Anda di halaman 1dari 9

ESSAI KULIAH

BLOK MATA & THT

Kelainan Telinga Luar : Fistula Pre- Aurikular

Nama : Putu Shanti Ayudiana Budi

NIM : 019.06.0082

Kelas :A

Blok : Blok Mata & THT

Dosen : dr. Dadan Rohdiana, Sp. THT-KL

PENDIDIKAN DAN PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
2021/ 2022
Fistula Pre- Aurikular

I. Pendahuluan

Anatomi dan Fisiologi Telinga Luar

Telinga luar terdiri atas daun telinga, meatus auditorius eksternus/external


auditory canal (saluran telinga) dan membran timpani (tympanic membrane).
Daun telinga (pinna) adalah lipatan tulang rawan elastis berbentuk seperti ujung
terompet dan dilapisi oleh kulit. Bagian tepi pinggiran daun telinga adalah heliks;
bagian inferior adalah lobulus. Ligamen dan otot menempelkan daun telinga ke
kepala. Meatus auditorius eksternus merupakan tabung melengkung dengan
panjang sekitar 2,5 cm (1inch) terletak di tulang temporal dan mengarah ke
membran timpani (Tortora J & Nielsen T, 2012).

Membran timpani terletak di ujung medial meatus auditorius eksternus dan


membentuk sebagian besar dinding lateral rongga timpani. Membran ini
berbentuk oval dan membentuk sudut sekitar 55° dengan lantai meatus auditorius
eksternus. Meatus auditorius eksternus memanjang dari aurikula ke membran
timpani dan panjangnya sekitar 2,4cm. Tulang penyusun dinding meatus
auditorius eksternus merupakan tulang rawan di 1/3 bagian lateral dan tulang
keras di 2/3 bagian medial (Tortora, Gerard J. Bryan Derrickson).

Fistula Pre- Aurikular 2


II. Isi

Definisi

Fistula pre- aurikuler adalah suatu kondisi terdapatnya kelainan herediter


akibat gangguan penyatuan dan penutupan arkus brakialis I dan II dimana secara
embriologi seharusnya arkus brakialis I dan II bersatu. Sehingga terdapat sebiah
lubang berbentuk bulat atau lonjong yang biasanya ditemukan di depan tragus.
genesis. Daun telinga dibentuk pada usia kehamilan 6 minggu berasal dari arkus
brankial pertama dan kedua. Jaringan dari kedua arkus brankial ini berkembang
membentuk 6 hiloks, yang akan bergabung membentuk telinga luar. Tiga hiloks
berasal dari batas kaudal arkus brankial pertama dan 3 hiloks lainnya berasal dari
batas sefalik dari arkus brankial ke dua yang akan bergabung setelah beberapa
minggu embriogenesis. Kegagalan penyatuan 6 hiloks atau adanya epitel
ektoderm yang terperangkap selama pembentukan daun telinga mengakibatkan
terjadinya sinus preaurikuler (Soepardi, Efiaty Arsyad., dkk. 2007).

Etiologi

Herediter. Kuman penyebab infeksi sinus preaurikuler didapatkan;


Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus, Streptococcus viridans,
Peptococcus sp, dan Proteus sp (Munilson, Jacky., dkk).

Epidemiologi

Secara epidemiologi kemungkinan laki- laki dan perempuan ini sama


dimana fistula preaurikular muncul pada masa antenatal dan terlihat pada saat
lahir. Terdapat dua jenis fistula yaitu bilateral 25- 50% serta fistula unilateral yang
lebih sering mengenai preaurikular kiri (Soepardi, Efiaty Arsyad., dkk. 2007).

Fistula Pre- Aurikular 3


Tipe dan Lokasi Fistel

Disamping sinus preaurikuler dengan pit yang berada di dekat anterior


heliksasendens, juga dapat ditemukan sinus preaurikuler dengan lokasipit berada
disekitar posteriorheliksasendens dengan sakus pada daerah postaurikuler. Sinus
preaurikuler seperti ini dikenal sebagai tipevariandari sinus preaurikuler. Namun
pada kenyataannya walaupun sangat sedikit didapatkan, ada laporan yang
meperlihatkan adanya sinus dengan pit berada pada sepanjang superoposterior
dari heliks, tragus maupun lobules. Adapun pembagian dari tipe sinus pre-
aurikuler adalah sebagai berikut (Matev, Boyko,. et al. 2020) :

Tipe Klasik Tipe Varian

a. Tipe klasik yaitu sinus preaurikuler mempunyai pit di anterior dari garis
imajiner yang menghubungkan tragus dengan sisi posterior heliks asenden.

Fistula Pre- Aurikular 4


b. Tipe varian sinus preaurikuler adalah sinus preaurikuler dimana pitberada di
bagian posterior dari garis imajiner yang menghubungkantragus dengan sisi
posterior heliks asenden :
- Tipe 1: lokasi pit pada daerah tengah dari krus
- Tipe 2 : lokasi pit pada daerah superior dari krus
- Tipe 3 : lokasi pit pada simba konka (Munilson, Jacky., dkk).

Manifestasi Klinis

Gejala bersifat asimptomatik dimana keluhan nya berupa cairan purulen


keluar dari lubang fistel dan sering berkembang menjadi eksaserbasi akut yang
rekuren. Sinus preaurikuler sering tanpa gejala, hanya terlihat adanya suatu lobang
kecil di daerah sekitar heliks asendens. Namun jika mengalami infeksi akan
muncul gejala berupa pembengkakan, terasa nyeri dan mengeluarkan cairan yang
berbau. Infeksi ini sering mengalami kekambuhan dan kadang dapat terjadi abses.
Pada beberapa pasien dapat terjadi infeksi yang kronis dengan sekret yang keluar
hilang timbul (Munilson, Jacky., dkk., (Soepardi, Efiaty Arsyad., dkk. 2007).

Diagnosis

Pada pemeriksaan fisik apabila tidak terjadi infeksi akan muncul sebagai
sebuah celah kecil dekat tepi anterior heliks bagian ascending. Namun apabila

Fistula Pre- Aurikular 5


mengalami infeksi yang aktif akan dijumpai tanda radang yang disertai
pengeluaran secret, abses dan meninggalkan jaringan parut (scarring).

Pemeriksaan penunjang tidak terlalu berpengaruh namun dapat dilakukan


dengan dua cara meliputi pemeriksaan laboratorium yaitu kultur pus dari fistula
sehingga di daoatkan jenis mikroorganisme penyebab untuk memberikan terapi
antibiotic yang sesuai. Kedua yaitu pemeriksaan radiologi dengan fistulografi
untuk melihat bentuk dan sejauh mana saluran fistula serta ultrasonografi untuk
menentukan hubungan saluran fistula dengan arteri temporal superficial, krus
anterior heliks dan tragus (Soepardi, Efiaty Arsyad., dkk. 2007).

Penatalaksanaan

Adapun tatalaksana yang diberikan adalah tergantung gejala yang dialami


apabila tidak ada infeksi maka tidak dilakukan penatalaksanaan cukup diberikan
upaya preventif untuk mencegah terjadinya infeksi. Untuk kasus dengan infeksi
dapat diberikan terapi antibiotic dan kompres hangat. Tatalaksana seperti diseksi
dan eksisi komplit fistula dan salurannya hanya dilakukan pada infeksi yang
berulang (Soepardi, Efiaty Arsyad., dkk. 2007).

Prognosis dan Komplikasi

Sinus preaurikuler mempunyai prognosis yang baik jika sinus dapat


diangkat secara lengkap. Pembentukan sikatrik tergantung keahlian ahli bedahnya
dan faktor pasien itu sendiri (Munilson, Jacky., dkk).

Pembahasan Kasus

Laki- laki 20 tahun datang ke poli umum Klinik Dhifa dengan keluhan
benjolan di depan telinga kiri sejak 5 hari yang lalu. Nyeri (+), demam (-).
Keluhan serupa (+) hampir tiap 4 bulan sekali namun selalu membaik jika diobati.

Fistula Pre- Aurikular 6


Dari pemeriksaan fisk ditemukan benjolan di pre auricular telinga kanan,
fluktuatif, hiperemsi, nyeri tekan (+). Tampak lubang kecil pada samba konka
telinga kanan.

Adapun pembahasan dari scenario diatas :

Data Kasus

Identitas Pasien

Nama :-

Umur : 20 tahun

Jenis Kelamin : Laki- laki

Data Dasar

a. Data subyektif

Pada anamnesis didapatkan data yaitu pasien mengeluhkan benjolan di depan


telinga kiri sejak 5 hari yang lalu.

b. Data obyektif

Pada pemeriksaan didapatkan sebagai berikut :

Faring : normal
Nyeri :+
Demam :-
Pre auricular tengah : benjol, fluktuatif, hiperemis
Tampak lubang kecil pada samba konka telinga kanan.

Berdasarkan kasus diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan


yang penting untuk dikaji dan di diskusikan bersama untuk menduga suatu
diagnosis yang diambil dari keluhan pasien diantaranya yaitu diagnosis pasien

Fistula Pre- Aurikular 7


adalah fitula pre- auricular dengan tipe varian lokasi tipe 3 yang ditunjukkan oleh
keterangan manifestasi klinis pada kasus diatas.

III. Penutup

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari materi diatas maka dapat disimpulkan


bahwa Sinus preaurikuler merupakankelainan kongenital yang dapat muncul
bersamaan dengan kelainan kongenital yang lain dan membentuk suatu sindroma.
Pengobatan sinus preaurikuler diindikasikan jika ada gejala. Pengangkatan sinus
secara lengkap merupakan pengobatan definitif dan akan mencegah terjadinya
kekambuhan. Pengangkatan sinus dilakukan bila infeksi telah dapat diatasi, untuk
memberikan prognosis yang baik maka diperlukan upaya preventif, kuratif dan
rehabilitative yang tepat.

Fistula Pre- Aurikular 8


DAFTAR PUSTAKA
Boies., Adams., Higler. 1997. Boies Buku Ajar Penyakit THT (BOIES
Fundamental of Otolaryngology). Edisi 6. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Matev, Boyko,. et al. 2020. Preauricular Sinus : A Tale of Forgetful Rediscovery.


Cureus. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7388807/
(Diunduh pada tanggal 27 Oktober 2021)

Munilson, Jacky., dkk. Penatalaksanaan Sinus Preaurikuler Tipe Varian Dengan


Pit pada Heliks Desenden Postero- Inferior. Laporan Kasus. Jurnal
Kesehatan Andalas.

Sherwood, Laurelee. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Edisi 9

Soepardi, Efiaty Arsyad., dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan ; Telinga Hidung
Tenggorok Kepala dan Leher. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Edisi 6.

Tortora, Gerard J. Bryan Derrickson. Dasar Anatomi dan Fisiologi :


Pemeliharaan dan Kontinuitas Tubuh Manusia. Edisi 13 Volume 2.

Fistula Pre- Aurikular 9

Anda mungkin juga menyukai