Anda di halaman 1dari 25

STATEMENT OF AUTHORSHIP

Kami yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa proposal terlampir adalah murni
hasil pemikiran kami. Tidak ada data atau pemikiran yang kami gunakan tanpa menyebutkan
sumbernya.
Proposal ini belum pernah digunakan sebagai proposal untuk perlombaan lain.
Judul Proposal : Business Model (Ide) Hallu Management; Memaksimalkan
Pertumbuhan eCommerce dan UKM di Indonesia Melalui
Pemberdayaan Media Sosial.

Nama Penulis : Abigail Chaya Hasyanita


Kontribusi Dalam Proposal : Membuat perencanaan kerja tim, mengawasi kinerja tim,
membantu menafsirkan data, mengurus kebutuhan administratif,
menyusun dan menganalisis model bisnis, membantu evaluasi
implementasi jasa, menyunting proposal.
Tanda Tangan :

Nama Penulis : Aufar Rizki Putra


Kontribusi Dalam Proposal : Mencari data untuk pangsa pasar, mencari data untuk
perencanaan bentuk dan pelaksanaan jasa, menafsirkan data
sebagai dasar penyusunan model bisnis, menyusun dan
menganalisis model bisnis, membantu evaluasi implementasi
jasa, menyusun proposal.
Tanda Tangan :

Nama Penulis : Erfandy Muhammad


Kontribusi Dalam Proposal : Membantu penafsiran data, membuat konten grafis,
implementasi dan evaluasi purwarupa jasa, menyusun dan
menganalisis model bisnis, menyunting proposal.
Tanda Tangan :

1
GAMBARAN UNIT BISNIS
1. Latar Belakang
Berdasarkan riset pasar yang dilakukan OLX Indonesia, Indonesia
memiliki potensi yang besar dalam bidang eCommerce. Potensi ini
ditunjang dengan jumlah pengguna internet yang besar dan terus
meningkat. Angka pengguna internet—khususnya media sosial meningkat
dari 93,5 juta pengguna internet pada tahun 2015 menjadi lebih dari 102
juta pengguna di tahun 2016. Peningkatan aktivitas kewirausahaan (dalam
jaringan) yang signifikan dapat dilihat dari jumlah konsumen yang
berbelanja melalui daring. Pada tahun 2013, sebanyak 4,3 juta orang
berbelanja melalui daring, pada tahun 2015 sebanyak 7,4 juta orang, dan
diprediksi akan naik hingga 8,4 juta orang pada 2016 dengan angka
penjualan mencapai $4.5 miliar (setara Rp 61 triliun). Sebagian besar
bentuk kewirausahaan yang bermunculan berasal dari kategori Usaha
Kecil Menengah (UKM) dengan kekayaan bersih kurang dari Rp
200.000.000,00. Banyak dari unit-unit bisnis baru yang bergerak di bidang
eCommerce memiliki potensi yang besar tetapi seringkali kurang mampu
memperluas dan meraih pangsa pasar. Hal ini dikarenakan kurangnya
sumber daya untuk pemasaran atau kurangnya sumber daya finansial
untuk membayar jasa pemasaran yang tersedia pada umumnya.

Tim Abrauff melihat adanya potensi besar dalam memberdayakan sosial


media untuk memperluas dan meraih pangsa pasar UKM dan unit yang
bergerak di bidang ecommerce. Melalui endorsement (rekomendasi) dan
promosi oleh figur berpengaruh di media sosial di pangsa pasar yang
sesuai, kemudian didukung dengan kampanye pemasaran organik, pangsa
pasar suatu produk dapat diperluas dan diraih dengan optimal. Dengan
memfokuskan pemasaran organik masif yang kaya akan interaksi dua arah
di media sosial, terutama oleh figur yang berpengaruh dengan pengguna
sosial media pada umumnya, sebuah produk akan terasa lebih dekat,
orisinil, dan bersahabat bila dibandingkan dengan pemasaran non organik.

2
Bentuk jasa demikian membutuhkan biaya dan usaha yang relatif lebih
rendah, sehingga memungkinkan penggunaan jasa oleh unit bisnis kecil
menengah.

Jasa yang dirumuskan oleh tim Abrauff diwujudkan dalam bentuk Hallu
Management, sebuah agen pemasaran berbiaya rendah yang
mengutamakan unit bisnis kecil menengah dengan bentuk pemasaran
organik di sosial media.

1. Visi dan Misi


 Visi
a. Visi Jangka Pendek (1 s.d. 2 tahun)
Menjadi agen pemasaran yang terus berkembang dan berintegritas
dalam melayani klien.
b. Visi Jangka Panjang
Menjadi agen pemasaran unggul di Indonesia yang memberikan
dampak pertumbuhan yang nyata kepada klien melalui inovasi
berkelanjutan dan penjunjungan integritas perusahaan.
 Misi
a. Misi Jangka Pendek
1. Melakukan penelitian mengenai pangsa pasar agen dan klien.
2. Menyusun strategi pemasaran yang berorientasi kepada data
dengan memadukan gagasan dan nilai klien bersama agen.
3. Melakukan pemasaran yang berorientasi kepada perwujudan
gagasan dan nilai klien.
4. Melayani klien dengan dedikasi tinggi.
5. Meningkatkan performa dan pertumbuhan agen secara
keseluruhan melalui penelitian dan pengembangan.
b. Misi Jangka Panjang
1. Melakukan penelitian mengenai pangsa pasar agen dan klien.
2. Menyusun strategi pemasaran bersama klien yang
berorientasi kepada data dengan memadukan gagasan dan
nilai klien.

3
1.Melakukan pemasaran yang berorientasi kepada perwujudan
gagasan dan nilai klien bersama agen serta berdampak nyata
bagi klien.
2. Melayani klien dengan dedikasi tinggi.
3. Meningkatkan performa dan pertumbuhan agen secara
keseluruhan melalui penelitian dan pengembangan akan
kinerja agen.
4. Melakukan pengembangan dan regenerasi agen yang optimal
melalui bimbingan, seminar, pelatihan kerja, dan lain-lain.

1. Deskripsi Jasa
Hallu Management yang selanjutnya disebut agen, adalah sebuah sebuah
agen pemasaran berbiaya rendah yang mengutamakan unit bisnis kecil
menengah dengan bentuk pemasaran organik di sosial media. Jasa yang
ditawarkan dibagi menurut tahap pertumbuhan agen; tahap awal dan tahap
lanjut.

Pada tahap awal, agen menawarkan pemasaran dalam bentuk


Endorsement dan manajemen akun. Endorsement adalah pemasaran dalam
bentuk promosi produk klien oleh figur berpengaruh di sosial media
dengan orientasi meningkatkan brand awareness atau penjualan produk.
Manajemen akun adalah pemasaran dan pengelolaan akun klien dengan
fokus utama meningkatkan aktivitas dan kehadiran akun klien di sosial
media yang berorientasi kepada peningkatan jumlah pengikut akun atau
interaksi organik pengikut akun dengan akun klien.

Biaya ditentukan dari rencana strategis yang diperlukan untuk memenuhi


hasil yang diinginkan klien. Rencana strategis disusun dari dua segi,
Endorsement dan manajemen akun. Dari segi endorsement,
pertimbangannya adalah jumlah, durasi, konten, dan bentuk promosi serta
pilihan promotor dalam promosi. Dari segi manajemen akun,
pertimbangannya adalah bentuk pengelolaan yang diinginkan. Bentuk

4
pengelolaan akan menentukan jumlah, durasi, bentuk, dan konten yang
diperlukan. Rencana strategis disusun oleh agen dengan memadukan
masukan dari klien.

Pada tahap jangka panjang, agen menawarkan jasa pemasaran, konsultasi


pangsa pasar, dan konsultasi pemasaran. Jasa pemasaran yang dilakukan
sama dengan jasa yang ditawarkan di tahap awal dengan penambahan
pilihan penggunaan fasilitas iklan berbayar di media sosial seperti
facebook, instagram, dan lainnya, serta pilihan promotor berupa selebriti.
Konsultasi pangsa pasar adalah penelitian dan analisis pangsa pasar
sebuah produk klien dengan hasil potensi penjualan produk. Konsultasi
pemasaran adalah penyusunan strategi pemasaran produk klien dengan
hasil rencana strategis yang dapat langsung dieksekusi.

5
6
PENJELASAN BUSINESS MODEL CANVAS
1. Customer Segments
Hallu Management (agen) menentukan pangsa pasar menjadi tiga kategori dengan
parameter berupa kekayaan bersih serta umur dari usaha. Agen menerima klien
dengan segala jenis usaha yang tidak melanggar hukum. Untuk kategori pertama,
Usaha Kecil Menengah (UKM) dan bisnis berbasis daring (dalam jaringan) atau
luring (luar jaringan) yang memperoleh kekayaan bersih sebesar Rp 0 s.d. Rp
50.000.000,00, dan berjalan kurang dari 2 (dua) tahun. Kategori kedua yaitu,
UKM dan bisnis berbasis daring atau luring yang memperoleh kekayaan bersih
sebesar Rp 50.000.000,00 s.d. Rp 200.000.000,00 dan telah berjalan selama 2
(dua) sampai 5 (lima) tahun. Kategori ketiga, bisnis daring atau luring yang
memperoleh kekayaan bersih di atas Rp 200.000.000,00 dan berjalan lebih dari 5
(lima) tahun.

Setiap pangsa pasar memiliki karakteristik yang menentukan rencana strategis


pemasaran. Untuk kategori pertama, agen mendefinisikan karakteristik klien
menjadi dua poin; kebutuhan pemasaran yang tinggi dan kemampuan finansial
yang belum cukup tinggi untuk melakukan pemasaran independen atau membayar
jasa pemasaran pada umumnya, sehingga menyebabkan opportunity cost yang
lebih besar bagi agen. Untuk kategori kedua, agen mendefinisikan karakteristik
klien menjadi dua poin; memiliki kemampuan yang cukup untuk menunjang
pemasaran dan memiliki kemampuan yang cukup untuk menunjang ekspansi.
Untuk kategori ketiga, agen mendefinisikan karakteristik klien menjadi dua poin;
memiliki kemampuan finansial yang baik dalam menunjang pemasaran yang
masif dan memiliki kemampuan yang baik dalam menunjang ekspansi. Bisnis di
kategori ini pada umumnya memiliki sumber daya untuk melakukan pemasaran
sendiri atau melalui jasa pemasaran pada umumnya.

7
2. Value Propositions
Terdapat tiga nilai utama yang diberikan agen. Pertama, memberi peluang bagi
usaha kecil menengah dan bisnis dalam memperluas dan meraih pangsa pasar
untuk meningkatkan penjualan dan kesadaran konsumen. Kedua, menumbuhkan
citra dekat, bersahabat, dan ramah pada produk klien melalui pemasaran organik.
Ketiga, memberi peluang bagi individu yang memiliki bakat dan keinginan
menggeluti bidang peragaan.

Usaha kecil menengah dan bisnis dalam skala relatif rendah pada umumnya
kurang memiliki sumber daya manusia yang cukup untuk melakukan pemasaran
dan kurang memiliki sumber daya finansial untuk membayar penyedia jasa
pemasaran pada umumnya. Agen menawarkan jasa pemasaran yang
memberdayakan media sosial. Dengan model pemasaran demikian, biaya yang
dibutuhkan untuk melakukan pemasaran relatif cukup terjangkau sehingga
memungkinkan usaha kecil menengah dan bisnis untuk membayar jasa agen.
Dengan demikian, agen memberi peluang bagi usaha kecil menengah dan bisnis
untuk bertumbuh.

Banyak produk yang dipasarkan di segala aspek kehidupan masyarakat. Namun,


sebagian besar pemasaran dilakukan secara satu arah dalam bentuk iklan. Produk
hanya menjadi pemenuh kebutuhan semata. Dengan melakukan pemasaran
organik, konsumen dilibatkan melalui interaksi dua arah yang dilakukan promotor
sehingga menumbuhkan rasa keberpemilikan konsumen terhadap produk dan
perusahaan. Selain itu, promosi yang dilakukan oleh promotor mampu lebih
meyakinkan dan menumbuhkan kepercayaan konsumen. Hal ini disebabkan
produk bukan hanya ditawarkan semata melalui kanal media, tetapi
direkomendasikan oleh figur nyata yang menjadi bagian dari masyarakat itu
sendiri. Dengan demikian, agen mampu menumbuhkan citra dekat, bersahabat,
dan ramah pada suatu produk yang dipasarkan.

Pemasaran organik memerlukan figur berpengaruh di media sosial dalam


mempromosikan produk. Banyak individu, baik berpengaruh maupun tidak, yang

8
memiliki keinginan untuk menggeluti bidang peragaan. Hal ini adalah sebuah
kesempatan dalam pemasaran organik. Pemberdayaan individu-individu tersebut
akan memaksimalkan hasil dari pemasaran organik. Selain itu, biaya pembayaran
jasa individu-individu tersebut lebih rendah dibandingkan dengan jasa peraga
profesional. Dengan demikian, agen juga memberikan peluang aktualisasi diri
bagi individu yang memiliki keinginan untuk menggeluti bidang peragaan.

3. Channels
Agen membuat sejumlah kanal hubungan yang berbasis dalam jaringan dan luar
jaringan. Kanal dalam jaringan berupa akun instagram, facebook, dan situs web.
Kanal luar jaringan berupa nomor telepon. Media kanal dipilih dengan
mempertimbangkan dampak publikasi, kemampuan media menyampaikan nilai
agen dalam bentuk fasilitas yang disediakan, dan biaya.

Kanal media sosial berupa akun instagram dan facebook dipilih karena memiliki
potensi dampak publikasi yang besar dengan biaya rendah. Potensi dampak
publikasi media sosial dapat dilihat dari aktivitas pengguna dan nilai yang dapat
dipublikasikan. Terdapat 22 juta pengguna aktif instagram di Indonesia dengan
97% pengguna selalu menuliskan komentar dan menandai teman, 85%
membagikan konten ke media sosial lain, dan 45% membeli produk yang
dipasarkan di instagram. Pada tahun 2015 terdapat 78 juta pengguna Facebook di
Indonesia dengan 89% pengguna secara rata-rata mengakses 1 s.d. 6 kali setiap
hari selama 3 s.d. 10 menit setiap akses dan 87% memberikan like ke laman
perusahaan atau produk. Nilai yang dipublikasikan di Instagram dan facebook
berupa portofolio dan profil agen.

Situs web menjadi salah satu kanal yang dipilih untuk berperan sebagai media
utama dalam memberikan informasi mengenai portofolio dan jenis jasa yang
ditawarkan. Situs web juga memberi legitimasi yang lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kanal media sosial.

Kanal luar jaringan berupa no telepon yang dapat dihubungi.

9
4. Customer Relationship
Hubungan agen dengan klien dapat dikategorikan menjadi dua hubungan yang
saling berkaitan. Berdasarkan kehadiran, hubungan agen dengan klien termasuk
dedicated personal assistance, dalam bentuk menyediakan tim khusus untuk
melayani pelanggan secara personal. Tim mendedikasikan sumber daya dalam
memberikan pelayanan bagi klien. Berdasarkan nilai tambah yang diberikan,
hubungan agen dengan klien termasuk co-creation, dalam bentuk agen dan klien
saling memberikan umpan balik dalam merencanakan strategi pemasaran,
sehingga klien dan agen bersama-sama menciptakan sebuah proposisi nilai
pemasaran yang unik dan unggul dibandingkan pemasaran yang lain.

5. Key Resources
Dalam bisnis ini, sumber daya yang merupakan aset yang diperlukan agar bisnis
dapat berjalan adalah peralatan produksi, data penilitian, peraga dan promotor,
dan keberadaan media sosial serta pengaruhnya. Peralatan produksi didefinisikan
sebagai segala barang yang digunakan dalam membantu proses berjalannya
pemasaran. Barang tersebut berupa peralatan yang membantu aktivitas
pemotretan seperti kamera, tripod, dan telepon pintar.

Data penilitian digunakan dalam memprediksi kecenderungan pasar yang


nantinya akan menentukan bentuk pemasaran. Data diperoleh lewat pengadaan
survei secara berkala tergantung pada proyek yang didapat. Peraga dan promotor
merupakan sumber daya manusia yang merupakan aset dalam bisnis lewat
promosi yang dilakukan oleh peraga dan promotor. Perbedaan yang terdapat
antara peraga dan promotor terdapat pada penggunaan barang yang dipromosikan.
Apabila peraga menggunakan barang untuk keperluan pemotretan, promotor
mempromosikan produk lewat gambaran secara tertulis. Keberadaan dan
pengaruh media sosial juga menjadi aset bagi bisnis untuk melakukan kegiatan
pemasaran, karena jumlah pengguna media sosial yang terbilang cukup besar dan
signifikan, sehingga informasi tentang produk dapat dengan cepat dikenal oleh
masyarakat.

10
6. Key Activities
Agen melakukan enam kegiatan utama yang menunjang keberlangsungan agen.
Pertama, penelitian dan pengembangan. Kedua, perencanaan strategi pemasaran.
Ketiga, pemasaran. Keempat, pengembangan layanan. Kelima, Pelayanan
pelanggan. Keenam, pengerjaan proyek pro bono.

Penelitian dan pengembangan dilakukan mengenai tiga aspek : pangsa pasar,


pangsa pasar klien, dan kinerja agen. Pangsa pasar perlu diteliti untuk pemetaan
klien potensial yang optimal. Hasil penelitian kemudian dikembangkan dalam
bentuk perencanaan strategi pemasaran untuk mendapatkan klien. Agen juga
melakukan penelitian dan pengembangan mengenai kondisi pasar di Indonesia
pada umumnya dan penelitian pangsa pasar khusus klien di setiap pengerjaan
proyek. Hasil penelitian kemudian dikembangkan dalam bentuk perencanaan
strategi pemasaran produk klien. Kinerja agen secara keseluruhan juga diteliti dan
dikembangkan untuk meningkatkan kinerja.

Perencanaan strategi pemasaran dilakukan agen bersama dengan klien. Klien


memberikan hasil yang ingin dicapai dengan gagasan dan nilai yang disertakan
dalam proses pemasaran. Kemudian, agen memberikan masukan mengenai
gagasan dan nilai yang dicetuskan klien. Gagasan dan nilai dari klien dan agen
lalu dipadukan untuk mewujudkan strategi pemasaran yang optimal. Strategi
pemasaran menjabarkan bentuk, pelaku, konten, dan waktu pemasaran. Strategi
pemasaran yang disepakati kemudian disampaikan kepada setiap promotor yang
terlibat.

Strategi pemasaran yang telah direncankan selanjutnya diwujudkan. Proses


pemasaran terbagi menjadi dua yaitu produksi konten dan pelaksanaan. Produksi
konten adalah pembuatan konten untuk pemasaran yang selanjutnya dilaksanakan
oleh promotor dan tenaga agen melalui pemasaran organik.

Untuk meningkatkan kinerja agen secara berkelanjutan, agen menerima umpan


balik dari klien di setiap proyek dan melakukan penelitian dan pengembangan

11
internal organisasi. Hal ini ditujukan untuk mengembangkan layanan menjadi
lebih baik.

Dalam setiap pengerjaan proyek, agen melakukan pelayanan pelanggan yang


memuaskan. Agen menugaskan sebuah tim khusus di setiap pengerjaan proyek
yang mewujudkan keinginan klien dengan rencana strategis yang efektif dan
efisien. Agen bersedia dihubungi klien setiap saat sebagai bentuk komitmen agen
dalam melayani klien.

Selain mengerjakan proyek profesional, agen juga menerima pengerjaan proyek


pro bono untuk kegiatan sosial. Hal ini adalah bentuk komitmen agen dalam
berkontribusi kepada masyarakat. Kegiatan ini juga berperan penting di masa awal
pendirian agen untuk membangun pengalaman kerja dan portofolio.

7. Key Partner
Dalam menjalankan bisnis, agen bekerja sama dengan peraga pemula yang
berpotensi dan berkomitmen, figur yang berpengaruh dalam media sosial, dan
fotografer. Kerjasama dengan peraga dan figur media sosial diperlukan dalam
memasarkan produk klien kepada pelanggan untuk menarik minat beli. Kerjasama
dengan fotografer diperlukan untuk menghasilkan konten promosi berupa foto
atau video berkualitas sehingga menarik perhatian dan minat beli dari pelanggan
di media sosial.

8. Revenue Stream
Terdapat tiga produk yang menjadi sumber pemasukan agen dengan pembagian
pendapatan 90% untuk biaya operasional dan 10% untuk kas perusahaan. Biaya
yang dibebankan kepada klien ditentukan dari kerumitan, lama pengerjaan, dan
opportunity cost pengerjaan proyek. Klien dapat memilih satu, dua, atau ketiga
produk dalam sebuah proyek.
1. Konsultasi pangsa pasar
Agen melakukan penelitian pangsa pasar dari produk klien. Penelitian
pangsa pasar berorientasi memetakan pangsa pasar produk suatu klien atau

12
pangsa pasar pada umumnya sebagai dasar pembuatan dan pengembangan
suatu produk. Hasil penelitian kemudian berikan kepada klien.
2. Konsultasi strategi pemasaran
Agen merancang srategi pemasaran dalam bentuk langkah-langkah taktis
dengan mempertimbangkan penilitan pangsa pasar produk. Srategi dibuat
dengan orientasi memenuhi hasil pemasaran yang diinginkan klien.
Strategi pemasaran yang telah direncanakan bersifat siap pakai dan dapat
langsung diterapkan.
3. Implementasi pemasaran
Agen melakukan pemasaran berdasarkan strategi pemasaran. Pemasaran
berorientasi memenuhi hasil pemasaran yang diinginkan klien.

9. Cost Structure

Fixed Cost
Cost structure Per bulan

Bidang Objek pengeluaran


Pemasaran Hosting Situs Web
Pulsa

Pelayanan pelanggan Pulsa

Penelitian dan strategi Peranti Lunak analisis

Kompensasi pokok CEO


CFOO
CMO
Staff Produksi
Staff Penelitian dan strategi
Staff implementasi
Staff Pemasaran
Staff Keuangan
Staff administrasi

13
Konsultasi Pangsa Pasar
Cost structure Untuk setiap proyek pengerjaan

Bidang Objek pengeluaran


Kompensasi Komisi CEO
Komisi CFOO
Komisi CMO
Komisi staff penelitian dan strategi pemasaran

Administrasi Persuratan
Proposal

Konsultasi Strategi Pemasaran


Cost structure Untuk setiap proyek pengerjaan

Bidang Objek pengeluaran


Kompensasi Komisi CEO
Komisi CFOO
Komisi CMO
Komisi staff penelitian dan strategi pemasaran

Administrasi Persuratan
Proposal

14
Implementasi Pemasaran
Cost structure Untuk setiap proyek pengerjaan

Bidang Objek pengeluaran


produksi Jasa peraga
Jasa fotografi
Penyewaan dan perizinan fasilitas
properti
transportasi

Administrasi Persuratan
Pembuatan proposal

Implementasi Jasa promotor


Biaya instagram & Facebook ads

Kompensasi Komisi CEO


komisi CFOO
Komisi CMO
Komisi staff operasional (per divisi)
Komisi staff marketing (per divisi)
Komisi staff implementasi (per divisi)
Komisi untuk penarik klien
(individu/kelompok baik di dalam maupun
luar pegawai Hallu Management)

15
STRUKTUR PERUSAHAAN

HALLU MANAGEMENT

CEO

CFOO CMO Administrasi

Penelitian dan
Produksi Pengembangan
Produk

Implementasi Pemasaran

Keuangan

Penelitian dan
Pengembangan
Internal

1. CEO : Chief Executive Officer

2. CMO : Chief Marketing Officer

3. CFOO : Chief Financial and Operational Officer

16
LAMPIRAN RISET PASAR

Judul Riset : Dampak Social Media Influencer Terhadap Ketertarikan


Membeli Produk
Jumlah Responden : 109 individu

1. Jenis Kelamin

38.30%
61.70%

Laki-Laki Perempuan

2. Umur Responden
50
40
40
31
30

20
10 11
10 7 6
2 2
0
17 18 19 20 20-30 30-40 40-50 >50

3. Domisili Responden
9.20% 2.80%

88.10%

Jabodetabek
Luar Jabodetabek (dalam Negeri)
Luar Negeri

17
4. Intensitas Penggunaan Media Sosial

14.70%
21.10%

15.60%

28.40%
20.20%

1-3 Jam 3-5 Jam 5-7 Jam 7-9 Jam >9 Jam

5. Kecenderungan Pengguna Media Sosial untuk Mengikuti Kanal Figur Instagram


yang dianggap Berpengaruh

1.80% 3.70%

12.80%
33% Tidak Ada
1 - 7 Kanal
8-14 Kanal
15-20 Kanal
>20 Kanal
48.60%

18
6. Kecenderungan Pengguna Media Sosial untuk Mengikuti Kanal Figur Twitter
yang dianggap Berpengaruh

3.70% 1.80%
6.40%

Tidak Ada
1 - 7 Kanal
49%
8-14 Kanal
39.40% 15-20 Kanal
>20 Kanal

7. Kecenderungan Pengguna Media Sosial untuk Mengikuti Kanal Figur Youtube


yang dianggap Berpengaruh

7.30%
3.70%

Tidak Ada
11.00% 36% 1 - 7 Kanal
8-14 Kanal
15-20 Kanal
42.40%
>20 Kanal

8. Kecenderungan Pengguna Media Sosial untuk Mengikuti Kanal Figur Ask.fm


yang dianggap Berpengaruh

1.80% 6.40%

Tidak Ada
11.90%
1 - 7 Kanal
8-14 Kanal
22.90% 57% 15-20 Kanal
>20 Kanal

19
9. Kecenderungan Pengguna Media Sosial untuk Mengikuti Kanal Toko Daring

5.50%
5.50%

18%
Tidak Ada
1 - 7 Kanal
22.00%
8-14 Kanal
15-20 Kanal
48.60% >20 Kanal

10. Jenis Produk yang Cenderung Dibeli oleh Pengguna Media Sosial

Lainnya 16

Event Organizer 6

Aksesoris 48

Kosmetik dan Produk Kecantikan 41

Elektronik 31

Makanan Minuman 19

Pakaian 76

0 10 20 30 40 50 60 70 80

11. Pengeluaran Pengguna Media Sosial dalam Membeli Produk Toko Daring

3.70%
7.30%
0 - Rp 300.000

Rp 300.000 - Rp
23.90% 500.000
Rp 500.000 - Rp
65% 1.000.000
> Rp 1.000.000

20
12. Intensitas Pengguna Media Sosial Melihat Jasa Endorsement
40 35
35
30
25 23
20
20 18
15 13
10
5
0
Tidak Pernah Hampir Kadang Pernah Sering
Tidak Pernah

13. Kecenderungan Respon Pengguna Media Sosial terhadap Jasa Endorsement


(Love/Like/Share)
35 31 33
30
25 21
19
20
15
10 5
5
0
Tidak Pernah Hampir Kadang Pernah Sering
Tidak Pernah

14. Kecenderungan Respon Pengguna Media Sosial terhadap Jasa Endorsement


(Follow/Subscribe)
35 33
30
30
24
25
20 18
15
10
4
5
0
Tidak Pernah Hampir Kadang Pernah Sering
Tidak Pernah

21
15. Kecenderungan Respon Pengguna Media Sosial terhadap Jasa Endorsement
(Untuk membeli produk)
40
35
35 32
30
25 22
20 16
15
10
4
5
0
Tidak Pernah Hampir Tidak Kadang Pernah Sering
Pernah

16. Respon Pengguna Media Sosial terhadap Jasa Endorsement (Terganggu atau
tertarik)
50 45
45
40
35
30
25 22 21
20 18
15
10
5 3
0
Terganggu Hampir Agak Tertarik Tertarik Sangat Tertarik
Terganggu

22
LAMPIRAN PURWARUPA

1. Halaman utama kanal instagram

2. Hasil Pemotretan Endorsement

23
1. Testimoni Klien

 Ummays Chicken (Owner : Sharima Umaya)

24

Anda mungkin juga menyukai