Abstract
Corona virus disease (COVID) -19 has changed many people's habits, including in learning
activities in Madrasah Aliah. Learning that is usually carried out face-to-face must inevitably be
carried out online. This phenomenon is interesting for the writer to conduct a study with a
phenomenological approach, especially relating to the methods, media, and problems of online-
based PAI learning at the Madrasah Aliah level which was carried out at the beginning of the
Covid-19 Pandemic. This study produces several conclusions, namely: first, online based learning
is carried out using a number of methods including assignment methods, lectures, quizzes, and
discussions. Online media used include the WhatsApp and Telegeram applications, Youtube,
Facebook, Instagram, Google Classroom, Google Meeting, Zoom, and school websites, and blogs.
Some of the problems that arise include, limited internet access, lack of familiarity in the use of
media, less interactive learning, and an ineffective evaluation system.
Keyword: covid-19, PAI study, online learning, madrasah
Abstrak
Corona virus disease (COVID)-19 telah mengubah banyak kebiasaan masyarakat, termasuk dalam
kegiatan pembelajaran di Madrasah Aliah. Pembelajaran yang biasanya dilaksanakan secara tatap
muka mau tidak mau mesti dilaksanakan secara daring. Fenomena ini menarik penulis untuk
melakukan kajian dengan pendekatan fenomenologi, khususnya berkaitan dengan metode, media,
dan problematika pembelajaran PAI berbasis daring di tingkat Madrasah Aliah yang dilaksanakan
pada awal masa Pandemi Covid-19. Kajian ini menghasilkan beberapa kesimpulan, yakni:
pertama, pembelajaran berbasis daring dilaksanakan dengan menggunakan beberapa metode di
antaranya metode penugasan, ceramah, kuis, dan diskusi. Media daring yang digunakan di
antaranya aplikasi WhatsApp dan Telegeram, Youtube, Facebook, Instagram, Google Classroom,
Google Meeting, Zoom, dan website sekolah, dan blog. Beberapa problem yang muncul di
antaranya, keterbatasan akses internet, kurang familiarnya dalam penggunaan media,
pembelajaran yang kurang interaktif, dan sistem evaluasi yang kurang efektif.
Keyword: covid-19, pembelajran PAI, pembelajaran daring, madrasah
1
Berdasarkan laman resmi Johns Hopkins mencapai 1.089 jiwa, 0,35 persen dari angka kematian
University Medicine, ketika artikel ini ditulis secara global yakni 309.184 jiwa. Indonesia
(16/5/2017), tercatat konfirmasi Covid-19 di menempati urutan ke-23 terbanyak dari keseluruhan
Indonesia sebanyak 17.025 kasus. Angka tersebut negara yang terpapar Covid-19. Lihat,
turut menyumbang 0,37 persen dari total kasus secara https://coronavirus.jhu.edu/. Lihat juga,
global yang mencapai 4.586.915 positif Covid-19. https://covid19.go.id/p/berita/infografis-covid-19-18-
Sementara itu, untuk angka kematian di Indonesia juli-2020 | Diakses, 19 Juli 2020.
2 3
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/daring |
Diakses, 19 Juli 2020 https://id.wikipedia.org/wiki/Dalam_jaringan_dan_lu
ar_jaringan | Diakses, 19 Juli 2020
elektronika (misanya kompeter, CD-ROM) tinggi dan sekolah tidak lagi dilaksanakan
dan jaringan internet atau intranet. dengan sistem tatap muka. Selain mengikuti
Sedangkan online atau virtual learning hanya aturan pemerintah, tentu saja karena
memakai jaringan interjet dan intranet kesadaran bersama untuk menekan risiko
LAN/WAN.4 penyebaran Covid-19.
Menurut Rosenberg, e-learning adalah Bagaimanapun pendidikan harus terus
pembelajaran yang memanfaatkan teknologi berjalan, dan karenanya pembelajaran daring
internet untuk mendistribusikan materi dianggap sebagai satu hal yang sangat tetap
pembelajaran, sehingga siswa bisa untuk membuatnya tetap berjalan. Namun
mengakses pembelajaran tersebut dari mana begitu, ada banyak problematika yang
saja mereka berada. Perkembangan dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran
teknologi, khususnya sistem komputer daring, khususnya dalam pembelajaran PAI
melalui jaringan internet yang berkembang di Madrasah Aliah.
begitu pesan membuat peran internet Meski pembelajaran PAI berbasis
semakin meluas. Internet telah mengubah daring punya berbagai kelemahan dibanding
sedemikian rupa wajah pembelajaran pembelajaran tatap muka, sebagaimana
tradisional yang ditandai dengan interaksi qaidah fiqh: "ma la yadroku kulluhu la
tatap muka antara guru dengan siswa, baik di yutroku julluhu" (Apa-apa yang tidak bisa
kelas maupun di luar kelas.5 dilakukan semuanya, jangan ditinggalkan
Saat ini pemanfaatan internet untuk semuanya) maka ia tetap perlu dilaksanakan.
pembalajaran semakin diakui, terlebih pasca Terlebih pembelajaran daring sendiri juga
pandemi Covid-19 mengubah begitu cepat punya kelebihan, yakni lebih fleksibel terkait
dan massif berbagai macam kebiasaan umat waktu dan tempat, bisa membuat siswa aktif
manusia, termasuk dalam kegiatan dan mandiri, mengarahkan nara didik
pembelajaran. memanfaatkan internet dengan tepat,
Ketika covid-19 mulai masuk wilayah memangkas biaya, dan memperkaya internet
Indonesia, aktifitas pembelajan di perguruan dengan konten positif.6
4 5
Lidia Simanihuruk, DKK, E-Learning: Mohamad Surya, Bunga Rampai: Guru dan
Implementasi, Strategi dan Inovasinya, (Yayasan Kita Pendidikan (Jakarta: Balai Pustaka, 2004), hlm. 156-
Menulis, 2019)., hlm. 4-5 157.
6
M. Yusuf Amin Nugroho, Pemanfaatan dan
Pengembangan Blog Sebagai Media Dan Sumber
Diprediksi pasca Covid-19 akan terjadi pesan itulah yang kemudian di kenal dengan
perubahan cukup signifikan terkait dengan sebutan media pembelajaran.
kegiatan pembelajaran dan pemanfaatan Kata media sendiri berasal dari bahasa
internet sebagai media pembalajaran. Ini latin, yakni medius atau bentuk jamak dari
tidak mengherankan mengingat kebiasaan medium yang secara etimologi berarti tengah,
baru (new-habit) pada masa pandemi telah perantara, atau pengantar. Secara umum,
memberikan pengaruh yang besar, media dapat diartikan dengan perantara atau
khususnya berkaitan dengan kegiatan pengantar pesan dari pengirim kepada
pembelajaran. Orang menjadi semakin sadar penerima pesan. Jika media itu banyak, maka
dengan perkembangan teknologi, dan sering disebut dengan multimedia.
semakin cakap dalam memanfaatkan Multimedia yang merupakan kombinasi dari
teknologi internet untuk hal-hal yang positif. media ini bisa berupa visual, audio, grafik,
C. MEDIA PEMBELAJARAN dan juga informasi berbentuk teks dengan
DARING menggunakan teknologi sederhana.
Multimedia bukan sekadar sebagai media
Terdapat banyak media daring yang
yang dikumpulkan, namun berupa sejumlah
bisa dimanfaatkan untuk kepentingan
media yang saling melengkapi yang
pembelajaran. Dalam memilih media yang
dikombinasikan dan diorganisasikan secara
akan digunakan seorang guru telah
integral dengan memanfaatkan teknologi
menimbang sedemikian rupa sehingga media
sebagai sasarannya.7
tersebut efektif digunakan.
Meski ada yang membedakan antara
Jika pembelajaran merupakan sebuah
media dan multimedia, namun secara umum
proses komunikasi, maka guru yang
media pembelajaran adalah segala sesuatu
bertindak sebagai komunikator mesti pintar
yang berupa alat, baik itu berupa buku,
memilih wahana penyalur pesan agar apa
televisi, koran, majalah, internet dan lain
yang disampaikan dapat diterima dengan
sebagainya yang membantu pengajar dan
baik oleh peserta didik. Wahana penyalur
peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran melalui penggunaan alat bantu
7
Belajar Pada Mata Pelajaran Fiqih Tingkat Fathurrohman Al-Munawar, Pengembangan
Madrasah Tsanawiyah, Jurnal Para Murabbi, Vol. 1, Multimedia berbantuan Komputer dalam
No. 1, Januari-Juni 2018, hlm. 24 Pembelajaran Tafsir Al-Qur’an di PTAI, Jurnal Al-
Qalam Vol. 01/I/2007, hlm. 71.
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan 5. Menurut Miarso, media pembelajaran
karakteristik penggunanya. yaitu segala sesuatu yang dapat
Pentingnya media pembelajaran dalam digunakan untuk menyalurkan pesan
sebuah proses pembelajaran memang tidak yang dapat merangsang pikiran,
diperdebatkan lagi. Namun begitu, para ahli perasaan, perhatian dan kemauan siswa
berbeda pendapat berkaitan dengan konsep untuk belajar.8
atau definisi yang tepat mengenai media Apapun bentuk media pembelajaran,
pembelajaran. Susilana dan Riyana telah pastilah media tersebut memiliki dua unsur,
merangkum pendapat-pendapat tersebut yaitu hardware (perangkat keras) dan
dalam. Berikut adalah pendapat-pendapat software (perangkat lunak). Unsur hardware
yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan adalah unsur pembangun yang digunakan
terkait dengan media pembelajaran: untuk menyampaikan pesan atau materi
1. Menurut Schram, teknologi pembawa pembelajaran. Sementara software adalah
pesan yang dapat dimanfaatkan untuk unsur pembangun yang berupa informasi
keperluan pembelajaran. Jadi media atau pesan yang dibawa oleh hardware.
adalah perluasan dari guru; Kedua unsur pembangun media
2. Menurut Briggs, media adalah alat pembelajaran ini tidak bisa dipisahkan satu
untuk memberikan perangsang bagi dengan yang lain. Tapi media yang terpenting
siswa supaya terjadi proses belajar; bukanlah peralatan itu (hardware),
3. Menuert AECT, media pembelajaran melainkan pesan/informasi pembelajaran
yaitu segala bentuk dan saluran yang yang dibawakannya (software).9
dipergunakan untuk proses penyaluran Khusus untuk pembelajaran PAI
pesan; berbasis daring di tingkat Madrasah Aliah
4. Menurut Gagne, media pembelajaran berikut ini adalah beberapa media yang
adalah berbagai jenis komponen dalam sering digunakan oleh pendidik dan nara
lingkungan siswa yang dapat didik, beserta kelemahan dan
merangsang siswa untuk belajar; keunggulannya:
1. Aplikasi Chatting
8
Susilana, R. & Riyana, C. Media
9
Pembelajaran. (Bandung: Jurusan Kurikulum dan Ibid, hlm. 6.
Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia, 2008), hlm. 5.
10
https://id.wikipedia.org/wiki/Learning_Management_
System
Webinar adalah kependekan dari web- Meski jarang, tapi sudah ada beberapa
seminar. Dalam pembelajaran daring media madrasah yang menggunakannya, khususnya
webinar menjadi hal yang tidak asing. madrasah-madrasah unggulan.
Aplikasi seperti Google Meeting dan Zoom Pendidik bisa mengupload materi
adalah dua penyedia webinar gratis dan pembelajaran, memberikan penugasan dan
tersedia juga versi berbayar. Sebagian besar melakukan evaluasi di laman intutusi. Laman
guru Madrasah Aliah memanfaatkan dua madrasah juga bisa dihubungkan dengan
media tersebut sebagai media pembelajaran aplikasi lain seperti telegram, dan lainnya.
PAI. Beberapa kendala ditemukan dalam
Melalui media tersebut pendidik dan penggunaan laman intutusi sebagai
nara didik dapat bertemu satu sama lain pemebalajaran, di antaranya tampilan yang
dalam satu waktu yang sama, dapat saling membingungkan (unfrendly), dan rawan
melihat dan berkomunikasi. Media ini bisa terjadinya error akibat membludaknya
menjadi ruang kelas maya yang mendekati pengunjung (visitor) website dalam satu
sesuatu yang nyata. Hanya saja, pendidik dan waktu. Interaksi antara pendidik dan nara
nara didik berada pada posisi yang berjauhan. didik selama proses pembelajaran juga
Media ini bagus untuk berdiskusi dan menjadi kendala tersendiri.
menyampaikan materi-materi Agama Islam 6. Laman atau blog pribadi
yang bersifat praktis. Sayangnya butuh Pendidik juga bisa merancang sendiri
transmisi data yang besar untuk mengakses media pembelajarannya dengan membuat
media ini, juga kendala teknis kerap dialami blog atau laman pribadi. Saat ini cukup
saat menggunakan media webinar tersebut. banyak guru Madrasah Aliah yang memiliki
5. Laman institusi blog pribadi. Selain bisa digunakan sebagai
Hampir setiap institusi pendidikan media informasi juga bisa diguanakan
sekarang memiliki laman (website). Laman sebagai media pembelajaran. Cara ini cukup
tersebut tidak hanya menjadikan website menarik karena melalui laman atau blog
tersebut tidak sebatas pada media promosi, pribadi pendidik dapat lebih kreatif dan bebas
tetapi menggunakannya sebagai media untuk menentukan medianya sesuai dengan
berinteraksi antara institusi dan civitas kebutuhan. Hanya saja, bagi yang awam
academika. Laman institusi juga bisa teknologi kerap kesulitan dalam
gunakan sebagai media pembelajaran PAI. merancangnya.
11
18 Juli 2020. Lihat juga, Global Education Census
https://www.cambridgeinternational.org/news/news- Report, Cambridge Assessment International
details/view/indonesian-students-among-the-worlds- Education Shaftesbury Road, (United Kingdom:
highest-users-of-technology-27-nov2018/ | Diakses Cambridge CB2 8EA, 2018).