Anda di halaman 1dari 7

2.1.

Elemen Pendukung Interior


Berbicara mengenai desain interior, sangat perlu mengetahui bermacam
material dan finishingnya yang digunakan karena dari dua hal tersebut
kualitas hasil desain interior bisa ditentukan. Ungkapan “ada kualitas ada
harga” itu benar adanya, jangan sampai kecewa nantinya kita sudah
membayar mahal untuk desain interior tetapi kita tidak begitu mengerti bahan
yang dipakai,bisa jadi bahan yang dipakai adalah bahan baku yang murahan,
sehingga tidak tahan lama.
Ada 2 jenis material atau elemen pendukung interior untuk bahan pembuatan
furniture adalah kayu olahan dan kayu solid.
a. Kayu Olahan
Adalah interior material yang dibuat dari partikel atau serbuk kayu maupun
serat kayu. Berikut ini merupakan elemen pendukung interior :
 Particle Board
Partikel board adalah jenis kayu olahan yang terendah kelasnya. Partikel
board sangat rentan air, karena berbahan dasar serbuk kayu kasar yang
dipress sehingga memiliki pori-pori yg lebih besar dibandingkan mdf atau
hdf, sehingga mudah ditembus air dan tidak kuat menahan beban berat.
Untuk penggunaan bahan furniture dalam interior design berdasarkan
custom made (design khusus) partikel board jarang dipakai.

Gbr. 20. Contoh Particle Board

 MDF (Medium Density Fibreboard)


MDF dapat digunakan bagi anda yang memiliki budget terbatas.harganya
sedikit lebih murah dari pada plywood dan blockboard. MDF adalah serbuk
kayu halus yg diproses menyerupai bahan kertas yg tebal dan solid. MDF
biasanya digunakan pada furniture fabrikasi yang dijual dalam bentuk
sudah “jadi” biasanya pelapis luarnya kertas bertexture. Mdf atau hdf
banyak dipakai sebagai bahan dasar furniture import.

Gbr. 21. Contoh Medium Density Fibreboar

 HDF d

Gbr. 22. Contoh Hight Density Fibreboar

 Blockboard d
Blockboard memiliki harga sedikit lebih murah dibanding plywood demikian
juga dengan kwalitasnya. Bahan dasarnya hampir sama dengan plywood.
Gbr. 23. Contoh Blockboard

 Plywood
Plywood / Multipleks adalah bahan dasar yang umum digunakan untuk
pembuatan furniture. Harganya relatif lebih murah daripada kayu solid.
Plywood merupakan kayu olahan yang relatif lebih kuat dibanding jenis
kayu olahan lainnya seperti hdf, mdf, blockboard atau partikel board.
Bahan dasar plywood adalah kulit kayu yang berlapis-lapis dan dipress.
Plywood biasanya dilapisi kulit kayu jati, sungkai, nyatoh atau kulit kayu
lainnya. Dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan kayu olahan lainnya,
menyebabkan furniture dengan bahan plywood memiliki harga yang lebih
mahal dibandingkan kayu olahan lainnya.

Gbr. 24. Contoh Plywood


Urutan kualitas dari yang paling bagus adalah Plywood, Bloackboard, MDF,
dan Particle Board.
Plywood dan Bloackboard biasanya dilapisi kulit kayu jati, sungkai, nyatoh
atau lainnya . Sedangkan particle board dan MDF biasanya untuk furniture
pabrikasi massa yang sering kita lihat di toko-toko meubel dengan berbagai
merek. Oleh karena itu, jelas saja furniture custom/pesanan lebih mahal
harganya dibanding yang dijual ditoko karena menggunakan interior
material plywood yang notabene memiliki harga yang lebih mahal
dibandingkan kayu olahan lainnya .
b. Kayu Solid
Interior material jenis ini dihasilkan dari batang kayu pohon,
seperti Jati Belanda, Kamper, Nyatoh, Mahoni, Sungkai, Ulin dan Jati. Pada
kelompok kayu solid, Jati dan Ulin lebih kuat dibandingkan dengan jenis kayu
lainnya. Kayu ini tahan terhadap cuaca dan temperatur tinggi. Khusus Ulin
yang dari Kalimantan, sering disebut Kayu Besi karena semakin kena air
semakin solid.
Kedua jenis kayu ini selain mahal dan harganya cenderung selalu
naik, sudah mulai jarang digunakan sebagai bahan furniture karena
keterbatasan supply, sebagai penggantinya kayu yang digunakan adalah kayu
sungkai, nyatoh atau jati belanda. Sungkai merupakan salah satu jenis kayu
solid yang cukup populer penggunaannya saat ini sebagai interior material.
Kayu yang berwarna terang ini memiliki alur urat kayu beraturan, kekuatan
baik, dan harganya yang jauh lebih murah.
Kayu solid merupakan bahan dasar terkuat dibandingkan kayu
olahan, tapi dikarenakan volume tanam dan penebangan pohon yang tidak
seimbang ditambah dengan penebangan liar yang tidak memperdulikan
penghijauan kembali, memyebabkan persedian kayu solid terbatas dan
harganya lebih mahal dibanding kayu olahan.

2.2. Model atau Style Finishing Interior


Pada umumnya kita harus mengenal interior material untuk finishing dalam
memperindah permukaan furniture. Terdapat 4 macam jenis model atau style
finishing interior material, antara lain:
a. Melamix
Adalah dengan metode penyemprotan cairan melamix/PU sebagai finishing
akhir pada permukaan furniture dapat berupa dof atau glossy. Warna dapat
bervariasi, biasanya terdiri dari warna-warna kayu natural, karena finishing
sistem melamix dalam interior design digunakan untuk furniture yang ingin
menampilkan kesan natural pada serat kayu . Biasanya jenis Finishing ini
diterapkan pada kayu solid atau Plywood yang dilapis kulit kayu (Veneer).
Salah satu merek untuk interior material jenis ini adalah Impra.
Gbr. 24.
Metode Metode penyemprotan
penyemprotan cairansebagai
cairan melamix melamix/PU
finishing akhir pada permukaan
furniture dapat berupa dof atau glossy. Warna dapat bervariasi, biasanya
d
terdiri dari warna-warna kayu natural, karena finishing sistem melamix dalam
interior design digunakan untuk furniture yang ingin menampilkan kesan
natural pada serat kayu.
b. Pelapis / Laminate
Interior material ini saat ini awam digunakan karena nilai praktisnya, tersedia
dalam berbagai jenis tekstur dari warna solid seperti duko hingga motif kayu
dan semuanya hanya tinggal tempel dengan lem.
metode finishing interior atau furniture dengan merekatkan bahan pelapis
dipermukaan furniture. Pelapis yang umum digunakan antara lain HPL, tacon,
decosit, supercon dan PVC. Di antara keempat pelapis tersebut, HPL paling
mahal, disusul tacon, decosit, supercon dan terakhir PVC.
Dari segi harga jenis-jenis pelapis interior adalah:
 HPL
Gbr. 25. Jenis HPL pada pelapis interior

 Tacon/venner plastik

Gbr. 26. Jenis HPL pada pelapis interior


 Decosit/pelapis sintetis

Gbr. 27. Jenis Pelapis Decosit

 Supercon atau PVC


Keunggulan HPL adalah selain kualitas dan variasi model teksturnya juga
karena ketebalannya (sekitar 0,7 – 1 mm) yang dilapisi kayu sehingga lebih
tahan terhadap benturan. Selain itu HPL untuk beberapa merek tertentu
juga menyediakan Edging (khusus untuk pinggiran meubel).
 Ducco
Adalah dengan metode penyemprotan cat duko pada permukaan furniture.
Warna dapat bervariasi dengan pilihan yang beraneka ragam seperti
warna-warna pastel maupun natural. Serat kayu pada furniture tidak akan
terlihat jika menggunakan duko, karena akan tertutup dengan warna solid
cat itu sendiri. Biasanya duko dalam interior design digunakan untuk
menampilkan kesan dinamis, elegan dan modern pada ruangan.
Ducco adalah dengan metode penyemprotan cat pada permukaan
furniture. Salah satu merek untuk interior material jenis ini yang sering
saya gunakan adalah Supergloss (ekonomis) atau Danagloss (superior).
Warna dapat bervariasi dengan pilihan yang beraneka ragam seperti
warna-warna pastel maupun natural. Serat kayu pada furniture tidak akan
terlihat jika menggunakan duko, karena akan tertutup dengan warna solid
cat itu sendiri. Biasanya duko dalam desain interior  digunakan untuk
menampilkan kesan dinamis,elegan dan modern pada ruangan. Namun ada
repotnya yaitul ebih memakan waktu karena sangat berharap pada
panasnya matahari sebagai pengering. Selain itu, ada beberapa proses
dalam finishing jenis ini, secara berurutan interior material yang digunakan
Dempul/Woodfiller > Epoxy > Cat Warna > Clear Doff/Glossy. Hebatnya
finishing ducco biasanya lebih kuat terhadap goresan.

Gbr. 28. Jenis Pelapis Ducco

Anda mungkin juga menyukai