Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37-42
minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai Apgar >7 dan tanpa
1
2
14) Testis sudah turun pada anak laki-laki dan genitalia labia mayora telah
16) Refleks morrow sudah baik dimana jika bayi dikagetkan akan
17) Refleks graff sudah baik dimana bila diletakkan suatu benda ke telapak
18) Refleks rooting sudah baik dimana dengan rangsang taktil pada
Saat lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung
menjadi mandiri. Terjadi banyak perubahan yang dialami oleh bayi yang
1) Sistem Pernafasan
3
kali.
duktus arteriosus antara paru dan aorta. Hal ini terjadi akibat pemotongan
a) Pengaturan Suhu
4) Metabolisme Glukosa
4
tertentu. Pada BBL, glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1-2
1) Pencegahan Infeksi
DTT/sterilisasi.
penggunaan nilai Apgar. Penilaian ini perlu untuk menilai bayi apakah
jantung, usaha nafas, tonus otot, warna kulit dan reaksi terhadap
sedang-ringan dengan nilai APGAR 4-6 dan asfiksia berat dengan nilai
APGAR 0-3. Jika dalam 2 menit nilai APGAR tidak mencapai 7, maka
dilakukan pada bayi normal, sedangkan pada bayi gawat perlu dilakukan
cara yaitu dengan alat penjepit plastik, pita dari bahan nilon yang sangat
kuat dan disimpan dalam bungkus steril dan benang katun steril.
jam kontak kulit ke kulit dan bayi selesai menyusu. Pencegahan infeksi
mata tidak efektif jika diberikan lebih dari 1 jam setelah kelahiran.
7) Pemberian Vitamin K
8) Pemberian Imunisasi
Hepatitis B dan DPT diberikan pada umur 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.
Dianjurkan BCG dan OPV diberikan pada saat bayi berumur 24 jam atau
9) Pemeriksaan BBL
kunjungan neonatal yaitu 1 kali pada umur 1-3 hari, 1 kali pada umur 4-7
Pengkajian pada bayi baru lahir dibagi 2 bagian yaitu pengkajian segera
setelah bayi lahir dan pengkajian keadaan fisik untuk memastikan bayi
untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah
kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong
seperti :
b) Gangguan pernafasan.
c) Hipotermia.
d) Infeksi.
9
Menurut Dewi (2011), hubungi dokter atau perwatan segera jika anak
mengalami :
1) Bayi menjadi lesu, tidak mau makan atau memperlihatkan perilaku yang
luar biasa.
6) Bagian putih mata bayi menjadi kuning dan kulit bayi tampak kuning,
coklat/persik.
1) Kejang.
3) Mengantuk/tidak sadar.
4) Merintih.
6) Sianosis sentral.
h. Asuhan neonatal
menjadi 3 yaitu :
sedikitnya 6 jam dan hanya setelah itu jika tidak terjadi masalah medis
dan jika suhunya 36,50C. Bungkus bayi dengan kain yang kering dan
(1) Gunakan tempat tidur yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan
(3) Telinga : periksa dalam hubungan letak dengan mata dan kepala
(10) Perut : bentuk, penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis,
(13) Tungkai dan kaki : gerakan normal, tampak normal, jumlah jari.
atau lubang.
tanda lahir.
kulit biru atau kuning, suhu terlalu panas atau terlalu dingin ,
mengeluarkan cairan.
12
(18) Lakukan perawatan tali pusat pertahankan sisa tali pusat dalam
secara longgar, lipatlah popok di bawah tali pusat, jika tali pusat
terkena kotoran tinja, cuci dengan sabun dan air bersih dan
(4) Memberikan ASI bayi harus disusukan minimal 10-15 kali dalam 24
B. Manajemen Kebidanan
Menurut Varney (2007), manajemen varney adalah kerangka atau pola pikir
a. Data subjektif
1) Biodata
2) Keluhan utama
dan riwayat KB
14
sistemik
olahraga dan rekreasi, personal hygiene, prilaku hidup sehat dan pola
hubungan seksual
b. Data objektif
tanda vital
3) Pemeriksaan penunjang
yang benar terhadap diagnosis atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan
intervensi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang
spesifik.
potensial ini menjadi benarbenar terjadi. Pada langkah ini perlu dilakukan
oleh bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan
rencana asuhan harus mengacu pada diagnosis masalah asuhan serta kebutuhan
yang sesuai dengan kondisi klien. Pada langkah ini, informasi atau data dasar
yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Selain itu, rencana asuhan yang
menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah diidentifikasi dari kondisi
klien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga dari kerangka
efisien dan aman, dapat dilakukan oleh bidan dan sebagian oleh klien/tim
meningkatkan mutu dan asuhan klien. Dalam situasi ketika bidan berkolaborasi
tersebut.
7. Langkah VII : Mengevaluasi Pada langkah ini dilakukan evaluasi keaktifan dan
C. Pendokumentasiaan
hasil laboratorium dan test diagnostik lainnya yang dirumuskan dalam data
interpretasi data subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi yaitu Diagnosa
masalah, Anitisipasi Masalah Potensial dan Perlunya tindakan segera oleh bidan
dan 7 Varney.
17
DAFTAR PUSTAKA
Dewi. (2011). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika.
JNPK_KR. (2008). APN. Yayasan Bina Pustaka Prawiroharjo. Jakarta.
Maryunani. (2012). Buku Asuhan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah. (BBLR).
Jakarta: Trans Info Media; 2012
Rukiyah, Ai Yeyeh.( 2013). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Trans Info.
Simatupang. (2008). Penerapan Unsur-Unsur Manajemen Praktik Kebidanan. Jakarta :
Arwana Indah ; 2008.
Varney. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC.