Pada modul ini akan di bahas mengenai batasan konseling, tujuan, tehnik
1. Tujuan
kesehatan.
keluarga
2. Evaluasi
Modul Konseling 51
Memenuhi kriteria evaluasi berupa daftar tilik.
3. Konseling
membantu kliennya menjadi sehat dan tetap sehat serta membantu klien dalam
3.1 Definisi
terlatih) dengan konseli (klien) dalam hubungan yang membantu sehingga konseli
Konseling adalah suatu hubungan antara seorang dengan orang lain, dimana
seorang berusaha keras untuk membantu orang lain agar memahami masalah dan
1995-86).
hubungan antar manusia dengan manusia, terjadi interaksi antara individu dengan
Modul Konseling 52
individu lain, dan terjadi hubungan yang saling membantu, didalam aspek
hubungan antara tenaga kesehatan (dokter, dokter gigi, pasien, bidan, perawat
yaitu cara komunikasi “dialog dua arah” bukan “dialog searah”. Dialog
dan sebagainya.
Hubungan yang terjadi antara pimpinan dan karyawan. Pimpinan harus dapat
3. Bidang Pendidikan
Modul Konseling 53
peserta didik menjadi kreatif, produktif, mandiri, yang meliputi intelektual,
masalah.
1. Memberikan informasi
hidupnya.
dan realitis.
Metode BATHE adalah salah satu metode konseling yang berfungsi sebagai alat
skrining terhadap keadaan cemas atau keadaan yang menimbulkan situasi stress.
Modul Konseling 54
Ini adalah metode yang biasa digunakan dalam psikoterapi.
Banyak metode konseling yang dapat digunakan oleh seorang dokter layanan
primer. Salah satunya adalah BATHE, the five minutes technique, yang
merupakan bentuk intervensi psikoterapi yang dapat dilakukan dalam waktu 5-15
menit. Dengan teknik ini, seorang dokter dapat menggali hal–hal penting yang
berhubungan dengan masalah klien yang tidak dapat diungkapkan dan juga dapat
ini, yaitu:
1. B=Background
Adalah langkah pertama untuk menilai tujuan kedatangan klien dan latar
2. A=Affect
masalahnya
3. T=Troubling
4. H=Handling
Modul Konseling 55
Adalah langkah untuk mengetahui sejauh mana penanganan/tindakan yang
5. E=Empathy
Tujuan
c. untuk mengetahui secara dini keadaan yang dapat menimbulan stress dan
kecemasan
kesehatan klien
Kunci dari proses konseling adalah jalinan relasi yang harmonis antara
konselor dengan Klien. Konselor harus mampu menyapa Klien dengan baik
sehingga Klien merasa dirinya diterima. Semua atribut yang akan mengganggu
harus diminimalkan baik itu berhubungan dengan tempat, pakaian, status sosial
Modul Konseling 56
keberadaan Klien harus dilakukan dengan hati-hati sehingga Klien tidak merasa
dinilai. Hal yang harus diobservasi dari Klien adalah : penampilan fisik, motivasi,
klien terlibat dalam proses konseling, sehingga klien mampu mengekpresikan dan
mendiskusikan prinsip-prinsip dan tujuan konseling. Konseli harus tahu apa hak,
kewajiban dan peran selama proses konseling. Tujuan konseling harus ditetapkan
mengembangkan diri.
Membangun hubungan antara konselor dan konseli tidak terlepas dari bagaimana
konselor membuka percakapan terhadap konseli. ada beberapa hal yang perlu
berikut.
1. Menyambut konseli
Memberikan minum atau roti jika ada. Bila konseli merasa kurang aman atau
itu, perlu persiapan agar konseli merasa lega dan merasa bebas berbicara.
Begitu juga bila kita datang menemui orang bersangkutan, perlu tampak bahwa
Modul Konseling 57
hati kita bersukacita bertemu dengan klien dalam mengadakan percakapan
dengannya.
2. Membangun hubungan
keadaan sewaktu dia memancing. Hal-hal lain tentu dapat disesuaikan konselor
dengan hobi atau kesibukan si konseli setiap hari atau juga kesehatannya dan
jawabannya hanya "ya" atau "tidak". Dengan demikian, percakapan kita bisa
yang terbuka agar konseli terbuka dan bebas berbicara. Di dalam saat-saat yang
tepat, Anda dapat berkata, misalnya "Aku senang bila Anda membicarakan
3. Menguatkan
penting ialah mendorong yang bersangkutan agar berbicara. Juga agar tidak
ada kesan bahwa kita memaksa klien menerima nasihat- nasihat kita.
5. Bahasa Tubuh
Modul Konseling 58
Perhatikan bahasa tubuh Anda sendiri. Tubuh kita ikut berbicara kepada orang
lain. Kita dapat berkata, "Saya berniat mendengarkan masalah Anda," melalui
gerakan tubuh, misalnya cara duduk kita yang tidak dalam gaya santai dan
lainnya.
3.6 Empati
Empati adalah kemampuan konselor untuk merasakan apa yang dirasakan klien,
merasa dan berpikir bersama klien dan bukan untuk atau tentang klien. Pada
prinsipnya empati adalah merasakan apa yang sedang dirasakan klien, tetapi
petugas kesehatan tidak larut dalam perasaan klien. Empati dilakukan bersamaan
menyentuh klien, karena konselor ikut dengan perasaan itu. Pada tingkat
ini konselor harus dapat membuat klien tersentuh, terbuka tentang dirinya.
Modul Konseling 59
Kemampuan Konselor Dalam Melakukan Empati
adalah :
Didalam relasi konselor dan klien terjadi perilaku verbal (bahasa lisan), yang
didalamnya terlibat pula perilaku nonverbal seperti gerak isyarat, gerak tubuh,
Modul Konseling 60
Bahasa lisan (verbal) mungkin saja bertentangan dengan perilaku nonverbal, dan
2. Physical Characteristic
3. Touching Behavior
4. Paralanguage
5. Proxemics
6. Artifac
7. Environmental
Modul Konseling 61
Tujuan Perilaku Nonverbal menurut Paul, 1969, yaitu:
1. Emblems/ lambang
2. Illustrator
diucapkan.
3. Affect display
senang).
4. Regulations
5. Adapters
Yaitu penyesuaian gerak tubuh dan penyesuaian emosi seperti gerak kaki,
Modul Konseling 62
4. Menggosok-gosokan mata: menghadapi kesukaran, berpikir.
Beberapa perilaku nonverbal yang sangat terjalin dengan perilaku verbal, adalah :
1. Isyarat Muka
sikap seperti perasaan senang, sedih, marah, jijik, muak dll. Contoh dari
2. Proxemic Behavior
3. Perilaku Attending
senyum, ekspresi wajah yang cerah, kontak mata yang bersinar, anggukan
Modul Konseling 63
kepala, badan agak membungkuk kedepan. Kesemua ini akan mendukung
• Body Language
Adalah gerakan refleksif dan non refleksif (Hess, 1970). Sebagian atau
emosional ke dunia luar. Ada dua elemen dari bahasa tubuh, yakni: (a)
2. Cara berjalan semua orang punya cara berjalan sendiri yang membuat
dia mudah dikenali oleh orang lain. Beberapa karakteristik seperti ini
kondisi emosional.
Modul Konseling 64
merupakan bahasa tubuh yang dilakukan kebanyakan dari kita untuk
2. Pertahanan diri adalah bahasa tubuh yang menjaga tubuh atau emosi
• Evaluasi
sedang mengevaluasi.
terampil.
orang lain.
Modul Konseling 65
• Kebosanan, bentuk bahasa tubuh yang membuat orang yang
kebosanan.
mendengarkan.
Modul Konseling 66
4. Daftar Pustaka
2004.
8. http://www.mail-archive.com/i-kan-konsel@xc.org/msg00098.html
Modul Konseling 67
Lembar Kerja
Nama mahasiswa :
Puskesmas/ Klinik :
Nama klien : Umur:
Modul Konseling 68
• Apa artinya masalah/ penyakit ini untuk
mehidupan anda?
• Seberapa cemas anda meminkirkan masalah/
penyakit ini?
10. Mengetahui sejauh mana penanganan/tindakan yang
telah diambil klien untuk mengatasi masalahnya,
hambatan yang didapatkan, dan masalah mana yang
tidak dapat diatasi (Handling)
Contoh:
• Bagaimana anda mengatasi masalah/penyakit ini?
• Apa yang sudah anda lakukan untuk
menyelesaikan permasalah ini?
• Bagaimana dukungan yang diberikan keluarga
untuk memecahkan masalah ini?
• Siapa yang memberikan dukungan terbesar pada
anda untuk memecahkan masalah ini?
Penjelasan dan edukasi
11. Memberikan informasi yang tepat mengenai masalah
dan kesehatanklien dalam potongan-potongan yang
dapat dimengerti
12. Nilai pemahaman klien
13. Tidak memberikan saran dan harapan-harapan
14. Mendorong klien berpartisipasi
Perencanaan keputusan bersama
15. Jelaskan secara detil pilihan penatalaksanaan
16. Tentukan pilihan klien
Menutup sesi konseling
17. Jelaskan hal – hal tak terduga yang mungkin terjadi
18. Cek apakah klien setuju dengan rencana pemecahan
masalah
19. Menggunakan komunikasi verbal dan non-verbal
yang sesuai
• Kontak mata, ekspresi wajah
• Sikap tubuh, posisi tubuh
• Suara
• Jika menulis tidak mengganggu sesi konseling
20. Membina hubungan
• Menerima pendapat dan perasaan klien
• Menggunakan empati untuk menyampaikan
pengertian dan menghargai perasaan klien
(Empathy)
Modul Konseling 69