Anda di halaman 1dari 10

Ujian Tengah Semester Teknik Pengelasan Logam

Nama : Fransiskus Xaverius Lado

NIM : 191128

Kelas : B

1. Jelaskan Persyaratan yang Harus Dipenuhi untuk Berhasilnya Penyambungan Pengelasan.


 Persiapan Material:
 Pembersihan Material.
Material yang akan dilas pastikan terhindar dari pengotor seperti karat, oli, minyak,
air dan yang lainnya. Selain itu jika diperlukan lakukan penggerindaan pada bagian
permukaan material yang akan dilas, karena ada beberapa permukaan material
terdapat lapisan yang membuat material tersebut sulit dilakukan pengelasan.
 Pembuatan Groove.
Jika material yang akan dilas mempunyai ketebalan lebih dari 5 mm lebih baik
dilakukan pembuatan kampuh agar sambungan yang dihasilkan penetrasi atau
penembusannya lebih baik.
 Kawat Las atau Elektroda:
 Pemilihan jenis Elektroda.
Dalam memilih elektroda pastikan sudah sesuai dengan komposisi material dan
minimum kekuatan Tarik yang diinginkan, jangan sampai kekuatan Tarik elektroda
yang digunakan dibawah minimum kekuatan Tarik dari material.
 Perlakuan Elektroda.
Sebelum elektroda digunakan pastikan jika elektroda dalam keadaan kering atau
tidak lembab, selain itu baca juga petunjuk pemakaian dari bungkusnya. Karena
untuk tipe elektroda yang jenis low hydrogen disarankan untuk dilakukan
pengeringan dengan suhu tertentu di dalam oven dalam beberapa jam.
Pastikan fluks atau selaput elektroda tidak terkelupas jika menggunakan pengelasan
SMAW, karena hal tersebut juga dapat menyebabkan cacat las jika digunakan
untuk mengelas.
 Mesin Las
 Kalibrasi.
Mesin las yang digunakan pastikan dikalibrasi secara berkala, karena jika sudah
bertahun tahun tidak terkalibrasi maka sulit untuk memastikan bahwa arus yang
keluar saat kita gunakan sesuai atau tidak dengan yang ada di mesin.
 Polaritas.
Saat memasang kabel elektroda dan kabel massa pastikan sesuai dengan jenis
polaritas yang diinginkan. Karena polaritas ini akan mempengaruhi hasil penetrasi
atau penembusan, biasanya pemilihan polaritas ini dapat dilihat sesuai rekomendasi
yang ada di bungkus elektroda.
 Setting Ampere
Setting atau atur arus sesuai dengan yang Anda inginkan, karena setiap welder atau
tukang las mempunyai pengaturan yang berbeda. Hal tersebut dikarenakan setiap
tukang las mempunyai karakteristik seperti kecepatan las, tinggi busur, jenis
ayunan dan Teknik berbeda dalam melakukan pengelasan. Namun setiap produsen
elektroda mempunyai range untuk besar ampere yang digunakan, rekomendasi ini
dapat Anda lihat dalam bungkus elektroda.
 Alat pelindung diri
Gunakan alat pelindung diri dengan lengkap dan benar, karena proses pengelasan
mempunyai resiko atau bahaya yang cukup tinggi. Bahaya tersebut meliputi
tersengat aliran listrik, kejatuhan benda kerja, panas, percikan las, cahaya tampak,
sinar ultraviolet dan juga asap las yang mengandung serbuk besi dan bahan kimia.
Jika anda tidak menggunakan dengan benar pasti akan mengganggu Anda saat
proses pengelasan berlangsung dan juga mengganggu kesehatan Anda.
 Simbol Pengelasan.
Sebelum Anda melakukan pengelasan, pastikan Anda sudah membaca gambar
simbol pengelasan dan prosedur pengelasannya dengan baik dan benar. Jika nanti
mengelas tidak sesuai dengan simbol atau perintah maka akan terjadi kesalahan
didalam hasil lasan karena tidak sesuai dengan desain.
2. Jelaskan factor – factor apa saja yang harus persiapan waktu melakukan pengelasan.
 persiapan peralatan, meliputi peralatan-peralatan utama, alat keselamatan, dan alat bantu
lainnya.
 alat-alat utama misalnya, mesin las, tangkai las, dan kabel las
 alat keselamatan misalnya, Topeng pelindung las dengan kaca hitam, sarung tangan,
APAR, dan alat lainnya yang diperlukan.
 alat bantu lainnya seperti, martil, sikat kawat, tang, gerinda, dan masih banyak lagi yang
lainnya.
 penyiapan tempat kerja, mulai dari pembersihan, penempatan peralatan las sehingga tidak
mengganggu jalannya proses pengelasan, dan termasuk pemeriksaan kelayakan alat yang
digunakan untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan.

3. Jelaskan klasifikasi kerja dalam pengelasan


 Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai
mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas yang terbakar.
 Pengelasan cair
o Las gas
o Las listrik terak
o Las listrik gas
o Las listrik termis
o Las listrik elektron
o Las busur plasma

 Pengelasan tekan adalah pcara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan


kemudian ditekan hingga menjadi satu.

Pengelasan tekan

o Las resistensi listrik


o Las titik
o Las penampang
o Las busur tekan
o Las tekan
o Las tumpul tekan
o Las tekan gas
o Las tempa
o Las gesek
o Las ledakan
o Las induksi
o Las ultrasonic

 Pematrian adalah cara pengelasan diman sambungan diikat dan disatukan denngan
menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam hal ini
logam induk tidak turut mencair.
4. Bagaimana cara saudara menanggulangi cacat - cacat Las.
1. Kerusakan las bagian luar
a) Takikan bawah ( undercut )
Penanggulangan terjadinya undercutyaitu :
1) Perlambat kecepatan las.
2) Turunkan voltase.
3) Kurangi kecepatan pasok kawat las.
4) Tambah waktu pencairan pada sisi kolam las.
5) Betulkan posisi obor sehingga tenaga busur dapat membantu deposisi bahan las.

b) Penumpukan logam las ( overlap)


Penanggulangan terjadinya overlap yaitu :
1) Percepat laju pengelasan, tetapi dengan mempertimbangkan tebal bahan.
2) Atur amper sesuai dengan elektroda dan bahan yang akan di las.
3) Posisikan elektroda secara benar sesuai dengan tata cara pengelasan yang telah
ditentukan

c) Porositi
Penanggulangan terjadinya porositi yaitu :
1) Optimalkan aliran gas lindung sehingga dapat mengusir intrusi udara kedalam
lingkungan busur. Kurangi aliran gas yang berlebihan untuk menghindari terjadinya
turbelensi yang menarik udara kedallam lingkungan busur. Perbaiki kebocoran pada selang
atau saluran gas. Hentikan aliran udara menuu okasi pengelasan yang berasal dari exhaust
fan , pintu terbuka, dll. Hidari membekunya regulator akibat penguapan CO2 dengan
menggunakan pemanas. Kurangi kecepatan las, kurangi jarak ujung obor dengan benda
kerja, tahan obor pada ujung jalur las hingga metal membeku.
2) Gunakan gas lindung khusus untuk las.
3) Gunakan kawat las yang kering dan bersih.
4) Turunkan voltase.
5) Kurangi stick out

d) Kurang pencairan ( lack of fusion)


Penanggulangan terjadinya lack of fusionyaitu :
1) Besarkan arus sesuai dengan bahan yang akan di las.
2) Biasakan mengelas sesuai dengan teknik yang benar.
3) Persiapkan semua kebutuhan pengelasan baik dari segi bahan, peralatan,maupun alat
keselamatan kerja.
4) Gunakan kawat elektroda yang sesuai dengan jenis bahan dan tebal tipis bahan.
5) Sebelum melakukan pengelasan, pastikan benda kerja dalam kondidi besrih dari segala
kotoran.

e) Fusi tidak sempurna ( incomplete fusion)


Upaya penanggulangan terjadinya incomplete fusionadalah :
1) Permukaan zona las tidak bebas dari film kotoran atau oksida
2) Masukan panas tidak cukup
3) Kolam las terlalu lebar
4) Teknik las yang tidak tepat
5) Desain sambungan tidak tepat
6) Kecepatan las berlebihan
2. Kerusakan las bagian dalam
a) slag inclusion
Upaya penanggulangan terjadinya slag inclusionyaitu :
1) Bersihkan benda kerja, menggunakan sikat baja .
2) Bersihkan benda kerja dari debu yang menempel,menggunakan kuas.
3) Cuci benda kerja dengan sabun sampai bersih,kemudian keringkan.

b) Retak ( cracking)
Upaya penanggulangan terjadinyacrackingyaitu :
1) Pertahankan ukuran kampuh yang benar untuk mempermudah deposisi bahan las atau
penampang las yang cukup memadai untuk mengatasi tegangan internal yang terjadi.
2) Naikkan voltase busur atau turunkan arus las atau keduanya untuk memperlebar jalur las
atau mengurangi penetrasi.
3) Kurangi kecepatan las untuk memperbesar penampang las.
4) Kurangi arus atau tegangan keduanya, naikkan kecepatan las.
5) Pergunakan kawat las yang bekandungan mangan lebih tinggi gunakan busur lebih
pendek untuk mengurangi kehilangan terlalu banyak mangan dalam busur nyala, stel sudut
kampuh untuk
memperbesar tambahan bahan las. Atur urutan pengelasan untuk mengurangi tegangan
pada sambungan las sewaktu mendingin. Ganti elektrooda dengan jenis lain yang lebih
sesuai.
6) Gunakan pemanasan awal utnuk mngurangi tegangan sisa. Atur urutan las untuk
mengurangi kondisi restrain
7) Hilangkan kawah dengan teknik pengelasan mundur ( back step)

c) Penetrasi tidak sempurna ( incomplete penetration)


Upaya penanggulangan terjadinya penetrasi tidak sempurna yaitu :
1) Desain sambungan harus memberi akses yang cukup untuk pengelasan akar las dengan
baik, sedangkan perpanjangan elektroda tatap baik. Kurangi muka akar ( root face) yang
terlalu
lebar. Lebarkan celah akar ( root gape) untuk mempermudah pengisiannya dengan kawat
las dan tingkatkan kedalaman gouging akar las ( back gouging)
2) Pertahankan sudut elektroda tegak lurus dengan permukaan benda kerja untuk
mendapatkan penetrasi yang maksimum. Pertahankan busur nyala pada sisi depan kolam
las.
3) Tingkatkan kecepatan pasok kawat las ( arus las )

d) Terbakar tembus ( melt through / burn through )


Upaya penanggulangan terjadinya melt throughadalah :
1) Kurangi kecepatan pasokan kawat las ( arus las ) dan voltase. Naikkan kecepatan las
2) Kurangi celah las (root gap ) dan perlebar muka akar.

e) Retak pada sona terimbas panas


Upaya penanggulangan terjadinya retak pada sona terimbas panas yaitu :
1) Pemanasan awal untuk memperlambat laju pendinginan.
2) Gunakan perlakuan panas paska las.
3) Gunakan kawat las yang bersih dan kering dan gas lindung yang tidak terkontaminasi
air. Keringkan permukaan benda kerja. Pendinginan lambat ( slow cooling).

5. Jelaskan kesalahan pengelasan yang tidak dapat dilihat hanya dengan cara deteksi.
Kesalahanyang tidak dapat dilihat secara matamanusia normal dan cara mengetahui defect
atau cacat pengelasan internal maka kamu memerlukan alat uji seperti Ultrasonic Test dan
Radiography Test untuk pengujian las yang tidak merusak, sedangkan untuk uji merusak
kamu dapat menggunakan uji Bending atau makro. Untuk jenis jenis cacat pengelasan
visual atau surface Anda dapat menggunakan pengujian Penetrant Test, Magnetic Test atau
kaca pembesar.
6. Jelaskan mengapa hasil lasan terdapat lubang-lubang halus.
Lubang halus yang terjadi pada proses pengelasan aluminium disebabkan oleh gas
hidrogen yang larut ke dalam aluminium cair. Karena batas kelarutan turun pada waktu
pendinginan maka gas hidrogen keluar dari larutan dan karena proses pembekuan yang
cepat menyebabkan gas ini terperangkap dan membentuk gelembuing halus seperti pada
gambar dibawah. Usaha yang paling baik untuk menghindarinya adalah menghilangkan
sumber hidrogen baik yang berbentuk zat- zat organik seperti minyak maupun yang
berbentuk uap.
7. Jelaskan sejauh mana pengaruh elektroda terhadap kualitas pengelasan
elektroda logam yang terbungkus dengan fluks (salutan) dan memiliki sifat mekanik sangat
baik terutama pada High Tensile Strength yaitu elektroda berjenis Low Hydrogen
Electrodes (elektroda yang rendah hydrogen). Namun elektroda yang rendah hydrogen ini
merupakan jenis yang paling mudah dalam menyerap kandungan air. Elektroda yang
terekspos ke udara terbuka akan menyebabkan kelembaban elektroda yang akan
berpengaruh kepada kualitas hasil pengelasan, baik dalam cacat las maupun sifat
mekaniknya
8. Pada daerah Las susunan kristal dipengaruhi dengan apa saja sebutkan dan jelasakan
semua ini dipengaruhi oleh proses perlakuan panas yangdialami oleh material
tersebut.Proses pemanasan biasanya dilakukan sampai temperatur austenit dimanaaustenit
merupakan fasa yang tidak stabil sehingga akan mengalami transformasiselama proses
pendinginan, pemberian waktu tahan (holding time) bertujuanuntuk memberikan
kesempatan atom-atom untuk berdifusi sehinggamenghomogenkan austenit. Pendinginan
akan menyebabkan austenit bertransformasi dan strukturmikro yang terbentuk akan sangat
tergantung dari laju pendinginan.Jadi ada tiga hal yang penting dalam proses perlakuan
panas baja, yaitu:

 Transformasi fasa selama pemanasan

 Pengaruh laju pendinginan pada perubahan struktur mikro selama pendinginan.

 Pengaruh kadar karbon dan elemen paduan.

Setiap proses transformasi selalu mengalami penghentian penurunantemperature yang


ditandai oleh garis mendatar, yang menunjukan proses berlangsung secara isothermal.Tiap
bentuk allotropic besi mempunyaikemampuan melarutkan karbon yang berbeda beda
9. Jelaskan pengaruh pendinginan , struktur mikro dan kekuatan daerah Haz terhadap
ketangguhan hasil lasan.
Terdapat 2 proses pendinginan yaitu pendinginana lambat dan pendinginan cepat
pendinginan lambat seprti pendinginan melalui udara sedengkan pendingan cepat seprti
media cairan, air oli,air garam
Pendinginan pada proses pengelasaan dapat mempengaruhi struktur pada hasilnya ,
misalnya dilakuan pendingan dengan mediaair, larutan garam dan oli struktur yang timbul
adalah martensit, perlit dan ferit, batas butir yang terbentuk terlihat paling halus bentuk
luasan struktur terlihat berbentuk kecil-kecil dengan penyebaran yang merata dan
pertumbuhan struktur yang baik sehingga tinggkat kekesan tinggi, kecuali pada media
pendinginan udara struktur yang timbul hanya ferrit dan perlit karena pada pendinginan
udara tidak termasuk pendinginan cepat.
10. Siklus thermal Lasan adalah proses pemanasan dan pendinginan didaerah lasan jelaskan
siklus thermal yang terjadi dari bebrapa tempat dalam daerah HAZ dengan kondisi
pengelasan tetap
HAZ (Heat Affected Zone), adalah daerah pengaruh panas atau daerah dimana logam dasar
yang bersebelahan dengan logam las yang selama pengelasan mengalami siklus termal atau
pemanasan dan pendinginan dengan cepat. Penyebaran panas pada logam induk
dipengaruhi oleh temperatur panas dari logam cair dan kecepatan dari pengelasan. Pada
batas HAZ dan logam cair temperatur naik sangat cepat sampai batas pencairan logam dan
temperatur turun sangat cepat juga setelah proses pengelasan selesai. Hal ini dapat disebut
juga sebagai efek quenching. Pada daerah ini biasanya terjadi transformasi struktur mikro.
Struktur mikro menjadi austenit ketika temperatur naik (panas) dan menjadi martensit
ketika temperatur turun (dingin). Daerah yang terletak dekat garis fusi ukuran butirnya
akan cenderung besar yang disebabkan oleh adanya temperatur tinggi, menyebabkan
austenit mempunyai kesempatan besar untuk menjadi homogen. Karena dengan keadaan
homogen menyebabkan ukuran butir menjadi lebih besar. Sedangkan daerah yang semakin
menjauhi garis fusi ukuran butirnya semakin mengecil. Hal ini disebabkan oleh temperatur
yang tidak begitu tinggi menyebabkan austenit tidak mempunyai waktu yang banyak untuk
menjadi lebih homogen. Transformasi struktur mikro yang terjadi akibar perubahan
temperatur menyebabkan daerah HAZ sangat berpotensial terjadinya retak (crack) dan hal
ini sangat penting untuk diperhatikan untuk mendapatkan hasil lasan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai