857 1992 1 SM
857 1992 1 SM
2, September 2005: 85 - 92
Kecerdasan majemuk pertama kali diperkenalkan tahun 1983 oleh Howard Gardner di
Harvard School of Education and Harvard Project Zero. Teori ini membantah tes seperti
contoh Stanford Binet Test yang dikatakan sebagai hitungan tradisional yang tidak
adekuat menilai kecerdasan. Menurut Gardner, kecerdasan melebihi dari hanya sekedar
IQ (Intelligence Quotient) karena IQ yang tinggi tanpa ada produktifitas bukan
merupakan kecerdasan yang baik. Anak harus dinilai berdasarkan apa yang mereka
dapat kerjakan bukan apa yang tidak dapat mereka kerjakan. Kecerdasan didefinisikan
sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah dan memiliki nilai lebih dalam sebuah
kultur masyarakat. Kecerdasan adalah potensi biopsikologikal untuk mengolah informasi
sehingga dapat memecahkan masalah, menciptakan hasil baru yang menambah nilai-
nilai budaya setempat. Pandangan baru ini sangat berbeda dengan pandangan lama
yang selalu mengandalkan dua penilaian yaitu verbal dan komputasional. Delapan macam
kecerdasan itu antara lain, (1) Kecerdasan linguistik, (2) Kecerdasan logika-matematika,
(3) Kecerdasan gerak tubuh, (4) Kecerdasan musikal, (5) Kecerdasan visual-spasial, (6)
Kecerdasan interpersonal, (7) Kecerdasan intrapersonal, dan (8) Kecerdasan naturalis.
K
ecerdasan1 pada mulanya diartikan dalam inteligensia dengan membuat formula suatu tes untuk
bahasa sehari-hari sebagai kemampuan mengukur kapasitas belajar yang disebut sebagai
untuk menyelesaikan persoalan-persoalan Intelligence Quotient atau tes IQ. Kemudian psikolog
praktis,1 dan terdapat persepsi bahwa kemampuan LM Terman (1877-1956) dari Stanford, Amerika
untuk belajar berasal dari kapasitas kognitif. Serikat mengadaptasi dan menstandardisasi tes IQ
Selanjutnya, makna ini harus diperluas dan lebih tersebut pada anak-anak di Amerika pada tahun 1916,
fundamental karena pada dasarnya kecerdasan dan yang kemudian disebut sebagai tes Stanford-Binet.
aspek kognitif tak terpisahkan dari aktifitas pikiran atau David Wechsler (1939) membuat Wechsler Adult
kesadaran manusia secara utuh dalam hubungannya Intelligence Scale (WAIS) dan telah direvisi berkali-kali
dengan aspek-aspek diri manusia seutuhnya serta sebagai WAIS-R dan Wechsler Intelligence Scale for
interaksinya dengan lingkungannya.1,2 Alfred Binet Children-R (WISC-R).1-4 Tes Binet pada dasarnya
pada tahun 1905 dan 1911 meneliti cara mengukur mengetahui kemampuan intelektual siswa dalam
jangka pendek, tetapi ternyata digunakan juga untuk
menentukan ranking siswa. Hasil tes IQ hanya
Alamat korespondensi: mempunyai kontribusi 25% terhadap kemampuan
Dr. Kadek Suarca, Prof. dr. Soetjinigsih, SpA(K), IBCLC, seseorang yang sesungguhnya dan IQ hanya ber-
Dr. IGA Endah Ardjana, SpKJ kontribusi 30% dalam prestasi kerja seseorang.2,4
Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Univ. Udayana/
RS Sanglah, Denpasar
Howard Gardner di Harvard School of Education
Jl. Pulau Nias Denpasar Bali and Harvard Project Zero tahun 1983 telah men-
Telp/Fax. 0361-244038/224556 cetuskan teori kecerdasan majemuk yang menolak teori
85
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005
lama tentang kecerdasan dan mengatakan bahwa tes mengendalikan pikiran bawah sadar dan emosi, dan
seperti tes Stanford Binet atau SAT untuk ujian masuk hal-hal yang intuitif (imajinasi) berupa lamunan
sebuah sekolah sebagai hitungan tradisional yang tidak maupun visualisasi, kesadaran spasial seperti dimensi
adekuat menilai kecerdasan atau ketangkasan. Anak- atau gambaran global, warna, merasakan, bermusik
anak harus dinilai dari apa yang dapat mereka lakukan (irama), menari, melakukan hal-hal reaktif, dan
bukan menilai bagaimana mereka dapat melakukan. sebagainya.5,6,14 Orang yang memanfaatkan kedua
Teori kecerdasan majemuk adalah cara untuk mengerti belahan otak ini cenderung seimbang dalam setiap
kecerdasan melalui beberapa aspek (pluralized way to aspek kehidupannya.5
understanding intellect) 2,7,8 yang meliputi 8 jenis Persambungan antar sel-sel otak (neuron) sangat
kecerdasan yang terdiri dari kecerdasan linguistik, penting bagi perkembangan mental seseorang, karena
kecerdasan logika-matematika, kecerdasan visual merupakan kekuatan dasar utama dari terjaminnya
spasial, kecerdasan gerak tubuh, kecerdasan musikal, pengembangan proses belajar dan pengembangan
kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan potensi mental seluruh hidup pemiliknya. Makin
kecerdasan naturalis.2-12 banyak dan luas neuron yang saling berhubungan maka
semakin banyak asosiasi yang dapat dibentuk dan
kombinasi yang dibentuk. Ini membuat anak semakin
Peranan Otak Dalam Kecerdasan cerdas dan kreatif.14
86
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005
dalam kehidupan manusia, kemampuan untuk tempat, tanggal atau hal-hal kecil, menikmati membaca
menghasilkan persoalan baru untuk diselesaikan, buku di waktu senggang, mengeja kata-kata dengan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau tepat dan mudah, menyukai pantun lucu dan
memberikan penghargaan dalam budaya seseorang.2,9,11 permainan dengan kata-kata, menikmati mendengar
Kecerdasan majemuk didasari oleh dua hal penting kata-kata lisan, mempunyai kosa kata yang luas untuk
yaitu faktor biologi dan faktor budaya. Dalam studi anak seusianya, unggul dalam pelajaran sekolah yang
neurobiologi disebutkan bahwa belajar adalah outcome melibatkan membaca atau menulis.17
dari adanya modifikasi yang terjadi pada hubungan
sinaps antar sel.
Ada berbagai kecerdasan yang tidak hanya dilihat Kecerdasan Logika Matematika
dari segi linguistik dan logika. Bagi Gardner tidak ada
anak yang bodoh atau pintar; yang ada adalah anak Kecerdasan logika matematika pada dasarnya
yang menonjol dalam salah satu atau beberapa jenis melibatkan kemampuan untuk menganalisis masalah
kecerdasan. Dalam menilai dan menstimulasi secara logis, menemukan atau menciptakan rumus-
kecerdasan anak, orangtua dan guru selayaknya dengan rumus atau pola matematika dan menyelidiki sesuatu
jeli dan cermat merancang sebuah metode khusus. secara alamiah. Ada juga yang secara awam menjabar-
Setiap manusia memiliki kecenderungan cerdas di satu kan kecerdasan ini sebagai kecerdasan ilmiah karena
bidang tanpa harus bersusah payah mengasahnya.2,3,5,17- berkaitan dengan kegiatan berfikir atau berargumentasi
19
secara induktif dan deduktif, berfikir dengan bilangan
dan kesadaran terhadap pola-pola abstrak. Anak yang
memiliki nilai tinggi untuk kategori kecerdasan ini suka
Kecerdasan Linguistik melakukan eksperimen untuk membuktikan rasa
penasarannya antara lain dengan pertanyaan atau aksi
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan meng- eksperimental. Anak yang seperti ini adalah anak yang
gunakan kata secara efektif.17,20 Pandai berbicara, gemar selalu yakin bahwa semua pertanyaaan memiliki suatu
bercerita dan dengan tekun mendengarkan cerita atau penjelasan rasional yang masuk akal sehingga sering
membaca merupakan tanda anak yang memiliki lebih merasa nyaman berhadapan dengan sesuatu yang
kecerdasan linguistik yang menonjol. 17,19 Potensi dapat dikategorisasi, diukur, dianalisa dan ditilik
kecerdasan berbahasa yang dimiliki seorang anak hanya kuantitasnya dalam berbagai cara. Kecerdasan logika
akan tinggal potensi bila tidak dilatih atau dikem- matematika juga terkait erat dengan kecerdasan
bangkan. Pola asuh sangat berpengaruh dalam hal ini. linguistik terutama dalam kaitannya dengan penjelasan
Anak yang tidak diberi kesempatan berbicara atau alasan-alasan logika.
selalu dikritik saat mengemukakan pendapatnya akan Menurut Jean Piaget dikutip dari majalah Ayah
kehilangan kemampuan dan ketrampilannya dalam Bunda 200318, proses berfikir seseorang dengan tipe
mengungkapkan ide dan perasaannya.19 kecerdasan logika matematika di atas rata-rata ini
Rangsangan dan latihan yang dilakukan terus sangat didukung oleh kriteria empiris. Bagian otak
menerus oleh orang tua dapat mengembangkan tertentu menjadi lebih dominan bekerja saat melaku-
ketrampilan berbahasa anak sekalipun ia tidak kan kalkulasi matematis dibandingkan dengan bagian
memiliki kecerdasan linguistik yang tinggi, walaupun otak lainnya. Semakin tinggi tingkat usia seseorang
hasilnya tidak sebesar bila anak memiliki kecerdasan maka kegiatan yang mereka geluti semakin bersifat
linguistik yang tinggi. Hal-hal yang dapat dilakukan abstrak, sehingga anak yang memiliki kecerdasan logika
untuk menstimulasi seperti misalnya mengajak anak matematika yang tinggi biasanya memilih profesi yang
berbicara, membacakan cerita, bermain huruf dan mengandalkan abstraksi dan logis simbolis seperti
angka, merangkai cerita, berdiskusi, bermain peran, peneliti, pemikir, atau insinyur.
memperdengarkan lagu anak-anak dan sebagainya.19 Beberapa kegiatan yang dapat dengan mudah
Hal-hal yang mungkin didapatkan pada anak dilakukan pada anak untuk stimulasi kecerdasan ini
dengan kecerdasan linguistik diantaranya seperti suka misalnya menyelesaikan puzzle, mengenal bentuk
menulis kreatif di rumah, mengarang kisah khayal atau geometri, memperkenalkan bilangan melalui sajak
menuturkan lelucon dan cerita, sangat hafal nama, berirama dan lagu, eksplorasi pikiran melalui diskusi
87
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005
dan olah pikir ringan, pengenalan pola, eksperimen di rata senang bergerak dan menyentuh. Mereka memiliki
alam, memperkaya pengalaman berinteraksi dengan kontrol pada gerakan, keseimbangan, ketangkasan dan
konsep matematika, menggambar dan membaca dan keanggunan dalam bergerak, dan mengeksplorasi dunia
lainnya. dengan otot-ototnya.
Menurut Laurel Schmidt dikutip Amstrong 17
setiap orang memiliki kemampuan gerak tubuh dan
Kecerdasan Visual Spasial beberapa orang berpendapat bahwa kemampuan
mengontrol fisik bukanlah suatu bentuk dari
Kecerdasan visual-spasial memungkinkan orang kecerdasan. Namun Gardner dan peneliti lain dalam
membayangkan bentuk geometri atau tiga dimensi bidang kecerdasan majemuk mempertahankan
dengan lebih mudah karena ia mampu mengamati pendapatnya. Individu dengan kecerdasan gerakan
dunia spasial secara akurat dan mentransformasikan tubuh secara alamiah memiliki tubuh yang atletis,
persepsi ini termasuk di dalamnya adalah kapasitas memiliki ketrampilan fisik, kemampuan dan merasa-
untuk memvisualisasi, menghadirkan visual dengan kan bagaimana seharusnya tubuh membentuknya
grafik atau ide spasial, dan untuk mengarahkan diri sehingga mahir menggunakan seluruh tubuh untuk
sendiri dalam ruang secara tepat. Kecerdasan ini juga mengekspresikan ide dan perasaan. Kecerdasan ini juga
membuat individu mampu menghadirkan dunia ruang termasuk ketrampilan koordinasi, keseimbangan,
secara internal dalam fikirannya. Cara inilah yang kelenturan, kekuatan, fleksibilitas dan kecepatan.
digunakan pelaut atau pilot pesawat terbang ketika Peran otak kanan dan kiri ternyata dapat diaktifkan
mengarungi ruang dunia. Begitu pula bagi seorang melalui gerakan tangan dan kaki dalam senam otak.
pemain catur yang menghadirkan sebuah dunia spasial Dengan mengaktifkan kedua belahan otak, integrasi
yang terbatas.19 atau kerjasama antar keduanya akan terjadi. Hal ini
Anak-anak ini tampaknya mengetahui letak semua dimungkinkan, mengingat kedua belahan otak
barang di dalam rumah. Mereka berfikir dalam bentuk dihubungkan dengan corpus collusum yakni simpul
visualisasi dan gambar. Merekalah yang paling pertama saraf komplek tempat terjadinya transmisi informasi
dapat menemukan barang-barang hilang atau salah antar belahan otak. Bila sirkuit-sirkuit belahan otak
taruh. Anak-anak seperti ini akan peka terhadap tersebut cepat menyilang maka kemampuan belajar
perubahan interior rumah dengan memberikan reaksi anak bisa dibangkitkan.
suka atau tidak suka. Banyak diantara mereka Ketrampilan yang dapat dilihat pada anak dengan
mengagumi aneka mesin dan peralatan aneh. Mereka kecerdasan gerak tubuh antara lain berprestasi dalam
mungkin bisa menjadi arsitek, seniman, montir, bidang olah raga kompetitif, bergerak-gerak ketika
insinyur atau perancang kota. Ketrampilan atau sedang duduk, terlibat dalam kegiatan fisik seperti
kelebihan yang mungkin dimiliki seperti menonjol berenang, bersepeda, mendaki dan lain-lain. Mereka
dalam kelas seni di sekolah, memberikan gambaran perlu menyentuh sesuatu yang ingin dipelajari,
visual yang jelas ketika sedang memikirkan sesuatu, menikmati melompat, lari, gulat atau yang serupa
mudah membaca peta, grafik dan diagram, meng- lainnya. Anak dengan kecerdasan gerak tubuh juga
gambar sosok orang atau benda yang persis aslinya, memperlihatkan ketrampilan dalam bidang kerajinan
senang melihat film, slide atau foto, menikmati tangan, pandai menirukan gerakan, kebiasaan, atau
melakukan teka-teki jigsaw, maze atau kegiatan visual perilaku orang lain, sering “merasakan” jawaban
lain, sering melamun, membangun konstruksi tiga masalah yang dihadapi di rumah atau di sekolah,
dimensi yang menarik, mencorat-coret di atas secarik menikmati bekerja dengan tanah liat, melukis dengan
kertas atau di buku tugas sekolah, lebih banyak jari atau kegiatan kotor lainnya, sangat suka membong-
memahami lewat gambar daripada kata-kata ketika kar berbagai benda dan kemudian menyusunnya lagi.17
sedang membaca.17
Kecerdasan Musikal
Kecerdasan Gerak Tubuh
Anak dengan kecerdasan musikal mudah mengenali
Anak dengan kecerdasan gerakan tubuh di atas rata- dan mengingat nada-nada. Ia juga dapat mentrans-
88
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005
formasi kata-kata menjadi lagu dan menciptakan orang lain, pintar menjalin hubungan sosial, serta
berbagai permainan musik. Merekapun pintar mampu mengetahui dan menggunakan beragam cara
melantunkan bait lagu dengan baik dan benar, saat berinteraksi, adalah ciri-ciri kecerdasan
menggunakan kosa kata musikal, dan peka terhadap interpersonal yang menonjol.
ritme, ketukan, melodi atau warna suara dalam sebuah Pada dasarnya, anak-anak akan belajar
potongan komposisi musik. menyesuaikan diri dengan tuntutan sosial dan menjadi
Dalam bukunya, Gardner berpendapat bahwa pribadi yang mampu berinteraksi dengan lingkungan
konsep kecerdasan sebagai potensi biopsikologis untuk sosialnya, hal ini bergantung pada empat faktor.
memproses informasi yang dapat diaktivasi dalam Pertama, faktor kesempatan bersosialisasi. Kedua,
sebuah budaya untuk memecahkan masalah atau mampu menampilkan topik yang dapat dipahami dan
menciptakan produk-produk yang merupakan nilai menarik bagi orang lain tapi pembicaraan yang bersifat
dalam sebuah budaya. 2 Kecerdasan musikal dapat sosial, tidak bersifat egosentrik dan dapat diterima oleh
diartikan sebagai kemampuan untuk berfikir atau lingkungan sosialnya. Ketiga, anak harus mampunyai
mencerna musik, untuk mampu menyimak pola-pola, motivasi, bergantung pada tingkat kepuasan yang
mengenalinya dan mungkin mengubah komposisi atau diperoleh dari aktivitas sosial anak. Jika ia memperoleh
memanipulasinya. Apabila seorang anak tumbuh dan kesenangan melalui hubungan sosial dengan orang
dididik dalam sebuah budaya yang mengagungkan maka iapun akan mengulangi perilaku tersebut.
ketrampilan atau kemampuan musik, besar kemung- Keempat, metode belajar saat berinteraksi sosial
kinan potensi musik anak terasah dan berkembang. dengan orang lain yang efektif, adalah melalui teladan
Dengan pemahaman teori Gardner, maka kecer- yang diberi oleh orang tua ataupun pendidik di rumah
dasan itu tidak hanya dipengaruhi oleh sesuatu yang dan di sekolah.
dibawa sejak lahir namun kecerdasan inipun dapat Salah seorang psikolog dari Inggris, NK Humphrey
diasah. Seringkali anak-anak dengan kecerdasan dikutip dari Amstrong 17, mengatakan kecerdasan
musikal yang sangat menonjol dinilai pendidik dan interpersonal yang merupakan bagian dari kemampuan
orangtua sebagai anak yang diberi karunia atau sosial ini, merupakan hal penting dari kecerdasan
kelebihan sejak lahir; sedangkan bakat membutuhkan manusia karena manfaat terbesar dari pikiran manusia
latihan serta stimulasi. Namun perlu disadari bahwa adalah untuk mempertahankan kehidupan sosial
talenta atau bakat maupun karunia tidak ada artinya dengan cara yang efektif.
tanpa stimulasi. Meskipun setelah ada stimulasi karunia Dengan memberikan kesempatan anak untuk
kemudian membawa pengaruh cukup besar pada mengembangkan aspek kecerdasan ini melalui berbagai
prestasi yang dicapai anak. Ketrampilan yang mungkin kegiatan interpersonal, tentunya akan memberi
bisa didapat pada kecerdasan musikal seperti manfaat sangat besar bagi proses tumbuh kembang
memainkan alat musik di rumah atau di sekolah, ingat anak. Apalagi jika hal ini juga ditunjang oleh
melodi lagu, berprestasi sangat bagus di kelas musik rangsangan yang diberikan oleh orang tua maupun
di sekolah, lebih bisa belajar dengan iringan musik, guru. Anak akan memiliki efek penerimaan sosial yang
mengoleksi CD atau kaset, bernyanyi untuk diri sendiri baik dengan kecerdasan interpersonal yang baik pula;
atau orang lain, bisa mengikuti irama musik, sehingga anak merasa senang dan aman saat ber-
mempunyai suara yang bagus untuk menyanyi, peka interaksi di lingkungan sosialnya. Ia lebih mampu
terhadap suara-suara di lingkungannya, dan mem- mengembangkan konsep diri yang menyenangkan,
berikan reaksi yang kuat terhadap berbagai jenis musik. karena orang lain mengakui keberadaannya.
89
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005
hindari serta mengarahkan dan mengintrospeksi diri.2 dasan naturalis ini pada dasarnya berkaitan dengan
Ada kalanya individu sebagai sosok mahluk sosial kemampuan merasakan bentuk-bentuk serta meng-
memiliki keinginan untuk memahami apa yang tengah hubungkan elemen yang ada di alam.
terjadi pada dirinya, apa yang sedang dirasakan saat Di katakan bahwa kecerdasan naturalis tidak ada
itu, atau memahami apa yang dapat ataupun yang korelasi langsung yang berhubungan dengan saraf.
ingin dikerjakan pada suatu saat. Dampak dari kegiatan Namun Leslie Owen Wilson dalam tulisannya The
dalam diri ini akan menghasilkan motivasi, empati, eighth intelligence: naturalistic intelligence (dikutip dari
etika dan sikap altruisme, mementingkan orang lain, majalah Ayah Bunda 2003), mengatakan bahwa cerdas
pada diri individu yang bersangkutan.17 Tanpa sumber- alam berkaitan dengan wilayah otak yang peka
sumber batin ini akan sulit bagi seseorang individu terhadap sensori persepsi, serta bagian otak yang
untuk membangkitkan kehidupan yang produktif dan berkaitan dalam membedakan dan mengklasifikasi
bahagia.17 Sebagian besar peneliti meyakini ketika sesuatu, yaitu otak bagian kiri.
seorang individu lahir ke dunia, kepandaian intra- Kecerdasan naturalis adalah kecerdasan yang
personal telah berkembang dari sebuah kombinasi dimiliki semua orang pada awal kehidupannya. Anak
antara keturunan, lingkungan dan pengalaman. kecil memiliki kecerdasan naturalis lebih baik daripada
Untuk mengembangkan potensi intrapersonal, orang dewasa, karena anak pada umumnya dapat
lingkungan sekolah dipersiapkan untuk dapat meng- menikmati lingkungan alam secara mendalam dan
organisasi dan mempertinggi kebanggaan diri pada tidak menganggap lingkungan sekitarnya hanyalah
masing-masing anak. Sekolah diharapkan dapat latar belakang dari setiap peristiwa yang ia alami. Para
memotivasi siswa yang memiliki masalah kemampuan ahli sepakat bahwa kecerdasan dapat berubah, tetapi
pemahaman diri, percaya diri atau penghargaan perubahan kecerdasan sangat dipengaruhi oleh waktu
terhadap diri sendiri dengan memberikan pengajaran dan akan semakin terasah apabila anak tersebut tetap
berdasarkan program 4A yaitu attention, acceptance, tinggal di lingkungan yang terus menerus memberinya
appreciation, affection. 13,16,17 Para pendidik dapat rangsangan. Anak yang hidup dalam budaya agraris,
memberikan rangsangan untuk mengembangkan petani, pemburu, dan nelayan umumnya memiliki
potensi intrapersonal anak dengan cara menciptakan kecerdasan naturalis yang menonjol dan kecerdasan
citra diri positif, menciptakan suasana sekolah yang ini bertahan hingga mereka dewasa.
mendukung pengembangan kemampuan intrapersonal
dan penghargaan diri anak, menuangkan isi hati dalam
sebuah buku harian, memperbincangkan kelemahan, Penilaian Kecerdasan Majemuk
kelebihan dan minat anak, memberi kesempatan untuk
menggambar diri sendiri dari sudut pandang anak, Untuk mengetahui kompetensi dan potensi seseorang,
membayangkan diri di masa akan datang, dan mengajak Gardner memiliki konsep yang berbeda dari para
berimajinasi menjadi satu tokoh dari sebuah cerita. peneliti bidang kecerdasan sebelumnya. Hampir semua
tes kompetensi dan potensi yang dilakukan sebelumnya
berusaha untuk menetapkan dengan tes formal yang
Kecerdasan Naturalis dilakukan secara seragam dan sebagian besar instrumen
pengujian amat bias karena menggunakan dua variabel
Anak dengan kecerdasan naturalis yang tinggi pada kecerdasan yaitu linguistik dan logika-matematika saja.
usia sangat dini telah memiliki daya tarik yang besar Kesimpulan tentang kompetensi dan potensi seharus-
terhadap lingkungan alam sekitar termasuk pada nya diberikan berdasarkan pengamatan yang bijaksana
binatang. Di usia yang lebih besar, anak-anak tersebut dalam lingkungan sosial secara individual. Tampaknya
sangat berminat pada biologi, botani, ilmu hewan, banyak yang mencoba untuk mengetahui potensi dan
geologi, meteorologi, palentologi atau astronomi. kompetensi dengan desain yang sebaliknya yaitu
Ide Gardner tentang kecerdasan naturalis ini baru menciptakan kebutuhan, bukan untuk memenuhi
muncul tahun 1995 dan dipublikasikan tahun 1997. kebutuhan akan pengetahuan terhadap potensi dan
Uraian tentang kecerdasan ini sangat sederhana bahkan kompetensi seseorang. Oleh karenanya perlu diberikan
hingga sekarang teori tentang cerdas alam ini masih penegasan bahwa yang dilakukan bukanlah suatu tes
terus dalam proses penyempurnaan.2,9,16,17,19 Kecer- (pengujian) melainkan penilaian untuk memperoleh
90
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005
91
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005
2. Gardner H. Multiple Intelligences: The theory in prac- 12. Anonimus. Intelligence. Didapat dari: URL:http://
tice. New York: Basics Book, 2003. h. 235-66 www.intelligence.htm
3. Soetjiningsih. Intelegensia multipel. Makalah disampai- 13. Anonimus. Triune brain theory three brains in one.
kan pada seminar menjadikan anak pintar sekaligus Didapat dari: URL: http://www.mareshbrainswork.com/
kreatif, Denpasar, 2 Agustus 2003. B2B/sb7.html
4. Benson E. Intelligent intelligence testing. Monitor on 14. Pangalila, PEA. Mulailah dini. Dalam: Setiabudhhi T,
psychology. APA Online, February 2003. h. 34: 48 Hardywinoto, editor. Anak unggul berotak prima.
5. Amin R. Menjadi remaja cerdas panduan melejitkan Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002. h. 1-14.
potensi diri. Jakarta: PT Al-Mawardi Prima, 2003. h. 1- 15. Meacham M. Using multiple intelligence theory in the
10 virtual classroom. Didapat dari: URL:http://www.
6. Surana T. Bagaimana flashcards dan dotcards mampu learningcircuits.org/2003/jun2003/elearn.html
meningkatkan kecerdasan anak. Didapat dari: URL: 16. Staf IQEQ. Inteligensi dan IQ. Didapat dari: URL:http:/
http:// www.balitacerdas.com/kembang /fd.html /www.balitacerdas.com/ kembang/iq.html
7. Anonimus. Multiple intelligences. Didapat dari: URL: http:/ 17. Amstrong T. In their own way: discovering and encour-
/www.earthrenewal.org/ multiple%20Intelligences1. htm aging your child’s multiple intelligences. (alih bahasa).
8. Gilman L. The theory of multiple intelligences. Didapat Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003. h.16-53
dari: URL: http://www.indiana.edu/intell/mitheory.shtml 18. Anonymus. Multiple intelligences quotient. Didapat
9. Anonimus. Theory of multiple intelligences. Didapat dari: URL:http://members. optusnet.com.au/~charles57/cre-
dari: URL: http://www.pz.harvard.edu/sumit/misumit.htm ative/brain/miq.htm
10. Davidson J. Multiple intelligences. Didapat dari: URL: 19. Anonimus. Multiple intelligences: mengenali dan
http://www.child developmentinfo.com/learning/multiple_ merangsang potensi kecerdasan anak. Seri Ayahbunda
intelligences.htm Mei 2003; edisi khusus: 6-116
11. Brualdi, Amy C. Multiple intelligences: Gardner’s theory. 20. Pearson EDG. Using multiple intelligences in testing
ERIC Digest. Didapat dari: URL:http://www.ericdigest. and assessment. Didapat dari: URL: http://www.teacher
org/1998-1/multiple.htm vision.fen.com/lesson-plans-4933.tml? detoured=1
92