Anda di halaman 1dari 11

Sakit Gigi

Gigi Anda punya fungsi penting, yakni mengunyah dan mencerna makanan,
serta membentuk wajah Anda. Sayangnya, fungsi gigi bisa saja terganggu
karena adanya masalah kesehatan, contohnya sakit gigi. Masalah pada gigi ini
sangat umum terjadi, mungkin juga pada Anda. Yuk, kenali penyakitnya lebih
mendetail mulai dari gejala hingga pengobatannya!

Definisi sakit gigi


Sakit gigi adalah rasa nyeri di dalam dan di sekitar gigi hingga rahang yang
biasanya disebabkan oleh kerusakan gigi. Kerusakan tersebut terjadi ketika
bakteri penyebab pembusukan di dalam mulut menghasilkan asam yang
mampu menyerang permukaan terluar atau enamel gigi.
Sakit gigi terasa ketika saraf pulpa teriritasi atau terinfeksi oleh bakteri
sehingga menyebabkan rasa nyeri. Saraf pulpa merupakan saraf paling sensitif
di area tubuh Anda. Rasa nyeri di gigi ini dapat muncul tiba-tiba. Makanan
atau minuman dingin dapat memperburuk rasa sakit.
Kondisi tersebut dapat memburuk di malam hari karena bakteri berkembang
biak dan lebih aktif saat malam hari. Sementara itu tubuh justru lebih pasif
misalnya dalam memproduksi air liur yang berfungsi sebagai self cleansing
rongga mulut dari bakteri.
Tingkatan rasa sakit dapat berbeda pada setiap orang, mulai dari yang ringan
hingga parah. Kebanyakan orang menggambarkan rasa sakit gigi sebagai
nyeri yang terasa tajam seperti nyut-nyutan, senat-senut, atau ngilu.
Rasa sakitnya bisa datang dan pergi dalam hitungan menit bahkan kurang dari
15 detik kemudian hilang sendiri, atau konstan dan bertahan lama hingga
berhari-hari. Kondisi sakit ini bisa memburuk apabila tidak langsung ditangani.
Pada kasus yang serius, Anda mungkin butuh berobat ke dokter gigi agar
sakitnya cepat sembuh.
Seberapa umumkah sakit ini?
Sakit gigi adalah penyakit yang umum diderita banyak orang. Menurut hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, setidaknya ada 45,3%
penduduk Indonesia yang mengalami masalah gigi, entah itu akibat gigi rusak
ataupun berlubang.
Dikutip dari Mayo Clinic, kerusakan gigi seperti karies alias gigi berlubang
adalah penyebab nyeri gigi yang paling utama pada sebagian besar anak-anak
dan orang dewasa.
Namun, anak-anak yang paling rentan mengalami kondisi ini karena kebiasaan
makan makanan manis dan tidak bisa menjaga kebersihan gigi dengan baik.
Sakit gigi memang tidak mengancam nyawa, tapi bisa menjadi pertanda
penyakit lain yang lebih gawat hingga diperlukan perawatan medis untuk gigi
dengan segera.
Tanda dan gejala sakit gigi

Gejala sakit yang dirasakan setiap orang mungkin berbeda. Namun secara
umum, tanda dan gejala khas dari kondisi ini meliputi:
 nyeri yang berdenyut tajam dan muncul secara konstan,
 rasa sakit yang muncul saat menekan gigi atau mengunyah makanan,
 gigi menjadi sangat sensitif terhadap suhu panas atau dingin,
 Bengkak di sekitar gusi atau rahang,
 Pendarahan atau keluarnya cairan berbau busuk dari gigi yang terinfeksi,
 Demam atau sakit kepala, serta
 Rasa sakit mulai menyebar ke area pipi, telinga, atau rahang.
Kerusakan gigi yang tidak ditangani dapat menyebabkan nyeri, infeksi, bahkan
gigi tanggal.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Anda harus mengunjungi dokter gigi bila Anda mengalami gejala-gejala
berikut ini.
 Nyeri yang berlangsung lebih dari 1 atau 2 hari.
 Demam tinggi.
 Rasa sakit yang parah dan tidak tertahankan meski sudah minum obat
pereda nyeri yang dijual di apotik, toko obat, atau swalayan tanpa resep
dokter.
 Bengkak, rasa sakit saat menggigit, gusi merah, atau keluarnya cairan
berbau busuk dan terasa tidak sedap.
 Kesulitan bernapas atau menelan.
 Sakit telinga atau sakit saat membuka mulut dengan lebar.
Segera cari pertolongan medis setiap kali ada gejala yang tidak biasa atau
terasa aneh. Ingat, Anda lah yang paling mengetahui keadaan tubuh sendiri.
Penyebab sakit gigi

Pada anak-anak dan orang dewasa, penyebab utama sakit adalah kerusakan
gigi. Gula dan karbohidrat dari makanan yang menyelip di gigi dapat
memancing bakteri dalam mulut Anda untuk berkembang biak dengan liar.
Bakteri jahat ini kemudian memproduksi racun yang membentuk plak dan
menempel pada permukaan gigi. Plak gigi dapat merusak jaringan gigi dan
menghasilkan lubang pada bagian terluar gigi. Dalam tahap awal, Anda
mungkin tidak akan merasakan gejala yang berarti.
Namun ketika kerusakan gigi sudah meluas dan lubang yang muncul juga
bertambah besar, Anda akan merasakan sakit. Apabila kerusakan gigi tidak
diobati, ia dapat berkembang sehingga terjadi infeksi di dekat gigi atau pada
pulpa di dalam gigi Anda.
Berikut ini sejumlah penyebab nyeri gigi yang mungkin Anda alami.
1. Gingivitis
Gingivitis adalah infeksi yang disebabkan terjadinya kondisi penumpukan plak
di sekitar gusi. Pada tahap awal kondisi gingivitis, gusi Anda bisa meradang
dan bengkak, bahkan akan lebih mudah berdarah. Infeksi ini bisa menyebar
dan menyebabkan kerusakan gigi maupun jaringan penyangga gigi.
2. Gigi sensitif
Gigi sensitif merupakan kondisi saat enamel menipis akibat resesi gusi (gusi
turun), kebiasaan menyikat gigi terlalu keras, atau zat asam dari makanan.
Menipisnya enamel akan membuat lapisan tengah bernama dentin terekspos.
Dentin berfungsi sebagai pelindung jaringan tubules yang terhubung dengan
saraf gigi dan bersifat sensitif. Sehingga mengonsumsi makanan dan minuman
yang panas atau dingin pun bisa menyebabkan gigi Anda terasa ngilu.
3. Kebiasaan menggertakkan gigi
Menggeretakkan gigi dapat menyebabkan kerusakan saraf. Hal ini yang pada
akhirnya menyebabkan sakit. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut bruxism.
Apabila kebiasaan ini terus dilakukan, rasa sakitnya bisa menjalar hingga ke
rahang dan area sekitar wajah.
4. Gigi retak
Gigi retak juga bisa menyebabkan rasa sakit yang tajam ketika Anda
mengunyah makanan. Keretakan gigi dapat terjadi karena cedera di area
mulut, menggigit benda yang terlalu keras, hingga kebiasaan menggertakkan
gigi.
5. Impaksi gigi bungsu
Impaksi adalah istilah yang dikenal sebagai kondisi ketika gigi bungsu tumbuh
tidak biasa atau miring. Gigi bungsu yang tumbuh dalam posisi yang tidak
diinginkan dan berdesakkan dengan gigi lain dapat menyebabkan nyeri
berdenyut tajam yang sering muncul tiba-tiba.
6. Pulpitis
Pulpitis adalah peradangan yang terjadi di bagian pulpa. Pulpa adalah bagian
terdalam gigi yang terdapat banyak sekali saraf dan pembuluh darah. Bagi
orang-orang muda, pulpitis merupakan penyebab utama mereka mengalami
sakit dan gigi tanggal.
7. Abses gigi
Terjadinya benjolan berisi nanah yang terbentuk di sekitar gigi akibat infeksi
bakteri. Gejala yang bisa Anda rasakan ketika terjadi abses gigi adalah nyeri
tajam berdenyut di mulut dan bisa sangat menyakitkan. Rasa sakit atau nyeri
pun bisa menjalar sampai ke bagian telinga, tulang rahang, dan juga leher.
8. Sinusitis
Gejala penyakit sinusitis bisa membuat gigi dan rahang berdenyut intens.
Sebab, gigi belakang atas Anda berbagi jalur saraf yang sama dengan rongga
sinus.
9. Erosi pada gigi
Erosi gigi merupakan pembentukan rongga di permukaan luar (enamel gigi)
akibat penumpukan plak. Saat plak menumpuk, ia menghasilkan asam yang
menyebabkan terjadinya lubang pada gigi sehingga enamel gigi pun rusak.
Apabila tidak dirawat maka akan terasa sakit, infeksi, sampai kehilangan gigi.
Faktor risiko sakit gigi

Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko terjadinya sakit gigi di antaranya
sebagai berikut.
 Gangguan makan seperti anoreksia dan/atau bulimia.
 Pola makan yang mengandung banyak gula.
 Mulut kering.
 Kebiasaan membersihkan gigi yang buruk.
 Jarang gosok gigi dan flossing.
 Punya riwayat GERD, kadar asam lambung yang tinggi dapat merusak
enamel gigi.
 Merokok atau kebiasaan mengunyah tembakau.
 Obat-obatan tertentu.
 Menjalani perawatan kemoterapi.
 Penyakit sistemik tertentu, seperti diabetes.
Diagnosis dan pengobatan sakit gigi

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU


konsultasikan pada dokter Anda.
Bagaimana cara mendiagnosis sakit gigi?
Guna mengetahui penyebab sakit yang dialami, Anda harus berkonsultasi
secara langsung ke dokter gigi. Pertama-tama, dokter gigi akan melakukan
pemeriksaan fisik sembari menanyakan riwayat kesehatan serta gejala yang
Anda alami.
Hal lain yang akan dilakukan oleh dokter adalah dengan memeriksa bagian
tenggorokan, sinus, telinga, hidung, dan leher Anda.
Rontgen X-ray juga dapat dilakukan, tergantung apa dugaan dokter mengenai
penyebab rasa sakit gigi yang Anda alami. Dalam kasus tertentu, tes
laboratorium termasuk pemeriksaan EKG jantung juga dapat dilakukan untuk
memastikan diagnosis dokter.
Jika dokter menduga penyebab sakit yang Anda alami bukan karena masalah
gigi atau rahang, dokter mungkin akan meresepkan sejumlah obat untuk
meredakan gejalanya.
Apa saja pilihan pengobatan untuk sakit gigi?
Begitu dokter gigi telah menemukan penyebabnya, dokter dapat memilih
perawatan yang tepat untuk Anda. Pada dasarnya pengobatan sakit gigi akan
disesuaikan berdasarkan penyebab yang mendasarinya.
Dokter juga mungkin akan meresepkan antibiotik apabila Anda mengalami
demam atau pembengkakan pada rahang. Namun, pastikan Anda minum
antibiotik sesuai dengan yang dianjurkan dokter. Jangan menambahkan atau
mengurangi dosis obat sakit gigi tanpa persetujuan dokter.
Diharapkan dalam penggunaan antibiotik, pengguna dapat meminumnya
sampai habis sesuai instruksi dokter untuk mencegah terjadinya resistensi
antibiotik.
Dokter gigi juga mungkin akan memberikan obat penawar rasa sakit dan
NSAID untuk meringankan gejala.Acetaminophen (paracetamol), ibuprofen,
atau aspirin bisa diresepkan dokter untuk mengobati sakit pada orang dewasa.
Aspirin tidak boleh diberikan pada anak-anak karena berpotensi
menyebabkan efek samping yang berbahaya yaitu Reye Syndrome
(penimbunan lemak di otak, hati, dan organ tubuh lainnya pada anak).
Pengobatan sakit gigi di rumah

Selagi menunggu jadwal berobat ke dokter gigi, ada beberapa pengobatan


ala rumahan yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan gejalanya.
Diantaranya:
1. Kumur dengan air garam
Larutkan 1/2 sendok teh garam ke dalam satu gelas air hangat. Lalu
berkumurlah selama beberapa saat dan buang bekas airnya. Garam efektif
mengurangi peradangan akibat infeksi.
2. Kompres es
Bungkus beberapa bongkah es batu ke dalam sebuah handuk atau kain yang
bersih, lalu tempelkan pada bagian yang terasa sakit selama kurang lebih 15
menit.
3. Pakai benang gigi
Jika rasa ngilu yang Anda alami disebabkan karena ada makanan tersangkut di
gigi yang bolong, Anda bisa menggunakan benang gigi untuk
mengeluarkannya.
Pencegahan sakit gigi
Pencegahan sikat gigi

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Begitu pula halnya dengan sakit
gigi. Pencegahan akan lebih baik dilakukan sebelum rasa nyeri yang tidak
diharapkan tiba-tiba muncul.
1. Menyikat gigi secara rutin
Dikutip dari Mayo Clinic, American Dental Association merekomendasikan
untuk rutin menyikat gigi dua kali dalam sehari. Hal ini dikarenakan menyikat
gigi bermanfaat untuk membersihkan sisa makanan serta plak yang
mengandung bakteri di dalamnya.
Gunakan pula sikat gigi yang sesuai dan pasta gigi berfluoride serta cara
menyikat gigi yang benar untuk hasil maksimal.
2. Menggunakan benang gigi
Penggunaan dental floss bermanfaat untuk meningkatkan kebersihan mulut
Anda. Cara kerjanya adalah membersihkan partikel serta plak yang tertinggal
dan masih menumpuk karena sulit dijangkau.
3. Berkumur dengan kandungan yang aman
Selain untuk mengusir bau mulut, obat kumur juga dapat menjadi cara
andalan untuk mencegah sakit gigi. Kandungan di dalam obat kumur diklaim
mampu mengontrol pertumbuhan bakteri sekaligus mengurangi plak yang
masih menempel.
Jika Anda mempunyai gigi sensitif, hindari obat kumur dengan kandungan
alkohol.
4. Membatasi makanan atau minuman yang dapat merusak gigi
Terdapat beberapa jenis makanan atau minuman yang dapat menyebabkan
sakit gigi. Misalnya makanan atau minuman yang panas, dingin, asam, lengket,
dan manis berlebih.
Selain membatasi konsumsinya, jangan lupa untuk selalu menyikat gigi setelah
mengonsumsi makanan atau minuman tersebut.
5. Rutin memeriksakan gigi ke dokter
Cara mencegah sakit gigi yang satu ini sebaiknya Anda lakukan. Walaupun
setiap orang mempunyai kondisi gigi dan mulut yang berbeda, disarankan
untuk tetap periksa gigi secara rutin setiap 6 bulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai