Universitas Pattimura
PENDAHULUAN
Pengertian Geohtermal ( panas bumi )
Geothermal adalah sebuah sumber daya energi yang berasal dari perut bumi
yang termasuk sumber energi baru saat ini. Nama Geothermal sendiri diambil dari
sebuah nama yang berasal dari Bahasa Yunani. Geo yang berarti BUMI sedangkan
Thermal yang berarti PANAS. Jadi secara umum, pengertian dari Geothermal adalah
energi panas yang dihasilkan dari panas bumi.
Sistem Hidrotermal
Sistem panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistem hidrotermal yang
mempunyai temperatur tinggi (>225 °C), hanya beberapa diantaranya yang
mempunyai temperatur sedang (150‐225 °C). Pada dasarnya sistem panas bumi
jenis hidrotermal terbentuk sebagai hasil perpindahan panas dari suatu sumber
panas ke sekelilingnya yang terjadi secara konduksi dan secara konveksi.
Perpindahan panas secara konduksi terjadi melalui batuan, sedangkan perpindahan
panas secara konveksi terjadi karena adanya kontak antara air dengan suatu sumber
panas
LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian berada pada lapangan panas bumi lehendom kabupaten Minahasa,
Sulawesi Utara. Pengumpulan dan pengolahan data di lakukan di fungsi Geokimia
pertamina Geothermal Energy dengan melakukan kerja praktek.
8
LAPANGAN PANAS BUMI LAHENDONG
Lapangan panas bumi Lahendong terletak di zona tumbukan busur Sangihe dan
Halmahera Arc ( Putra et al, 2017 ). Lapangan panas bumi ini adalah sistem yang di
dominasi air panas yang terbagi menjadi dua reservoier yaitu bagian selatan dan
utara serta adanya manisfestasi berupa hot springs, mud pools, batuan alterasi,
serta fumalrole ( koestono et al, 2010). Lapangan panas bumi ini sudah adanya
kelanjutan dalam pengembangannya pada tahun 2013, namun pada tahun sebelum
itu adanya pengembangan panas bumi pada lapangan ini menjadi suatu hambatan,
yang dimana masih adanya masyarakat yang menolak akan pengembangan panas
bumi di kawasan tersebut. Oleh karena itu, untukmengedukasi masyarakat, maka
adanya pengembangan geowisata dan adanya pengunaan secara langsung dalam
potensi panas bumi tersebut dengan melalui wisata Danau Linow dan itu
berlangsung sampai sekarang.
GEOLOGI DAN SITEM HIDROTERMAL LAHENDONG,
MINAHASA, SULAWASI UTARA
Daerah lahendong, Minahasa, Sulawesi Utara terletak pada jalur gunung berapi aktif
(jalur mediteran). Prospek panas bumi di daerah ini ditandai oleh dijumpainya
manifestasi panas bumi. Kondisi geologi daerah ini didominasi oleh batuan vulkanik
berumur tersier (post miosen) sampai resen. Batuan tertua yang berumur miosen
tersingkap di bagian timur daerah Tondano, terdiri dari breksi (dengan komposisi
andesitic), dan tuff. Secara local dijumpai batuan konglomeratik dengan interkalasi
tuf, batupasir, batu lempung dan lensa batugamping. Batuan Vulkanik yang berumur
pliosen- plistosen terdiri dari “Tondano tuff’ dan batuan vulkanik gunung api muda.
Batuan vulkanik gunung api muda ini membentuk gunung api tipe strato a.l gunung
Soputan, lokon (menghasilkan lava flow bersifat basaltic). Di bagian utara dan
selatan danau Tondano tersingkap endapan fluiatil dan lacustrine berumur plistosen
akhir. Di beberapa tempat di daerah Lahendong dijumpai alterasi batuan yang variasi
dari lemah sampai kuat. Secara structural daerah minahasa termasuk dalam busur
vulkanik dari system orogenesa tersier. Lahendong, Tompaso dan Tondano termasuk
di dalam daerah ini. Van Bemmelen (1949) berpendapat, bahwa danau Tondano
adalah suatu depresi dari tondano sampai Langowan dan terbentuk oleh patahan-
patahan sejajar satu sama lain dengan arah umum baratlaut-tenggara. baratlaut-
tenggara. Tetapi kemngkinan kemngkinan lain adalah bahwa danau Tondano
Tondano merupakan merupakan suatu kaldera yang dihasilkan dari suatu “volcano
tectonic deression” pada zaman pra sejarah (Buntaran & Prijanto, 1981 dan Johnson,
1976), sama dengan danau Toba di Sumatera. Penelitian lebih lanjut telah
membuktikan bahwa danau Tondano adalah sisa-sisa kaldera (Ganda & D. Sunaryo,
1983), dimana aktivitas gunung api terdapat di dalam dan sekelilingnya sebagai
kegiatan lanjutan dari kegiatan di zaman kwarter. Di sebelah barat dari danau
Tondano terdapat gunung Tampusu dengan danau Linau di lereng sebelah barat.
Sisa dari aktivitas gunung api terdapat di sekeliling gunung tersebut dan juga
sebelah baratdaya. Di sebelah timur gunung Tampsu terdapat banyak mata air
panas sedang sebelah barat dari danau linau terdapat fumarole dari Lahendong
MANISFESTASI DAERAH LAHENDONG
Manisfestasi Geokimia permukaan yang menujukkan sistem panas bumi di bidang ini
adalah seperti mata air panas kolam lumpur, fumarol, dan batuan yang terubah
Daerah panasbumi Lahendong dapat di bagi menjadi dua kelompok air panas
berdasarkan karekter ristik kimianya dari rasiyo Cl – B sebagai kelompok lokon –
Mahau dan Lahendong - Tompaso kelompok.
Kelompok Lokon – Mahaw terletak di bagian utara dan di tandai olleh kandunganh
silikah yang rendah dan suhu rendah sementara tinggi. Kosentrasi rasio Cl / B dari di
Ca, Mg dan SO4 relatif lebih tinggi di bandingkan dengan kelompok ke dua yaitu
adalah kelompok Lahendong – Tompaso. Kelompok ini terletak di bagian Tengah dan
Selatan dari lapangan. Estimasi suhu berdasarkan geothermometri gas sekitar
322oC.
Daftar Pustaka :
Betzy. 2014. Studi Monitoring Geokimia Fluida sebagai Respon dari Produksi,
Lapangan Panas Bumi Lahendong, Sulawesi Utara. Yogjakarta : Universitas Gajah
Mada. ( Diunduh pada 19 november 2021).