Anda di halaman 1dari 22

FORMULASI TEKNOLOGI DAN

SEDIAAN OBAT TRADISIONAL


Pertimbangan manfaat
dan keamanan, ekstraksi,
standarisasi bahan baku,
ekstrak, dan produk jadi,
dan stabilitas sediaan
serta kontrol kualitas
sediaan (IPC dan EPC)"
Indonesia merupakan negara kepulauan yang
kaya akan keanekaragaman hayati, memiliki
hutan tropika terbesar kedua di dunia, dan dikenal
sebagai salah satu negara megabiodiversity kedua
setelah Brazil. Hutan Indonesia juga kaya akan
tumbuhan obat dan terdapat 20.000 jenis
tumbuhan obat dimana 1.000 jenis tumbuhan
telah didokumentasi dan 300 jenis telah
dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang

Pendahuluan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,


sediaan galenik atau campuran dan bahan-bahan
tersebut, yang secara traditional telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman Hal ini sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
246/Menkes/Per/V/1990, tentang Izin Usaha Industri
Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional.
Cakupan :

Manfaat dan keamanan Obat Ekstraksi, standarisasi bahan Stabilitas sediaan serta kontrol
tradisional baku serta ekstrak, dan produk kualitas sediaan (IPC dan EPC)
jadi
Manfaat dan keamanan Obat
tradisional

01
Ketepatan Penggunaan Obat Tradisional
Efek samping obat tradisional relatif kecil jika
digunakan secara tepat, yang meliputi :
Kebenaran Bahan
Ketepatan Dosis
Ketepatan Waktu Penggunaan
Ketepatan Cara Penggunaan
Ketepatan Telaah Informasi
Tanpa penyalahgunaan
Ketepatan Pemilihan Obat Untuk Indikasi
Tertentu

Lusia, 2016. Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan Manfaat Dan Keamanannya. Jurnal Majalah Ilmu Kefaarmasian Volume 3(1):1-7
Kebenaran Bahan
Tanaman obat di Indonesia terdiri dari
beragam spesies yang kadang kala
sulit untuk dibedakan satu dengan
yang lain. Kebenaran bahan
menentukan tercapai atau tidaknya
efek terapi yang diinginkan. Contohya
lempuyang.
Ketepatan Dosis

Tanaman obat, seperti halnya obat


buatan pabrik memang tak bisa
dikonsumsi sembarangan. Tetap ada
dosis yang harus dipatuhi, seperti
halnya resep dokter.
Ketepatan Waktu Penggunaan
Kunyit diketahui bermanfaat untuk
mengurangi nyeri haid dan sudah
turun-temurun dikonsumsi dalam
ramuan jamu kunir asam yang sangat
baik dikonsumsi saat datang bulan.
Akan tetapi jika diminum pada awal
masa kehamilan beresiko
menyebabkan keguguran. Hal ini
menunjukkan bahwa ketepatan waktu
penggunaan obat tradisional
menentukan tercapai atau tidaknya
efek yang diharapkan.
Ketepatan Cara Penggunaan

Satu tanaman obat dapat memiliki banyak zat


aktif yang berkhasiat di dalamnya. Masing-
masing zat berkhasiat kemungkinan
membutuhkan perlakuan yang berbeda dalam
penggunaannya. Sebagai contoh adalah daun
Kecubung jika dihisap seperti rokok bersifat
bronkodilator dan digunakan sebagai obat asma.
Tetapi jika diseduh dan diminum dapat
menyebabkan keracunan / mabuk.
Ketepatan Telaah Informasi
Perkembangan teknologi informasi saat ini
mendorong derasnya arus informasi yang mudah
untuk diakses. Informasi yang tidak didukung oleh
pengetahuan dasar yang memadai dan telaah atau
kajian yang cukup seringkali mendatangkan hal
yang menyesatkan. Ketidaktahuan bisa
menyebabkan obat tradisional berbalik menjadi
bahan membahayakan. Contohnya, informasi di
media massa meyebutkan bahwa biji jarak (Ricinus
communis L) mengandung risin yang jika
dimodifikasi dapat digunakan sebagai antikanker.

2014 2016 2017 2018 2020


Tanaman obat maupun obat

Tanpa
tradisional relatif mudah untuk
didapatkan karena tidak
memerlukan resep dokter, hal ini
mendorong terjadinya
penyalahgunaan
penyalahgunaan manfaat dari
tanaman obat maupun obat
tradisional tersebut.

01 02 03 04
Ketepatan Pemilihan Obat Untuk Indikasi
Tertentu
Dalam satu jenis tanaman
dapat ditemukan beberapa
zat aktif yang berkhasiat
dalam terapi. Rasio antara
keberhasilan terapi dan
efek samping yang timbul
harus menjadi
pertimbangan dalam
pemilihan jenis tanaman
obat yang akan digunakan
dalam terapi.
Ekstraksi, standarisasi bahan baku serta
ekstrak, dan produk jadi

02
• Ekstraksi
• Standarisasi
• Bahan Baku
• Produk Jadi

Ahmad Najib,Dkk, 2017. Standarisasi Ekstrak Air Daun Jati Belanda Dan Teh Hijau. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, Vol. 4 (2): 241-244
• Ekstraksi

Ekstraksi adalah teknik yang


digunakan untuk memisahkan
senyawa yang dicampur dengan
senyawa lain (yang tidak
diinginkan) berdasarkan
perbedaan kelarutan.
• Standarisasi
Standarisasi dalam kefarmasian tidak
lain adalah serangkaian parameter,
prosedur dan cara pengukuran yang
hasilnya merupakan unsur-unsur terkait
paradigma kefarmasian, mutu dalam
artian memenuhi syarat standar (kimia,
biologi dan farmasi), termasuk jaminan
batas-batas stabilitas sebagai produk
kefarmasian umumnya.
• Bahan Baku
Tanaman atau bahan baku yang
dipergunakan dalam pengobatan
tradisional atau pengobatan alternatif
dapat berupa : 1. Bahan mentah atau
simplisia yang dapat berupa bahan
segar, serbuk kering atau diformulasi.
2. Ekstrak yang dapat berupa cairan
segar, ekstrak atu rebusan, tingtur,
galenik, atau formula ekstrak kering
seperti tablet, kapsul, dan sirup.
• Produk Jadi 2. OHT
1. Jamu
Obat Herbal dapat dikatakan sebagai
Jamu Jamu adalah obat tradisional
Obat Herbal Terstandarisasi bila
yang disediakan secara
memenuhi kriteria sebagai berikut :
tradisional, misalnya dalam bentuk
serbuk seduhan atau cairan yang
berisi seluruh bahan tanaman a. Aman
yang menjadi penyusun jamu b. Klaim khasiat secara ilmiah,
tersebut serta digunakan secara melalui uji pra-klinik
tradisional. c. Memenuhi persyaratan mutu
yang berlaku
d. Telah dilakukan standardisasi
terhadap bahan baku yang
digunakan dalam produk jadi.
03
Stabilitas Sediaan Serta Kontrol Kualitas
Sediaan (IPC Dan EPC)

1. Stabilitas Sediaan Serta Kontrol Kualitas


Sediaan IPC (in process control)
2. Stabilitas Sediaan Serta Kontrol Kualitas
Sediaan EPC (End Proces Control)

Fadhilah, 2019. Formulasi Dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Tablet Ekstrak Buah Pare (Momordica Charantia L.) Secara Granulasi Basah.
Smart Medical Journal.Volume 2 (1):25-31
Rizki,Dkk, 2021. Karakteristik Fisik Serbuk Ekstrak Buncis (Pheseolus Vulgaris L) Dengan Variasi Lama Penyimpanan. Journal Syifa Sciences
And Clinical Research. Volume 3 (1): 1-8
Stabilitas Sediaan Serta Kontrol Kualitas Sediaan IPC (in process control)
“Stabilitas Sediaan Serta Kontrol Kualitas Sediaan” dilakukan evaluasi
sifat fisik pada sedian seperti:

1. Uji keseragaman bobot


2. Uji keseragaan ukuran tablet
3. Uji kekerasan tablet
4. Uji kerapuhan tablet
5. Uji waktu hancur tablet
Stabilitas Sediaan Serta Kontrol Kualitas
Sediaan EPC (End Proces Control)
“Karakteristik Fisik Serbuk Ekstrak Buncis (Pheseolus vulgaris L)
Dengan Variasi Lama Penyimpanan” dilakukan Analisis
karakteristik fisik, seperti:
A Penentuan kadar air

B Uji kelarutan

C Uji organoleptik
THANK YOU
EVERYBODY

SEE YOU I

Anda mungkin juga menyukai