Anda di halaman 1dari 71

LAPORAN PKK

MATERNITAS DI
PUSKESMAS SRIAMUR

OLEH:

NAMA : INA SAFITRI

NIM : 190113028

PRODI S1 KEPERAWATAN TINGGKAT3 A1

Dosen pembimbing :
Ns.Desridius Chalid, M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


ABDI NUSNATARA JAKARTA
TAHUN 2021
Laporan 1

LAPORAN PENDAHULUAN IBU HAMIL STIMESTER II

1. Definisi kehamilan

Kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur
(ovum) dan sel mani (spermatozon) (Sastrawinata,1983: 100)

Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek pentingterpenuhi


yaitu ovum, spermatozoa, konsepsi, dan nidasi (Depkes RI,1992:30).Kehamilan
adalah pertemuan sperma dan ovum yang dimulai dari ovulasi, konsepsi,
midasi dan implantasi sampai dengan janin hidup diluar (Saifudin. Abdul Bari,
2008)

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu/ 9 bulan 7 hari)dihitung dari pertama baid
berakhir. (Wiknjosastro, Hanifa 2008).

Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri


dari ovulasi, mignisi spermatozoa, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm, (Manuaba. Prof. Dr. Ida BagusGdo, 2010).

2. Definisi Kehamilan Trimester II

a. Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 14-28


minggu(Manjoer,

Arief. 2003)

b. Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 13-27 minggu


(Kusmiati,

Yum, 2009)

c. Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 12-28 minggu


(Saifudin,

Abdul Bari, 2008).

3. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi

1. Sistem Reproduksi
a). Uterus

Terjadi perubahan bentuk dan ukuran uterus akibat pengaruh dari


estrogen dan progesteron. Pada kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bukit.
Hubungan antara besarnya dengan tuanya kehamilan sangat penting
diketahui, diantaranya untuk mengetahui diagnosa apakah wanita tersebut
hamil fisiologis alau hamil ganda atau menderita penyakit seperti mola
hidatidosa dan sebaganinya (Saifudin, Abdul Bari, 2008).

1) Usia kehamilan 16 minggu, tinggi fundus uteri kira kira terletak diantara 5
jarak pusat ke simpies

2) Usia kehamilan 20 minggu, tinggi fundus uteri kira-kira terletak dipinggir


bawah pusat

3) Usia kehamilan 24 minggu, tinggi fundis uteri berada tepat dipinggir atas
pusat Umumnya seiring pembesaran uterus berotasi ke kanan Hal ini
kemungkinan disebabkan adanya colon rektosigmoid di sebelah kiri
Hipertrofi ekstensif (pembesaran) dan mendesak usus halus ke kedua sisi
abdomen. Segera setelah bulan keempat kehamilan, kontraksi uterus dapat
dirasakan selalui dinding abdomen. Kontraksi ini disebut tanda brakton
hicks Selain bertambah besar uterus yang mengalami perkembangan
desidia dan perubahan berat. Bentuk serta posisi dinding otot menjadi kuat
dan elastis. Fundas pada serviks mudah fleksibel yang disebut tanda Mc
Donald.

b). Serviks

Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar serviks akan


berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak (keputihan)
(Kusmiati, Yuni 2009)

c). Vagina

Karena harmon estrogen dan progesteron terus meningkat dan


perjadi hipervascularisasi mengakibatkan pembuluh pembuluh darah dan
alat genetalia intema akan membesar Hal ini terjadi karena oksigenasi dan
nutrisi pada alat-alat generalia tersebut meningkat. Peningkatan sensitifitas
dan meningkatkan keinginan dan bangkenya nafsu seksual Khususnya
selama Trimester 11 kehamilan Peningkata Kongesti kehamilan relaksasi
dingin pembuluh darah dan uterus akan dapat menyebabkan timbulnya
odema dan varices vulva (Kusmiati, Yuni 2009).
d).Ovarium
Dalam Endokrinologi, ovarium memiliki 2 fungsi yaitu :

1) Fungsi proliferasi (generatif) yaitu sumber ovum selama masa


reproduksi.

2) Fungsi Sekretorik (vegetatif) yaitu tempat pembentukan dan


pengeluaran hormon steroid (estrogen, progesteron,androgen)Dengan
terjadinya kehamilan indung telur yang mengandung korpus luteum
gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta
yang sempumal pada umur 16 minggu seterlah plasenta terbentuk,
korpus luteum mengecil (Saifudin, Abdul Bari. 2008)

e). Payudara

Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu dapat keluar


cairan berwarna putih agak jenih disebut colostrum. Colostrum berasal
dari asinus yang bersekresi. Selama trimester kedua pertumbuhan kelenjar
mamnue meningkat secara progesif Kadar hormon luteal dan plasenta
pada masa hamil meningkatkan proliferast ductus laktiferus dan jaringan
lubulus alveolar sehingga pada palpast teraba penyerapan nodul kasar
Peningkatan jaringan glandular menggantikan jaringan ikat akibatnya
jaringan menjadi lebih lunak dan lebih panjang Peregangan ligamentum
cooper sucpeniokim fibrosa berlebihan yang menimpang payudara dapat
dicegah dengan menggunakan bra maternitas sesuai ukuran Walaupun
perkembangan kelenjar mammu secara fungsional lengkap pada
pertengahan masa hamil, tetapi terlambat sampai kadar estrogen
menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir (Pantikawati, Ika 2010).

2. Sistem Endokrin

Adanya peningkatan estrogen dan progesteron serta bertambahnya


pembentukan FSH dan LH (Pantikawati, Ika 2010).

3. Sistem Sirkulasi

Peredarahan darah pada ibu hamildipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
:

a). Peningkatan kebutuhat sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi


kebutuhan

perkembangan dan pertumbuhan janin


b). Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro
placenta.

c). Pengaruh hormon estrogen dan progesteron mungk meningkat, akibat


dari faktor

tersebut dijumpai beberapa pengaruh peredaran darah, yaitu :

1. Volume darah

Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih


besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi hemodilusi dengan
puncak pada umur hamil 32 minggu curah jantung akan bertambah
sekitar 30% bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar UK
16 minggu.

2. Sel darah

Sel darah merah mungkin meningkat jumlahnya untuk dapat


mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim tetapi pertambahan sel
darah merah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah
sehingga terjadi hemodilusi (salah satu penyebab gusi berdarah) dan
disertai anemia fisilogis (Saifudin, Abdul Bari. 2008)

4. Sistem Perkemihan

Kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang.


Pada trimester II kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati
kearah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih
bergeser ke arah atas. Kongesti panggul pada masa hamil di tunjukkan oleh
hyperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat
mukosa kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi kadung
kemih sampai sekitar 1500 mil Pada saat yang sama pembesaran uterus
menekan Kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih, walaupun kemih
hanya berisi sedikit urine. (Pantikawati, Ika 2010)

5. Sistem Respirasi

Selama periode kehamilan, sistem respirasi berubah, hal ini terjadi karena
kebutuhan 02 semakin meningkat. Disamping itu terjadi pula desakan
diafragma karena dorongan rahim. Ibu hamil bernapas lebih dalam sekitar 20-
25% dari biasanya. Ibu hamil dapat merasa lelah karena kerja jantung dan paru
-paru menjadi lebih berat
6. Sistem Muskuloskeletal

Pada trimester II, peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan
cara berjalan wanita berubah secara menyolok, Otot dinding perut meregang
dan akhimya sedikit kehilangan tonus otot Selama trimester II mobilitas
persendian akan berkurang terutama di daerah siku dan pergelangan tangan
dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif jaringan yang
berhubungan di sekitarnya (Pantikawari, Ika. 2010).

7. Sistem Pencernaan

Biasanya terjadi Konstipad karena pengaruh hormon progesteron yang


meningkat selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus
yang membesar dalam rongga perut yang mendesak orga-organ dalam perut
khususnya sahiran pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral, wasir
(hemoroid).Cukup sering pada kehamilan sebagian besar akibat konstipasi dan
naiknya tekanan vena-vena di bawah oterus termasuk vena hemoroid, penat
panis (beartburn) terjadi karena alitan balik asam gastrik ke dalam esofagus
bagian bawah (Kusmian, Yun 2009).

8. Sistem Integumen

a). Perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentas karena pengaruh


melanophore

stimulating hormone (MHS). pengaruh lobus hipofisis anterior, dan


pengarah

kelenjar supesrenalis.

b). Perubahan kondidi kulit yang berubah terbalik dari keadaan semula, yang
biasanya (pada saat belum hamil) kulit kering. maka kini akan menjadi
berminyak, begitu pula sebaliknya. c) Rambut menjadi lebih kering atau
berminyak karena adanya perubahan hormon

9. Metabolisme

Kebutuhan metabolisme pada ibu hamil makin tinggi untuk pertumbuhan


janin dan persiapan pemberian ASI Perubahan metabolisme pada kehamilan
antara lain :

a) .Keseimbangan asan basa mengalami penurunan dari 155 mEq liter menjadi
145 mEq liter karena hemoditasi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan
janin.
belum menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan
mengerti dan mengerti tentang kehamilannya (Tri Rusmi Widayatan dalam
Dewi, 1999: 154),

Perubahan emosi:

1. Bulan ke 4

a) Tampak egosentris dan sering melamun

1) .Mulai menunjukan tingkah laku "mengayomi menyiapkan segala sesuatu


untuk bayi

yang akan lahir dan untuk dirinya dalam mengantisipasi kelahiran.

2). Kelabilan alam perasaan dan emosi keasikan dan kelabilan alat
perasaan

menyusahkan orang-orang disekitarnya, memerlukan kasih sayang,


perhatian,

dan pemahaman ekstra

3). Ketidakstabilan mirip dengan sindroma pra menstruasi,termasuk mudah

tersinggung, suasana hati yang berubah-ubah, tidak rasional dan


cengeng

4) Perasaan tidak karuan, pikiran kacau, menjadi pelupa, menjatuhkan


barang- barang mengalami kesulitan untuk memudahkan perhatian

b) Bulan ke 5

1) Menerima realita kehamilan)

2)Berkurangnya perihalan suasana hati, tetapi kadang kadang perasaan cepat,


marah dan tersinggung masih muncul

c) Bulan ke 6

1) Perubahan suasam hati mulai berkurang

2) Perasaan cemas tentang masa depan

2. Etiologi

a. Pada kehamilan harus ada


1. Spermatozoa

2 Ovum

3.Konsepsi

4. Nidasi (implantasi)

5. Perkembangan

b. Proses Kehamilan

1. Terjadi pelepasan ovum

2. Konsepsi migrasi spermatozoa dan ovum

3. Konsepsi dan pertumbuhan zigot

4. Nidasi

5 Perkembangan plasenta

6. Tumbuh kembag konsepai sampai anterm

3. Manifestasi Klinis

a. Tanda-tanda Persumtif

1.menore (tidak dapat haid)

2 Mual dan muntah (nusea dan vomiting)

3. Hiperemesis

4. Mengidam (ingin makan khusus)

5. Tidak tahan bau-bauan

6. Pingsan

7 Tidak ada selera makan

8. Lelah (Fatique)

9. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri

10. Miksi (sering kencing)


11. Konstipasi/Obstipasi

12. Pigmentasi kulit

13. Epulsi (hipertropi dari papil gusi)

14. Pemekaran vena-vena (varises)

b. Tanda-tanda kemungkinan hamil

1. Perut membesar

2. Uterus membesar

3. Tanda hegar

4. Tanda chadwick

5 Tanda piscaseck

6. Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang

7. Teraba ballotement

8. Reaksi kehamilan positif

C. Tanda pasti

1.Gerakan janin yang terlihat atau dirasakan atau diraba, juga bagian-bagian
janin

2. Denyut jantung janin :

a) Didengar dengan stetoskop-moneral lacnee

b) Dicatat dan didengar dengan alat dopler

c) Dicatat dengan foto elektrokardiogram

d) Dilihat pada ultrasonografi

3. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen

4. Pemeriksaan Diagnostik

a JDL: menunjukkan animia, hemoglobinopatis (misal: sel sabit)

b. Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko


terhadap inkompabilitas

c. Usap vagina rektal: tes untuk neisseria ghonorrhea, clamydia

d. Tes serologi: menentukan adanya sifilis (RPR: rapid plasma reagen).


penyakit

hubungan kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit vagina, lesi,

abnormal

e . Skriming terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis

f. Papaniculou smear: mengidentifikasi neoplasma, herpes simolek tipe 2

g .Urinalisis: Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian kehamilan, infeksi,

diabetes, penyakit ginjal) h. Positif Tes serum urin untuk gonadotropin


chorionik

manusia (HCG)

i. Sonografi ada jarin setelah gestasi 8 minggu

J.Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa 140 mg biasanya dilakukan antara
24 dan 28 minggu pada trimester II dan III)

5. Asuhan keperawatan

A. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul

1. Diagnosa Ketidakefektifan pola pemafasan berhubungan dengan


pergeseran diafragma karena pembesaran uterus.

• Definisi

Pertukaran udara inspirasi dan/atau ekspirasi tidak adekuat

• Batasan Karaktersitik

a. Keluhan-keluhan sesak nafas:

b. Dispnea

c. Perubahan kedalaman nafas


Faktor yang berhubungan

a. Hiperventilasi

b. Deformitas rulang

c. Kelainan bentuk dinding dada

d. Penurunan energi kelelahan

e Perusakan pelemahan muskulo-skeletal

F. Obesitas

g. Posisi tubuh

h. Kelelahan otot pernafasan

I.Hipoventilasi sindrom

J.Nyeri

k .Kecemasan

L. Disfungsi Neuromuskuler

m. Kerasakan persepsi kognitif

n. Perlukaan pada jaringan syaraf tulang belakang

M. Imaturitas Neurologis

2. Diagnosa 2 Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan


(kebutuhan belajar), mengenai kebutuhan alamiah dari kehamilan

• Definsi

Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang
disertai respon autonom (sumner tidak spesifik atau tidak diketahui oleh
individu): perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya
Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan
memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui
terhadap tindakan.

• Batasan

karakteristik a
Gelisah
b. Insomnia

c .Resah

d Ketakutan

e. Sedih

F. Fokus pada diri

g.Kekhawatiran

h. Cemas

aktor yang berhubungan dengan

a. Kurang pengetahuan

b. Hospitalisasi

B. Perencanaan

Perencanaan merupakan penerapan intervensi untuk mengurangi


menghilangkan dan mencegah masalah keperawatan klien (Carpenito,2007 &
Doenges, 2012) Diawali dengan prioritas masalah, rencana asuhan keperawatan
yang meliputi diagnosa keperawatan rencana tujuan,criteria hasil, rencana lindakan
beserta rasional tindakan tersebut

Diagnosa 1: Kendskefektifan pola pemalasan berhubungan


dengan pergeseran diafragma karena pembesaran terus

• Tujuan dan Kriteria Hasil :

Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan pola nafas klien efektif


Klien melaporkan penurunan frekuensi atau beratnya keluhan lien
mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan.

• Intervensi Keperawatan dan Rasional

a. Kaji status pernafasan (misal: sesak nafas pada pengerahan tenaga,


kelelahan),

R: Menentukan luas atau beratnya masalah, yang terjadi pada kira-kira 60%
klien pranatal Meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernafasan diubah
saat kemampuan diafragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh
pembesaran uterus
b. Kaji riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi ada sebelumnya
(misalnya alergi, cinais,asma masalah sinus tuberkulosis)

R: Masalah lain dapat terus mengubah pola pernafasan dan menurunkan


oksigenasi jaringan ibu atau janin

c. Kaji kadar hemoglobin dan hematokrit Tekankan pentingnya masukan


vitamin atau fero sulfat pranatal setiap hari (kecuali pada klien dengan
anemia sel sabit).

R: Peningkatan kadar plasma pada gestasi minggu ke 24 32 mengencerkan


kadar Hb, mengakibatkan kemungkinan anemia dan menurunkan kapasitas
pembawa oksigen. (Catatan zat besi dapat dikontraindikasikan untuk
anemia sel sabit).

d. Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan program


aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat dan latihan ringan
seperti berjalan R: Menurunkan kemungkinan gejala-gejala yang disebabkan
oleh kelebihan

e. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi


masalah, misalnya postur yang baik, menghindari yang buruk, makan sedikit
tetapi sening dengan menggunakan posisi semi fowler untuk duduk atau
tidur bila gejala berat

R Postur yang baik dan makan sedikit tetapi sering membantu


menaksimalkan penurunan diafragmatik, meningkatkan ketersediaan ruang
untuk eksparar para Marokok menurunkan persediaan oksigen untuk
pertukaran ibu janin Pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi
paryu sesuai penurunan terus gravid.

Diagnosa 2 Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan kebutuhan


belajar), mengenai kebutuhan alamiah dari kehamilan.

• Tujuan dan kriteria hasil :

Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan :

a. klien paham dan mampu memenuhi kebutuhan alamiah dari kehamilan

b. Klien mampu mengungkapkan atau mendemonstrasikan perilaku


keperawatan diri yang meningkatkan kesejahteraan.

c. Klien mampu bertanggung jawab terhadap perawatan kesehatannya


sendiri.
d. Klien mampu mengenali dan melakukan tindakan untuk meminimalkan
dan mencegah faktor resiko Khen mampu mengidentifikasi tanda- tanda
bahaya mencari perawatan medis dengan tepat

• Intervensi Keperawatan dan Rasional :

a. Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan individu. Tinjau ulang tanda bahaya


dan tindakan yang tepat R: Membantu mengingatkan klica untuk terjadinya
resiko potensial dan memerlukan pemantauan yang lebih ketat

b. Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trimester kedua

R. Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru yang terjadi.tanpa


memperhatikan apakah perubahan diharapkan atau tidak.

c. Lakukan lanjutkan program penyuluhan sesuai pedeoman pada MK:


trimester pertama.

R: Pengulangan menguatkan penyuluhan dan bila klien belum melihat


sebelumnya, informasi bermanfaat pada saat ini

d. Diskusikan kebutuhan terhadap pemeriksaan laboratorium khusus


screaming dan

pemantauan ketat sesuai indikasi R Kunjungan pra natal yang lebih sering
mungkin diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu. Pemantauan Hb
dan Ht dengan menggunakan elektroforesis mendeteksi anemia khusus dan
membantu dalam menentukan penyebab. Skrining untuk DMG pada gestasi
minggu ke 24-26 atau pada gestasi minggu ke 8,dan ke 32 pada klien resiko
tinggi dapat mendeteksi terjadinya hiperglikemia, dapat memerlukan tindakan
dengan insulin dan/atau diet menurut American Diabetes
Association.Diskusikan adanya obat obatan yang mungkin diperlukan untuk
mengontrol atau mengatasi masalah medis

R: Membantu dalam memilih tindakan karena kebutuhan harus ditekankan


kepada kemungkinan efek berbahaya pada

e. Berikan informasi tentang kehuauhan terhadap fem sulfat dan asam folat.

R: Fero sulfat asam folat membantu mempertahankan kadar Hb normal.


Defisiensi asam folat memperberat anemia megaloblastik, kemungkinan
abrupsi plasenta. aborsi dan malformasi janin (catatan klien dengan anemia
sel sabit memerlukan peningkatan asam folat selama dan setelah episode
krisis).
DAFTAR PUSTAKA

Babak 2005 Buku Ajar Keperawatan Material Jakarta ECG

Krisnatusi, Diah 2003 Menu sehat untuk ibu Hamil dan menyusui. Jakrta

Puspa Suara

Kusmiati, yun Dikk 2009 Perawatan ibu hamil (asuhan Ibu Hamil) Jakarta

Fitrarmaya

Mamaba, Ida Bagus Gede. 2009: Memahami kesehatan reproduksi Wanita


Jakarta :EGC Prawinhardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan Jakarta Yayayasan

Bina Pustaka

Prawirohardjo, Sarwono. 2008.Buku panduan Praktis Kesehatan Maternal dan

Neonatal Jakarta: Yayanan Bina Pustaks

Syaifudin, Abdul Bari, dkk. 2008 Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal Jakarta JNPKKR POGI


Kasus
1
PENGKAJIAN PADA IBU HAMIL
KEPERAWATAN MATERNITAS

Nama Mahasiswa: Ina safitri NIM: 190113028

Tempat Praktik : puskesmas sriamur Tgl : 10 November2021

DATA UMUM KLIEN

Initial Klien : Ny. A

Usia : 35 tahun

Status perkawinan : Menikah

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Pendidikan terakhir : SLTP

RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU

No Tahun Masalah Jenis Kesulita Penolon Keadaan


kehamila persalinan n g bayi saat
n lahir
1 2009 Spontan Tidak ada Bidan Normal

2 2012 Spontan Tidak ada Bidan Normal

3 2015 Spontan Tidak ada Bidan Normal

5
RIWAYAT GINEKOLOGI

Masalah Ginekologi : pasien mengatakan tidak pernah mengalami


masalah
ginekologi
Riwayat KB : suntik 1 bulan

RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI

HPHT : 25-6-2021

Taksiran Partus : 7- 10 - 2021


BB sebelum hamil : 40 kg

TD sebelum hamil : 110/60

Tgl TD TB/B TF Presenta DJJ Usia Keluhan Data


B U si Janin Gestas Lain
i
10-11- 110/8 48/15 15 Lintang 142x/ 22mingg BAB Lila :
2021 0 5 cm menit u Tidak 23
lancar
Lp : 82

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI

1. Status Obsentri : G: 4 P: 3 A: 0 H:22mg

2. Keadaan umum : baik


3. Kesadaran : baik TB: 155 Cm BB: 48 Kg

4. Tanda vital : TD : 110/80 mmHg Nadi: 70 x/ menit

o
Suhu: 36 C RR : 20 X/menit

Kepala dan Leher: bentuk kepala simetris tidak terdapat benjolan, leher simetris
tidak

terdapat pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar


thyroid
Kepala : bentuk simetris,rambut berearna hitam kulit kepala bersih

Mata : konjungtiva ananemis,sklera anikterik

Hidung : hidung bersih tidak ada polip

Mulut : bibir kering, mukosa mulut bersih, gigi rapih tidak ada caries

Telinga : bentuk telinga simetris kanan kanan dan kiri, bersih,tidak ada
kelainan, penderangan baik

Leher : tidak ada pembersaran kelnjar getah bening dan kelenjar


thyroid

Dada : dada simtris kanan dan kiri tidak ada nyeri tekan, tidak ada
suara
ronki atau weezing

Jantung : irama jantung teratur

Paru : pernapasan 20x/menit napas bersih tidak ada


sumbatan

Payudara : simetris kanan dan kiri ,bersih,tidak ada tumor tidak


ada
nyeti tekan

Putting susu : normal,bersih, menonjol dan berwarna hitam


Pengeluaran Asi : sudah ada pengeluaran ASI

Eliminasi

Urin : Kebiasaan BAK: frekuensi sering 3-5x/hari dengan warna kuning


pekat

BAB : Kebiasaan BAB: frekuensi 2x/hari dengan konsistensi padat

Istirahat dan kenyamanan


a. Pola tidur : Kebiasaan tidur : miring lama: 6 jam, frekuensi: 1x pada

malam hari

b. Pola tidur saat ini : kurang baik

c. Keluhan ketidaknyamanan : Ya, lokasi :. Sifat : Intensitas :

Mobilisasi dan latihan

a. Tingkat mobilisasi : baik

b.Latihan senam : jalan kaki keliling komplek setiap pagi

Nutrisi dan Cairan

a. Asupan nutrisi : kurang nafsu makan : kurang baik

b.Asupan cairan : 1500-2500 cukup

Keadaan mental

a. Adaptasi psikologis : psikologis pasien baik emosi terkontrol

b. Penerimaan thd kehamilan : senang

Abdomen
Uterus

1) Tingkat Fundus Uteri : 15 cm

2) Kontraksi : tidak

3) Leopold I : TFU pertengahan px-simpisis pubis 15 cm.pada


fundus uteri teraba tahanan seperti papan
memanjang
yaitu pugung janin

4) Leopold II : Disebelah kiri uterus ibu teraba bagian lunak


tidak
melenting di perkirakan bokong, disebelah
kanan ibu
teraba keras diperkirakan kepala janin
5) Leopold III : pada perut ibu bagian bawah tidak teraba bagian
-
bagian kecil janin yaitu ekstremitas janin
6) Leopold IV : kedua tangan konvergen, bagian terendah janin
belum masuk PAP

Pigmentasi

1) Linea Nigra : terdapat garis yang berwarna hitam kecoklatan


2) Striae : gurat yang berwarna putih/striae albican

3) Fungsi pencernaan : pasien mengatakan slalu merasa begah serta


sering
sendawa

Perineum dan genital

Vagina : varises: Tidak

b. Kebersihan : kebersihan vagina baik

c. Keputihan : pasien mengatakan mengalami keputihan

1) Jenis/ warna : Putih

2) Konsistensi : kental

3) Bau : tidak bau

4) Hemorrhoid : Tidak ada hemoroid

Ekstremitas
Ekstremitas atas

1) Edema : tidak, lokasi .......................

2) Varises : tidak, lokasi .......................

Ekstremitas bawah

1) Edema : tidak, lokasi ...................

2) Varises :tidak, lokasi ..................


3) Reflex patella : +/-, jika ada: +1,+2,+3
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Jenis pemeriksaan Hasil Unit Nilai normal


A.HEMATOLOGI
Hemoglobin 10 g/dl L : 14-17
P: 12- 16
B. URINE
LENGKAP
Reduksi - Negatif
C.IMUNOSEROLO
GI
Golongan darah A Negatif
HIV Nonreaktif Nonreaktif
Sifilis Negatif Negatif

KESIMPULAN

Klien datang ke poliklinik KIA dengan keluhan BAB tidak lancar dan tidak nafsu makan
dan jarang sekali memakan sayur sayuran setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan
data TD: 110/80 Mmhg BB: 48 kg TFU : 15 cm LP : 82 Lila: 23 Djj : 142x/menit.

II. ANALISA DATA

ANALISA DATA MASALAH ETIOLOGI

Ds : - pasien mengatakan Konstipasi Ketidakcukupan asupan


serat
BAB tidak lancer

- pasien mengatakan
jarang sekali memakan
sayur sayuran

- tidak nafsu makan

Do: - abdomen teraba keras


- TD: 110/80 Mmhg

- BB: 48 kg

- BB IDEAL : 55

Ds :- pasien mangatakan Resiko defisit nutrisi Faktor psikologis ( stress,


tidak keengganan untuk makan)
Ditandai dengan tidak nafsu
nafsu makan makan

- Pasien mengatakan
makan hanya
menghabiskan makan
¼ porsi

Do : - pasien tampak lemas

- TD: 110/80 Mmhg

- BB: 48 kg

- BB ideal: 55 kg

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat

2. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis ( mis.stres, keengganan


untuk makan)

IV. INTERVENSI

N DIAGNOSA TUJUAN DAN HASIL INTERVENSI

O
1. Konstipasi Tujuan : Observasi
berhubungan
Setelah dilakukan • Identifikasi masalah usus dan
dengan penggunaan obat pencahar
tindakn keperawatan
ketidakcukup • Identifikasi pengobatan yang
2x24jam eleiminasi
an asupan berefek pada gastrointestinal
fekal membaik
serat
dengan • Monitor buang air
Kriteria hasil : besar(warna,konsistensi,volume)
• Monitor tanda dan gejala
1. Keluhan
Terapeutik
defekasi lama
dan sulit • Berikan air hangat setelah makan
menurun • Jadwalkan waktu defekasi bersama
pasien

• Sediakan makanan tinggi serat


Edukasi

• Jelaskan jenis makanan yang


membantu meningkatkan
keteraturan peristaltik usus
• Anjurkan mencatan warna, frekuensi
dan konsistensi feses

• Anjurkan mengurangi makanan yang


dapat meningkatkan pemebntukan
gas

• Anjurkan mengonsumsi makanan


yang mengandung tinggi serat
• Anjurkan meningkatkan asupan
cairan jika tidak ada kontra indikasi

Kolaborasi

• Kolaborasi pemberian obat, jika


perlu
2. Resiko defisit Tujuan : Observasi
nutrisi Setelah dilakukan
• Monitor asupan dan keluarnya
tindakan keprwatan
berhubungan makanan dan cairan serta
tindakan
dengan faktor kebutuhan kalori
keperawatan
psikologis 3x24jam Resiko • Identifikasi kebutuhan kalori
( miss. tres, defisit nutrisi dan jenis nutrient
keengganan membaik dengan
Kriteria hasil :
untuk makan) Nafsu makan Teurapetik
membaik • Timbang berat badan secara
rutin
• Berikan makanan secara
menarik dan berikan makanan
dalam porsi kecil

Eduksi
• Anjurkan Makan makanan
selagi hangat/dalam suhu
sesuai
• Anjurkan membuat catatan
harian tentang perasaan dan
situasi pemicu pengeluaran
makanan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target
berat badan kebutuhan kalori dan pilihan
makanan

V. IMPLEMENTASI

HARI, KOD JAM IMPLEMENTASI PARAF


TGL E
DX
Jum'at, I 10.0 Observasi INA
30 juli 0 SAFITR
• Mengidentifikasi masalah usus dan
2021 penggunaan obat pencahar I

• Mengidentifikasi pengobatan yang


berefek pada gastrointestinal
• Memonitor buang air
besar(warna,konsistensi,volume)
• Memonitor tanda dan gejala
Teurapetik
• Memberikan air hangat setelah makan
• Menjadwalkan waktu defekasi bersama
pasien
- menyediakan makanan tinggi serat

Edukasi

-menjelaskan jenis makanan yang membantu


meningkatkan keteraturan peristaltik usus

- menganjurkan mencatan warna, frekuensi dan


konsistensi feses

- menganjurkan mengurangi makanan yang dapat


meningkatkan pembentukan gas

- menganjurkan mengonsumsi makanan yang


mengandung tinggi serat
- menganjurkan meningkatkan asupan cairan jika
tidak ada kontra indikasi

Kolaborasi
- Berkolaborasi pemberian obat supositoria anal, jika
perlu
Kamis,0 II 11.0 Observasi INA
1 juli 0 • Memonitor asupan dan keluarnya makanan SAFITR
2021 dan cairan serta kebutuhan kalor I
• Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis
nutrient
Teurapetik

• Menimbang berat badan secara rutin


• Memberikan makanan secara menarik dan
berikan makanan dalam porsi kecil

Eduksi
• Menganjurkan Makan makanan selagi
hangat/dalam suhu sesuai
- Anjurkan membuat catatan harian tentang
perasaan dan situasi pemicu pengeluaran makanan

Kolaborasi
- berkolaborasi dengan ahli gizi tentang target
berat badan kebutuhan kalori dan pilihan makanan

VI. EVALUASI

HARI ,TGL N JAM EVALUASI PARAF


O
DX
Jum'at 02 juli 1. 10.00 S : Paasien mengatakan hari ini INA SAFITRI
2021 sudah BAB 1x

- pasien mengatakan sekarang


sudah mau memakan sayur
sayuran

O : - abdomen masih teraba keras


A : Konstipasi berhubungan
dengan ketidakcukupan asupan
serat teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
-Anjurkan mengonsumsi
makanan yang mengandung tinggi
serat
Jum'at,02 juli 2. 11.00 S : pasien mengatakan nafsu INA SAFITRI
2021 makan mulai bertambah

- Pasien mengatakan makan hanya


menghabiskan makan 1/2 porsi

O : - pasien masih sedikit lemas

A : . Resiko defisit nutrisi


berhubungan dengan faktor
psikologis ( mis.stres, keengganan
untuk makan) teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

- anjurkan makan selagi hangat


LAPORAN PKK
MATERNITAS DI
PUSKESMAS SRIAMUR

OLEH:

NAMA : Ina safitri

NIM : 190113028

PRODI S1 KEPERAWATAN TINGGKAT3 A1

Dosen pembimbing :
Ns.Desridius Chalid, M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


ABDI NUSNATARA JAKARTA
TAHUN 2021
Laporan 2

LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN TRIMESTER III

1.Definisi

Trimester tiga adalah priode kehamilan tiga bulan terakhir atau sepertiga masa
kehamilan terakhir Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh
sampai sembilan bulan (28-40 minggu) (Farrer, 2001) Masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Prawirohardjo, 2002).

Trimester tiga adalah triwulan terakhir dari masa kehamilan yakni usia 7 bulan sampai 9
bulan atau 28 minggu-40 minggu (syaifuddin, Abdul Bari: 2008 89)

Trimester tiga adalah trimester terakhir kehamilan, pada periode ini pertumbuhan janin
dalam rentang waktu 28-40 minggu. Janin ibu sedang berada di dalam tahap
penyempurnaan. (manuaba 2008) Trimester ketiga sering disebut sebagai periode
penentuan. Pada periode ini wanita menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari
dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk melihat bayiny (kusmiyati yuni: 2009).

2. Perubahan Fisiologis pada Trimester III

Pada trimester ketiga terjadi beberapa perubahan pada tubuh ibu, yaitu:

• Uterus

Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus
normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Pada bulan bulan
pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah alpukat agak gepeng. Pada kehamilan
16 minggu, uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti
bentuk semula, lonjong seperti telur. Hubungan antara besarnya uterus dengan
tuanya kehamilan sangat penting diketahui antara lain untuk membentuk diagnosis,
apakah wanita tersebut hamil fisiologik, hamil ganda atau menderita penyakit seperti
mola hidatidosa dan sebagainya Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak
kira-kira 3 jari diatas Pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosssus xipoideus Pada
kehamilan 32 minggu, minggu, fundus uteri terletak antara jarak pusat dan prossesus
xipoideus. Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari dibawah
prossess xipoideus Bila pertumbuhanjanin
normal, maka tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada 32
minggu adalah 27 cm dan pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40
minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari dibawah prossesus
xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan
masuk kedalam rongga panggul

• Serviks Uter

Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen
Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi, maka
konsistensi serviks menjadi lunak Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan
ikat yang terdiri atas kolagen Karena servik terdin atas jaringan ikat dan hanya sedikit
mengandung jaringan otot, maka serviks tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter,
sehingga pada saat partus serviks akan membuka saja mengikuti tarikan- tarikan
corpus uteri keatas dan tekanan bagian bawah janin kebawah.

Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup seperti
spinkter. Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedint mungkin pada
kehamilan, akan tetapi yang memeriksa hendaknya berhati-hati dan tidak
dibenarkan melakukannya dengan kasar, sehingga dapat mengganggu kehamilan
Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi
lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan
cairan pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih
merupakan keadaan fisiologik, karena peningakatan hormon progesteron Selain itu
prostaglandin bekerja pada sembut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir
kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu
persalinan,

c).Vagina dan Vulva

Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vula tampak lebih merah dan agak
kebiru-biruan (livide). Wama porsio tampak livide. Pembuluh pembuluh darah alat
genetalia interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan
nutrisi pada alat-alat generalia tersebut meningkat. Apabila terjadi kecelakaan pada
kehamilan atau persalinan maka pendarahan akan banyak sekali, sampai dapat
mengakibatkan kematian Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai
meningkat dan lebih kental.

d) Mammae

Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna
putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar
asinus yang mulai bersekresi

• Sirkulasi Darah

Volume darah akan bertambah banyak 25% pada puncak usia kehamilan 32 minggu.
Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit secara keseluruhan, tetapi
penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga konsentrasi hemoglobin
dalam darah menjadi lebih rendah. Walaupun kadar hemoglobin ini menurun menjadi
120 g/L Pada minggu ke-32, wanita hamil mempunyai hemoglobin total lebih besar
daripada wanita yang tidak hamil Bersamaan itu, jumlah sel darah putih meningkat
(+10.500/ml), demikian juga hitung trombositnya.

Untuk mengatasi pertambahan volume darah, cumah jantung akan meningkat


30% pada minggu ke-30. Kebanyakan peningkatan curah jantung tersebut
disebabkan olch meningkatnya isi sekuncup, akan tetapi frekuensi denyut jantung
meningkat 15% Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan
peningkatan tekanan darah

Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami
distensi. Vena tungkai terutama terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi
obstruksi aliran balk vena (venous return) akibat tingginya tekanan darah vena yang
kembali dari utrerus dan akibat tekanan mekanik dari uterus pada vena kava.
Keadaan ini menyebabkan varises pada vena tungkai (dan kadang-kadang pada
vena vulva) pada wanita yang rentan

Aliran darah melalui kapiler kula dan membran mukosa meningkat hingga
mencapai maksimum 500 mlmenit pada minggu ke-36. Peningkatan aliran darah
pada kulit disebabkanoleh vasodilatasi ferifer. Hal ini menerangkan mengapa wanita
"merasa panas" mudah berkeringat, sering berkeringat banyak dan mengeluh
kongesti hidung

f) Sistem Respinasi

Pemafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena pergerakan


diafragma terbatas setelah minggu ke-30, wanita hamil bernafas lebih dalam,
dengan meningkatkan volume tidal dan kecepatan ventilasi, sehingga
memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen meningkat
20% Diperkirakan efek ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi progesteron
Keadaan tersebut dapat menyebabkan pernafasan berlebih dan PO2 arteri lebih
rendah. Pada kehamilan lanjut, kerangka iga bawah melebar keluar sedikit dan
mungkin tidak kembali pada keadaan sebelum hamil, sehingga menimbulkan
kekhawatiran bagi wanita yang memperhatikan penampilan badannya.
g) Taktus Digestifus

Di mulut, gusi menjadi lunak, mungkin terjadi karena retensi cairan intraseluler yang
disebabkan oleh progesteron Spinkter esopagus bawah relaksasi, sehingga dapat terjadi
reguritasi isi lambung yang menyebabkan rasa terbakar di dada (heathburn). Sekresi isi
lambung berkurang dan makanan lebih lama berada di lambung Otot-otot usus relaks
dengan disertai penurunan motilitas. Hal ini memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih
banyak, tetapi dapat menyebabkan konstipasi, yang merupakan salah satu keluhan utama
wanita hamil

h) Taktus Urinarius

Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan sering berkemih timbul
karena kandung kemih mulai tertekan. Disamping itu, terdapat pula poliuri Poliuri
disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjalpada kehamilan sehingga
laju filtrasi glomerulus juga meningkat sampai 69% Reabsorbsi tubulus tidak berubah,
sehingga produk-produk eksresi seperti urea, uric acid, glukosa, asam amino, asam folik
lebih banyak yang dikeluarkan

i) Sistem Imun

HCG dapat menurunkan respon imun wanita hamil. Selain itu kadar IgG, IgA dan Ig M
serum menurun mulai dan minggu ke-10 kehamilan hingga mencapai kadar terendah
pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar ini. hingga aterm

j) Kulit

Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu Pigmentasi ini
disebabkan oleh pengaruh melanophone stimulating hormone (MSH) yang meningkat
MSH ini merupakan salah satu honnon yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis
Kadang-kadang terdapat deposit pigmen dahi, pipi, dan hidung, yang dikenal sebagai
kloasma gravidarum.

3. Perubahan Psikologis Ibu pada Kehamilan Trimester III

Bertambahnya usia kehamilan akan menyebabkan perasaan yang tidak nyaman dan
ingin segera melahirkan. Pada masa ini ibu akan disibukan oleh persiapan persiapan
kebutuhan bayi Selain itu akan

disibukan pula oleh pengontrolan kehamilan yang lebih ketat. Menjelang dua minggu
kelahiran banyinya, perasaan ibu sudah tidak sabar ingin melihat dan menyentuh bayinya
(Hulliana, 2001). Trimester ketiga ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena
kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan
depresi, ketika bayi membesaar dan ketidaknyamanan bertambah Calon ibu menjadi
lelah dan menunggu terlalu lama Reaksi calon ibu terhadap persalinan secara umum
tergantung pada persiapan dan persepsi ibu terhadap Kehamilan ini (Hamilton, 2005)

Pada penode ini, kecemasan-kecemasan menghadapi persalinan akan muncul dan


mulai dirasakan Bayangan bayangan negatif mulai menghantui misalnya Apakah ia bisa
melahirkan normal? Bagaimanan cara mengejan ?

Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan dirinya pada saat melahirkan? Apakah bayinya
akan lahir normal?. Sementara itu sang suami hendaknya memberikan dukungan yang
lebih kepada istrinya. Jika kehamilan ini bukan yang yang pertama kali sang suami dapat
melakukan pendekatan terhadap kakak-kakak "si bayi agar tidak tergantung kepada ibu
sepenuhnya Dengan demikian, ibu tidak akan merasa khawatir dan memikirkan kondisi
putra-putrinya setelah melahirkan.Untuk mengatasi perubahan psikologis pada periode
ini, berilah rasa aman pada ibu dan dukunglah ibu untuk melakukan berbagai kegiatan,
misalnya dengan latihan senam bersama-sam, menemani saat kontrol kehamilan, dan
membantu ibu dalam memenuhi segala kebutuhannya. Dengan cara ini akan muncul rasa
percaya diri ibu sehingga memiliki mental yang kuat untuk menghadapi persalinan. Selain
dari suami dukungan dari keluarga juga sangat berarti (Hulliana, 2001).

4. tanda subjektif dan objektif kehamilan trimester III

Usia kehamilan Tanda subjektif Tanda objektif


29-33 minggu • Fatigue(perasaan lemah • Rasa panas dalam
untuk bekerja hingga perut disebabkan
perasaan letih yang berat tekanan uterus, mild
sesudah melakukan kerja hiatus hernia dan
fisik dan mental) muntahan asam
• Anisietas tentang masa perut dalam
depan esophagus
• Mimpi buruk • Kontraksi braxton-
• Penurunan keinginan seksual hick
karena ketidak nyamnan fisik • Fundus terletak
dintara umbilikus
dan xipoid
34-38 minggu • Sakit punggung,perubahan • Heartburn (pirosis
gaya berjalan nyeri dada)
• Ketidak sabaran untuk • Konstipasi
mengakhiri kehamilan • Vena varikosa
• Perasaan buaian tentang (varicose veins)
masa depan yang ambivalen • Haemoroid (wasir)
Sebelum lahiran a lightening atau tanda dini Fundus ada dibawah
dimulainya persalinan . diafgram sampai kepala
b. sakit perut dibagian bawah janin masuk kedalam
rongga panggul, kemudian
perut kelihatan maju
kedepan
Kehamilan akan menyebabkan meningkatnya daya metabolisme energi Proses anabolik
fundamental yang terjadi selama kehamilan yaitu proses pertumbuhan dan pematangan
janin, plasenta yang selanjutnya menjadi bayi, dengan berat waktu lahir kira-kira 7,5
pound (3,4 kg). Sebagai tambahan si Ibu akan menjalani penyesuaian fisiologik dan
metabolik selama mengandung, yang sebenarnya serasi dengan proses-proses anabolik
yang terjadi dalam janin dan plasenta Hal-hal tersebut dikatalisis oleh perubahan, kelenjar
endokrin pada ibu sehingga membesarkan ukuran uterus, payudara dan volume darah
ibu, cairan ketuban dan masa jaringan adiposa. Berat badan selama hamil dapat
digunakan sebagai tanda apakah ada sesuatu yang salah dengahamil baik- baik saja.
Berat badan bayi yang bertambah pada masa kehamilan karena tumbuh, perkembangan
sistem placenta yang sehat, cairan ketuban, dan persediaan darah yang meningkat untuk
memberikan nutrisi dan melindungi bayi, dan persiapan dilakukan untuk masa laktasi
(Einsberg dkk, 2005)

Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan umur kehamilan, Ibu
hamil dengan Pertambahan berat badan normal akan melahirkan bayi dengan berat
badan normal juga Dalam 3 bulan pertama, berat badan ibu hamil akan naik sampai 2
kg. Kemudian dinilai normal apabila setiap mingggu berat badan naik 0,5 kg. Pada
kehamilan tua, rata-rata kenaikan berat badan ibu akan mencapai 12 kg. Jika kenaikan
berat badan lebih dari normal, dapat menimbulkan komplikasi keracunan kehamilan
(pre-eklampsia), ataupun anak terlalu besar sehingga menimbulkan kesulitan persalinan.
Sebaliknya, jika kenaikan berat badan ibu hamil

kurang dari normal, kemungkinan ibu beresiko keguguran, anak lahir prematur, berat
badan lahir rendah, gangguan kekuatan rahim saat mengeluarkan anak, dan pendarahan
sehabis persalinan. Anak yang dilahirkan juga berukuran lebih kecil dari rata-rata bayi
seusianya.

6. Perubahan Kebutuhan pada Ibu Hamil Trimester III

a) Oksigen
Seorang dewasa, istirahat yang sehat rata-rata 53 liter oksigen per jam. rata rata,
dewasa sehat bernafas sekitar 500 ml udara per napas. Ini disebut volume tidal normal
yaitu terdiri dari 150 ml. udara ini akan pergi kadalah 12 napas per menit. Jadi, jumlah
udara yang terhirup adalah 12 x (500 ml -150 ml) -4.200 mL/menit. Kalikan dengan 60
untuk mendapatkan 252.000 ml / jam. Artinya, setiap jam, orang akan bernapas dalam
252 liter udara Sedangkan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat 20-25%

b) Nutrisi bagi Ibu Hamil Trimester 3

Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu. Bila ibu hamil mempunyai
berat badan kelebihan, maka makanan pokok dan tepung-tepungan dikurangi, dan
memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk menghindari sembelit. Bila
terjadi keracunan kehamilan/uedem (bengkak bengkak pada kaki) maka janganlah
menambah garam dapur dalam masakan sehari-hari. Berikut ini sederet zat gizi yang
sebaiknya lebih diperhatikan pada kehamilan trimester ke III ini, tentu tanpa mengabaikan
zat gizi lainnya:

• Kalori

Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000-80.000 kilo kalori (kkal)
dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan
terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap
hari adalah sekitar 285-300 kkal.

Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan
menambah volume darah serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga
berguna sebagai cadangan ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui

Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot konsumsi makanan


dari sumber karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia
(padi-padian) dan produk olahannya, kentang, gula, kacang kacangan, biji-bijian dan
susu. Sementara untuk lemak, Anda bisa mengonsumsi mentega, susu, telur,
daging berlemak, alpukat dan minyak nabati

2) Vitamin B6 (Pindoksin)

Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam
tubuh yang melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma asam amino, karbohidrat,
lemak dan pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam pembentukan
neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf Semakin berkembang
otak janin, semakin meningkat pula kemampuan untuk mengantar pesan, angka
kecukupan vitain B6 bagi ibu hamil adalah 2,2 miligram sehari
3) Yodium
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan mengontrol
setiap metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya
proses perkembagan janin, termasuk otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan
tumbuh kerdil. Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara
berlebihan sehingga janin tumbuh melampaui ukuran normal. Karenanya, cermati asupa
yodium ke dalam tubuh saat hamil. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175
mikrogram perhari

4) Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3) Deretan vitamin ini akan
membantu enzim untuk mengatur metabolisma sistem pemafasan dan enerji. Ibu hamil
dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari, Riboflavin sekitar
1,2 miligram perhari dan Niasin 11 miligram perhari. Ketiga vitamin B ini bisa Anda
konsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan telur

5) Air

Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dan cairan. Ari
sangat penting untuk pertubuhan sel-sel baru. mengatur suhu tubuh, melarutkan
danmengatur proses metabolisma zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah
yang meningkat selama masa kehamilan Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air
besar akan lancar sehingga terhindar dari sembelit serta risiko terkena infeksi saluran
kemih. Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain air putih, bisa pula dibantu
dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-buahan. Tapi jangan lupa, agar bobot tubuh
tidak naik berlebihan, kurangi minuman bergula seperti sirop dan softdrink

7. Proses Terjadinya Persalinan

Sebab yang mendasari terjadinya partus secara teoritis masih merupakan kumpulan
teoritis yang kompleks teori yang turut memberikan andil dalam proses terjadinya
persalinan antara lain: (1) Teori kerenggangan: otot rahim mempunyai kemampuan
meregang dalam batas tertentu. Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi
sehingga persalinan dimulai. (2) Teori penurunan progesteron: Progesteron menurun
menjadikan otot rahim sensitif sehingga menimbulkan his atau kontraksi (3) Teori
oksitosin. Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah sehingga dapat
mengakibatkan his. (4) Teori pengaruh prostaglandin Pemberian prostaglandin saat
hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan (5)
Teori plasenta menjadi tua dengan bertambahnya usia kehamilan, plasenta menjadi tua
dan menyebabkan villi corialis mengalami perubahan sehingga kadar esterogen dan
progesteron turun Hal ini menimbulkan kekejangan pembuluh darah dan menyebabkan
kontraksi rahim. (6) Teori distensi rahim keadaan uterus yang terus membesar dan
menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-otot uterus sehingga mengganggu sirkulasi
uteroplasenter. (7) Teori berkurangnya nutrisi bila nutrisi pada janin berkurang.
maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan (Asrinah,et al, 2010)

8. Asuhan Keperawatan 1) Pengkajian:

a) Data Subjektid Data ini bisa didapat dengan cara anamnesa yaitu tanya jawab antara
klien

dengan petugas kesehatan (auto anamnesa) maupun antara petugas kesehatan dengan
orang lain yang mengetahui keadaan kondisi klien (alo anamnesa). Anamnesa dapat
dilakukan pada pertama kali klien datang (secara lengkap) dan anamnesa selanjutnya
ulang untuk hal yang diperlukan saja setelah melakukan review data yang lalu Hal-hal
yang perlu dikaji dalam dat subjektif, meliputi:

1 Biodata

• Nama klien

Dimaksudkan agar lebih mengenal klien sehingga tercipta hubungan interpersonal yang
baik, sehingga bidan lebih mudah dalam memberikan asuhannya karena klien lebih
kooperatif

• Umur

• Untuk mengetahui apakah umur klien termasuk dalam usia produktif atau usia
beresiko tinggi untuk hamil, karena umur yang 20 tahun atau 35 tahun beresiko
tinggi bila hamil

• Pendidikan

Dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pendidikan dan tingkat intelegensi klien,


sehingga bisa menyesuaikan cara pemberian konseling Informasi dan Edukasi (KIE)
dengan kemampuan daya tangkap klien

-Pekerjaan

Dimaksudkan untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi klien yang tentunya berpengaruh
dengan kemampuan khien dalam pemenuhan kebutuhan nutrisinya. Hal ini juga dapat
membantu bidan dalam pemberian KIE tentang nutrisi ibu hamil. Selain itu juga untuk
mengetahui apakah pekerjaan yang dilakukan klien dapat mengganggu kehamilan atau
tidak.

-Suku atau bangsa

-Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari

- Agama atau kepercayaan


Hal ini dimaksudkan untuk mengetahu agama atau kepercayaan yang dianut klien,
sehingga bidin secara tidak langsung dapat menyesuaikan pemberian KIE yang sesuai
dengan ajaran-ajaran maupun norma-norma agama atau kepercayaan yang dianut

• Alamat

Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan hila diperlukan bila keadaan


mendesak Dengan diketalunya alamat tersebut hidan dapat mengetahui tempat tinggal
pasien klien dan lingkunganya Dengan tujuan untuk mempermudah menghubungi
keluarganya, menjaga kemungkinan bila ada nama ibu yang sama, untuk dijadikan saat
kunjungan rumah

• Penanggung jawab

Untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab terhadap klien, sehingga

bila sewaktu-waktu dibutuhkan bantuannya dapat segera ditemui 2

• Keluhan pasien

Perlu dikaji untuk mengetahui hal apa saja yang dikeluhkan dalam kehamilannya ini
terutama keluhan saat pengkajian dilakukan Keluhan kelahan yang muncul pada ibu
hamil kembar berbeda-beda dalam tiap

trimesternya, dan keluhannya khas untuk masing-masing ibu Keluhan juga perlu dikaji untuk
mengetahui adakah tanda dan gejala yang mengarah pada bahaya maupun
ketidaknormalan (patologis)

3. Riwayat kesehatan

- Riwayat kesehatan dahulu

Untuk mengetahui apakah dahulu ibu mempunyai penyakit yang berbahaya bagi kehamilannya
Selain itu untuk mengetahui apakah ibu pernah menjalani operasi yang berhubungan dengan
organ reproduksinya atau tidak, karena akan berpengaruh pada kehamilanya

Riwayat kesehatan sekarang

• Riwayat kesehatan dahulu

• Untuk mengetahui apakah pada saat sekarang ini ibu


benar-benar dalam keadaan sehat, tidak menderita suatu penyakit kronis seperti
ashma, jantung, TBC, hipertensi, ginjal, DM dan lainnya, karena apabila ada
gangguan kesehatan pada saat ibu hamil akan secara tidak langsung
berpengaruh pada kehamilannya baik itu pada diri ibu sendiri maupun
perkembangan dan pertumbuhan janin yang dikandungnya.

• Riwayat kesehatan keluarga

• Hal penting yang perlu dikaji bila ada riwayat penyakit


menular dalam keluarga ibu maupun suami (seperti hepatitis, TBC, HIV/AIDS,
PMS) yang dapat menularkan kepada anggota keluarga yang lain. Juga pelu
dikaji bila ada rieayat penyakit keturunan dalam keluarga ibu maupun suami
seperti jantung DM, ashma, hipertensi, dan lainnya, karena dapat menurunkan
kepada anggota keluarga yang lain dan dapat membahayakan apabila penyakit-
penyakit tersebut terjadi pada ibu yang sedang hami

l 4. Riwayat obstetri

- Riwayat haid

Beberapa hal yang perlu dikaji di dalam riwayat haid meliputi umur menarche,siklus haid
(teratur atau tidak), lama haid, dysmenorrhea(ya atau tidak) dan HPHT (Haid Pertama
Haid Terakhir). Dengan diketahuinya HPHT maka bidan dapat menentukan HPLaya (Hari
Perkiraan Lahir), usta kehamilan sehingga keadaan kehamilannya dapat dipantau,
terutama untuk memantau pertambahan BB, TFU (Tinggi Fundus Uteri) dan frekuensi
gerak anak, karena hal tersebut dapat mendukung dalam penegakkan diagnose
kehamilan, selain melalui palpasi dan USG

-Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu Hal ini perlu dikaji untuk mengetahui
apakah ibu memiliki riwayat

obstetric yang buruk atau tidak baik dalam kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu,
sehingga bila memang ibu memiliki riwayat obstetric yang buruk maka dapat
dipersiapkan tindakan-tindakan untuk pencegahan.

-Riwayat kehamilan sekarang

Hal-hal yang perlu dikaji di dalamnya antara lain berapa kali ibu sudah melakukan ANC,
di mana ibu memperoleh ANC, apakah ibu sudah mendapatkan imunisasi TT dan berapa
kali mendapatkannya, apakah ibu teratur minum tablet tambah darah, kalk dan
vitamin yang ibu peroleh setiap kali control, apakah ada keluhan atau komplikasi selama
ibu hamil dan apakah ibu mempunyai kebiasaan-kebiasaan mengkonsumsi obat obatan,
merokok, minum jamu dan alcohol dan sebagainya, sehingga bidan dapat memantau
perkembangan kehamilannya. Pada kehamilan, pemeriksaan ANC harus lebih sering
guna untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandung

- Riwayat perkawinan

Dikaji untuk mengetahui sudah berapa lama klien menikah, sudah berapa kali klien
menikah, berapa umur klien dan suami pada saat menikah, sehingga dapat diketahui
apakah klien masuk dalam infertilitas sekunder atau bukan. Selain itu secara normal
juga untuk mengetahui apakah anak yang dikandungnya sah secara hokum atau anak
hasil hubungan di luar nikah karena dapat berpengaruh terhadap penerimaan ibu
terhadap kehamilannya

- Riwayat KB

Untuk mengetahui apakah ibu sudah menjadi akseptor KB sebelum hamil atau tidak,
metode kontrasepsi yang digunakan apa dan sudah berapa lama ibu menjadi akseptor
KB serta rencana KB apa yang akan digunakan ibu (klien) setelah melahirkan.

5 Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari Pola ini perlu dikaji untuk mengetahui apakah ibu
sudah menunjukkan perilaku hidup sehat dalam kehidupannya sehari-hari atau belum
Pola pola yang dikaji di dalamnya, meliputi

- Pola nutrisi

Dikaji tentang jenis makanan yang dikonsumsi klien, apakah ibu hamil (klien) sudah
makan teratur 3x sehari atau belum, apakah sudah mengkonsumsi makanan yang sesuai
dengan menu seimbang (nasi, lauk pauk, sayur dan buah) atau belum, karena asupan
nutrisi juga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin yang
dikandungnya. Selain makanan, berapa kali minum dalam sehari juga perlu
dipertanyakan, hal ini juga dimaksudkan untuk mencegah keadaan kekurangan cairan.

-Pola eliminasi

Eliminasi yang dikaji adalah BAB dan BAK BAB perlu dikaji untuk mengetahui berapa kali
ibu BAB setiap harinya dan bagaimana konsistensi wama fecesnya, biasanya pada ibu
hamil kemungkinan besar terkenal sembelit karena pengaruh dari hormon progesterone
dan juga wama dari fecesnya terkadang hitam yang disebabkan oleh tablet Fe yang
dikonsumsi selama hamil BAK dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu BAK setiap
harinya, lancar atau tidak. Biasanya ibu yang hamil apalagi hamil kembar akan sering BAK
karena adanya penekanan pada kandungan kencing oleh uterus (TM 1) dan oleh kepala
janin (TM II-III)
-Pola istirahat Dikaji untuk mengetahui apakah ibu dapat beristirahat dengan cukup dan
tenang setiap harinya atau tidak, karena dapat berpengaruh terhadap kondisi
kesehatannya apabila tidak mempunyai cukup waktu untuk beristirahat.

-Pola personal hygiene

Dikaji untuk mengetahui apakah ibu sudah menerapkan perilaku hidup sehat dalam
kehidupannya Kebenahan diri yang paling dan harus diperhatikan oleh ibu hamil adalah
kebersihan alat kelamin (genetalia), apabila ibu tidak menjaga genetalia akan
memudahkan masuknya kuman ke dalam kandungan 6. Psikologi dan sosiospiritual ibu
Dikaji untuk mengetahul bagaman penerimaan ibu terhadap kehamilannya Dikaji pula
apakah pihak keluarga mendukung kehamilan ibu, bagaiman hubungan ibu dengan
keluarga dan masyarakat sekitar, apakah ibu mempunyai hewan peliharaan, karens
hewan peliharaan dapat menyebabkan penyakit TORCH pada ibu hamil yang dapat
mengancam janin yang dikandungnya

b) Data Obyektif

• Pemeriksaan umum, meliputi Keadaan umum

Dikaji pada saat pertama kali pasien dating Lihat apakah pasien tampak baik atau
tampak lemah dan pucat. Hal in penting untuk mengetahus bil ibu mengalami anemis
yang merupakan komplikasitersering dari kehamilan

Tanda-tanda vital (Vital sign)

Vital sign terpenting yang harus selalu dikaji, yaitu:

a) Tekanan darah

Tekanan darah pada ibu hamil perlu dikaji secara teratur untuk mengetahui bila ibu
mengalami preeklamsia terutama selamat trimester II dan III. Waspadai bila tekanan
darah sistolik bu> 140mmHg dan diastolic 90 mmHg.

b) Berat badan Kenaikan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu 6,5 kg 165 kg
selama hamil. Status present

a) Kepala Untuk observasi bentuk, benjolan, infeksi pada kepala. Palpasi bila tampak
benjolan untuk mengetahui besar, bentuk, kekenyalan dan mobilitasnya.

b) Rambut Untuk mengetahui keadaan rambut, seperti hitam, lebat, tidak berbau, tidak
berketombe

c) Muka Untuk mengetahui bentuk muka lonjong atau bulat, ada atau tidak ada kelaman.
d) Mata Untuk mengetahui mata simetris atau tidak, apakah terjadi anemia atau tidak
pada conjungtiva, sklera ikterik atau tidak.

e) Hidung Untuk mengetahui kebersihan, ada atau tidak ada polip atau secret

f) Telinga Untuk mengetahui kebersihan, ada atau tidak ada serumen di telinga

g) Mulut Untuk mengetahui kebersihan dan keadaan konstruksi gigi apakah terjadi
kekeroposan atau tidak dimana hal ini menjadi indikasi adanya kekurangan kalsium
atau tidak, ada stomatitis atau tidak

h) Leher Untuk mengetahui ada atau tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, ada
atau tidaknya struma atau kelenjar gondok, dan ada atau tidaknya pembesaran vena
jugularis

1) Dada Observasi bentuk thorak. Misal, apakah kifosis atau tidak.

i) Payudara Observasi dilakukan untuk mengetahui bentuk payudara Palpasi dilakukan


untuk mengetahui ada tidaknya benjolan, rasa sakit (oleh karena adanya infeksi).

k) Aksila Observasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya benjolan Palpasi


dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya rasa sakit dan tumor.

1) Abdomen Untuk mengetahui bentuk abdomen membujur melintang Ada tidaknya


bekas operasi

m) Pinggang Untuk mengetahui adanya nyeri tekan pada daerah ginja

n) Punggung Untuk mengetahui bentuk tulang punggung, misal apakah lordosis atau
tidak

o) Generalia Untuk mengetahui kebersihan genetalia, adanya keputihan atau tidak, dan
varises

p) Ekstremitas

Atas Obeservasi keadaan tangan terutama kelengkapan jari tangan. kuku pucat atau
sianosis, ocdem atau tidak

Bawah Obeservasi keadaan kaki terutama kelengkapan jari tangan. kuku pucat atau
sianosis, oedem atau tidak, adanya varises atau tidak

q) Kulit Observasi kelembaban kulit ibu dengan kembalinya turgor kulit. Panenksaan
obstetri

a) Inspeksi

1. Muka
Dikaji apakah ada chlosma gravidarum, apakah ada oedema muka, terutama pada
trimester II dan III yang dapat mengarah pada preeklamsia, terutama bila tekanan darah
ibu tinggi.

2 Dada

Kaji mammac ibu dan kesiapan masa laktasi yang meliputi bagaimana bennik putting
susunya, pigmentasi pada areola mammae dan putting. bentu payudara serta apakab
kolostrum sudah keluar atau belum.

3. Abdomen Lihat apakah ada linca nigra dan striac. Biasanya pada kehamilan kembar,
striac akan sangat jelas terlihat karena peregangan dari kulit perut akibat perbesaran
perut ibu

4. Vulva Kaji apakah ada oedema, varises dan kondiloma yang nantinya dapat
mengganggu proses persalinan pervaginam, karena varises dapat pecah saat
persalinan dan menimbulkan perdarahan.

b) Palpasi leopold LI Pada leopold I dikaji bagian janin apakah yang ada pada fundus
uteri, apakah kepala (bulat keras) atau bokong janin (bulat lunak). Pada kehamilan
kembar dapat teraba dua bagian besar janin pada fundus uteri. Tetapi bila kehamilan
masih dalam Trimester I dan awal Trimester II, leopold I hanya untuk mengetahui
adanya ballottement.

LII: Leopold II ini efektif digunakan bila umur kehamilan sudah menginjak usia 6 bulan,
karena bagian-bagian janin sudah mulai dapat dibedakan. Leopold II ini dilakukan untuk
mengetahui dimanakah letak punggung janin yang ditandai dengan terabanya bagian
panjang, keras, danada tahanan dan juga untuk mengetahui dimanakah letak ekstremitas
janin yang dtandai dengan terabanya bagian-bagian kecil. LIII: Dilakukan untuk
mengetahui bagian terbawah janin, yaitu bulat Junak/bulat keras. Masih bisa
digoyangkan atau tidak.

LIV: Dilakukan untuk mengetahui apakah bagian bawah janin sudah masuk PAP atau
belum. Apabila posisi tangan difergen berarti bagian bawah janin sudah masuk PAP dan
konvergen apabila bagian bawah janin belum masuk PAP

c) Auskultasi Mendengarkan DJJ menggunakan linex ataupun doppler. DJJ normal. 120
-160x/menit.

Menentukan umur kehamilan dengan Leopold Di bawah ini ukuran tinggi fundus uteri
dalam cm dikaitkan dengan umur kehamilan dan berat badan bayi sewaktu dilahirkan 1
Bila pertumbuhan janin normal maka tinggi undus uteri pada kehamilan pada 28 minggu
25 cm, pada 32 minggu 27 cm dan 36 minggu 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu fundus
uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari bawah Px, hal ini disebabkan oleh
kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul (Hanifa
Wiknjosastro, 2002)

2) Diagnosa yang mungkin muncul

a. Ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan perubahan aliran darah dalam
desidua, perubahan suplai oksigen/kapasitas pembawa oksigen darah.

b. Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus, peningkatan


tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus.

c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas, stres,
psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.

d. Kebutuhan pembelajaran berhubungan dengan persiapan untuk persalinan serta


perawatan bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Bobak (2005) Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta: EGC Farrer, Helen (2001).
Perawatan Maternitas Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC

Mitayani (2009). Aahan Keperawatan Maternitas Jakarta Salemba Medika Hamilton,


Persis (2005) Dasar-Dasar Keperawatan Maternus, Jakarta: EGC Hulliana, Mellyna
(2001) Panduan Menjalani Kehamilan Sehat Jakarta Puspa

Swara

Prawiroharjo, Sarwono (2002) Buku Pandian Praktis Pelayanan Kesehatan

Maternal Dan Neonatal Jakarta: Yayasan Bina Pustaka


PENGKAJIAN PADA IBU HAMIL
KEPERAWATAN MATERNITAS

Nama Mahasiswa: INA SAFITRI NIM: 190113028

Tempat Praktik : SRIAMUR Tgl : 18November 2021

DATA UMUM KLIEN

Initial Klien : Ny. S

Usia : 25 Tahun

Status perkawinan : menikah

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Pendidikan terakhir : SLTA

B.RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU

NO. MASALAH JENIS KESULITAN PENOLONG KEADAAN


KEHAMILAN PERSALINAN BAYI SAAT
LAHIR
1 Hamil saat ini

RIWAYAT GINEKOLOGI

Masalah Ginekologi : pasie mengatakan tidak pernah mengalami masalah ginekologi

Riwayat KB : tidak pernah


RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI

HPHT : 26 -02 -2021

Taksiran Partus : 02 -08-2021

BB sebelum hamil : 40 kg

TD sebelum hamil : 110/70 mmHg

TGL TD TB/BB TFU PRESENT DJJ USIA KELUHA DATA


ASI JANIN GESTAS N LAIN
18/11/202 110/70 155/55 28Cm Kepala 149x/mn 39 mg -kram Lila:
1 PAP t perut 23cm
-merasa Lp:99cm
cape

E.DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI

1. Status Obsentri : G 1 P0 A0 H39 mg

2. Keadaan umum :baik

3. Kesadaran : baik TB: 155 Cm BB 55 Kg

4. Tanda vital : TD: 110/70 mmHg Nadi: 70 x/ menit

Suhu: 36’5 oC RR : 20 X/menit

5. Kepala dan Leher: bentuk kepala simetris tidak terdapat benjolan, leher simetris tidak
terdapat pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar thyroid

Kepala : bentuk simetris,rambut berwarna hitam kulit kepala bersih

Mata : konjungtiva anemis,sklera anikterik

Hidung:hidung bersih tidak ada polip

Mulut :bibir kering, mukosa mulut bersih,gigi rapih tidak ada caries

Telinga: bentuk telinga simetris kanan dan kiri, bersih tidak ada kelainan, pendengaran

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getang bening dan kelenjar tyroid

Dada :dada simetris kanan dan kiri tidak ada nyeri tekan,tidak ada suara ronki atau
weezing
Jantung : irama jantung teratur

Paru :pernapasan 20x/menit napas bersih tidak ada sumbatan

Payudara :simetris kanan dan kiri bersih tidak ada tumor atau nyeri tekan

Putting susu :normal, bersih,menonjol dan berwarna hitam

Pengeluaran Asi:sudah ada pengeluaran asi

Eliminasi

Urin : Kebiasaan BAK: frekuensi sering 3-5x/hari dengan warna kuning pekat

BAB : Kebiasaan BAB: frekuensi 2x/hari dengan konsistensi padat

Istirahat dan kenyamanan

a. Pola tidur : Kebiasaan tidur: miring lama: 6b jam, frekuensi: 1x pada malam hari

b. Pola tidur saat ini: kurang baik

c. Keluhan ketidaknyamanan : Ya Sifat

: Intensitas :

Mobilisasi dan latihan

a. Tingkat mobilisasi: baik

b. Latihan senam :jalan kaki keliling komplek setiap pagi

Nutrisi dan Cairan

a. Asupan nutrisi : nafsu makan : baik

b. Asupan cairan : 1500-2500 cukup

Keadaan mental

a. Adaptasi psikologis : psikologis pasien baik emosi terkontrol

b. Penerimaan thd kehamilan : senang

Abdomen
Uterus

1) Tingkat Fundus Uteri : 15 cm

2) Kontraksi : tidak

3) Leopold I : TFU pertengahan px-simpisis pubis 15 cm.pada fundus uteri teraba tahanan
seperti papan memanjang yaitu punggung janin

4) Leopold II : disebelah kiri uterus ibu teraba bagian lunak tidak melinting di perkirakan
bokong,disebelah kanan ibu teraba keras diperkirakan kepala janin

5) Leopold III : pada perut ibu bagian bahwa tidak teraba bagian-bagian kecil janin yaitu
ekstremitasi janin

6) Leopold IV : kedua tangan konvergen,bagian terendah janin belum masuk PAP

Pigmentasi

1) Linea Nigra: terdapat garis yang berwarna hitam kecokletan

2) Striae : gurat yang berwarna putih/striae albican

3) Fungsi pencernaan : pasien mengatakan selalu merasa begah serta sering sendawa

Perineum dan genital

Vagina : varises: tidak

b. Kebersihan : kebersihan vagina baik

c. Keputihan : pasien mengtakan pernah mengalami keputihan

1) Jenis/ warna : putih

2) Konsistensi : kental

3) Bau : tidak bau

4) Hemorrhoid :tidak ada hemoroid

Ekstremitas

Ekstremitas atas

1) Edema: Ya/ tidak, lokasi .......................

2) Varises : Ya/ tidak, lokasi .......................

Ekstremitas bawah
1) Edema: Ya/ tidak, lokasi ...................

2) Varises: Ya/ tidak, lokasi ..................

3) Reflex patella : +/-, jika ada: +1,+2,+3

F. Pemeriksaan penunjang
Jenis pemeriksan Hasil Unit Nilai normal
• HEMATOLOG

hemoglobin 11,0 g/d L : 14-17


P : 12-16
• URINE LENGKAP
reproduksi - negatif
• IMUNOSEROLOGI
Golongan darah B Negatif
HIV Nonreaktif Nonreaktif
HIS Negatif negatif
DATA FOKUS

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


1.Kram pada bagian perut 1. klien tampak gelisah
2. tidak mampu rileks 2. klien tampak merintih
3. disaat beraktifitas gampang merasa cape 3. klien tampak lelah
TB: 155CM
BB: 55kg
TD: 110/70mmHg
LILA : 23cm
TFU: 28cm
DJJ: 149x/menit
LP: 99cm
ANALISA DATA

NAMA PASIEN : Ny. S


NO.REKAM MEDIK : SA21 NE - 052
RUANG RAWAT : R. PONED

NO DATA MASALAH ETIOLOGI


 DS : Pasien mengatakan kram pada Gangguan gangguan adaptasi
bagian perut kehamilan
rasa nyaman
- tidak mampu rileks

DO: pasien tampak gelisah

• Tampak merintih

TD : 110/70 mmHg

RR : 23 x/mnt

2. DS : Pasien mengatakan disaat Keletihan Kondisi fisiologis


beraktifitas gampang merasa cape

DO: Pasien tampak lelah

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1). Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi kehamilan


2). Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis

RENCANA KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Ny.S


NO.REKAM MEDIK : 5A21 NE-052
NO DIAGNOSA
KEPERAWATAN TUJUAN DAN
TGL RENCANA TINDAKAN
(SDKI) KRITERIA HASIL
18-11 1 Gangguan rasa Setelah dilakukan Observasi
2021 nyaman b.d intervensi
gangguan keperawatan 1x24 • Identifikasi skala
adaptasi jam diharapkan nyeri
kehamilan status kenyamanan
• Identrifikasi lokasi
meningkat
nyeri
Kriteria Hasil :
Terapeutik
1.keluhan gelisah
menurun • Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri (kompres
hangat/dingin)

Edukasi

• Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
18-11-
2021 Setelah dilakukan Tindakan
Keletihan intervensi
2 Observasi :
berhubungan keperawatan 1x24
-identifikasi kesiapan dan
dengan kondisi jam diharapkan
kemampuan menerima
fisiologis pasien tingkat
keletihan meningkat informasi
Kriteria Hasil : Terapeutik:
1.verbalisasi -sediakan materi dan media
kepulihan energi pengaturan aktivitas dan
meningkat istirahat
2.verbalisasi lelah -jadwalkan pemberian
meningkat pendidikan kesehatan
3.pola istirahat sesuai kesepakatan
meningkat -berikan kesempatan
kepada pasien dan
keluarga untuk bertanya
Edukasi :
-jelaskan pentingnya
melakukan aktivitas fisik
/olahraga secara rutin
-anjurkan terlibat dalam
aktivitas
kelompok,aktivitas
bermain,atau aktivitas
lainnya
-anjurkan menyusun jadwal
aktivitas dan istirahat
-ajarkan cara
mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
(mis,kelelahan,sesak napas
saat aktivitas)
-ajarkan cara
mengidentifikasi target dan
jenis aktivitas sesuai
kemampuan
CATATAN IMPLEMENTASI

NAMA PASIEN : Ny. N


NO.REKAM MEDIK : SA21 NE-053
RUANG RAWAT : R. PONED
KODE Paraf dan
NDx JAM TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL nama jelas
TGL
18- 1 08:00 observasi
11- INA SAFITRI
• Mengidentifikasi skala
2021
nyeri
H/klien sudah tidak merasakan nyeris skala
nyeri 0
• Mengidentifikasi lokasi
nyeri
H/ klien sudak tidak merasakan nyeri pada
bagian panggul
Teurapetik
• Memberikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(kompres hangat/dingin)
H/ klien mengikuti anjuran perawat
Eduksi
• menganjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
H/ klien mengerti dan melaksanakan apa
yang dianjurkan perawat
18- 2 10.00 Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan INA SAFITRI
11- menerima informasi
2021 H/ pasien mempunyai kemampuan
menerima informasi
Menyediakan materi dan media pengaturan
aktivitas dan istirahat
H/pasien memahami materi apa yang
disampaikan perawat
Menjadwalkan pemberian pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
H/ pasien memahami apa yang di
sampaikan perawat
Memberikan kesempatan kpada pasien dan
keluarga untuk bertanya
H/ keluarga pasien memahami apa yang
disampaikan oleh perawat
Menjelaskan pentingnya melakukan
aktivitas fisik/olahraga secara rutin
H/pasien memahami apa yang disampaikan
oleh perawat
Menganjurkan terlibat dalam aktivitas
kelompok,aktivitas bermain atau aktivitas
lainnya
H/ pasien melakukan apa yang dianjurkan
oleh perawat
Menganjurkan menyusun jadwal aktivitas
dan istirahat
H/ pasien mengerti apa yang dianjurkan
oleh perawat
Mengajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat (mis,kelelahan,sesak
napas saat beraktivitas
H/pasien dapat beristirahat
Mengajarkan cara mengidentifikasi target
dan jenis aktivitas sesuai kemampuan
H/klien mengerti apa yang diajarkan oleh
perawat.
CATATAN PERKEMBANGAN

NAMA PASIEN : Ny. S


NO.REKAM MEDIK : 5A21 NE-052
RUANG RAWAT : R.PONED

Paraf
NO. dan
TGL JAM EVALUASI / SOAP nama
DX
jelas
18-11- 1 08:00 S: INA
2021 -Pasien mengatakan sudah tidak SAFITRI
merasakan keram perut
-pasien mengatakan sudah sedikit rilek
O:
-Pasien tampak sudah tenang
A:
-Masalah gangguan rasa nyaman
berhubungan dengan gangguan adaptasi
kehamilan teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
17-11- 2 08:00 S: Pasien mengatakan disaat beraktivitas INA
2021 sudah tidak terlalu sering cape lagi SAFITRI

O: - pasien sudah tampak tidak lemas lagi


TD : 110/70 mmHg
N : 98x/mnt
RR : 20x/mnt
S : 36,7
A:
• Keletihan berhubungan dengan
kondisi fisiologis teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai