Anda di halaman 1dari 25

Panduan Praktikum Pemeriksaan Fisik

Sistem Gastrointestinal

NAMA : Putri utami Ocen


NPM : 204201516092
KELAS : A

7
0
PENGKAJIAN ABDOMEN

Pengkajian abdomen terdiri dari dua bagian, bagian pertama adalah history
takingataubiasadisebutanamnese.Historytakingpadapengkajianabdomenadalahkeluhan-
keluhanklienyangterkaitdengangangguanabdomen,riwayattentangpenyakitsebelumnya,ri
wayat keluarga,gayahidup.
Untukmengkajikeluhan klientanyakantentangkarakter,onset,lokasi,durasi,severity,
pola,keluhanlainyangmenyertai.
1. Karakter :Mintaklienmendeskripsikantandadangejalayangdirasakan.Apay
angdirasakan klien, bagaimanabunyi, bau?
2. Onset :Kapankeluhanmulai dirasakan?
3. Lokasi :Dimanakeluhandirasakan?Menyebarkemana?
4. Durasi :Berapalamadirasakan?Kapankeluhankambuhkembali?
5. Severity :Apakahkeluhanterasasemakin parah?
6. Pola :Apa
yangdapatmembuatkeluhanberkurangataubertambahparah?
7. Keluhanlain :adakahkeluhanlainyangmenyertai?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat digunakan untuk mengkaji keluhan pada
abdomen.Keluhanyangseringdikatakanolehklienadalahnyeri,pyrosis(nyeriterbakardiesofa
gus menjalar ke sternum) , mual dan muntah, obstipasi, atau diare. Nyeri
organviseraldimanifestasikansesuaidenganlokasidanjalursarafotonomyangmempersarafin
ya, sehingga nyeri viseral biasa dirasakan menyebar oleh pasien bahkannyeri dapat
berpindah sesuai perkembangan penyakit klien. Berikut ini gambaran nyeriyangdirasakan
padagangguanabdomen :

1
Karakteristiknyeriabdomendanimplikasinya:

KarakterNyeri Implikasi
Tumpul Appendisitis, hepatitis akut, kolik bilier, kolesistitis,
cystitis,dispepsia, glomerulonefritis, hernia, sindrom iritasi
bowel,kankerhepatoseluler,pankreatitis,kankerpankreas,perfo
rasigasteratauulkusduodenum, peritonitis,ulkuspeptikum,
prostatitis
Sepertiterbakar Dispepsia, ulkus peptikum, kram, gastritis akut,
obstruksimekanikakut,appendiksitis,kolitis,divertikulitis,
GERD
(GastroEsofagalRefluks Diseases)
Sepertiadatekanan BPH,Kankerprostate,Prostatitis,retensiurin
Sepertikolik Kankerkolon
Tajam Absesatauruptureorgandalam, kolikrenal,tumorrenal,kolik
ureter,
Variasitumpul, Kankerusus
tajam,terbakar

 Pirosisbiasanyadikeluhkanolehkliensebagainyeridada(heartburn),inimerupakan
manifestasigastritis kronik atau akut, GERD, ulkus peptikum, danstomachcancer.
 Mual merupakan manistasi disfungsi gaster, gangguan pada hati, pancreas,
gagalginjal, intoleransi obat. Mual juga dapat dicetuskan oleh intoleransi
makanan,kondisi psikologi, atau menstruasi, mual dapat terjadi pada waktu-waktu
tertentupadaoranghamil.
 Muntahmerupakanrefleksikerusakanmotilitasgasterataugangguanpadamekanismer
eflek.Karaktercairanyangdikeluarkandapatdigunakanuntukmengidentifikasilokasi
yang mengalamigangguan, sepertipada
kliendenganvarisesesophagusakanmemuntahkan darahberwarnamerah segar.
 Padaklienyangmengalamipenurunankesadaranharusdiperhatikanresikoaspirasi.Pen
urunannafsumakanmerupakankeluhanumumpadaklienyangmengalamigangguan
pencernaan, kanker,gangguanpsikologi.

Gangguan eliminasi bowel berhubungan dengan pola dan konsistensi BAB. Pada
klienkonstipasi pola BAB menjadi lebih jarang dan konstipasi menjadi lebih padat. Pada
diare,BAB lebih sering dengan konsistensi lebih cair. Pada klien dengan diare perlu
ditanyakanapakahadadarahataulendirpadaBAB,warnafeses,tandagejalalainyangmengindik
asikan gangguanyangdialami.

Riwayatkesehatanditanyakanuntukmengetahuigangguanabdomenyangdialamisebelumnya
, penyakit infeksi menular seperti hepatitis, pengalaman operasi atau
traumapadaabdomen,obat-obatanyangseringdikonsumsiklien.Datariwayatpenyakit
keluarga terkait dengan penyakit yang dapat diturunkan secara genetik atau yang
dapatmenjadifaktor risiko dapat ditambahkan dalampengkajian.

Gayahidupdapatmempengaruhistatuskesehatanseseorang,pengkajiangayahidupmeliputi
konsumsi alkohol, jenis makanan dan minuman (yang disukai atau yang
menjadipantangan). Pola olah raga dapat mempengaruhi kondisi sistemik seperti
peningkatanperistaltik usus. Stress juga dapat menyebabkan gangguan pada gaster,
penurunan beratbadan,penggunaan obatyangberlebihan.

Pengkajian Fisik:
Bagian kedua dari pengkajian abdomen adalah pengkajian fisik pada abdominal
denganmemperhatikansusunananatomispadaabdomen.Berikutinigambaranpembagiankua
dranpadadaerahabdomensebagaidasarmelakukanpengkajian fisikabdomen.
A. Persiapanklien
1. Mintaklien untukmengosongkan kandungkemih
2. Mintaklienuntuk menggantipakaianperiksa
3. Minta klienuntukterbaringdenganposisisupine,posisikantanganpada
tepitempattiduratau menyilangdi atas dada
4. Berikanbantaltipispadakepala
5. Posisikankakisedikitfleksi danberikanbantalan untuk merilekskanototabdomen
6. Berikanpenutuppadabagianyangtidakdilakukanpengkajian
7. Mintaklienuntuknafasdalamuntukmeningkatkanrelaksasi
8. Kajiadanyaresponnyeripadaakhirpengkajian
9. Hangatkantangansebelummenyentuhklien

B. Persiapanalat
1. Bantalkecilatau gulunganselimut
2. Penggaris
3. Stetoskop
4. Bolpoin

C. Hal-halyangperludiperhatikan
1. Observasidaninspeksikulitsecaraukuran,bentuk,kesimetrisan,pergerakandankondisip
ermukaan kulit abdomen
2. Auskultasidilakukansetelahinspeksidansebelumperkusidanpalpasi
3. Guidelineuntukmelakukanpalpasi
a. Hindarimempalpasiareayangnyeri(Ingattanyakandahuluresponpasien
b. Lakukanpalpasidangkalsebelumpalpasidalamuntukmengetahuiadanyanyeriatau
massa pada superficial

c. Hati-
hatidalammengkajibeberapaorgannormaldapatterasanyerisaatpalpasi,seperti:are
axipoid,liver,aorta,sekumyangterisiudara,kolonsigmoid,dan ovarium
d. Jika pasien terasa geli, minta klien untuk melakukan palpasi sendiri,
letakkantanganperawat diatas tangan klien,selanjutnyalakukan palpasi
4. Panduanuntukmelakukanauskultasi
a. Gunakandiafragmastetoskop,usappadatanganagardiafragmatidakterasadingin
b. Tempelkanpelanpadapermukaanabdomensesuaiindikasipemeriksaan
c. Mulai pengkajian dari RLQ (Right Lower Quadrant), gerakkan sesuai
gerakanjarumjam
d. Dengarkan selama 5 menit (1 menit tiap kuadran), dengarkan dengan
seksamaberkurangnya atau hilang bunyi bising usus (bunyi usus setiap 5-15 detik
ataudapatdisamakan dengansatu bunyi usus).

D. Prosedurpemeriksaan
a. Inspeksi
 Observasiwarnakulit
Hasil:kulit bagianabdomenlebih terangdaripadakulitpadaekstremitas.

 Observasivaskularisasikulit
Hasil : adanya gambaran vena pada dinding abdomen. Pembuluh darah di
atasumbilicusmengarahkekepaladanpembuluhdarahdibawahumbilicusmengara
hkekaki.

 Observasistriae
Hasil : strie dapatberwarna putih keabuan. Strie putih dapat teramati
padakliensetelahhamil atauklienyangmengalamipenurunanberat badan.
 Inspeksiadanyaskar,tanyakanriwayatskardanukurpanjangskar,catatlokasi skar
Hasil:pucat,halus,sedikitmenonjoldiataskulit.Skardapatmenggambarkanadany
aperlekatan internal.

 Observasiadanyalesidankemerahan
Hasil:tidakadalesiataukemerahan.Adanyawarnasedikitgelappadakulitabdomen
biasadan normal ada.
 Inspeksiumbilicus
* Catatwarnakulit padaareaumbilicus
* Observasilokasiumbilicus
* Kajikonturumbilicus
Hasil : umbilicus normal berwarna sama atau lebih gelap dari kulit
sekitar,terdapat ditengah garis tubuh, kedalaman, datar, atau menonjol tidak
lebih darisetengahsentimeter.

 Inspeksikontur,simetrisitis,gerakanabdomen
* Konturdilihatdengansejajarantaramata,abdomenpadaposisiklienterlentang
* Kesimetrisandikajipadaabdomenyangrileks
* Untukmengamatiadanyaherniaminta klienuntuk mengangkatkepala

Hasil: kontur abdomen normal adalah roundedatau datar (flat). Asimetrisdapat


teramati dari adanya pembesaran organ atau adanya massa tambahanpada
abdomen.Inspeksigerakanabdomen saatklien bernafas, amati jugaadanya
pulsasi aortic, adanya peristaltik usus. Pada orang yang sangat
kuruspulsasiaorta dan peristaltik dapat diamati.
b. Auskultasi
 Auskultasibunyiusussesuaidenganpetunjukauskultasi,catatintensitas,frekuensiB
U

Hasil : suara interminten lembut dan gurgle terdengar rata – rata 5 – 30


kalipermenit.Bunyigurgleyang panjang
terdengarnormal.Borborygmiadalahsuarabunyi ususyanghiperaktif.
 Auskultasivaskulerdanfrictionrub.Gunakanbellpadastetoskopuntukmendengarka
nbunyi vaskuler.
Hasil:bruitsnormalterdengarpadaaortaabdominal,ginjal,iliaka,atauarterifemoral.

 Auskultasifrictionrubpadaataskananigadankiribawahuntkmendengarkanfrictionr
ub padahepar dan limpa
Hasil:

venoushumnormalterdengarpadaareaepigastrikdanumbilical.Normaltidak
adafrictionrub padalimpa dan hepar.
c. Perkusi

 Perkusi usus dilakukan pada semua kuadran. Lakukan perkusi sesuai


denganarahjarum jam atau keatas kebawah.
Hasil : bunyi perkusi normal adalah timpani. Dullness pada hepar dan
limpanormalterdengar.Untukmengetahuiadanyaasitesdilakukantessiftingdullness
.
 Perkusihepardilakukanuntukmengetahuiukuranhepar.Batasbawahdilakukandeng
ancaramelakukanperkusipadagarismidklavikula(GMK)RLQ, perhatikan
pergantian suara timpani menjadi dullness. Batas atas diukurdengan melakukan
perkusi pada GMK perhatikan pergantian resonan menjadidullness.Beri
tamdadanulangiprosedur tersebutpada garismidsternal.
Hasil : ukuran normalantara batas atas dan bawah pada GMK 6– 12
cm.ukurannormal GMS 4 –8 cm.
 Perkusi limpa dilakukan untuk mengetahui adanya pembesaran limpa.
Lakukanperkusi mulai bagian posterior garis mid aksila(GMA) pada interkoste
9 – 11.Perhatikan pergantian resonan menjadi dullness. Cara lain adalah
melakukanperkusipadainterkoste9– 10 pada garisanterioraksila(GAA).
Hasil:normaldullnessterdengarsepanjang7cmpadainterkoste10padaGMA.Sedan
gkan padaGAA normalberbunyiresonan

 Perkusitumpuldilakukanuntukmengetahuiadanyanyeripadaorganyangsukardipal
pasi.perkusitumpulpadahatidilakukanpadaposisiduduk.Letakkan tangan kiri
pada bagian iga dan pukulkan kepalan tangan kanan
diatastangankiri.Perkusitumpulginjaldilakukantindakanyangsamapadacostoverte
breangle(CVA).
Hasil:normaltidakadanyeri.Nyeriterjadipadakasusinflamsi,kolesistisis,renalkalku
li,pielinefritis,atau hidronefritis.
d. Palpasi
 Palpasidangkalpadaabdomen.Lakukanpalpasisesuaipetunjukpalpasi.Mulaipalpas
i pada area yang tidak nyeri tekan sedalam 1 cm pada seluruh kuadranHasil:
normaltidak adareflekguardingabdomenterasalembut
 Palpasidalamdilakukanuntukmendeteksikondisiorganyanglebihdalamdanadanya
masaabnormal. Lakukan palpasi sedalam5– 6 cm
Hasil:normaltidakada masapada aorta,sekum,sigmoid,kolon,ovarium
 Palpasiumbilicus dankulit sekitar.
Hasil:normaltidakada massa,penonjolan, inflamasi
 Palpasiaortagunakanibujaridanjaritelunjukgunakanduatangan.Letakkanpadaarea
epigastrik dangeser kearah kirigaris tengah tubuh.
Hasil:normalterabadenyutaorta2,5–3 cmkuatdanregular.

 Palpasi hepar ada 2 metode. Metode pertama dilakukan dengan mengangkat


igabagian 11 – 12 dengan tangan kiri dan tangan kanan digunakan untuk
palpasipada margin bawah kostae. Minta klienuntuk tarik nafaskemudian
lakukanpalpasi. Metode kedua lakukan dengan posisi pemeriksa sejajar
abdomen danmenghadap kearah kaki klien letakkan tangan pada margin bawah
coste danmintaklien menarik nafas.
Hasil : normal hepar tidak teraba. Dapat teraba pada orang kurus bagian
bawahterabalembut dan bagiantepi tajam.

 Palpasi limpa. Letakkan tangan kiri pada koste bagian posterior kiri.
Letakkantangankananpadamarginbawahkostekiri,mintaklienmenariknafastekan
tangan ke dalamkeatas dan tangan kirimengangkatbagian bawah. Cara
lainyangdapatdigunakanadalahdenganmemintaklienmiringkananlakukanpalpasis
eperti diatasgerakkan tangan kanankebawah.
Hasil : palpasi ginjal, limpa kadang teraba pada margin bawaah. Limpa
terabalembutdan tidak adanyeri.

 Palpasi ginjal, letakkan tangan kiri pada bagian bawah pinggang. Tangan
kananRUQdibawahmarginkosteapadaGMK.Mintaklienmenariknafastahansebent
ar, angkat bagian posterior dengan tangan kiri dan lakukan palpasi
dengantangankanan.Ulangi proseduryangsamapadaginjal kiri.
Hasil:ginjalnormaltidakteraba.Kadangdapatterabaujungbawahginjallembut
danbulat.

 Palpasi bladder. lakukan palpasi bila terdapat riwayat pada klien atau
temuanyang lain yang mengindikasikan palpasi. Mulai dari simpisis pubis keatas
keluarbatasbladder.
Hasil : normal tidak teraba. Dapat teraba pada bladder yang distensi.
Terasalembutdan bulat, dapat divalidasi dengan perkusi.
E. Tesasites
1. Siftingdullnessstestdilakukandenganmelakukanperkusipadakliendenganposisis
terlentang. Perkusi dilakukan mulai bagian bawah menuju atas perhatikanperubahan
suara dullness menjadi timpani beri tanda. Selanjutnya klien dimintamiringlakukan
proseduryangsama.
Hasil : batas antara pergantian bunyi menunjukkan adanya akumulasi cairan.
Cairancenderungberadadinawah dibandingudara.
2. Cara kedua untuk melakukan tes asites dengan fluid wave test. Minta tangan
asistendiletakkan digaris tengah abdomen dengan posisi lateral pada lunar.
Letakkan satutangan pemeriksa pada satu sisi abdomen dan tangan yang lain untuk
memberikanhentakanpadasisi abdomenyanglain.
Hasil : normal tidak ada gelombang. Gelombang dirasakan oleh tangan
pemeriksa.Testini kurangreliablesebaiknyadikonfirmasi denganUSG.

F. Bollotementtest.
Dilakukan untukmengidentifikasiadanya pembesaran pada klienyang asites.Adadua
teknik yaitu satu tangan dan bimanual. Satu tangan gunakan ujung jari, tekankearah
dindingabdomenrasakanadanyamasayangmengembang. Bimanual letakkan
satutanganpadabawahpinggangdantanganlainmenekandarianteriordindingabdomen.
Hasil:nomaltidakadamassayangteraba.Klienasitesbiasanyamerasakanadanyaorganyan
gmengembang dalam abdomen.

G. TesuntukAppendiksitis.
1. ReboundtesdanRovsing’ssign.
Nyeri perut dan terderness bisa dijadikan indikasi potensi iritasi.
Pemeriksaandilakukan dengan cara palpasi dengan sedikit tekanan pada bagian
perut yangterasa nyeri, dan lepaskan secara tiba–tiba. Perhatikanekspresi klien
terhadapnyeri. Minta klien untuk menjelaskan lebih jauh apa yang dirasakan.
Tekan jugapadabagian perutlain kemudianlepaskandanperhatikan dimananyeri
terjadi.
Hasil : tidak ada rebound tenderness. Klien dengan tenderness akan
merasakannyeri tajam seperti ditikam pada perut yang ditekan. Kemungkinan bisa
terjadiperitonitis (akibat appendiksitis). Jika klien meraskan nyeri pada daerah
lain
perludilakukanpengkajiantenderness.Denganpertimbanganareatersebutsebagaisum
bernyeri.
 Palpasidengan tekananpada area L.L.Q
Hasil : normalnya tidak ada ditemukan nyeri. Nyeri muncul di R.L.Q
selamadilakukan pada area L.L.Q. Ini sebagai tanda positif rovsing’s sign. Ini
sebagaiakibatappendik akut.

 Palpasidengantekanandi area L.L.Qdanlepaskandengancepat.


Hasil:normalnyatidakditemukannyeri.NyerimunculdiRLQselamaterkenadilakuk
anpadaareaLLQ, ini sebagaitandapositif
 Palpasidengantekanandiarea LLQdanlepaskan dengancepat
Hasil:normalnyatidakditemukannyeri.NyeripadaareaRLQselamatekananpadaare
aLLQsebagai tandaappendicitis.
2. Psoassign
Angkatkakikliendaripanggulsanletakkantangandiataspahabagianbawah.Mintaklien
untuk menehan kakiselamadiangkatdan tekan pahakeareabawah.
Hasil:normalnyatidakditemukannyeriperut.NyeripadaareaRLQdikaitkandenganad
anyairitasi padaototiliopsoas sebagai tandaappendicitis

3. ObturatorSign
Sanggalututdanengkelkananklien.Lakukanfleksipahakanandanlututdanletakkanrot
asi internal dan eksternalkaki.
Hasil : normalnya klien tidak merasa nyeri pada perut. Nyeri pada area
RI.Qsebagai tanda iritasi pada otot obturatori yang menunjukkan appendiksitis
atauperforasiappendik.

4. Hypersensitivitytest
Tekanan perut dengan benda tajam atau dengan cubitan besar pada lipatan
kulitdengan menggunakan jempol dan jari telunjuk. Setelah itu lepaskan dengan
tiba –tiba.Lakukan prosedurini berkali– kalipadabeberapalapangdindingabdomen.

Hasil : normalnya klien tidak merasa nyeri perut dan sensasi yang
berlebihan.Nyeri dan sensasi berlebihan dirasakan sebagai tanda positif
hypersensitivity test.Kulitsebagai indikator appendicitisperitonitis.
5. TestforCholecytitis
UntukmengkajinyeridantendernessRUQsebagaitandakolisititis.Tekandengan
menggunakan jari area batas bawah hepar pada garis tengah rusuk kanandanminta
klien menariknafas dalam.
Hasil : normalnya tidak ada peningkatan nyeri. Peningkatan nyeri yang
tajammungkindisebabkankarenatarikannafasdalamkliensebagaitandapositifMurph
y’sSign sebagai tandaappendisitis.

Anda mungkin juga menyukai