Anda di halaman 1dari 8

Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005 Sari Pediatri, Vol. 7, No.

2, September 2005: 85 - 92

Kecerdasan Majemuk pada Anak


Kadek Suarca, Soetjiningsih, IGA. Endah Ardjana

Kecerdasan majemuk pertama kali diperkenalkan tahun 1983 oleh Howard Gardner di
Harvard School of Education and Harvard Project Zero. Teori ini membantah tes seperti
contoh Stanford Binet Test yang dikatakan sebagai hitungan tradisional yang tidak
adekuat menilai kecerdasan. Menurut Gardner, kecerdasan melebihi dari hanya sekedar
IQ (Intelligence Quotient) karena IQ yang tinggi tanpa ada produktifitas bukan
merupakan kecerdasan yang baik. Anak harus dinilai berdasarkan apa yang mereka
dapat kerjakan bukan apa yang tidak dapat mereka kerjakan. Kecerdasan didefinisikan
sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah dan memiliki nilai lebih dalam sebuah
kultur masyarakat. Kecerdasan adalah potensi biopsikologikal untuk mengolah informasi
sehingga dapat memecahkan masalah, menciptakan hasil baru yang menambah nilai-
nilai budaya setempat. Pandangan baru ini sangat berbeda dengan pandangan lama
yang selalu mengandalkan dua penilaian yaitu verbal dan komputasional. Delapan macam
kecerdasan itu antara lain, (1) Kecerdasan linguistik, (2) Kecerdasan logika-matematika,
(3) Kecerdasan gerak tubuh, (4) Kecerdasan musikal, (5) Kecerdasan visual-spasial, (6)
Kecerdasan interpersonal, (7) Kecerdasan intrapersonal, dan (8) Kecerdasan naturalis.

Kata kunci: kecerdasan majemuk, Intelligence Quotient (IQ).

K
ecerdasan1 pada mulanya diartikan dalam inteligensia dengan membuat formula suatu tes untuk
bahasa sehari-hari sebagai kemampuan mengukur kapasitas belajar yang disebut sebagai
untuk menyelesaikan persoalan-persoalan Intelligence Quotient atau tes IQ. Kemudian psikolog
praktis,1 dan terdapat persepsi bahwa kemampuan LM Terman (1877-1956) dari Stanford, Amerika
untuk belajar berasal dari kapasitas kognitif. Serikat mengadaptasi dan menstandardisasi tes IQ
Selanjutnya, makna ini harus diperluas dan lebih tersebut pada anak-anak di Amerika pada tahun 1916,
fundamental karena pada dasarnya kecerdasan dan yang kemudian disebut sebagai tes Stanford-Binet.
aspek kognitif tak terpisahkan dari aktifitas pikiran atau David Wechsler (1939) membuat Wechsler Adult
kesadaran manusia secara utuh dalam hubungannya Intelligence Scale (WAIS) dan telah direvisi berkali-kali
dengan aspek-aspek diri manusia seutuhnya serta sebagai WAIS-R dan Wechsler Intelligence Scale for
interaksinya dengan lingkungannya.1,2 Alfred Binet Children-R (WISC-R).1-4 Tes Binet pada dasarnya
pada tahun 1905 dan 1911 meneliti cara mengukur mengetahui kemampuan intelektual siswa dalam
jangka pendek, tetapi ternyata digunakan juga untuk
menentukan ranking siswa. Hasil tes IQ hanya
Alamat korespondensi: mempunyai kontribusi 25% terhadap kemampuan
Dr. Kadek Suarca, Prof. dr. Soetjinigsih, SpA(K), IBCLC, seseorang yang sesungguhnya dan IQ hanya ber-
Dr. IGA Endah Ardjana, SpKJ kontribusi 30% dalam prestasi kerja seseorang.2,4
Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Univ. Udayana/
RS Sanglah, Denpasar
Howard Gardner di Harvard School of Education
Jl. Pulau Nias Denpasar Bali and Harvard Project Zero tahun 1983 telah men-
Telp/Fax. 0361-244038/224556 cetuskan teori kecerdasan majemuk yang menolak teori

85
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005

lama tentang kecerdasan dan mengatakan bahwa tes mengendalikan pikiran bawah sadar dan emosi, dan
seperti tes Stanford Binet atau SAT untuk ujian masuk hal-hal yang intuitif (imajinasi) berupa lamunan
sebuah sekolah sebagai hitungan tradisional yang tidak maupun visualisasi, kesadaran spasial seperti dimensi
adekuat menilai kecerdasan atau ketangkasan. Anak- atau gambaran global, warna, merasakan, bermusik
anak harus dinilai dari apa yang dapat mereka lakukan (irama), menari, melakukan hal-hal reaktif, dan
bukan menilai bagaimana mereka dapat melakukan. sebagainya.5,6,14 Orang yang memanfaatkan kedua
Teori kecerdasan majemuk adalah cara untuk mengerti belahan otak ini cenderung seimbang dalam setiap
kecerdasan melalui beberapa aspek (pluralized way to aspek kehidupannya.5
understanding intellect) 2,7,8 yang meliputi 8 jenis Persambungan antar sel-sel otak (neuron) sangat
kecerdasan yang terdiri dari kecerdasan linguistik, penting bagi perkembangan mental seseorang, karena
kecerdasan logika-matematika, kecerdasan visual merupakan kekuatan dasar utama dari terjaminnya
spasial, kecerdasan gerak tubuh, kecerdasan musikal, pengembangan proses belajar dan pengembangan
kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan potensi mental seluruh hidup pemiliknya. Makin
kecerdasan naturalis.2-12 banyak dan luas neuron yang saling berhubungan maka
semakin banyak asosiasi yang dapat dibentuk dan
kombinasi yang dibentuk. Ini membuat anak semakin
Peranan Otak Dalam Kecerdasan cerdas dan kreatif.14

Menurut teori The Triune Brain Model yang diper-


kenalkan oleh Dr Paul MacLean dinyatakan bahwa Pengertian Kecerdasan
lapisan otak manusia sebenarnya merupakan per-
kembangan evolusi tiga tingkat kehidupan yaitu Dalam pandangan lama ada beberapa pengertian
reptilian brain, limbic brain dan neokorteks (the thinking tentang kecerdasan. Kecerdasan menurut Steven J.
brain). Neokorteks merupakan lapisan paling muda Gould dari Harvard (1994) adalah kapasitas mental
dan berada paling luar dari kedua lapisan tersebut.5,13 umum yang meliputi kemampuan untuk memberikan
Bagian reptilian brain bertanggung jawab terhadap alasan, membuat rencana, memecahkan masalah,
fungsi sensorik dan pengontrol fungsi organ vital. berpikir abstrak, menghadapi ide yang kompleks,
Limbic brain bertanggung jawab terhadap hal yang belajar dari pengalaman, dan dapat diukur dengan tes
bersifat kognitif dan emosional, dan tempat untuk IQ yang tidak dipengaruhi oleh budaya dan genetik
menyimpan perasaan kita, pengalaman manusia yang yang berperan besar. Secara bertahap IQ distabilkan
menyenangkan, memori manusia, kemampuan belajar selama masa anak, dan setelah masa itu hanya sedikit
manusia, dan juga mengatur bioritme manusia. perubahannya.2,3, Menurut David Wechsler, inteligensi
Neokorteks membentuk 80% dari seluruh masa otak adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan
dan terbungkus di bagian atas dan sisi sistem limbik. proses berfikir secara rasional. Oleh karena itu
Menurut Dr Roger Sperry dikutip dari Pangalila14, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung
kedua belahan korteks merupakan lokasi dari fungsi melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan
intelektual tertentu. Neokorteks mengatur pesan yang nyata yang merupakan manifestasi dari proses berfikir
diterima melalui penglihatan, pendengaran dan sensasi rasional itu. 15,16 Definisi yang mudah dimengerti
tubuh serta mengatur penalaran, berfikir secara adalah kemampuan untuk mengerti ide yang
intelektual, pembuatan keputusan, perilaku waras, kompleks, mampu beradaptasi dengan efektif terhadap
bahasa, kendali motorik sadar dan penciptaan gagasan lingkungannya, mampu belajar dari pengalaman,
non verbal. 5,13,14 mampu melaksanakan tugas dalam berbagai macam
Neokorteks dibagi menjadi belahan hemisfer kiri situasi, mampu mengatasi hambatan dengan meng-
dan kanan. Belahan otak kiri mengatur badan, mata, gunakan pikirannya.3
dan telinga bagian kanan. Bagian ini berperan dominan Howard Gardner mengembangkan konsep
dalam berfikir logika dan rasional, menganalisis, penilaian kecerdasan melalui kecerdasan majemuk
berbicara (bahasa) serta berorientasi pada waktu dan dengan memandang manusia tidak hanya berdasarkan
hal-hal yang terinci. Belahan otak kanan mengontrol skor standar semata melainkan dengan ukuran
badan, mata dan telinga bagian kiri. Otak kanan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi

86
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005

dalam kehidupan manusia, kemampuan untuk tempat, tanggal atau hal-hal kecil, menikmati membaca
menghasilkan persoalan baru untuk diselesaikan, buku di waktu senggang, mengeja kata-kata dengan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau tepat dan mudah, menyukai pantun lucu dan
memberikan penghargaan dalam budaya seseorang.2,9,11 permainan dengan kata-kata, menikmati mendengar
Kecerdasan majemuk didasari oleh dua hal penting kata-kata lisan, mempunyai kosa kata yang luas untuk
yaitu faktor biologi dan faktor budaya. Dalam studi anak seusianya, unggul dalam pelajaran sekolah yang
neurobiologi disebutkan bahwa belajar adalah outcome melibatkan membaca atau menulis.17
dari adanya modifikasi yang terjadi pada hubungan
sinaps antar sel.
Ada berbagai kecerdasan yang tidak hanya dilihat Kecerdasan Logika Matematika
dari segi linguistik dan logika. Bagi Gardner tidak ada
anak yang bodoh atau pintar; yang ada adalah anak Kecerdasan logika matematika pada dasarnya
yang menonjol dalam salah satu atau beberapa jenis melibatkan kemampuan untuk menganalisis masalah
kecerdasan. Dalam menilai dan menstimulasi secara logis, menemukan atau menciptakan rumus-
kecerdasan anak, orangtua dan guru selayaknya dengan rumus atau pola matematika dan menyelidiki sesuatu
jeli dan cermat merancang sebuah metode khusus. secara alamiah. Ada juga yang secara awam menjabar-
Setiap manusia memiliki kecenderungan cerdas di satu kan kecerdasan ini sebagai kecerdasan ilmiah karena
bidang tanpa harus bersusah payah mengasahnya.2,3,5,17- berkaitan dengan kegiatan berfikir atau berargumentasi
19
secara induktif dan deduktif, berfikir dengan bilangan
dan kesadaran terhadap pola-pola abstrak. Anak yang
memiliki nilai tinggi untuk kategori kecerdasan ini suka
Kecerdasan Linguistik melakukan eksperimen untuk membuktikan rasa
penasarannya antara lain dengan pertanyaan atau aksi
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan meng- eksperimental. Anak yang seperti ini adalah anak yang
gunakan kata secara efektif.17,20 Pandai berbicara, gemar selalu yakin bahwa semua pertanyaaan memiliki suatu
bercerita dan dengan tekun mendengarkan cerita atau penjelasan rasional yang masuk akal sehingga sering
membaca merupakan tanda anak yang memiliki lebih merasa nyaman berhadapan dengan sesuatu yang
kecerdasan linguistik yang menonjol. 17,19 Potensi dapat dikategorisasi, diukur, dianalisa dan ditilik
kecerdasan berbahasa yang dimiliki seorang anak hanya kuantitasnya dalam berbagai cara. Kecerdasan logika
akan tinggal potensi bila tidak dilatih atau dikem- matematika juga terkait erat dengan kecerdasan
bangkan. Pola asuh sangat berpengaruh dalam hal ini. linguistik terutama dalam kaitannya dengan penjelasan
Anak yang tidak diberi kesempatan berbicara atau alasan-alasan logika.
selalu dikritik saat mengemukakan pendapatnya akan Menurut Jean Piaget dikutip dari majalah Ayah
kehilangan kemampuan dan ketrampilannya dalam Bunda 200318, proses berfikir seseorang dengan tipe
mengungkapkan ide dan perasaannya.19 kecerdasan logika matematika di atas rata-rata ini
Rangsangan dan latihan yang dilakukan terus sangat didukung oleh kriteria empiris. Bagian otak
menerus oleh orang tua dapat mengembangkan tertentu menjadi lebih dominan bekerja saat melaku-
ketrampilan berbahasa anak sekalipun ia tidak kan kalkulasi matematis dibandingkan dengan bagian
memiliki kecerdasan linguistik yang tinggi, walaupun otak lainnya. Semakin tinggi tingkat usia seseorang
hasilnya tidak sebesar bila anak memiliki kecerdasan maka kegiatan yang mereka geluti semakin bersifat
linguistik yang tinggi. Hal-hal yang dapat dilakukan abstrak, sehingga anak yang memiliki kecerdasan logika
untuk menstimulasi seperti misalnya mengajak anak matematika yang tinggi biasanya memilih profesi yang
berbicara, membacakan cerita, bermain huruf dan mengandalkan abstraksi dan logis simbolis seperti
angka, merangkai cerita, berdiskusi, bermain peran, peneliti, pemikir, atau insinyur.
memperdengarkan lagu anak-anak dan sebagainya.19 Beberapa kegiatan yang dapat dengan mudah
Hal-hal yang mungkin didapatkan pada anak dilakukan pada anak untuk stimulasi kecerdasan ini
dengan kecerdasan linguistik diantaranya seperti suka misalnya menyelesaikan puzzle, mengenal bentuk
menulis kreatif di rumah, mengarang kisah khayal atau geometri, memperkenalkan bilangan melalui sajak
menuturkan lelucon dan cerita, sangat hafal nama, berirama dan lagu, eksplorasi pikiran melalui diskusi

87
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005

dan olah pikir ringan, pengenalan pola, eksperimen di rata senang bergerak dan menyentuh. Mereka memiliki
alam, memperkaya pengalaman berinteraksi dengan kontrol pada gerakan, keseimbangan, ketangkasan dan
konsep matematika, menggambar dan membaca dan keanggunan dalam bergerak, dan mengeksplorasi dunia
lainnya. dengan otot-ototnya.
Menurut Laurel Schmidt dikutip Amstrong 17
setiap orang memiliki kemampuan gerak tubuh dan
Kecerdasan Visual Spasial beberapa orang berpendapat bahwa kemampuan
mengontrol fisik bukanlah suatu bentuk dari
Kecerdasan visual-spasial memungkinkan orang kecerdasan. Namun Gardner dan peneliti lain dalam
membayangkan bentuk geometri atau tiga dimensi bidang kecerdasan majemuk mempertahankan
dengan lebih mudah karena ia mampu mengamati pendapatnya. Individu dengan kecerdasan gerakan
dunia spasial secara akurat dan mentransformasikan tubuh secara alamiah memiliki tubuh yang atletis,
persepsi ini termasuk di dalamnya adalah kapasitas memiliki ketrampilan fisik, kemampuan dan merasa-
untuk memvisualisasi, menghadirkan visual dengan kan bagaimana seharusnya tubuh membentuknya
grafik atau ide spasial, dan untuk mengarahkan diri sehingga mahir menggunakan seluruh tubuh untuk
sendiri dalam ruang secara tepat. Kecerdasan ini juga mengekspresikan ide dan perasaan. Kecerdasan ini juga
membuat individu mampu menghadirkan dunia ruang termasuk ketrampilan koordinasi, keseimbangan,
secara internal dalam fikirannya. Cara inilah yang kelenturan, kekuatan, fleksibilitas dan kecepatan.
digunakan pelaut atau pilot pesawat terbang ketika Peran otak kanan dan kiri ternyata dapat diaktifkan
mengarungi ruang dunia. Begitu pula bagi seorang melalui gerakan tangan dan kaki dalam senam otak.
pemain catur yang menghadirkan sebuah dunia spasial Dengan mengaktifkan kedua belahan otak, integrasi
yang terbatas.19 atau kerjasama antar keduanya akan terjadi. Hal ini
Anak-anak ini tampaknya mengetahui letak semua dimungkinkan, mengingat kedua belahan otak
barang di dalam rumah. Mereka berfikir dalam bentuk dihubungkan dengan corpus collusum yakni simpul
visualisasi dan gambar. Merekalah yang paling pertama saraf komplek tempat terjadinya transmisi informasi
dapat menemukan barang-barang hilang atau salah antar belahan otak. Bila sirkuit-sirkuit belahan otak
taruh. Anak-anak seperti ini akan peka terhadap tersebut cepat menyilang maka kemampuan belajar
perubahan interior rumah dengan memberikan reaksi anak bisa dibangkitkan.
suka atau tidak suka. Banyak diantara mereka Ketrampilan yang dapat dilihat pada anak dengan
mengagumi aneka mesin dan peralatan aneh. Mereka kecerdasan gerak tubuh antara lain berprestasi dalam
mungkin bisa menjadi arsitek, seniman, montir, bidang olah raga kompetitif, bergerak-gerak ketika
insinyur atau perancang kota. Ketrampilan atau sedang duduk, terlibat dalam kegiatan fisik seperti
kelebihan yang mungkin dimiliki seperti menonjol berenang, bersepeda, mendaki dan lain-lain. Mereka
dalam kelas seni di sekolah, memberikan gambaran perlu menyentuh sesuatu yang ingin dipelajari,
visual yang jelas ketika sedang memikirkan sesuatu, menikmati melompat, lari, gulat atau yang serupa
mudah membaca peta, grafik dan diagram, meng- lainnya. Anak dengan kecerdasan gerak tubuh juga
gambar sosok orang atau benda yang persis aslinya, memperlihatkan ketrampilan dalam bidang kerajinan
senang melihat film, slide atau foto, menikmati tangan, pandai menirukan gerakan, kebiasaan, atau
melakukan teka-teki jigsaw, maze atau kegiatan visual perilaku orang lain, sering “merasakan” jawaban
lain, sering melamun, membangun konstruksi tiga masalah yang dihadapi di rumah atau di sekolah,
dimensi yang menarik, mencorat-coret di atas secarik menikmati bekerja dengan tanah liat, melukis dengan
kertas atau di buku tugas sekolah, lebih banyak jari atau kegiatan kotor lainnya, sangat suka membong-
memahami lewat gambar daripada kata-kata ketika kar berbagai benda dan kemudian menyusunnya lagi.17
sedang membaca.17

Kecerdasan Musikal
Kecerdasan Gerak Tubuh
Anak dengan kecerdasan musikal mudah mengenali
Anak dengan kecerdasan gerakan tubuh di atas rata- dan mengingat nada-nada. Ia juga dapat mentrans-

88
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005

formasi kata-kata menjadi lagu dan menciptakan orang lain, pintar menjalin hubungan sosial, serta
berbagai permainan musik. Merekapun pintar mampu mengetahui dan menggunakan beragam cara
melantunkan bait lagu dengan baik dan benar, saat berinteraksi, adalah ciri-ciri kecerdasan
menggunakan kosa kata musikal, dan peka terhadap interpersonal yang menonjol.
ritme, ketukan, melodi atau warna suara dalam sebuah Pada dasarnya, anak-anak akan belajar
potongan komposisi musik. menyesuaikan diri dengan tuntutan sosial dan menjadi
Dalam bukunya, Gardner berpendapat bahwa pribadi yang mampu berinteraksi dengan lingkungan
konsep kecerdasan sebagai potensi biopsikologis untuk sosialnya, hal ini bergantung pada empat faktor.
memproses informasi yang dapat diaktivasi dalam Pertama, faktor kesempatan bersosialisasi. Kedua,
sebuah budaya untuk memecahkan masalah atau mampu menampilkan topik yang dapat dipahami dan
menciptakan produk-produk yang merupakan nilai menarik bagi orang lain tapi pembicaraan yang bersifat
dalam sebuah budaya. 2 Kecerdasan musikal dapat sosial, tidak bersifat egosentrik dan dapat diterima oleh
diartikan sebagai kemampuan untuk berfikir atau lingkungan sosialnya. Ketiga, anak harus mampunyai
mencerna musik, untuk mampu menyimak pola-pola, motivasi, bergantung pada tingkat kepuasan yang
mengenalinya dan mungkin mengubah komposisi atau diperoleh dari aktivitas sosial anak. Jika ia memperoleh
memanipulasinya. Apabila seorang anak tumbuh dan kesenangan melalui hubungan sosial dengan orang
dididik dalam sebuah budaya yang mengagungkan maka iapun akan mengulangi perilaku tersebut.
ketrampilan atau kemampuan musik, besar kemung- Keempat, metode belajar saat berinteraksi sosial
kinan potensi musik anak terasah dan berkembang. dengan orang lain yang efektif, adalah melalui teladan
Dengan pemahaman teori Gardner, maka kecer- yang diberi oleh orang tua ataupun pendidik di rumah
dasan itu tidak hanya dipengaruhi oleh sesuatu yang dan di sekolah.
dibawa sejak lahir namun kecerdasan inipun dapat Salah seorang psikolog dari Inggris, NK Humphrey
diasah. Seringkali anak-anak dengan kecerdasan dikutip dari Amstrong 17, mengatakan kecerdasan
musikal yang sangat menonjol dinilai pendidik dan interpersonal yang merupakan bagian dari kemampuan
orangtua sebagai anak yang diberi karunia atau sosial ini, merupakan hal penting dari kecerdasan
kelebihan sejak lahir; sedangkan bakat membutuhkan manusia karena manfaat terbesar dari pikiran manusia
latihan serta stimulasi. Namun perlu disadari bahwa adalah untuk mempertahankan kehidupan sosial
talenta atau bakat maupun karunia tidak ada artinya dengan cara yang efektif.
tanpa stimulasi. Meskipun setelah ada stimulasi karunia Dengan memberikan kesempatan anak untuk
kemudian membawa pengaruh cukup besar pada mengembangkan aspek kecerdasan ini melalui berbagai
prestasi yang dicapai anak. Ketrampilan yang mungkin kegiatan interpersonal, tentunya akan memberi
bisa didapat pada kecerdasan musikal seperti manfaat sangat besar bagi proses tumbuh kembang
memainkan alat musik di rumah atau di sekolah, ingat anak. Apalagi jika hal ini juga ditunjang oleh
melodi lagu, berprestasi sangat bagus di kelas musik rangsangan yang diberikan oleh orang tua maupun
di sekolah, lebih bisa belajar dengan iringan musik, guru. Anak akan memiliki efek penerimaan sosial yang
mengoleksi CD atau kaset, bernyanyi untuk diri sendiri baik dengan kecerdasan interpersonal yang baik pula;
atau orang lain, bisa mengikuti irama musik, sehingga anak merasa senang dan aman saat ber-
mempunyai suara yang bagus untuk menyanyi, peka interaksi di lingkungan sosialnya. Ia lebih mampu
terhadap suara-suara di lingkungannya, dan mem- mengembangkan konsep diri yang menyenangkan,
berikan reaksi yang kuat terhadap berbagai jenis musik. karena orang lain mengakui keberadaannya.

Kecerdasan Interpersonal Kecerdasan Intrapersonal

Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk Kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan


bisa memahami dan berkomunikasi dengan orang lain, seseorang untuk memahami diri sendiri, mengetahui
serta mampu membentuk dan menjaga hubungan, dan siapa dirinya, apa yang dapat dilakukan, apa yang ingin
mengetahui berbagai peran yang terdapat dalam suatu ia lakukan, bagaimana reaksi diri terhadap suatu situasi
lingkungan sosial. Memiliki interaksi yang baik dengan dan memahami situasi seperti apa yang sebaiknya ia

89
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005

hindari serta mengarahkan dan mengintrospeksi diri.2 dasan naturalis ini pada dasarnya berkaitan dengan
Ada kalanya individu sebagai sosok mahluk sosial kemampuan merasakan bentuk-bentuk serta meng-
memiliki keinginan untuk memahami apa yang tengah hubungkan elemen yang ada di alam.
terjadi pada dirinya, apa yang sedang dirasakan saat Di katakan bahwa kecerdasan naturalis tidak ada
itu, atau memahami apa yang dapat ataupun yang korelasi langsung yang berhubungan dengan saraf.
ingin dikerjakan pada suatu saat. Dampak dari kegiatan Namun Leslie Owen Wilson dalam tulisannya The
dalam diri ini akan menghasilkan motivasi, empati, eighth intelligence: naturalistic intelligence (dikutip dari
etika dan sikap altruisme, mementingkan orang lain, majalah Ayah Bunda 2003), mengatakan bahwa cerdas
pada diri individu yang bersangkutan.17 Tanpa sumber- alam berkaitan dengan wilayah otak yang peka
sumber batin ini akan sulit bagi seseorang individu terhadap sensori persepsi, serta bagian otak yang
untuk membangkitkan kehidupan yang produktif dan berkaitan dalam membedakan dan mengklasifikasi
bahagia.17 Sebagian besar peneliti meyakini ketika sesuatu, yaitu otak bagian kiri.
seorang individu lahir ke dunia, kepandaian intra- Kecerdasan naturalis adalah kecerdasan yang
personal telah berkembang dari sebuah kombinasi dimiliki semua orang pada awal kehidupannya. Anak
antara keturunan, lingkungan dan pengalaman. kecil memiliki kecerdasan naturalis lebih baik daripada
Untuk mengembangkan potensi intrapersonal, orang dewasa, karena anak pada umumnya dapat
lingkungan sekolah dipersiapkan untuk dapat meng- menikmati lingkungan alam secara mendalam dan
organisasi dan mempertinggi kebanggaan diri pada tidak menganggap lingkungan sekitarnya hanyalah
masing-masing anak. Sekolah diharapkan dapat latar belakang dari setiap peristiwa yang ia alami. Para
memotivasi siswa yang memiliki masalah kemampuan ahli sepakat bahwa kecerdasan dapat berubah, tetapi
pemahaman diri, percaya diri atau penghargaan perubahan kecerdasan sangat dipengaruhi oleh waktu
terhadap diri sendiri dengan memberikan pengajaran dan akan semakin terasah apabila anak tersebut tetap
berdasarkan program 4A yaitu attention, acceptance, tinggal di lingkungan yang terus menerus memberinya
appreciation, affection. 13,16,17 Para pendidik dapat rangsangan. Anak yang hidup dalam budaya agraris,
memberikan rangsangan untuk mengembangkan petani, pemburu, dan nelayan umumnya memiliki
potensi intrapersonal anak dengan cara menciptakan kecerdasan naturalis yang menonjol dan kecerdasan
citra diri positif, menciptakan suasana sekolah yang ini bertahan hingga mereka dewasa.
mendukung pengembangan kemampuan intrapersonal
dan penghargaan diri anak, menuangkan isi hati dalam
sebuah buku harian, memperbincangkan kelemahan, Penilaian Kecerdasan Majemuk
kelebihan dan minat anak, memberi kesempatan untuk
menggambar diri sendiri dari sudut pandang anak, Untuk mengetahui kompetensi dan potensi seseorang,
membayangkan diri di masa akan datang, dan mengajak Gardner memiliki konsep yang berbeda dari para
berimajinasi menjadi satu tokoh dari sebuah cerita. peneliti bidang kecerdasan sebelumnya. Hampir semua
tes kompetensi dan potensi yang dilakukan sebelumnya
berusaha untuk menetapkan dengan tes formal yang
Kecerdasan Naturalis dilakukan secara seragam dan sebagian besar instrumen
pengujian amat bias karena menggunakan dua variabel
Anak dengan kecerdasan naturalis yang tinggi pada kecerdasan yaitu linguistik dan logika-matematika saja.
usia sangat dini telah memiliki daya tarik yang besar Kesimpulan tentang kompetensi dan potensi seharus-
terhadap lingkungan alam sekitar termasuk pada nya diberikan berdasarkan pengamatan yang bijaksana
binatang. Di usia yang lebih besar, anak-anak tersebut dalam lingkungan sosial secara individual. Tampaknya
sangat berminat pada biologi, botani, ilmu hewan, banyak yang mencoba untuk mengetahui potensi dan
geologi, meteorologi, palentologi atau astronomi. kompetensi dengan desain yang sebaliknya yaitu
Ide Gardner tentang kecerdasan naturalis ini baru menciptakan kebutuhan, bukan untuk memenuhi
muncul tahun 1995 dan dipublikasikan tahun 1997. kebutuhan akan pengetahuan terhadap potensi dan
Uraian tentang kecerdasan ini sangat sederhana bahkan kompetensi seseorang. Oleh karenanya perlu diberikan
hingga sekarang teori tentang cerdas alam ini masih penegasan bahwa yang dilakukan bukanlah suatu tes
terus dalam proses penyempurnaan.2,9,16,17,19 Kecer- (pengujian) melainkan penilaian untuk memperoleh

90
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005

informasi mengenai ketrampilan dan potensi dari


individu dengan dua sasaran yaitu memberikan umpan
balik yang bermanfaat terhadap individu yang
bersangkutan dan data yang berguna kepada orang yang
berada di sekitarnya tempat mereka berinteraksi. 2
Begitu banyak test sekolah yang melibatkan
ketrampilan tulis menulis yang menguntungkan bagi
anak-anak dengan kecerdasan linguistik atau logika
matematik yang tinggi.2,17-20 Ketika anak tertentu
diminta memperagakan apa yang mereka ketahui
hanya dengan melalui kata-kata atau angka, mereka
tidak mempunyai kesempatan untuk memperlihatkan
apa yang benar-benar mereka ketahui tentang suatu
topik. Meski demikian jika diberi kesempatan untuk
mengungkapkan apa yang telah mereka pelajari
melalui kecerdasan yang lain, mereka sering bisa 18
memperlihatkan hasil yang sangat mengagumkan. Gambar 1. Multiple Intelligence Quotient
Berikut beberapa contoh jenis kegiatan yang bisa
dilakukan anak di sekolah untuk menunjukkan Dalam kenyataan, Gardner mengakui bahwa dalam
penguasaan sebuah mata pelajaran dalam kedelapan mengevaluasi amatlah sulit untuk menemukan metode
jenis kecerdasan. dan ukuran yang membantu dalam penilaian sehingga
- Kecerdasan linguistik: laporan tertulis, laporan pada beberapa kasus masih tetap menghasilkan
lisan, puisi, esai, drama. instrument tes formal.2 Untuk menggambarkan pola
- Kecerdasan logika-matematika: percobaan, tabel kecerdasan majemuk seseorang (multiple intelligence
statistik, diagram Venn, program komputer. quotient) dapat dilakukan dengan bantuan check list
- Kecerdasan spasial: menggambar, sketsa/ diagram, pertanyaan kemudian memberi nilai nol (terletak di
peta pemikiran, rekaman video tengah lingkaran) sampai 100 (paling pinggir
- Kecerdasan kinestetik-jasmani: acting, drama, tari, lingkaran). Kemudian titik tersebut dihubungkan
peragaan, proyek tiga dimensi. sehingga tergambar pola dari kecerdasan majemuknya.19
- Kecerdasan musik: lagu, ketukan, senandung, Sebagian besar masyarakat berbicara bahwa semua
pertunjukan musik, konseptualisasi musik. individu bisa dinilai dengan menggunakan satu
- Kecerdasan interpersonal: diskusi kelompok, takaran, yaitu takaran seberapa pandai atau bodohnya
debat, simulasi kelompok, wawancara. mereka. Cara pandang ini sangat dalam tertanam pada
- Kecerdasan intrapersonal: mengisi buku harian, diri kita. Tapi akhirnya kita menjadi yakin penilaian
buku kliping, proyek independen. sesempit itu tidak salah tetapi mempunyai konsekuensi
- Kecerdasan naturalis: proyek ekologi, penggunaan yang jelek dan tidak relevan dengan kompetensi dan
tanaman atau hewan dalam evaluasi, kerja potensi sesungguhnya. Gardner telah memaparkan
lapangan, penelitian tentang alam. delapan cara untuk melihat dunia itu. Kedelapan cara
ini sama pentingnya walaupun mungkin tidak
Jika anak tidak biasa mengerjakan tes di sekolah, mencakup semua cara belajar yang ada, setidaknya
temukan cara untuk menterjemahkan informasi yang kedelapan cara ini memberi kita gambaran yang lebih
ada di dalam tes ke dalam salah satu atau lebih bentuk menyeluruh daripada evaluasi kita selama ini.
yang dipaparkan di atas, dan kemudian dilihat apakah
cara ini membantu meningkatkan kemampuan anak
untuk mengungkapkan pemahamannya. Semakin Daftar Pustaka
banyak cara yang bisa digunakan anak untuk
menunjukkan penguasaan suatu subjek, semakin 1. Lucky G A. Ulasan kritis terhadap model-model
besar peluang mereka untuk mencapai keberhasilan kecerdasan berbasis neuroscience: IQ, EQ, dan SQ. Jour-
sejati.17 nal of Psyche 2002; 1:1-16.

91
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005

2. Gardner H. Multiple Intelligences: The theory in prac- 12. Anonimus. Intelligence. Didapat dari: URL:http://
tice. New York: Basics Book, 2003. h. 235-66 www.intelligence.htm
3. Soetjiningsih. Intelegensia multipel. Makalah disampai- 13. Anonimus. Triune brain theory three brains in one.
kan pada seminar menjadikan anak pintar sekaligus Didapat dari: URL: http://www.mareshbrainswork.com/
kreatif, Denpasar, 2 Agustus 2003. B2B/sb7.html
4. Benson E. Intelligent intelligence testing. Monitor on 14. Pangalila, PEA. Mulailah dini. Dalam: Setiabudhhi T,
psychology. APA Online, February 2003. h. 34: 48 Hardywinoto, editor. Anak unggul berotak prima.
5. Amin R. Menjadi remaja cerdas panduan melejitkan Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002. h. 1-14.
potensi diri. Jakarta: PT Al-Mawardi Prima, 2003. h. 1- 15. Meacham M. Using multiple intelligence theory in the
10 virtual classroom. Didapat dari: URL:http://www.
6. Surana T. Bagaimana flashcards dan dotcards mampu learningcircuits.org/2003/jun2003/elearn.html
meningkatkan kecerdasan anak. Didapat dari: URL: 16. Staf IQEQ. Inteligensi dan IQ. Didapat dari: URL:http:/
http:// www.balitacerdas.com/kembang /fd.html /www.balitacerdas.com/ kembang/iq.html
7. Anonimus. Multiple intelligences. Didapat dari: URL: http:/ 17. Amstrong T. In their own way: discovering and encour-
/www.earthrenewal.org/ multiple%20Intelligences1. htm aging your child’s multiple intelligences. (alih bahasa).
8. Gilman L. The theory of multiple intelligences. Didapat Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003. h.16-53
dari: URL: http://www.indiana.edu/intell/mitheory.shtml 18. Anonymus. Multiple intelligences quotient. Didapat
9. Anonimus. Theory of multiple intelligences. Didapat dari: URL:http://members. optusnet.com.au/~charles57/cre-
dari: URL: http://www.pz.harvard.edu/sumit/misumit.htm ative/brain/miq.htm
10. Davidson J. Multiple intelligences. Didapat dari: URL: 19. Anonimus. Multiple intelligences: mengenali dan
http://www.child developmentinfo.com/learning/multiple_ merangsang potensi kecerdasan anak. Seri Ayahbunda
intelligences.htm Mei 2003; edisi khusus: 6-116
11. Brualdi, Amy C. Multiple intelligences: Gardner’s theory. 20. Pearson EDG. Using multiple intelligences in testing
ERIC Digest. Didapat dari: URL:http://www.ericdigest. and assessment. Didapat dari: URL: http://www.teacher
org/1998-1/multiple.htm vision.fen.com/lesson-plans-4933.tml? detoured=1

92

Anda mungkin juga menyukai