Anda di halaman 1dari 4

Nama : RIA ANDRIYANI

NIM : 120108008
PRODI : SISTEM INFORMASI

JAWABAN :

No 1 .

Ciri-ciri dan watak kewirausahaan

1. Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan, individualistis, dan optimisme


2. Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energetik
dan inisiatif
3. Pengambilan resiko Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka
tantangan
4. Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi
saran-saran dan kritik
5. Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel

No . 2

a. Tahap memulai

Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu
yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka
usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis
usaha yang akan dilakukan.

b. Tahap melaksanakan usaha


seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup
aspekaspek: pembiayaan, sumber daya manusia, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang
meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan
evaluasi.

c. Tahap mempertahankan usaha

Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis
perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
d. Tahap mengembangkan usaha

Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau
dapat bertahan, perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil. 

No. 3

marketing plan tentu tidak sama untuk semua jenis perusahaan, karena kegiatan usahanya
berbeda. Akan tetapi yang penting adalah, core strategy nya. Format secara umum :

1. Analisa situasi (SWOT)

Wirausahawan harus menganalisis keadaan intern maupun ekstern perusahaannya. Keadaan


intern meliputi gambaran penjualan satu tahun terakhir serta analisis jumlah yang diperoleh.
Kemudian analisis kondisi human resources (SDM) dan sumber daya lainnya yang ada dalam
perusahaan. Untuk kondisi ektern berkaitan dengan keadaan makro yang kemungkinan ada
hubungan dengan kegiatan perusahaan. Seperti situasi ekonomi global, politik, sosial dan
budaya.

2. Tujuan pemasaran (marketing objectives)

Tujuan perusahaan bisa bermacam-macam tergantung pada orientasi perusahaan yang sedang
berjalan. Misalnya, tujuan perusahaan adalah mempertahankan statusnya sebagai leader
company (perusahaan yang sedang berjaya), memperluas jaringan atau penguasaan market
share sampai 30 %. Dapat juga berupa penetapan volume penjualan total (total selling) sekian
Rp miliar per tahun. Tujuan pemasaran yang dinyatakan untuk mengembangkan produk atau
meningkatkan marketing budget, disebut strategi pemasaran bukan tujuan. Tetapi tujuan lebih
menekankan pada hasil yang akan dicapai.

3. Strategi inti (core strategy)

Strategi inti merupakan alternatif strategi yang terpilih dalam decision making. Untuk
menghasilkan core strategy ini dibutuhkan pemikiran mendalam dan dibutuhkan pendukung
berupa data dan fakta sehingga bisa dirumuskan secara mendalam. Misalnya, menguasai pasar
di daerah Lombok dengan mengutamakan price policy (kebijakan harga) tertentu. Core strategy
biasanya tidak terlalu panjang, paling banyak cukup satu halaman.

4. Jadwal pelaksanaan (action plan)

Action plan harus dibuat lebih rinci, karena di sini akan dielaborasi isi core strategy secara rinci.
Action plan harus menjawab beberapa pertanyaan :

· What, apa tugas yang harus dilakukan,

· Who, siapa yang bertugas/bertanggungjawab untuk melakukan,

· When, kapan pekerjaan dilaksanakan dan akan selesai,


· Where, dimana percobaan pasar akan dilaksanakan,

· How, bagaimana cara akan dilaksanakan tugas tersebut.

No. 4

Karena wirausaha dapat mempengaruhi perekonomian Negara

Mengapa Indonesia masih di katakan sebagai negara tertinggal? Padahal Indonesia di kenal
dengan negara yang kaya akan Sumber Daya Alamnya (SDA). Karena kecendrungan negara-
negara berkembang adalah ditandai dengan masyarakat yang memiliki pendapatan  perkapita
lebih rendah dibandingkan negara maju dan biasanya memiliki populasi penduduk yang padat.
Negara berkembang belum mempunyai kondisi ekonomi dan sosial yang makmur, kebanyakan
penduduknya miskin, pemikiran-pemikiran modern belum menyusup sampai ke desa-desa, dan
kemajuan teknologi masih sangat jarang mampir sampai ke desa-desa, serta banyaknya
pengangguran. Melihat kondisi itu  maka Indonesia merupakan salah satu negara yang
termasuk di dalamnya.

Maka dari itu peran kewirausahaan sangat diperlukan untuk pertumbuhan perekonomian di
Indonesia. Mengapa? Ada beberapa alasan mengapa kewirausahaan dikatakan sebagai faktor
yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Kewirausahaan juga memiliki peranan penting untuk menjadikan masyarakat lebih kreatif dan
mandiri. Di Indonesia sendiri jumlah wirausahawan adalah sebesar 19,3% dari jumlah total
penduduk dewasa. Dengan adanya kewirausahaan masyarakat dapat mempunyai kemampuan
untuk  menciptakan dan menyediakan produk yang bernilai tambah atau inovasi-inovasi yang
baru sehingga dapat menjadikan masyarakat lebih kreatif dalam menyampaikan ide-ide dan
kreasinya, mereka bisa menciptakan barang yang dirasa perlu dan penting untuk kesejahteraan
masyarakat itu sendiri sehingga tidak perlu menimpor dari luar negeri. Selain itu masyarakat
tidak tergantung dengan pemerintah seperti tenaga kerja negri (PNS) yang masih di gaji oleh
pemerintah, bahkan seorang wirausaha akan mendatangkan omset yang akan di berikan ke
negara melalui pajak. Secara tidak langsung kesejahteraan ekonomi masyarakat bisa stabil.

No. 5

4 hal menarik yang perlu diketahui dan dioptimalkan oleh para wirausahawan berhubungan
dengan industri 4.0, yaitu :

1. Mesin lama + konektivitas cepat = manfaat baru

Mesin skala industri adalah investasi besar bagi wirausahawan dan produsen. Maka jaman now
memaksimalkan mesin dengan menghubungkan ke internet adalah langkah maju. Namun
dalam kenyataannya, banyak mesin yang dipakai dalam operasional wirausaha atau manufaktur
masih belum terhubung dengan internet.
2. Standar terbuka = ekonomi terbuka

Diperlukan inisiatif dan adaptasi dengan standar industri baru yang terbuka dan dikembangkan
sendiri untuk pertukaran data dalam industri yang terhubung. Ini akan memungkinkan interaksi
antara berbagai mitra dalam internet of things (IoT) dan dalam Industry 4.0.

3. Otomatisasi = peluang kerja baru

Ada kemungkinan terjadi redistribusi tenaga kerja yaitu membuka jalan bagi peluang kerja baru.
Industri 4.0 membuka pintu untuk tenaga kerja baru terampil di bidang-bidang seperti teknik
mekatronika, mekanik industri, dan teknik elektro untuk teknologi otomasi.

4. Teknologi terhubung = kemudahan dan efisiensi bagi konsumen.

Inovasi dalam Industri 4.0 berarti kualitas layanan dan produk yang lebih baik, penggunaan
bahan yang lebih efisien dan standar keamanan yang lebih baik. Inovasi ini bukan barang fiksi
ilmiah; mereka adalah realitas manufaktur modern saat ini, terlepas dari skala dan ukurannya.

Anda mungkin juga menyukai