Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH MIKROBIOLOGI FARMASI

Deteksi Escherichia coli O157:H17 pada Feses Penderita Diare Akibat


Konsumsi Daging Sapi Tercemar

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi Farmasi dengan

Dosen Pengampu Ibu Dra. apt, Putranti Adirestu, M.S.

Disusun Oleh:

Nahda Fadilla Rudianto (3311201065)

Fazrina Aprilia (3311201070)

Ismi Oktaviani Mulyana (3311201072)

Sely Bonita (3311201080)

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI
Pendahuluan hemorraghic colitis (HC) dan hemolytic
uremic syndrome (HUS).
Latar Belakang
Diare merupakan salah satu penyebab
Bakteri merupakan kelompok organisme utama kematian balita di negara berkembang.
yang tidak mempunyai membrane inti sel Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri
serta bersifat mikroskopik yaitu berukuran salah satu contohnya adalah bakteri
sangat kecil, bakteri sendiri memiliki peran Escherichia coli O157:H7. Penelitian ini
yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. bertujuan mendeteksi bakteri Escherichia
Bakteri sendiri memiliki beberapa jenis ada coli O157:H7 pada feses penderita diare
kelompok bakteri yang kaya akan manfaat dengan metode kultur dan PCR,
dan ada juga kelompok bakteri yang membandingkan hasil pemeriksaan antara
menyebabkan penyakit yang kerap disebut kultur dan PCR dalam mendeteksi bakteri
pathogen. Salah satu bakteri patogen kerap di Escherichia coli O157:H7 pada sampel feses
jumpai dalam olahan pangan. Terdapat penderita diare dan mengetahui sensitivitas
beberapa klasifikasi bakteri, salah satunya dan spesifitas metode PCR dalam mendeteksi
adalah bakteri anteri patogen yang banyak bakteri Escherichia coli O157:H7 pada
menyebabkan penyakit pada saluran sampel feses penderita diare.
pencernaan pada manusia lebih dari 80%
bakteri perusak ada makanan disebabkan Berdasarkan latar belakang diatas,
oleh bakteri anteri patogen. didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:

Bakteri entri pathogen merupakan bakteri 1. Bagaimana Escherichia coli


yang terkenal umum menginfeksi saluran menginfeksi manusia?
pencernaan baik hewan ataupun 2. Bagaimana daging sapi bisa tercemar
manusia.bakteri tersebut banyak ditemukan oleh Escherichia coli?
di olahan pangan seperti makanan dan juga 3. Bagaimana deteksi Escherichia coli
minuman yang telah terkontaminasi. Bakteri pada feses manusia?
tersebut memiliki beberapa sifat salah Tujuan yang ingin dicapai dalam
satunya merupakan bakteri gram negative penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
dan bakteri ini sangat umum menyebabkan 1. Untuk mengetahui cara Escherichia
penyakit cerna. Bakteri entri pathogen coli menginfeksi manusia.
mencakup banyak family salah satunya 2. Untuk mengetahui bagaimana daging
bakteri Escheria colli. sapi bisa tercemar oleh Escherichia
Escherichia coli O157:H7 adalah coli.
penyebab penting foodborne disease di 3. Untuk mendeteksi Escherichia coli
banyak negara. Infeksi pada manusia oleh pada feses manusia.
bakteri Escherichia coli O157:H7 sering Dalam hasil penelitian ini, diharapkan
dihubungkan dengan konsumsi daging sapi penulis mampu memberikan pemahaman
yang kurang matang dan dapat menyebabkan kepada masyarakat luas, terkait penyakit
diare berdarah, nekrosis jaringan usus,
yang disebabkan oleh bakteri Escherichia Sapi Perah Depok dan Peternakan Sapi Perah
coli. Batutulis Kota Bogor. Dalam penelitian
tersebut didapatkan hasil daging sapi yang
Pembahasan bersal dari RPH Cibinong dan RPH Kota
Menurut K. A. Bettlelheim (dalam Bogor menunjukkan hasil positif 100%
Zakia Bakri et al, 2015), Escherichia coli terkontaminasi Escherichia coli O157:H7.
merupakan bakteri komensal, patogen Penelitian ini dilakukan di
intestinal dan patogen ekstraintestinal yang Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
dapat menyebabkan infeksi traktus urinarius, Kedokteran Universitas Andalas Padang dari
meningitis, dan septicemia. Sebagian besar Januari 2012 sampai Juni 2012. Sampel pada
dari bakteri Escherichia coli berada dalam penelitian ini adalah bagian dari daging sapi
saluran pencernaan hewan maupun manusia yang sering dikonsumsi manusia dan diambil
dan meruakan flora normal namun ada yang dari semua sapi yang dipotong pada hari saat
bersifat patogen yang dapat menyebabkan pengambilan sampel di RPH Lubuk Buaya.
diare pada manusia.
Escherichia coli O157:H7 biasanya
Infeksi Escherichia coli O157:H7 ditemukan dalam saluran pencernaan sapi
pada manusia bersifat verotoksigenik telah dan tidak menyebabkan sapi tersebut
menyebabkan 16.000 kasus penyakit melalui menderita sakit. Keberadaan Escherichia coli
makanan (Food Borne Diseases) dan 900 O157:H7 pada daging sapi yang akan
orang meninggal per tahun di AS (Sartika et didistribusikan pada masyarakat menandakan
al, 2005, dalam Zakia Bakri et al, 2015). syarat kesehatan makanan tidak terpenuhi.
Infeksi bakteri Escherichia coli O157:H7 Menurut SNI 7388:2009 tentang Batas
pada manusia ditandai dengan manifestasi Maksimum Cemaran Mikroba dalam Pangan,
klinis yang luas mulai dari tanpa batas dosis infeksi untuk bakteri Escherichia
menunjukkan gejala klinis atau asimtomatis coli O157:H7 adalah 10-100 cfu/mL.
sampai terlihat adanya diare berdarah atau
tanpa berdarah (Dutta et al, 2011; Peter et al, Penelitian mengenai deteksi bakteri
2011, dalam Zakia Bakri et al, 2015). Escherichia coli dilakukan oleh Zakia Bakri
Escherichia coli O157:H7 merupakan et al pada tahun 2014. Penelitian ini
penyebab utama food borne disease. Infeksi dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daya
pada manusia oleh bakteri Escherichia coli dan Rumah Sakit Labuang Baji selama bulan
O157:H7 sering dihubungkan dengan Juni sampai desember 2014. Identifikasi dan
konsumsi daging sapi yang kurang matang. deteksi bakteri Escherichia coli O157:H7
dilaksanakan di Laboratorium Biologi
Di Indonesia, penelitian tentang Molekuler dan Immunologi Bagian
kontaminasi bakteri Escherichia coli Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
O157:H7 telah dilakukan oleh Sartika et al Universitas Hasanuddin. Penelitian ini
pada tahun 2005 di Rumah Potong Hewan dilakukan pada bulan juni sampai november
Cibinong, Rumah Potong Hewan kota Bogor, 2014. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen,
Peternakan Sapi Perah Kukusan, Peternakan untuk mendeteksi keberadaan bakteri
Escherichia coli O157:H7 pada feses bakteri Escherichia coli lain, sedangkan
penderita diare. pertumbuhan bakteri lain dihambat

Populasi penelitian ini adalah semua Tabel 1. Identifikasi bakteri Escherichia coli
pasien diare rawat inap di Rumah Sakit O157:H7 dengan medium CHROMagar
Labuang Baji dan Rumah Sakit Umum Daya. O157
Sampel penelitian adalah 28 feses pasien
Nomor Bagian Jumlah Jumlah
diare anak. Pengambilan sampel sesuai
Sapi Tubuh yang Koloni
dengan angka kejadian di Rumah Sakit
yang Dijadikan (cfu/mL)
dengan memperhatikan kriteria inklusi dan
Dijadikan Sample
eks. Pemeriksaan sampel feses dilaksanakan
Sampel (gram)
di Laboratorium Biologi Molekuler dan
Sapi 1 Paha 10 gram 8.300
Immunologi Bagian Mikrobiologi Fakultas
Depan
Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Sapi 2 Usus 10 gram 141.100
Pemeriksaan sampel feses dilakukan dengan
Sapi 3 Limpa 10 gram -
metode kultur dan PCR. Identifikasi bakteri
Sapi 4 Daging 10 gram 16.600
dilakukan dengan metode kultur dan
Punggung
disesuaikan dengan buku identifikasi bakteri
Sapi 5 Lidah 10 gram -
sedangkan deteksi molekuler dilakukan
Sapi 6 Daging 10 gram 16.600
dengan metode PCR.
Paha
Analisis Masalah Belakang
Sapi 7 Babat 10 gram 2490
Untuk penelitian daging sapi tercemar
Sapi 8 Paru 10 gram -
telah dilakukan terhadap sepuluh sampel Sapi 9 Daging 10 gram 8.300
yang diisolasi pada medium CHROMagar,
dada
didapatkan tujuh sampel (70%) positif
Sapi 10 Usus 10 gram 1.660
terkontaminasi bakteri Escherichia coli
O157:H7 seperti yang disajikan pada table 1.
Hal ini ditunjukkan oleh koloni berwarna Pada penelitian ini, ditemukan
ungu yang tumbuh pada medium kontaminasi bakteri Escherichia coli
CHROMagar O157. O157:H7 pada tujuh sampel sapi, yaitu sapi 1,
sapi 2, sapi 4, sapi 6, sapi 7, sapi 9, dan sapi
Sebagaimana yang dilaporkan
10 dengan jumlah koloni (CFU/mL) secara
Marlina (dalam Rizki et al, 2016)
berurutan 8.300, 141.100, 16.600, 16.600,
CHROMagar O157 merupakan medium
2.490, 8.300, 1.660. Adanya perbedaan
identifikasi yang sangat selektif yang hanya
jumlah koloni antar sampel sapi disebabkan
dapat mengidentifikasi bakteri Escherichia
oleh beberapa faktor yang menjadi sumber
coli saja. Medium ini mengandung bahan
kontaminasi bakteri Escherichia coli
kromogenik yang akan memberikan warna
O157:H7 seperti berikut:
ungu untuk bakteri Escherichia coli O157:H7
dan warna biru metalik untuk pertumbuhan
1. Kontaminasi silang antara tangan IMVIC dan TSIA untuk menegaskan bahwa
pemotong hewan, yang sebelumnya koloni yang tumbuh merupakan isolat
telah terkontaminasi, dengan daging Escherichia coli O157:H7. Hasil Uji
yang akan dipotong. biokimia menunjukkan koloni isolat
2. Alat yg dipakai untuk memotong Escherichia coli O157:H7 pada medium
daging sapi, yang sebelumnya juga TSIA (+), Metyl Red (+), VP (-), Urea (-),
telah terkontaminasi menjadi sarana Sitrat (-), uji fermentasi laktosa, glukosa,
untuk bakteri Escherichia coli sukrosa dan mannitol (+). Jenis bakteri yang
O157:H7 berpindah tempat ke daging berhasil diidentifikasi pada sampel feses
sapi yang akan dipotong. dengan metode kultur yaitu bakteri
3. Lantai tempat pemotongan daging Enterobacter agglomeran sebanyak 16 isolat
yang juga telah terkontaminasi (57,14%), bakteri Alcaligenes faecalis
mengakibatkan daging baru yang sebanyak 1 isolat (3,57%), bakteri
akan dipotong juga akan Escherichia coli O157:H7 sebanyak 9 isolat
terkontaminasi. (32,14%), bakteri Klebsiella sp sebanyak 1
isolat (3,57%) dan bakteri Proteus vulgaris
sebanyak 1 isolat (3,57%). Hasil uji PCR
Untuk penelitian deteksi Escherichia coli
memperlihatkan pita fragmen DNA dengan
pada feses manusia ini melibatkan 28
ukuran 239 bp Hal ini menunjukkan bahwa
penderita diare. Terdiri dari perempuan
pada sampel terdapat bakteri Escherichia coli
sebanyak 10 (35,71 %) dan laki-laki
O157:H7 sedangkan pada sampel yang tidak
sebanyak 18 orang (64,29%) dengan usia
menunjukkan pita fragmen DNA
termuda 3 bulan dan tertua 7 tahun, yang
menunjukkan bahwa tidak ditemukan bakteri
terbanyak umur antara range 1-7 tahun 15
Escherichia coli O157:H7 (Gambar 1 dan 2).
orang (53,57%). Dari data klinik sebagian
Dari 28 sampel feses yang diuji dalam
besar pasien mengalami gejala dengan
penelitian ini, sebanyak 13 (46,42%)
frekuensi muntah sebanyak (78,57 %),
terdeteksi bakteri Escherichia coli O157:H7
demam sebanyak (71,49%), gejala dengan
dengan menggunakan metode PCR namun
perut kejang sebanyak (3,57 %), sakit perut
tidak terdeteksi dengan metode kultur.
(10,72%), gejala dengan dehidrasi ringan
Sebanyak 9 (32,14%) sampel terdeteksi
hingga sedang sebanyak (35,72%), tinja
bakteri Escherichia coli O157:H7 dengan
encer sebanyak (64,29%), dan tinja dengan
menggunakan metode kultur. Disimpulkan
lender (17,86%).
bahwa PCR memiliki tingkat sensivitas 100 %
Hasil identifikasi dengan metode kultur dan spesifitasnya adalah 78 %.
menunjukkan koloni yang tumbuh pada
medium Mac Conkey Agar tampak
berbentuk bulat, tepi rata, permukaan halus
dengan warna koloni. Koloni bakteri yang
dicurigai sebagai bakteri Escherichia coli
O157:H7 kemudian dilakukan uji biokimia
Daftar Pustaka

http://scholar.unand.ac.id/5417/2/1.%20BA
B%201.pdf

http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/52435abf
763dcb5a297f0901f4eec515.pdf

http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/arti
cle/view/586
Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa


dari 28 sampel feses anak berumur 0-14
tahun yang di diagnosis diare, diperoleh 6
sampel positif (21.42%). Escherichia coli
O157:H7 dengan metode kultur dan 13
sampel (46,43%) positif bakteri Escherichia
coli dengan metode PCR. Tidak dapat diuji
sensitivitas dan spesifitas penelitian ini. Perlu
penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel
yang lebih banyak terutama pada pasien anak
anak.

Berdasarkan penelitian ini dapat


disimpulkan juga bahwa 70% dari sampel
daging sapi yang berasal dari RPH Lubuk
Buaya terkontaminasi bakteri Escherichia
coli O15:H7. Escherichia coli O15:H7 telah
melewati batas dosis infeksi yaitu 10-100
CFU/mL.

Anda mungkin juga menyukai