Anda di halaman 1dari 2

Pentingnya Soft Skill

Gambaran seberapa penting soft skill dalam menentukan kesuksesan karir seseorang seperti yang telah
dijelaskan pada „pendahuluan‟, masih dirasakan sebagai gambaran umum saja. Lebih rinci lagi, menurut
survei yang diadakan oleh National Association of Colleges (NACE) tahun 2002 di Amerika Serikat,
terhadap dari 457 pengusaha disana, dengan cara mengajukan 20 variabel kualitas yang dianggap
mempunyai berhubungan langsung dengan kesuksesan karir seseorang dalam dunia pekerja, diperoleh
hasil bahwa Indeks Prestasi (IP), yang selama ini menjadi tolak ukur utama yang digunakan dalam
mendiskripsikan kualitas hasil didik dari sebuah perguruan tinggi, ternyata hanya menduduki urutan ke
17 dari 20 variabel yang di survei tersebut. Untuk variabel kualitas yang dianggap lebih penting
cenderung bersifat tidak terlihat wujudnya (intangible) yaitu yang disebut dengan keterampilan lunak
atau soft skill.

Oleh karna itu kalian harus bisa aktif di kegiatan unisma, semua apapun kegiatan di unisma dari itu mulai
sedikit ‘’ akan terbentuk softskill kalian

Berbagai metode di atas meniscayakan perlunya dapat membuat proses pembelajaran lebih menarik
minat dan menyenangkan.

Peran dosen dalam hal ini adalah:

1) membangun proses dialog,

2) menangani dinamika kelompok,

3) memotivasi mahasiswa,

4) mengenalkan berpikir kritis, dan

5) memberdayakan kurikulum tersembunyi

Hard Skill

Proses pembelajaran di perguruan tinggi lebih menitik beratkan pada aspek kognitif. Hal ini dapat dilihat
pada prestasi mahasiswa yang ditunjukkan oleh indeks prestasi (IP). Indeks prestasi dibuat berdasarkan
hasil penilaian dari evaluasi dosen terhadap mahasiswa dalam proses pembelajaran. Kemampuan
mahasiswa yang ditunjukkan berdasarkan indeks prestasi seperti inilah yang sering disebut sebagai
kemampuan hard skill.

BEBERAPA UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK MENGEMBANGKAN HARD SKILL DAN SOFT SKILL

Untuk menjawab pertanyaan Apakah mahasiswa seperti itu (memiliki sikap/sifat negatif) bisa dikatakan
memiliki hard skill dan soft skill yang baik? Maka kita perlu melihat keadaan tiap individu, apakah itu
keadaan fisik, ekonomi, lingkungan, keluarga dll. Menurut tim pengajar bahwa dalam kehidpan ini
individu tidak terbebas dari kondisi yang memuaskan atau menyenangkan dan ataupun kondisi yang
tidak sesuai dengan yang diharapkan, tidak atau kurang memuaskan. Ditambahkan juga bahwa
seseorang harus mensikapi kondisi tersebut apakah bila memuaskan atau menyenangan disiapi dengan
cara meluap-luap sehingga lupa diri, ataukah mensikapinya dengan cara yang sederhana bahwa dalam
hidup ada saatnya menyenangkan dan ada saatnya tidak menyenangkan. Demikian juga apabila kondisi
tidak atau kurang meyenangkan bagaimanakah individu mensikapinya apakah dengan cara menyalahkan
diri sendiri dan orang lain atau bahkan menyalahkan lingkungan dengan berlebihan, sehingga timbul
antipati. Kedua kondisi tersebut harus disikapi dengan sikap optimis, menerima sebagaimana adanya
tidak pesimis apalagi mengeluh dan menyelahkan diri sendiri. Dalam hal bersikan individu harus dapat
menerima knyataan sebagaimana adanya dengan penuh harapan bahwa segala sesuatu akan berakhir
dengan tetap mencari solusi yang benar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain ataupun lingkungan.
Harus terbina pada diri individu sebagai hasil pendidikan terutama oleh pendidikan diri sendiri bahwa
dalam hidup tidak tidak selalu terjadi sesuai dengan yang diharapkan. Kemampuan untuk memahami
diri sendiri dan orang lain sertalingkungan sebagaimana adanya dan selalu berusaha berbuat yang
terbaik dalam hidup merupakan hasil pendidikan yang berlangsung tanpa batas.

Anda mungkin juga menyukai