Bahan Bangunan-Atika Hesti Nur Azarah-2021061014030
Bahan Bangunan-Atika Hesti Nur Azarah-2021061014030
BAHAN BAGUNAN
Nim : 2021061014030
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2021
SOAL-SOAL LATIHAN:
1. Jelaskan apa yang akan terjadi pada beton segar maupun beton kaku apabila
ukuran butiran agregatnya (gradasi) seragam.
2. Dari hasil pengujian di laboratorium diperoleh data pengujian agregat halus
sebagai berikut:
Hitung: Berat jenis SSD, Berat jenis bulk, Berat jenis semu dan penyerapan
air pasir tersebeut
3. Dari hasil pengujian agregat kasar diperoleh data pengujian sebagai berikut:
Volume wadah : 2,623 liter
Berat wadah : 4700 gram
Berat wadah berisi agregat kasar dalam kondisi lepas :14 kg
Berat wadah berisi agregat kasar dalam kondisi padat : 15,2 kg
Hitung : berat isi padat dan berat isi lepas dari agregat kasar tersebut
4. Dari hasil uji ayak dari dua jenis pasir diperoleh data sebagai berikut:
Berat Berat
Ukuran Spesifikasi
tertinggal tertinggal
ayakan (mm) pasir Zone 2
Pasir A (gram) Pasir B (gram)
9.6 0 0 100-100
4.8 0 0 90-100
2.4 255 5 75-100
1.2 200 100 55-90
0.6 190 145 35-59
0.3 80 280 8-30
0.15 0 150 0-10
Jawaban:
1. Jelaskan apa yang akan terjadi pada beton segar maupun beton kaku apabila
ukuran butiran agregatnya (gradasi) seragam.
Jawab:
Pengaruh susunan butir terhadap sifat aduk/beton segar adalah sebagai berikut
:
a. Mempunyai sifat mampu dikerjakan (workability)
b. Mempengaruhi sifat kohesif campuran agregat, semen dan air.
Mempengaruhi keseragaman/homogenitas adukan sehingga akan
berpengaruh pada cara pengecoran dan pewadahan.
c. Mempengaruhi sifat segregasi (pemisahan butir) atau juga bleding.
d. Mempengaruhi hasil pekerjaan finishing permukaan beton dan adukan.
Pengaruh susunan butir terhadap sifat aduk/beton keras adalah seagai
berikut :
a. Mepengaruhi porositas
b. Berpengaruh terhadap sifat kedap air
c. Berpengaruh terhadap keadatan
Pada beton segar, agregat dengan gradasi seragam akan mempengaruhi :
a. Gradasi yang seragam akan mempengaruhi jumlah air pencampur. Karena
ukuran butiran-butiran yang seragam akan membuat banyak rongga
kosong di dalam beton, sehingga dapat membuat jumlah air pencampur
semakin banyak mengisi celah-celah kosong dalam beton.
b. Karena jumlah air pencampur yang banyak menyebabkan kelecakan
(workability) semakin besar. Semakin banyak air maka semakin mudah
untuk dikerjakan. Namun, semakin besar tingkat kelecakan (workability)
maka semakin rendah kekuatan beton tersebut.
c. Gradasi yang seragam juga akan mempengaruhi sifat kohesif. Kohesif
adalah kemampuan beton untuk mempertahankan agregat tetap di
tempatnya setelah terjadi pengikatan. Karena gradasi seragam
menyebabkan banyak celah kosong sehingga mempunyai sifat porositas
yang tinggi sehingga interlocking antar bahan akan berkurang, hal tersebut
membuktikan bahwa sifat kohesifnya akan berkurang.
d. Karena sifat kohesif yang berkurang, maka dibutuhkan semen dalam
jumlah banyak agar dapat mengikat bahan secara kuat.
e. Pada beton dengan gradasi seragam terdapat banyak pori-pori yang kosong
karena butiran agregat tidak dapat mengisi penuh satu sama lain. Hal itu
dapat menyebabkan kecenderungan terpisahnya bahan-bahan pembentuk
beton ( segregasi ) sangat tinggi.
f. Karena pada gradasi seragam menyebabkan banyak pori-pori kosong di
dalam beton. Ketika bleeding berlangsung, air campuran terjebak di dalam
kantong-kantong yang terbentuk antara agregat dan pasta semen
( matriks ), yang menyebabkan proses bleeding tidak sempurna. Bleeding
adalah pengeluaran air dari adukan beton yang disebabkan oleh pelepasan
air dari pasta semen.
Pada beton kaku (keras), agregat dengan gradasi seragam akan
mempengaruhi:
a. Gradasi yang seragam akan mempengaruhi kekuatan pada beton. Karena
butiran-butiran yang seragam akan membuat interlockingnya rendah atau
banyak celah kosong di dalam beton sehingga mempunyai sifat porositas
yang tinggi dalam beton. Porositas tersebut akan membuat faktor air
semen akan semakin besar, semakin besar faktor air semen maka kekuatan
beton akan berkurang, dan porositas akan membuat celah-celah kosong di
dalam beton akan dapat terisi oleh udara, udara dapat membuat tulangan
dalam beton menjadi korosi sehingga interlocking antar bahan dapat
berkurang. Hal tersebut juga dapat mengurangi kekuatan pada beton.
b. Keawetan (durabilitas) beton berbanding lurus dengan kekuatan beton.
Pembuatan beton kaku dengan gradasi seragam dapat membuat kekuatan
pada beton menjadi rendah, maka keawetan (durabilitas) pada beton
dengan gradasi seragam juga akan rendah.
Hitung: Berat jenis SSD, Berat jenis bulk, Berat jenis semu dan penyerapan
air pasir tersebeut
Jawab:
Berat pasir dalam air : Berat piknometer berisi air dan Berat
pignometer berisi air dan pasir
B 505 505
Berat jenis SSD ¿ = = =2,7005
B−C 505−318 187
A 490 490
Berat jenis bulk ¿ = = =2,6203
B−C 505−318 187
A 490 490
Berat jenis semu ¿ = = =2,8488
A−C 490−318 172
B−A 505−490
Daya Serap air ¿ x 100= x 100=3,0612
A 490
3. Dari hasil pengujian agregat kasar diperoleh data pengujian sebagai berikut:
Hirung : berat isi padat dan berat isi lepas dari agregat kasar tersebut
Jawab:
W 15,2−4,7 10,5
Berat isi padat ¿ = = =4,003 kg/liter
V 2.623 2,623
W 14−4,7 9,3
Berat isi lepas = = = =3,546 kg /liter
V 2,623 2,623
4. Dari hasil uji ayak dari dua jenis pasir diperoleh data sebagai berikut: Ukuran
Ayakan (mm) Berat tertinggal Pasir A (gram) Berat tertinggal Pasir B (gram)
Spesifikasi pasir Zone 2
Berat Berat
Ukuran Spesifikasi
tertinggal tertinggal
ayakan (mm) pasir Zone 2
Pasir A (gram) Pasir B (gram)
9.6 0 0 100-100
4.8 0 0 90-100
2.4 255 5 75-100
1.2 200 100 55-90
0.6 190 145 35-59
0.3 80 280 8-30
0.15 0 150 0-10
Dari data di atas hitung:
d. Modulus halus butir pasir A dan pasir B.
e. Gabungkan dua jenis pasir yang mempunyai gradasi berbeda agar
dihasilkan agregat dengan gradasi optimum yang sesuai spesifikasi.
f. Gambarkan kurva grasasi agregat gabungan.
Jawab:
a.
4,8 80 100
2,4 72 99
1,2 43 95
0,6 20 88
0,3 6 49
0,15 2 9
perhitungan :
a. gradasi pasir campuran yang diinginkan adalah masuk gradasi pasir
Zone 2 (gradasi pasir ideal).
b. lengkung gradasi pasir gabungan harus melewati kurva pasir zone 2
pada lubang ayakan 0,60 atau 0,30. Titik persentase lolos komulatif
yang disyaratkan pada lubang ayakan 0,60 pasir zone 2 adalah 35 % -
59 %.
c. Misal dipilih nilai 55 %, sehingga ordinat Y = 55. Koordinat pasir A
pada ayakan 0,6 adalah : 20 %, pasir B : 88 %.
d. Masukkan ke dalam rumus menggabungkan pasir , sebagai berikut :
a (100−a)
Y= .Y a + .88
100 100
a (100−a)
55= .20+ .88
100 100
5500=20 a+8800−88 a
88 a−20 a=8800−5500
68 a=3300
a=49 %
b=100 %−49 %=51
a (100−a)
Y= .Y + .Yb
100 a 100
a (100−a)
27= .6+ .49
100 100
2700=6 a+ 4900−49 a
49 a−6 a=4900−2700
43 a=2200
a=51 %
b=100 %−51 %=49 %
GABUNGAN I GABUNGAN II
Pasir A Pasir B
Ukuran 49 % YA + 51 % YB 51% YA + 49 % YB
persen persen
Ayakan Spesifikasi
tembus tembus 49/100 x 51/100 x Y 51/100 x 49/100 x Y
(mm) pasir Zone 2
kom kom YA YB Gab YA YB Gab.
YA YB
9,6 100 100 49 51 100 51 49 100 100-100
4,8 80 100 39 51 90 41 49 90 90-100
2,4 72 99 35 50 86 37 49 85 75-100
1,2 43 95 21 48 70 22 47 68 55-90
0,6 20 88 10 45 55 10 43 53 35-59
0,3 6 49 3 25 28 3 24 27 8-30
0,15 2 9 1 5 6 1 4 5 0-10
70
60
50
40
30
20
10
0
9.6 4.8 2.4 1.2 0.6 0.3 0.15
Ukuran Saringan (mm)
Spec min Spec mak Gab.I