SKRIPSI
Disusun Oleh:
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk lulus dan
mendapat gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis (S.AB) pada Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa
sebuah keberhasilan dalam penulisan skripsi ini adalah atas rahmat Tuhan Yang
Maha Esa dan bantuan serta dukungan dari semua pihak yang selalu membantu
1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
3. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.Aselaku Ketua Program Studi Ilmu
Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Beti Nasution, M.Si selaku Sekretaris Program Ilmu Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
yang telah memberikan arahan, motivasi dan masukan kepada penulis selama
7. Ibu Siswati Saragi, S.Sos, M.SP dan Bapak Ahmad Farid, S.H selaku Staf
8. Seluruh Staf Pengajar atau Dosen di Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
9. Kedua Orang Tua penulis yang telah memberikan dukungan doa dan materil
10. Adik tercinta Hotma Simbolon dan Abdi Simbolon yang memberikan
selalu ada saat senang maupun sedih serta selalu mendukung dari awal
12. Kelompok kecil penulis dan abang tercinta Samuel S.Kom yang selalu
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu
ii
penulisan skripsi ini.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
pembaca.
Penulis,
iii
iv
Product quality and price discount are the factors that stimulate
consumers in impulse buying. At this time the Indonesian people increasingly
concerned about attractive looks and is keeping up with the developing fashion.
This has resulted in serious business competition in the retail fashion industry.
With guaranteed product quality and sales promotion of disbursements,
consumers will be interested in making impulse buying.
The purpose of this research are to determine and analyze the influence of
product quality and price discount to consumer impulse buying Ria Busana
Iskandar Muda Medan. Relationship between product quality and price discount
in Partial and Simultaneous of the impulse buying.
The population in this study were all consumers who had made goods
purchase transactions at Ria Busana Iskandar Muda Medan. The sample taken as
many as 96 respondents as samples by using purposive sampling as the sampling
technique. Data collection was done by distributing questionnaires to
respondents.
The results showed that product quality and price discount significantly
influence impulse buying. Based on the calculation with the coefficient of
determination show that the correlation coefficient is equel 0,817 so it can be
concluded that there is a direct correlation between the variables product quality,
price discount and impulse buying. The value indicates R squre of 0.668 or
66,8%. This means that the independent variable that is product quality and price
discount simultaneously has an effect of 66,8% on the dependent variable namely
impulse buying. The influence is in high category, while the rest is explained by
other variables that are not included in this research.
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
ABSTRAK................................................................................................ iv
ABSTRACT............................................................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii
vi
vii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
ix
Halaman
xii
pada saat ini semakin konsumtif dengan adanya perubahan gaya hidup yang
suatu produk tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu (impulse buying), namun
maka konsumen tanpa sadar akan mengeluarkan uang secara berlebihan dengan
melakukan pembelian yang tidak bermanfaat dan hanya mengikuti suasana hati
(mood).
adanya perencanaan terlebih dahulu yang disebut dengan istilah impulse buying,
dimana konsumen membeli suatu produk secara spontan saat berbelanja di mall
maupun toko modern lainnya. Perilaku impulse buying tersebut terjadi pada saat
konsumen melihat produk atau promosi yang ditawarkan oleh toko sehingga dapat
menarik perhatian konsumen untuk membeli produk tersebut. Hal ini sejalan
dengan hasil riset AC Nielsen (2012) yang menyatakan bahwa terjadi peningkatan
Gambar 1.1
Perilaku Pembelian Impulsif Konsumen Pada Toko Ritel di Indonesia
pembelian impulsif konsumen pada toko ritel modern dari lima kota besar di
yang dilakukan konsumen ketika membeli suatu produk, hal tersebut dapat dilihat
pada gambar 1.1. Konsumen yang tidak pernah membuat rencana pembelian
(impulse buying) meningkat dari tahun 2003 sampai tahun 2011 yaitu dari 10%
menjadi 21%. Dengan demikian para pelaku usaha ritel modern harus
produk.
ketika seseorang merasa senang dan maupun sedih. Penelitian yang dilakukan di
Amerika, pada rentang usia 18-29 tahun pada saat konsumen merasa senang maka
sebesar 69% konsumen akan melakukan impulse buying. Hal tersebut terjadi
karena sebagian besar kaum muda lebih sensitif dan peduli terhadap penampilan
mereka (Cheatsheet.com,2015).
suatu perusahaan atau toko dan akan menjadi peluang dalam meningkatkan
pendapatan. Perusahaan yang memiliki produk unik dan inovatif dapat menarik
secara langsung tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu atau yang disebut
dengan impulse buying. Pembelian secara tidak terencana yang dilakukan oleh
promosi yang dilakukan oleh perusahaan, kualitas produk serta usaha-usaha yang
konsumen seperti emosi, suasana hati serta perilaku (kebiasaan) pada saat
berbelanja yang sering dilakukan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Brian
yaitu price discount dan bonus pack, hal ini sesuai dengan penelitian yang
secara tidak terencana dikarenakan oleh faktor price discount, sales promotion
dan in-store display. Pada penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2017) kualitas
produk, informasi dan harga berpengaruh positif dan signifikan dalam menarik
akan memberikan dampak positif bagi setiap perusahaan atau toko. Namun, toko
harus mampu bersaing dengan menawarkan produk yang inovatif, unik dan
kompetitif. Salah satu produk yang sering menjadi daya tarik tersendiri bagi
tidak terencana dan tiba-tiba. Impulse buying dapat dipengaruhi oleh product
konsumen terhadap suatu merek atau citra toko. Sedangkan penetapan harga
pergi ke toko untuk melakukan perbandingan harga dengan toko lain yang sejenis,
Ria Busana telah membuka beberapa gerai di kota Medan. Ria Busana
merupakan salah satu toko pakaian yang menyediakan berbagai jenis produk
pakaian dari perlengkapan bayi hingga pakaian dewasa. Ria Busana yang menjadi
objek penelitian ini berada di Jalan Iskandar Muda No.75 Medan, Sumatera Utara.
Toko ini berada dilokasi yang strategis dengan menjangkau masyarakat menegah
ke bawah. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau dengan pelayanan yang baik
dan ramah. Ria Busana buka setiap hari dimulai pada pukul 09.30 – 22.00 Wib.
yang ketat dan kompetitif. Dimana terdapat beberapa fashion store yang sejenis
Ria Busana menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen, hal tersebut
potongan harga yang diadakan pada periode-periode tertentu. Faktor lain yang
dapat mempengaruhi impulse buying yaitu product quality. Konsumen Ria Busana
menyatakan bahwa produk yang mereka beli memiliki daya tahan produk yang
Busana sebagai objek penelitian yaitu karena Ria Busana Iskandar Muda Medan
masih jarang digunakan sebagai objek penelitian dan salah satu toko fashion yang
langsung kepada konsumen dengan melakukan program discount serta harga yang
apakah product quality dan price discount berpengaruh terhadap impulse buying.
Oleh karena itu, peneliti membuat penelitian yang berjudul “Pengaruh Product
Quality dan Price Discount Terhadap Impulse Buying (Studi Pada Konsumen Ria
buying?
buying.
buying.
a. Bagi Peneliti
penulis mengenai seberapa besar pengaruh product quality dan price discount
terhadap impulse buying serta dapat mengaplikasian antara materi yang telah
bagi mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis dan bagi peneliti selanjutnya dalam
mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan yang
perilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran
dan ide.
proses yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. (Setiadi, 2008). Menurut
Kotler dan Keller (2009: 166) perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana
bagaimana barang atau jasa serta ide dan pengalaman dapat memuaskan keinginan
Gambar 2.1
Model Perilaku Konsumen
Psikologi
Konsumen
Motivasi Proses Keputusan Keputusan
Rangsangan Rangsangan Persepsi Pembelian Pembelian
Pemasaran Lain Pembelajaran
Memori Pengenalan masalah Pilihan produk
Produk dan Ekonomi Pilihan merek
Pencarian informasi
jasa Teknologi Pilihan penyalur
Evaluasi alternatif Jumlah pembelian
Harga Politik Keputusan pembelian
Distribusi Budaya Waktu pembelian
Perilaku pasca Metode
Komunikasi
pembelian pembayaran
Karakteristik
Konsumen
Budaya
Sosial
Pribadi
1. Faktor Kebudayaan
c. Kelas sosial yaitu kelompok yang relatif homogeny serta bertahan lama
atau serupa.
2. Faktor Sosial
perilaku konsumen.
c. Peran dan status yaitu penentuan posisi seseorang dalam suatu kelompok
3. Faktor Pribadi
a. Umur dan tahapan dalam siklus hidup akan menentukan selera seseorang
d. Gaya hidup yaitu pola hidup yang tercermin dari kegiatan, minat, dan
misalnya kepribadian.
4. Faktor Psikologis
c. Proses belajar yaitu perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman.
2.2 Pemasaran
sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan
memuaskan keinginan dan jasa, baik kepada para konsumen saat ini maupun
(2009:5), pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk
produk dan proses pembelian serta penjualan termasuk didalamnya semua proses
sedemikian rupa sehingga tujuan masing-masing pihak dapat terpenuhi, hal ini
bahwa kunci dalam mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan yaitu perusahaan
harus menjadi lebih efektif dibandingkan dari para pesaingnya dalam menciptkan,
dituju atau dipilih. Menurut Kotler dan Amstrong (2012:30), konsep pemasaran
mencapai tujuan pasar sasaran perusahaan (Kotler dan Amstrong, 2012). Bauran
pemasaran dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu sudut pandang penjual dan
Konsep bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller (2009) terdiri dari
4P yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion) dan tempat (place).
1. Produk (Product)
produk yang dijual ingin dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat
2. Harga (Price)
memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh
pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual
3. Promosi (Promotion)
Aktivitas yang memberikan suatu manfaat atas produk yang dijual dan
4. Tempat (Place)
dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan daya tahan produk,
Tjiptono (2012) kualitas sebagai tingkat mutu yang diharapkan dan pengendalian
suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi
dari apa yang diinginkan pelanggan meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan,
kemudahan operasi dan perbaikan serta atribut bernilai lainnya. Perusahaan dapat
perusahaan berkualiatas baik dan sesuai dengan manfaat dan harga yang
ditawarkan maka konsumen akan merasa puas dan sesuai dengan harapan atau
keinginan konsumen.
Menurut Garvin dalam Tjiptono (2012: 121) terdapat beberapa tolak ukur
1. Kinerja (Performance)
4. Ketahanan (Durability)
Ketahanan yaitu berapa lama produk dapat terus digunakan yang mencakup
5. Keandalan (Realibility)
6. Estetika (Esthetica)
Daya tarik produk terhadap panca indera seperti keindahan desain produk,
produk.
1. Bentuk (Form)
2. Fitur (Feature)
3. Penyesuaian (Customization)
dijanjikan.
6. Ketahanan (Durability)
Ukuran umur operasi harapan produk dalam kondisi biasa atau penuh
7. Keandalan (Reliability)
Ukuran kemudahan perbaikan produk ketika produk itu tidak berfungsi atau
gagal.
9. Gaya (Style)
Berkaitan dengan penampilan dan rasa atau manfaat produk kepada pembeli.
dalam memasarkan produk kepada konsumen dan dapat mencapai tujuan dan nilai
penjualan adalah salah satu bentuk persuasif secara langsung melalui penggunaan
berbagai intensif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan
harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas
menurut Kotler dan Keller (2009:93) discount adalah harga resmi yang diberikan
Menurut Peter & Olson dalam Fajar (2016:20) price discount adalah
strategi dalam menentukan harga dalam jangka panjang untuk menurunkan harga
konsumen. Menurut Foster (2008) price discount adalah alat promosi yang
dengan mendapatkan suatu produk yang tertera pada label atau kemasan.
konsumen karena disebabkan oleh konsumen membayar lebih cepat dari waktu
Menurut Kotler dan Keller (2009:93) discount terdiri dari lima jenis, antara lain:
1. Discount Tunai
2. Discount Kuantitas
Pengurangan harga bagi orang yang membeli dalam jumlah besar dan
3. Discount Musiman
pembelian konsumen.
4. Discount Fungsional
5. Discount Intensif
evaluasi terhadap strategi yang ditetapkan seperti kualitas produk dan harga
yang ditawarkan.
Perusahaan dapat menjual produk dalam jumlah besar agar dapat menarik
4. Hemat
produk dan kemudian konsumen tertarik untuk memiliki atau membeli produk
adanya rangsangan yang menarik dari toko. Sedangkan menurut menurut Peter
dan Olson (2013) pembelian tidak terencana adalah pembelian yang terjadi ketika
desakan hati, dimana emosi dapat menjadi sangat kuat dan kadangkala berlaku
sebagai dasar dari motif pembelian yang dominan. (Schiffman dan Kanuk, 2008)
melihat produk tertentu. Dapat dikatakan pembelian tidak terencana timbul akibat
adanya dorongan hati ataupun rangsangan dari toko yang dapat mempengaruhi
sebgai berikut:
secara spontan.
sebelumnya terhadap suatu produk dan baru pertama kali melihat serta
untuk melakukan pencarian produk dengan harga yang diinginkan atau spesial
Menurut Ma’aruf (2006:64) tipe-tipe impulse buying terdiri dari tiga jenis,
antara lain:
lampau)
cukup terlebih dahulu tentang produk baru, dimana konsumen melihat produk
produk tersebut.
yaitu:
atau kondisi produk, jenis produk, bentuk produk, daya tahan produk dan gaya
melindungi produk dari cuaca, debu, guncangan, dan benturan terhadap benda
lain.
Lokasi atau tempat melakukan aktivitas operasional dalam kegiatan jual beli
menjadi strategi toko agar dapat menarik minat beli konsumen, seperti
produk yang dapat mempengaruhi pembelian tidak terencana yaitu harga yang
rendah atau adanya potongan harga, kebutuhan tambahan produk atau merek,
distribusi massa, self service, iklan massa, kualitas produk, display produk
yang menonjol dan mudah disimpan. Sedangkan menurut Kacen dan Lee
dan gaya hidup konsumen yang cenderung hedonis. Faktor eksternal yang
Menurut Engel, et, al. (Japrianto dan Sugiharto, 2011:34) impulse buying
1. Spontanitas
melakukan pembelian pada saat itu juga dan sering sebagai respon terhadap
Adanya desakan secara mendadak untuk membeli suatu produk dan sering
Desakan untuk membeli suatu produk yang dapat menjadi begitu sulit untuk
Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini
yaitu:
“Pengaruh Price Discount Dan Bonus Pack Terhadap Impulse Buying Pada
pelanggan minimarket serta pengaruh price discount dan bonus pack terhadap
0,000<0,05 dan koefisien regresi memiliki nilai positif sebesar 0,743, terdapat
0,289, terdapat pengaruh positif price discount dan bonus pack pada
0,000<0,05.
2. Devid Ulva Sari (2017) dengan judul penelitian “Pengaruh Price Discount,
sampling, dan jumlah sampel yang digunakan adalah 100 responden dan
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil sebanyak 100 responden
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung
informasi, harga dan kualitas produk terhadap pembelian impulsif, serta untuk
sebesar 8,528 dengan sig. 0,000, t hitung untuk masing-masing variabel yaitu
– 0,959 (X1), 3,423 (X2), dan 1,237 (X3). Berdasarkan hasil analisis yang
dan hanya variabel harga yang berpengaruh positif sebesar 3,428 dengan
tersebut yaitu 20,4%. Hal ini membuktikan ketiga variabel independen hanya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
sebanyak 96 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode uji
instrument, uji asumsi klasik, analisis regresi linear sederhana, dan uji
signifikan, menunjukkan thitung 22,132 > t tabel 1,985 dengan sig. sebesar
0,000 yang artinya variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan
pengaruh antara variabel bebas yaitu kualitas produk terhadap variabel terikat
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
memenuhi harapan konsumen akan suatu produk barang atau jasa yang akan
tersendiri bagi suatu perusahaan atau produsen. Adanya kualitas produk akan
Price discount dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen dalam
membeli suatu produk. Perusahaan atau toko yang sering melakukan promosi
harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas
banyak dan akan menjadi salah satu strategi bersaing dalam mempertahankan
Product quality yang terjamin dan promosi penjualan berupa price discount
kualitas produk dan potongan harga yang sesuai dengan keinginan dan
quality (X1 ) dan price discount (X2 ) berpengaruh terhadap impulse buying (Y).
Gambar 2.2
Kerangka Konseptual
Product Quality
H1
(X1 ) Impulse Buying
(Y)
Price Discount
H2
(X2 )
H3
masalah penelitian. Kebenaran dari hipotesis harus dibuktikan dari data yang
penelitian yang telah dijelaskan maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai
berikut:
impulse buying.
buying.
H02 : Price discount tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse
buying
buying
H03 : Product quality dan price discount tidak berpengaruh positif dan
mengetahui pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau lebih. (Sugiyono
bentuk pembagian kuesioner dan google form yang diberikan kepada responden
yang terletak di Jl. Iskandar Muda No.75, Medan. Waktu penelitian didilakukan
pada bulan Maret dengan waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan peneliti.
3.3.1 Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dalam penelitian ini yaitu konsumen yang pernah melakukan transaksi pembelian
32
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
𝑍2
𝑛=
4 (𝑚𝑜𝑒)2
1,962
𝑛=
4 (0,1)2
𝑛 = 96,04
Keterangan :
n : Jumlah sampel
kuesioner.
penelitian jelas dan tidak menyimpang. Defenisi konsep dalam penelitian ini
yaitu:
1. Product Quality
2. Price Discount
Menurut Peter & Olson dalam Fajar (2016:20) price discount adalah strategi
konsumen.
3. Impulse Buying
suatu produk dan kemudian konsumen tertarik untuk memiliki atau membeli
indikator pada penelitian yaitu uraian dari konsep yang sudah dirumuskan berupa
indikator untuk menguji suatu variabel. Pada penelitian ini terdapat variabel
1. Product Quality
f. Estetika yaitu daya tarik produk terhadap panca indera seperti keindahan
2. Price Discount
(Peter & Olson, 2016), (Tjiptono, 2008), (Kotler dan Keller, 2009), (Buchari
perusahaan dapat menjual produk dalam jumlah besar agar dapat menarik
3. Impulse Buying
tidak terencana atau spontan pada saat berada di toko. (Utami, 2010), (Peter &
konsumen untuk melakukan pembelian pada saat itu juga dan sering
penjualan.
seketika.
membeli suatu produk dan sering disertai dengan emosi yang dicirikan
yang dapat menjadi begitu sulit untuk ditolak sehingga akibat yang
Tabel 3.1
Defenisi Operasional
ini, yaitu:
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada
Busana Iskandar Muda Medan yang telah ditetapkan dan melalui google form.
lima alternatif jawaban yang diberikan kepada responden serta skor (nilai)
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
Adanya penggunaan skala likert, maka variabel dalam penelitian ini dapat
dibuat oleh peneliti dalam sebuah penelitian. Uji instrument yang digunakan
dari suatu instrument yang betujuan untuk mengukur ketepatan instrument yang
ini diuji dengan membandingkan antara nilai r hitung yang diperoleh dengan
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√(𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2 ) (𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 )
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 : Menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan
r : Koefisien validitas item yang dicari, dua variabel yang dikorelasikan
X : Skor untuk pertanyaan yang dipilih
Y : Skor total yang diproleh dari seluruh item
ƩX : Jumlah skor dalam distribusi X
ƩY : Jumlah skor dalam distribusi Y
ƩX² : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
ƩY² : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
N : Banyaknya responden
3.8.1.2 Uji Reliabilitas
hasil pengukuran agar tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Uji
2. Jika nilai koefisien reliabilitas ˂ 0.60 maka instrumen yang diuji tidak reliabel
data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan kolmogrov
Menurut Sujarweni (2015) pengambilan keputusan dalam uji ini didasarkan pada
Adapun kriteria lain yang digunakan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut:
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
2. Jika terdapat data yang menyebar menjauhi arah garis diagonal pada Q-Q plot
korelasi yang kuat antara variabel product quality (X1), price discount (X2) dan
impulse buying (Y). Adapun cara yang dilakukan untuk menilainya yaitu dengan
memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data
serta nilai VIF dan tolerance . Jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak
(Juliandi, 2013)
yang digunakan yaitu dengan uji glejser. Dimana uji glejser dilakukan dengan
signifikan ∝ lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan model regresi tidak
mengandung heterokedastisitas.
antar suatu variabel. Pada penelitian ini analisis regresi linear berganda digunakan
untuk mengetahui pengaruh dua variabel bebas yaitu product quality (𝑋1 ) dan
price discount (𝑋2 ) terhadap satu variabel terikat yaitu impulse buying (Y). Model
IB = α + β1 PQ + β2 PD + e
Keterangan :
α : Konstanta
β1 β2 β3 : Koefisien regeresi variabel independen
IB : Impulse Buying
PQ : Product Quality
PD : Price Discount
e : Standar Error
3.8.4 Pengujian Hipotesis
independen dan dependen. Apabila nilai probabilitas signifikan lebih kecil dari
yaitu:
product quality dan price discount secara keseluruhan terhadap variabel dependen
impulse buying. Signifikan model regresi secara simultan diuji dengan melihat
nilai signifikan. Apabila nilai signifikan dibawah 0,05 maka variabel independen
yaitu:
Nilai koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar proporsi dari total variasi
variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel penjelasnya. (Sujarweni
2015:228). Apabila R2 semakin besar dan mendekati satu, maka dikatakan bahwa
pengaruh variabel bebas (X) semakin besar terhadap variabel terikat (Y).
pengaruh variabel bebas (X) semakin kecil terhadap variabel terikat (Y).
Indonesia. Ria Busana didirikan pada tahun 1996 dan telah memiliki 99 cabang
sampai saat ini. Ria Busana telah berdiri selama 23 tahun yang saat ini dipimpin
oleh Leonardo Ginting. Namun, awalnya Ria Busana didirikan atau dirintis oleh
orang tua dari Leonardo Ginting dan masih dalam pengawasan orang tua
Leonardo hingga saat ini. Ria Busana mendirikan toko untuk pertama kalinya
Ria Busana yang merupakan toko fashion dengan badan usaha swasta
menyediakan berbagai produk fashion yang lengkap dengan harga yang tergolong
murah atau terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Dimana produk yang
disediakan yaitu pakaian, aksesoris yang dapat dipakai oleh bayi, anak-anak,
dalam menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan dan dapat
berdiri 23 tahun dan memiliki berbagai toko di berbagai kota di Indonesia, namun
pihak manajemen Ria Busana selalu melakukan inovasi dan peninjauan ulang atau
45
Indonesia, terdapat 7 cabang di kota Medan. Salah satu cabangnya di kota Medan
yaitu terletak di jalan Iskandar Muda Medan yang merupakan lokasi yang
strategis. Dimana letak toko tersebut berada di lokasi ramai dengan aktivitas
masyarakat dan sering dilalui oleh banyak orang. Selain itu, terdapat universitas,
sekolah, pasar, dan salah satu ritel fashion lainnya seperti Ramayana yang
Muda Medan dimulai dari anak muda seperti pelajar atau mahasiswa hingga orang
meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan dan penghasilan per bulan. Responden
dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli dan menggunakan
produk Ria Busana Iskandar Muda Medan, dengan jumlah responden sebanyak 96
67,7 % dari jumlah sampel yang ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa
perempuan lebih peka terhadap penampilan (fashion) dan cenderung lebih senang
dalam berbelanja terlebih apabila terdapat price discount atau potongan harga.
Berikut hasil penyajian data responden berdasarkan jenis kelamin yang dapat
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
2. Usia
oleh usia 17 hingga 25 tahun yang berjumlah 90 orang dengan persentase 93,8%.
Usia responden ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada pada
usia yang sangat produktif. Hal ini membuktikan bahwa pada usia produktif,
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
3. Pekerjaan
individu yang paling peka terhadap penampilan keseharian atau fashion serta
adanya pemberian price discount yang sering diadakan oleh Ria Busana Iskandar
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
orang dengan persentase sebesar 61,5 %. Hal ini dikarenakan oleh konsumen Ria
umumnya belum memiliki penghasilan atau masih mendapat uang saku dari orang
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Penghasilan Per Bulan
Berdasarkan harga produk yang paling dominan dibeli oleh konsumen Ria
Busana Iskandar Muda Medan yaitu mulai dari harga Rp 35.000 sampai dengan
responden berdasarkan harga produk yang paling dominan dibeli konsumen yang
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Harga Produk yang Paling Dominan
Dibeli Konsumen
Variabel product quality, price discount dan impulse buying dalam penelitian
ini terdiri dari 30 pernyataan yaitu variabel product quality terdiri dari 14
pernyataan, variabel price discount terdiri dari 8 pernyataan dan variabel impulse
yang terdapat dalam kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert yaitu
menggunakan 5 poin (sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak
setuju). Hasil jawaban responden dapat dilihat pada tabel berikut ini:
pernyataan . Adapun distribusi data dari variabel product quality dapat dilihat dari
Tabel 4.6
Jawaban Responden Tentang Produk Ria Busana Nyaman Ketika
Digunakan
kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 70 orang (73%). Hal ini
menunjukkan bahwa produk yang dijual pada Ria Busana Iskandar Muda Medan
Hal ini sesuai dengan teori pada variabel product quality indikator kinerja yaitu
kinerja suatu produk dinilai dari kenyamanan, kecepatan dan kemudahan dalam
menggunakannya.
Tabel 4.7
Jawaban Responden Tentang Produk Ria Busana Tidak Luntur Saat Dicuci
dan Memiliki Kualitas yang Bagus
kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 73 orang (76,1%). Hal ini
menunjukkan bahwa responden setuju bahwa produk yang dijual pada Ria Busana
Iskandar Muda Medan memiliki kualitas yang bagus seperti pada saat produk
Tabel 4.8
Jawaban Responden Tentang Ria Busana Menyediakan Berbagai Macam
Model Produk Pakaian yang Menarik dan Bervariasi
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 80 orang (83,4%). Hal ini
konsumen dapat dengan leluasa dalam memilih produk yang akan dibeli. Hal ini
sesuai dengan teori pada variabel product quality indikator fitur atau
Tabel 4.9
Jawaban Responden Tentang Produk yang Ditawarkan Ria Busana Sangat
Lengkap
kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 78 orang (80,9%). Hal ini
menunjukkan bahwa responden setuju bahwa Ria Busana Iskandar Muda Medan
menyediakan berbagai produk pakaian yang sangat lengkap, dimana produk yang
Tabel 4.10
Jawaban Responden Tentang Harga Produk Ria Busana Sesuai dengan
Kualitas Produk yang Didapatkan
kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 79 orang (82,3%). Hal ini
Medan karena kualitas produk yang didapatkan sesuai dengan harga yag
dikeluarkan. Hal ini sesuai dengan teori pada variabel product quality indikator
kesesuaian dengan spesifikasi yaitu produk yang dijual telah memenuhi standar
Tabel 4.11
Jawaban Responden Tentang Pelayanan yang Diberikan Ria Busana Selalu
Baik dan Mengalami Peningkatan
kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 77 orang (80,2%). Hal ini
lengkap, Ria Busana Iskandar Muda Medan juga selalu memperhatikan kualitas
konsumen.
Tabel 4.12
Jawaban Responden Tentang Produk Ria Busana Tahan Lama dan Tidak
Mudah Rusak
kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 67 orang (69,8%). Hal ini
menunjukkan bahwa responden tertarik dengan produk yang ditawarkan oleh Ria
Busana Iskandar Muda Medan produk yang dijual tahan lama dan tidak mudah
rusak. Hal ini sesuai dengan teori pada variabel product quality indikator
ketahanan yaitu produk yang dijual memiliki umur ekonomis yang tahan lama.
Tabel 4.13
Jawaban Responden Tentang Ria Busana Menggunakan Jenis Bahan yang
Berkualitas dan Bermutu
kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 70 orang (72,9%). Hal ini
menggunakan jenis bahan yang berkualitas dan bermutu sehingga produk yang
Tabel 4.14
Jawaban Responden Tentang Produk yang Ditawarkan Ria Busana Dapat
Digunakan Oleh Berbagai Kalangan
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 73 orang (96,8%). Hal ini
menunjukkan bahwa responden setuju dengan produk yang ditawarkan oleh Ria
Busana Iskandar Muda Medan dapat digunakan oleh berbagai kalangan, mulai
dari anak-anak hingga dewasa. Hal ini sesuai dengan teori pada variabel product
Tabel 4.15
Jawaban Responden Tentang Kualitas Produk Ria Busana Tetap Awet
Meskipun Digunakan dalam Jangka Waktu yang Lama
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 67 orang (69,8%). Hal ini
menunjukkan bahwa responden setuju produk yang dijual oleh Ria Busana
Iskandar Muda Medan akan tetap awet meskipun digunakan dalam jangka waktu
yang lama.
Tabel 4.16
Jawaban Responden Tentang Produk Pakaian Ria Busana Memiliki Desain
(Bentuk) yang Unik dan Menarik
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 69 orang (71,8%). Hal ini
Medan karena memiliki desain maupun bentuk yang unik sehingga dapat menarik
minat beli konsumen secara spontan/mendadak. Hal ini sesuai dengan teori pada
variabel product quality indikator estetika yaitu konsumen akan membeli suatu
produk apabila memiliki daya tarik tersendiri seperti desain produk, keunikan
Tabel 4.17
Jawaban Responden Tentang Produk yang Ditawarkan Memiliki Ciri
Tersendiri, Inovatif dan Mengikuti Trend
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 66 orang (68,8%). Hal ini
menunjukkan bahwa responden setuju produk yang terdapat pada Ria Busana
Iskandar Muda Medan tidak ketinggalan zaman, selalu inovatif dan memiliki
keunikan tersendiri.
Tabel 4.18
Jawaban Responden Tentang Produk Ria Busana Memiliki Kualitas Kain
yang Bagus dan Bahan yang Nyaman
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 67 orang (69,8%). Hal ini
menunjukkan bahwa responden setuju terhadap kualitas kain yang digunakan oleh
Ria Busana Iskandar Muda Medan bermutu dan bagus sehingga nyaman ketika
digunakan. Hal ini sesuai dengan teori pada variabel product quality indikator
kualitas yang dipersepsikan yaitu sudut pandang konsumen mengenai kualitas dan
Tabel 4.19
Jawaban Responden Tentang Saya Merasa Tidak Ada Keluhan Ketika
Menggunakan Produk Ria Busana
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 62 orang (64,6%). Hal ini
ditawarkan Ria Busana Iskandar Muda Medan tidak ada keluhan apapun, sehingga
(empat) indikator yaitu dapat memicu konsumen dalam membeli untuk membeli
dalam jumlah besar dan hemat. Indikator ini kemudian dikembangkan menjadi 8
(delapan) pernyataan . Adapun distribusi data dari variabel price discount dapat
Tabel 4.20
Jawaban Responden Tentang Ria Busana Memberikan Potongan Harga
yang Besar Sehingga Saya Membeli Produk Dalam Jumlah Banyak
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 72 orang (75%). Hal ini
menunjukkan bahwa responden setuju Ria Busana Iskandar Muda Medan sering
mengadakan kegiatan promosi berupa potongan harga dalam jumlah cukup besar
sehingga memicu konsumen dalam membeli produk dalam jumlah banyak. Hal ini
sesuai dengan teori pada variabel price discount indikator dapat memicu
Tabel 4.21
Jawaban Responden Tentang Saya Sering Mencoba Varian Produk Ria
Busana yang Memiliki Potongan Harga
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 67 orang (69,8%). Hal ini
Busana Iskandar Muda Medan ketika adanya potongan harga yang dapat
Tabel 4.22
Jawaban Responden Tentang Ria Busana Sering Mengadakan Program
Diskon Setiap Periode Tertentu
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 82 orang (85,4%). Hal ini
menunjukkan bahwa responden setuju dan mengakui bahwa Ria Busana Iskandar
Muda Medan sering mengadakan program diskon setiap periode tertentu yang
telah dijadwalkan. Hal ini sesuai dengan teori pada variabel price discount
Tabel 4.23
Jawaban Responden Tentang Ria Busana Banyak Memberikan Potongan
Harga Pada Saat Hari Besar Nasional
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 84 orang (87,5%). Hal ini
Busana Iskandar Muda Medan karena adanya potongan harga yang diberikan pada
saat hari besar nasional seperti hari Raya Idul Fitri, hari Natal dan hari besar
nasional lainnya.
Tabel 4.24
Jawaban Responden Tentang Ria Busana Memberikan Potongan Harga
yang Tinggi Ketika Membeli Barang dalam Jumlah Banyak
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 63 orang (65,7%). Hal ini
menunjukkan bahwa responden setuju dan mengakui Ria Busana Iskandar Muda
Tabel 4.25
Jawaban Responden Tentang Ria Busana Menerapkan Sistem Pemberian
Potongan Harga Agar Konsumen Membeli Produk Dalam Jumlah Banyak
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 75 orang (78,1%). Hal ini
menunjukkan bahwa responden setuju dan mengakui ketika Ria Busana Iskandar
Muda Medan mengadakan program diskon maka konsumen akan membeli produk
dalam jumlah banyak. Hal ini sesuai dengan teori pada variabel price discount
Tabel 4.26
Jawaban Responden Tentang Saya Suka Membeli Produk Ria Busana yang
Memiliki Potongan Harga Karena Menghemat Biaya Pengeluaran
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 88 orang (91,7%). Hal ini
diadakan promosi dalam bentuk potongan harga atau diskon dikarenakan dapat
meminimalkan biaya yang dikeluarkan. Hal ini sesuai dengan teori pada variabel
price discount indikator hemat yaitu biaya yang dikeluarkan konsumen dalam
Tabel 4.27
Jawaban Responden Tentang Saya Merasa Potongan Harga yang Ditetapkan
oleh Ria Busana Sesuai dengan Harapan dan Budget Belanja
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 77 orang (80,3%). Hal ini
menunjukkan bahwa responden setuju adanya potongan harga yang diadakan oleh
Ria Busana Iskandar Muda Medan, hal tersebut juga sesuai dengan harapan
pernyataan . Adapun distribusi data dari variabel impulse buying dapat dilihat dari
Tabel 4.28
Jawaban Responden Tentang Saya Cenderung Membeli Produk Ria Busana
Secara Spontan dan Sesuai dengan Perasaan
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 77 orang (80,3%). Hal ini
Muda Medan secara spontan dan sesuai dengan perasaan hati pada saat itu
sehingga konsumen ingin membeli dan memiliki produk tersebut tanpa berpikir
panjang terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan teori pada variabel impulse buying
pembelian akibat adanya respons atau stimulasi secara langsung pada saat berada
Tabel 4.29
Jawaban Responden Tentang Saya Membeli Produk Ria Busana Tanpa
Adanya Perencanaan Terlebih Dahulu karena Adanya Price Discount
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 71 orang (74%). Hal ini
ingin segera memiliki barang tersebut tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu.
Tabel 4.30
Jawaban Responden Tentang Saya Membeli Produk Ria Busana yang Sesuai
Dengan Keinginan Saya karena Terdapat Banyak Variasi
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 75 orang (78,1%). Hal ini
secara tiba-tiba tanpa berpikir panjang ketika berada di toko karena terdapat
banyak variasi produk yang ditawarkan. Hal ini sesuai dengan teori pada variabel
Tabel 4.31
Jawaban Responden Tentang Saya Tertarik Membeli Produk Ria Busana
Tanpa Berpikir Panjang
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 70 orang (73%). Hal ini
konsumen dan merasa senang ketika memakai produk tersebut, hal ini dapat
Tabel 4.32
Jawaban Responden Tentang Saya Cenderung Membeli Produk Ria Busana
Meskipun Tidak Ada Desakan Kebutuhan
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 72 orang (75%). Hal ini
meskipun tidak ada desakan kebutuhan karena produk yang ditawarkan sesuai
dengan keinginannya. Hal ini sesuai dengan teori variabel impulse buying
indikator kegairahan dan stimulasi yaitu adanya dorongan untuk membeli produk
Tabel 4.33
Jawaban Responden Tentang Saya Merasa Senang Ketika Membeli Produk
Pakaian di Ria Busana
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 74 orang (77,1%). Hal ini
Tabel 4.34
Jawaban Responden Tentang Pada Saat Saya Berada Di Ria Busana
Terdapat Dorongan untuk Membeli Produk Secara Mendadak
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 76 orang (79,2%). Hal ini
dorongan untuk membeli produk secara mendadak karena adanya faktor tertentu.
Hal ini sesuai dengan teori variabel impulse buying indikator ketidakpedulian
akan akibat yaitu dorongan membeli produk yang tidak dapat dihindarkan karena
Tabel 4.35
Jawaban Responden Tentang Saya Cenderung Menghabiskan Banyak Uang
Pada Saat Berada Di Toko Ria Busana
memilih kategori setuju dan sangat setuju berjumlah 80 orang (83,3%). Hal ini
ketika berada di toko Ria Busana Iskandar Muda Medan tanpa disadari ketika
Tabel 4.36
Rata-Rata Variabel
Berdasarkan tabel 4.36 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) yang
diperoleh dari variabel product quality (X1) sebesar 3.91 yang termasuk ke dalam
kategori tinggi yang berarti product quality yang dimiliki oleh Ria Busana baik
terutama dalam hal kesesuaian spesifikasi produk dan keandalan produk. Nilai
rata-rata (mean) yang diperoleh dari variabel price discount (X2) sebesar 3.98
termasuk dalam kategori tinggi yang berarti adanya promosi berupa price discount
yang diadakan oleh pihak toko dalam waktu tertentu akan meningkatkan impulse
buying konsumen. Impulse buying yang memiliki nilai mean sebeasar 3.99
sebagai tempat berbelanja dikarenakan adanya product quality yang bagus dan
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang didapat dari
alat ukur penelitian yaitu kuesioner memiliki data yang valid. Pada penelitian ini
uji validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22.0. Dalam mengukur
validitas suatu instrument penelitian dapat dilihat dari perbandingan nilai r hitung
dengan nilai r tabel pada tingkat signifikansi 0,05 atau 5% dengan kriteria:
Nilai r tabel dapat dihitung menggunakan cara (df = n-2) yaitu 96-2 = 94,
apabila nilai r hitung lebih besar dari 0,207 maka item pernyataan dinyantakan
valid.
Tabel 4.37
Hasil Uji Validitas Variabel Product Quality (X1)
Berdasarkan pada tabel 4.37 dapat diketahui bahwa hasil validitas dari 14
item pernyataan variabel product quality (X1) menghasilkan nilai r hitung lebih
besar dari r tabel 0,207. Hal tersebut membuktikan bahwa 14 item pernyataan
valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur untuk variabel product quality.
Tabel 4.38
Hasil Uji Validitas Variabel Price Discount (X2)
Berdasarkan pada tabel 4.38 dapat diketahui bahwa hasil validitas dari 8
item pernyataan variabel price discount (X2) menghasilkan nilai r hitung lebih
besar dari r tabel 0,207. Hal tersebut membuktikan bahwa 8 item pernyataan valid
dan dapat digunakan sebagai alat ukur untuk variabel price discount.
Tabel 4.39
Hasil Uji Validitas Variabel Impulse Buying (Y)
Berdasarkan pada tabel 4.39 dapat diketahui bahwa hasil validitas dari 8
item pernyataan variabel impulse buying (Y) menghasilkan nilai r hitung lebih
besar dari r tabel 0,207. Hal tersebut membuktikan bahwa 8 item pernyataan valid
dan dapat digunakan sebagai alat ukur untuk variabel impulse buying.
Alpha. Instrument memiliki reliabilitas yang baik jika koefisien reliabilitas lebih
Tabel 4.40
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Product Quality (X1)
product quality memiliki nilai Cronbach Alpha sebesar 0,843 lebih besar dari
Tabel 4.41
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Price Discount (X2)
price discount memiliki nilai Cronbach Alpha sebesar 0,742 lebih besar dari
Tabel 4.42
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Impulse Buying (Y)
price discount memiliki nilai Cronbach Alpha sebesar 0,729 lebih besar dari
normal atau tidak. Uji normalitas dapat diukur dengan uji kolmogrov smirnov,
analisis grafik histogram dan analisis grafik P-P Plot. Apabila nilai signifikan
Tabel 4.43
Hasil Uji Normalitas
diperoleh sebesar 0,294. Nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikansi 0,05,
Gambar 4.2
Histogram Hasil Uji Normalitas
lonceng dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan, sehingga dapat disimpulkan
Gambar 4.3
Normal P-P Plot Hasil Uji Normalitas
berdistribusi normal.
dilihat dari nilai tolerance dan nilai VIF pada model regresi. Apabila nilai VIF >
0,05 maka terdapat persoalan multikolinearitas dan sebaliknya apabila nilai VIF <
Tabel 4.44
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 4.072 2.137 1.906 .006
Product_Quality .144 .047 .238 3.078 .003 .599 1.669
Price_Discount .627 .075 .646 8.356 .000 .599 1.669
a. Dependent Variable: Impulse_Buying
Sumber: Hasil Pengolahan Data(2020)
Berdasarkan tabel 4.44 dapat dilihat bahwa nilai tolerance dari kedua
variabel lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF masing-masing variabel lebih kecil dari
(independen).
lainnya. Dalam penelitian ini menggunakan uji glejser dan scatterplot. Uji Glejser
absolute residual. Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka diterima atau tidak
terjadi heterokedastisitas, begitu juga sebaliknya apabila nilai signifikansi < 0,05
titik-titik yang ada pada grafik tersebar diatas atau dibawah angka nol (sumbu Y)
Tabel 4.45
Uji Glejser
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.149 1.464 2.833 .006
Product_Quality .006 .032 .025 .192 .848
Price_Discount -.097 .051 -.245 -1.878 .063
a. Dependent Variable: Abs_RES
memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 dan tidak satupun variabel
heterokedastisitas.
Gambar 4.4
Scatterplot Hasil Uji Heterokedastisitas
Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa titik-titik pada regresi tidak
membentuk pola tertentu dan menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu
model regresi.
variabel independen yaitu product quality (X1) dan price discount (X2)
berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu impulse buying (Y). Berikut hasil
Tabel 4.46
Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.072 2.137 1.906 .006
Product_Quality .144 .047 .238 3.078 .003
Price_Discount .627 .075 .646 8.356 .000
a. Dependent Variable: Impulse_Buying
berikut:
1. Nilai konstanta positif sebesar 4,072. Ini menunjukkan tingkat konstan, dimana
jika variabel product quality dan price discount nol (0), maka impulse buying
pada Ria Busana Iskandar Muda Medan akan tetap sebesar 4,072 dengan
quality meningkat satu satuan, maka impulse buying akan meningkat sebesar
0,144.
discount meningkat satu satuan, maka impulse buying akan meningkat sebesar
0,627.
Uji hipotesis digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang telah diajukan
diterima atau ditolak. Hipotesis pada penelitian ini yaitu mengenai pengaruh
yaitu product quality dan price discount secara parsial terhadap variabel dependen
statistik SPSS 22.0 kemudian akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada nilai
jumlah sampel (96) dan k = jumlah variabel yang digunakan (3). Derajat bebas
(df) = 96-3 = 93. Maka t tabel yang digunakan yaitu t(5%)(93) atau t (0,05) (93) =
1,661. Hasil uji parsial (uji t) dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.47
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.072 2.137 1.906 .006
Product_Quality .144 .047 .238 3.078 .003
Price_Discount .627 .075 .646 8.356 .000
a. Dependent Variable: Impulse_Buying
(X1) diperoleh nilai t hitung 3,078 > 1,661 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,003 < 0,05. Maka H1 diterima yang berarti bahwa secara parsial product
quality (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying (Y).
Berdasarkan tabel 4.45 dapat diketahui bahwa variabel price discount (X2)
diperoleh nilai t hitung 8,356 > 1,661 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 <
0,05. Maka H2 diterima yang berarti bahwa secara parsial price discount (X2)
dibandingkan dengan nilai ftabel pada nilai signifikansi 0,05 (5%). Pada
1. df (pembilang) = k – 1 = 3-1 = 2
Tabel 4.48
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 756.172 2 378.086 93.375 .000b
Residual 376.568 93 4.049
Total 1132.740 95
a. Dependent Variable: Impulse_Buying
b. Predictors: (Constant), Price_Discount, Product_Quality
Berdasarkan tabel 4.48 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi 0,000 <
0,05 dan nilai fhitung 93,375 > ftabel 3,09, sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel independen yaitu product quality (X1) dan price discount (X2) secara
dan pengaruh variabel independen yaitu product quality (X1) dan price discount
(X2) terhadap variabel dependen yaitu impulse buying (Y). Apabila R2 mendekati
dependen.
Tabel 4.49
Hasil Uji Koefisien Determinasi (𝑹𝟐 )
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .817a .668 .660 2.012
a. Predictors: (Constant), Price_Discount, Product_Quality
b. Dependent Variable: Impulse_Buying
pada kolom R Squre yaitu sebesar 0,668 (66,8%). Dapat disimpulkan bahwa
variabel dependen yaitu impulse buying (Y) dapat dijelaskan oleh variabel product
quality (X1) dan price discount (X2) sebesar 66,8% , sedangkan sisanya sebesar
penelitian ini.
4.8 Pembahasan
mengukur pengaruh product quality dan price discount terhadap impulse buying
adalah valid dan reliabel, sehingga indikator dan item pernyataan pada penelitian
ini dapat digunakan di kemudian hari. Hasil dari pengolahan data tersebut
positif dan signifikan terhadap impulse buying konsumen pada toko Ria Busana
terhadap impulse buying (Y), dimana dapat dilihat dari hasil uji t bahwa variabel
ini memperoleh nilai signifikan sebesar 0,003 < 0,05 dan nilai t hitung 3,078
lebihh besar dari nilai t tabel 1,661 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
masing indikator variabel product quality, seluruh indikator memiliki nilai rata-
rata yang tinggi. Indikator pertama yaitu kinerja produk memiliki nilai mean
adanya kenyamanan ketika menggunakan produk Ria Busana serta produk yang
ditawarkan tidak luntur ketika dicuci. Indikator kedua yaitu fitur atau
diinginkan mulai dari produk anak-anak hingga produk dewasa. Indikator ketiga
yaitu kesesuaian dengan spesifikasi memiliki mean sebesar 4.06 yang dapat
harga yang ditawarkan dengan kualitas produk yang didapat serta adanya
pelayanan yang baik dan ramah yang diberikan oleh karyawan Ria Busana
ketahanan memiliki nilai mean sebesar 3.82, dimana konsumen sebagian besar
merasa puas dengan kualitas produk yang tidak mudah rusak dan bahan pakaian
yang digunakan dapat dikatakan dalam kategori baik. Indikator kelima yaitu
keandalan memiliki mean sebesar 4.06 yaitu konsumen merasa puas dengan
kualitas produk yang ditawarkan karena dapat digunakan dalam jangka waktu
yang lama dan dapat digunakan oleh berbagai kalangan. Indikator keenam yaitu
estetika memiliki nilai mean sebesar 3.83 yang berarti bahwa produk yang
ditawarkan memiliki desain produk yang unik dan menarik serta mengikuti trend
fashion yang sedang diminati oleh konsumen sehingga Ria Busana Iskandar Muda
Medan dapat bersaing dengan perusaahan atau toko sejenis lainnya. Indikator
ketujuh yaitu kualitas yang dipersepsikan memiliki nilai mean sebesar 3.70,
dimana konsumen merasa nyaman karena bahan yang bagus dan tidak ada
diharapkan Ria Busana Iskandar Muda Medan dapat meningkatkan ketahanan dan
produk. Hal tersebut didukung dengan adanya data yang diperoleh dari
mahasiswa sebesar 70,8% yang belum memiliki pendapatan tetap dan masih
menerima uang saku dari orang tua. Dengan demikian sebagian besar mahasiswa
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh
Dewi Aqliyyah (2017) yang berjudul “Pengaruh Kualitas Informasi, Harga dan
Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Raden Intan Lampung Angkatan 15)” yang menyatakan bahwa
(impulse buying). Penelitian ini memiliki variabel yang sama yaitu kualitas
suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi
dari apa yang diinginkan pelanggan meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan,
kemudahan operasi dan perbaikan serta atribut bernilai lainnya. Konsumen akan
membeli suatu produk apabila produk tersebut memiliki kualitas yang baik dan
terjamin. Ria Busana Iskandar Muda Medan dalam hal ini harus memiliki produk
yang inovatif dan memiliki keunikan tersendiri atau menjual produk yang berbeda
dibandingkan dengan usaha sejenis lainnya agar mampu bersaing dan dapat
terhadap impulse buying (Y), dimana dapat dilihat dari hasil uji t bahwa variabel
ini memperoleh nilai signifikan sebesar sebesar 0,000 < 0,05, dan nilai t hitung
8,356 lebih besar dari 1,661 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel
(price discount) maka pembelian impulsif atau pembelian tidak terencana yang
masing indikator variabel price discount, seluruh indikator memiliki nilai rata-rata
yang tinggi sebesar 3.98. Indikator yang pertama yaitu dapat memicu konsumen
untuk membeli dalam jumlah yang banyak sebesar 3.79 yang berarti bahwa
konsumen setuju bahwa Ria Busana Iskandar Muda Medan sering mengadakan
promosi berupa potongan harga pada waktu tertentu. Adanya berbagai bentuk
promosi pesaing memiliki nilai mean sebesar 4.12 yang mengindikasikan bahwa
dan tanggapan yang baik dari konsumen. Indikator yang ketiga yaitu mendukung
perdagangan dalam jumlah yang lebih besar memiliki nilai mean sebesar 3.82
yang menunjukkan bahwa konsumen akan membeli produk dalam jumlah yang
lebih banyak apabila harga yang diberikan lebih rendah dari harga normal
sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli dan memiliki produk yang
dijual. Konsumen akan melakukan pembelian secara impulsif atau tidak terencana
apabila terdapat price discount dan adanya kesesuaian harga dengan manfaat dari
produk yang didapatkan. Indikator yang keempat yaitu hemat dengan nilai mean
sebesar 4.17 yang membuktikan bahwa konsumen akan merasa senang berbelanja
dan memiliki ketertarikan terhadap suatu produk ketika diadakan promosi dalam
bentuk potongan harga atau diskon dikarenakan dapat meminimalkan biaya yang
dikeluarkan (hemat).
memiliki pengaruh yang besar senilai 62,7% terhadap impulse buying. Hal
adanya price discount karena konsumen dapat mengetahui seberapa banyak uang
yang dikeluarkan saat berbelanja dan seberapa banyak uang yang terhematkan.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh
Devid Ulva (2017) yang berjudul “Pengaruh Price Discount, Sales Promotion,
bahwa price discount berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying.
Hasil penelitian ini juga relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Brian
Vicky Prihastama (2016) yang berjudul “Pengaruh Price Discount Dan Bonus
diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opini. Maka adanya price discount dapat
sehingga akan timbul ketertarikan dan rasa ingin memiliki atau dapat dikatakan
berdampak pada impulse buying konsumen. Maka dari itu Ria Busana Iskandar
Muda Medan diharapkan dapat mengadakan promosi atau program diskon lainnya
seperti pemberian voucher belanja kepada konsumen yang baru pertama sekali
melakukan pembelian produk, kupon undian, buy one get one dan bentuk promosi
lainnya yang dilakukan secara rutin sehingga akan menimbulkan impulse buying
bagi konsumen.
4.8.3 Pengaruh Product Quality (X1) dan Price Discount (X2) terhadap
price discount secara simultan atau bersama-sama memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap impulse buying. Dapat dilihat dari nilai fhitung yang diperoleh
sebesar 93,375 lebih besar dari nilai ftabel 3,09 dengan nilai signifikan 0,000 <
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa product quality dan price discount secara
diketahui bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,668 (66,8%). Hal ini
(X1) dan price discount (X2) dapat menjelaskan variabel dependen yaitu impulse
buying (Y) sebesar 66,8%, sedangkan sisanya sebesar 33,2% dipengaruhi oleh
product quality dan variabel price discount memiliki pengaruh yang dapat
konsumen (impulse buying). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori penelitian
yang menunjukkan bahwa impulse buying atau pembelian secara tidak terencana
dipengaruhi oleh rangsangan dari lingkungan dan suasana hati serta berkaitan
dengan perilaku untuk membeli berdasarkan emosi yang ditimbulkan oleh faktor-
faktor tertentu seperti adanya product quality dan price discount yang ditawarkan
oleh perusahaan atau toko sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk
semakin baik product quality yang diberikan dan semakin besar price discount
yang ditawarkan oleh pihak Ria Busana Iskandar Muda Medan maka dapat
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian pada bab
lebih besar dari nilai t tabel 1,661 dengan nilai signifikansi 0,003 < 0,05 dan
mahasiswa sebesar 70,8% yang belum memiliki pendapatan tetap dan masih
Iskandar Muda Medan. Berdasarkan perolehan nilai t hitung 8,356 lebih besar
dari nilai t tabel 1,661 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan koefisien
93
seberapa banyak uang yang terhematkan. Hal ini berarti semakin sering
terencana.
Iskandar Muda Medan. Berdasarkan perolehan nilai fhitung sebesar 93,375 >
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Selain itu, diperoleh hasil koefisien
determinasi sebesar 0,668 yang berarti bahwa variabel product quality dan
variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Pengaruh product quality
dan price discount tergolong dalam kategori tinggi yang berarti bahwa
semakin baik product quality yang diberikan dan semakin sering promosi
dalam bentuk price discount yang ditawarkan oleh pihak Ria Busana Iskandar
pelanggan.
5.2 Saran
1. Ria Busana Iskandar Muda Medan dapat menjaga kualitas produk atau
mutu/kualitas bahan pakaian yang akan dijual. Selain itu, dapat menyediakan
terhadap kualitas jenis produk yang diberikan potongan harga atau price
pemberian potongan harga seperti pada saat awal bulan maupun akhir bulan
dengan meneliti faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini,
SUMBER BUKU:
Berman, B. & Evans, J.R. 2013. Retail Management; A Strategic Approach, 12th
ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Engel, James F, et. al. 2009. Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara
Kotler dan Lane Keller, Kevin. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13.Jilid 2.
Jakarta : Penerbit Erlangga.
Levy, M dan Weitz B.A. 2012. Retailling Mangement 8th edition. New York: Mc.
Graw Hill/Irwin.
Setiadi, Nugroho. 2008. Perilaku Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana Perdana Group.
Schiffman, Leon dan Leslie Lazer Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen, Edisi
Ketujuh. Jakarta: PT. Indeks. Alih Bahasa: Zoelkifli Kasip
Rochman, Fajar Nur. 2016. Pengaruh diskon harga, Bonus Pack, dan In-Store
Display Terhadap Pembelian Impulsif (Studi Pada Giant Supermarket
Yogyakarta). Jurnal Manajemen Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Purworejo.
Samuel. 2007. Pengaruh Stimulus Media Iklan, Uang Saku, Usia dan Gender
Terhadap kecenderungan Perilaku Pembelian Impulsif. Jurnal Manajemen
Pemasaran Universitas Kristen Petra.
Ulva, Devid Sari.2017. Pengaruh Price Discount, Sales Promotion, Dan In-Store
Display Terhadap Keputusan Impulse Buying Pada Pt Matahari
Departement Store Tbk Panakkukang Makassar. Skripsi. Makassar: Uin
Alauddin Makassar.
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara/i
Di Medan
Dengan hormat,
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Saat ini saya sedang melakukan penelitian dalam rangka penulisan skripsi
Buying (Studi Pada Konsumen Ria Busana Iskandar Muda Medan)”. Saya
kuesioner ini. Kuesioner ini adalah salah satu sarana untuk memperoleh data yang
diperlukan untuk penulisan skripsi. Semua informasi yang diberikan akan dijamin
Hormat Saya,
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8
1 5 3 3 4 3 3 4 4 29 3.62
2 4 4 2 3 4 4 4 4 29 3.62
3 4 4 2 4 4 3 3 3 27 3.37
4 4 3 4 4 4 4 5 4 32 4.00
5 4 3 3 2 4 3 4 4 27 3.37
6 5 3 5 5 3 5 5 5 36 4.50
7 4 4 5 4 5 4 4 4 34 4.25
8 5 2 4 4 4 3 3 3 28 3.50
9 4 4 4 3 4 4 3 4 30 3.75
10 5 5 4 4 4 5 4 5 36 4.50
11 3 3 4 3 4 3 4 3 27 3.37
12 4 4 4 4 4 5 4 4 33 4.12
13 4 4 4 3 4 4 3 4 30 3.75
14 3 4 4 3 4 3 5 4 30 3.75
15 5 4 3 3 4 5 5 3 32 4.00
16 5 3 4 4 4 5 4 4 33 4.12
17 5 4 5 4 5 4 5 5 37 4.62
18 5 3 4 3 3 5 3 3 29 3.62
19 4 3 4 3 4 4 3 4 29 3.62
20 3 4 4 4 4 4 4 5 32 4.00
21 4 3 5 4 2 4 5 4 31 3.87
22 4 4 4 4 4 4 3 4 31 3.87
23 5 5 4 4 4 5 5 5 37 4.62
24 4 4 3 4 3 4 4 3 29 3.62
25 4 4 5 3 4 3 4 5 32 4.00
26 5 4 4 4 2 4 4 3 30 3.75
27 4 4 4 4 3 4 3 4 30 3.75
28 4 4 4 3 4 4 4 4 31 3.87
29 4 4 3 3 4 3 4 4 29 3.62
30 5 3 3 4 5 3 4 4 31 3.87
31 5 5 4 4 4 5 5 5 37 4.62
32 2 4 4 4 4 5 4 4 31 3.87
33 4 5 4 4 4 5 4 5 35 4.37
34 5 4 4 4 3 4 4 3 31 3.87
35 3 2 3 4 4 3 4 3 26 3.25
36 4 3 4 2 3 4 4 4 28 3.50
37 5 3 4 4 5 5 5 4 35 4.37
1. Uji Normalitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1(Constant) 4.072 2.137 1.906 .006
Product_Qualit
.144 .047 .238 3.078 .003 .599 1.669
y
Price_Discount .627 .075 .646 8.356 .000 .599 1.669
a. Dependent Variable: Impulse_Buying
3. Uji Heterokedastisitas
Uji Glejser
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.149 1.464 2.833 .006
Product_Quality .006 .032 .025 .192 .848
Price_Discount -.097 .051 -.245 -1.878 .063
a. Dependent Variable: Abs_RES
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.072 2.137 1.906 .006
Product_Quality .144 .047 .238 3.078 .003
Price_Discount .627 .075 .646 8.356 .000
a. Dependent Variable: Impulse_Buying
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.072 2.137 1.906 .006
Product_Quality .144 .047 .238 3.078 .003
Price_Discount .627 .075 .646 8.356 .000
a. Dependent Variable: Impulse_Buying
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 756.172 2 378.086 93.375 .000b
Residual 376.568 93 4.049
Total 1132.740 95
a. Dependent Variable: Impulse_Buying
b. Predictors: (Constant), Price_Discount, Product_Quality
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .817a .668 .660 2.012
a. Predictors: (Constant), Price_Discount, Product_Quality
b. Dependent Variable: Impulse_Buying
SURAT – SURAT