6885 19120 1 PB
6885 19120 1 PB
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas – Vol. 4, No. 2, April 2020
ABSTRAK
Penyediaan sarana infrastruktur air minum non PDAM merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan jumlah pelayanan air bersih bagi masyarakat di wilayah pedesaan
dan pinggiran kota. Upaya peningkatan penyediaan air minum dilakukan dengan
membangun tandon air berkapasitas 11.000 liter di RW 03 Kelurahan Sukaresmi,
Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Namun pada masa layannya struktur kolom tandon
air mengalami defleksi sebesar 7cm pada bagian ujung atasnya. Maka perlu dilakukan
evaluasi struktur bangunan tandon air eksisting dengan analisis ulang. Permodelan dan
analisis struktur dilakukan dengan program ETABS v.9.7.2 merujuk kepada SNI 1727-
2013, SNI 2847-2013, SNI 1726-2012. Hasil analisis struktur eksisting menunjukan
elemen struktur kolom yang miring mengalami over strength (O/S), dengan demikian
struktur kolom tidak aman terhadap berbagai kombinasi pembebanan yang telah
ditetapkan dan tidak mampu lagi menahan beban struktur diatasnya. Berdasarkan hasil
analisis, alternatif metode perbaikan/perkuatan struktur dapat dilakukan dengan metode
perkuatan concrete jacketing menggunakan mutu beton pembungkus 20,97 MPa,
penambahan tulangan longitudinal diberikan 12D16 dengan sengkang Ø10-150, dan
metode perkuatan dengan menambahkan profil baja WF 200.150.6.9 Estimasi biaya
untuk pelaksanaan pekerjaan perkuatan dengan metode penambahan profil baja WF
200.150.6.9 lebih tinggi jika dibandingkan dengan metode concrete jacketing yaitu
dengan kenaikan harga sebesar Rp 19,473,168 atau 52,47%.
Kata Kunci : manajemen infrastruktur, pemeliharaan infrastruktur, rehabilitasi
infrastruktur, kolom miring, evaluasi struktur, perkuatan, ETABS
PENDAHULUAN
Prihadi, dkk (2019) memanfaatkan potensi air hujan sebagai sumber air minum dengan
menggunakan metode Pemanenan Air Hujan (PAH), air yang jatuh pada luasan atap rumah
ditampung pada tangki dan selanjutnya air difilter untuk dijadikan air minum. Untuk
menghasilkan air bersih yang memenuhi persyaratan Permenkes tahun 2010, modifikasi filter
air hujan di desain sesuai dengan kebutuhan tiap rumah di Dusun Mulyosari Kabupaten Malang.
Selain itu, salah satu solusi dalam penyediaan prasarana dan sarana air bersih bagi masyarakat
di wilayah pedesaan dan pinggiran kota adalah penyediaan Infrastruktur Air Minum Non
PDAM. Fasilitas ini juga sudah diterapkan di Malang (Prihadi, Yulistyorini & Mujiyono, 2019).
107
(e)ISSN 2615-1847 (p)ISSN 2615-1839
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas – Vol. 2, No. 2, April 2020
TINJAUAN LITERATUR
Amri (2006) membagi beberapa klasifikasi tingkat kerusakan secara umum pada struktur
bangunan gedung maupun non gedung yang dapat ditentukan dengan melakukan pengamatan
di lapangan. Klasifikasi tingkat kerusakan bangunan bisa dilihat pada Tabel 1.
108
(e)ISSN 2615-1847 (p)ISSN 2615-1839
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas – Vol. 4, No. 2, April 2020
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian dilaksanakan pada bangunan tandon air kapasitas 11.000 liter yang
terletak di RT 03 RW 03 Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Waktu
penelitian dimulai dari bulan Oktober 2019 sampai dengan bulan Januari 2020. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini berupa evaluasi berdasarkan kondisi struktur kolom eksisting
tandon air yang mengalami defleksi sebesar 7 cm pada bagian ujung atasnya. Tahapan
penelitian yang pertama adalah studi literatur yaitu kegiatan yang berkenaan dengan
pengumpulan data pustaka. Tahapan kedua berupa pengumpulan data sekunder dari instansi
terkait yaitu Dinas PUPR Kota Bogor, Kelurahan Sukaresmi dan BKM Sukaresmi. Tahapan
ketiga yaitu pengumpulan data primer mengenai kemiringan kolom struktur eksisting bangunan
tandon air dan pengujian kuat tekan beton dengan hammer test. Langkah selanjutnya dilakukan
analisis struktur dengan menggunakan bantuan program ETABS v9.7.2. Perencanaan dan
permodelan struktur merujuk kepada SNI 1727-2013 (Pembebanan), SNI 2847-2013
(Persyaratan Beton Struktur) dan SNI 1726-2012 (Perencanaan Ketahanan Gempa).
109
(e)ISSN 2615-1847 (p)ISSN 2615-1839
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas – Vol. 2, No. 2, April 2020
ANALISIS PENELITIAN
Bentuk Struktur Tandon Air
Fungsi bangunan merupakan infrastruktur prasarana air bersih, dengan kolom tunggal
berukuran Ø60cm, dengan ukuran balok 50x30 dan tebal pelat lantai 12cm. Saat ini kondisi
struktur kolom mengalami defleksi sebesar 7 cm pada ujung atasnya. Kondisi struktur tandon
air dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.
110
(e)ISSN 2615-1847 (p)ISSN 2615-1839
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas – Vol. 4, No. 2, April 2020
111
(e)ISSN 2615-1847 (p)ISSN 2615-1839
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas – Vol. 2, No. 2, April 2020
112
(e)ISSN 2615-1847 (p)ISSN 2615-1839
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas – Vol. 4, No. 2, April 2020
113
(e)ISSN 2615-1847 (p)ISSN 2615-1839
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas – Vol. 2, No. 2, April 2020
114
(e)ISSN 2615-1847 (p)ISSN 2615-1839
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas – Vol. 4, No. 2, April 2020
115
(e)ISSN 2615-1847 (p)ISSN 2615-1839
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas – Vol. 2, No. 2, April 2020
Jumlah 16,037,705.00
PPN 10% 1,603,770.00
Jumlah Total 17,641,475.50
116
(e)ISSN 2615-1847 (p)ISSN 2615-1839
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas – Vol. 4, No. 2, April 2020
Jumlah 33,740,585.00
PPN 10% 3,374,058.50
Jumlah Total 37,114,643.50
117
(e)ISSN 2615-1847 (p)ISSN 2615-1839
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas – Vol. 2, No. 2, April 2020
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Struktur kolom eksisting tandon air dapat dipastikan tidak tegak lurus dan mengalami
defleksi sebesar 7 cm pada bagian ujung atasnya, hasil analisis menunjukan kolom
tidak mampu untuk menahan gaya aksial dan momen yang terjadi.
2. Beberapa alternatif metode perkuatan yang dapat dilakukan yaitu:
a. Metode perkuatan concrete jacketing dengan mutu beton pembungkus digunakan
20,97 MPa, penambahan tulangan longitudinal diberikan 12D16 dengan sengkang
Ø10-150.
b. Metode perkuatan dengan menambahkan profil baja WF 200.150.6.9
3. Perbandingan biaya metode concrete jacketing dan penambahan profil baja WF
200.150.6.9 menunjukan bahwa biaya penambahan profil baja WF 200.150.6.9 lebih
tinggi jika dibandingkan dengan metode concrete jacketing yaitu dengan kenaikan
harga sebesar Rp 19,473,168 atau 52,47%.
DAFTAR PUSTAKA
Lutfi, M. & Subtoni. (2017). “Kajian Struktur Bangunan Akibat Penurunan Mutu Beton pada
Kolom Terpasang (Studi Kasus: SDN 01 Cikaret Kabupaten Bogor)”. Jurnal Rekayasa
Sipil ASTONJADRO. Vol. 6, No. 2, Desember 2017, Hal : 115-129.
Lutfi, M. & Juniansyah, P.F. (2017). “Analisis Biaya dan Waktu Metode Retrofitting pada
Struktur Bangunan Dua Lantai (Studi Kasus: SDN Cikaret 01 Kabupaten Bogor)”. Jurnal
Rekayasa Sipil ASTONJARDO. Vol. 6, No. 1, Juni 2017, Hal: 15-17.
Amri, Sjafei. (2006). Teknologi Audit Forensik, Repair dan Retrofit untuk Rumah & Bangunan
Gedung. Yayasan Jonh H-Tech Idetama. Jakarta.
Triwiyono, A. (2006). “Perbaikan dan Perkuatan Struktur Beton Pasca Gempa dengan FRP”.
Makalah Seminar Perkembangan Standard dan Methodologi Konstruksi Tahan Gempa.
Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia. Medan.
Christiawan, Ignatius (2011). “Perkuatan (Strengthening) Struktur Kolom Dengan Metoda
Penambahan Tulangan”. Gema Teknologi. Vol. 16, No. 2, Hal. : 135-140.
Tjitradi, Darmansyah (2018). “Penyelidikan Perbaikan Bangunan Miring (Studi Kasus Struktur
Bangunan Rumah Tinggal di Kotabaru)”. Buletin Profesi Insinyur. Vol. 1, No. 1, Hal. :
1-4.
Aswin, Muhammad. (2010). “Nilai Over Strength Factor pada Balok Beton Bertulang yang
Menggunakan Serat Bendrat dan Tulangan Baja yang Sudah Mengalami Pembengkokan
(Kajian Analitis dan Eksperimental)”. Jurnal Rekayasa Struktur & Infrastruktur. Vol. 4,
No. 1, Hal: 44-54.
Soemitro, R.A.A. & Suprayitno, H. (2018). “Preliminary Reflextion on Basic Principle of
Infrastructure Asset Management”. Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas,
Vol.2, No. 1, Maret 2018, Hal: 1-9.
Soenaryo, A., Taufik, M.H., & Hendra, S. (2009). “Perbaikan Kolom Beton Bertulang
Menggunakan Concrete Jacketing dengan Prosentase Beban Runtuh yang Bervariasi”.
Jurnal Rekayasa Sipil. Vol. 3, No. 2, Hal. : 91-100.
Suprayitno, H. & Soemitro, R.A.A. (2018). “Pemikiran Awal tentang Konsep Dasar
Manajemen Aset Fasilitas”. Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, Vol. 2,
Sup. 1, Juni 2018, Hal: 1-14.
Prihadi, L.R., Yulistyorini, A., & Mujiyono. (2019). “Desain Sistem Pemanenan Air Hujan
Pada Rumah Hunian di Daerah Karst Kabupaten Malang. Jurnal Manajemen Aset
Infrastruktur & Fasilitas, Vol. 3, No. 1, Maret 2019, Hal: 59-74.
118
(e)ISSN 2615-1847 (p)ISSN 2615-1839
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas – Vol. 4, No. 2, April 2020
Soeharto, Iman. (1997). Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional. Erlangga.
Jakarta.
SNI 1726-2012. SNI 1726-1012 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.
SNI 2847-2013. SNI 2847-2013 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan
Gedung.
SNI 1727-2013. SNI 1727-2013 tentang Beban Minimum untuk Perencanaan Bangunan
Gedung dan Struktur Lain.
SNI 1729-2015. SNI 1729-2015 tentang Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural.
119
(e)ISSN 2615-1847 (p)ISSN 2615-1839
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas – Vol. 2, No. 2, April 2020
120