ALOK
ALOK
Disusun oleh :
Kelompok 2
Jl. HS.Ronggo Waluyo, Sirnabaya, Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat
41361
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat allah swt, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang membahas tentang “Alokasi Dana Bank dan Suku Bunga” .
Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Bank
dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Kami berharap dapat menambah wawasan
dan pengetahuan khusus nya dalam bidang tersebut. Serta pembaca dapat
mengetahui tentang bagaimana dan apa sebenarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak- pihak yang telah
membantu selama proses penyusunan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara mengenai lembaga keuangan, dalam melaksanakan fungsi ekonominya,
bank harus mencari penempatan yang berdaya guna dan menguntungkan untuk semua
dana-dana yang dimilikinya, baik yang dihimpun melalui fungsi deposito/penyetoran,
maupun yang diterima dari sumber-sumber lain. Ini berarti bank harus memperoleh
pendapatan yang menghasilkan aktiva untuk mengimbangi passivanya. Karena sifat
khusus dari passiva ini dan perlunya dipenuhi syarat-syarat prinsip-prinsip yang sehat
dan konservatif, maka pengelolaan dana-dana bank yang menuntut tingkat
keterampilan yang tinggi.
Penentuan struktur aktiva bank bukanlah terjadi secara kebetulan. Seseorang harus
memutuskan, berapa banyak likuiditas yang dibutuhkan bank. Jumlah yang
dibutuhkan tidaklah sama untuk berbagai bank, bahkan tidak sama untuk satu bank
pada berbagai jangka waktu. Namun kebutuhan likuiditas bank tertentu pada waktu
tertentu dapat ditentukan cukup mudah dalam batas-batas yang layak. Bank yang
melaksanakan tugas penentuan kebutuhan likuiditasnya secara sangat efektif pada
setiap waktu akan melihatnya tercermin dalam prestasi penghasilan yang jauh lebih
baik dari prestasi penghasilan rata-rata.
Bagi bank individual, batas dana-dana yang tersedia untuk digunakan ditentukan
oleh modal yang diperoleh melalui penjualan saham bank, pinjaman uang, atau
jumlah deposito yang ditariknya dan dipegangnya, dan laba yang ditahan oleh bank.
Ini merupakan pool dana-dana yang tersedia bagi bank.
1
1.2 Tujuan penulisan makalah
Tujuan penulisan makalah ini sebagai persyaratan untuk memenuhi nilai mata
kuliah Bank dan Lembaga keuangan. Tujuan lainnya ialah agar mahasiswa
mengetahui secara jelas mengenai cara penghimpunan, penyaluran dana dan kredit
perbankan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alokasi Dana
Definisi pengalokasian dana adalah menjual kembali yang diperoleh dari
penghimpunan dana dalam bentuk simpanan. Tujuan bank dari pengalokasian dana
adalah memperoleh keuntungan semaksimal mungkin. Dalam mengalokasikan dana
pihak perbankan membaginya ke dalam prosentase-prosentase tertentu sesuai dengan
kondisi yang terjadi di dalam perekonomian pada saat sekarang ini, misalnya untuk
bidang pertanian diberikan 20% sedangkan untuk bidang Industri diberikan 40%.
3
2.3 Unsur-Unsur Kredit
Berikut ini merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam kredit.
2.3.1. Kepercayaan
Keyakinan pihak bank selaku pemberi kredit terhadap prestasi yang diberikan
kepada nasabah debitur untuk melunasi cicilan sesuai jangka waktu yang telah
ditentukan.
Adanya jangka waktu yang telah disepakati bersama mengenai pemberian kredit
oleh pihak bank dan pelunasan kredit oleh pihak nasabah debitur.
2.3.3. Prestasi
Prestasi boleh dikatakan sebagai objek berupa bunga atau imbalan yang telah
disepakati bank dan nasabah debitur.
2.3.4. Risiko
4
sekarang lebih tinggi nilainya dari uang yang akan diterima pada masa yang akan
dating.
Degree of risk, yaitu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari
adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan
kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari. Semakin lama kredit diberikan
semakin tingggi pula tingkat resikonya, karena sejauh-jauh kemampuan manusia
untuk menerobos masa depan itu, maka masih selalu terdapat unsur ketidaktentuan
yang dapat diperhitungkan. Inilah yang menyebabkan timbulnya unsur resiko.
Dengan adanya unsur resiko inilah, maka timbullah jaminan dalam pemberian kredit.
Prestasi atau objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga
dapat berbentuk barang, atau jasa. Namun, karena kehidupan ekonomi modern sekang
ini didasarkan kepada uang, maka transaksi-transaksi kredit yang menyangkut
uanglah yang setiap kali kita jumpai da lam praktik perkreditan.
1. Mencari keuntungan
Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil
terebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan
biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.
Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana,
baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja.
5
3. Membantu pemerintah
Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan,
maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan
pembangunan di berbagai factor.
1. Penerimaan pajak
2. Membuka kesempatan kerja
3. Meningkatkan jumlah barang dan jasa
4. Menghemat devisa Negara
5. Meningkatkan devisa Negara
Selain memiliki tujuan, suatu fasilitas kredit memiliki fungsi sebagai berikut :
Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya jika uang
hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan
diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasikan barang atau
jasa oleh si penerima kredit.
Dalam hal ini uang yang diberikan atay dissalurkan akan beredar dari satu wilayah
ke wilayah lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh
kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.
Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk
mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.
6
4. Meningkatkan peredaran barang
Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke
wilayah lainnya sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah
lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar.
Pemberian kredit dapat dikatakan sebagai alat stabilitas ekonomi karena dengan
adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh
masyarakat. Kredit juga membantu dalam mengekskpor barang dari dalam ke luar
negeri sehingga meningkatkan devisa Negara.
Semakin banyak kredit yang disalurkan, akan semakin baik, terutama dalam hal
meningatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun sebuah
pabrik, maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga dapat pula
mengurangi pengangguran. Di samping itu, bagi masyarakat sekitar pabrik juga akan
dapat meningkatkan pendapatannya seperti membuka warung atau menyewa rumah
kontrakan atau jasa lainnya.
7
2.5 Jenis – Jenis Kredit
Ada beberapa jenis kredit yang dikemukakan oleh Kasmir dalam bukunya
Manajemen Perbankan (2010: 76), diantaranya:
1) Kredit Produktif, Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi
atau investasi. kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. sebagai
contohnya kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang
dan kredit pertanian akan menghasilkan produk pertanian, kredit pertambangan
menghasilkan bahan tambang atau kredit industri akan menghasilkan barang industri.
8
dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan
tersebut. kredit ini sering diberikan kepada suplier atau agen-agen perdagangan yang
akan membeli barang dalam jumlah besar. contoh kredit ini misalnya kredit ekspor
dan impor.
1) Kredit Jangka Pendek, Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang
dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal
kerja. contohnya untuk peternakan, misalnya kredit peternakan ayam atau jika untuk
pertanian misalnya tanaman padi atau palawija.
2) Kredit Tanpa Jaminan, Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang
atau orang tertentu. kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter
serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama berhubungan dengan bank atau
pihak lain.
9
2.5.5. Dilihat dari segi sektor usaha :
1) Kredit Pertanian, Merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau
pertanian. sektor utama pertanian dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang.
3) Kredit Industri, Merupakan kredit yang diberikan untuk membiayai industri, baik
industri kecil, industri menengah atau industri besar.
1) Jaminan pokok, yaitu barang atau obyek yang dibiayai oleh kredit. Misalnya
Anda mengajukan KPR, maka jaminan pokoknya adalah rumah yang Anda beli
dengan KPR itu.
10
2) Jaminan Tambahan, adalah aset yang dijadikan jaminan untuk menambah
jaminan pokok. Biasanya jaminan tambahan ini dikarenakan bank menganggap
jaminan pokok Anda bernilai rendah. Jaminan tambahan yang bernilai tinggi misanya
adalah tanah dan bangunan yang memiliki sertifikat HM/HGU/HGB dan IMB.
1) Jaminan berwujud, yaitu aset yang dapat dilihat dan disentuh. Misalnya rumah,
mesin produksi, dan kendaraan.
2) Jaminan tak berwujud, yaitu jaminan yang bentuk berupa komitmen atau janji,
namun tetao didokumentasikan ke dalam tulisan. Misalnya garansi perorangan dan
garansi perusahaan.
2) Barang tidak bergerak, yaitu barang tidak dapat dipindahkan ke tempat lain.
Contohnya tanah dan bangunan.
1) Barang mudah dikontrol, yaitu jaminan yang mudah diawasi karena tidak dapat
bergerak, misalnya tanah dan bangunan.
2) Barang tidak mudah dikontrol, adalah barang jaminan yang sulit diawasi karena
pergerakannya cepat. Seperti, persediaan barang dan piutang.
Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya, sehingga jumlah
bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok
11
pinjaman. Akan tetapi, pembayaran pokok pinjaman setiap bulan sama. Cicilan
nasabah (Pokok pinjaman ditambah bunga) otomatis dari bulan ke bulan semakin
menurun. Jenis Sliding Rate ini biasanya diberikan kepada sektor produktif, dengan
maksud nasabah tidak terbebani terhadap pinjamannya. (Kashmir, 2013)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛
PJ = 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢(𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛)
𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎1𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑥𝑆𝑖𝑠𝑎𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛
Bunga = 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢(𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛)
Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula
pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama, sehingga cicilan setiap bulan sama
sampai kredit tersebut lunas. Jenis Flat Rate ini biasanya diberikan kepada kredit
yang bersifat konsumtif, seperti pembelian rumah tinggal, pembelian mobil pribadi /
kredit konsumtif lainnya. (Kashmir, 2013)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛
PJ = 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢(𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛)
𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎𝑥𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛
BG = 𝑥𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢(𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛)
12
Menghitung Jumlah Angsuran setiap bulan :
Jenis ini membebankan bunga yang dikaitkan dengan bunga yang ada dipasar
uang, sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat tergantung dari bunga pasar
uang pada bulan tersebut. Jumlah bunga yang dibayarkan dapat lebih tinggi / lebih
rendah dari bulan yg bersangkutan. Pada akhirnya hal ini juga berpengaruh terhadap
cicilannya setiap bulan. (Kashmir, 2013)
1. Personality, mencakup sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah dalam
menghadapi suatu masalah.
3. Perpose, hal ini untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, tujuan
pengambilan kredit misalnya untuk modal kerja atau investasi.
4. Prospect, pihak bank dalam hal ini akan menilai seberapa menguntungkan prospek
usaha nasabah yang mengajukan kredit.
13
7. Protection, tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan
mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau jaminan
asuransi
Menurut Kasmir (2002:107) dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
ada beberapa aspek yang dinilai antar lain :
1. Aspek Yuridis/Hukum
Yang dinilai dalam aspek ini adalah masalah legalitas badan usaha serta izin-izin
yang dimiliki perusahaan yang mengajukan kredit. Penilaian dimulai dengan akte
pendirian perusahaan, sehingga dapat diketahui siapa-siapa pemilik dan besarnya
modal masing-masing pemilik.
2. Aspek Pemasaran
Dalam aspek ini kita nilai adalah permintaan terhadap produk yang dihasilkan
sekarang ini dan di masa yang akan datang prospeknya bagaimana.
3. Aspek Keuangan
Aspek yang dinilai adalah sumber-sumber dana yang dimiliki untuk membiayai
usahanya dan bagaimana penggunaan dana tersebut. Disamping itu hendaknya dibuat
cash flow dari pada keuangan perusahaan.
14
4. Aspek Tehnis/Operasi
Aspek ini membahas masalah yang berkaitan dengan produksii seperti kapasitas
mesin yang digunakan, masalah lokasi, layout ruangan dan mesin-mesin termasuk
jenis mesin yang digunakan.
5. Aspek Manajemen
7. Aspek Amdal
Menyangkut analisis terhadap lingkungan baik darat, air dan udara jika proyek
atau usaha tersebut dijalankan. Analisis ini dilakukan secara mendalam apakah
apabila kredit tersebut disalurkan maka proyek yang dibiayai akan mengalami
pencemaran lingkungan disekitarnya.
15
Prosedur pemberian kredit adalah sebagai berikut :
1) Pengajuan berkas-berkas
2) Pengajuan proposal kredit hendaklah berisi antara lain :
a. Latar belakang perusahaan/kelompok usaha
b. Maksud dan tujuan
c. Besarnya kredit dan jangka waktu
Menurut Thomas Suyatno, dkk (2003:70) yang dimaksud dengan analisa kredit
adalah pekerjaan yang meliputi:
16
yang mendukung yang diajukan oleh pemohon kredit, sebagai dasar pertimbangan
pengambilan keputusan apakah permohonan kredit tersebut diterima atau ditolak.
Keamanan kredit (safety), artinya harus benar-benar diyakini bahwa kredit tersebut
dapat dilunasi kembali.
Kegiatan analisa kredit memiliki arti penting bagi bank, karena bank akan
memiliki jaminan yang memadai selama kredit diberikan. Sutojo (1997:69)
menyebutkan fungsi analisa kredit adalah:
1) Sebagai dasar bagi bank dalam menentukan tingkat suku bunga kredit dan
jaminan yang disyaratkan untuk dipenuhi nasabah.
2) Sarana untuk pengendalian resiko yang akan dihadapi bank.
3) Syarat kredit dan sarana untuk struktur, jumlah kredit, jangka waktu kredit,
sifa kredit, tujuan kredit, dan sebagainya.
4) Sebagai bahan pertimbangan pimpinan/direksi bank dalam proses
pengambilan keputusan.
17
5) Sebagai alat informasi yang diperlukan untuk evaluasi kredit.
Dalam menilai atau menganalisis suatu permohonan kredit perlu dibahas berbagai
aspek yang menyangkut keadaan usaha pemohon kredit. Pembahasan ini pada
dasarnya adalah untuk meneliti apakah pemohon memenuhi Prinsip 5C atau tidak
yang kemudian menjadi pertimbangan bank untuk menentukan kelayakan pemohon
kredit memperoleh kredit atau tidak, dengan perkataan lain apakah permohonan
kredit tersebut feasible dalam arti andaikata kredit diberikan, maka usahanya akan
berkembang baik dan mampu mengembalikan kredit, baik pokok maupun bunga
dalam jangka waktu yang wajar atau sebaliknya.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
pengalokasian dana adalah menjual kembali yang diperoleh dari penghimpunan dana
dalam bentuk simpanan. Tujuan bank dari pengalokasian dana adalah memperoleh
keuntungan semaksimal mungkin
Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya jika uang
hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan
diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasikan barang atau
jasa oleh si penerima kredit.
3.2 Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya
dengan makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman
memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada
penulis. Aamiin
19
DAFTAR PUSTAKA
dodogusmao.wordpress.com
http://izrajingasaeani.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-dan-unsur-unsur-kredit.html
http://nanangbudianas.blogspot.co.id/2013/02/aspek-aspek-penilaian-kredit.html
Djohan, Warman. 2000. Kredit Bank, Edisi 1. PT. Mutiara Sumber Widya: Jakarta
Firdaus, Rachmat dan Maya, Ariyanti. 2009. Manajemen Perkreditan Bank Umum:
Teori, Masalah, Kebijakan dan Aplikasi Lengkap dengan Analisis Kredit. Bandung:
Alfabeta.
http://usaha-aku.blogspot.co.id/2012/04/unsur-unsur-tujuan-dan-fungsi-kredit.html
20