Uji Puntir
Di Susun Oleh :
1922042002
overall legth
plain end
Mr = m.R
16. Mт
τ=
π D3
θ.D
γ=
2L
C
Momen puntir
A B
Mmax
MT
γ =θ . R
Keterangan :
R: Jari-jari sepesimen
θ: Sudut putar persatuan waktu
Pada criteria Tresca, spesimen mengalami luluh bila tegangan
geser maksimum mencapai harga tegangan geser dalam uji tarik
unaxial :
σ =2. r
γ
e=
2
σ =√ 3. τ γ
σ=
√3
Keterangan :
σ = Tegangan geser sebenarnya
τ = Tegangan geser teknik
ε = Renggangan geser sebenarnya
γ = Renggangan geser Teknik
2.2. Sifat-sifat mekanik yang dapat pada pengujian puntir
Sifat-sifat mekanik yang di dapat selama pengujian puntir, yaitu :
2.2.1. Modulus elastisitas geser
Kemampuan material untuk mempertahankan bentuknya
di daerah elastic yang di sebabkan oleh tegangan geser.
pembandingan antara tegangan dan renggangan geser pada
daerah plastis.
τ T .L
G= =
γ J .θ
Keterangan :
G : modulus elastisitas geser
τ : tegangan geser
γ : renggangan geser
T : momen lentur
L : panjang spesimen
J : momen inersia
π .D4
J=
32
16. M max
τu=
π . D4
keterangan :
τ u = modulus of repture
r = diameter spesimen
2.3. Prinsip Uji Puntir
Prinsip uji puntir sebenarnya berasal dari prinsip kerja uji tarik,
walaupun sebenarnya perbedaan yang mendasar dari kedua prinsip
kerja pengujian tersebut adalah timbulnya pengecilan setempat yang
menyebabkan uji tarik tidak baik digunakan dalam mengukur
keplastsan suatu material.
2.4. Keuntungan dan kerugian uji puntir dibandingkan dengan uji tarik
Keuntungan :
- Hasil pengukuran yang di berikan mengenai keplastisan lebih
mendasar
- langsung memberikan grafik tegangan geser terhadap renggangan
geser
- tidak terjadi kesulitan karena timbulnya necking (pada uji tarik)
ataupun barreling (pada uji tekan)
- laju renggangan yang di peroleh konstan dan besar
Kerugian :
- Pengolahan data menjadi kurva tegangan-renggangan geser
membutuhkan usaha yang tidak sedikit.
- Jika spesimen yang di gunakan adalah batang padat, maka akan
timbul gradient tegangan yang cukup curam sepanjang
penampang lintang spesimen sehingga mempersulit pengukuran.
2.5. Perbandingan antara uji puntir dan uji tarik
Uji puntir memberikan hasil pengukuran yang lebih mendasar
mengenai plastisitas suatu logam di bandingkan uji tarik. Untuk suatu
benda, uji puntir langsung menghasilkan kurva tegangan-
renggangan geser.
Jenis mesin :
Tgl.pengujian :
Standard pengujian :
Penguji :
Material :
Diameter specimen (D) :
Panjang spesimen (L) :
Jari – jari pully (R) :
Panjang specimen (L) : 500 mm = 0,5 m
Jari-jari pully (R) : 75 mm = 0,075 m
No Beban θ θ Mт τ γ
(m) (kg) (drjt) (rad) (kg.m) (kg/m2 ¿
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
25
20
15
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Grafik uji punter yang telah saya peroleh dari data di atas
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil yang di dapat dari pratikum uji puntir yang telah dilakukan,
dengan mengambil data yang telah di peroleh saya melihat di tabel Data
pengujian bahan bahwa dengan adanya penambahan beban
menyebabkan penambahan sudut puntirnya.