Gigi Anda punya fungsi penting, yakni mengunyah dan mencerna makanan,
serta membentuk wajah Anda. Sayangnya, fungsi gigi bisa saja terganggu
karena adanya masalah kesehatan, contohnya sakit gigi. Masalah pada gigi ini
sangat umum terjadi, mungkin juga pada Anda. Yuk, kenali penyakitnya lebih
mendetail mulai dari gejala hingga pengobatannya!
Gejala sakit yang dirasakan setiap orang mungkin berbeda. Namun secara
umum, tanda dan gejala khas dari kondisi ini meliputi:
nyeri yang berdenyut tajam dan muncul secara konstan,
rasa sakit yang muncul saat menekan gigi atau mengunyah makanan,
gigi menjadi sangat sensitif terhadap suhu panas atau dingin,
Bengkak di sekitar gusi atau rahang,
Pendarahan atau keluarnya cairan berbau busuk dari gigi yang terinfeksi,
Demam atau sakit kepala, serta
Rasa sakit mulai menyebar ke area pipi, telinga, atau rahang.
Kerusakan gigi yang tidak ditangani dapat menyebabkan nyeri, infeksi, bahkan
gigi tanggal.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Anda harus mengunjungi dokter gigi bila Anda mengalami gejala-gejala
berikut ini.
Nyeri yang berlangsung lebih dari 1 atau 2 hari.
Demam tinggi.
Rasa sakit yang parah dan tidak tertahankan meski sudah minum obat
pereda nyeri yang dijual di apotik, toko obat, atau swalayan tanpa resep
dokter.
Bengkak, rasa sakit saat menggigit, gusi merah, atau keluarnya cairan
berbau busuk dan terasa tidak sedap.
Kesulitan bernapas atau menelan.
Sakit telinga atau sakit saat membuka mulut dengan lebar.
Segera cari pertolongan medis setiap kali ada gejala yang tidak biasa atau
terasa aneh. Ingat, Anda lah yang paling mengetahui keadaan tubuh sendiri.
Penyebab sakit gigi
Pada anak-anak dan orang dewasa, penyebab utama sakit adalah kerusakan
gigi. Gula dan karbohidrat dari makanan yang menyelip di gigi dapat
memancing bakteri dalam mulut Anda untuk berkembang biak dengan liar.
Bakteri jahat ini kemudian memproduksi racun yang membentuk plak dan
menempel pada permukaan gigi. Plak gigi dapat merusak jaringan gigi dan
menghasilkan lubang pada bagian terluar gigi. Dalam tahap awal, Anda
mungkin tidak akan merasakan gejala yang berarti.
Namun ketika kerusakan gigi sudah meluas dan lubang yang muncul juga
bertambah besar, Anda akan merasakan sakit. Apabila kerusakan gigi tidak
diobati, ia dapat berkembang sehingga terjadi infeksi di dekat gigi atau pada
pulpa di dalam gigi Anda.
Berikut ini sejumlah penyebab nyeri gigi yang mungkin Anda alami.
1. Gingivitis
Gingivitis adalah infeksi yang disebabkan terjadinya kondisi penumpukan plak
di sekitar gusi. Pada tahap awal kondisi gingivitis, gusi Anda bisa meradang
dan bengkak, bahkan akan lebih mudah berdarah. Infeksi ini bisa menyebar
dan menyebabkan kerusakan gigi maupun jaringan penyangga gigi.
2. Gigi sensitif
Gigi sensitif merupakan kondisi saat enamel menipis akibat resesi gusi (gusi
turun), kebiasaan menyikat gigi terlalu keras, atau zat asam dari makanan.
Menipisnya enamel akan membuat lapisan tengah bernama dentin terekspos.
Dentin berfungsi sebagai pelindung jaringan tubules yang terhubung dengan
saraf gigi dan bersifat sensitif. Sehingga mengonsumsi makanan dan minuman
yang panas atau dingin pun bisa menyebabkan gigi Anda terasa ngilu.
3. Kebiasaan menggertakkan gigi
Menggeretakkan gigi dapat menyebabkan kerusakan saraf. Hal ini yang pada
akhirnya menyebabkan sakit. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut bruxism.
Apabila kebiasaan ini terus dilakukan, rasa sakitnya bisa menjalar hingga ke
rahang dan area sekitar wajah.
4. Gigi retak
Gigi retak juga bisa menyebabkan rasa sakit yang tajam ketika Anda
mengunyah makanan. Keretakan gigi dapat terjadi karena cedera di area
mulut, menggigit benda yang terlalu keras, hingga kebiasaan menggertakkan
gigi.
5. Impaksi gigi bungsu
Impaksi adalah istilah yang dikenal sebagai kondisi ketika gigi bungsu tumbuh
tidak biasa atau miring. Gigi bungsu yang tumbuh dalam posisi yang tidak
diinginkan dan berdesakkan dengan gigi lain dapat menyebabkan nyeri
berdenyut tajam yang sering muncul tiba-tiba.
6. Pulpitis
Pulpitis adalah peradangan yang terjadi di bagian pulpa. Pulpa adalah bagian
terdalam gigi yang terdapat banyak sekali saraf dan pembuluh darah. Bagi
orang-orang muda, pulpitis merupakan penyebab utama mereka mengalami
sakit dan gigi tanggal.
7. Abses gigi
Terjadinya benjolan berisi nanah yang terbentuk di sekitar gigi akibat infeksi
bakteri. Gejala yang bisa Anda rasakan ketika terjadi abses gigi adalah nyeri
tajam berdenyut di mulut dan bisa sangat menyakitkan. Rasa sakit atau nyeri
pun bisa menjalar sampai ke bagian telinga, tulang rahang, dan juga leher.
8. Sinusitis
Gejala penyakit sinusitis bisa membuat gigi dan rahang berdenyut intens.
Sebab, gigi belakang atas Anda berbagi jalur saraf yang sama dengan rongga
sinus.
9. Erosi pada gigi
Erosi gigi merupakan pembentukan rongga di permukaan luar (enamel gigi)
akibat penumpukan plak. Saat plak menumpuk, ia menghasilkan asam yang
menyebabkan terjadinya lubang pada gigi sehingga enamel gigi pun rusak.
Apabila tidak dirawat maka akan terasa sakit, infeksi, sampai kehilangan gigi.
Faktor risiko sakit gigi
Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko terjadinya sakit gigi di antaranya
sebagai berikut.
Gangguan makan seperti anoreksia dan/atau bulimia.
Pola makan yang mengandung banyak gula.
Mulut kering.
Kebiasaan membersihkan gigi yang buruk.
Jarang gosok gigi dan flossing.
Punya riwayat GERD, kadar asam lambung yang tinggi dapat merusak
enamel gigi.
Merokok atau kebiasaan mengunyah tembakau.
Obat-obatan tertentu.
Menjalani perawatan kemoterapi.
Penyakit sistemik tertentu, seperti diabetes.
Diagnosis dan pengobatan sakit gigi
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Begitu pula halnya dengan sakit
gigi. Pencegahan akan lebih baik dilakukan sebelum rasa nyeri yang tidak
diharapkan tiba-tiba muncul.
1. Menyikat gigi secara rutin
Dikutip dari Mayo Clinic, American Dental Association merekomendasikan
untuk rutin menyikat gigi dua kali dalam sehari. Hal ini dikarenakan menyikat
gigi bermanfaat untuk membersihkan sisa makanan serta plak yang
mengandung bakteri di dalamnya.
Gunakan pula sikat gigi yang sesuai dan pasta gigi berfluoride serta cara
menyikat gigi yang benar untuk hasil maksimal.
2. Menggunakan benang gigi
Penggunaan dental floss bermanfaat untuk meningkatkan kebersihan mulut
Anda. Cara kerjanya adalah membersihkan partikel serta plak yang tertinggal
dan masih menumpuk karena sulit dijangkau.
3. Berkumur dengan kandungan yang aman
Selain untuk mengusir bau mulut, obat kumur juga dapat menjadi cara
andalan untuk mencegah sakit gigi. Kandungan di dalam obat kumur diklaim
mampu mengontrol pertumbuhan bakteri sekaligus mengurangi plak yang
masih menempel.
Jika Anda mempunyai gigi sensitif, hindari obat kumur dengan kandungan
alkohol.
4. Membatasi makanan atau minuman yang dapat merusak gigi
Terdapat beberapa jenis makanan atau minuman yang dapat menyebabkan
sakit gigi. Misalnya makanan atau minuman yang panas, dingin, asam, lengket,
dan manis berlebih.
Selain membatasi konsumsinya, jangan lupa untuk selalu menyikat gigi setelah
mengonsumsi makanan atau minuman tersebut.
5. Rutin memeriksakan gigi ke dokter
Cara mencegah sakit gigi yang satu ini sebaiknya Anda lakukan. Walaupun
setiap orang mempunyai kondisi gigi dan mulut yang berbeda, disarankan
untuk tetap periksa gigi secara rutin setiap 6 bulan sekali.