Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemikiran

Pembangunan kesehatan di lingkungan sekolah dimulai dari peningkatan

pengetahuan dibidang kesehatan terhadap sumber daya manusia dan

pemberdayaan guru dan siswa sangat berpengaruh terhadap keberhasilan

pembangunan nasional dibidang kesehatan.

Sekolah merupakan kelompok potensial terhadap penularan penyakit

maupun timbulnya penyakit akibat perilaku dan ketidak berdayaan sekolah

dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat bersih dan indah.

Berdasarkan hasil pengamatan dari beberapa sekolah dasar wilayah kecamatan

karangnongko tentang sanitasi lingkungan sekolah dan berbagai penyakit yang

timbul pada siswa maka perlu adanya penatalaksanaan sekolah baik mengenai

sanitasi lingkungan sekolah maupun perilaku hidup bersih dan sehat terhadap

siswa dan guru agar tercipta sekolah yang sehat.

Berbagai macam kegiatan yang telah dilaksanakan di sekolah melalui

kegiatan UKS dan UKGS ternyata belum dapat menghasilkan sesuatu yang

diharapkan. Harapan pemerintah melalui kegiatan UKS dan UKGS di sekolah

agar tercipta sekolah yang sehat baik terhadap penghuninya maupun lingkungan

sekolah ternyata masih perlu adanya kegiatan inovasi yang dapat mempercepat

terciptanya sekolah yang sehat. Oleh karena itu, untuk mempercepat lajunya

pembangunan dibidang kesehatan khususnya di lingkungan sekolah maka perlu

dilakukan upaya – upaya pemberdayaan guru dan siswa dengan melalui

4
pembentukan kader kesehatan yang unsurnya terdiri dari para siswa.

Pembentukan kader kesehatan dilingkungan sekolah diharapkan sekolah dapat

mandiri untuk menciptakan sekolah yang sehat.

Peran guru UKS sebagai pembimbing dan motivator terhadap kader

kesehatan di sekolah merupakan syarat utama terhadap tingkat keberhasilan

kemandirian sekolah dalam menciptakan sekolah sehat.

Tenaga kesehatan promkes dan sanitarian dari puskesmas berperan aktif sebagai

fasilitator dan narasumber baik yang menyangkut tentang edukasi maupun

peningkatan pengetahuan kesehatan terhadap guru UKS maupun kader

kesehatan.

Dokter kecil yang telah dibentuk disetiap sekolah merupakan bagian dari

kader kesehatan di sekolah. Pola susunan dan struktur kader kesehatan di

sekolah perlu dibakukan agar arah kinerja dan tupoksi dari kader kesehatan

dapat secara nyata dilaksanakan oleh kader kesehatan sehingga hasil kinerjanya

bisa dirasakan manfaatnya bagi komunitas yang ada di sekolah.

Edukasi dan pencegahan penyakit merupakan program utama yang

dilaksanakan oleh fasilitator melalui pemberdayaan kader kesehatan dan guru

UKS.

Harapan penulis bahwa dengan pemberdayaan siswa dan guru di sekolah maka

akan tercipta sekolah yang sehat secara mandiri sehingga diharapkan dapat

menurunkan penyebab penyakit serta penularan penyakit di sekolah tersebut.

5
Kami sebagai tenaga kesehatan mengharapkan kritik, saran dan masukan

dari berbagai pihak demi tercapainya harapan kami yaitu terciptanya sekolah

yang sehat secara mandiri dan berkesinambungan.

B. Identifikasi Masalah

Beberapa penyakit yang ditemukan pada saat kegiatan penjaringan

kesehatan program UKS disebabkan oleh dua faktor yaitu :

1. Faktor Eksternal

a. Jajanan anak sekolah diluar lingkungan sekolah

b. Partisipasi aktif dari masyarakat sekitar sekolah terhadap PHBS

masih kurang

c. Kebijakan dan perhatian desa dalam pemberian dukungan dana

desa untuk menopang kegiatan di sekolah dalam upaya

meningkatkan derajat kesehatan di sekolah belum ada.

2. Faktor Internal

a. Sanitasi lingkungan sekolah masih kurang baik

b. Kebersihan kamar kecil dan jamban di sekolah belum memadai

c. Belum semua sekolah menyediakan tempat cuci tangan dengan

sabun dan tempat sampah tertutup

d. Belum tersedianya obat-obat p3k yang memadai

e. Peran guru UKS dan dokter kecil masih kurang

f. Deteksi dini penyakit pada siswa dan guru UKS dan dokter kecil

masih rendah.

6
C. Perumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh peran guru UKS dan dokter kecil terhadap kesehatan

sekolah ?

2. Apakah ada pengaruh sanitasi lingkungan sekolah terhadap kesehatan

komunitas di sekolah ?

7
D. Tujuan Penulisan Makalah

1. Tujuan Umum

Menciptakan sekolah yang sehat, indah dan asri.

2. Tujuan Khusus

Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit menular di lingkungan

sekolah.

8
E. Manfaat Penulisan Makalah

1. Secara Teoritis

Kerangka berfikir guru dan siswa di sekolah akan mengalami perubahan

tentang pentingnya pencegahan terhadap timbulnya penyakit yang terjadi

di sekolah.

2. Secara Praktis

Pembaca dapat memperoleh informasi tentang timbulnya berbagai

penyakit di sekolah dan langkah-langkah pemecahan masalah kesehatan

yang terjadi di sekolah.

9
BAB II

KAJIAN TEORI

Tinjauan Pustaka

1. Definisi Operasional

a. Sekolah sehat

b. Kader kesehatan

c. UKS

d. Dokter kecil

2. Kegiatan Promotif

a. Penyuluhan kesehatan dari tenaga kesehatan

b. Pola asuh dalam upaya menciptakan sekolah sehat

c. Edukasi kebersihan perorangan dan lingkungan

3. Kegiatan Preventif

a. Pemeriksaan dan pemantauan kesehatan siswa secara berkala

b. Imunisasi

c. Deteksi dini timbulnya penyakit dan pencegahannya

4. Kegiatan Kuratif

a. Pertolongan pertama pada cedera atau kecelakaan

b. Rujukan penyakit ke puskesmas

c. Pengobatan penyakit sederhana di sekolah

5. Indikator sekolah sehat

10
Ada 10 indikator sekolah sehat yaitu :

a. Ruang kelas yang tidak terlalu padat

b. Ruang dan lingkungan sekolah tidak bising

c. Sekolah memiliki lapangan, aula untuk olahraga

d. Sekolah dengan lingkungan yang bersih, rindang dan nyaman

e. Memiliki sumber air bersih yang memadai dan septictank dengan jarak

minimal 10 meter dari sumber air bersih

f. Ventilasi kelas yang memadai

g. Pencahayaan kelas yang memadai

h. Memiliki toilet dan kamar mandi bersih

i. Menerapkan kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah

Ada beberapa kriteria sekolah sehat dan aman untuk anak, agar siswa

mendapatkan pendidikan yang aman dan nyaman, lalu lintas di sekitar sekolah dan

akses ke lingkungan sekolah yang aman merupakan hal yang perlu diperhatikan

karena kawasan dengan akses lalu lintas yang tidak aman dapat menimbulkan

berbagai masalah dan mengganggu proses belajar siswa. Oleh karena itu, bila

sekolah berada di pinggiran jalan raya atau jalan dengan lalu lintas ramai, pastikan

tersedia trotoar. Akses keluar masuk di lingkungan sekolah juga merupakan salah

satu faktor yang patut dipertimbangkan.

Sekolah sehat adalah sekolah yang berhasil membantu siswa untuk berprestasi

secara maksimal dengan mengedepankan aspek keshetan. Sekolah sehat adalah

sekolah yang bersih, hijau, indah, dan rindang, peserta didiknya sehat dan bugar serta

senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat.

11
Sekolah sehat selalu membangun kesehatan siswa baik jasmani maupun rohani

melalui pemahaman, kemampuan dan tingkah laku, sehingga siswa bisa mengambil

keputusan terbaik untuk kesehatan mereka secara mandiri.

Pada dasarnya sekolah sehat adalah sekolah yang menyadari pentingnya

pembangunan kesehatan di bidang promotif dan preventif, bukan hanya di bidang

kuratif. Jadi adanya kunjungan dokter di sekolah setiap bulan satu kali tidaklah

menjamin bahwa sekolah tersebut merupakan sekolah sehat. Oleh karena itu, dalam

upaya untuk menciptakan sekolah sehat bersih ditekankan pada pendekatan promotif

dan preventif.

Sehat mencakup 4 aspek yaitu sehat secara :

1. Bersih

2. Psikis

3. Sosial

4. Spiritual

Untuk itu, disusun kriteria utama dari sekolah sehat yaitu adanya :

1. Program pendidikan dan pelayanan kesehatan ( health education and

treatment )

2. Makanan sehat ( healthy eating )

3. Pendidikan olahraga ( physical activity )

12
BAB III

JENIS DAN RANCANGAN KEGIATAN

A. Jenis Kegiatan

1. Refreshing Dokter Kecil

Dokter kecil adalah siswa yang memenuhi kriteria dan telah terlatih

untuk ikut melaksanakan usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungan.

Tujuan diadakannya dokter kecil adalah :

a. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan partisipasi siswa dan program UKS

b. Tujuan Khusus

1. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, di

rumah dan di lingkungannya

2. Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang

lain untuk hidup sehat.

Kriteria peserta dokter kecil :

a. Siswa kelas IV atau V SD atau MI

b. Berprestasi di sekolah

c. Berbadan sehat

d. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab

e. Berpenampilan bersih dan berperilaku baik

f. Berbudi pekerti baik, suka menolong orang

g. Izin dari orang tua

13
Tugas dan kewajiban dokter kecil :

a. Selalu bersikap dan berperilaku sehat

b. Dapat menggerakkan sesama teman – teman siswa untuk bersama –

sama menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing – masing

c. Berusaha bagi terciptanya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah

maupun di rumah

d. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan

pelayanan kesehatan di sekolah

e. Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan antara lain :

pekan kebersihan, pekan gizi, pekan penimbangan berat badan dan

tinggi badan di sekolah, pekan kesehatan gigi dan pekan kesehatan

mata.

Kegiatan dokter kecil :

a. Menggerakkan dan membimbing teman sekolah melaksanakan :

1) Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi

2) Pengukuran tinggi badan dan berat badan

3) Penyuluhan kesehatan

b. Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan di

sekolah, antara lain :

1) Distribusi obat cacing, dan vitamin

2) P3k

3) Pertolongan pertama pada penyakit

c. Pengenalan diri tanda – tanda penyakit

14
d. Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung sekolah dan lingkungan

sekolah.

e. Pengamatan kebersihan di sekolah seperti halaman sekolah, ruang kelas,

perlengkapan persediaan air bersih, tempat cuci tangan, wc dan kamar

mandi, tempat sampah dan saluran pembuangan limbah serta

pemberantasan sarang nyamuk.

f. Pencatatan dan pelaporan antara lain buku harian dokter kecil

g. Melaporkan hal – hal khusus yang ditemuinya kepada gusu UKS /

Kepala Sekolah.

2. Refreshing Guru UKS

Di dalam tatanan pelayanan kesehatan, guru UKS secara langsung

berhubungan dengan promosi kesehatan di sekolah. Refreshing guru UKS

dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi guru dalam program UKS di

sekolah.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga

terlatih UKS serta memantapkan peran aktif kepala sekolah, guru dan

peserta didik dalam pelaksanaan UKS melalui program TRIAS UKS yaitu

pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan

sekolah sehat.

Keterpaduan kerjasama semua unsur dalam tim kesehatan di sekolah

yang terdiri dari guru UKS, dokter kecil, kader kesehatan, sekolah

diharapkan dapat menciptakan sekolah sehat dan perilaku hidup bersih dan

sehat dari semua komunitas yang ada di sekolah.

15
B. Rancangan Kegiatan

1. Pembentukan kader kesehatan sekolah.

Kader kesehatan sekolah terdiri dari dokter kecil, sukarelawan kesehatan

di sekolah dan guru UKS. Struktur kader kesehatan sekolah adalah

sebagai berikut :

KETUA
GURU UKS

DOKTER KECIL SUKARELAWAN


KESEHATAN
SEKOLAH

2. Penyuluhan kesehatan

Penyuluhan kesehatan dilaksanakan oleh kader kesehatan sekolah secara

rutin tiap satu bulan sekali. Dalam kegiatan penyuluhan kesehatan kader

kesehatan sekolah bekerja sama dengan tenaga promkes dan sanitarian dari

puskesmas.

Sasaran penyuluhan kesehatan sekolah adalah semua siswa dari kelas I

sampai kelas VI. Dalam penyuluhan kesehatan tersebut diharapkan terjadi

perubahan perilaku siswa untuk hidup bersih dan sehat baik ketika di sekolah

16
maupun di rumah dan lingkungannya. Adapun materi yang diberikan saat

penyuluhan kesehatan adalah :

a. Cuci tangan pakai sabun sebelum makan

b. Cara menjaga kebersihan kuku dan rambut

c. Cara menjaga kebersihan wc dan kamar mandi

d. Cara membuang sampah yang benar

e. Cara sikat gigi yang benar

f. Cara makan dan memilih makanan yang benar.

3. Penjaringan Kesehatan

Penjaringan kesehatan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dari

puskesmas. Dalam pelaksanaanya tenaga kesehatan dibantu oleh kader

kesehatan yang ada di sekolah. Beberapa kasus yang ditemukan dan tidak

dapat ditangani di sekolah maka dilakukan rujukan ke puskesmas.

Kerjasama secara terintegrasi dan terkoordinasi antara puskesmas dengan

sekolah diharapkan dapat terciptanya sekolah yang sehat. Pelaksanaan

penjaringan kesehatan dilaksanakan tiap satu tahun sekali, kecuali

pemeriksaan kesehatan secara umum juga dilaksanakan pemeriksaan

kesehatan gigi dan mulut.

Kerjasama antara kader kesehatan sekolah, orang tua murid dan tenaga

kesehatan puskesmas akan mempercepat peningkatan derajat kesehatan

siswa sehingga sekolah merupakan sekolah sehat yang di huni oleh

komunitas yang sehat.

17
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari berbagai kegiatan inovasi dalam upaya untuk membangunsekolah sehat

maka banyak hal yang bisa kita ambil kesimpulan :

1. Pembentukan kader kesehatan di sekolah dimaksudkan untuk

mengoptimalkan kinerja guru UKS dan dokter kecil

2. Pembentukan kader kesehatan di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan

partisipasi semua siswa dan guru dalam upaya untuk menciptakan sekolah

yang sehat

3. Pembentukan kader kesehatan di sekolah juga diharapkan terjadi perubahan

perilaku komunitas sekolah untuk berperilaku hidup bersih dan sehat

sehingga sekolah sehat bisa terealisasi.

B. SARAN

Berdasarkan hasil pengamatan kami dalam kegiatan kunjungan di sekolah –

sekolah maka, penulis menyarankan kepada :

1) UPTD Pendidikan Tingkat Kecamatan

a. Melakukan evaluasi program yang berkaitan terhadap tenaga guru

UKS dan penatalaksanaan pembangunan sekolah yang berwawasan

lingkungan sehat

b. Berperan aktif dalam upaya meningkatkan kemampuan guru UKS di

setiap sekolah

18
2) Kepala Sekolah

a. Memberi perhatian penuh terhadap sarana dan prasarana UKS di

sekolah

b. Membentuk komitemen bersama – sama dengan semua guru dan

siswa dalam upaya menciptakan sekolah dan lingkungan sehat.

19
BAB V

PENUTUP

Berkat rahmat dan petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa penulis mengucapkan

puji syukur atas selesainya penulisan makalah yang berjudul “ Peningkatan Derajat

Kesehatan Siswa Melalui Sekolah Sehat “.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah tersebut masih banyak

kekurangan dan kesalahan baik dari segi isi penulisannya maupun bahasa

komunikasinya. Oleh karena itu, penulis sangat berharap kritikan, masukan, dan saran

dari pembaca agar makalah menjadi lebih baik sesuai yang kita harapkan.

Semoga makalah ini bermanfaat terhadap pembangunan kesehatan khususnya di

sekolah dan lingkungannya.

20
DAFTAR KEPUSTAKAAN

DINKES Prov. Jateng, 2010 Pedoman Pembinaan dan Pembangunan Usaha Kesehatan

Sekolah

Afandi, Th. 2012 Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah

Abdul M 2013 Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah Hidup Bersih dan Sehat

Aldinger C Budiono MA 2013 Peran Usaha Kesehatan Sekolah

ITA VUSFITA 2015 Peningkatan Ketrampilan Dokter Kecil Sebagai Upaya

Memajukan Usaha Kesehatan Sekolah

21
LAMPIRAN

Penjaringan di Sekolah Dasar

SD N 1 Jiwan

22
SD N 1 Kadilaju

23
SD N 1 Kanoman

24
SD N Demakijo

25
26

Anda mungkin juga menyukai