
Paper, Business Economics Series.
Steers. 1975. Problems in the Measure-
Hannan dan Freeman. 1977. Obstacles to ment of Organizational Effectiveness.
Comparative Studies. In New Administrative Science Quarterly.
Perspectives on Organizational Effective-
ness, ed Goodman and Pennings. Zammuto. 1984. A Comparison of
Multiple Constituency Models of
Healy dan Palepu. 2000. A Review of the Organizational Effectiveness. Academy
Empirical Disclosure Literature. of Management Review.
Working Paper, Harvard University.
Heflin, Shaw, dan Wild. 2001. Disclosure
Quality and Market Liquidity.
Working Paper, Purdue University.

78 BENEFIT, Vol. 10, No. 1, Juni 2006

Anda mungkin juga menyukai