Anda di halaman 1dari 5

ETIKA PROFESI PERAWAT GIGI

Mengingat profesi perawat gigi merupakan tugas mulia yang tidak terlepas dari fungsikemanusiaan
dalam bidang kesehatan, maka perlu memiliki suatu kode etik yang dijiwai olehnilainilai Pancasila
dan Undang-undang Dasar 1945.Seorang perawat gigi dalam menjalankan profesinya perlu
membawa diri dalam sikapdan tindakan yang terpuji. Baik dalam hubungannya terhadap penderita,
masyarakat, temansejawat, maupun profesinya. Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa serta
didorong keinginanluhur untuk mewujudkan martabat, wibawa dan kehormatan profesi perawat
gigi, maka PerawatGigi yang bergabung dalam wadah Persatuan Perawat Gigi Indonesia ( PPGI )
dengan penuhkesadaran dan tanggung jawab merumuskan Kode Etik Perawat Gigi Indonesia yang
wajibdihayati, ditaati dandiamalkan oleh setiap Perawat Gigi yang menjalankan profesinya di
wilayahhukum Indonesia

BAB IKEWAJIBAN UMUM

Pasal 1

Setiap Perawat Gigi Indonesia harus senantiasa menjalankan profesinya secara optimal.

Pasal 2

Setiap Perawat Gigi Indonesia wajib menjunjung tinggi norma-norma hidup yang luhur.

Pasal 3

Dalam menjalankan profesi, setiap Perawat Gigi Indonesia tidak dibenarkan melakukan
perbuatanyang bertentangan dengan Kode Etik.

Pasal 4

Setiap Perawat Gigi Indonesia harus memberikan kesan dan keterangan atau pendapat
yangdapatdipertanggung jawabkan.

Pasal 5

Setiap Perawat Gigi Indonesia agar menjalin kerja sama yang baik dengan tenaga kesehatanlainnya.

Pasal 6

Setiap Perawat Gigi Indonesia wajib bertindak sebagai motivator dan pendidik masyarakat.

Pasal 7

Setiap Perawat Gigi Indonesia wajib berupaya meningkatkan kesehatan gigi dan
mulutmasyarakatdalam bidang promotif, preventive dan kuratif sederhana.

BAB II

KEWAJIBAN PERAWAT GIGI TERHADAP MASYARAKAT

Pasal 8

Dalam menjalankan profesinya, setiap Perawat Gigi Indonesia wajib memberikan


pelayananyangsebaik mungkin kepada individu masyarakat.

Pasal 9
Dalam hal ini ketidakmampuan dan diluar kewenangan Perawat Gigi Indonesia berkewajibanmerujuk
kasus yang ditemukan kepada tenanga yang lebih ahli.

Pasal 10

Setiap Perawat Gigi Indonesia wajib merahasiakan segala sesuatu yang ia ketahui tentangkliennya.

Pasal 11

Setiap Perawat gigi indonesia wajib memberikan pertolongan darurat dalam batas-
bataskemampuan, sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali pada waktu itu ada orang lain
yanglebihmampu memberikan pertolongan.

BAB III

KEWAJIBAN PERAWAT GIGI TERHADAP TEMAN SEJAWATNYA

Pasal 12

Setiap Perawat Gigi Indonesia harus memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia


sendirideperlukan.

BAB IV

KEWAJIBAN PERAWAT GIGI TERHADAP DIRI SENDIRI

Pasal 13

Setiap Perawat Gigi Indonesia wajib mempertahankan dan meningkatkan martabat dirinya.

Pasal 14

Setiap Perawat Gigi Indonesia wajib mengikuti secara aktif perkembangan pengetahuan
danteknologi.

Pasal 15

Setiap Perawat Gigi Indonesia harus memelihara kesehatannnya supaya dapat bekerja dengan baik.

PENJELASAN

KODE ETIK PERAWAT GIGI

BAB I

KEWAJIBAN UMUM

Pasal 1

Yang dimaksud secara optimal dalam menjalankan profesi Perawat Gigi adalah sesuaidengan
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut mutakhir, etika umum, etika kesehatan gigi,hukum dan
agama. Kesehatan gigi dan mulut yang menyangkut pengetahuan dan keterampilanyang telah
diajarkan dan dimiliki harus dipelihara dan dipupuk sesuai dengan kemampuanPerawat gigi yang
telah ditetapkan. Etika umum dan Etika kesehatan gigi harus diamalkan dalammenjalankan profesi
secara ikhlas, jujur dan rasa cinta terhadap sesama manusia serta penampilan tingkah laku, tutur
kata dan berbagai sifat lain yang terpuji seimbang denganmartabat jabatan profesi perawat gigi.

Pasal 2

Masyarakat menilai seorang perawat gigi tidak hanya berdasarkan kemampuan dalammemberikan
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat, tetapi juga berdasarkan cara dan
sikap hidupnya dalam masyarakat. Betapa terampilnya ia dalam

memberikan pelayanan asuhan kesehatan gigi kepada masyarakat. Ia tidak akan terpandangdalam
masyarakat apabila ia tidak menjunjung tinggi norma-norma hidupyang luhur, baik dalam kehidupan
pribadi, maupun dalam menjalankan profesinya.Oleh karena itu penting sekali bagi Perawat gigi
Indonesia intuk menjaga agar tingkah laku, tutur kata serta sikap hidupnya selalu seimbang dengan
martabat jabatan Perawat Gigi sebagai salasatu tenaga kesehatan gigi.

Pasal 3

Perbuatan yang bertentangan dengan Etika antara lain :a. Perbuatan yang bersifat memuji diri, yang
menyangkut dengan kemampuan dalammemberikanpelayanan asuhan kepada masyarakat. b.
Melakukan pelayanan kesehatan gigi kepada masyarakat di luar kewenangannya.c. Melakukan
tindakan dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang tidak sesuaidengan indikasinya.d.
Menerima imbalan selain dari pada yang layak sesuai dengan jasanya, kecuali dengankeikhlasan,
sepengetahuan dan kehendak pasien.e. Menggunakan gelar / sebutan yang tidak resmi atau diakui.f.
Melakukan atau mencoba melakukan tindakan yang bersifat asusila sewaktu menjalankan
profesinya.g. Mengadakan wawancara dengan maksud publikasi diri.

Pasal 4

Dalam menjalankan Profesinya Perawat Gigi ( atas pendelegasian wewenang ) sering harus
adaketerangan mengenai cuti sakit, surat keterangan mengenai biaya dan sebagainya.Keterangan
tertulis tersebut harus cocok dengan keadaan yang sebenarnya dan harusdipertanggungjawabkan.

Pasal 5

Dalam rangka pelaksanaan pelayanan kesehatan menyeluruh, setiap Perawat Gigi harus dapat
bekerja sama yang baik, harmonis dan saling menghargai dengan tenaga kesehatan lainnya,misalnya
Bidan, Perawat Umum, Penyuluh Kesehatan Masyarakat ( PKM ), Terapi Wicara Gizidan sebagainya.

Pasal 6

Salah satu ciri tenaga Perawat Gigi sebagai tenaga kesehatan gigi yang memberikankewenangannya
harus mampu memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenai pentingnyamemelihara
kesehatan gigi dan mulut terutama kaitannya dengan kesehatan umum. Hal ini dapatdilakukan baik
ditempat kerjanya maupun di lingkungan tempat tinggalnya.

Pasal 7

Adalah menjadi kewajiban bagi Perawat Gigi untuk berupaya meningkatkan kesehatan
gigimasyarakat sesuai dengan program pemerintah.Hal ini bukan berarti terbatasnya memberikan
kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat,tetapi luas dari itu harus bersedia untuk mengamalkan
ilmunya bagi peningkatan.

BAB II
KEWAJIBAN PERAWAT GIGI TERHADAP MASYARAKAT

Pasal 8

Memberikan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang sebaik mungkin hendaknya tidak
diartikan sebagai keharusan bagi Perawat Gigi untuk mempunyai peralatan alat-alat peraga atau
bahan-bahan yang mahal.Dengan bahan-bahan yang tersedia sederhana diharapkan Perawat Gigi
dapat memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat. Perawat Gigi wajib
memperhatikan danmendapat persetujuan apa yang akan dilakukan terhadap kliennya.Dengan
demikian tidak mendapat kesan klien yang tidak tahu atau tanpa persetujuan apa yangtelah
dilakukan terhadap dirinya. Selain itu Perawat Gigi juga harus memperhatikan hak klienantara lain
hak untuk bertanya tentang tindakan yang akan dilakukan, menolak rencana tindakanyang akan
dilakukan meskipun Perawat Gigi telah menjelaskan indikasi perawatan yang sesuaidengan keadaan
penderitanya.

Pasal 9

Seorang Perawat Gigi Indonesia harus sadar bahwa pengetahuan, kemampuan,


kewenangannyadalam menangani suatu kasus terbatas. Oleh karenanya Perawat Gigi wajib merujuk
penderitatersebut kepada tenaga yang lebih ahli dan dengan harapan penderita akan mendapat
perawatanyang lebih baik.

Pasal 10

Beberapa jabatan tertentu mewajibkan pemangkunya untuk merahasiakan segala hal yang
bersangkutan dengan pekerjaan mereka. Kewajiban tersebut berdasarkan kepentingan
umummaupun kepentingan perorangan.

Pasal 11

Dalam keadaan darurat seorang Perawat Gigi wajib memberikan pertolongan kepada siapapunyang
membutuhkan dan apapun yang dideritanya. Pertolongan yang diberikan tentu dalam batas- batas
tindakan keterampilan, keahlian dan pengetahuan yang dimilikinya. Walaupun sangatterbatas,
namun tetap harus mengerjakan segala sesuatu dalam upaya menyelamatkan
seseorang.Pertolongan harus diberikan apabila tidak ada orang lain yang mampu memberikan.

BAB III

KEWAJIBAN PERAWAT GIGI TERHADAP TEMAN SEJAWAT

Pasal 12

Etika mengkehendaki agar setiap Perawat Gigi memelihara hubungan baik dengan temansejawatnya
dalam kelompok profesinya. Kerja sama yang baik hendaknya dipelihara baik dalamkehidupan
pribadi maupun dalam menjalankan profesi. Pengalaman atau pengetahuan yangdiperoleh
hendaknya dijadikan milik bersama.Untuk menjalin dan mempererat hubungan baik antar teman
sejawat maka :

a. Seyogyanya menjadi anggota Persatuan Perawat Gigi Indonesia ( PPGI ) dengan demikiantidak
menutup diri dari komunikasi.

b. Seyogyanya aktif mengikuti pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh PPGI.


c. Apabila terjadi kesalahpahaman antara teman sejawat maka dicarikan jalan penyesuaian yang
bijaksana. Dan hendaknya antara teman sejawat ada keterbukaan sehingga tidak terjadi
salahpengertian.

BAB IV

KEWAJIBAN PERAWAT GIGI TERHADAP DIRI SENDIRI

Pasal 13

Meningkatkan martabat dirinya, berarti bahwa Perawat Gigi wajib bekerja secara teliti
danhendaknya selalu berusaha mawas diri untuk meningkatkan citra Perawat Gigi di
matamasyarakat.

Pasal 14

Setiap Perawat Gigi Indonesia wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi,terutama di bidang pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dengan jalan membaca
buku,majalah, ilmiah, diskusi, dan sebagainya.

Pasal 15

Mengingat bahwa Perawat Gigi adalah tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
asuhankesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat, maka sewajarnya seorang Perawat
Gigimemberikan teladan untuk hidup sehat. Memeriksakan kesehatannya secara berkala
sekalisetahun, terutama yang telah berusia 40 tahun atau lebih. Dalam menjalankan
profesinya,haruslah berhati-hati dan sebaiknya syarat-syarat pencegahan antara lain dengan
imunisasi,memakai masker dan sarung tangan

Anda mungkin juga menyukai