Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia memiliki Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang cukup besar
diantaranya, mini/micro hydro sebesar 450 MW, Biomass 50 GW, energi surya 4,80
kWh/m2/hari, energi angin 3-6 m/det dan energi nuklir 3 GW. Data potensi EBT terbaru
disampaikan Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dalam acara Focus
Group Discussiontentang Supply-Demand Energi Baru Terbarukan yang belum lama ini
diselenggarakan Pusdatin ESDM.
Pada tahun 2010, banyak negara telah menyadari pentingnya pemanfaatkan sumber-
sumber Energi Terbarukan sebagai pengganti energi tidak terbarukan seperti minyak bumi,
batubara dan gas yang telah menimbulkan dampak yang sangat merusak terhadap bumi.
Dengan semakin menipisnya cadangan sumber energi tidak terbarukan, maka biaya untuk
penambangannya akan meningkat, yang berdampak pada meningkatnya harga jual ke
masyarakat . Pada saat yang bersamaan, energi tidak terbarukan akan melepaskan emisi
karbon ke atmosfir, yang menjadi penyumbang besar terhadap pemanasan global.
Di banyak daerah pedalaman di Indonesia, solusi energi tidak terbarukan belum
tersedia. Karena akses kepada jaringan PLN belum ada ataupun masih sangat terbatas. Daerah
perdesaan ini sering menjadi tempat-tempat yang terisolasi dan bergantung kepada pemakaian
energi tradisional yang tidak bisa diandalkan, seperti generator yang berbahan bakar minyak,
kayu atau tabung LPG sebagai sumber energi yang digunakan untuk memasak, penerangan,
serta kebutuhan listrik dasar lainnya.
Solusi Energi Terbarukan menjadi jawaban terhadap permintaan kebutuhan
pembangunan desa di Indonesia, serta mempromosikan solusi praktis dan berkelanjutan yang
bisa langsung diadopsi oleh masyarakat pedesaan yang menjadi prioritas bagi bangsa
Indonesia. Tantangan yang ada di hadapan kita adalah memastikan bahwa masyarakat
perdesaan memiliki akses yang cukup terhadap banyak pilihan teknologi energi terbarukan
sebelum mereka memutuskan untuk menggunakannya, di mana mereka ingin ikut berinvestasi
untuk melakukan diversifikasi energi lebih lanjut, yang menawarkan peluang lebih luas
kepada mereka untuk meningkatkan mata pencahariannya.

1
1.2 Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas selanjutnya pada makalah ini,
diantaranya pengertian, jenis-jenis, cara pemanfaatan serta kelebihan dan kekurangannya.

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar dapat membantu siswa dalam
memperoleh materi energi baru dan terbarukan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Macam-Macam Energi di Alam


Ada banyak sumber-sumber energi utama dan digolongkan menjadi dua kelompok
besar yang dibahas pada alinea-alinea berikut:
Energi konvensional adalah energi yang diambil dari sumber yang hanya tersedia
dalam jumlah terbatas di bumi dan tidak dapat diregenerasi. Sumber-sumber energi ini akan
berakhir cepat atau lambat dan berbahaya bagi lingkungan.
Energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber alami seperti matahari,
angin, dan air dan dapat dihasilkan lagi dan lagi. Sumber akan selalu tersedia dan tidak
merugikanlingkungan.
Sumber-sumber energi Konvensional dan Terbarukan bisa dikonversikan menjadi
sumber-sumber energi sekunder, seperti listrik. Listrik berbeda dari sumber-sumber energi
lainnya dan dinamakan sumber energi sekunder atau pembawa energi karena dimanfaatkan
untuk menyimpan, memindahkan atau mendistribusikan energi dengan nyaman. Sumber
energi primer diperlukan untuk menghasilkan energi listrik.
Sumber-sumber energi konvensional biasanya terkait dengan polusi terhadap
lingkungan kita. Sumber-sumber energi terbarukan biasanya terkait dengan dampak yang
sangat kecil atau tidak ada sama sekali terhadap lingkungan.
Sumber-sumber energi konvensional primer diambil dari tanah dalam bentuk cair
(minyak & petroleum), gas (gas alam) dan padat (batubara & uranium). Sumber-sumber
energi yang ada di indonesia saat ini terdiri dari sumber minyak yang terbatas, sumber gas
alam yang cukup, dan sumber batubara yang melimpah, serta energi panas bumi. Tenaga
nuklir belum digunakan, namun sebagai sumber energi primer konvensional.
Bahan Bakar Fosil merupakan sumber energi tidak terbarukan tetapi tidak semua sumber
energi tidak terbarukan adalah bahan bakar minyak (contoh: uranium).
Bahan bakar fosil terbentuk dari sisa-sisa organik tanaman dan hewan, yang mati
ribuan tahun lalu dan tetap terkubur dalam pasir dan lumpur. Tahun-tahun berlalu, lapisan
pasir dan lumpur kian menumpuk di atasnya dan berubah bentuk menjadi batuan karena panas
dan tekanan. Sisa tumbuhan dan hewan yang terkubur di dalamnya berubah menjadi bahan
bakar fosil. Bahan bakar fosil harus diekstraksi dari kedalaman bumi di mana mereka
terbentuk.

3
2.2 Energi Terbarukan
Energi terbarukan adalah sumber-sumber energi yang bisa habis secara alamiah.
Energi terbarukan berasal dari elemen-elemen alam yang tersedia di bumi dalam jumlah
besar, misal: matahari, angin, sungai, tumbuhan dsb. Energi terbarukan merupakan sumber
energi paling bersih yang tersedia di planet ini. Ada beragam jenis energi terbarukan, namun
tidak semuanya bisa digunakan di daerah-daerah terpencil dan perdesaan.
Tenaga Surya, Tenaga Angin, Biomassa dan Tenaga Air adalah teknologi yang paling sesuai
untuk menyediakan energi di daerah-daerah terpencil dan perdesaan. Energi terbarukan
lainnya termasuk Panas Bumi dan Energi Pasang Surut adalah teknologi yang tidak bisa
dilakukan di semua tempat.
Indonesia memiliki sumber panas bumi yang melimpah; yakni sekitar 40% dari
sumber total dunia. Akan tetapi sumber-sumber ini berada di tempat-tempat yang spesifik dan
tidak tersebar luas. Teknologi energi terbarukan lainnya adalah tenaga ombak, yang masih
dalam tahap pengembangan. Berbagai energi terbarukan Matahari terletak berjuta-juta
kilometer dari Bumi (149 juta kilometer) akan tetapi menghasilkan jumlah energi yang luar
biasa banyaknya. Energi yang dipancarkan oleh matahari yang mencapai Bumi setiap menit
akan cukup untuk memenuhi kebutuhan energi seluruh penduduk manusia di planet kita
selama satu tahun, jika bisa ditangkap dengan benar.
Setiap hari, kita menggunakan tenaga surya, misal untuk mengeringkan pakaian atau
mengeringkan hasil panen. Tenaga surya bisa dimanfaatkan dengan cara-cara lain: Sel Surya
(yang disebut dengan sel Energi Solar ‘fotovoltaik’ yang mengkonversi cahaya matahari
menjadi listrik secara langsung.
Pada waktu memanfaatkan energi matahari untuk memanaskan air, panas matahari
langsung dipakai untuk memanaskan air yang dipompakan melalui pipa pada panel yang
dilapisi cat hitam. Pada saat angin bertiup, angin disertai dengan energi kinetik (gerakan) yang
bisa melakukan suatu pekerjaan.Contoh, perahu layar memanfaatkan tenaga angin untuk
mendorongnya bergerak di air. Tenaga angin juga bisa dimanfaatkan menggunakan baling-
baling yang dipasang di puncak menara, yang disebut dengan turbin angin yang akan
menghasilkan energi mekanik atau listrik.
Biomassa merupakan salah satu sumber energi yang telah digunakan orang sejak dari
jaman dahulu kala: orang telah membakar kayu untuk memasak makanan selama ribuan
tahun. Biomassa adalah semua benda organik (misal: kayu, tanaman pangan, limbah hewan &
manusia) dan bisa digunakan sebagai sumber energi untuk memasak, memanaskan dan
pembangkit listrik. Sumber energi ini bersifat terbarukan karena pohon dan tanaman pangan
akan selalu tumbuh dan akan selalu ada limbah tanaman.
4
2.3 Macam Energi Alternatif di Dunia
1. Energi Surya/Matahari

Indonesia adalah negara tropis, dimana matahari selalu bersinar secara terus
menerus sepanjang tahun tanpa terganggu musim, hal ini menjadikan Indonesia
memiliki potensi tenaga matahari yang besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber
tenaga utama.
Indonesia pada tahun 2013 telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) percontohan di Karangasem, Bali. PLTS ini memiliki kapasitas sebesar 1 MW,
memang kecil karena baru percontohan dan percobaan, tetapi dalam beberapa tahun
kedepannya, energi ini seharusnya bisa dioptimalkan untuk kesejahteraan rakyat.
Energi surya atau matahari adalah sumber energi paling kuat dan paling besar
persediaanya. Sinar matahari dapat digunakan untuk pencahayaan, pembangkit listrik,
pemanas air, dan berbagai proses industri. Matahari bisa digunakan untuk
menghasilkan listrik dengan bantuan panel suryayang dapat mengolah energi panas
matahari menjadi listrik. Tapi, energi listrik menjadi tergantung dengan keadaan cuaca.
Secara tradisional masyarakat Indonesia di daerah pesisir telah memanfaatkan
energi matahari untuk mengeringkan ikan dan menguapkan air laut untuk membuat
garam. Panas yang dihasilkan matahari dapat disimpan untuk digunakan sebagai tenaga
listrik melalui bantuan panel surya.

2. Energi Angin

5
Angin merupakan salah satu bentuk energi yang terdapat di alam dan dapat
dimanfaatkan untuk pemberdayaan energi alternatif. Beberapa wilayah di Indonesia
memiliki potensi sebagai ladang angin, diantaranya Jawa bagian selatan, Sulawesi dan
Nusa Tenggara Timur.
Angin adalah gerakan udara yang terjadi ketika terdapat udara hangat dan udara
dingin. Energi angin telah digunakan selama berabad-abad untuk kapal layar dan kincir
angin untuk menggiling gandum. Saat ini, energi angin digunakan sebagai pembangkit
listrik dengan turbin angin. Energi angin sangat tergantung dengan keadaan angin.
Pemanfaatan energi angin menjadi energi mekanik menggunakan kincir angin
biasanya dimanfaatkan untuk menggerakkan pompa ke saluran irigasi. Pemanfaatan
energi angin menjadi energi listrik menggunakan turbin angin dan ini biasa disebut
dengan pembangkit listrik tenaga angin.
Pembangkit listrik tenaga angin juga dikenal dengan pembangkit listrik tenaga
bayu (PLTB) pertama yang dikembangkan di Indonesia terdapat di beberapa wilayah
di Indonesia, khususnya di wilayah timur yang belum tersentuh oleh listrik.

3. Hydropower

Air yang mengalir dari hulu ke hilir. Energi hydropower sangat bergantung
dengan curah hujan. Seperti yang kita ketahui, panas matahari menyebabkan air di danau
dan lautan menguap dan membentuk awan. Air kemudian jatuh kembali ke bumi sebagai
hujan atau salju, dan mengalir ke sungai dan sungai yang mengalir kembali ke laut. .
Tenaga air sudah cukup dikembangkan dan ada banyak pembangkit listrik tenaga air
(PLTA) yang menghasilkan listrik di seluruh Indonesia.
Pada umumnya, bendungan dibangun di seberang sungai untuk menampung air di
mana sudah ada danau. Air selanjutnya dialirkan melalui lubang-lubang pada bendungan
untuk menggerakkan baling-baling modern yang disebut dengan turbin untuk
menggerakkan generator dan menghasilkan listrik. Akan tetapi, hampir semua program
PLTA kecil di Indonesia merupakan program yang memanfaatkan aliran sungai dan tidak
mengharuskan mengubah aliran alami air sungai.

6
Selain menjadi sumber kehidupan, air juga dapat dijadikan sumber tenaga untuk
menunjang kehidupan. Indonesia juga memiliki potensi yang besar untuk
mengembangkan energi dari tenaga air.
Sebenarnya Indonesia sudah memiliki beberapa PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga
Air), beberapa bahkan sudah ada sejak zaman kolonial, tetapi memang, pemanfaatannya
belum maksimal. PLTA memanfaatkan tenaga aliran air untuk memutar turbin, turbin
yang berputar akan menghasilkan listrik.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan membendung langsung aliran
sungai atau membuat bendungan di hulu sungai, selain itu PLTA juga dapat dikecilkan
skalanya menjadi PLTMH (tenaga mikro hidro), dengan memanfaatkan aliran sungai
kecil yang deras sehingga dapat menyalurkan listrik ke tempat-tempat terpencil (selain itu
biaya pembangunannya juga lebih murah).

4. Energi Biomassa

Kayu masih merupakan sumber yang paling umum dari energi biomassa, tetapi
sumber-sumber lain dari energi biomassa meliputi tanaman pangan, rumput,, limbah
pertanian dan kehutanan, residu, komponen organik dari limbah kota dan industri, bahkan
gas metana dari tempat pembuangan sampah. Biomassa dapat digunakan untuk
menghasilkan listrik, sebagai bahan bakar untuk transportasi dll. Namun, tentu biomassa
akan menghasilkan energi listrik yang berbau tidak sedap.

Ada empat jenis biomassa:


1. Bahan bakar padat limbah organik atau terurai di alam
Kayu serta limbah pertanian bisa dibakar dan digunakan untuk menghasilkan uap dan
listrik. Banyak listrik yang digunakan oleh industri menghasilkan limbah yang bisa
dipakai untuk menggerakkan mesin mereka sendiri (contoh: produsen furnitur).

7
2. Bahan bakar padat limbah anorganik
Tidak semua limbah adalah organik, beberapa di antaranya bersifat anorganik, seperti
plastik. Pembangkit listrik yangmemanfaatkan sampah untuk menghasilkan energi
disebut pembangkit listrik tenaga sampah. Pembangkit listrik bekerja dengan cara yang
sama sebagai pembangkit listrik tenaga batubara, kecuali bahan bakar tersebut bukan
bahan bakar fosil tetapi sampah yang bisa dibakar.

3. Bahan Bakar Gas


Sampah yang ada di tempat pembuangan sampah akan membusuk dan menghasilkan gas
metan. Jika gas metan tersebut ditampung, maka bisa langsung dmanfaatkan untuk
dibakar yang menghasilkan panas untuk penggunaan praktis atau digunakan pada
pembangkit listrik untuk menghasilkan listrik. Metan bisa juga dihasilkan dengan
menggunakan kotoran hewan dan manusia dalam metode yang terkendali.
Biodigester adalah wadah kedap udara di mana limbah atau kotoran difermentasi dalam
kondisi tanpa oksigen melalui proses yang dinamakan pencernaan anaerob untuk
menghasilkan gas yang mengandung banyak metan. Gas ini bisa dipakai untuk memasak,
memanaskan & membangkitkan listrik.
Gasifikasi adalah proses untuk menghasilkan gas yang bisa dipakai sebagai bahan bakar
untuk pembangkit listrik. Dalam proses gasifikasi, biomassa dengan biaya murah, seperti
batubara atau limbah pertanian dibakar sebagian dan gas sintetik yang dihasilkan
dikumpulkan dan digunakan untuk pemanas dan pembangkit listrik. Dengan
menggunakan teknik lebih lanjut lagi, maka gas sintetik bisa dikonversi menjadi minyak
solar sintetik/bahan bakar dari sumber hayati (biofuel) berkualitas tinggi, yang setara
dengan minyak solar yang digunakan untuk menggerakkan mesin diesel konvensional.

4. Bahan Bakar Hayati Berbentuk Cair


Bahan bakar hayati adalah bahan bakar untuk kendaraan bermotor atau mesin. Bahan
bakar ini bisa digunakan sebagai tambahan atau menggantikan bahan bakar konvensional
untuk mesin. Bioethanol adalah alkohol yang dibuat melalui proses fermentasi gula yang
terkandung pada tanaman pangan (contoh: tebu, ubi kayu atau jagung), dan digunakan
sebagai tambahan untuk bensin. Biodiesel dibuat dari minyak sayur (misal: Minyak
Sawit, Jatropha Curcas, Minyak Kelapa, atau Minyak Kedelai, atau Limbah Minyak
Sayur/WVO.  Biodiesel bisa digunakan sendiri atau sebagai tambahan pada mesin diesel
tanpa memodifikasi mesin.

8
5. Energi Gas Hidrogen

Gas hidrogen memiliki potensi yang luar biasa sebagai sumber bahan bakar
dan energi, tetapi teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan potensi ini masih dalam
tahap awal. Hidrogen adalah elemen paling umum di bumi. Air merupakan dua-pertiga
bagian dari hidrogen, tapi hidrogen di alam selalu ditemukan dalam kombinasi dengan
unsur lainnya. Setelah dipisahkan dari unsur-unsur lain, hidrogen dapat digunakan untuk
menggerakkan kendaraan, menggantikan gas alam untuk pemanasan dan memasak, dan
untuk menghasilkan listrik.  Hidrogen dapat dicampur dengan gas alam dan menciptakan
bahan bakar untuk kendaraan. Hidrogen juga digunakan pada kendaraan yang
menggunakan listrik sebagai bahan bakarnya. Walaupun begitu, harga untuk penggunaan
hidrogen masih relatif mahal.

6. Energi Panas Bumi

Definisi panas bumi dalam UU No.27 Tahun 2003 adalah sumber energi panas
yang terkandung di dalam air panas, uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas
lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas
bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.
Eksplorasi sumber energi panas bumi di Indonesia sudah dimulai sejak tahun
1918 di daerah Kawah Kamojang, Jawa Barat. Berdasarkan survei diketahui bahwa di

9
Indonesia terdapat 256 lokasi panas bumi, yaitu di sepanjang jalur vulkanik mulai dari
Sumatera bagian barat hingga Pulau jawa, Bali dan Nusa Tenggara kemudian berbelok ke
utara melalui Maluku dan Sulawesi.
Potensi energi panas bumi di Indonesia diperkirakan sebesar 40% dari potensi
panas bumi dunia. Namun potensi panas bumi di Indonesia yang baru dimanfaatkan
hanya sekitar 4%. Pemanfaatan panas bumi sebagai energi alternatif diharapkan dapat
terus dikembangkan agar bangsa Indonesia tidak terus bergantung dengan energi minyak
dan gas yang keberadaan cadangannya semakin menipis.
Energi panas bumi adalah energi panas yang berasal dari dalam Bumi. Pusat Bumi
cukup panas untuk melelehkan bebatuan. Tergantung pada lokasinya, maka suhu Bumi
meningkat satu derajat Celsius setiap penurunan 30 hingga 50 m di bawah permukaan
tanah. Suhu Bumi 3000 meter di bawah permukaan cukup panas untuk merebus air.
Kadang-kadang, air Tenaga Air Energi Panas Bumi memanfaatkan sampah untuk
menghasilkan energi disebut pembangkit listrik tenaga sampah. Pembangkit listrik ini
bekerja dengan cara yang sama sebagai pembangkit listrik tenaga batubara, kecuali bahan
bakar tersebut bukan bahan bakar fosil tetapi sampah yang bisa dibakar.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) adalah seperti pembangkit
listrik tenaga batu bara biasa, hanya tidak memerlukan bahan bakar. Uap atau air panas
langsung berasal dari bawah tanah dan menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan
generator yang menghasilkan listrik.Lubang-lubang dibor ke dalam tanah dan uap atau
air panas keluar dari pipa-pipa dialirkan ke pembangkit listrik tenaga panas bumi untuk
menghasilkan listrik.
Tenaga panas bumi bersifat terbarukan selama air yang diambil dari Bumi
dimasukkan kembali secara terus-menerus ke dalam tanah setelah didinginkan di
pembangkit listrik. Tidak banyak tempat di mana PLTPB bisa dibangun, karena perlu
menemukan lokasi dengan jenis bebatuan yang sesuai dengan kedalaman di mana
memungkinkan untuk melakukan pemboran ke dalam tanah dan mengakses panas yang
tersimpan.

7. Energi Gelombang Air Laut

10
Ombak laut yang selalu beralun disebabkan oleh angin yang meniup di atas
laut. Ombak laut memiliki potensi menjadi sumber energi yang hebat jika bisa
dimanfaatkan dengan benar. Ada beberapa metode untuk memanfaatkan energi ombak.
Ombak bisa ditangkap dan dinaikkan ke bilik dan udara dikeluarkan paksa dari bilik
tersebut. Udara yang bergerak menggerakkan turbin (seperti turbin angin) yang
menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik.
Lautan menyediakan beberapa bentuk energi terbarukan, dan masing-masing
didorong oleh kekuatan yang berbeda. Energi dari gelombang laut dan pasang surut dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik, dan energi termal laut dari panas yang
tersimpan dalam air laut dapat juga diubah menjadi listrik. Meskipun pada masa
sekarang, energi laut memerlukan teknologi yang mahal dibandingkan dengan sumber
energi terbarukan lainnya, selain itu energi yang dihasilkan oleh gelombang air laut
hanya bisa digunakan di sekitar daerah laut saja. Tapi laut tetap penting sebagai sumber
energi potensial untuk masa depan.

8. Energi Ethanol

Merupakan bahan bakar yang berbasis alkohol dari fermentasi tanaman, seperti
jagung dan gandum. Bahan bakar ini dapat dicampur dengan bensin untuk meningkatkan
kadar oktan dan kualitas emisi. Namun, ethanol memiliki dampak negatif terhadap harga
pangan dan ketersediannya.

9. Energi Gas Alam

11
Gas alam sudah banyak digunakan di berbagai negara yang biasanya untuk
bidang yang cukup besar seperti properti dan bisnis. Jika digunakan untuk kendaraan,
polusi yang dikeluarkan akan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan
minyak. Akan tetapi, efek rumah kaca yang dihasilkannya 21 kali lebih buruk, karena
metana yang dihasilkan energi gas alam tersebut.

10. Energi Propana

Propana atau yang biasa dikenal dengan LPG merupakan produk dari
pengolahan gas alam dan minyak mentah. Sumber tenaga ini sudah banyak digunakan
sebagai bahan bakar. Propana menghasilkan polusi lebih sedikit dibandingkan bensin,
namun penciptaan metananya lebih buruk 21 kali lipat yang dapat menyebabkan
meningkatnya efek rumah kaca.

11. Energi Biodiesel

Biodiesel merupakan energi yang berasal dari tumbuhan atau lemak binatang.
Biodesel yang murni atau campuran dapat digunakan sebagai energi untuk menggerakan
kendaraan. Biodiesel mampu mengurangi polusi yang ada, akan tetapi terbatasnya produk
dan infrastruktur menjadi masalah pada sumber energi ini.

12
12. Energi Methanol

Methanol yang juga dikenal sebagai alkohol kayu dapat menjadi energi
alternatif pada kendaraan. Methanol dapat menjadi energi alternatif yang penting di masa
depan karena hidrogen yang dihasilkan dapat menjadi energi juga. Namun, sayangnya
sekarang ini produsen kendaraan tidak lagi menggunakan methanol sebagai bahan bakar.

13.P-Series
P-series merupakan gabungan dari ethanol, gas alam, dan
metyhltetrahydrofuran (MeTHF). P-series sangat efektif dan efisien karena oktan yang
terkandung cukup tinggi. Penggunaannya pun sangat mudah jika ingin dicampurkan
tanpa ada proses dengan teknologi lain. Akan tetapi, hingga sekarang belum ada
produsen kendaraan yang menciptakan kendaraan dengan bahan bakar fleksibel ini.

14. Energi Piezoelektrik

Piezoelektrik merupakan sistem yang dapat mengubah gaya mekanik,


khususnya gaya tekanan menjadi energi listrik. Piezoelektrik ini biasanya digunakan
untuk menghasilkan listrik di tempat-tempat umum seperti contohnya stasiun kereta di
Jepang dan Disco House di London. Jadi piezoelektrik ini mengunakan gaya tekanan
yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan listrik di area tersebut. Namun sayangnya penggunaan energi piezoelektrik
belum sepenuhnya diterapkan di dunia. 

13
15. Energi Pasang Surut
Dua kali sehari, air pasang naik dan turun menggerakkan volume air yang
sangat banyak saat tingkat air laut naik dan turun di sepanjang garis pantai. Energi air
pasang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik seperti halnya listrik tenaga air
tetapi dalam skala yang lebih besar. Pada saat air pasang, air bisa ditahan di belakang
bendungan. Ketika surut, maka tercipta perbedaan ketinggian air antara air pasang yang
ditahan di bendungan dan air laut, dan air laut di belakang bendungan bisa mengalir
melalui turbin yang berputar, untuk menghasilkan listrik. Memang tidak mudah
membangun penahan air pasang ini, karena pantai harus terbentuk secara alami dalam
bentuk kuala, dan hanya 20 lokasi di seluruh dunia yang telah diidentifikasi sebagai
tempat yang berpotensi untuk dimanfaatkan energi pasang surut.

2.4 Potensi Energi Baru Terbarukan di Indonesia


Indonesia memiliki Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang cukup besar
diantaranya, mini/micro hydro sebesar 450 MW, Biomass 50 GW, energi surya 4,80
kWh/m2/hari, energi angin 3-6 m/det dan energi nuklir 3 GW. Data potensi EBT terbaru
disampaikan Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dalam acara Focus
Group Discussiontentang Supply-Demand Energi Baru Terbarukan yang belum lama ini
diselenggarakan Pusdatin ESDM.
Saat ini pengembangan EBT mengacu kepada Perpres No. 5 tahun 2006 tentang
Kebijakan Energi Nasional. Dalam Perpres disebutkan kontribusi EBT dalam bauran energi
primer nasional pada tahun 2025 adalah sebesar 17% dengan komposisi Bahan Bakar Nabati
sebesar 5%, Panas Bumi 5%, Biomasa, Nuklir, Air, Surya, dan Angin 5%, serta batubara yang
dicairkan sebesar 2%. Untuk itu langkah-langkah yang akan diambil Pemerintah adalah
menambah kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Mikro Hidro menjadi 2,846 MW pada
tahun 2025, kapasitas terpasang Biomasa 180 MW pada tahun 2020, kapasitas terpasang
angin (PLT Bayu) sebesar 0,97 GW pada tahun 2025, surya 0,87 GW pada tahun 2024, dan
nuklir 4,2 GW pada tahun 2024. Total investasi yang diserap pengembangan EBT sampai
tahun 2025 diproyeksikan sebesar 13,197 juta USD. 
Upaya yang dilakukan untuk mengembangkan biomasa adalah mendorong
pemanfaatan limbah industri pertanian dan kehutanan sebagai sumber energi secara
terintegrasi dengan industrinya,  mengintegrasikan pengembangan biomassa dengan kegiatan
ekonomi masyarakat, mendorong  pabrikasi teknologi konversi energi biomassa dan usaha
penunjang, dan meningkatkan penelitian dan pengembangan pemanfaatan limbah termasuk
sampah kota untuk energi.
14
Upaya untuk mengembangkan energi angin mencakup pengembangan energi angin
untuk listrik dan non listrik (pemompaan air untuk irigasi dan air bersih), pengembangkan
teknologi energi angin yang sederhana untuk skala kecil (10 kW) dan skala menengah (50 -
100 kW) dan mendorong pabrikan memproduksi SKEA skala kecil dan menengah secara
massal.
Pengembangan energi surya mencakup pemanfaatan PLTS di perdesaan dan
perkotaan, mendorong komersialisasi PLTS dengan memaksimalkan keterlibatan swasta,
mengembangkan industri PLTS dalam negeri, dan mendorong terciptanya sistem dan pola
pendanaan yang efisien dengan melibatkan dunia perbankan.
Untuk mengembangkan energi nuklir, langkah-langkah yang dambil pemerintah
adalah melakukan sosialisasi untuk mendapatkan dukungan masyarakat dan melakukan
kerjasama dengan berbagai negara untuk meningkatkan penguasaan teknologi.
Sedang langkah-langkah yang dilakukan untuk pengebangan mikrohidro adalah
dengan mengintegrasikan program pengembangan PLTMH dengan kegiatan ekonomi
masyarakat, memaksimalkan potensi saluran irigasi untuk PLTMH, mendorong industri
mikrohidro dalam negeri, dan mengembangkan berbagai pola kemitraan dan pendanaan yang
efektif.
Untuk mendukung upaya dan program pengebangan EBT, pemerintah sudah
menerbitkan serangkaian kebijakan dan regulasi yang mencakup Peraturan Presiden No.
5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, Undang-Undang No. 30/2007 tentang Energi,
Undang-undang No. 15/1985 tentang Ketenagalistrikan, PP No. 10/1989 sebagaimana yang
telah diubah dengan PP No. 03/2005 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun
1989  tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik dan PP No. 26/2006 tentang
Penyediaan & Pemanfaatan Tenaga Listrik, Permen ESDM No. 002/2006 tentang
Pengusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Energi Terbarukan Skala Menengah, dan Kepmen
ESDM No.1122K/30/MEM/2002 tentang Pembangkit Skala Kecil tersebar. Saat ini sedang
disusun RPP Energi Baru Terbarukan  yang  berisi pengaturan kewajiban penyediaan dan
pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan dan pemberian kemudahan serta insentif. 

2.5 Kelebihan Dan Kekurangan Energi Terbarukan


Kelebihan/keunggulannya:
1. Tersedia secara melimpah
2. Lestari tidak akan habis
3. Ramah lingkungan (rendah atau tidak ada limbah dan polusi)

15
4. Sumber energi bisa dimanfaatkan secara cuma-cuma dengan investasi teknologi yang
sesuai
5. Tidak memerlukan perawatan yang banyak dibandingkan dengan sumber-sumber
energi konvensional dan mengurangi biaya operasi.
6. Membantu mendorong perekonomian dan menciptakan peluang kerja 
7. 'Mandiri' energi, tidak perlu mengimpor bahan bakar fosil dari luar negeri
8.  Lebih murah dibandingkan energi konvensional dalam jangka panjang
9. Bebas dari fluktuasi harga pasar terbuka bahan bakar fosil
10. Beberapa teknologi mudah digunakan di tempat-tempat terpencil
11. Distribusi Energi bisa diproduksi di berbagai tempat, tidak tersentralisir.

Kekurangan dari energi terbarukan


1. Biaya awal besar
2. Kehandalan pasokan Sebagian besar energi terbarukan tergantung kepada kondisi
cuaca.
3. Saat ini, energi konvensional menghasilkan lebih banyak volume yang bisa
digunakan dibandingkan dengan energi terbarukan.
4. Energi tambahan yang dihasilkan energi terbarukan harus disimpan, karena
infrastruktur belum lengkap agar bisa dengan segera menggunakan energi yang
belum terpakai, dijadikan cadangan di negara-negara lain dalam bentuk akses
terhadap jaringan listrik.
5. Kurangnya tradisi/pengalaman Energi terbarukan merupakan teknologi yang masih
berkembang 
6. Masing-masing energi terbarukan memiliki kekurangan teknis dan sosialnya
sendiri.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Energi terbarukan adalah sumber-sumber energi yang bisa habis secara alamiah.
Energi terbarukan berasal dari elemen-elemen alam yang tersedia di bumi dalam jumlah
besar, misal: matahari, angin, sungai, tumbuhan dsb. Energi terbarukan merupakan sumber
energi paling bersih yang tersedia di planet ini. Ada beragam jenis energi terbarukan, namun
tidak semuanya bisa digunakan di daerah-daerah terpencil dan perdesaan.
Tenaga Surya, Tenaga Angin, Biomassa dan Tenaga Air adalah teknologi yang paling sesuai
untuk menyediakan energi di daerah-daerah terpencil dan perdesaan. Energi terbarukan
lainnya termasuk Panas Bumi dan Energi Pasang Surut adalah teknologi yang tidak bisa
dilakukan di semua tempat.
Indonesia memiliki Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang cukup besar
diantaranya, mini/micro hydro sebesar 450 MW, Biomass 50 GW, energi surya 4,80
kWh/m2/hari, energi angin 3-6 m/det dan energi nuklir 3 GW. Data potensi EBT terbaru
disampaikan Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dalam acara Focus
Group Discussiontentang Supply-Demand Energi Baru Terbarukan yang belum lama ini
diselenggarakan Pusdatin ESDM.

3.2 Saran
Untuk memenuhi kebutuhan manusia akan sumber energi maka energi terbarukan
harus lebih dikembangkan. Namun dalam pengembangannya harus ada aspek – aspek yang
perlu di perhatikan, salah satunya adalah lingkungan. Pengembangan terhadap energi
terbarukan harus mempertimbangkan dampak – dampaknya terhadap lingkungan.
Selain itu, penggunaan terhadap energi pun harus diperhatikan. Hemat energi berarti
mencegah terjadinya krisis energi.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://www.esdm.go.id/berita/energi-baru-dan-terbarukan/323-energi-baru-dan
terbarukan/8435-sampah-menjadi-energi-potensi-2066-gw-termanfaatkan-176-
mw-.html

https://www.ruangguru.com/blog/geografi-kelas-11-potensi-serta-pemanfaatan-energi-baru-
dan-terbarukan-di-indonesia

http://agungadhyaksa.blogspot.co.id/2012/11/14-macam-energi-alternatif-di-dunia.html

http://benergi.com/macam-macam-energi-ramah-lingkungan

http://www.pekalongankab.go.id/fasilitas-web/artikel/teknologi/3115-energi-baru-terbarukan-
dan-pengembangannya.html

http://www.ebtke.esdm.go.id/berita/710-pengembangan-energi-baru-terbarukan-perlu-
perlakuan-khusus.html

18
MAKALAH
KETAHANAN ENERGI DARI SUMBER ENERGI BARU DAN
TERBARUKAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

1. IIN UCHA HUTASUHUT


2. FITRIANI SALSABILA
3. AISYAH SUMAYYAH
4. FERDY ZUHAIRI
5. FERDIANSYAH

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PADANGSIDIMPUAN


KOTA PADANGSIDIMPUAN
T.A. 2021/2022
19
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul "Ketahanan Energi Dari Sumber Energi Baru dan Terbarukan)". Atas
dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada para pihak yang telah banyak membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah
ini.

Padangsidimpuan,

Penulis

20i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1...................................................................................................................
Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2...................................................................................................................
Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3...................................................................................................................Tujua
n ............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Macam-Macam Energi di Alam ............................................................ 3
2.2. Energi Terbarukan .................................................................................. 4
2.3. Macam Energi Alternatif di Dunia ......................................................... 5
2.4. Potensi Energi Baru Terbarukan di Indonesia ........................................ 14
2.5. Kelebihan dan Kekurangan Energi Terbarukan ..................................... 15
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 17
3.2. Saran ....................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 18

21

ii

Anda mungkin juga menyukai