Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang :

Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi.
Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang
manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif
organisasi. Dimana sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan
batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (O’Brien dan
Maracas 2010). Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan
komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik
yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi
dalam suatu organisasi.

Menyadari kebutuhan nasabah yang semakin beragam, lembaga keuangan


menyediakan produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan nasabah salah satunya adalah
Cash Management. Cash Management merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan
dalam keberhasilan keuangan perusahaan, yaitu dengan jalan mengoptimalisasi pengelolaan
dana dan memaksimalkan return dari dana yang dimiliki. Cash Management merupakan
solusi layanan perbankan berbasis internet yang memungkinkan nasabah perusahaan
melakukan monitoring transaksi keuangan melalui fasilitas online setiap saat.

Salah satu contohnya yaitu Bank BRI yang memperkenalkan Cash Management
System (CMS) BRI. CMS BRI adalah salah satu produk layanan yang dikeluarkan oleh BRI
kepada nasabah perusahaan maupun lembaga. Falisitas ini merupakan layanan sistem
pengelolaan keuangan perusahaan atau lembaga bersangkutan. Dengan fasilitas tersebut,
nasabah dapat melakukan pengelolaan keuangannya secara langsung melalui jaringan online.

Rumusan Masalah :

 Apa yang dimaksud dengan sistem informasi ?


 Apa peranan sistem informasi untuk sebuah perusahaan ?
 Bagaimana penerapan sistem informasi pada cash management PT BRI ?

Tujuan :

 Untuk mengetahui yang dimaksud dengan sistem informasi


 Untuk mengetahui peranan sistem informasi bagi perusahaan
 Untuk mengetahui penerapan sistem informasi pada cash management PT BRI

Page 1
BAB II

PEMBAHASAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

Pengertian :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur –prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu.” (Jogiyanto,2005.1.)

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya.” (Jogiyanto,2005.2.11.)

“Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang dilaksanakan untuk


mencapai suatu tujuan yaitu memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk
mengendalikan organisasi”.

Peranan Sistem Informasi

O’Brien (2005) menyebutkan bahwa sistem informasi memiliki tiga peranan penting
untuk sebuah perusahaan, yaitu mendukung proses operasi bisnis, mendukung pengambilan
keputusan para pegawai dan manajernya, dan mendukung berbagai strategi untuk keunggulan
kompetitif. Selain itu, menurut O’Brien (2005) fungsi dari sebuah sistem informasi adalah:

a. Area fungsional utama yang mendukung keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi,
keuangan, manajemen operasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia.
b. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktifitas, dan moral pegawai,
serta layanan dan kepuasan pelanggan.
c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan
pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis.
d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif,
yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global. Peluang berkarier
yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita.
e. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan
bisnis yang membentuk jaringan.

Menurut O’brien (1991) tipe sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
besar, yaitu Operational Support Sistem (OSS) dan Management Support Sistem (MSS).
Berikut merupakan penjelasan dari kedua tipe sistem informasi tersebut :

1. Sistem Pendukung Operasional (Operations Support Systems). Sistem informasi


selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan dan digunakan dalam
operasi bisnis. Contohnya sistem pendukung operasional menghasilkan berbagai
produk informasi untuk pengguna internal dan eksternal yang tidak menekankan

Page 2
produk informasi spesifik sehingga dapat digunakan oleh manajer. Pengolahan lebih
lanjut oleh sistem informasi manajemen biasanya dibutuhkan. Peran sistem
pendukung operasional adalah memproses transaksi bisnis, mengontrol proses
industri, mendukung komunikasi dan kolaborasi perusahaan, serta mengupdate
database perusahaan secara efisien. Sistem pendukung operasional terdiri dari :
a. Sistem Proses Transaksi (Transaction Processing Systems). Proses data yang
dihasilkan dari transaksi bisnis, mengupdate database operasional, dan
menghasilkan dokumen bisnis. Contohnya : proses inventori dan penjualan,
sistem accounting.
b. Proses Sistem Kontrol (Process Control Systems). Proses monitor dan kontrol
industri. Contohnya : penyulingan minyak bumi, pembangkit listrik, sistem
produksi baja.
c. Sistem Kolaborasi Perusahaan (Enterprise Collaboration Systems) Tim
pendukung, kelompok kerja, dan kolaborasi serta komunikasi perusahaan.
Contohnya : sistem e-mail, chat, dan video conference.

2. Sistem Pendukung Manajemen (Management Support Systems). Saat aplikasi sistem


informasi fokus pada penyediaan informasi dan dukungan untuk keefektifan pembuat
keputusan oleh manajer, disebutnya sistem pendukung manajemen. Secara konsep,
beberapa tipe major dari sistem informasi mendukung berbagai tanggung jawab
pembuat keputusan, yaitu :
a. Sistem Informasi Manajemen (Management Information Systems – MIS)
Menyediakan informasi dalam bentuk laporan spesifik dan display untuk
mendukung pembuat keputusan bisnis. Contohnya : analisis penjualan,
performance produksi, dan sistem laporan tren biaya.
b. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems – DSS)
Menyediakan dukungan interaktif ad hoc untuk proses pembuat keputusan
manajer dan profesional bisnis lainnya. Contohnya : pelabelan harga produk,
estimasi keuntungan, dan sistem analisis resiko.
c. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information Systems – EIS)
Menyediakan informasi kritis dari MIS, DIS, dan sumber daya lainnya yang
disesuaikan terhadap kebutuhan informasi eksekutif.

Selain itu, terdapat 5 aktivitas dasar pengolahan informasi dalam sistem informasi,
yaitu sumber daya input data (Input), Pemrosesan Data kedalam Informasi (Processing),
Output Produk Informasi (Output), Penyimpanan Data, Model, dan Pengetahuan Sumber
Daya (Storage), Kontrol Kinerja Sistem (Control).

Page 3
Profil Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar
di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa
Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en
Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau “Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi
Purwokerto”, suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia
(pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan
sebagai hari kelahiran BRI.

Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun
1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik
Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan
BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian
Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.
Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan
Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan
Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres)
No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank
Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang
pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu,
Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama
Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara
Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan
Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas.
Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun
2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga
menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.,
yang masih digunakan sampai dengan saat ini.

Bank BRI sampai saat ini memfokuskan diri untuk melakukan pelayanan kepada
masyarakat kecil seperti memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Kini
bank tersebut telah memiliki unit kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor
Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang (dalam negeri),
145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand
Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank,
193 P.POINT, 3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa. (BRI 2012)

Page 4
Cash Management BRI

Solusi layanan perbankan berbasis internet yang memungkinkan nasabah melakukan


transaksi keuangan melalui fasilitas online setiap saat. Fasilitas ini khusus diberikan kepada
nasabah non-perorangan yang terdiri dari Badan Usaha. Dengan New Cash management
system BRI akan memudahkan perusahaan untuk mendapatkan informasi posisi dana dari
waktu ke waktu dan memberikan kemudahan dalam bertransaksi melalui sistem perbankan
setiap saat secara online sehingga pengelolaan arus dana dapat dilakukan secara cepat dan
akurat. Berikut merupakan beberapa keunggulan New Cash management system BRI.

 Efisiensi waktu, biaya, administrasi, dan tenaga kerja.


 User friendly dan lengkap.
 Akurasi data / laporan keuangan dan monitoring kinerja keuangan.
 Kecepatan proses transaksi keuangan.
 Pengelolaan arus kas lebih mudah, cepat dan akurat.
 Costumized, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengelolaan keuangan
nasabah.
 Keamanan dan kenyamanan transaksi, melalui jaringan hypertext transport protocol
secure (https), pembagian kewenangan user dengan User Acces Matrix (UAM) &
Approval Verification Matrix (AVM), dan Secure ID Token sebagai electronic
signature.
 Online – real time 24 jam per hari, 7 hari dalam seminggu, dan 365 hari dalam
setahun.
 Jumlah user dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan.
 Akses atau kewenangan atas fitur dan rekening dapat ditentukan sendiri oleh nasabah.
 Otorisasi transaksi melaui PIN dinamis yang terdapat pada token.

Sumber daya input data (Input) mencakup data mengenai transaksi bisnis dan transaksi
lainnya harus diambil dan disiapkan untuk diproses dengan kegiatan dasar entri data
merekam dan mengedit. Hardware dan software yang digunakan untuk aktifitas input pada
sistem cash management BRI adalah Windows dan program Vb.Net Crystal Report yang
memiliki fungsi untuk menginput data client cash management seperti nasabah. Crystal
Report adalah aplikasi laporan yang dapat mengelola laporan-laporan yang tersumber dari
sumber data. Program tersebut harus ditangani oleh Spesialis IT yang menguasai program
tersebut. Beberapa fungsi dari Vb. Crystal Report antara lain, menerima laporan tentang
client dari Cash Management System, menganalisa laporan tersebut sesuai dengan criteria
yang ditetapkan, dan menterjemahkan informasi tersebut kedalam berbagai jenis laporan
untuk kepentingan perusahaan.

Bank BRI sendiri cenderung menggunakan Vb.Crystal Report karena program tersebut
tidak terlalu rumit dan mudah terintegrasi dengan bahasa lain.Data-data yang digunakan
dalam Vb.Crystal Report antara lain, data jenis user(memuat informasi tentang klasifikasi
client, seperti nasabah, vendor, supplier dan sebagainya), data manajemen rekening (memuat

Page 5
tentang rekening-rekening terkait client dari Bank BRI), data management license(memuat
tentang izin dari penerapan kegiatan terkait Cash Management, agar suatu tindakan/kegiatan,
tidak melenceng dari Standar Operasi Perusahaan), dan data report(menampilkan data yang
akan diakses sesuai criteria yang telah ditentukan). Prosedur tersebut terjaring dalam suatu
aplikasi yang disebut Aplikasi Cash Management Bank BRI.

Pemrosesan sistem informasi cash management BRI menggunakan mesin Server Window
yang berfungsi sebagai tempat diaksesnya data yang diperlukan untuk menghasilkan
informasi yang dibutuhkan. Serta menggunakan Jaringan Cisco (Cisco Network System)
yang berfungsi untuk transportasi data kepada setiap unit ataupun yang berkaitan dengan
Bank BRI seperti nasabah, sharehoder, dan sebagainya. Prosedur dalam system ini
diantaranya, prosedur account management (suatu proses untuk mengelola informasi yang
menyimpan tentang data nasabah ataupun para client lainnya. Dalam proses ini, informasi
tersebut dikelola atau di perbaharui setiap saat), prosedur registrasi (proses untuk mencatat
setiap karyawan ataupun pihak lain, yang akan mengakses suatu data. Setiap kegiatan
pengaksesan data, akan dicatat sebagai laporan). Dalam system ini, data yang akan diproses
adalah :

 Data Client : berisi informasi tentang client perusahaan, yang akan diproses sesuai
kebutuhan dan akan di distribusikan kepada yang membutuhkan
 Data Authority : memuat informasi tentang akses, dimana akses tersebut
diperlukan untuk memperoleh suatu informasi. Akses tersebut biasanya sudah
ditentukan berdasarkan jobdesk pekerjaan, sehingga beberapa informasi hanya
dapat diperoleh, sesuai dengan akses yang karyawan perusahaan miliki.
 Data transaksi : memuat informasi tentang transaksi-transaksi yang telah dan akan
terjadi. Data ini akan diproses sebagai dokumen tambahan, ataupun sebagai
dokumen untuk persetujuan melakukan transaksi. Data ini nantinya akan disimpan
sebagai dokumen atau sebagai bukti tentang terjadinya suatu transaksi.

Sistem pemrosesan ini dapat dilakukan oleh karyawan berdasarkan jobdesk dan akses
yang mereka miliki. Kerahasiaan informasi nasabah sangatlah penting, sehingga tidak seluruh
karyawan dapat memperoleh akses terhadap jaringan ini.

Output merupakan hasil keluaran yang berupa suatu informasi dengan memasukan
input dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu
kegiatan manajemen yang ada pada Bank BRI. Pada Bank BRI, Hardware yang digunakan
untuk menghasilkan output tersebut adalah personal computer. Dengan menggunakan
software yang berupa program internet explorer versi 7 ke atas dengan resolusi 1024 x 708
pixelsehingga dapat mengakses menu super admin yang ada pada window server hal ini
dilakukan untuk dapat memasukan data client pada menu super admin tersebut, sehingga
akan terbentuk lah user client yang baru. Setelah terbentuk user client yang baru, admin dapat
segera memasukan data yang ada kedalam sistem.

Page 6
Seller Desk Cash management BRI merupakan admin yang memiliki wewenang
untuk melakukan pemasukan data Nasabah kedalam sistem yang ada. Seller Desk Cash
management BRI merupakan admin yang dapat memutuskan apakah suatu informasi tersebut
dapat di input dalam sistem atau tidak. Data yang dapat dimasukan dalam sistem informasi
yaitu Data client, Data Rekening, Data user, Data license, Data authority, dan Data transaksi.
Informasi-informasi ini kemudian digabungkan sehingga diperolehlah informasi baru yang
berupa informasi client/corporate dan informasi data transaksi client. Informasi-informasi
yang telah dimasukkan tadi kemudian di simpan dalam file penyimpanan yang suatu waktu
dapat diakses kembali untuk kemudian dapat digunakan oleh pihak-pihak yang bersangkutan.

Penyimpanan merupakan kegiatan sistem informasi yang mana sumber daya data dan
informasi disimpan dalam sebuah cara pengorganisasian untuk selanjutnya dipergunakan.
Sumber daya data dan informasi yang penting dari sebuah organisasi biasanya disimpan oleh
sistem informasi dalam bentuk berikut:

a) Database, yaitu proses penyimpanan dan organisasi data yang dibutuhkan oleh
perusahaan dan pengguna akhir.
b) Basis Model, yaitu menyimpan model konseptual, matematik, dan logika yang
menyatakan hubungan bisnis, perhitungan rutin, atau teknik analisis.
c) Basis Pengetahuan, yaitu menyimpan pengetahuan berupa subjek dalam
berbagai bentuk seperti fakta atau peraturan.

Pada Bank BRI hardware yang digunakan untuk menyimpan data adalah 4 x HDD Itb.
Dengan menggunaka sofware yaitu windows server yakni untuk menyimpan data-data
penting yang dibutuhkan oleh Bank BRI. Staf merupakan orang yang memiliki wewenang
untuk melakukan penyimpanan data ke dalam backup system. Data yang dimasukan kedalam
backup system yaitu data transaksi dan data clien. Data kemudian disimpan pada 4 kali HDD
sebesar 1 terabyte dan selanjutnya dilanjutkan kepada program windows server dan akan
dimasukkan ke data back up procedure dan dilanjutkan oleh system bank bri yaitu berupa
data system staff yang login serta data client, data report serta tercantum produk informasi
berupa data transaksi dan data client. Enterprise Data Model, penyediaan monitoring tools,
dan pengembangan query builder untuk mendukung pengembangan operasional bank secara
lengkap dan terpadu. Enterprise Data Model  juga digunakan untuk memberikan kemudahan
kepada bisnis dalam membuat laporan-laporan sesuai kebutuhan internal dan eksternal.
Sebagai aplikasi berbasis web, CMAS dirancang memiliki perangkat keamanan data
(security) bertingkat, mulai dari jaringan firewall, pengangkutan (secured sockets layer 128
bit), https (secured http), otorisasi web ( penggunan token Digital ID) dari E-token Pro),
authentication (sertifikat digital berupa token (RSA Secure ID), control akses dengan
menggunakan user / password, enkripsi database, dan pengaturan kewenangan user (level
akses) berupa maker, checker, signer. Pada setiap produk CMAS disediakan fasilitas untuk
melakuakn pengisian data (entry), perubahan data (update), penghapusan data (delete),
informasi (status), dan pencetakan / pelaporan data.

Page 7
Back up data akan digunakan jika data utama yang digunakan disistem mengalami kerusahan
(corupt). Kerusakan data dalam sistem yang sudah terkomputerisasi dapat melumpuhkan
aktifitas bisnis dari perusahaan, dengan adanya back up system tersebut Bank BRI dapat terus
melakukan pelayanan kepada pelanggan sehingga tidak akan terhenti.

Sebuah sistem informasi seharusnya menghasilkan umpan balik mengenai kegiatan


input, processing, output, dan storage. Ini merupakan kegiatan pengendalian kinerja sistem
(Control). Umpan balik ini harus diawasi dan dievaluasi untuk menentukan jika sistem
memperlihatkan hasil standar. Aktivitas sistem harus disesuaikan sehingga produk
informasinya tepat diproduksi bagi pengguna akhir. Dalam tahap pengendalian, Bank BRI
menggunakan mesin dan media yang digunakan adalah Server Windows Intel R(Xeon)2.93
Ghz 64 bit, untuk hardware yang digunakan yaitu SQL Database. Sumberdaya manusia yang
digunakan dalam tahap pengendalian terdiri dari sumberdaya spesialis yaitu spesialis TI,
sedangkan users dalam tahap pengendalian adalah Client atau nasabah. Sedangkan produk
informasi yang dihasilkan adalah data transaksi dan data client.

Sebuah sistem informasi seharusnya menghasilkan umpan balik mengenai kegiatan


input, processing, output, dan storage. Ini merupakan kegiatan pengendalian kinerja sistem
(Control). Umpan balik ini harus diawasi dan dievaluasi untuk menentukan jika sistem
memperlihatkan hasil standar. Aktivitas sistem harus disesuaikan sehingga produk
informasinya tepat diproduksi bagi pengguna akhir. Pada data pengendalian system diawali
oleh server mesin dan media berupa server windows intel R(Xeon) 2,93 GHz 64 bit yang
selanjutnya akan deprogram oleh software yaitu SQL database yang berupa prosedur
pengendalian dalam mensortir penggunanya. Staff IT bank BRI akan menganalisis dan
mensortir pengguna yang log-in baik itu nassabah/ client, seller (admin dan approver BRI)
yang selanjutnya tercantum data client dan data report yang selanjutnya akan ditampilkan
data transaksi dan data client.

Untuk menjaga kepercayaan nasabah dan untuk meminimalisi resiko operasional dari
gagalnya sistem aplikasi dan infrastruktur teknologi informasi, Bank BRI telah menyiapkan
BusinessContinuity Plan dan Disaster Recovery Plan yang merupakan bagian dari Business
Continuity Management Perusahaan. Secara periodik dilaksanakan uji coba pada sistem
aplikasi dan infrastruktur yang kritikal, dengan tujuan agar kegiatan usaha BRI dapat tetap
berjalan saat terjadi gangguan pada sarana teknologi informasi yang dipergunakan. Selam itu,
BRI juga menyiapkan Disaster Recovery Center (DRC) pada lokasi yang berbeda dengan
Data Center sebagai fasilitas pengganti jika Data Center mengalami gangguan atau tidak
dapat berfungsi, seperti tidak adanya aliran listrik ke ruang komputer, kebakaran, ledakan
atau kerusakan pada komputer.

Page 8
Lampiran

Page 9
Pembagian Tugas Anggota

1. Ni Putu Dian Novita Sri Savitri


 Bertugas : Mengedit cover makalah , mengetik materi makalah
2. Ni Putu Melyana
 Bertugas : Mengedit makalah dan menyusunnya
3. Muhammad Devin Ardiansyah
 Bertugas : Mengetik kata pengantar dan materi makalah
4. Ni Nyoman Sri Meindayani
 Bertugas : Mencari bahan makalah di internet
5. Sang Ayu Putu Vista Satara Dewi
 Bertugas : Mencari bahan makalah di internet

Page 10
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Penerapan komponen sistem informasi yang digunakan oleh Cash Management Bank
BRI terbagi atas sumber daya dan aktivitas sistem informasi. Sumberdaya meliputi
sumberdaya manusia, hardware, software, sumber data, dan produk informasi. Sedangkan
aktivitas sistem informasi meliputi tahap input, proses, output, penyimpanan, dan
pengendalian.

Dengan penerapan sistem informasi yang dilakukan oleh Bank BRI pada Cash
Managementnya ini memberikan kemudahan kepada nasabahnya dalam hal melakukan
transaksi keuangan melalui fasilitas online yang bisa dilakukan setiap saat.

SARAN

BRI harus tetap konsisten dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya serta
meningkatkan kualitas pelayanannya agar kepuasaan nasabahnya dapat terus meningkat

Page 11
DAFTAR PUSTAKA

Bahan Ajar Pengantar Administrasi Perkantoran Kelas XI Tahun Pelajaran 2015/2016

http://mustika52.blogstudent.mb.ipb.ac.id/

Page 12

Anda mungkin juga menyukai