Cover New - Merged
Cover New - Merged
( KTSP )
SMKS PELITA
Tahun Pelajaran 2021-2022
Mengesahkan,
a.n. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten
Kepala Bidang SMK
ARKANI, S.Pt.M.Si
Pembina Tk.I / IVb
NIP. 196604201989011005
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, SMK Pelita Cibitung telah menyusun Dokumen I Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Penyusunan Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ini merupakan salah satu upaya mengoptimalkan kegiatan proses
pendidikan yang dilaksanakan oleh sekolah, sesuai dengan karakteristik daerah dan
lingkungan serta berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Kurikulum SMK Pelita Cibitung disusun dengan mengacu pada delapan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) ditetapkan oleh BSNP dan peraturan-peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud). Dokumen KTSP yang kami
susun ini mulai dilaksanakan pada tahun pembelajaran 2021 / 2022
Namun demikian, kami menyadari bahwa dokumen kurikulum ini masih belum
sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan dalam
penyusunan dokumen ini.
Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh warga
sekolah dan Staf Sekolah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk
membantu baik waktu maupun tenaganya untuk menyusun dokumen ini. Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan
demi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…............……………………………........…….. 1
B. Dasar Hukum………........…………………………..........…….. 4
C. Tujuan Penyusunan Dokumen Kurikulum………........................ 6
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum................... …………..…….. 6
BAB II TUJUAN SMK Pelita Cibitung ............................... 10
A. Tujuan Pendidikan Menengah………..…………...…………...… 10
B. Visi SMK Pelita Cibitung …...………………..……………… 10
C. Misi SMK Pelita Cibitung …...................................……........ 10
E. Tujuan SMK Pelita Cibitung ………............…….....……….. 11
F. Tujuan Kompetensi Kejuruan Otomatisasi Tata Kelola
Perkantoran ………............…….....………..
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 12
SMK PELITA CIBITUNG ..................................
A. Kerangka Dasar Kurikukum.......................................................... 12
B. Muatan Kurikulum………..…………………..…………………. 15
C. Muatan Lokal................................................................................. 18
D. Kegiatan Pengembangan Diri........................................................ 19
E. Pengaturan Beban Belajar.............................................................. 22
F. Kriteria Ketuntasan Minimal.......................................................... 23
G. Kriteria Kenaikan Kelas................................................................. 26
H. Kriteria Kelulusan.......................................................................... 30
I. Peminatan dan Lintas Minat........................................................... 31
J. Pendidikan Kecakapan Hidup........................................................ 34
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 37
A. Permulaan Tahun Pembelajaran......…………..........…………… 37
B. Jumlah Minggu Efektif………………………..........…………… 39
C. Jadwal Waktu Libur ..................................................................... 39
BAB V PENUTUP........................................................................................... 41
LAMPIRAN
1. Contoh satu silabus dan RPP
2. SK TPK dan Uraian Tugas Tim Penyususn
3. Hasil Analisi Konteks
4. Instrumen Verifikasi/Validasi Dok.KTSP
v
Dok.I Kurikulum SMK Pelita Cibitung
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
semua pihak, baik pihak internal maupun eksternal sekolah. Atas dasar itulah SMK Pelita
Cibitung memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Melalui KTSP sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya
sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik.
Dengan tersusunnya dokumen KTSP ini, SMK Pelita Cibitung akan menjadi
sekolah yang memiliki kurikulum yang disesuaikan dengan karakter dan kondisi
lingkungan sekolah, sehingga terselenggara proses pendidikan yang berbasis lingkungan
sekolah dengan mengembangkan berbagai keunggulan-keunggulan lokal.
Kondisi ideal yang diharapkan tercapai di SMK Pelita Cibitung adalah
terpenuhinya 8 (delapan) standar nasional pendidikan, sehingga penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu dan hasil pendidikan yang bermutu dapat tercapai.
Namun demikian, kondisi nyata saat ini SMK Pelita Cibitung masih harus terus
berbenah dan mengupayakan pemenuhan delapan standar pendidikan. Secara rinci
kondisi nyata SMK Pelita Cibitung adalah sebagai berikut:
1. Standar Isi
1.1. Pelaksanaan KTSP baru terlaksana 9 (sembilan) komponen dari 10 (sepuluh)
komponen yang harus dilaksanakan,
1.2. Pengembangan KTSP dilakukan oleh guru, dengan bantuan pengawas Pembina
dan TPK Kabupaten Pandeglang,
1.3. Pengembangan muatan lokal baru dilakukan oleh guru, belum melibatkan unsur-
unsur lain yang memiliki kompetensi mengembangkan muatan lokal,
1.4. Pengembangan diri belum dilaksanakan secara optimal oleh sekolah, dan
1.5. Belum semua guru memberikan pembelajaran yang meliputi TM, KT dan
KMTT.
2. Standar proses
2.1. Belum semua silabus dan RPP (baru 75%) dikembangkan secara mandiri oleh
guru,
2.2. Baru 85% silabus dan RPP yang disusun guru memenuhi kaidah-kaidah/rambu-
rambu penyusunan silabus dan RPP,
2.3. Pelaksanaan supervisi kelas (class visit) belum berjalan secara optimal, dan
2.4. Pelaksanaan evaluasi PBM belum secara baik dan benar terlaksana.
6. Standar Pengelolaan
6.1. Misi belum sepenuhnya mendukung tercapainya Visi Sekolah,
6.2. Struktur organisasi belum dilengkapi dengan uraian tugas yang lengkap, dan
6.3. Baru 60% program sekolah terlaksana.
7. Standar Pembiayaan
7.1. Sekolah masih perlu mengadakan sharing dengan masyarakat tentang dana
sekolah,
7.2. Sekolah perlu melakukan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan
keuangan,
7.3. Sekolah perlu menjalin kerjasama dengan dunia usaha,
7.4. Sekolah perlu menjalin kerjasama dengan alumni sekolah, dan
7.5. Sekolah perlu melakukan peningkatan subsidi terhadap siswa yg tidak mampu.
8. Standar Penilaian
8.1. Baru 80% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian, dan
8.2. Baru 50% menggunakan teknik penilaian yang beragam.
Potensi dan karakteristik yang dimiliki SMK Pelita Cibitung diantaranya adalah :
1. Sumber Daya Manusia yaitu 80% pendidik berlatar belakang minimal S-1, dengan
latar belakang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya, memiliki komitmen
untuk terus memajukan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya,
2. Dukungan dan partisipasi masyarakat sangat tinggi,
3. Adanya dukungan dari dunia usaha dan dunia kerja, dan
4. Potensi daerah yang berada di daerah pertanian dan pariwisata memungkinkan untuk
pengembangan muatan lokal.
B. DASAR HUKUM
dengan baik dan efektif sehingga mampu mengantarkan peserta didik menguasai
Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan, yang mencakup ketiga ranah yaitu
Kognitif, Afektif dan Psikomotor, dan
3. Sebagai panduan kurikulum 2013 untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia
D. PRINSIP PENGEMBANGAN
8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak
mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu,
muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa,
dan akhlak mulia.
BAB II
TUJUAN SMK PELITA CIBITUNG
B. VISI
1. Sebagai pusat pendidikan dan pelatihan iptek dan imtak yang menghasilkan lulusan
teanaga kerja dan wirausahawan yang handal tahun 2025
2. Visi Kompetensi Keahlian, Tahun 2025 Menjadi Program Studi Unggul Dalam
Bidang Pendidikan Administrasi Perkantoran, berlandaskan ketaqwaan,
kemandirian, dan kecendekiaan, serta berwawasan kewirausahaan..
C. MISI
5. Membina sikap kreatifitas dan produktifitas peserta didik dalam peningkatan mutu
pendidikan
Mewujudkan sekolah yang berwawasan lingkungan dan lulusan yang Berakhlak, Cerdas,
Terlatih, Terampil dan Berkarakter berbasis IPTEKS berlandaskan IMTAQ, dengan :
1. Terwujudnya peserta didik yang memiliki Nilai Keimanan dan Ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa
2. Terwujudnya peserta didik yang memiliki landasan agama yang tinggi
3. Terwujudnya peserta didik yang memiliki Prestasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi
4. Terwujudnya peserta didik yang memiliki mental hidup mandiri
5. Terwujudnya peserta didik yang memiliki kreatifitas, inovasi, produktifitas dan
kinerja
6. Terwujudnya peserta didik yang memiliki Jiwa kemandirian , dan wirausahawan
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SMK PELITA CIBITUNG
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2006
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas
yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun
filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan
kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal
tersebut, Kurikulum 2006 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan dimasa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa
yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna
yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan
psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2006
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam
interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa
kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum
memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
dimensi intelegensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan
masyarakat, bangsa dan ummat manusia.
2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warga negara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013
menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught-curriculum) dalam bentuk
proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan
masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum)
sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
B. MUATAN KURIKULUM
1. MUATAN KURIKUKUM
Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan kurikulum antara SMA/MA dan
SMK/MAK, maka dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah, terdiri
atas Kelompok Mata pelajaran Normatif, Adaptif dan Mata pelajaran Produktif.
2. MUATAN KURIKULUM 2013
Struktur Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
1) Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran, terdiri atas:
- 15 Mata pelajaran Pada Kelas X,
- 12 Mata Pelajaran Pada Kelas XI,
- 10 Mata Pelajaran Pada Kelas XII,
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit Struktur Kurikulum SMK
Pelita Cibitung terdiri atas :
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 320
4. Matematika 424
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 352
Jumlah A 1.734
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 108
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 144
Jumlah B 252
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2. Ekonomi Bisnis 72
3. Administrasi Umum 72
4. IPA 72
C2. Dasar Program Keahlian
1. Teknologi Perkantoran 144
2. Korespondensi 180
3. Kearsipan 144
C3. Kompetensi Keahlian
1. Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian 454
2. Otomatisasi Tata Kelola Keuangan 420
3. Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana 420
4. Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan 420
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 524
Jumlah C 3.030
Total 5.016
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2. 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2. 2 2 2 2 - -
Kesehatan
Jumlah B 5 5 2 2 - -
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Ekonomi Bisnis 2 2 - - - -
3. Administrasi Umum 2 2 - - - -
4. IPA 2 2 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Teknologi Perkantoran 4 4 - - - -
2. Korespondensi 5 5 - - - -
3. Kearsipan 4 4 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian - - 6 6 7 7
2. Otomatisasi Tata Kelola Keuangan - - 6 6 6 6
Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan
3. - - 6 6 6 6
Prasarana
Otomatisasi Tata Kelola Humas dan
4. - - 6 6 6 6
Keprotokolan
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
Total 46 46 48 48 48 48
Keterangan :
a) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap
program keahlian. Program keahlian yang memerlukan waktu lebih
jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama,
di luar jumlah jam yang dicantumkan.
b) Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan
kebutuhan setiap program keahlian.
c) Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan
kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi
tidak boleh kurang dari 1044 jam.
C. MUATAN LOKAL
5. Fleksibel : Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan
pengaturan waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan
karakteristik satuan pendidikan.
Pemanfaatan 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata
pelajaran tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur (KMTT) disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata
pelajaran.
Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan
dua jam kegiatan praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah.
Minggu
Jumlah jam
Satu jam Efektif per Jumlah jam
pembela-
Kelas tatap muka tahun pembelajaran
jaran Per
(menit) pembelajara per tahun
minggu
n
X 45 46 34 1462
XI 45 48 34 1470
XII 45 48 34 1470
F. KETUNTASAN BELAJAR
Prosedur Penetapan
KELAS
X XI XII
MATA PELAJARAN 1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 76 77
Pendidikan Pancasila dan 75 76 77
2. Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 75 76 77
4. Matematika 75 76 77
5. Sejarah Indonesia 75 - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 75 76 77
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 75 - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 75 76 -
2. Kesehatan
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 75 - -
2. Ekonomi Bisnis 75 - -
3. Administrasi Umum 75 - -
4. IPA 75 - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Teknologi Perkantoran 75 - -
2. Korespondensi 75 - -
3. Kearsipan 75 - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian - 76 77
2. Otomatisasi Tata Kelola Keuangan - 76 77
Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan - 76 77
3. Prasarana
Otomatisasi Tata Kelola Humas dan - 76 77
4. Keprotokolan
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - 76 77
H. KRITERIA KELULUSAN
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
BAB V
PENUTUP