Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL

PENELITIANPENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP


PERTUMBUHAN TANAMAN

Oleh :
Salma Lutfiana Zulfa
X IPA 7

Madrasah Aliyah Negeri 1 Tegal


Alamat : Pondok Pesantren, Babakan, Jatimulya, Kec. Lebaksiu,
Kab. Tegal - Jawa Tengah 52461

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmatNya kami dapat mengetahui manfaat cahaya dengan rinci setelah
menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Pengaruh Cahaya
terhadap Pertumbuhan Tanaman” dengan lancar.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit rintangan yang kami hadapi.
Namun, kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak
akan tercipta jika tidak ada bantuan, dorongan, dan bimbingan dari guru Biologi
serta orang tua kami yang membantu kami dalam memecahkan persoalan-
persoalan yang kami hadapi selama pembuatan makalah ini.

Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada Ms.Sovia yang
telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami sehingga kami termotivasi
untuk menyelesaikan tugas ini. Orang tua yang telah turut membantu dan
membimbing kami dalam mengatasi berbagai kesulitan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran


bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.

Dan tidak lupa pula kami meminta maaf jika dalam makalah ini terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan, karena itu kritik serta saran yang membangun
sangat kami harapkan agar kami dapat mengerjakan makalah lainnya dengan lebih
baik.

Tegal, 21 September 2021

ii
Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah...........................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
KAJIAN TEORI................................................................................................................3
1.2 Cahaya dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Tanaman...............................3
2.2 Kacang Kedelai..................................................................................................3
2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman........................................................7
BAB III............................................................................................................................13
METODE PENELITIAN.................................................................................................13
3.1 Lokasi Penelitian..............................................................................................13
3.2 Variabel Penelitian...........................................................................................13
3.3 Alat dan Bahan.................................................................................................13
3.4 Cara Kerja........................................................................................................13
BAB IV............................................................................................................................15
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN............................................................15
4.1 Tabel................................................................................................................15
4.2 Grafik...............................................................................................................15
4.3 Pembahasan Tabel dan Grafik..........................................................................17
BAB V.............................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
5.2 Saran................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan
makhlk hidup di alam semesta. Semua makhluk hidup memerlukan cahaya
matahari tanpa terkecuali; manusia, hewan, dan tumbuhan. Manusia dan
hewan memanfaatkan cahaya matahari sebagai penerang, sedangkan
tumbuhan (yang berklorofil) menggunakan cahaya matahari sebagai sumber
tenaga untuk proses fotosintesis1.
Telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya bahwa tumbuhan sangat
memerlukan matahari untuk kelangsungan hidupnya, berarti dapat ditarik
kesimpulan, jika tidak ada cahaya matahari, tumbuhan tidak dapat
berfotosintesis dan jika tidak dapat berfotosintesis, tumbuhan dapat mati
karena kekurangan nutrisi untuk pertumbuhannya.

1.2 Identifikasi Masalah


Jika kacang kedelai diletakkan dalam ruangan yang gelap, maka
kacang kedelai akan tumbuh lebih cepat, namun tidak ada daun dan batangnya
pun kurus. Pada ruangan teduh, kacang kedelai memiliki daun, batangnya
lebih gemuk daripada yang diletakkan di ruangan gelap, namun tetap tidak
segemuk yang diletakkan diruangan terang. Dan kacang kedelai yang
diletakkan di ruangan terang yang memiliki pertumbuhan paling sempurna,
dengan daun hijau subur dan batang yang paling gemuk diantara semua
kacang kedelai.

1
Fotosintesis (dari bahasa Yunani φώτο-  [fó̱ to-], "cahaya," dan σύνθεσις  [sýnthesis],
"menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses biokimia pembentukan zat
makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang
mengandung zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup
non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme
ini berfotosintesis dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta
bantuan energi cahaya matahari.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan?
2. Bagaimana pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tumbuhan?
3. Adakah perbedaan pertumbuhan tanaman kacang kedelai yang diletakkan
di tempat teduh, tempat gelap, ataupun tempat terang?
4. Apa saja perbedaan pertumbuhan tanaman kacang kedelai yang diletakkan
di tempat teduh, tempat gelap, ataupun tempat terang?

1.4 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang
kedelai.
2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan tanaman kacang kedelai yang
diletakkan di tiga tempat yang berbeda intensitas cahayanya.
3. Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru Biologi kita.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

1.2 Cahaya dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Tanaman

Cahaya adalah energi berbentuk gelombangelekromagnetik yang
kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada
bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang
gelombang kasat mata maupun yang tidak.  Selain itu, cahaya adalah paket
partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang
ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme
gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian
dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. 

Cahaya juga merupakan salah satu bahan dasar yang dimanfaatkan


oleh tanaman untuk melakukan fotosintesis. Fotosintesis sangat diperlukan
dalam pertumbuhan tanaman, oleh karena itu, jika tidak ada cahaya, maka
kemungkinan besar suatu tumbuhan akan mati.

Kekurangan cahaya pada saat pertumbuhan berlangsung akan


menimbulkan gejala etiolasi, di mana batang kecambah akan tumbuh lebih
cepat (namun lemah) dan daunnya berukuran lebih kecil, tipis, dan pucat.
Pengaruh cahata bukan hanya tergantung pada fotosintesis (kuat penyinaran),
namun ada factor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan
panjang gelombangnya.

2.2 Kacang Kedelai


Kedelai, atau kacang kedelai, adalah salah satu tanaman polong-
polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia
Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi,
tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur.

Kedelai merupakan sumber utama protein nabati


dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika
Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di
luar Asia setelah 1910.

Kedelai dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan kering (ladang).


Penanaman biasanya dilakukan pada akhir musim penghujan,
setelah panen padi. Pengerjaan tanah biasanya minimal. Biji dimasukkan
langsung pada lubang-lubang yang dibuat. Biasanya berjarak 20-30cm.
Pemupukan dasar nitrogen dan fosfat diperlukan, namun setelah tanaman
tumbuh penambahan nitrogen tidak memberikan keuntungan apa
pun. Lahan yang belum pernah ditanami kedelai dianjurkan diberi
"starter" bakteri pengikat nitrogen Bradyrhizobium japonicum untuk
membantu pertumbuhan tanaman. Penugalan tanah dilakukan pada saat
tanaman remaja (fase vegetatif awal), sekaligus sebagai pembersihan
dari gulma dan tahap pemupukan fosfat kedua. Menjelang berbunga

4
pemupukan kalium dianjurkan walaupun banyak petani yang mengabaikan
untuk menghemat biaya.

Kedelai merupakan terna dikotil semusim dengan percabangan


sedikit, sistem perakaran akar tunggang, dan batang berkambium. Kedelai
dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan setengah merambat dalam
keadaan pencahayaan rendah. Kedelai, khususnya kedelai putih dari daerah
subtropik, juga merupakan tanaman hari-pendek dengan waktu kritis rata-rata
13 jam. Ia akan segera berbunga apabila pada masa siap berbunga panjang
hari kurang dari 13 jam. Ini menjelaskan rendahnya produksi di daerah
tropika, karena tanaman terlalu dini berbunga.

Ada beberapa bagian penting dalam pertumbuhan kacang kedelai,


yaitu :

a) Biji
Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak
mengandung jaringan endosperma. Embrio terletak di antara keping biji.
Warna kulit biji kuning, hitam, hijau, coklat. Pusar biji (hilum) adalah
jaringan bekas biji melekat pada dinding buah. Bentuk biji kedelai
umumnya bulat lonjong tetapi ada pula yang bundar atau bulat agak pipih.
b) Kecambah
Biji kedelai yang kering akan berkecambah bila memperoleh air
yang cukup. Kecambah kedelai tergolong epigeous, yaitu keping biji
muncul diatas tanah. Warna hipokotil, yaitu bagian batang kecambah di
bawah daun kecambah (kotiledon), ungu atau hijau yang terpaut dengan
warna bunga. Kedelai yang berhipokotil ungu berbunga ungu, sedang yang

5
berhipokotil hijau berbunga putih. Kecambah kedelai dapat digunakan
sebagai sayuran (tauge).
c) Perakaran
Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang yang membentuk
akar-akar cabang yang tumbuh menyamping (horizontal) tidak jauh dari
permukaan tanah. Jika kelembapan tanah turun, akar akan berkembang
lebih ke dalam agar dapat menyerap unsur hara dan air. Pertumbuhan ke
samping dapat mencapai jarak 40 cm, dengan kedalaman hingga 120 cm.
Selain berfungsi sebagai tempat bertumpunya tanaman dan alat
pengangkut air maupun unsur hara, akar tanaman kedelai juga merupakan
tempat terbentuknya bintil-bintil akar. Bintil akar tersebut berupa koloni
dari bakteri pengikat nitrogen Bradyrhizobium japonicum yang
bersimbiosis secara mutualis dengan kedelai. Pada tanah yang telah
mengandung bakteri ini, bintil akar mulai terbentuk sekitar 15 – 20 hari
setelah tanam. Bakteri bintil akar dapat mengikat nitrogen langsung dari
udara dalam bentuk gas N2 (nitrogen) yang kemudian dapat digunakan
oleh kedelai setelah dioksidasi menjadi nitrat (NO3+).

d) Batang
Kedelai berbatang memiliki tinggi 30–100 cm. Batang dapat
membentuk 3 – 6 cabang, tetapi bila jarak antar tanaman rapat, cabang
menjadi berkurang, atau tidak bercabang sama sekali. Tipe pertumbuhan
batang dapat dibedakan menjadi terbatas (determinate), tidak terbatas
(indeterminate), dan setengah terbatas (semi-indeterminate). Tipe terbatas
memiliki ciri khas berbunga serentak dan mengakhiri pertumbuhan
meninggi. Tanaman pendek sampai sedang, ujung batang hampir sama
besar dengan batang bagian tengah, daun teratas sama besar dengan daun
batang tengah. Tipe tidak terbatas memiliki ciri berbunga secara bertahap
dari bawah ke atas dan tumbuhan terus tumbuh. Tanaman berpostur
sedang sampai tinggi, ujung batang lebih kecil dari bagian tengah. Tipe
setengah terbatas memiliki karakteristik antara kedua tipe lainnya.
e) Bunga

6
Bunga kedelai termasuk bunga sempurna yaitu setiap bunga
mempunyai alat jantan dan alat betina. Penyerbukan terjadi pada saat
mahkota bunga masih menutup sehingga kemungkinan kawin silang alami
amat kecil. Bunga terletak pada ruas-ruas batang, berwarna ungu atau
putih. Tidak semua bunga dapat menjadi polong walaupun telah terjadi
penyerbukan secara sempurna. Sekitar 60% bunga rontok sebelum
membentuk polong.
f) Buah
Buah kedelai berbentuk polong. Setiap tanaman mampu
menghasilkan 100 – 250 polong. Polong kedelai berbulu dan berwarna
kuning kecoklatan atau abu-abu. Selama proses pematangan buah, polong
yang mula-mula berwarna hijau akan berubah menjadi kehitaman.
g) Daun
Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji
terbentuk sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya
terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga helai. Helai daun tunggal
memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai agak
panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau.
Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Tunas atau
bunga akan muncul pada ketiak tangkai daun majemuk. Setelah tua, daun
menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah
batang.

2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman


Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji.
Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi
karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila proses
imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan.

7
Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji
adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian
dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon
batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu
tipe epigeal, dan tipe hipogeal.

a) Pertumbuhan Primer dan Pertumbuhan Sekunder

Biji yang sudah berkecambah akan segera diikuti oleh


pertumbuhan primer karena pada pucuk dan ujung akar terdapat jaringan
yang bersifat meristematik (selalu membelah). Pemanjangan ujung akar
dan ujung batang tersebut disebut pertumbuhan primer. Pada tumbuhan
dikotil terdapat jaringan kambium yang merupakan meristem sekunder
akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder (membesar).
Kambium akan membelah ke arah luar membentuk kulit kayu (floem), dan
membelah ke arah dalam membentuk kayu (xilem). Pada monokotil tidak
terdapat kambium sehingga hanya mengalami pertumbuhan primer saja.
Pertumbuhan primer dan sekunder berlangsung terus menerus selama
tumbuhan tersebut hidup.

b) Faktor-Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

Faktor luar
Faktor luar adalah materi atau hal-hal yang terdapat diluar
tanaman yang berdampak pada tanaman itu, baik secara langsung
ataupun tidak langsung. Termasuk ke dalam faktor luar adalah cahaya,

8
temperatur, air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan lain-
lain.
o Nutrisi
sTumbuhan memerlukan unsur mineral dengan jumlah
tertentu. Unsur yang diperlukan dalam jumlah banyak disebut
unsur makro, sedangkan unsur yang diperlukan dalam jumlah
sedikit disebut unsur mikro.
o Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk
melakukan fotosintesis, tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan
perkecambahan tumbuhan adalah menghambat, karena cahaya
dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat menghambat
pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan apabila kita meletakkan dua
kecambah, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat
terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap
tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal. Pertumbuhan yang amat
cepat di dalam gelap ini disebut etiolasi.

Pot kiri adalah perkecambahan normal, sedangkan sebelah kanan perkecambahan yang
mengalami etiolasi

Pada tumbuhan terdapat pigmen yang disebut fitokrom,


yang berfungsi mengontrol pertumbuhan dan perkembangan
kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon tumbuhan
(misalnya giberelin), dan pengaturan posisi daun terhadap sinar

9
matahari. Selain itu, fitokrom berpengaruh juga terhadap
fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya pengaruh pencahayaan
terhadap pertumbuhan dan pembentukan bunga.

Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan


dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:

- Tumbuhan berhari pendek (shortday plant) : Berbunga dan


berbuah bila periode penyinaran lebih pendek daripada periode
kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan krisatinum.
- Tumbuhan berhari panjang (longday plant) : berbunga dan
berbuah bila periode penyinaran lebih panjang daripada periode
kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan kentang.
- Tumbuhan netral (dayneutral plant) : Tidak dipengaruhi oleh
lamanya periode penyinaran. Contoh: mawar, anyer, dan bunga
matahari.
o Suhu

Secara umum, suhu akan berpengaruh terhadap kerja


enzim. Bila suhu terlalu tinggi, enzim akan rusak,  dan bila suhu
terlalu rendah enzim menjadi tidak aktif.

o Kelembaban atau kadar air


Sampai pada batas-batas tertentu, makin tinggi kadar air,
pertumbuhan akan makin cepat. Karena lebih banyak kadar air
yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan, akan menyebabkan

10
pembentangan sel-sel, dengan demikian sel-sel lebih cepat mencapai
ukuran maksimalnya.
Faktor dalam

Selain faktor genetik, yang termasuk faktor-faktor dalam


adalah hormon-hormonyang terlibat dalam pertumbuhan tanaman.
Hormon merupakan substansi yang dihasilkan oleh tumbuhan,
biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang berfungsi secara
fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian
dari tumbuhan.

Berikut ini adalah macam-macam hormon pada tumbuhan


beserta fungsinya:

 Auksin : Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar.


Auksin yang dihasilkan oleh ujung batang akan mendominasi
pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif
sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal
(apical dominance). Dengan memotong ujung batang, dominansi
apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang
berjalan dengan baik. Auksin dapat terurai bila terkena cahaya.
Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari samping, maka bagian
koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai sehingga
pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang tidak
terkena cahaya. Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke
arah datangnya sinar.
 Giberelin : Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang
(ruas batang), juga pertumbuhan pucuk dan pembentukan buah.
Secara umum fungsi giberelin adalah untuk merangsang
pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji
(partenokarpi).
 Sitokinin : Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan,
pengaturan pembelahan sel, dan pemanjangan sel. Konsentrasi

11
sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat
penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin sendiri tampaknya
mempunyai peranan dalam memperpanjang usia jaringan.
 Asam Absisat (= dormin) : Asam absisat ditemukan pada umbi-
umbian dan biji-biji yang dorman, beberapa jenis buah-buahan,
daun, dan jaringan tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat
adalah mempercepat penuaan daun, merangsang pengguguran
daun, dan memperpanjang masa dormansi (menghambat
perkecambahan biji).
 Gas etilen : Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang
dianggap sebagai hormon yang dapat mempercepat pemasakan
buah yang masih mentah. Gas etilen
meningkatkan respirasi sehingga buah yang asalnya keras dan
masam, menjadi empuk dan berasa manis.
 Kalin : Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan
organ tubuh. Berdasarkan organ yang dibentuknya, kalin
dibedakan atas:
 Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
 Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang telah
diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1
(thiamin)
 Filokalin : merangsang pembentukan daun
 Antokalin : merangsang pembentukan bunga
 Asam traumalin : Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami
luka. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk memperbaiki bagian
yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini
terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau
asam traumalin. Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali
dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat
diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu
dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.

12
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

 Waktu mulai

Tempat : Madrasah Aliyah Negeri 1 Tegal, Kelas X IPA 7

Waktu : Pulang sekolah (14.00 WIB – selesai)

Tanggal : 10 September 2020

 Waktu selesai

Tempat : Pondok Pesantren, Babakan

Waktu : 13.30 WIB

Tanggal : 18 September 2021

3.2 Variabel Penelitian

 Variabel bebas : Intensitas cahaya yang didapatkan masing-masing


tanaman di pot.
 Variabel terikat : Tinggi dan bentuk batang dan daun tumbuhan.

3.3 Alat dan Bahan

 Gelas Aqua atau botol Aqua yang telah dibagi dua (9 buah)
 Kacang kedelai (18 butir)
 Air
 Tanah
 Kamera atau Handphone
 Sumber cahaya
 Tempat teduh, gelap, dan terang

3.4 Cara Kerja

1. Masukkan tanah secukupnya ke dalam botol atau gelas Aqua yang telah
disiapkan.
2. Tanamkan 2 butir kacang kedelai di tiap-tiap wadah, pastikan tidak terlalu
dekat satu sama lainya.
3. Siram dan beri label di masing-masing wadah agar dapat dibedakan.
4. Letakkan masing-masing tiga wadah tanaman di tempat teduh, gelap, dan
terang.
5. Siram dan ukur setiap hari selama 1 minggu. Pastikan menyiram dengan
volume air yang sama setiap harinya.
6. Catat hasil pengamatan dalam tabel.

14
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel

Tinggi (cm)
No. Hari Tempat Teduh Tempat Gelap Tempat Terang
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Hari Pertama (21 Juli 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2014)
2. Hari Kedua (22 Juli 2014) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. Hari Ketiga (23 Juli 2014) 0 0 0 0 0,5 1,2 0 0 0
4. Hari Keempat (24 Juli 0 0 1,4 0 4 4,9 0 0 0,5
2014)
5. Hari Kelima (25 Juli 2014) 0 0 3,5 0 9 8,6 3,9 4,1 2
6. Hari Keenam (26 Juli 0 0 6 0 18,6 11 5,4 5 4,9
2014)
7. Hari Ketujuh (27 Juli 0 0 13,1 0 24 18 7 6,3 6,1
2014)
8. Hari Kedelapan (28 Juli 0 0 20 0 28 23 7,9 7,9 6,5
2014)

4.2 Grafik

a) Grafik Pertumbuhan Kacang Kedelai pada Tempat Teduh


Grafik Pertumbuhan Kacang Kedelai pada Tempat Teduh
25

20

15

10

0
Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3 Hari Ke-4 Hari Ke-5 Hari Ke-6 Hari Ke-7 Hari Ke-8

Pot 1 Pot 2 Pot 3

b) Grafik Pertumbuhan Kacang Kedelai pada Tempat Gelap

16
Grafik Pertumbuhan Kacang Kedelai pada Tempat Gelap

35
30
25
20
15
10
5
0
Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3 Hari Ke-4 Hari Ke-5 Hari Ke-6 Hari Ke-7 Hari Ke-8

Pot 1 Pot 2 Pot 3

c) Grafik Pertumbuhan Kacang Kedelai pada Tempat Terang

Grafik Pertumbuhan Kacang Kedelai pada Tempat Terang

9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3 Hari Ke-4 Hari Ke-5 Hari Ke-6 Hari Ke-7 Hari Ke-8

Pot 1 Pot 2 Pot 3

17
d) Grafik Perbandingan Pertumbuhan Kacang Kedelai di Tiga Tempat
Berbeda

Grafik Perbandingan Pertumbuhan Kacang Kedelai di Tiga


Tempat Berbeda
25
20
15
10
5
0
Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3 Hari Ke-4 Hari Ke-5 Hari Ke-6 Hari Ke-7 Hari Ke-8

Teduh 3 Gelap 3 Terang 3

4.3 Pembahasan Tabel dan Grafik

Tanaman kacang kedelai yang diletakkan di tempat gelap memang


tumbuh paling tinggi, namun batangnya tidak kokoh dan kecil, daunnya juga
terbilang sedikit dan kuning juga mengerut. Dan juga, dari 3 percobaan yang
dilakukan, hanya satu yang berhasil, sedangkan dua lainnya membusuk atau
mati.

Tanaman kacang kedelai yang diletakkan di tempat teduh tumbuh


kedua paling tinggi, batangnya masih lumayan kokoh dan daunnya lebih
banyak, lebih lebar, dan berwarna kehijauan jika dibandingkan dengan
tanaman kacang kedelai yang diletakkan di tempat gelap. Dari tiga percobaan
yang dilakukan, hanya dua yang berhasil.

Sedangkan tanaman kacang kedelai yang diletakkan di tempat terang


yang terkena sinar matahari tumbuh tidak begitu tinggi dan paling pendek
disbanding dua percobaan lainnya, namun pertumbuhannya bisa dibilang
paling stabil diantara dua percobaan lainnya. Batangnya paling kokoh,
daunnya banyak dan warna hijau. Dari tiga percobaan, ketiga-tiga percobaan
berhasil.

18
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa


cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan suatu tumbuhan. Cahaya
sangat diperlukan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang karena
cahaya merupakan salah satu energi yang paling berpengaruh dalam proses
fotosintesis, jika tidak ada cahaya matahari, sebuah tanaman tidak akan bisa
melakukan fotosintesis, dan karena alasan itu sebagian besar tanaman dapat
terganggu pertumbuhannya apabila tidak tersedia cahaya yang cukup.

Tanaman yang berada di tempat gelap lebih cepat tumbuh


dibandingkan kedua tanaman lainnya, namun tanaman ini memiliki beberapa
kekurnagan, yaitu batang tanaman tidak kokoh dan daunnya sedikit, kuning,
dan berkerut. Tanaman yang berada di tempat teduh memiliki pertumbuhan
yang normal, karena memiliki batang yang kokoh, daun yang lebar dan hijau,
juga pertumbuhannya tidak terlalu lama. Sedangkan tanaman yang berada di
tempat terang memiliki batang yang paling kokoh dan daun yang paling lebar
dan hijau, namun, laju pertumbuhannya terkesan agak lambat walaupun paling
stabil.

Pada dasarnya, mendapatkan kekurangan dan kelebihan cahaya


tidaklah bagus, pertumbuhan tanaman jadi tidak tepat, terlalu cepat ataupun
terlalu lambat. Tanaman paling bagus tumbuh di tempat yang teduh – tidak
terkena terlalu banyak cahaya dan juga tidak terlalu sedikit mendapatkan
cahaya.
5.2 Saran

1. Sebaiknya percobaan dilakukan lebih lama agar perbedaan antara ketiga


tumbuhan dapat terlihat jelas.
2. Sebaiknya dilakukan percobaan dengan jenis tumbuhan berbeda, misalnya
dengan tumbuhan bayam atau yang lainnya.
3. Sebaiknya kadar air dalam penyiraman tumbuhan sama disetiap pot agar
pengaruh cahaya dapat dilihat dengan lebih jelas.

20
21
DAFTAR PUSTAKA

http://gumimari.blogspot.com/2013/04/makalah-biologi-pengaruh-cahaya.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis

http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya

http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-
dan-perkembangan-pada-tumbuhan/

http://id.wikipedia.org/wiki/Kedelai

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Soybean.USDA.jpg

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Soybeanvarieties.jpg

22

Anda mungkin juga menyukai