Anda di halaman 1dari 8

Apa itu Perawatan Pasca Bedah: Gambaran Umum, Manfaat, & Hasil yang

Diharapkan

Apa itu Perawatan Pasca Bedah?

Perawatan pasca bedah adalah prosedur rutin yang segera dilaksanakan setelah
operasi dan biasanya akan terus dilakukan hingga pasien benar-benar pulih
sepenuhnya.

Ada banyak alasan mengapa pasien harus menjalani pembedahan. Semua jenis
operasi, baik yang rumit maupun tidak, selalu memiliki resiko tersendiri.
Misalnya:

 Rasa nyeri dan tidak nyaman – Obat bius digunakan sebelum operasi
untuk mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman, namun keduanya dapat terasa
kembali ketika efek obat bius telah habis. Terkadang tingkat nyeri bisa sangat
parah sehingga memengaruhi pergerakan dan membatasi aktivitas pasien.
 Pendarahan – Pendarahan mungkin terjadi di sekitar luka, terutama
ketika jahitan tidak terpasang dengan baik atau tidak sengaja terlepas.
Walaupun tidak selalu berbahaya, ada beberapa kasus pendarahan yang
menyebabkan pasien kehilangan banyak darah dan mematikan jaringan yang
penting. Kasus seperti itu membutuhkan pertolongan medis secepatnya.
 Infeksi – komplikasi umum operasi lainnya adalah infeksi, yang dapat
terjadi akibat adanya bakteri pada fasilitas kesehatan.

Perawatan pasca bedah dirancang untuk membuat proses pemulihan senyaman


dan secepat mungkin dengan:

 Mengurangi atau menghilangkan resiko dan komplikasi


 Mengajarkan pasien bagaimana merawat luka dan perawatan pasca bedah
 Mengantisipasi hal-hal yang mungkin akan dibutuhkan pasien
 Menjalankan terapi untuk membantu pasien menjadi lebih mandiri

1
2

 Memantau kemajuan proses penyembuhan

Siapa yang Perlu Menjalani Perawatan Pasca Bedah & Hasil yang
Diharapkan

Perawatan pasca bedah diperlukan oleh pasien yang:

 Telah menjalani operasi, terutama bila operasi tersebut dianggap kompleks


dan sangat berisiko
 Mendapatkan organ dari transplantasi: pasien yang mendapatkan
transplantasi organ dianggap memiliki resiko tinggi karena beberapa alasan.
Pertama, sistem kekebalan tubuh mereka biasanya melemah, khususnya
beberapa hari setelah operasi. Kedua, mereka berisiko mengalami penolakan
organ, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang organ baru dan
menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.

Perawatan pasca bedah sebaiknya segera dilakukan setelah pasien menjalani


operasi. Tergantung pada jenis operasi, perawatan ini dapat berlangsung selama
beberapa hari, minggu, atau tahun. Sebagai contoh, pasien yang telah menjalani
operasi penggantian panggul atau lutut akan selalu dipantau untuk memastikan
bahwa risiko serangan jantung dalam satu tahun setelah operasi tidak meningkat.

Cara Kerja Perawatan Pasca Bedah

Perawatan pasca bedah dapat dilakukan secara rawat inap atau rawat jalan.
Prosedur rawat jalan dapat dilakukan apabila operasi tidak kompleks sehingga
pasien tidak perlu menginap di rumah sakit, atau operasi mungkin termasuk
kompleks sehingga pengawasan dan perawatan harus dilakukan, bahkan ketika
pasien sudah keluar dari rumah sakit. Perawatan pasca bedah dipimpin oleh dokter
bedah pasien dengan bantuan petugas medis lain yang melakukan tugas tertentu,
seperti memantau tanda-tanda vital atau menangani luka.
3

Beberapa prosedur dari perawatan pasca bedah adalah:

 Pemberian obat-obatan untuk mengurangi rasa nyeri dan tidak nyaman,


mempercepat penyembuhan, dan menenangkan pasien.
 Pengawasan atau pemantauan intensif – ini berarti dokter bedah tidak
melakukan apapun kecuali benar-benar dibutuhkan. Sebaliknya, ia akan
memastikan bahwa luka sembuh seperti yang diharapkan.
 Pemberitahuan, di mana dokter bedah memberikan informasi yang
dibutuhkan agar pasien dapat lebih terlibat dalam proses penyembuhan.
Contohnya adalah informasi tentang cara membersihkan dan melindungi luka,
mengenali kemungkinan infeksi, apa yang boleh dimakan, aktivitas yang
dapat dilakukan atau harus dihindari ketika masa penyembuhan, cara
meningkatkan pergerakan, terapi yang mungkin harus dijalani pasien untuk
memulihkan fungsi tubuh, serta obat-obatan untuk dikonsumsi di rumah.
 Nutrisi – Dokter bedah biasanya bekerja sama dengan ahli gizi yang dapat
membuat pola makan untuk pasien berdasarkan kondisinya atau jenis operasi
yang telah dilalui. Pasien juga akan diajarkan tentang jenis makanan dan
minuman yang harus dihindari, terutama selama beberapa jam atau hari
pertama setelah operasi.
 Bimbingan bagi anggota keluarga – Kondisi pasien cenderung akan
membaik apabila mereka mendapat dukungan dari keluarga dekat, yang juga
dapat bertindak sebagai perawat saat masa penyembuhan. Bimbingan ini
sangat membantu dalam mempersiapkan keluarga untuk perubahan yang
mungkin terjadi saat pasien dalam masa penyembuhan.
 Perawatan yang sistematis: Perawatan pasca bedah tidak hanya terfokus
pada organ yang telah dioperasi tetapi juga kesehatan pasien secara
keseluruhan. Oleh karena itu, perawatan juga dilakukan pada sistem tubuh
lainnya, terutama kardiovaskular, sistem kemih, dan sistem pernapasan.
4

Untuk rawat jalan, banyak penyedia kesehatan yang bergantung pada teknologi
baru seperti telekonferensi. Dalam hal ini, dokter melakukan pemeriksaan lanjut
dengan menggunakan media untuk video call seperti Skype. Dengan teknologi ini,
dokter dapat menghubungi lebih banyak pasien kapan saja dan tetap mengikuti
kemajuan mereka, bahkan saat mereka di jalan.

Kemungkinan Komplikasi dan Resiko Perawatan Pasca Bedah

Perawatan pasca bedah tidak menjamin bahwa pasien akan terbebas dari resiko
pembedahan. Ini berarti bahwa pasien masih dapat terkena infeksi, penolakan
organ, perdarahan, bahkan masalah pernafasan yang dapat membahayakan jiwa.
Akan tetapi, tim medis yang telah berpengalaman dan berwawasan dalam
perawatan pasca bedah telah mengetahui cara untuk segera menangani,
mengurangi risiko, dan membantu pasien pulih dari komplikasi ini.
5

Sop Perawatan Luka Post Operasi

Kompetensi : melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan


gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman

Sub kompetensi : perawatan luka

Pengertian : membersihkan luka, mengobati luka, dan menutup kembali luka


dengan tehnik steril

Tujuan

a. Untuk membersihkan luka


b. Mencegah masuknya kuman dan kotoran kedalam luka
c. Memberikan pengobatan pada luka
d. Memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien
e. Mengevaluasi tingkat kesembuhan luka

Indikasi : luka baru maupun luka lama, luka post operasi, luka bersih, luka kotor
prosedur

a. Mengganti balutan kering


1. Tahap pre interaksi
a. Membaca catatan perawat untuk rencana perawatan luka
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat:
1. Seperangkat set perawatan luka steril
2. Sarung tangan steril
3. Pinset 3 (2 anatomis, 1 cirugis)
4. Gunting (menyesuaikan kondisi luka)
5. Balutan kassa dan kassa steril steril
6. Kom untuk larutan antiseptic/larutan pembersih
7. Salep antiseptic (bila diperlukan)
6

8. Depress
9. Larutan pembersih yang diresepkan (betadin)
10. Gunting perban / plester
11. Sarung tangan sekali pakai
12. Plester
13. Bengkok
14. Perlak pengalas
15. Kantong untuk sampah
16. Korentang steril
17. Alcohol 70%
18. Troli/meja dorong
2. Taha orientasi
a. Memberikan salam, memanggil klien dengan namanya
b. Menjelaskan tujuan,prosedur dan lamanya tindakan pada klien /
keluarga
3. Tahap kerja
a. Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya sebelum
kegiatan dimulai
b. Susun semua peralatan yang diperlukan di troly dekat pasien (jangan
membuka peralatan steril dulu)
c. Letakan bengkok di dekat pasien
d. Jaga privasi pasien, dengan menutup tirai yang ada disekitar pasien,
serta pintu dan jendela
e. Mengatur posisi klien, instruksikan pada klien untuk tidak menyentuh
area luka atau peralatan steril
f. Mencuci tangan secara seksama
g. Pasang perlak pengalas
h. Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan plester,
ikatan atau balutan dengan pinset
7

i. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan menariknya dengan


perlahan, sejajar pada kulit dan mengarah pada balutan. Jika masih
terdapat plester pada kulit, bersihkan dengan kapas alcohol
j. Dengan sarung tangan atau piset, angkat balutan,pertahan permukaan
kotor jauh dari penglihatan klie
k. Jika balutan lengket pada luka lepaskan dengan memberikan larutan
steril atau nacl
l. Observasi karakter dan jumlah drainase pada balutan
m. Buang balutan kotor pada bengkok
n. Lepas sarung tangan dan buang pada bengkok
o. Buka bak instrumen steril
p. Siapkan larutan yang akan digunakan
q. Kenakan sarung tangan steril
r. Inspeksi luka, bersihkan luka dengan antiseptik yang diresepkan
s. Pengang kasa yang dibasahi larutan tersebut dengan pinset steril
t. Gunakan satu kasa untuk skali usapan, bersihkan dari area kurang
terkontaminasi ke area terkontaminasi
u. Gerakan dengan tekanan progresif menjauh dari insisi atau tepi luka
v. Gunakan kassa baru untuk mengeringkan luka atau insisi. Usapkan
dengan cara seperti diatas
w. Berikan salp antiseptic bila diresepkan, gunakan teknik seperti
langkah pembersihan
x. Pasang kassa steril kering pada insisi atau luka, gunakan plester diatas
balutan, fiksasi dengan ikatan atau balutan
y. Lepaskan sarung tangan dan buang pada tempatnya
z. Bantu klien pada posisi yang nyaman
8

4. Tahap terminasi
a. Mengevaluasi perasaan klien
b. Menyimpulkan hasil kegiatan
c. Melakukan kontrak kegiatan selanjutya
d. Mengakhiri kegiatan
e. Mencuci dan membersihkan alat
f. Mencuci tangan
5. Dokumentasi
a. Mencatat tanggal dan jam perawatan luka
b. Mencatat kondisi luka

Anda mungkin juga menyukai