Laporan PKK Ina Safitri
Laporan PKK Ina Safitri
MATERNITAS DI
PUSKESMAS SRIAMUR
OLEH:
NIM : 190113028
Dosen pembimbing :
Ns.Desridius Chalid, M.Kes
1. Definisi kehamilan
Kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur
(ovum) dan sel mani (spermatozon) (Sastrawinata,1983: 100)
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu/ 9 bulan 7 hari)dihitung dari pertama baid
berakhir. (Wiknjosastro, Hanifa 2008).
Arief. 2003)
Yum, 2009)
1. Sistem Reproduksi
a). Uterus
1) Usia kehamilan 16 minggu, tinggi fundus uteri kira kira terletak diantara 5
jarak pusat ke simpies
3) Usia kehamilan 24 minggu, tinggi fundis uteri berada tepat dipinggir atas
pusat Umumnya seiring pembesaran uterus berotasi ke kanan Hal ini
kemungkinan disebabkan adanya colon rektosigmoid di sebelah kiri
Hipertrofi ekstensif (pembesaran) dan mendesak usus halus ke kedua sisi
abdomen. Segera setelah bulan keempat kehamilan, kontraksi uterus dapat
dirasakan selalui dinding abdomen. Kontraksi ini disebut tanda brakton
hicks Selain bertambah besar uterus yang mengalami perkembangan
desidia dan perubahan berat. Bentuk serta posisi dinding otot menjadi kuat
dan elastis. Fundas pada serviks mudah fleksibel yang disebut tanda Mc
Donald.
b). Serviks
c). Vagina
e). Payudara
2. Sistem Endokrin
3. Sistem Sirkulasi
Peredarahan darah pada ibu hamildipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
:
1. Volume darah
2. Sel darah
4. Sistem Perkemihan
5. Sistem Respirasi
Selama periode kehamilan, sistem respirasi berubah, hal ini terjadi karena
kebutuhan 02 semakin meningkat. Disamping itu terjadi pula desakan
diafragma karena dorongan rahim. Ibu hamil bernapas lebih dalam sekitar 20-
25% dari biasanya. Ibu hamil dapat merasa lelah karena kerja jantung dan paru
-paru menjadi lebih berat
6. Sistem Muskuloskeletal
Pada trimester II, peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan
cara berjalan wanita berubah secara menyolok, Otot dinding perut meregang
dan akhimya sedikit kehilangan tonus otot Selama trimester II mobilitas
persendian akan berkurang terutama di daerah siku dan pergelangan tangan
dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif jaringan yang
berhubungan di sekitarnya (Pantikawari, Ika. 2010).
7. Sistem Pencernaan
8. Sistem Integumen
kelenjar supesrenalis.
b). Perubahan kondidi kulit yang berubah terbalik dari keadaan semula, yang
biasanya (pada saat belum hamil) kulit kering. maka kini akan menjadi
berminyak, begitu pula sebaliknya. c) Rambut menjadi lebih kering atau
berminyak karena adanya perubahan hormon
9. Metabolisme
a) .Keseimbangan asan basa mengalami penurunan dari 155 mEq liter menjadi
145 mEq liter karena hemoditasi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan
janin.
belum menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan
mengerti dan mengerti tentang kehamilannya (Tri Rusmi Widayatan dalam
Dewi, 1999: 154),
Perubahan emosi:
1. Bulan ke 4
2). Kelabilan alam perasaan dan emosi keasikan dan kelabilan alat
perasaan
b) Bulan ke 5
c) Bulan ke 6
2. Etiologi
2 Ovum
3.Konsepsi
4. Nidasi (implantasi)
5. Perkembangan
b. Proses Kehamilan
4. Nidasi
5 Perkembangan plasenta
3. Manifestasi Klinis
a. Tanda-tanda Persumtif
3. Hiperemesis
6. Pingsan
8. Lelah (Fatique)
1. Perut membesar
2. Uterus membesar
3. Tanda hegar
4. Tanda chadwick
5 Tanda piscaseck
7. Teraba ballotement
C. Tanda pasti
1.Gerakan janin yang terlihat atau dirasakan atau diraba, juga bagian-bagian
janin
4. Pemeriksaan Diagnostik
hubungan kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit vagina, lesi,
abnormal
manusia (HCG)
J.Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa 140 mg biasanya dilakukan antara
24 dan 28 minggu pada trimester II dan III)
5. Asuhan keperawatan
• Definisi
• Batasan Karaktersitik
b. Dispnea
a. Hiperventilasi
b. Deformitas rulang
F. Obesitas
g. Posisi tubuh
I.Hipoventilasi sindrom
J.Nyeri
k .Kecemasan
L. Disfungsi Neuromuskuler
M. Imaturitas Neurologis
• Definsi
Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang
disertai respon autonom (sumner tidak spesifik atau tidak diketahui oleh
individu): perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya
Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan
memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui
terhadap tindakan.
• Batasan
karakteristik a
Gelisah
b. Insomnia
c .Resah
d Ketakutan
e. Sedih
g.Kekhawatiran
h. Cemas
a. Kurang pengetahuan
b. Hospitalisasi
B. Perencanaan
R: Menentukan luas atau beratnya masalah, yang terjadi pada kira-kira 60%
klien pranatal Meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernafasan diubah
saat kemampuan diafragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh
pembesaran uterus
b. Kaji riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi ada sebelumnya
(misalnya alergi, cinais,asma masalah sinus tuberkulosis)
pemantauan ketat sesuai indikasi R Kunjungan pra natal yang lebih sering
mungkin diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu. Pemantauan Hb
dan Ht dengan menggunakan elektroforesis mendeteksi anemia khusus dan
membantu dalam menentukan penyebab. Skrining untuk DMG pada gestasi
minggu ke 24-26 atau pada gestasi minggu ke 8,dan ke 32 pada klien resiko
tinggi dapat mendeteksi terjadinya hiperglikemia, dapat memerlukan tindakan
dengan insulin dan/atau diet menurut American Diabetes
Association.Diskusikan adanya obat obatan yang mungkin diperlukan untuk
mengontrol atau mengatasi masalah medis
e. Berikan informasi tentang kehuauhan terhadap fem sulfat dan asam folat.
Krisnatusi, Diah 2003 Menu sehat untuk ibu Hamil dan menyusui. Jakrta
Puspa Suara
Kusmiati, yun Dikk 2009 Perawatan ibu hamil (asuhan Ibu Hamil) Jakarta
Fitrarmaya
Bina Pustaka
Usia : 35 tahun
5
RIWAYAT GINEKOLOGI
HPHT : 25-6-2021
o
Suhu: 36 C RR : 20 X/menit
Kepala dan Leher: bentuk kepala simetris tidak terdapat benjolan, leher simetris
tidak
Mulut : bibir kering, mukosa mulut bersih, gigi rapih tidak ada caries
Telinga : bentuk telinga simetris kanan kanan dan kiri, bersih,tidak ada
kelainan, penderangan baik
Dada : dada simtris kanan dan kiri tidak ada nyeri tekan, tidak ada
suara
ronki atau weezing
Eliminasi
malam hari
Keadaan mental
Abdomen
Uterus
2) Kontraksi : tidak
Pigmentasi
2) Konsistensi : kental
Ekstremitas
Ekstremitas atas
Ekstremitas bawah
KESIMPULAN
Klien datang ke poliklinik KIA dengan keluhan BAB tidak lancar dan tidak nafsu makan
dan jarang sekali memakan sayur sayuran setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan
data TD: 110/80 Mmhg BB: 48 kg TFU : 15 cm LP : 82 Lila: 23 Djj : 142x/menit.
- pasien mengatakan
jarang sekali memakan
sayur sayuran
- BB: 48 kg
- BB IDEAL : 55
- Pasien mengatakan
makan hanya
menghabiskan makan
¼ porsi
- BB: 48 kg
- BB ideal: 55 kg
IV. INTERVENSI
O
1. Konstipasi Tujuan : Observasi
berhubungan
Setelah dilakukan • Identifikasi masalah usus dan
dengan penggunaan obat pencahar
tindakn keperawatan
ketidakcukup • Identifikasi pengobatan yang
2x24jam eleiminasi
an asupan berefek pada gastrointestinal
fekal membaik
serat
dengan • Monitor buang air
Kriteria hasil : besar(warna,konsistensi,volume)
• Monitor tanda dan gejala
1. Keluhan
Terapeutik
defekasi lama
dan sulit • Berikan air hangat setelah makan
menurun • Jadwalkan waktu defekasi bersama
pasien
Kolaborasi
Eduksi
• Anjurkan Makan makanan
selagi hangat/dalam suhu
sesuai
• Anjurkan membuat catatan
harian tentang perasaan dan
situasi pemicu pengeluaran
makanan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target
berat badan kebutuhan kalori dan pilihan
makanan
V. IMPLEMENTASI
Edukasi
Kolaborasi
- Berkolaborasi pemberian obat supositoria anal, jika
perlu
Kamis,0 II 11.0 Observasi INA
1 juli 0 • Memonitor asupan dan keluarnya makanan SAFITR
2021 dan cairan serta kebutuhan kalor I
• Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis
nutrient
Teurapetik
Eduksi
• Menganjurkan Makan makanan selagi
hangat/dalam suhu sesuai
- Anjurkan membuat catatan harian tentang
perasaan dan situasi pemicu pengeluaran makanan
Kolaborasi
- berkolaborasi dengan ahli gizi tentang target
berat badan kebutuhan kalori dan pilihan makanan
VI. EVALUASI
P : intervensi dilanjutkan
OLEH:
NIM : 190113028
Dosen pembimbing :
Ns.Desridius Chalid, M.Kes
1.Definisi
Trimester tiga adalah priode kehamilan tiga bulan terakhir atau sepertiga masa
kehamilan terakhir Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh
sampai sembilan bulan (28-40 minggu) (Farrer, 2001) Masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Prawirohardjo, 2002).
Trimester tiga adalah triwulan terakhir dari masa kehamilan yakni usia 7 bulan sampai 9
bulan atau 28 minggu-40 minggu (syaifuddin, Abdul Bari: 2008 89)
Trimester tiga adalah trimester terakhir kehamilan, pada periode ini pertumbuhan janin
dalam rentang waktu 28-40 minggu. Janin ibu sedang berada di dalam tahap
penyempurnaan. (manuaba 2008) Trimester ketiga sering disebut sebagai periode
penentuan. Pada periode ini wanita menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari
dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk melihat bayiny (kusmiyati yuni: 2009).
Pada trimester ketiga terjadi beberapa perubahan pada tubuh ibu, yaitu:
• Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus
normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Pada bulan bulan
pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah alpukat agak gepeng. Pada kehamilan
16 minggu, uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti
bentuk semula, lonjong seperti telur. Hubungan antara besarnya uterus dengan
tuanya kehamilan sangat penting diketahui antara lain untuk membentuk diagnosis,
apakah wanita tersebut hamil fisiologik, hamil ganda atau menderita penyakit seperti
mola hidatidosa dan sebagainya Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak
kira-kira 3 jari diatas Pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosssus xipoideus Pada
kehamilan 32 minggu, minggu, fundus uteri terletak antara jarak pusat dan prossesus
xipoideus. Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari dibawah
prossess xipoideus Bila pertumbuhanjanin
normal, maka tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada 32
minggu adalah 27 cm dan pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40
minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari dibawah prossesus
xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan
masuk kedalam rongga panggul
• Serviks Uter
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen
Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi, maka
konsistensi serviks menjadi lunak Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan
ikat yang terdiri atas kolagen Karena servik terdin atas jaringan ikat dan hanya sedikit
mengandung jaringan otot, maka serviks tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter,
sehingga pada saat partus serviks akan membuka saja mengikuti tarikan- tarikan
corpus uteri keatas dan tekanan bagian bawah janin kebawah.
Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup seperti
spinkter. Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedint mungkin pada
kehamilan, akan tetapi yang memeriksa hendaknya berhati-hati dan tidak
dibenarkan melakukannya dengan kasar, sehingga dapat mengganggu kehamilan
Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi
lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan
cairan pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih
merupakan keadaan fisiologik, karena peningakatan hormon progesteron Selain itu
prostaglandin bekerja pada sembut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir
kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu
persalinan,
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vula tampak lebih merah dan agak
kebiru-biruan (livide). Wama porsio tampak livide. Pembuluh pembuluh darah alat
genetalia interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan
nutrisi pada alat-alat generalia tersebut meningkat. Apabila terjadi kecelakaan pada
kehamilan atau persalinan maka pendarahan akan banyak sekali, sampai dapat
mengakibatkan kematian Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai
meningkat dan lebih kental.
d) Mammae
Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna
putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar
asinus yang mulai bersekresi
• Sirkulasi Darah
Volume darah akan bertambah banyak 25% pada puncak usia kehamilan 32 minggu.
Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit secara keseluruhan, tetapi
penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga konsentrasi hemoglobin
dalam darah menjadi lebih rendah. Walaupun kadar hemoglobin ini menurun menjadi
120 g/L Pada minggu ke-32, wanita hamil mempunyai hemoglobin total lebih besar
daripada wanita yang tidak hamil Bersamaan itu, jumlah sel darah putih meningkat
(+10.500/ml), demikian juga hitung trombositnya.
Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami
distensi. Vena tungkai terutama terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi
obstruksi aliran balk vena (venous return) akibat tingginya tekanan darah vena yang
kembali dari utrerus dan akibat tekanan mekanik dari uterus pada vena kava.
Keadaan ini menyebabkan varises pada vena tungkai (dan kadang-kadang pada
vena vulva) pada wanita yang rentan
Aliran darah melalui kapiler kula dan membran mukosa meningkat hingga
mencapai maksimum 500 mlmenit pada minggu ke-36. Peningkatan aliran darah
pada kulit disebabkanoleh vasodilatasi ferifer. Hal ini menerangkan mengapa wanita
"merasa panas" mudah berkeringat, sering berkeringat banyak dan mengeluh
kongesti hidung
f) Sistem Respinasi
Di mulut, gusi menjadi lunak, mungkin terjadi karena retensi cairan intraseluler yang
disebabkan oleh progesteron Spinkter esopagus bawah relaksasi, sehingga dapat terjadi
reguritasi isi lambung yang menyebabkan rasa terbakar di dada (heathburn). Sekresi isi
lambung berkurang dan makanan lebih lama berada di lambung Otot-otot usus relaks
dengan disertai penurunan motilitas. Hal ini memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih
banyak, tetapi dapat menyebabkan konstipasi, yang merupakan salah satu keluhan utama
wanita hamil
h) Taktus Urinarius
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan sering berkemih timbul
karena kandung kemih mulai tertekan. Disamping itu, terdapat pula poliuri Poliuri
disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjalpada kehamilan sehingga
laju filtrasi glomerulus juga meningkat sampai 69% Reabsorbsi tubulus tidak berubah,
sehingga produk-produk eksresi seperti urea, uric acid, glukosa, asam amino, asam folik
lebih banyak yang dikeluarkan
i) Sistem Imun
HCG dapat menurunkan respon imun wanita hamil. Selain itu kadar IgG, IgA dan Ig M
serum menurun mulai dan minggu ke-10 kehamilan hingga mencapai kadar terendah
pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar ini. hingga aterm
j) Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu Pigmentasi ini
disebabkan oleh pengaruh melanophone stimulating hormone (MSH) yang meningkat
MSH ini merupakan salah satu honnon yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis
Kadang-kadang terdapat deposit pigmen dahi, pipi, dan hidung, yang dikenal sebagai
kloasma gravidarum.
Bertambahnya usia kehamilan akan menyebabkan perasaan yang tidak nyaman dan
ingin segera melahirkan. Pada masa ini ibu akan disibukan oleh persiapan persiapan
kebutuhan bayi Selain itu akan
disibukan pula oleh pengontrolan kehamilan yang lebih ketat. Menjelang dua minggu
kelahiran banyinya, perasaan ibu sudah tidak sabar ingin melihat dan menyentuh bayinya
(Hulliana, 2001). Trimester ketiga ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena
kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan
depresi, ketika bayi membesaar dan ketidaknyamanan bertambah Calon ibu menjadi
lelah dan menunggu terlalu lama Reaksi calon ibu terhadap persalinan secara umum
tergantung pada persiapan dan persepsi ibu terhadap Kehamilan ini (Hamilton, 2005)
Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan dirinya pada saat melahirkan? Apakah bayinya
akan lahir normal?. Sementara itu sang suami hendaknya memberikan dukungan yang
lebih kepada istrinya. Jika kehamilan ini bukan yang yang pertama kali sang suami dapat
melakukan pendekatan terhadap kakak-kakak "si bayi agar tidak tergantung kepada ibu
sepenuhnya Dengan demikian, ibu tidak akan merasa khawatir dan memikirkan kondisi
putra-putrinya setelah melahirkan.Untuk mengatasi perubahan psikologis pada periode
ini, berilah rasa aman pada ibu dan dukunglah ibu untuk melakukan berbagai kegiatan,
misalnya dengan latihan senam bersama-sam, menemani saat kontrol kehamilan, dan
membantu ibu dalam memenuhi segala kebutuhannya. Dengan cara ini akan muncul rasa
percaya diri ibu sehingga memiliki mental yang kuat untuk menghadapi persalinan. Selain
dari suami dukungan dari keluarga juga sangat berarti (Hulliana, 2001).
Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan umur kehamilan, Ibu
hamil dengan Pertambahan berat badan normal akan melahirkan bayi dengan berat
badan normal juga Dalam 3 bulan pertama, berat badan ibu hamil akan naik sampai 2
kg. Kemudian dinilai normal apabila setiap mingggu berat badan naik 0,5 kg. Pada
kehamilan tua, rata-rata kenaikan berat badan ibu akan mencapai 12 kg. Jika kenaikan
berat badan lebih dari normal, dapat menimbulkan komplikasi keracunan kehamilan
(pre-eklampsia), ataupun anak terlalu besar sehingga menimbulkan kesulitan persalinan.
Sebaliknya, jika kenaikan berat badan ibu hamil
kurang dari normal, kemungkinan ibu beresiko keguguran, anak lahir prematur, berat
badan lahir rendah, gangguan kekuatan rahim saat mengeluarkan anak, dan pendarahan
sehabis persalinan. Anak yang dilahirkan juga berukuran lebih kecil dari rata-rata bayi
seusianya.
a) Oksigen
Seorang dewasa, istirahat yang sehat rata-rata 53 liter oksigen per jam. rata rata,
dewasa sehat bernafas sekitar 500 ml udara per napas. Ini disebut volume tidal normal
yaitu terdiri dari 150 ml. udara ini akan pergi kadalah 12 napas per menit. Jadi, jumlah
udara yang terhirup adalah 12 x (500 ml -150 ml) -4.200 mL/menit. Kalikan dengan 60
untuk mendapatkan 252.000 ml / jam. Artinya, setiap jam, orang akan bernapas dalam
252 liter udara Sedangkan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat 20-25%
Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu. Bila ibu hamil mempunyai
berat badan kelebihan, maka makanan pokok dan tepung-tepungan dikurangi, dan
memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk menghindari sembelit. Bila
terjadi keracunan kehamilan/uedem (bengkak bengkak pada kaki) maka janganlah
menambah garam dapur dalam masakan sehari-hari. Berikut ini sederet zat gizi yang
sebaiknya lebih diperhatikan pada kehamilan trimester ke III ini, tentu tanpa mengabaikan
zat gizi lainnya:
• Kalori
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000-80.000 kilo kalori (kkal)
dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan
terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap
hari adalah sekitar 285-300 kkal.
Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan
menambah volume darah serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga
berguna sebagai cadangan ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui
2) Vitamin B6 (Pindoksin)
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam
tubuh yang melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma asam amino, karbohidrat,
lemak dan pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam pembentukan
neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf Semakin berkembang
otak janin, semakin meningkat pula kemampuan untuk mengantar pesan, angka
kecukupan vitain B6 bagi ibu hamil adalah 2,2 miligram sehari
3) Yodium
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan mengontrol
setiap metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya
proses perkembagan janin, termasuk otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan
tumbuh kerdil. Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara
berlebihan sehingga janin tumbuh melampaui ukuran normal. Karenanya, cermati asupa
yodium ke dalam tubuh saat hamil. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175
mikrogram perhari
4) Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3) Deretan vitamin ini akan
membantu enzim untuk mengatur metabolisma sistem pemafasan dan enerji. Ibu hamil
dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari, Riboflavin sekitar
1,2 miligram perhari dan Niasin 11 miligram perhari. Ketiga vitamin B ini bisa Anda
konsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan telur
5) Air
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dan cairan. Ari
sangat penting untuk pertubuhan sel-sel baru. mengatur suhu tubuh, melarutkan
danmengatur proses metabolisma zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah
yang meningkat selama masa kehamilan Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air
besar akan lancar sehingga terhindar dari sembelit serta risiko terkena infeksi saluran
kemih. Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain air putih, bisa pula dibantu
dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-buahan. Tapi jangan lupa, agar bobot tubuh
tidak naik berlebihan, kurangi minuman bergula seperti sirop dan softdrink
Sebab yang mendasari terjadinya partus secara teoritis masih merupakan kumpulan
teoritis yang kompleks teori yang turut memberikan andil dalam proses terjadinya
persalinan antara lain: (1) Teori kerenggangan: otot rahim mempunyai kemampuan
meregang dalam batas tertentu. Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi
sehingga persalinan dimulai. (2) Teori penurunan progesteron: Progesteron menurun
menjadikan otot rahim sensitif sehingga menimbulkan his atau kontraksi (3) Teori
oksitosin. Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah sehingga dapat
mengakibatkan his. (4) Teori pengaruh prostaglandin Pemberian prostaglandin saat
hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan (5)
Teori plasenta menjadi tua dengan bertambahnya usia kehamilan, plasenta menjadi tua
dan menyebabkan villi corialis mengalami perubahan sehingga kadar esterogen dan
progesteron turun Hal ini menimbulkan kekejangan pembuluh darah dan menyebabkan
kontraksi rahim. (6) Teori distensi rahim keadaan uterus yang terus membesar dan
menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-otot uterus sehingga mengganggu sirkulasi
uteroplasenter. (7) Teori berkurangnya nutrisi bila nutrisi pada janin berkurang.
maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan (Asrinah,et al, 2010)
a) Data Subjektid Data ini bisa didapat dengan cara anamnesa yaitu tanya jawab antara
klien
dengan petugas kesehatan (auto anamnesa) maupun antara petugas kesehatan dengan
orang lain yang mengetahui keadaan kondisi klien (alo anamnesa). Anamnesa dapat
dilakukan pada pertama kali klien datang (secara lengkap) dan anamnesa selanjutnya
ulang untuk hal yang diperlukan saja setelah melakukan review data yang lalu Hal-hal
yang perlu dikaji dalam dat subjektif, meliputi:
1 Biodata
• Nama klien
Dimaksudkan agar lebih mengenal klien sehingga tercipta hubungan interpersonal yang
baik, sehingga bidan lebih mudah dalam memberikan asuhannya karena klien lebih
kooperatif
• Umur
• Untuk mengetahui apakah umur klien termasuk dalam usia produktif atau usia
beresiko tinggi untuk hamil, karena umur yang 20 tahun atau 35 tahun beresiko
tinggi bila hamil
• Pendidikan
-Pekerjaan
Dimaksudkan untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi klien yang tentunya berpengaruh
dengan kemampuan khien dalam pemenuhan kebutuhan nutrisinya. Hal ini juga dapat
membantu bidan dalam pemberian KIE tentang nutrisi ibu hamil. Selain itu juga untuk
mengetahui apakah pekerjaan yang dilakukan klien dapat mengganggu kehamilan atau
tidak.
• Alamat
• Penanggung jawab
• Keluhan pasien
Perlu dikaji untuk mengetahui hal apa saja yang dikeluhkan dalam kehamilannya ini
terutama keluhan saat pengkajian dilakukan Keluhan kelahan yang muncul pada ibu
hamil kembar berbeda-beda dalam tiap
trimesternya, dan keluhannya khas untuk masing-masing ibu Keluhan juga perlu dikaji untuk
mengetahui adakah tanda dan gejala yang mengarah pada bahaya maupun
ketidaknormalan (patologis)
3. Riwayat kesehatan
Untuk mengetahui apakah dahulu ibu mempunyai penyakit yang berbahaya bagi kehamilannya
Selain itu untuk mengetahui apakah ibu pernah menjalani operasi yang berhubungan dengan
organ reproduksinya atau tidak, karena akan berpengaruh pada kehamilanya
l 4. Riwayat obstetri
- Riwayat haid
Beberapa hal yang perlu dikaji di dalam riwayat haid meliputi umur menarche,siklus haid
(teratur atau tidak), lama haid, dysmenorrhea(ya atau tidak) dan HPHT (Haid Pertama
Haid Terakhir). Dengan diketahuinya HPHT maka bidan dapat menentukan HPLaya (Hari
Perkiraan Lahir), usta kehamilan sehingga keadaan kehamilannya dapat dipantau,
terutama untuk memantau pertambahan BB, TFU (Tinggi Fundus Uteri) dan frekuensi
gerak anak, karena hal tersebut dapat mendukung dalam penegakkan diagnose
kehamilan, selain melalui palpasi dan USG
-Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu Hal ini perlu dikaji untuk mengetahui
apakah ibu memiliki riwayat
obstetric yang buruk atau tidak baik dalam kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu,
sehingga bila memang ibu memiliki riwayat obstetric yang buruk maka dapat
dipersiapkan tindakan-tindakan untuk pencegahan.
Hal-hal yang perlu dikaji di dalamnya antara lain berapa kali ibu sudah melakukan ANC,
di mana ibu memperoleh ANC, apakah ibu sudah mendapatkan imunisasi TT dan berapa
kali mendapatkannya, apakah ibu teratur minum tablet tambah darah, kalk dan
vitamin yang ibu peroleh setiap kali control, apakah ada keluhan atau komplikasi selama
ibu hamil dan apakah ibu mempunyai kebiasaan-kebiasaan mengkonsumsi obat obatan,
merokok, minum jamu dan alcohol dan sebagainya, sehingga bidan dapat memantau
perkembangan kehamilannya. Pada kehamilan, pemeriksaan ANC harus lebih sering
guna untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandung
- Riwayat perkawinan
Dikaji untuk mengetahui sudah berapa lama klien menikah, sudah berapa kali klien
menikah, berapa umur klien dan suami pada saat menikah, sehingga dapat diketahui
apakah klien masuk dalam infertilitas sekunder atau bukan. Selain itu secara normal
juga untuk mengetahui apakah anak yang dikandungnya sah secara hokum atau anak
hasil hubungan di luar nikah karena dapat berpengaruh terhadap penerimaan ibu
terhadap kehamilannya
- Riwayat KB
Untuk mengetahui apakah ibu sudah menjadi akseptor KB sebelum hamil atau tidak,
metode kontrasepsi yang digunakan apa dan sudah berapa lama ibu menjadi akseptor
KB serta rencana KB apa yang akan digunakan ibu (klien) setelah melahirkan.
5 Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari Pola ini perlu dikaji untuk mengetahui apakah ibu
sudah menunjukkan perilaku hidup sehat dalam kehidupannya sehari-hari atau belum
Pola pola yang dikaji di dalamnya, meliputi
- Pola nutrisi
Dikaji tentang jenis makanan yang dikonsumsi klien, apakah ibu hamil (klien) sudah
makan teratur 3x sehari atau belum, apakah sudah mengkonsumsi makanan yang sesuai
dengan menu seimbang (nasi, lauk pauk, sayur dan buah) atau belum, karena asupan
nutrisi juga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin yang
dikandungnya. Selain makanan, berapa kali minum dalam sehari juga perlu
dipertanyakan, hal ini juga dimaksudkan untuk mencegah keadaan kekurangan cairan.
-Pola eliminasi
Eliminasi yang dikaji adalah BAB dan BAK BAB perlu dikaji untuk mengetahui berapa kali
ibu BAB setiap harinya dan bagaimana konsistensi wama fecesnya, biasanya pada ibu
hamil kemungkinan besar terkenal sembelit karena pengaruh dari hormon progesterone
dan juga wama dari fecesnya terkadang hitam yang disebabkan oleh tablet Fe yang
dikonsumsi selama hamil BAK dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu BAK setiap
harinya, lancar atau tidak. Biasanya ibu yang hamil apalagi hamil kembar akan sering BAK
karena adanya penekanan pada kandungan kencing oleh uterus (TM 1) dan oleh kepala
janin (TM II-III)
-Pola istirahat Dikaji untuk mengetahui apakah ibu dapat beristirahat dengan cukup dan
tenang setiap harinya atau tidak, karena dapat berpengaruh terhadap kondisi
kesehatannya apabila tidak mempunyai cukup waktu untuk beristirahat.
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu sudah menerapkan perilaku hidup sehat dalam
kehidupannya Kebenahan diri yang paling dan harus diperhatikan oleh ibu hamil adalah
kebersihan alat kelamin (genetalia), apabila ibu tidak menjaga genetalia akan
memudahkan masuknya kuman ke dalam kandungan 6. Psikologi dan sosiospiritual ibu
Dikaji untuk mengetahul bagaman penerimaan ibu terhadap kehamilannya Dikaji pula
apakah pihak keluarga mendukung kehamilan ibu, bagaiman hubungan ibu dengan
keluarga dan masyarakat sekitar, apakah ibu mempunyai hewan peliharaan, karens
hewan peliharaan dapat menyebabkan penyakit TORCH pada ibu hamil yang dapat
mengancam janin yang dikandungnya
b) Data Obyektif
Dikaji pada saat pertama kali pasien dating Lihat apakah pasien tampak baik atau
tampak lemah dan pucat. Hal in penting untuk mengetahus bil ibu mengalami anemis
yang merupakan komplikasitersering dari kehamilan
a) Tekanan darah
Tekanan darah pada ibu hamil perlu dikaji secara teratur untuk mengetahui bila ibu
mengalami preeklamsia terutama selamat trimester II dan III. Waspadai bila tekanan
darah sistolik bu> 140mmHg dan diastolic 90 mmHg.
b) Berat badan Kenaikan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu 6,5 kg 165 kg
selama hamil. Status present
a) Kepala Untuk observasi bentuk, benjolan, infeksi pada kepala. Palpasi bila tampak
benjolan untuk mengetahui besar, bentuk, kekenyalan dan mobilitasnya.
b) Rambut Untuk mengetahui keadaan rambut, seperti hitam, lebat, tidak berbau, tidak
berketombe
c) Muka Untuk mengetahui bentuk muka lonjong atau bulat, ada atau tidak ada kelaman.
d) Mata Untuk mengetahui mata simetris atau tidak, apakah terjadi anemia atau tidak
pada conjungtiva, sklera ikterik atau tidak.
e) Hidung Untuk mengetahui kebersihan, ada atau tidak ada polip atau secret
f) Telinga Untuk mengetahui kebersihan, ada atau tidak ada serumen di telinga
g) Mulut Untuk mengetahui kebersihan dan keadaan konstruksi gigi apakah terjadi
kekeroposan atau tidak dimana hal ini menjadi indikasi adanya kekurangan kalsium
atau tidak, ada stomatitis atau tidak
h) Leher Untuk mengetahui ada atau tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, ada
atau tidaknya struma atau kelenjar gondok, dan ada atau tidaknya pembesaran vena
jugularis
n) Punggung Untuk mengetahui bentuk tulang punggung, misal apakah lordosis atau
tidak
o) Generalia Untuk mengetahui kebersihan genetalia, adanya keputihan atau tidak, dan
varises
p) Ekstremitas
Atas Obeservasi keadaan tangan terutama kelengkapan jari tangan. kuku pucat atau
sianosis, ocdem atau tidak
Bawah Obeservasi keadaan kaki terutama kelengkapan jari tangan. kuku pucat atau
sianosis, oedem atau tidak, adanya varises atau tidak
q) Kulit Observasi kelembaban kulit ibu dengan kembalinya turgor kulit. Panenksaan
obstetri
a) Inspeksi
1. Muka
Dikaji apakah ada chlosma gravidarum, apakah ada oedema muka, terutama pada
trimester II dan III yang dapat mengarah pada preeklamsia, terutama bila tekanan darah
ibu tinggi.
2 Dada
Kaji mammac ibu dan kesiapan masa laktasi yang meliputi bagaimana bennik putting
susunya, pigmentasi pada areola mammae dan putting. bentu payudara serta apakab
kolostrum sudah keluar atau belum.
3. Abdomen Lihat apakah ada linca nigra dan striac. Biasanya pada kehamilan kembar,
striac akan sangat jelas terlihat karena peregangan dari kulit perut akibat perbesaran
perut ibu
4. Vulva Kaji apakah ada oedema, varises dan kondiloma yang nantinya dapat
mengganggu proses persalinan pervaginam, karena varises dapat pecah saat
persalinan dan menimbulkan perdarahan.
b) Palpasi leopold LI Pada leopold I dikaji bagian janin apakah yang ada pada fundus
uteri, apakah kepala (bulat keras) atau bokong janin (bulat lunak). Pada kehamilan
kembar dapat teraba dua bagian besar janin pada fundus uteri. Tetapi bila kehamilan
masih dalam Trimester I dan awal Trimester II, leopold I hanya untuk mengetahui
adanya ballottement.
LII: Leopold II ini efektif digunakan bila umur kehamilan sudah menginjak usia 6 bulan,
karena bagian-bagian janin sudah mulai dapat dibedakan. Leopold II ini dilakukan untuk
mengetahui dimanakah letak punggung janin yang ditandai dengan terabanya bagian
panjang, keras, danada tahanan dan juga untuk mengetahui dimanakah letak ekstremitas
janin yang dtandai dengan terabanya bagian-bagian kecil. LIII: Dilakukan untuk
mengetahui bagian terbawah janin, yaitu bulat Junak/bulat keras. Masih bisa
digoyangkan atau tidak.
LIV: Dilakukan untuk mengetahui apakah bagian bawah janin sudah masuk PAP atau
belum. Apabila posisi tangan difergen berarti bagian bawah janin sudah masuk PAP dan
konvergen apabila bagian bawah janin belum masuk PAP
c) Auskultasi Mendengarkan DJJ menggunakan linex ataupun doppler. DJJ normal. 120
-160x/menit.
Menentukan umur kehamilan dengan Leopold Di bawah ini ukuran tinggi fundus uteri
dalam cm dikaitkan dengan umur kehamilan dan berat badan bayi sewaktu dilahirkan 1
Bila pertumbuhan janin normal maka tinggi undus uteri pada kehamilan pada 28 minggu
25 cm, pada 32 minggu 27 cm dan 36 minggu 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu fundus
uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari bawah Px, hal ini disebabkan oleh
kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul (Hanifa
Wiknjosastro, 2002)
a. Ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan perubahan aliran darah dalam
desidua, perubahan suplai oksigen/kapasitas pembawa oksigen darah.
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas, stres,
psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak (2005) Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta: EGC Farrer, Helen (2001).
Perawatan Maternitas Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Swara
Usia : 25 Tahun
RIWAYAT GINEKOLOGI
BB sebelum hamil : 40 kg
5. Kepala dan Leher: bentuk kepala simetris tidak terdapat benjolan, leher simetris tidak
terdapat pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar thyroid
Mulut :bibir kering, mukosa mulut bersih,gigi rapih tidak ada caries
Telinga: bentuk telinga simetris kanan dan kiri, bersih tidak ada kelainan, pendengaran
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getang bening dan kelenjar tyroid
Dada :dada simetris kanan dan kiri tidak ada nyeri tekan,tidak ada suara ronki atau
weezing
Jantung : irama jantung teratur
Payudara :simetris kanan dan kiri bersih tidak ada tumor atau nyeri tekan
Eliminasi
Urin : Kebiasaan BAK: frekuensi sering 3-5x/hari dengan warna kuning pekat
a. Pola tidur : Kebiasaan tidur: miring lama: 6b jam, frekuensi: 1x pada malam hari
: Intensitas :
Keadaan mental
Abdomen
Uterus
2) Kontraksi : tidak
3) Leopold I : TFU pertengahan px-simpisis pubis 15 cm.pada fundus uteri teraba tahanan
seperti papan memanjang yaitu punggung janin
4) Leopold II : disebelah kiri uterus ibu teraba bagian lunak tidak melinting di perkirakan
bokong,disebelah kanan ibu teraba keras diperkirakan kepala janin
5) Leopold III : pada perut ibu bagian bahwa tidak teraba bagian-bagian kecil janin yaitu
ekstremitasi janin
Pigmentasi
3) Fungsi pencernaan : pasien mengatakan selalu merasa begah serta sering sendawa
2) Konsistensi : kental
Ekstremitas
Ekstremitas atas
Ekstremitas bawah
1) Edema: Ya/ tidak, lokasi ...................
F. Pemeriksaan penunjang
Jenis pemeriksan Hasil Unit Nilai normal
• HEMATOLOG
• Tampak merintih
TD : 110/70 mmHg
RR : 23 x/mnt
RENCANA KEPERAWATAN
Edukasi
• Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
18-11-
2021 Setelah dilakukan Tindakan
Keletihan intervensi
2 Observasi :
berhubungan keperawatan 1x24
-identifikasi kesiapan dan
dengan kondisi jam diharapkan
kemampuan menerima
fisiologis pasien tingkat
keletihan meningkat informasi
Kriteria Hasil : Terapeutik:
1.verbalisasi -sediakan materi dan media
kepulihan energi pengaturan aktivitas dan
meningkat istirahat
2.verbalisasi lelah -jadwalkan pemberian
meningkat pendidikan kesehatan
3.pola istirahat sesuai kesepakatan
meningkat -berikan kesempatan
kepada pasien dan
keluarga untuk bertanya
Edukasi :
-jelaskan pentingnya
melakukan aktivitas fisik
/olahraga secara rutin
-anjurkan terlibat dalam
aktivitas
kelompok,aktivitas
bermain,atau aktivitas
lainnya
-anjurkan menyusun jadwal
aktivitas dan istirahat
-ajarkan cara
mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
(mis,kelelahan,sesak napas
saat aktivitas)
-ajarkan cara
mengidentifikasi target dan
jenis aktivitas sesuai
kemampuan
CATATAN IMPLEMENTASI
Paraf
NO. dan
TGL JAM EVALUASI / SOAP nama
DX
jelas
18-11- 1 08:00 S: INA
2021 -Pasien mengatakan sudah tidak SAFITRI
merasakan keram perut
-pasien mengatakan sudah sedikit rilek
O:
-Pasien tampak sudah tenang
A:
-Masalah gangguan rasa nyaman
berhubungan dengan gangguan adaptasi
kehamilan teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
17-11- 2 08:00 S: Pasien mengatakan disaat beraktivitas INA
2021 sudah tidak terlalu sering cape lagi SAFITRI