Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH METODA PELAKSANA KONSTRUKSI

PERANCAH DAN BEKISTING

OLEH :

REZEKYA FAJRO

2020230023

DOSEN PEMBIMBING :

ARMAN A, S.ST., M.T

FAKULTAS VOKASI

JURUSAN TEKNIK SIPIL DIPLOMA

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG


RANGKUMAN PERANCAH

 Pengertian Scaffolding, Perancah atau Steger

Perancah adalah bangunan pelataran sementara yang digunakan sebagai penyangga


pekerja, peralatan dan bahan kerja pada pekerjaan konstruksi (Permenaker No.1 Tahun
1980).
Penggunaan perancah ini, apabila tidak tepat dan tidak memenuhi standar keselamatan,
akan membuat risiko kecelakaan semakin tinggi. Oleh karena itu, dalam tulisan ini dan
beberapa tulisan ke depan, saya akan sedikit mengulas tentang perancah dari tahap
perencanaan hingga inspeksi perancah yang sudah dibangun. Kita mulai dengan
memahami tipe dan bagian dari perancah.

 Jenis Perancah / Scaffolding

Tipe-tipe perancah meliputi:

1. Perancah Frame
2. Perancah kayu bulat
3. Perancah pipa
4. Perancah berbaris tunggal dengan menggunakan pipa
5. Perancah siku dengan penunjang
6. Perancah bergerak
7. Perancah kuda-kuda
8. Perancah persegi
9. Perancah gantung
10. Perancah tupang sudut
11. Perancah mekanik
1.PERANCAH ATAU BEKESTING MANUAL

Perancah (scaffolding) atau steger merupakan konstruksi pembantu pada pekerjaan bangunan
gedung. Perancah dibuat apabila pekerjaan bangunan gedung sudah mencapai ketinggian 2 meter dan tidak
dapat dijangkau oleh pekerja. Perancah adalah work platform sementara.

Perancah (scaffolding) adalah suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga manusia dan
material dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-bangunan besar lainnya. Biasanya
perancah berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam, meskipun juga dapat menggunakan
bahan-bahan lain. Di beberapa negara Asia seperti RRC dan Indonesia, bambu masih digunakan sebagai
perancah.

Scaffolding sendiri terbuat dari pipa – pipa besi yang dibentuk sedemikian rupa sehingga
mempunyai kekuatan untuk menopang beban yang ada di atasnya. Dalam pengerjaan suatu proyek, butuh
atau tidaknya penggunaan scaffolding bisa tergantung kepada pemilik proyek. Karena adanya perbedaan
antara biaya menggunakan bambu dan scaffolding. Scaffolding digunakan sebagai pengganti bambu dalam
membangun suatu proyek. Keuntungan penggunaan scaffolding ini adalah penghematan biaya dan
efisiensi waktu pemasangan scaffolding.
Ada tiga type dasar :

 Supported scaffolds, yaitu platform yang disangga oleh tiang, yang dilengkapi dengan pendukung
lain seperti sambungan-sambungan, kaki-kaki, kerangka-kerangka dan outriggers
 Suspended scaffolds, yaitu platform tergantung dengan tali atau lainnya
 Aerial Lifts, penopang untuk mengangkat seperti “Man Baskets” atau keranjang manusia

Fungsi Perancah 

 Sebagai tempat untuk bekerja yang aman bagi tukang / pekerja sehingga keselamatan kerja
terjamin.
 Sebagai pelindung bagi pekerja yang lain, seperti pekerja di bawah harus terlindung dari jatuhnya
bahan atau alat.
Jenis Perancah

1. Perancah Andang.

atau andang digunakan pada pekerjaan yang tingginya 2,5 – 3 m. Apabila pekerjaan lebih tinggi
maka tidak digunakan andang lagi. Macam – macam perancah andang:

 Perancah andang kayu cara membuatnya cepat dan dapat dipindah pindahkan. Untuk tinggi
perancah tetap tidak dapat disetel. Biasanya pada pekerjaan yang tingginya tidak lebih dari 3 m,
untuk pekerjaan lebih tinggi dari 3 m menggunakan perancah tiang.

Perancah andang bambu dapat dipindah-pindah dan sebagai pengikatnya memakai tali ijuk, karena
tali ijuk ini tahan terhadap air, panas dsb. Pada perancah andang bambu ini sudah disetel terlebih dahulu,
sehingga tinggi dan panjangnya tidak dapat distel kembali. Biasanya andang bambu dapat dipakai pada
ketinggian pekerjaan tidak lebih dari 3 m, mengenai kaki andang bambu ada yang pakai 2 atau 3 pasang.
 Perancah besi sangat praktis dan efisien karena pemasangannya mudah dan dapat dipindah-
pindahkan.Tinggi perancah besi dapat disetel untuk jarak kaki perancah yang satu dengan yang
lain hingga 180 cm dengan tebal papan 3cm.

2. Perancah Tiang.
Perancah tiang digunakan apabila pekerjaan sudah mencapai diatas 3 m, Perancah tiang bisa dibuat sampai
10 m lebih tergantung dari kebutuhan. Perancah tiang ada 3 macam:
a. Perancah tiang dari bambu.
Pada umumnya perancah bambu banyak dipakai oleh pekerja di lapangan, baik pada bangunan bertingkat
maupun tidak. Alasannya adalah:

 Bambu mudah didapat, kuat, dan murah.


 Pemasangan perancah bambu mudah dibongkar dan dapat dipasang kembali tanpa merusak
bambu.
 Bahan pengikatnya pakai tali ijuk.

b. Sistem perancah bambu dengan konsol dari besi.

Sistem perancah bambu dengan konsol besi hanya ditahan oleh satu tiang bambu saja, berbeda
dengan perancah yang ditahan oleh beberapa tiang.
Keuntungannya adalah sbb :

 Tidak terlalu banyak bambu yang dibutuhkan,


 Cara pemasangannya lebih cepat daripada perancah bambu,
 Lebih praktis dan menghemat tempat.
 Pemasangan konsol dapat dipindah dari tingkat 1 ketingkat diatasnya,
 Untuk tiang bambu tidak perlu dipotong,
c. Perancah tiang besi atau pipa.

Pada perancah tiang dari besi atau pipa alat penyambungnya memakai kopling, untuk
penyetelannya lebih cepat dibandingkan  perancah tiang bambu.

3. Perancah Besi Beroda


Perancah besi beroda ini terbuat dari pipa galvanis. Pada perancah besi beroda dapat dipasang di
lapangan atau didalam ruangan. Fungsi rodanya  adalah untuk memindahkan perancah. Pada perancah besi
beroda sedikit lain dari perancah yang ada, karena disini bagian-bagian dari tiangnya sudah berbentuk
kusen, sehingga penyetelan / pemasangannya lebih mudah dan praktis.

4. Perancah Besi tanpa Roda.

Perancah ini terdiri dari komponen-komponen; Kaki pipa berulir, kusen bangunan, penguat
vertikal, tiang sandaran, sambungan pasak, papan panggung, panggung datar, Papan pengaman, tiang
sandaran, penutup sandaran, konsol penyambung, penopang, konsol keluar, tiang sandaran tangga,
pinggiran tangga, anak tangga, sandaran tangga, dan sandaran dobel.
5. Perancah Menggantung

Pada perancah menggantung digunakan pada pekerjaan pemasangan eternit, pekerjaan finishing
pengecatan eternit, plat beton, dst. Jadi perancah menggantung digunakan pada pekerjaan bagian atas saja
dan pelaksanaannya perancah digantungkan pada bagian atas bangunan dengan memakai tali atau rantai
besi.

6. Perancah Frame

Frame ini biasanya terbuat dari pipa atau tabung logam. Perancah ini dapat disusun sedemikian
rupa menjadi satu kesatuan perancah yang tinggi untuk menopang pekerja dalam kegiatan konstruksi
berlokasi tinggi.
7. Perancah Dolken

Merupakan perancah yang berbahan kayu dolken. Kayu bulat/ dolken Biasanya digunakan untuk
tiang-tiang perancah dan ukuran yang biasanya digunakan adalah berdiameter 6 – 10 cm.

8. Two Point Adjustable Suspension Scaffold


9. Strip Board One Side Scaffold

10. Auxiliary Fixtures For Pipe Scaffolding


11. Bracket One Side Scaffold

12. Independent Scaffold


 Suatu perancah dengan dua baris standar jarak 1.2m
 Mempunyai daya dukung sendiri
 Satu baris mendukung bagian luar dan bagian dalam dari deck dengan jarak 1.2m hingga 2.4m
 Balok lintang tidak dipasang ke dinding dari gedung
 Tetapi tidak berdiri sendiri, ini ditopang oleh struktur gedung
 Independent scaffold memerlukan ties untuk stabilitas lateral.
 Tanpa beban vertikal yang dialihkan pada gedung.
 Pasangan standards yang dihubungkan dengan gedung
 sejajar horizontal dengan horizontal tubes called ledgers.
 Ledgers berjarak vertikal pada the working height of 2m.
 Bagian dalam dan luar dari standar (tiang) dihubungkan dengan dengan transoms.
 Transoms umumnya dihubungkan dengan dengan standar di atas ledgers.
 Transoms dapat berjarak dari tiang 250mm untuk menyesuaikan panjang papan.

13. Birdcage Scaffold


 Terdiri dari dua baris tiang yang semuanya dihubungkan dengan Ledgers, Transoms and Braces
 Biasanya digunakan pada pemasangan plafon dan pengecatan.
 Hand rail and toe boards dipasang di bagian luar dari perimeter dari  scaffold platform

14. Access Tower Scaffold

 Scaffold yang hanya digunakan untuk access.


 Digunakan untuk menimbun material atau peralatan tidak diperbolehkan.
 Dibangun dengan pipa-pipa dan fittings atau berupa modul-modul A-Frames.
 Terutama digunakan untuk safe access to elevated areas.
 Access menggunakan tangga atau papan-papan
 Aluminium steps setiap level.
 Tidak diperuntukkan sebagai papan kerja.
 Tergantug dari tingginya access tower umumnya ringan dan digunakan untuk medium duty.
 Bila lebih dari 15m harus diperhitungkan dan di setujui penanggung jawab.
 Handrail, mid-rails and kick boards harus dipasang pada setiap level.
 Tower harus dikencangkan (secured) dengan gedung atau structure setiap dua lift.
 Tower tidak dapat berdiri sendiri.
 Pembebanan peralatan or materials menggunakan tower ini tidak praktis.
 Ladders harus bersandar pada sudut 1-4 lean, not vertical
 Ladders harus dikencangkan pada top and bottom.
15.  Cantilever Scaffold

 Cantilever scaffold ditopangkan atau disangga pada salah satu ujungnya


 Cantilever scaffold umumnya dibangun dengan pipa (tubular) dan fittings, tetapi sistem lain dari
scaffod dapat digunakan juga.

16. Putlog Scaffold


 Ditumpu oleh jajaran tiang sebelah dan yang sebelah ditopang oleh gedung, berbeda dari
independent scaffold.
 Jajaran tiang berjarak from 1.5 to 2.1m apart.
 Scaffold didirikan 1.2 m dari dinding structure
 Ledgers dipasang pada tiang

 Ketinggian Lift 1.8 to 2m.
 Putlog tubes dipasang (ditempelkan) pada tiang.
 Panjang pipa (Transoms) 1.5m

17. Suspended Scaffold

 Suspended scaffold ditopang dari atas


 Tidak ada penyangga dari bawah
 Digunakan pada bukaan yang tinggi
 Panjang suspended scaffold tidak boleh lebih dari 6m
 Semua suspended tubes perlu selalu diperiksa safety fittings
 Digunakan terutama pada tempat di atas air dimana scaffolding tidak dapat dibangunan di atas
tanah
18. Mobile Scaffold

 Mobile work platform digunakan pekerjaan yang pindah dari satu tempat ke tempat lain
 Alasnya harus 2 kali lipat tingginya untuk  yang lebih tinggi lebih dari 3 m
 Tiang-tiangnya dipasang dengan roda
 Penggunaan ban (berisi angin) tidak diperkenankan
 Caster wheels harus mempunyai manual brake untuk lock wheels in place.
 Biasanya menggunakan concrete floors atau hard surfaces untuk mempermudah moveability
contoh mobile scaffold:

Anda mungkin juga menyukai