Anda di halaman 1dari 4

Dalam introduction dibahas mengenai pengertian aesthetics, baik secara umum maupun secara sehari-

hari. Estetika sebagai suatu disiplin ilmu mempelajari hakikat, isi, nilai, dan asal usul seni. Penulis di sini
akan mencoba untuk menemukan jawaban atas pertanyaan 'Bagaimana kita dapat mengambil manfaat
lebih dari "estetika" dalam pendidikan seni?' Tujuan mereka adalah memperkenalkan konsep estetika
kepada individu dan memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan membaca. seni dan
karya seni dengan menggunakan teori-teori seni dalam kaitannya dengan seni dan estetika.

Terdapat 2filosofi yang diungkapkan estetika, filosofi seni dan filosofi keindahan. filsafat seni, yang
secara langsung berfokus pada seni; itu menyelidiki apakah seni adalah esensi atau tidak dan
menekankan status karya seni. Lalu ada filsafat fenomena yang mengacu pada estetika, subjek dan objek
estetika, penilaian estetika, nilai estetika, sikap estetika dan sebagainya. Dalam introduction ini, ada
kutipan yang cukup bagus yaitu berarti “Keindahan alam bisa menjadi jelek ketika dalam seni sedangkan
keburukan di alam bisa menjadi indah ketika dalam seni”. Enam prinsip estetika dalam konteks ini
adalah subjek estetika, objek estetika, pengalaman estetika, imajinasi estetika, perasaan estetika dan
nilai estetika Jun

Dijelaskan pula kenapa Aesthetics? Estetika mengacu pada sub-cabang atau disiplin filsafat yang
berkaitan dengan nilai indrawi.

Metode yang digunakan penulis

Untuk tujuan penulisan ini, isi, kebutuhan, dan definisi kursus 'seni dan estetika' dievaluasi dalam
kaitannya dengan siswa, di mana tingkat pengetahuan, pengalaman, dan definisi seni dan estetika
mereka ditentukan. Penelitian ini dipandang penting bagi mahasiswa dalam rangka meningkatkan
kesadaran akan mata kuliah seni dan estetika serta perlunya program pendidikan intensif dalam lingkup
mata kuliah tersebut.

Model penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan mengadopsi pendekatan fenomenologis,
dimana pemahaman tentang suatu realitas sosial didasarkan pada pengalaman individu. Pendekatan
fenomenologis juga merupakan metode yang efektif untuk menganalisis struktur eksternal dan internal
individu dan di mana pengalaman berlangsung, sehingga memperoleh pemahaman kasus. Si peneliti
menerapkan perspektif kualitatif, kontekstual dan lintas subjek untuk memahami reaksi, pengalaman,
dan perspektif individu yang berbeda.

tujuan dari analisis fenomenologi interpretatif adalah untuk memeriksa pengalaman individu secara rinci
dan menjelaskan bagaimana partisipan membentuk persepsi mereka tentang dunia individu dan sosial
mereka

penulis menggunakan partisipan yang terdiri dari 10 orang mahasiswa yang menempuh mata kuliah
Pendidikan Seni Rupa dan Estetika dalam lingkup mata kuliah wajib umum di Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pamukkale. kriteria utama untuk menentukan peserta adalah bahwa mereka adalah
mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ‘seni dan estetika’ yang diberikan sebagai pilihan di Fakultas Ilmu
Pendidikan.
Lalu, Pengumpulan data penelitian yang dilakukan melalui pendekatan wawancara semi terstruktur,
yaitu metode penelitian dan pengumpulan data kualitatif. Formulir wawancara disiapkan untuk ini.
Formulir ini disusun menjadi dua bagian: informasi pribadi dan pertanyaan wawancara.

Selanjutnya, untuk menganalisis data, Analisis deskriptif yang digunakan dan interpretasi data
penelitian. Data yang diperoleh dengan pendekatan analisis deskriptif dirangkum dan diinterpretasikan
sesuai dengan tema yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam analisis deskriptif, kutipan langsung
dimasukkan untuk mencerminkan pandangan signifikan dari individu yang diwawancarai. Analisis
deskriptif digunakan dalam analisis dan interpretasi data penelitian. Data yang diperoleh dengan
pendekatan analisis deskriptif dirangkum dan diinterpretasikan sesuai dengan tema yang telah
ditentukan sebelumnya. Dalam analisis deskriptif, kutipan langsung dimasukkan untuk mencerminkan
pandangan signifikan dari individu yang diwawancarai
New

The Good, Beautiful and Sensuous In the Arts: The Aesthetics OFASANTE Arts in Perspective

Di dalam introduction ddijelaskan tentang Menyanyi dan menari yang merupakan bahan utama dalam
mengekspresikan tradisi budaya yang mempengaruhi semua budaya dengan inferensi tinggi.
Penggunaan seni, baik visual maupun pertunjukan untuk menyampaikan pesan ekspresi seni merupakan
faktor pendorong utama dalam keputusan estetika mengenai produksi seni. Terdapat banyak alasan
untuk mengeksplorasi beberapa tema yang akan menarik minat pembeli dan penikmat termasuk seni
erotis. Tema erotis dalam seni Asante selalu dilihat sebagai 'tidak baik' di mata masyarakat karena
pelanggaran privasi, tetapi kegiatan sehari-hari yang biasa ketika ditampilkan dalam seni lebih
memproyeksikan tepuk tangan dan penilaian positif.

Gagasan 'seni yang baik' di sini digambarkan sebagai apa yang diterima oleh masyarakat yang mungkin /
mungkin tidak budaya atau agama tetapi murni untuk apresiasi estetika.

Tidak selalu apa yang baik dianggap indah dari segi konseptualitas juga selalu baik. Yang baik
menandakan perilaku atau karakteristik yang diterima secara moral dari budaya Asante dan nilai-nilai
yang diterima masyarakat, sedangkan yang indah menilai karakteristik estetika yang terkait dengan
budaya dan akibatnya digambarkan dalam seni.

Dijelaskan juga dalam introduction mengenai perilaku yang diterima secara etis dalam Asante dan seni
serta konsep keindahan dalam budaya Afrika dan Asante

Method

Metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini yaitu dengan menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif untuk mengumpulkan pemahaman mendalam dan holistik tentang erotisme dalam
budaya Asante melalui wawancara dengan pemimpin tradisional, ibu suri, orang tua di masyarakat,
penari, analis budaya dan pengrajin. Observasi dan observasi partisipan digunakan selama pertunjukan
budaya, kegiatan sehari-hari dan fungsional dan upacara. Lalu data yang diperoleh di lapangan berfungsi
sebagai pemeriksaan terhadap pelaporan subjektif peserta tentang apa yang mereka yakini dan alami

Si penulis menerapkan teori dan metodenya dalam analisis dengan pengumpulan data yang dilakukan
secara bersamaan. Lalu membaca latar belakang juga merupakan bagian dari proses analisis, terutama
menjelaskan tema-tema yang muncul. Setelah itu data akan dibandingkan dan dikontraskan dan makna
dibentuk. Kaset ditranskripsi dan catatan lapangan dikompilasi dalam analisis dan kemudian
diorganisasikan melalui penggunaan tema-tema yang muncul. Tema ditetapkan melalui unit informasi
yang terdiri dari frasa, bahasa tubuh, lagu dan kata-kata mutiara linguistik atau peribahasa, subjek atau
tema konseptual. Setelahnay , menggunakan tanggapan orang-orang yang diwawancarai terhadap
dialog berasal dari fakta dan pengalaman, baik pribadi maupun kolektif. Istana Manhyia di Kumasi dipilih
sebagai pusat konsentrasi kecuali jika diarahkan oleh istana kepada orang atau tempat yang tepat.
Kecuali untuk analisis, semua wawancara dilakukan dalam bahasa Twi karena sebagian besar responden
lebih nyaman menggunakan bahasa ibu mereka. Data yang dikumpulkan di lapangan penelitian
dilakukan interpretasi. Dengan menggunakan metode tesebut terciptalah analysis mengenai definisi
penting yang terkait dengan erotis dalam seni (pertunjukan dan visual) serta definisi dan konsep
kecantikan.

Hasil

Pencapaian si penulis dalam jurnal ini adalah penelitian menunjukkan bahwa orang-orang mengenali
sensualitas atau erotisme dalam seni dan menghubungkannya dengan baik jika menarik rasa estetika
mereka, buruk jika bertentangan dengan etika mereka dan menawarkan lebih banyak dekorasi, hiburan
dan komunikasi tetapi juga mendidik dan mendorong kreativitas dalam seni. seni kontemporer Asante
dan pandangan dunia.

Pendapat pribadi saya mengenai junal ini adalah jurnal ini bagus. Dengan membaca jurnal ini,
kesimpulan positive atau baiknya saya menadapat tahu jika tidak selalu apa yang baik dianggap indah
dari segi konseptualitas juga selalu baik. Seni bissa terpancar melalui Gerakan tubuh, konstum dan style
lainny. seni dapat membangkitkan beberapa perasaan emosional kagum, takjub, gembira, bahkan
memberontak, dan lain-lain yang menyentuh sensualitas penontonnya yang dapat dicirikan sebagai
erotis. Direkomendasikan bahwa sebuah jalan harus diciptakan baik untuk budaya lokal atau pariwisata
internasional untuk pertunjukan dan kejenakaan erotis ini untuk secara publik dan sepenuhnya
berpartisipasi dan dinikmati sehingga orang dapat melampiaskan atau mengekspresikan hasrat
sensualitas mereka dengan meniru tindakan seksual untuk menciptakan kewarasan, ketenangan pikiran,
menghibur, mendidik dan menyembuhkan satu sama lain dalam rangka membebaskan masyarakat dari
kejahatan sosial. Untuk seni erotis itu sendiri, saya pribadi berharap orang-orang lebih memandang nilai
seninya daripada Hasrat seksualnya. Sekalipun memang masyarakat menerima perilaku sesksual
digambarkan dalam seni.

Anda mungkin juga menyukai