Anda di halaman 1dari 29

ANALISA JURNAL

“PENGARUH PENGGUNAAN ELASTIC LUMBAL CORSET TERHADAP


PENURUNAN DERAJAT NYERI PINGGANG PADA BURUH TANI DI DESA
TINAWAS NOGOSARI BOYOLALI”

DI SUSUN OLEH :
FEBTA EKA WIJAYA, A.Md.Kep
NIM : 11212054

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NR XV


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PERTAMEDIKA 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai Negara agraris, dimana mayoritas masyarakat di Indonesia adalah
berprofesi sebagai petani. Fenomena di Indonesia, petani menghabiskan waktu setiap
harinya di sawah, walaupun hanya untuk mengawasi sawah ataupun mencangkul dan
menanam. Pekerjaan seperti itu dilakukan secara terus-menerus oleh buruh tani sebagai
rutinitas.
Buruh tani adalah seseorang yang bergerak di bidang pertanian, utamanya dengan
cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara
tanaman (seperti padi, jagung, buah dan lain-lain), dengan harapan untuk memperoleh
hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri atau menjualnya kepada orang lain
(Husodo SY, 2004).
Menurut penelitian, pekerjaan manual handling dan lifting merupakan penyebab
utama terjadinya cedera tulang belakang (back pain). Di samping itu sekitar 25%
kecelakaan kerja juga terjadi akibat pekerjaan material manual handling. Sebelumnya
dilaporkan bahwa sekitar 74% cedera tulang belakang disebabkan oleh aktivitas
mengangkat (lifting activities). Sedangkan 50-60% cedera pinggang disebabkan karena
aktivitas mengangkat dan menurunkan material (Tarwaka, 2004)

B. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan elastic lumbal corset terhadap penurunan
derajat nyeri pinggang pada buruh tani Di Desa Tinawas Nogosari Boyolali
BAB II
ANALISA JURNAL

A. JURNAL UTAMA
1. JUDUL JURNAL
Pengaruh Penggunaan Elastic Lumbal Corset Terhadap Penurunan Derajat
Nyeri Pinggang Pada Buruh Tani Di Desa Tinawas Nogosari Boyolali

2. PENELITI
Cica Tri Mandasari Ningsih, Dwi Setyawan, Lathifatul Baroroh

3. POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK SAMPEL


a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua buruh tani yang ada di area
persawahan di Desa Tinawas Nogosari Boyolali.
b. Sampel
Sampel dari penelitian sebanyak 20 responden.
c. Teknik Sampel
Tehnik pengambilan sampelnya diambil secara Purposive Sampling.

4. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan quasi eksperiment dengan
one group pretest posttest.

5. INSTRUMEN PENELITIAN
Jenis instrumen yang digunakan adalah lumbal corset dan visual analogue
scale (VAS).

6. UJI STATISTIK
Dilakukan menggunakan uji Wilcoxon sign rank test.

B. JURNAL PENDUKUNG
Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh penelitian Alfan Zubaidi
dkk (2012) dan Rendra Gita Aulia (2012) dengan judul “Keefektifan Elastic Lumbal
Corset Terhadap Progresivitas Derajat Nyeri Pada Pasien Low Back Pain”
menyimpulkan bahwa adanya pengaruh penggunaan elastic lumbal corset dan korset
dengan bahan dasar support bamboo terhadap penurunan derajat nyeri sesuai dengan
hasil penelitian yang peneliti lakukan.

C. ANALISA PICO
P (Problem) Keluhan nyeri pinggang yang sering dialami buruh tani. Dan
pekerjaan manual handling dan lifting merupakan penyebab
utama terjadinya cedera tulang belakang (back pain).
I (Intervensi) Subyek yang dilakukan pengukuran nyeri sebelum memakai
elastic lumbal corset dengan menggunakan alat ukur VAS
sebagai pengambilan data pre test. Setelah itu diberi perlakuan
dengan menggunakan lumbal corset. Setelah subyek memakai
elastic lumbal corset, kemudian dilakukan pengukuran nyeri saat
pemakaian elastic lumbal corset dengan menggunakan alat ukur
VAS sebagai pengambilan data post test. Selanjutnya akan
didapat data dan dilakukan analisis data, dari situ akan didapat
hasil apakah ada pengaruh pemakaian elastic lumbal corset.
C (Comparison) Berdasarkan penelitian Margono yang berjudul “Pengaruh
Terapi Zinger Officinale Terhadap Intensitas Nyeri Low Back
Pain Di Posyandu Margomulyo Desa Ngrancah Kecamatan
Grabag” didapatkan hasil bahwa pemberian terapi jahe(Zinger
Officinale) juga dapat menjadi salah satu terapikomplementer
dalam pemberian asuhan keperawatan pasien Low Back Pain
karena jahe dapat menurunkan intensitas nyeri.
O (Outcame) Berdasarkan hasil yang didapatkan bahwa kondisi sebelum dan
sesudah penggunaan elastic lumbal corset didapatkan hasil nilai
p=0,000 (<0,05) yang berarti terdapat peberbedaan atau
pengaruh yang bermakna antara sebelum dan sesudah
penggunaan Elastic Lumbal Corset. Sehingga penanganan nyeri
pinggang pada buruh tani menggunakan elastic lumbal corset
dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakannya setiap hari dan
factor resiko yang berperan secara signifikan untuk terjadinya
nyeri pinggang pada buruh tani adalah sikap atau postur kerja
buruh tani yang tidak ergonomis dalam membungkuk, punggung
membungkuk, punggung berputar, punggung miring,
berjongkok, besarnya gaya, lamanya waktu kerja.

BAB III
TINJAUAN TEORI

A. KONSEP TEORITIS
Nyeri merupakan kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan
oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subjektif dan sangat bersifat individual. Nyeri
berdasarkan derajatnya dikelompokkan menjadi 3 yaitu: a) nyeri ringan adalah nyeri
hilang timbul, terutama saat beraktivitas sehari hari dan menjelang tidur, b) Nyeri sedang
adalah nyeri terus-menerus, aktivitas terganggu yang hanya hilang bila penderita tidur, c)
Nyeri berat adalah nyeri terus menerus sepanjang hari, penderita tidak dapat tidur.
Nyeri pinggang atau low back pain (LBP) adalah rasa nyeri pinggang
muskulosketal yaitu sindroma klinik yang ditandai adanya rasa nyeri atau perasaan lain
yang tidak enak didaerah tubuh bagian belakang dari rusuk terakhir vetebra torakal 12
sampai bagian bawah pantat atau anus dan dapat menjalar ke kaki terutama bagian
belakang dan samping luar. Pada dasarnya timbulnya rasa sakit pinggang terjadi karena
ada penekanan pada susunan saraf tepi daerah pinggang (syaraf terjepit). Timbulnya nyeri
pinggang erat kaitannya dengan cara kerja, sikap kerja, dan posisi kerja, desain alat kerja,
fasilitas kerja, tata letak, sarana kerja dan sebagainya.
Menurut Audre L (2003) secara garis besar faktor penyebab nyeri pinggang dapat
dibedakan menjadi :
a. Sakit pinggang akibat sikap yang salah. Posisi tubuh yang tidak tepat pada saat
bekerja karena kursi yang digunakan tidak ergonomis. (Nadesul, 2002).
b. Sakit pinggang pada kelainan tulang belakang. Dapat disebabkan antara lain:
cidera, infeksi, tumor, dan osteoporosis.
c. Sakit pinggang pada penyakit organ dalam tubuh Yang sering dijumpai adalah
sakit pinggang akibat penyakit prostate, batu ginjal, penyakit lambung,
kandungan. Sakit pinggang pada penyakit rematik antara lain: Osteoaritis,
rematoid dan arthritis.
d. Karena Penyakit Reumatik.
e. Karena Ketegangan Otot (Psikis). Keadaan seperti ini disebut dengan nyeri
pinggang psikogenetik. Seperti tekanan mental ataupun pikiran yang berlebihan
dapat menyebabkan tulang belakang mengencang dan kaku serta nyeri.
Penanganan nyeri punggung bawah Oleh karena penyebab nyeri pinggang sangat
beraneka ragam maka tatalaksananya juga bervariasi. Namun dikenal 2 tahapan yaitu
konservatif dan operatif. Kedua tahapan terapi tersebut mempunyai kesamaan tujuan ialah
rehabilitasi (Harsono, 2009).
a. Terapi konservatif atau terapi non bedah , Meliputi rehat baring atau istirahat,
obat-obatan (medikamentosa), pemberian injeksi local, terapi fisik atau
fisioterapi, pemakaian korset atau brace.
b. Terapi operatif atau terapi bedah Dilakukan jika tindakan konservatif tidak
memberikan hasil yang nyata terhadap kasus fraktur yang langsung
mengakibatkan defisit neurologik.
Salah satu alat bantu untuk penanganan nyeri pinggang adalah menggunakan
orthosis. Orthosis/ Orthose/ ortesa adalah segala alat yang ditambahkan ke tubuh atau alat
bantu penyangga tubuh atau anggota gerak tubuh yang layu, Iumpuh atau cacat untuk
menstabilkan atau immobilize bagian tubuh, mencegah kecacatan, melindungi dari luka,
atau membantu fungsi dari anggota tubuh. Salah satu alat orthose tersebut ialah Elastic
Lumbal Corset.

B. KONSEP INTERVENSI YANG DIBERIKAN


Elastic Lumbal Corset merupakan alat pelindung diri akibat kerja yang mencegah
terjadinya cidera pada jaringan otot saat melakukan aktifitas.
Elastic Lumbal Corset sendiri terbuat dari bahan elastis dan berpori sehingga tidak
panas saat dipakai, dan diberi support atau penyangga pada bagian belakang berupa plat
almunium pada kedua sisi vertebra dengan panjang 30-40 cm. Untuk ukuran Corset lumbal
bervariasi, ada ukuran S dengan lingkar perut 75-90 cm, ukuran M dengan lingkar perut
90-105 cm, ukuran L dengan lingkar perut 105-115 cm (Ichwandari,2007).
Desain elastic lumbal corset produk ortotis prostetis dirancang dengan
memperhatikan struktur anatomi dan biomekanik tubuh khususnya pada level lumbal,
dimana metal/plat bagian posterior didesain dengan tujuan untuk mensupport lumbal
disesuaikan dengan kasusnya. Namun demikian dalam pemakaian elastic lumbal corset
yang berlebihan dan berlangsung dalam waktu yang lama akan menyebabkan terjadinya
kelemahan otot area lumbal dan pasien akan menjadi ketergantungan terhadap pemakaian
lumbal corset tersebut. Sehingga pasien juga harus menjalani terapi selain memakai lumbal
corset sehingga terjadinya kelemahan otot area lumbal dapat di minimalisir.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penelitian yang berjudul pengaruh penggunaan elastic lumbal corset terhadap
penurunan derajat nyeri pinggang pada buruh tani di Desa Tinawas Nogosari Boyolali yang
dilakukan pada tanggal 29 Januari - 25 Maret 2016 didapatkan 20 buruh tani di Desa
Tinawas Rembun Nogosari yang mengalami nyeri pinggang. Pada uji hipotesis
menggunakan Wilcoxon untuk kondisi sebelum dan sesudah penggunaan elastic lumbal
corset didapatkan hasil nilai p=0,000 (<0,05).
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, kesimpulan dari penelitian ini adalah
penanganan nyeri pinggang pada buruh tani menggunakan elastic lumbal corset dapat
mengurangi rasa nyeri yang dirasakannya setiap hari dan factor resiko yang berperan
secara signifikan untuk terjadinya nyeri pinggang pada buruh tani adalah sikap atau postur
kerja buruh tani yang tidak ergonomis dalam membungkuk, punggung membungkuk,
punggung berputar, punggung miring, berjongkok, besarnya gaya, lamanya waktu kerja.

B. SARAN
1. MAHASISWA
Bagi mahasiswa keperawatan, Diharapkan hasil penelitian ini dapat melakukan
penelitian yang lebih dalam untuk memberikan terapi komplementer terhadap
pasien low back pain.

2. INSTITUSI PELAYANAN
Bagi institusi pelayanan keperawatan, berdasarkan hasil penelitian ini, maka
disarankan agar dapat menerapkan penggunaan elastic lumbal corset terhadap
pasien LBP dan dapat memotivasi responden untuk tetap menggunakan
elastic lumbal corset secara mandiri dan menjalani terapi lain.
JURNAL UTAMA

PENGARUH PENGGUNAAN ELASTIC LUMBAL CORSET TERHADAP


PENURUNAN DERAJAT NYERI PINGGANG PADA BURUH TANI DI DESA
TINAWAS NOGOSARI BOYOLALI

Cica Tri Mandasari Ningsih, Dwi Setyawan, Lathifatul Baroroh


Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Ortotik Prostetik

Abstract : Back Pain, Pain, Lumbar Elastic Corset. The research was purposed to
determine the effect of the use of elastic lumbar corset against degradation of low
back pain in farm workers. The low back pain is pain that occurs in the area of the
lower back and can spread to the foot, especially the back and sides outside. Giving
elastic lumbar corset is one way to deal with complaints of back pain is often
experienced farm workers. The subjects included 20 farm laborers in the village
Tinawas Nogosari Boyolali. To analyze the data, it use quasi experiment methode with
approaches one group pre and post test design. The statistical analysis using non-
parametric tests of hypotheses for subjects <30 using Wilcoxon test. The Treatment in
this research that the whole subject is applied elastic lumbar corset for 2 weeks. The
result showed that the VAS values of different test results using Wilcoxon test, the pre
and post test result p =

0.000 (<0.05), which means it can be concluded there is peberbedaan or significant


influence between before and after the use of elastic corset. So, the hypothesis
proposed in this research was accepted. In conclusion, it can be said that pain
management waist on a farm laborer using elastic lumbar corset can reduce pain she
felt every day on a farm laborer in the village Tinawas Nogosari Boyolali.

Keywords : Back Pain, Pain, Lumbar Elastic Corset

Abstrak : Nyeri Pinggang, Nyeri, Elastic Lumbal Corset. Untuk mengetahui


pengaruh penggunaan elastic lumbal corset terhadap penurunan derajat nyeri pinggang
pada buruh tani. Nyeri pinggang merupakan rasa nyeri yang terjadi di daerah punggung
bagian bawah dan dapat menjalar ke kaki terutama bagian belakang dan samping luar.
Pemberian elastic lumbal corset adalah salah satu cara untuk mengatasi keluhan nyeri
pinggang yang sering dialami buruh tani. Subyek penelitian berjumlah 20 buruh tani di
desa Tinawas Nogosari Boyolali. One group pre and post test design. Seluruh subyek
diberikan perlakuan yang sama. Analisa statistik dengan menggunakan uji hipotesis non
parametrik karena subjek < 30 yaitu menggunakan uji wilcoxon. Seluruh subyek
dipakaikan elastic lumbal corset. Hasil uji beda nilai VAS menggunakan uji wilcoxon,
pada pre dan post tes diperoleh hasil p = 0,000 (<0,05). Terdapat pengaruh pemakaian
elastic lumbal corset terhadap penurunan derajat nyeri pada buruh tani di desa Tinawas
Nogosari Boyolali.

Kata Kunci : Nyeri Pinggang, Nyeri, Elastic Lumbal Corset


PENDAHULUAN actual atau pada fungsi ego seorang
Indonesia sebagai Negara agraris, (Potter & Perry, 2005).
dimana mayoritas masyarakat di Indonesia Nyeri berdasarkan derajatnya
adalah berprofesi sebagai petani. dikelompokkan menjadi 3 yaitu: a) nyeri
Fenomena di Indonesia, petani ringan adalah nyeri hilang timbul,
menghabiskan waktu setiap harinya di terutama saat beraktivitas sehari hari dan
sawah, walaupun hanya untuk mengawasi menjelang tidur, b) Nyeri sedang adalah
sawah ataupun mencangkul dan nyeri terus-menerus, aktivitas terganggu
menanam. Pekerjaan seperti itu dilakukan yang hanya hilang bila penderita tidur, c)
secara terus-menerus oleh buruh tani Nyeri berat adalah nyeri terus menerus
sebagai rutinitas. sepanjang hari, penderita tidak dapat tidur
Buruh tani adalah seseorang yang dan sering terjaga akibat nyeri Insiden
bergerak di bidang pertanian, utamanya nyeri pinggang di masyarakat,
dengan cara melakukan pengelolaan tanah diperkirakan 60%-85% dari populasi
dengan tujuan untuk menumbuhkan dan seluruh dunia pernah merasakan nyeri
memelihara tanaman (seperti padi, jagung, punggung bawah semasa hidupnya
buah dan lain-lain), dengan harapan untuk (Elders, 2003).
memperoleh hasil dari tanaman tersebut Sedangkan nyeri pinggang atau
untuk digunakan sendiri atau menjualnya low back pain (LBP) adalah rasa nyeri
kepada orang lain (Husodo SY, 2004). pinggang muskulosketal yaitu sindroma
Menurut penelitian, pekerjaan manual klinik yang ditandai adanya rasa nyeri
handling dan lifting merupakan penyebab atau perasaan lain yang tidak enak
utama terjadinya cedera tulang belakang didaerah tubuh bagian belakang dari rusuk
(back pain). Di samping itu sekitar 25% terakhir vetebra torakal 12 sampai bagian
kecelakaan kerja juga terjadi akibat bawah pantat atau anus dan dapat
pekerjaan material manual handling. menjalar ke kaki terutama bagian
Sebelumnya dilaporkan bahwa sekitar belakang dan samping luar. Tulang
74% cedera tulang belakang disebabkan belakang manusia terdiri dari 33 ruas
oleh aktivitas mengangkat (lifting tulang. Satu sama lain dihubungkan oleh
activities). Sedangkan 50-60% cedera sistem yang unik, terdiri atas tulang
pinggang disebabkan karena aktivitas rawan, otot serta jaringan ikat. Sistem itu
mengangkat dan menurunkan material bekerja sama untuk mempertahankan
(Tarwaka, 2004) tubuh pada posisi tegak. Gangguan
Tujuan penelitian ini adalah untuk pinggang biasanya berhubungan dengan
mengetahui pengaruh penggunaan elastic tiga ruas tulang pinggang atau dengan
lumbal corset terhadap penurunan derajat organ di sekitarnya seperti ginjal dan
nyeri pinggang pada buruh tani indung telur. (Suzilawat, 2006:1).
Nyeri merupakan kondisi yang lebih dari Pada dasarnya timbulnya rasa sakit
sekedar sensasi tunggal yang disebabkan pinggang terjadi karena ada penekanan
oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat pada susunan saraf tepi daerah pinggang
subjektif dan sangat bersifat individual. (syaraf terjepit). Jepitan pada syaraf ini
Stimulus nyeri dapat berupa syimulus dapat terjadi karena gangguan pada otot
yang bersifat fisik atau mental, sedangkan pada jaringan sekitarnya, gangguan pada
kerusakan dapat terjadi pada jaringan syaraf sendiri, kelainan tulang belakang
maupun kelainan di tempat lain. (Pearce, d. Karena Penyakit Reumatik.
1999). e. Karena Ketegangan Otot (Psikis).
Timbulnya nyeri pinggang erat
Keadaan seperti ini disebut dengan
kaitannya dengan cara kerja, sikap kerja,
nyeri pinggang psikogenetik. Seperti
dan posisi kerja, desain alat kerja, fasilitas
kerja, tata letak, sarana kerja dan tekanan mental ataupun pikiran yang
sebagainya. Dengan memperhatikan dan berlebihan dapat menyebabkan
menata faktor-faktor penyebab dan tulang belakang mengencang dan
pencetusnya, insiden nyeri pinggang kerja kaku serta nyeri.
dapat dieliminir atau di tunda Penanganan nyeri punggung
kehadirannya. Bebarapa faktor kaitan bawah Oleh karena penyebab nyeri
dengan beban angkat-angkat yang pinggang sangat beraneka ragam maka
mempengaruhi timbulnya nyeri pinggang tatalaksananya juga bervariasi. Namun
kerja adalah berat beban, besar beban, dikenal 2 tahapan yaitu konservatif dan
bentuk beban, jenis beban, tinggi beban, operatif. Kedua tahapan terapi tersebut
dan sebagainya. (Depnaker, 1995). mempunyai kesamaan tujuan ialah
Etiologi Nyeri Pinggang disebabkan oleh rehabilitasi (Harsono, 2009).
berbagai kelainan atau perubahan patologi a. Terapi konservatif atau terapi non
yang mengenai berbagai macam organ. bedah , Meliputi rehat baring atau
Beberapa ahli membuat klasifikasi yang istirahat, obat-
berbeda atas dasar kelainan atau jaringan obatan (medikamentosa),
yang mengalami kelainan tersebut. Rasa pemberian
sakit dapat ditimbulkan oleh segala injeksi local, terapi fisik atau
sesuatu yang menekan atau menegangkan fisioterapi, pemakaian korset atau
syaraf pada tubuh bagian belakang dan di brace.
otot-otot. Menurut Audre L (2003) secara b. Terapi operatif atau terapi bedah
garis besar faktor penyebab nyeri Dilakukan jika tindakan konservatif
pinggang dapat dibedakan menjadi :
tidak memberikan hasil yang
a. Sakit pinggang akibat sikap yang
nyata terhadap kasus fraktur
salah. Posisi tubuh yang tidak tepat
yang langsung
pada saat bekerja karena kursi yang
mengakibatkan defisit neurologik.
digunakan tidak ergonomis. (Nadesul,
Penanganan nyeri punggung
2002). bawah secara umumnya bervariasi
b. Sakit pinggang pada kelainan tulang mengikut studi, jenis-jenis pekerjaan, dan
belakang. Dapat disebabkan antara persekitaran local. Biasanya dalam
lain: cidera, infeksi, tumor, dan kondisi biasa nyeri tersebut akan hilang
osteoporosis. dengan sendirinya selepas beberapa hari
c. Sakit pinggang pada penyakit organ tanpa memerlukan pengobatan, tetapi
dalam tubuh Yang sering dijumpai tidak selalu (Jellema, dkk 2001).
adalah sakit pinggang akibat penyakit Salah satu alat bantu untuk
prostate, batu ginjal, penyakit penanganan nyeri pinggang adalah
lambung, kandungan. Sakit pinggang menggunakan orthosis. Orthosis/ Orthose/
pada penyakit rematik antara lain: ortesa adalah segala alat yang
Osteoaritis, rematoid dan arthritis. ditambahkan ke tubuh atau alat bantu
penyangga tubuh atau anggota gerak
tubuh yang layu, Iumpuh atau cacat untuk
menstabilkan atau immobilize bagian keseluruh bagian. Pada anak panah dari
tubuh, mencegah kecacatan, melindungi arah distal ke proksimal menunjukkan
dari luka, atau membantu fungsi dari terdapat 4 buah bar yang berfungsi
anggota tubuh. Salah satu alat orthose menopang lumbal, dan juga sebagai
tersebut ialah Elastic Lumbal Corset. stabilisasi pergerakan dari vertebra.
Elastic Lumbal Corset merupakan alat
pelindung diri akibat kerja yang mencegah
terjadinya cidera pada jaringan otot saat
melakukan aktifitas.
Elastic Lumbal Corset sendiri
terbuat dari bahan elastis dan berpori
sehingga tidak panas saat dipakai, dan
diberi support atau penyangga pada
bagian belakang berupa plat almunium
pada kedua sisi vertebra dengan panjang
30-40 cm. Untuk ukuran Corset lumbal
bervariasi, ada ukuran S dengan lingkar
perut 75-90 cm, ukuran M dengan lingkar
perut 90-105 cm, ukuran L dengan lingkar
perut 105-115 cm (Ichwandari,2007).
Desain Elastic Lumbal Corset Lumbal Keterangan gambar:
corset terbuat dari bahan elastis dengan Anak panah yang berada
lebar pada bagran posterior 25 cm, dan disamping dari arah lateral ke medial
panjang disesuaikan dengan ukuran berarti elastic lumbal corset total kontak
lingkar perut. Pada bagian posterior dengan pasien, sehingga penekanan
diperkuat dengan 4 buah bar metal yang merata keseluruh bagian. Pada anak panah
berfungsi sebagai support bagian posterior yang berada dianterior menunjukkan
lumbal. terdapat perekat yang akan menekan
abdominal sehingga vertebrae bisa tetap
vertikal seta menopang vertebrae saat
melakukan pergerakan serta melawah
gaya yang ada di bagian posterior.
Dalam penggunaan lumbal corset
harus diposisikan secara benar yaitu
mengikuti lingkar abdominal sehingga
dengan adanya penopang/penekanan di
sekitar lumbal akan mengurangi area
pembebanan pada corpus lumbal serta
adanya penekanan hidrostatis yang
Keterangan gambar: berperan membantu memberikan posisi
Anak panah berwarna hitam dari yang stabil sehingga akan mengurangi
arah lateral ke medial berarti Elastic rasa nyeri pada area lumbal.
Lumbal Corset total kontak dengan Desain elastic lumbal corset
pasien, sehingga penekanan merata produk ortotis prostetis dirancang dengan
memperhatikan struktur anatomi dan sampel ditentukan oleh purposive
biomekanik tubuh khususnya pada level sampling. Teknik ini dilakukan karena
lumbal, dimana metal/plat bagian beberapa pertimbangan, misalanya
posterior didesain dengan tujuan untuk keterbatasan waktu, tenaga dan dana
mensupport lumbal disesuaikan dengan sehingga tidak dapat mengambil sampel
kasusnya. Namun demikian dalam yang besar dan jauh.
pemakaian elastic lumbal corset yang Alat ukur pada penelitian penderita
berlebihan dan berlangsung dalam waktu nyeri pinggang dengan menggunakan
yang lama akan menyebabkan terjadinya lumbal corset adalah visual analogue
kelemahan otot area lumbal dan pasien scale (VAS). VAS adalah suatu garis yang
akan menjadi ketergantungan terhadap mewakili intensitas nyeri yang terus
pemakaian lumbal corset tersebut. menerus dan pendeskripsi verbal pada
Sehingga pasien juga harus menjalani setiap ujungnya. Skala ini memberikan
terapi selain memakai lumbal corset subyek kebebasan penuh untuk
sehingga terjadinya kelemahan otot area mengidentifikasi keparahan nyeri. VAS
lumbal dapat di minimalisir. dapat merupakan pengukuran keparahan
nyeri yang lebih sensitive karena subyek
METODE PENELITIAN mengidentifikasi setiap titik pada
Jenis penelitian ini menggunakan rangkaian dari pada dipaksa memilih kata
metode pre-eksperimen dengan rancangan atau satu angka (Potter, 2005). VAS
one group pre-test and post test. Dalam merupakan garis lurus horizontal dengan
penelitian digunakan satu kelompok yang panjang 10 cm dengan ujung sebelah kiri
diteliti tanpa adanya kelompok diberi tanda 0 untuk tidak ada rasa sakit
pembanding, dengan jumlah sampel dan ujung sebelah kanan diberi tanda
penelitian sebanyak 20 orang. dengan angha 10 untuk nyeri yang teramat
01 ------------------- X------------------02 berat. Intensitas nyeri yang dinilai dengan
Selanjutnya dilakukan pretest untuk VAS dengan kategori 0 tidak nyeri sama
mengetahui derajat nyeri dengan skala sekali, ≤ 3 termasuk nyeri ringan, ≤ 7
VAS dan lembar pencatat hasil, kemudian termasuk nyeri sedang, ≥ 8 termasuk nyeri
diberikan perlakukuan untuk berat (Smeltzer, S.C bace B.G,2002).
menggunakan elastic lumbal corset selama Teknik pengumpulan data pada
2 minggu berturut-turut, tanpa melepasnya penelitian ini sebagai berikut; dari suatu
kecuali pada saat tidur dan mandi. populasi didapatkan subyek dengan
Setelah dua minggu berakir tanpa control, metode pengambilan data purposive
kemudian dilakukan post test dengan sampling, subyek yang dilakukan
mengukur derajat nyeri setelah pengukuran nyeri sebelum memakai
menggunakan elastic lumbal corset. elastic lumbal corset dengan
Populasi pada penelitian ini adalah menggunakan alat ukur VAS sebagai
semua buruh tani yang ada di area pengambilan data pre test. Setelah itu
persawahan di Desa Tinawas Nogosari diberi perlakuan dengan menggunakan
Boyolali. Sedangkan Sampel peneliti akan lumbal corset. Setelah subyek memakai
mengambil 20 subjek penderita nyeri elastic lumbal corset, kemudian dilakukan
pinggang di area persawahan di Desa pengukuran nyeri saat pemakaian elastic
Tinawas Nogosari Boyolali dan besarnya lumbal corset dengan menggunakan alat
ukur VAS sebagai pengambilan data post yang kami teliti selama 29 Januari 2016
test. Selanjutnya akan didapat data dan sampai dengan 25 Maret 2016 yang
dilakukan analisis data, dari situ akan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
didapat hasil apakah ada pengaruh Jumlah subyek yang memenuhi kriteria
pemakaian elastic lumbal corset. inklusi dan eksklusi adalah 20 pasien.
Data yang sudah direkapitulasi Dari 20 responden yang diteliti sebagian
untuk hasil pengukuran derajat nyeri pada besar mempunyai jenis kelamin laki-laki
low back pain baik sebelum dan sesudah sebesar 13 orang (65%) dan perempuan
dilakukannya perlakuan, kemudian sebesar 7 orang (35%).
dilakukan analisis data secara statistik Berikut didapat hasil deskriptif
sebagai berikut : statistik
1. Uji normalitas Tabel 1
Uji normalitas data digunakan Hasil Deskriptif Statistik
untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Uji VAS Pre VAS Post
normalitas menggunakan Shapiro-Wilk Test Test

test jika subjek ≤30. Jika subyek ≥30, Minimum 6 2

maka uji normalitas menggunakan Maksimum 9 4


Kolmogorov- Smirnov . Data dikatakan Rerata 7,8 2,75
berdistribusi normal jika nilai p> 0,05. Standa
0,834 0,639
Apabila data berdistribusi normal, maka r
Deviasi
menggunakan analisis parametrik. Jika
data tidak berdistribusi normal, maka
Dari table 1 deskriptif statistic diketahui
menggunakan analisis non parametrik.
nilai rerata pada Pre Test dan Post Test
2. Uji beda pre dan post test
mengalami penurunan angka, yang berarti
Uji Beda pre dan post test
setrelah diberi perlakuan Elastis Lumbal
digunakan untuk mengetahui hasil
Corset selama dua minggu.
perbedaan derajat nyeri pada saat sebelum
Berikut didapatkan hasil uji prasyarat
dan sesudah mendapatkan perlakuan.
Kelompok sebelum dan sesudah perlakuan Tabel 2
merupakan kelompok data berpasangan Data Hasil Uji Normalistas Shapiro-
dan 2 kelompok. Jika data berdistribusi Wilk
normal, maka analisis statistik yang Shapiro-Wilk
digunakan adalah dependent t test. Tetapi Jumla Signifikans
Jika data tidak berdistribusi normal, maka Statistic
h i (p)
analisis statistik yang digunakan adalah data
Wilcoxon. Jika P < 0,05 maka data VAS Pre
Test 0,873 20 0,013
terpenuhi dan jika P > 0,05 maka tidak
terpenuhi. VAS Post
Test 0,78 20 0,000
Dari table 2 hasil uji normalitas
HASIL PENELITIAN
Shapiro-wilk pada kelompok VAS Pre
Subyek dalam penelitian ini adalah
Test didapat nilai Shapiro-wilk = 0,013,
buruh tani di desa Tinawas Nogosari
dengan p=0,013. Karena p > 0,05 maka
Boyolali yang mengalami nyeri pinggang
distribusi data dikatakan tidak normal
Dari uji normalitas pada kelompok
VAS Post Test didapat nilai Shapiro-
wilk
= 0,780, dengan p=0,000. Karena p > 0,05
maka distribusi data dikatakan tidak berperan membantu memberikan posisi
normal. yang stabil sehingga akan mengurangi
Subyek yang digunakan pada rasa nyeri pada area lumbal. Pada elastis
penelitian ini berjumlah 20 orang, maka lumbal corset pada bagian anterior
untuk uji statistik dalam menganalisis data terdapat perekat yang akan menekan
menggunakan uji statistik non parametrik abdominal sehingga vertebrae bisa tetap
menggunakan uji wilcoxon. Berikut ini lurus dan menopang vertebrae saat
adalah hasil uji statistik untuk menjawab melakukan pergerakan serta melawah
hipotesis dalam penelitian ini. gaya yang ada di bagian posterior.
Tabel 3 Hal tersbut juga dibuktikan pada
penelitian sebelumnya oleh penelitian
Statistik Wilcoxon Test
Alfan Zubaidi dkk (2012) dan Rendra Gita
Post Test- Pre
Aulia (2012) menyimpulkan bahwa adanya pengaruh penggunaan elastic lumbal corset
dan korset dengan bahanTest
Z -3.981
Dari tabel 3 hasil statistic dasar support bamboo terhadap penurunan
Wilcoxon test didapat hasil .000
Asymp. Sig. (2-tailed)
pada VAS derajat nyeri sesuai dengan hasil
post test dan Vas pre test nilai p=0,000 penelitian yang peneliti lakukan.
(<0,05), yang berarti dapat disimpulkan Adapun factor yang
terdapat peberbedaan atau pengaruh yang mempengaruhi subyek penelitian
bermakna antara sebelum dan sesudah melakukan aktivitas di sawah kurang lebih
penggunaan Elastic Lumbal Corset. 6-7 jam perhari dan berpindah dari area
persawahan satu ke area persawahan lain.
PEMBAHASAN Pekerjaan tersebut berpengaruh dalam
Dari hasil penelitian diatas factor resiko terjadinya nyeri pinggang,
menunjukkan bahwa ada pengaruh yaitu secara factor pekerjaan adalah
pemakaian elastic lumbal corset terhadap 1) beban kerja, buruh tani berkerja
penurunan nyeri pinggang setelah mengangkat cangkul hampir setiap
responden menggunakan Elastis lumbal hari untuk menggali tanah disawah
Corset pada saat aktifitas bertani selama
2) lama kerja, buruh tani melakukan
dua minggu.
aktivitas yang cukup lama di area
Hal tersebut sesuai dengan teori
yang sudah dibahas oleh peneliti pada bab persawahan dan kadang dilakukan
sebelumnya, bahwa pemakaian orthosis setiap hari senin-minggu karena
atau alat bantu pada penanganan nyeri banyak buruh tani yang tidak hanya
pinggang sangat efektif. Dengan cara menggarap satu sawah
kerja orthosis dengan pemakaian yang 3) sikap kerja, sikap kerja ini yang paling
tepat, masing-masing bagian akan bekerja cenderung menyebabkan terjadinya
secara maksimal. Bagian posterior elastis nyeri pinggang karena aktivitas pasien
lumbal corset berkontak secara penuh lebih sering berdiri dan membungkuk
dengan vertebrae pasien sehingga bisa dalam waktu yang lama, apalagi saat
memberi support pada lumbal yang akan sedang musim tanam.
mengurangi beban pada corpus lumbal Selain dari faktor pekerjaan, masih ada
serta adanya penekanan hidrostatis yang pula faktor personal yang menyebabkan
terjadinya nyeri pinggang, antara lain
1) Usia, usia kerja pada umumnya 25-65 kondisi sebelum dan sesudah penggunaan
tahun. Dan semakin berusia maka elastic lumbal corset didapatkan hasil nilai
semakin kekuatan dan ketahanan otot p=0,000 (<0,05).
mulai menurun, sehingga resiko Berdasarkan analisis yang telah
terjadinya keluhan otot untuk nyeri dilakukan, kesimpulan dari penelitian ini
pinggang meningkat. Subyek yang adalah penanganan nyeri pinggang pada
digunakan dalam penelitian ini adalah buruh tani menggunakan elastic lumbal
subyek yang termasuk dalam kategori corset dapat mengurangi rasa nyeri yang
usia tenaga kerja, hal ini dilakukan agar dirasakannya setiap hari dan factor resiko
hasil dari penelitian lebih obyektif yang berperan secara signifikan untuk
karena menggunakan satu kategori terjadinya nyeri pinggang pada buruh tani
umur yang sama adalah sikap atau postur kerja buruh tani
yang tidak ergonomis dalam
2) Masa kerja, subyek yang termasuk
membungkuk, punggung membungkuk,
dalam inklusi, sudah bekerja sebagai
punggung berputar, punggung miring,
buruh tani selama lebih dari 5 tahun.
berjongkok, besarnya gaya, lamanya
Menurut Between Lutam (2005) waktu kerja.
mengatakan pekerja yang memiliki Mengingat kelemahan yang ada
masa kerja > 5 tahun memiliki tingkat pada penelitan ini, disarankan untuk
resiko 7,26 kali lebih besar menderita dilakukan penelitian lanjut dengan
nyeri pinggang dibanding dengan yang memperhatikan: (1) subyek penelitian
memiliki masa kerja < 5 tahun yang lebih banyak, (2) menggunakan
3) jenis kelamin, kekuatan fisik tubuh tambahan kelompok untuk pembanding,
wanita rata-rata 2/3 dari pria. Poltras (3) melakukan penelitian dengan
menyebutkan wanita mempunyai menggunakan metode lain agar lebih
kekuatan 65% dalam mengangkat di akurat.
banding rata-rata pria.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN Alfan Zubaidi, 2012; Keefektifan Elastic
Penelitian yang berjudul pengaruh Lumbal Corset Terhadap
penggunaan elastic lumbal corset terhadap Progresivitas Derajat N Yeri Pada
penurunan derajat nyeri pinggang pada Pasien Low Back Pain,
buruh tani di Desa Tinawas Nogosari Kementrian Kesehatan Politektik
Boyolali yang dilakukan pada tanggal 29 Kesehatan Surakarta Jurusan
Januari - 25 Maret 2016 didapatkan 20 Ortotik Prostetik, Surakarta.
buruh tani di Desa Tinawas Rembun Arikunto, Suharsini. 2002; Prosedur
Nogosari yang mengalami nyeri pinggang. Penelitian Suatu Pendekatan
Penelitian ini menggunakan dua Praktik Jakarta, PT. Rineka Cipta.
kali analisis data yaitu uji normalitas dan Astuti, Rahmaniyah Dwi, 2007; Analisa
uji hipotesis. Pada uji normalitas Pengaruh Aktivitas Kerja Beban
menggunakan Shapiro-wilk untuk kondisi Angkat Terhadap Keluhan
sebelum dan sesudah penggunaan elastic Musculoskeletal.
lumbal corset didapatkan hasil bahwa data Aulia M.H., Rendra Gita, 2012; Model
berdistribusi tidak normal. Pada uji Korset Dengan Bahan Dasar
hipotesis menggunakan Wilcoxon untuk
Support Bambu Untuk Mengurangi Nyeri LBP Pada Pengemudi
Bus Di Kota Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakrta, Surakarta
A.M. Sugeng Budiono. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan Kesehatan Kerja.
Universitas Diponegoro, Semarang.
Budger, R.S., 1995; Introduction to Ergonomic, International Conference on
Production Research, Singapore
Deli Sulvici Sitepu, 2015; Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Low
Back Pain Pada Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo
Tahun 2015, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Depnaker, 1993; Data Antropometri Statis
(A) tenaga kerja Indonesia pria dan wanita dari beberapa perusahaan di
Indonesia tahun 1992-1993, Depnaker, Jakarta.
Elders LAM, Burdoff A, 2003; Prevalence incidence and recurrence of low back pain in
Scaffolders during a three year follow up study; In : Elders LAM, ed work
related musculoskeletal disorder in Scaffolders, Rotterdam.
Husodo, S.Y., 2004, Pertanian Mandiri: Pandangan Strategis Para Pakar Untuk
Kemajuan Pertanian Indonesia, Penerbar Swadaya, Jakarta.
Ichwandari. Ida Laksmi,2007; Perbedaan Pengaruh Antara Pemberian Lumbal Corset
dan Back Exercise Dengan Back Exercise Terhadap Penurunan Nyeri Punggung
Bawah di Poliklinik Fisioterapi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sragen, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta
Jellema, Van Tulder M.W., dkk, 2001, Lumbar Support For Prevention And
Treatment OF Low Back Pain, Spine.
Llewellyn, V, 2006; Back and Neck related Condition, Institute of Actuaries of
Australia. Sidney.
Long, B.C, 1996; Peranatan Medikal Bedah, Alih Bahasa YIA PKP, Yayasan IAPK
Pajajaran, Bandung.
Lutam, Between. 2005; Analisis Nyeri Punggung Dengan Faktor-faktor yang
Berhubungan Pada Pekerja Wanita Di Penjahitan Pakaian PT. X Gunung
Putri Bogor 2005, Fakultas Kedokteran Universitas lndonesia, Jakarta.
Muheri. A, 2010; Hubungan Usia, Lama Duduk dan Posisi Duduk Terhadap Keluhan
Nyeri Punggung Pada Pekerja Wanita di Home Industri Kipas Desa Bayon
Utara Pendowoharjo Sewon Bantul 20l0, Bantul.
Samara.D, 2005; Duduk Statis Sebagai Faktor Risiko Teradinya Nyeri Punggung
Bawah Pada Pekerja Perempuan, Universa Medicina Trisakti, Jakarta
JURNAL PENDUKUNG

KEEFEKTIFAN ELASTIS LUMBAL CORSET TERHADAP PROGRESIVITAS


DERAJAT NYERI PADA PASIEN LOW BACK PAIN

Alfan Zubaidi, Sugeng Dwi Wahyudi, M. Syafi’i


Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Ortotik Prostetik

Abstract: Elastic Corset, degree progression Pain, Low Back Pain. The
purpose of this study was to determine the effect of elastic corset to the degree of
pain reduction in patients with Low Back Pain (LBP). Design used by true
experimental approach to two groups pre and post test in patients with low back
pain using statistical tests Shapiro-Wilk test results indicate that lumbar elastic
corset effectively reduce the degree of pain in patients with Low Back Pain.

Keywords: Elastic Corset, degree progression Pain, Low Back Pain.

Abstrak: Elastic Corset, Progresivitas Derajat Nyeri, Low Back Pain. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian elastic corset
terhadap penurunan derajat nyeri pada penderita Low Back Pain (LBP). Desain
yang digunakan dengan true experimental dengan pendekatan two groups pre
and post test pada pasien low back pain menggunakan uji statistik Uji Shapiro-
Wilk Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa elastis lumbal corset efektif
menurunkan derajat nyeri pada pasien Low Back Pain.

Kata Kunci : Elastic Corset, Progresivitas Derajat Nyeri, Low Back Pain.
Alfan
Zubaidi,
keefektifan
elastis
lumbal corset
terhadap 67

PENDAHULUAN semasa hidupnya (Elders, 2003).


Pembangunan kesehatan pada
hakekatnya adalah
menyelenggarakan upaya kesehatan,
untuk mencapai kemampuan hidup
sehat bagi setiap penduduk, demi
terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Adapun
upaya pelayanan kesehatan pada
masyarakat tersebut meliputi,
peningkatan kesehatan, pencegahan,
pengobatan, serta pemulihan
(Depkes RI, 1999). Arah
kebijaksanaan dalam bidang
kesehatan yang diamanatkan dalam
ketetapan MPR R.I. No.
IV/MPR/1999 tentang GBHN 1999/
2004 adalah meningkatkan mutu
sumber daya manusia dan
lingkungan yang saling mendukung
dengan pendekatan paradigma sehat,
yang memberikan prioritas
peningkatan kesehatan, pencegahan,
pemulihan dan rehabilitasi sejak
pembuahan dalam kandungan sampai
usia lanjut (Menkes, 2002).
Seiring dengan kemajuan
ilmu dan teknologi dalam berbagai
bidang, usia harapan hidup manusia
semakin meningkat. Peningkatan
usia harapan hidup, di satu sisi
berdampak positif bagi manusia
karena semakin lebih lama dapat
menjalani kehidupan di dunia.
Aktifitas jalan merupakan hal yang
setiap saat dilakukan oleh kita. Nyeri
punggung bawah adalah nyeri yang
dirasakan didaerah punggung bawah
, dapat merupakan nyeri lokal
(inflamasi), maupun nyeri radikuler
atau keduanya.
Insidensi nyeri pinggang di
masyarakat, diperkirakan 60% - 85%
dari populasi seluruh dunia pernah
merasakan nyeri punggung bawah
Insiden secara keseluruhan pria dan
wanita sama tetapi setelah usia 60
tahun wanita lebih banyak oleh
karena terjadinya osteoporosis.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini true
eksperimental dengan Pre and post
test groupdesign, dengan jumlah
sampel penelitian sebanyak 30
orang. O1 -------------- X
--------------------------------------------
O2

O3 -------------- X-----------------O4
Selanjutnya dilakukan pre test
untuk mengetahui derajat nyeri
dengan skala VAS dan lembar
pencatat hasil, dimana sampel
dipisahkan menjadi 2 kelompok,
yaitu kelompok I sebagai kelompok
perlakuan dan kelompok II sebagai
kelompok kontrol.
Kelompok perlakuan di
instruksikan memakai elastic corset
produk ortotis prostetis sepanjang
hari selama 2 minggu berturut-turut,
tanpa melepasnya kecuali pada saat
tidur dan mandi, dan kelompok
kontrol dinstruksikan untuk
memakai elastic corset produk
pasaran selama 2 minggu.
Kemudian dilakukan post test
dengan mengukur derajat nyeri
kelompok perlakuan, dan kelompok
kontrol.
Hasil post test dipisahkan
menjadi 2 kelompok, yaitu
kelompok I sebagai kelompok
perlakuan yang merupakan catatan
nilai derajat nyeri kelompok
perlakuan, dan kelompok II sebagai
kelompok kontrol yang merupakan
catatan nilai derajat nyeri
kelompok kontrol.

HASIL PENELITIAN
Dari 30 responden yang
diteliti sebagian besar mempunyai
jenis kelamin laki-laki sebesar 16
orang (53%) dan perempuan sebesar
14 orang (47%) dengan rata-rata
48,3
68 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Jilid 2, November2012, hlm. 1-94

tahun dengan Standar Deviasi Sample t test. Hasil uji beda derajat
sebesar 11,522. Distribusi frekuensi
jenis kelamin responden dijelaskan
pada tabel 1.
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
No Sex Frekuens
i
1 Laki-laki 16
2 Perempuan 14
Jumlah 30
Berdasarkan Tabel 2 dapat di
jelaskan bahwa nyeri pada kelompok
perlakuan sebelum memakai elastic
corset rata-rata 66,93 mm dengan
Standar Deviasi 2.815 dan sesudah
perlakuan rata-rata 43,13 mm dan
Standar Deviasi 3,204. Sedangkan
derajat nyeri kelompok kontrol
sebelum perlakuan rata-rata 67,20
mm dengan Standar Deviasi 2.808
dan setelah perlakuan rata-rata 60,20
mm dengan Standar Deviasi 3,688.
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Derajat Nyeri
Nyeri Kelompok
Perlakuan Kontrol
Pre test
Minimum 60 mm 60 mm
Maksimu 70 mm 70 mm
m
Mean 66,93 mm 67,20mm
SD 2.815 2.808
Post test
Minimum 40 mm 55 mm
Maksimu 49 mm 68 mm
m
Mean 43,13 mm 60,20mm
SD 3,204 3,688

Analisis Bivariat
Perubahan derajat nyeri pada
lumbal, bila diukur dengan Visual
Analogue Scale (VAS) yang hasilnya
merupakan data kontinum. Untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan
derajat nyeri pre test dan post test
menggunakan Uji statistik Paired
nyeri pre dan post menggunakan
elastic lumbal corset pada kelompok
perlakuan dengan menggunakan uji
Paired Sample t-test, didapatkan
hasil p = 0,001 (p > 0,05), ini berarti
distribusi data normal. Sedangkan
pada kelompok kontrol, hasil analisis
data nyeri sebelum dan sesudah
perlakuan, menggunakan uji beda
Paired Sample t-test, didapatkan
hasil p = 0,001 (p<0,05) berarti ada
perbedaan secara signifikan derajat
nyeri saat awal dan saat akhir
penelitian.

PEMBAHASAN
Pada analisis univariat
diketahui bahwa subyek penelitian
ini berumur antara 27 hingga 70
tahun, dengan rerata 48,3 tahun
dengan Standard Deviasi 11,522. Di
tinjau dari jenis kelamin, hasil
penelitian ini dapat dijelaskan bahwa
responden sebagaian besar laki-laki
sebesar, 53% responden dan 47 %
wanita. Hasil analisis menunjukkan
bahwa kelompok perlakuan corset
ortotis prostetis terdapat perbedaan
terhadap pengurangan nyeri pada
Low Back Pain dibandingkan
dengan produk pasar. Hal ini
dimungkinkan karena elastis corset
yang diproduksi oleh bukan profesi
ortotis prostetis kurang memenuhi
persyaratan secara anatomi dan
biomekanik.

KESIMPULAN DAN SARAN


Hasil penelitian ini dapat
diambil kesimpulan bahwa elastic
corset produk ortotis prostetis dan
produk pasar sama-
sama berpengaruh terhadap
penurunan derajat nyeri pada kondisi
low back pain, akan tetapi elastic
corset produk ortotis prostetis dapat
mengurangi derajat nyeri lebih
tinggi
daripada elastic corset produk pasaran.
Pada penelitian ini peneliti mengajukan saran (1) Kepada para praktisi Ortotis
Prostetis; perlu dilakukan pengkajian secara cermat dan teliti pada pemberian elastic
corset untuk klien low back pain, sehinga ortosis yang diberikan kepada klien mampu
memberikan solusi yang tepat dalam mengurangi derajat nyeri; (2) Kepada intitusi;
sangat perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak
dan waktu yang lebih lama, sehingga dari penelitian tersebut dapat diperoleh
informasi- informasi terkini guna mendukung perkembangan ilmu Ortotik Prostetik di
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Borestein & Wissel, 1989. Low Back Pain Medical Diagnosis and Comprehensive
Management. WB Saunders Company, Philadelphia.

Elders LAM. & Burdoff A., 2003. Prevalence Incidence and Recurrence of Low Back
Pain in Scaffolders During A Three Years Follow Up Study. In : Elders LAM, ed
Work Related Musculoskeletal Disorder in Scaffolders, Rotterdam.

Hills E.C., 2006. Mechanical Low Back Pain, Retrieved Desember, 10, 2006, from
http:// www.emedicine.com.
Li G. and Christine, M., 1999. Seated Work Posture for Manual, Visual and Combined
Task Ergonomics. Vol. 42, No. 8,

1060-1086, Engineering and

58
Operation Management University, Nottingham.
Meliala L., & Pinzon R., 2004.
Patofisiologi dan

Penatalaksanaan Nyeri Pinggang Bawah. Pain Symposium: Towards


Mechanism Based Treatment, Yogjakarta, Hal.109–116.

Ponte D.J., Jensen G.J., Kent B.E., 1984. A Preliminary Report on The Use of The
McKenzie Protocol versus Williams Protocol in The Treatment of Low Back
Pain. J Orthop Sports Phys Ther;6:130-9.
Tohamuslim A., 2003. Penanganan Terkini Nyeri Pinggang Bawah Ditinjau dari Segi
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Kumpulan Makalah Pertemuan Ilmiah Tahun
I PERDOSSRI 4- 6 September 2003, Bandung.

Van Tulder M., Koes B.W., Bouter L.M., 1997. Conservative treatment of acute and
chronic non-specific low back pain: a systematic review of randomized
controlled trials of the most common interventions. Spine; 22:2128-
56. Diakses tanggal 23/10/09, dari http://www.occmed.oxfordjourna ls.org.

Williams P.C., 1937. Lesions of the lumbosacral spine: Chronic Traumatic Destruction
of The Intervertebral Disc. J Bone Joint Surg; 29:690-703.

JURNAL PEMBANDING
59
PENGARUH TERAPI ZINGER OFFICINALE
TERHADAP INTENSITAS NYERI LOW BACK
PAIN DI POSYANDU MARGOMULYO DESA
NGRANCAH KECAMATAN GRABAG
MARGONO1

Universitas Muhammadiyah Magelang1


Kutipan: Margono. (2016). Pengaruh Terapi Zinger Officinale Terhadap Intensitas Nyeri
Low Back Pain Di Posyandu Margomulyo Desa Ngrancah Kecamatan Grabag. Jurnal
Keperawatan Muhammadiyah, 1 (1): 58-62.
INFORMASI ABSTRACT

Objective: to analyze the effect of Zingiber officinale to decrease


Korespodensi: the level of pain in patients with Low Back Pain (LBP).
margono.skep@yahoo.com

Methods: This study design is Quasi Experiment with using the


draft "pretest-posttest Design"

Results: Evaluation after the intervention occurred during two


Keywords: weeks a significant reduction in pain intensity with pain
Pain, Low Back Pain, Zingiber intensity scale rarely with light.
officinale
Conclusion: Zingiber officinale therapy can be one of the
complementary therapies in nursing care patients with LBP. This
study shows that Zingiber officinale can reduce pain intensity.

PENDAHULUAN medicine (CAM), sedangkan keperawatan


Pelayanan kesehatan didunia saat ini memandang klien secara keseluruhan,
berusaha untuk menerapkan konsep meliputi aspek psikososiokultural dan
holistik, yaitu suatu pendekatan yang spiritual ( Winnick, 2006).
memandang manusia secara
keseluruhan, meliputi pikiran, status emosi,
gaya hidup, fisik dan lingkungan social (O
Regan P, 2010). Konsep holistik ini
seharusnya dapat dipahami oleh praktisi
kesehatan, baik bidang kedokteran dan
keperawatan.
Kedokteran memandang holistik
sebagai suatu upaya pengobatan yang
menggabungkan antara conventional
medicine dan eastem medicine seperti
complementaryand alternative

60
peningkatan populasi lansia
Gangguan Musculoskeletal merupakan berlangsung sangat cepat. Menurut
penyakit urutan pertama yang diakibat Suharko (2006) diperkirakan pada tahun
aktifitas kerja dengan 32,7% Depkes 2050 rasio antara populasi berusia 45-64
( 2006). Selain faktor pekerjaan tersebut tahun akan menjadi tiga kali lebih besar
penyakit Low Back Pain ( LBP) ini sehingga beresiko terjadinya maslah
disebabkan oleh factor lingkungan dan kesehatan. Pada usia lanjut memiliki
faktor individu terutama umur seseorang berbagai kondisi medis, sehingga
( Depkes,2008). memerlukan pertimbangan dalam
Dinegara berkembang saat ini terjadi melakukan penatalaksanaannya.
Pengobatan tradisional merupakan tehnik dilakukan baru pemeriksaan fisik dan
penyembuhan penyakit yang telah penyuluhan supaya menghindari faktor
dilakukan oleh nenek moyang kita. Salah faktor penyebab nyeri yaitu menghindari
satu tanaman obat yang sering digunakan aktifitas fisik berat.
adalah Jahe ( Zingiber Officinale). Jahe
merupakan salah satu tanaman yang
banyak digunakan sebagai bahan obat
tradisional, bumbu, manisan atau minuman
dan penyegar.
Menurut Rina Nurmalina (2012)
masyarakat jawa biasa menggunakan jahe
untuk mengurangi rasa nyeri. Beberapa
manfaat jahe yang telah diketahui selama
ini antara lain sebagai obat analgkesik,
antipiretik, anti radang, antiemeti,
antirematik, meningkatkan ketahanan
tubuh, mengobati diare dan memiliki sifat
antioksidan yang aktivitasnya lebih tinggi
dari vitamin E. Studi yang dilakukan di
Iran membuktikan bahwa jahe memiliki
efek yang sama dengan ibuprofen dalam
mengatasi gejala gejala osteoarthritis
termasuk nyeri. Penelitian Ratna (2009)
yang dilakukan pada tikus menguji efek
anti radang dengan hasil bahwa ektrak jahe
memiliki efek anti radang yang sama
dengan NSAIDs.

Berdasarkan surve pada bulan Maret 2016


di Posyandu Margomulyo Dusun Ngrancah
Kecamatan Grabag didapatkan keluhan
yang sering disampaikan adalah nyeri -
nyeri di anggota badan (muskuloskeletal)
terutama pinggang dan hipertensi. Nyeri
yang dialami sering berulang-ulang, dalam
seminggu dapat terjadi 6-7 kali dengan
skala nyeri berfariasi antara 5-8 dengan
skala Numerik Rating Scale (NRS).
Intervensi yang dilakukan oleh praktisi
kesehatan Puskesmas bersifat kuratif dan
rehabilitative. Program posyandu yang
61
Ilmu keperawatan adalah ilmu yang Zingiber Officinale) terhadap
mempelajari manusia, alam dan penurunan intensitas Low Back Pain
perkembangan manusia secara langsung.
dengan menggunakan rancangan
Saat ini perkembangan ilmu keperawatan
semakin berkembang dengan cepat, maka “Pretest- Posttest Design” dimana
perawat dalam memberikan pelayanan intensitas nyeri akan di amati sebelum
kesehatan dapat meningkatkan melakukan intervensi dan setelah
kemampuan, kekuatan, pengetahuan dan intervensi.
kemandirian serta dapat berinovasi dalam
memberikan terapi kepada pasien. Dari
uraian ini maka peneliti akan HASIL
mengaplikasikan asuhan Berdasarkan hasil pengumpulan data yang
keperawatan dilakukan oleh peneliti yang diawali
dengan memanfaatkan dengan proses Screning responden dengan
Jahe (Zingiber Officinale ) sebagai keluhan Low Back Pain (LBP) dengan
alternative intervensi padai pasien yang pengukuran intensitas nyeri maka
mengalami Low Back Pain di Posyandu ditemukan 2 responden dengan keluhan
Margomulyo Desa Ngancah Kecamatan LBP dengan intensitas sering dengan skala
Grabag. nyeri berat (7-8) dengan menggunakan alat
ukur Numerik Rating Scale ( NRS). Setelah
METODE itu peneliti melakukan pengelolaan kasus
Dalam pengambilan data dalam selama 2 minggu dengan melakukan terapi
penelitian ini adalah Quasy pemberian parutan jahe di pagi dan sore
Eksperimen yang menggambarkan hari selama 20 menit. Peneliti melakukan
pengukuran nyeri sebelum dan sesudah
pengaruh pemberian intervensi jahe (
intervensi.
berupa perasaan yang tidak menyenangkan
Hasil pengelolaan kasus pada hari pertama akibat dari rusaknya jaringan pada tubuh.
dan kedua responden belum mengalami Rasa nyeri muncul karena respon psikis dan
perubahan intensitas sering nyeri dengan reflek fisik. Kualitas rasa nyeri fisik
skala 7–8. Setelah intervensi hari tiga dinyatakan seperti tusukan, nyeri terbakar,
sampai 7 (minggu pertama) peneliti rasa sakit, denyutan, sensasi tajam, rasa mual
melakukan evaluasi kepada responden dan kram. Peningkatan system saraf simpatik
dengan hasil terjadi penurunan nyeri timbul sebagai respon terhadap nyeri dan
dengan intensitas kadang kadang dengan dapat mengakibatkan perubahan tekanan
skala nyeri 4-5. Di minggu kedua peneliti darah, denyut nadi, pernafasan, dan warna
memfasilitasi pemberian terapi sampai hari kulit. Serangan mual muntah dan keringat
ke empatbelas. Hasil evaluasi di minggu berlebihan juga sering terjadi (Yanti, 2008).
kedua terjadi penurunan intensitas nyeri
yang signifikan yaitu pasien jarang terjadi Menurut Rakel (2002) Low Back Pain (LBP)
nyeri dan pabila terjadi nyeri dengan skala adalah nyeri punggung bawah yang berasal
1-2. dari tulang belakang, otot, saraf atau struktur
lain pada daerah tersebut. Dengan demikian
PEMBAHASAN LBP merupakan gangguan muskuloskeletal
Nyeri adalah mekanisme proteksi bagi yang pada daerah punggung bawah yang
tubuh, timbul bilamana jaringan sedang disebabkan oleh berbagai penyakit
dirusakkan dan menyebabkan individu
bereaksi untuk menghilangkan atau
mengurangi rasa nyeri (Depkes RI, 2011).
Sedangkan menurut Brunner & Suddarth
(2002) nyeri merupakan suatu kondisi
62
dan aktivitas tubuh yang kurang baik. kimia jahe memiliki kandungan kimia
Menurut Depkes (2005) masalah seperti gingerol, shogaol dan zingerone
kesehatan di Indonesia tahun 2005 yang bermanfaat memberi efek
menunjukkan bahwa sekitar 40,5 % farmakologi dan fisiologi seperti
penyakit yang diderita pekerja antioksidan, antiimflammasi, analgesik,
berhubungan dengan pekerjaannya, antikarsinogenik, non-toksik dan non-
umumnya berupa mutagenik meskipun pada konsentrasi
penyakit tinggi. Menurut penelitian Akoachere
musculoskeletal (16%). Dalam penelitian (2002) menunjukkan bahwa
ini didapatkan responden dengan mengkonsumsi bahan segar dan olahan
pekerjaan sebagai petani disawah. jahe setiap hari akan menurunkan sakit otot
Sehingga dalam aktivitasnya dan mencegah salah otot akibat olah raga.
menggunakan kerja otot dan tulang. Pada penelitian ini dalam melakukan
Penderita LBP akan beresiko pengkajian nyeri menggunakan skala
mempengaruhi produktivitas, efisiensi numerik yang digunakan dalam mengukur
kerja dan meningkatkan resiko skla nyeri baik sebelum ataupun sesudah
kecelakaan kerja. Oleh karena itu perlu intervensi. Disamping itu juga responden
adanya penanganan secara serius. dilakukan anamnesa intensitas nyeri yang
dirasakan responden. Hasil pengkajian
Tanama Jahe (Zingiber officinale) ditemukan respondeng yang mengalami
mempunyai kegunaan yang cukup LBP dengan intensitas sering dengan
beragam, antara lain sebagai rempah, sekala 7-8 dengan waktu timbul tidak
minyak atsiri, pemberi aroma, ataupun menentu. Dari nformasi responden
sebagai obat (Bartley dan Jacobs 2000). didapatkan intervensi yang dilakukan
Menurut Stoilova (2007) komponen
hanyalah istirahat namun nyeri akan timbul spasme otot atau terjadinya vasodilatasi
kembali setelah melakukan aktivitas pembuluh darah, manfaat yang maksimal
kembali. Responden menyatakan nyeri akan dicapai dalam waktu 20 menit sesudah
punggung bawah ini sangat mengganggu aflikasi panas (Susanti, 2010 ). Disamping
dan merasa tidak nyaman namun belum itu efek kompres hangat dapat
melakukan terapi terapi dengan merelaksasikan otot, menghambat terjadinya
menggunakan bahan tradisional. inflamasi, memberi perasaan
Dari literatur yang didapatkan banyak nyaman, merangsang
manfaat jahe sebagai terapi penyembuhan pengeluaran endhorpins dan menghambat
salah satunya nyeri. Dalam penelitian ini, transmisi impuls nyeri ke otak.
peneliti memanfaatkan jahe dengan cara
dilakukan pemanasan dan kemudian KESIMPULAN
dilakukan tumbukan. Hasil dari tumbukan Kesimpulan:
tersebut dioleskan pada bagian punggung
bawah yang sakit selama 20 menit Pemberian terapi jahe ( Zingiber Officinale)
dilakukan dua kali dalam sehari. Saat dapat menjadi salah satu terapi
dilakukan intervensi responden komplementer dalam pemberian asuhan
menyatakan ada kehangatan pada bagian keperawatan pasien Low Back Pain.
yang dioleskan. Hal tersebut juga rasa Penelitian ini menunjukkan
nyeri semakin berkurang. Dari evaluasi
selama dua minggu menunjukan pemberian
Zingiber officinale dapat menurunkan
intensitas nyeri LBP.
Jahe memiliki efek farmakologis yaitu rasa
panas dan pedas, dimana rasa panas ini
dapat meredakan rasa nyeri, kaku, dan
63
bahwa jahe dapat Panti Sosial Tresna Werdha
menurunkan intensitas Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar
nyeri.
2014. Jurnal Fakultas Kesehatan
Saran
Tenaga kesehatan terutama perawat dapat
mempelajari dan memilih terapi
komplementer jahe(Zingiber Officinale)
sebagai intervensi keperawatan pada
pasien Low Back Pain. Penelitian lanjut
dapat dilakukan dengan berbagai variasi
sediaan Zingiber Officinale dalam
mengatasi keluhan
nyeri
muskuloskeletal.

DAFTAR PUSTAKA
Akoachere J.F., R.N. Ndip dan E.B.
Chenwi. 2002. Antibacterial
effect of Zingiber officinale
and Garcinia kola on
respiratory tract pathogens.
East Afr. Med. J. 79: 588-592
Bartley, J. dan A. Jacobs. 2000.
Effects of drying on flavour
compounds in Australian-
grown ginger (Zingiber
officinale). Journal of the
Science of Food and
Agriculture. 80:209–215
DepKes RI, 2006. Profil Kesehatan
2005. Jakarta
DepKes RI, 2011. Profil Kesehatan
2010. Jakarta
O’Regan P et al. 2010.
Complementary Therapies: A
Challenge for Nursing

Practice.Nursing Standars
24(21):35-39.
Stoilova, I, A. Krastanov, A.
Stoyanova, P. Denev dan S.
Gargova. 2007. Antioxidant
activity of a ginger extract
(Zingiber officinale). Food
Chemistry.102: 764–770
Susanti (2014). Pengaruh Kompres
Hangat Jahe Terhadap
Intensitas Skala Nyeri
Osteoartritis Pada Lansia Di
64
Dan MIPA Universitas
Muhammadiyah Sumatera Barat Winnick
TA. 2006. Medical Doctors and
Complementary and
Alternative Medicine: The
Context of Holistic Prctice
Health. Available from
www.biomedcentral.com

ACKNOWLEDGEMENT
Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Responden Posyandu Margomulyo
Di Desa Ngrancah Kecamatan
Grabag.
2. Bidan Desa Ngrancah yang telah
memfasilitasi penelitian
3. Dosen Fakultas Ilmu kesehatan
Universitas Muhammadiyah
Magelang yang telah memberikan
saran dalam penelitian
4. Keluarga yang telah memberikan
motivasi kepada peneliti

Anda mungkin juga menyukai