Anda di halaman 1dari 20

TUGAS WAJIB 1

MANAJEMEN PERUBAHAN
“ANALISIS SWOT”
Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas Wajib 1 Manajemen Perubahan

Disusun oleh:
Nama : Arrofi Muiz
NIM : 43119110342

UNIVERSITAS MERCU BUANA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
KOTA JAKARTA BARAT
2021

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, taufik
dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis
SWOT”. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Wajib 1
Manajemen Perubahan. Dan adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk menambah
wawasan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Sebagai salah satu bentuk
informasi yang representatif dari hasil pencarian.
Tak lupa saya ucapkan kepada sahabat-sahabat saya yang telah membantu pencarian bahan
makalah ini dan tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah yang
bersangkutan dalam pembuatan makalah ini, juga rekan-rekan sekalian. Saya menyadari
dalam makalah ini pasti banyak kekurangan dan kelemahan juga kesalahan penulisan dan
penyajian, baik isi metode maupun penulisannya.
Oleh karena itu saya sangat menghargai kritik dan saran Dosen maupun rekan-rekan semua,
ataupun para pembaca lainnya yang dapat menjadi bahan perbaikan di masa yang akan
datang. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta,19 Oktober 2021

Arrofi Muiz
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I ...... PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumasan Pemunilasan............................................................................. 1
C. Tujauan Penulisan.................................................................................... 1
BAB II ..... PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis SWOT....................................................................... 2
B. Ruang Lingkup dan Tujuan...................................................................... 2
C. Faktor-Faktor Analisis SWOT................................................................. 6
D. Faktor Lingkungan dalam Analisis SWOT.............................................. 7
E. Metode Survey......................................................................................... 9
F. Langkah-Langkah Penerapan Analisis SWOT.........................................
11
BAB III ... PENUTUP
.................. Kesimpulan..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah
menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak
menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat Bantu pembuatan
keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan kejuruan.
Proses penggunaan manajemen analisa SWOT menghendaki adanya suatu survei
internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta survei
eksternal atas opportunities (ancaman) dan threats (peluang/kesempatan). Pengujian
eksternal dan internal yang terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia
perencanaan dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan.
Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah
lembaga pendidikan. Selama dekade terakhir abad ke duapuluh, lembaga-lembaga
ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup perorangan dihadapkan
pada perubahan-perubahan baru. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat
informasi dan dari ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah orientasi jasa, telah
menimbulkan dampak yang signifikan terhadap permintaan atas program baru.
Para administrator atau pengelola sekolah kejuruan harus berperan sebagai
penggagas atau inovator dalam merancang masa depan lembaga yang mereka kelola.
Strategi-strategi baru yang inovatif harus dikembangkan untuk memastikan bahwa
lembaga pendidikan akan melaksanakan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat mendatang khusunya pada abad 21 dan setelahnya. Untuk melakukan hal ini,
antara lain dibutuhkan sebuah pengujian mengenai bukan saja lingkungan lembaga
pendidikan itu sendiri tetapi juga lingkungan eksternalnya (Brodhead, 1991).
B. Rumusan Masalah
Untuk mencapai suatu kesuksesan tidak begitu mudah tetapi tentunya melalui
proses yang optimal, seperti halnya di dalam mengelola surat kabar pada suatu bisnis,
faktor yang mempengaruhi analisis SWOT, di antaranya faktor internal dan faktor
eksternal. Dari beberapa faktor tersebut, penulis sangat tertarik untuk mengetahui tentang
Analisis SWOT. Masalah tersebut cukup menarik untuk di teliti, dengan ilmu
pengetahuan yang dimiliki penulis. Sesuai dengan tugas yang diberikan, maka penulis
akan membatasi pada pokok masalah, yaitu “Analisis SWOT dalam memanajemen surat
kabar”.

C. Tujuan Penulisan
Maksud dan tujuan penulisan makalah Analisis SWOT dalam Manajemen surat
kabar ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Proses Perencanaan Strategi Mutu.
2. Untuk mengetahui lebih dalam masalah lingkungan eksternal dan internal
3. Untuk mengetahiu sejauh mana ancaman yang dihadapi oleh suatu lembaga
pers baik ancaman dari lembaga itu sendiri maupun dari luar lembaga
4. Untuk mengetahui secara detail tentang Analisis SWOT

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis SWOT


Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor
itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan
threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai
hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar
matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu
mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana
cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada
Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data
dari perusahaan-perusahaan Fortune 500. Demikian seperti yang SerbaSeru.Com kutip
dari laman Wikipedia Indonesia.

B. Ruang Lingkup dan Tujuan


Lingkungan organisasi pendidikan selalu berubah dari tahun ke tahun. Yang
dimaksud dengan lingkungan adalah alam fisik, tumbuh-tumbuhan, binatang dan
manusia dengan kebudayaannya. Di antara jenis lingkungan yang paling pesat
berkembang adalah manusia dengan kebudayaannya. Perkembangan jenis lingkungan
inilah terutama yang memberi tantangan bagi para manajer lembaga pendidikan dalam
mengubah struktur organisasi. Perubahan lingkungan pendidikan indonesia yang
menonjol ialah :
1) perubahan ilmu dan teknologi dunia,
2) perkembangan kehidupan dan cara hidup masyarakat,
3) penyempurnaan pelaksanaan pendidikan,
4) peningkatan pendidikan afeksi untuk mengimbangi perkembangan kognisi dan,
5) pembinaan generasi penerus agar mampu meneruskan pembangunan.
Para manajer pendidikan harus responsif terhadap perubahan-perubahan itu dan
berusaha menjawab tantangan-tantangan itu dengan cara mengubah atau menyesuaikan
struktur organisasinya, membentuk struktur baru yang cocok untuk peningkatan
pendidikan yang lebih tepat dengan tuntutan zaman.
Demikian tak terkecuali bagi pondok pesantren yang merupakan lembaga
pendidikan Islam tertua di Indonesia juga mempunyai tanggung jawab terhadap
perubahan dan rekayasa sosial. Karena memiliki model pendidikan dan cara belajar
santri, pesantren selayaknya menjadi lembaga tafaqquh fiddin dalam arti luas bukan
hanya dimaknai menjadi lembaga pendidikan fiqih. Dalam kaitannya dengan respon
keilmuan pesantren terhadap dinamika modernitas, terdapat dua hal penting yang harus
diperhatikan. Dimana keduanya merupakan upaya kultural keilmuan pesantren, sehingga
keilmuan pesantren tetap menemukan relevansinya dengan perkembangan kontemporer.
Penentuan arah pengembangan suatu lembaga sangat dipengaruhi oleh banyak faktor,
yaitu faktor internal dan eksternal. Lingkungan internal adalah suatu kekuatan yang
berada di luar lembaga dimana lembaga tidak mempunyai pengaruh sama sekali
terhadapnya sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan ini akan
mempengaruhi kinerja lembaga.
Sedangkan lingkungan eksternal adalah lebih pada analisa intern lembaga dalam
rangka menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap unit
kerja.Ada dua faktor yang membuat analisa lingkungan menjadi suatu analisa penting
dalam pengembangan sebuah lembaga terutama lembaga pendidikan. Yang pertama
organisasi atau lembaga tidak berdiri sendiri tetapi berinteraksi dengan bagian-bagian
dari lingkungannya dan lingkungan itu sendiri selalu berubah setiap saat dan yang kedua
pengaruh lingkungan yang sangat rumit dan komplek dapat mempengaruhi kinerja
banyak bagian yang berbeda dari sebuah lembaga.
Dalam melakukan analisa eksternal, perusahaan menggali dan
mengidentifikasikan semua opportunity (peluang) yang berkembang dan menjadi trend
pada saat itu serta treath (ancaman) dari para pesaing. Sedangkan analisa internal lebih
menfokuskan pada identifikasi strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) dari
perusahaan. Telaah lingkungan internal (PLI) adalah mencermati (scanning) kekuatan
dan kelemahan di lingkungan internal organisasi sendiri yang dapat dikelola manajemen
meliputi antara lain:
a. Struktur organisasi termasuk susunan dan penempatan personelnya.
b. Sistem organisasi dalam mencapai efektifitas organisasi termasuk efektivitas
komunikasi internal.
c. Sumber daya manusia, Sumber daya alam, tenaga terampil dalam tingkat
pemberdayaan sumber daya, termasuk komposisi dan kualitas sumber daya
manusianya.
d. Biaya operasional berikut sumber dananya.
e. Faktor-faktor lain yang menggambarkan dukungan terhadap proses kinerja/misi
organisasi yang sudah ada, maupun yang secara potensial dapat muncul di
lingkungan internal organisasi seperti teknologi yang telah digunakan sampai
saat ini.
Telaah Lingkungan Eksternal (PLE) adalah mencermati (scanning) peluang dan
tantangan yang ada di lingkungan eksternal organisasi sendiri (yang tidak dapat dikelola
manajemen) yang meliputi berbagai faktor yang dapat dikelompokkan dalam
bidang/aspek.
a. Task Environment, secara langsung berinteraksi dan mempengaruhi organisasi
seperti: Klien, Konsumen, Stakeholder, pesan Pelanggan.
b. Societal Envirnment, pada umumnya terdiri dari beberapa elemen penting
seperti Ekonomi, Teknologi, Sosial Budaya, Politik.
1) Economic Environment, merupakan suatu kerawanan bagi kebanyakan
organisasi, dan analisisnya paling sulit dilakukan, karena menyangkut
ekonomi tingkat nasional. Misalnya, masalah keuangan negara, tingkat
inflasi, suku bunga, dan sebagainya.
2) Technological Environment, merupakan hal yang tidak kalah pentingnya
dibandingkan dengan economic environment. Kemajuan teknologi yang
dapat sangat pesat pada saat ini menuntut organisasi untuk selalu mengikuti
perubahan teknologi ini agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
3) Social Environment, menjadi yang paling penting dalam kehidupan
organisasi karena menyangkut perilaku sosial dan nilai-nilai budaya (social
attitude and values). Transparasi/keterbukaan merupakan suatu tuntutan
baru, terutama terhadap pemerintahan, sementara kritik masyarakat harus
diperhatikan, dan adanya tuntutan akan peningkatan ”quality of life”yang
semakin gencar.
4) Political Environment, merupakan kebijakan-kebijakan pemerintah yang
berkaitan dengan bidang kegiatan organisasi, misalnya kebijakan perpajakan
moneter, perizinan, yang mempunyai dampak jangka panjang pada
efektivitas organisasi. Hal ini akan terasa pada organisasi yang bidang
kegiatannya telah diatur oleh pemerintah (termasuk administrasi dan
organisasi publik sebagai aparat pemerintah), karena organissasi organisasi
ini akan tergantung pada kehidupan politik pemerintah. Dari analisa
lingkungan internal dan eksternal inilah akan menghasilkan isu-isu strategik
dalam suatu organisasi atau lembaga.
Disamping itu dari identifikasi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan kendala
tersebut akan diambil langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk kemajuan dan
berkembangnya organisasi atau lembaga.
Hampir semua lembaga maupun pengamat bisnis dalam pendekatannya banyak
menggunakan analisis SWOT. Hal tersebut di lakukan oleh semua lembaga maupun
pengamat bisnis, untuk mengkaji kekuatan dan kelemahannya pada lembaga tersebut,
sebelum menentukan tujuan dan menggariskan tindakan pencapaian tujuan, yang
merupakan konsekuensi logis yang perlu di tempuh perusahaan agar supaya lancar
didalam operasionalnya.
Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah
lembaga pendidikan. Selama dekade terkhir abad ke dua puluh, lembaga-lembaga
ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup perorangan dihadapkan
pada perubahan-perubahan baru. Perubahan masyarakat industri ke masyarakat informasi
dan dari ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah orientasi jasa, telah
menimbulkan dampak yang signifikan terhadap permintaan atas program baru
pendidikan kejuruan yang ditawarkan (Martin, 1989).
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) telah menjadi
salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup
kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam
pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan. Proses penggunaan
manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang Strengths
(kekuatan) dan Weaknesses (klemahan) program, serta survei eksternal atas
Opportunities (ancaman) dan Thterats (peluang/kesempatan) .Pengujian eksternal dan
internal yang struktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan
pengembangan kurikulum lembaga pendidikan.
Para pendidik harus berperan sebagai penggagas atau innovator dalam merancang
masa depan lembaga yang mereka kelola. Strategi-strategi baru yang inovatif harus
dikembangkan harus memastika bahwa lembaga pendidikan akan melaksanakan
tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khususnya pada
abad 21 dan setelahnya. Untuk melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan sebuah
pengujian mengenai bukan saja lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri tetapi juga
lingkungan eksternalnya (Brodhead,1991). Analisis kekuatan, kelemahan,
kesempatan/peluang, dan ancaman atau SWOT (juga di kenal sebagai analisis TWOS
dalam beberapa buku manajemen), menyediakan sebuah kerangka pemikiran untuk para
administrator pendidikan dalam memfokuskan secara lebih baik pada layanan kebutuhan
dalam masyarakat.
Meskipun sebenarnya analisa ini banyak di tujukan untuk penerapan dalam
bisnis, ide penggunaan perangkat ini dalam bidang pendidikan bukanlah hal yang sama
sekali baru. Sebagai contoh, Gorski (1991) menyatakan pendekatan ini untuk
meningkatkan minat dalam masyarakat untuk memasuki sekolah dan lembaga-lembaga
pendidikan. Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang industri sering
kali bisa diolah untuk diterapkan dalam bidang pendidikan, karena adanya kemiripan
yang fundamental dalam tugas-tugas administraitf. SWOT adalah teknik yang sudah
sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam merumuskan strategi-
strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan pegawai administrasi (administrator).
Sehingga, SWOT di sini tidak mempunyai akhir, artinya akan selalu berubah sesuai
dengan tuntutan jaman.

C. Faktor-Faktor Analisis SWOT


Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
§ Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor
yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
§ Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep
bisnis itu sendiri.
§ Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang
yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan
pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
§ Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini
dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
· setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan
ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan
antara faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness dengan faktor luar
Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi alternatif untuk
dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling
menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.
Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk melakukan
perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity)
dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan strategi untuk
melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan meningkatkan
Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi weakness
dan threat.

D. Faktor Lingkungan dalam Analisis SWOT

Walaupun terdapat beberapa metode penentuan faktor SWOT, secara umum

terdapat keseragaman bahwa penentuan tersebut akan tergantung dari faktor lingkungan

yang berada di luar institusi. Faktor lingkungan eksternal mendapatkan prioritas lebih

dalam penentuan strategi karena pada umumnya faktor-faktor ini berada di luar kendali

institusi (exogen) sementara faktor internal merupakan faktor-faktor yang lebih bisa

dikendalikan.

Faktor-faktor yang menjadi kekuatan-kelemahan peluang dan ancaman :

Ø Kekuatan dan Kelemahan. Kekuatan adalah faktor internal yang ada di dalam

institusi yang bisa digunakan untuk menggerakkan institusi ke depan. Suatu

kekuatan / strenghth (distinctive competence) hanya akan menjadi competitive

advantage bagi suatu institusi apabila kekuatan tersebut terkait dengan

lingkungan sekitarnya, misalnya apakah kekuatan itu dibutuhkan atau bisa

mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Jika pada instutusi lain juga terdapat

kekuatan yang dan institusi tersebut memiliki core competence yang sama, maka

kekuatan harus diukur dari bagaimana kekuatan relatif suatu institusi

dibandingkan dengan institusi yang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa


tidak semua kekuatan yang dimiliki institusi harus dipaksa untuk dikembangkan

karena adakalanya kekuatan itu tidak terlalu penting jika dilihat dari lingkungan

yang lebih luas. Hal-hal yang menjadi opposite dari kekuatan adalah kelemahan.

Sehingga sama dengan kekuatan, tidak semua kelemahan dari institusi harus

dipaksa untuk diperbaiki terutama untuk hal-hal yang tidak berpengaruh pada

lingkungan sekitar.

Ø Peluang dan Ancaman. Peluang adalah faktor yang di dapatkan

denganmembandingkan analisa internal yang dilakukan di suatu institusi

(strenghth danweakness) dengan analisa internal dari kompetitor lain.

Sebagaimana kekuatanpeluang juga harus diranking berdasarkan success

probbility, sehingga tidak semua peluang harus dicapai dalam target dan strategi

institusi. Peluang dapatdikatagorikan dalam tiga tingkatan :

· Low, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan peluangpencapaiannya juga

kecil.

· Moderate : jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namunpeluang

pencapaian kecil atau sebaliknya.

· Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta peluangtercapaianya

besar.

Ø Ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat trend perkembangan

(persaingan) dan tidak bisa dihindari. Ancaman juga bisa dilihat dari tingkat

keparahan pengaruhnya (serousness) dan kemungkinan terjadinya (probability of

occurance). Sehingga dapat dikatagorikan :


· Ancaman utama (major threats), adalah ancaman yang kemungkinanterjadinya tinggi

dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini,diperlukan beberapa contingency

planning yang harus dilakukan institusiuntuk mengantisipasi.

· Ancaman tidak utama (minor threats), adalah ancaman yang dampaknyakecil dan

kemungkinan terjadinya kecil.

· Ancaman moderate, berupa kombinasi tingkat keparahan yang tingginamun

kemungkinan terjadinya rendah dan sebaliknya.

Sehingga dari kacamata analisa lingkungan eksternal dapat dijelaskan bahwa :

· Suatu institusi dikatakan memiliki keunggulan jika memiliki majoropportunity

yang besar dan major threats yang kecil.

· Suatu institusi dikatakan spekulatif jika memiliki high opportunity danthreats

pada saat yang sama.

· Suatu institusi dikatakan mature jika memiliki low opportunity dan threat.

· Suatu institusi dikatakan in trouble jika memiliki low opportinity dan

highthreats.

Tujuan penetapan visi antara lain adalah :

(1) mencerminkan apa yang akan dicapai

(2) memberikan arah dan fokus strategi yang jelas

(3) menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategik

(4) memiliki orientasi terhadap masa depan.

Meskipun sifatnya adalah impian, visi harus memenuhi kriteria di antaranya adalah :

a) Dapat dibayangkan oleh seluruh anggota organisasi

b) Mengandung nilai yang diinginkan oleh anggota organisasi

c) Memungkinkan untuk dicapai


d) Terfokus pada efisiensi, efektivitas dan ekonomis

e) Berwawasan jangka panjang tetapi tidak mengabaikan perkembangan zaman

f) Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh anggota organisasi.

Dari visi akan dituangkan cara yang digunakan institusi dalam mencapai visi.

Secara konseptual cara tersebut akan tertuang dalam misi dan secara aplikatif akan

terlihat dalam strategi.

E. Metode Survey

Untuk mendapatkan informasi dari berbagai narasumber melalui analisis SWOT

di atas digunakan metode survey dengan frame sample pihak-pihak (stakeholders) yang

bisa memberikan penilaian aspek internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja

suatu institusi atau lembaga. Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk mendapatkan gambaran awal

dari peta permasalahan yang ada di institusi. FGD harus dilakukan

dengankomprehensif artinya melibatkan seluruh stakeholders sehingga peta yang

terbentuk telah mewakili seluruh kepentingan stakeholders. Karena sifatnya yang

bersumber dari informasi kualitatif pemilihan responden yang credible sangat

mempengaruhi hasil akhir dari analisa SWOT sehingga hendaknya harus

dilakukan dengan beberapa kualifikasi.

2. Pembuatan kuesioner SWOT berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan

dalam FGD. Secara umum kuesioner ini memiliki katagorisasi penilaian sebagai

berkut :
Ø Penilaian faktor internal dan eksternal. Di sini responden

membrikanpreferensi opini terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dari

institusi pada saat ini dan perkiraan di masa mendatang.

Ø Penilaian urgensi. Di sini responden diminta untuk menilai tingkat

urgensifaktor tersebut untuk ditangani. Penilaian ini berhubungan dengan

skalaprioritas dalam menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan

yangtercermin melalui faktor-faktor yang dinilai.

Faktor inilah yang kemudian terkatagori sebagai kekuatan atau kelemahan (dari

analisa internal) dan peluang atau ancaman (dari analisa eksternal) :

Ø Setelah kuesioner terisi dan terkumpul semua, penilaian faktor dilakukan

denganmeranking bobot penilaian pada ”penilaian responden” yang memiliki

nilaimaksimal 6 dan minimal 1. Faktor-faktor yang memiliki nilai di atas

median(atau rata-rata dilihat dari persebaran distribusi probabilitasnya) disebut

dengan”kekuatan” pada analisa internal dan ”peluang” pada analisa

eskternal.Sebaliknya faktor-faktor yang memiliki nilai penilaian di bawah

median disebutdengan ”kelemahan” pada analisa internal dan ”ancaman” pada

analisaeksternal.

Ø Membentuk suatu kuadran faktor pembangunan, yaitu suatu blok

yangmenjelaskan posisi dari kombinasi faktor internal dan eksternal

pembangunan,dengan kombinasi : kekuatan-peluang (S-O), kekuatan-ancaman

(S-T),kelemahan-peluang (W-O) dan kelemahan-ancaman (W-T).

Sebelummenentukan kuadran pembangunan, harus dilihat terlebih dahulu uji

konsistensidari pengolahan kuesioner SWOT.


Ø Membuat pola strategi pembangunan berdasarkan Indeks Penilaian

Kuadran.Prioritas strategi pembangunan berdasarkan skenario ini ditetapkan

denganmenjalankan kombinasi kebijakan dengan indeks nilai paling kecil

berurutan keyang paling besar. Dengan kata lain, daerah akan berusaha untuk

mengatasiseluruh faktor yang paling lemah yang dimiliki untuk kemudian

beralih padakombinasi strategi yang telah memiliki indeks baik/tinggi. Dari

contoh di atasstrategi pembangunan yang dilakukan institusi akan bergerak dari

WT_ ST_WO_ SO.

F. Langkah-Langkah Penerapan Analisis SWOT


Langkah 1: Menyiapkan sesi SWOT
§ SWOT kemungkinan akan menghabiskan waktu 50 - 60 menit.
§ Peserta dibagi dalam kelompok dengan maksimum 6 orang per kelompok.
§ Dengan menggunakan alat curah pendapat memilih pelayanan atau komponen
pelayanan yang akan dianalisa.
§ Setiap kelompok membuat sebuah matriks SWOT sesuai dengan contoh.
§ Siapkan kartu dan kertas flipchart untuk setiap kelompok.
§ Tentukan seorang Pencatat. Tugas Pencatat adalah mengisi matriks SWOT.
Langkah 2: Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
• Dengan menggunakan curah pendapat, tulis pada kartu semua kekuatan di
dalam organisasi (internal). Kekuatan bisa berupa, tenaga trampil, gaji, sarana.
Setelah kartu diisi tempelkan pada kertas flipchart.
• Setelah selesai menyusun kekuatan internal, dengan menggunakan curah
pendapat, daftarkan kelemahan di dalam organisasi (internal) pada kartu lalu
ditempelkan pada flipchart.
Langkah 3: Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman
§ Dengan menggunakan curah pendapat, daftarkan semua kesempatan di luar
organisasi (kesempatan ekstern) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
pelayanan atau atasi sebuah masalah. Ini bisa berupa latihan, tenaga baru,
peraturan baru dan seterusnya.
§ Dengan menggunakan curah pendapat, buatlah daftar ancaman di luar organisasi
(ancaman ekstern) yang dapat menghalangi pemecahan masalah.
Langkah 4: Melakukan ranking terhadap kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang
§ Daftarkan dalam kolom masing-masing: kekuatan, kelemahan, ancaman dan
peluang.
§ Buatlah ranking setiap kolom. Yang perlu dipikirkan adalah pentingnya
kesempatan / ancaman dan berapa besar kemungkinan kesempatan / ancaman
tersebut memang akan ada. Begitu juga dengan ancaman dan peluang.

Langkah 5: Menganalisis kekuatan dan kelemahan


• Masukan kekuatan dan kelemahan masuk matriks SWOT.
• Kekuatan diisi sesuai ranking yang telah dikerjakan, kekuatan yang paling
besar di atas, yang kurang besar di bawah.
• Setelah kekuatan diisi, disusul dengan kelemahan.
• Masukan kesempatan dan ancaman di dalam kolom.
• Hubungkan kekuatan dan kelemahan dengan kesempatan dan ancaman.
• Kombinasi di mana kekuatan bertemu dengan kesempatan adalah keadaan
yang paling positif. Keadaan ini harus dipelihara dengan baik supaya tetap ada.
• Kombinasi kelemahan dan ancaman adalah keadaan yang paling negatif dan
harus dihindari.
• Setiap kombinasi diperiksa ulang kalau memang merupakan jalan keluar untuk
mengurangi kelemahan atau ancaman.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Analisis SWOT sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif
(memberi gambaran), yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.
sangat penting perannya dalam meningkatkan mutu pendidikan karena analisis dan gambaran
yang diberikan merupakan tolok ukur dalam mengembangkan lembaga/satuan pendidikan
lebih lanjut.Setelah analisis, perlu dirumuskan visi,misi, tujuan, dan program kerja yang lebih
konkrit. Perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan
dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam
penelitian analisis kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan berdasarkan faktor dimuka
yang sebelumnya telah dianalisa:
1. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi). Strategi yang dihasilkan
pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah
diidentifikasi.
2. Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi). Kesempatan yang dapat
diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan perusahaan.
3. Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min). Dalam analisa ancaman
ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan
yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut.
4. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini). Dalam situasi menghadapi
ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya dilakukan adalah
“keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah
“mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan
mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan
kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu
saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan
dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil
kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat
menerapkan strategi yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Akdon.2007. Strategic Management For Educational Management


(Manajemen Strategik untuk Manajemen Pendidikan). Bandung : Alfabeta.
Education. To Look Good, We’ve got to Be Good. Vocationnal Education Glass,
N.M., (1991), Pro–active Manajement : How to Improve Your Management
Performance. East Brunswick, NJ: Nichols Publishing.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2179835-analisa-swot-dalam-
pengembangan-lembaga/#ixzz1mmn52qu6
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/05/. Diakses tanggal 31 maret 2010.
Andesit. http://id.wikipedia.org/wiki/andesit. (diakses tanggal 12 Januari 203 pukul
18.42 WIB).
Arafah dan Sismanto. 20013. Permaslahan perusahaan dalam analisis swot,
menganalisis kekuatan,kelemahan,kesempatan daan ancaman. kalianda :
Proceedings Himpunan ana.
Anonym, 2009. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis,
http://id.shvoong.com/writers/papapfarras/, 20-10-2009.
anonym, 2008. Analisis SWOT, http://one.indoskripsi.com/, 20-10-2009.

Anda mungkin juga menyukai