Proposal Penelitian Kacan Kedelai
Proposal Penelitian Kacan Kedelai
Oleh :
Salma Lutfiana Zulfa
X IPA 7
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmatNya kami dapat mengetahui manfaat cahaya dengan rinci setelah
menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Pengaruh Cahaya
terhadap Pertumbuhan Tanaman” dengan lancar.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit rintangan yang kami hadapi.
Namun, kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak
akan tercipta jika tidak ada bantuan, dorongan, dan bimbingan dari guru Biologi
serta orang tua kami yang membantu kami dalam memecahkan persoalan-
persoalan yang kami hadapi selama pembuatan makalah ini.
Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada Ms.Sovia yang
telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami sehingga kami termotivasi
untuk menyelesaikan tugas ini. Orang tua yang telah turut membantu dan
membimbing kami dalam mengatasi berbagai kesulitan.
Dan tidak lupa pula kami meminta maaf jika dalam makalah ini terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan, karena itu kritik serta saran yang membangun
sangat kami harapkan agar kami dapat mengerjakan makalah lainnya dengan lebih
baik.
ii
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah...........................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
KAJIAN TEORI................................................................................................................3
1.2 Cahaya dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Tanaman...............................3
2.2 Kacang Kedelai..................................................................................................3
2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman........................................................7
BAB III............................................................................................................................13
METODE PENELITIAN.................................................................................................13
3.1 Lokasi Penelitian..............................................................................................13
3.2 Variabel Penelitian...........................................................................................13
3.3 Alat dan Bahan.................................................................................................13
3.4 Cara Kerja........................................................................................................13
BAB IV............................................................................................................................15
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN............................................................15
4.1 Tabel................................................................................................................15
4.2 Grafik...............................................................................................................15
4.3 Pembahasan Tabel dan Grafik..........................................................................17
BAB V.............................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
5.2 Saran................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Fotosintesis (dari bahasa Yunani φώτο- [fó̱ to-], "cahaya," dan σύνθεσις [sýnthesis],
"menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses biokimia pembentukan zat
makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang
mengandung zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup
non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme
ini berfotosintesis dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta
bantuan energi cahaya matahari.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan?
2. Bagaimana pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tumbuhan?
3. Adakah perbedaan pertumbuhan tanaman kacang kedelai yang diletakkan
di tempat teduh, tempat gelap, ataupun tempat terang?
4. Apa saja perbedaan pertumbuhan tanaman kacang kedelai yang diletakkan
di tempat teduh, tempat gelap, ataupun tempat terang?
2
BAB II
KAJIAN TEORI
Cahaya adalah energi berbentuk gelombangelekromagnetik yang
kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada
bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang
gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket
partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang
ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme
gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian
dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna.
4
pemupukan kalium dianjurkan walaupun banyak petani yang mengabaikan
untuk menghemat biaya.
a) Biji
Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak
mengandung jaringan endosperma. Embrio terletak di antara keping biji.
Warna kulit biji kuning, hitam, hijau, coklat. Pusar biji (hilum) adalah
jaringan bekas biji melekat pada dinding buah. Bentuk biji kedelai
umumnya bulat lonjong tetapi ada pula yang bundar atau bulat agak pipih.
b) Kecambah
Biji kedelai yang kering akan berkecambah bila memperoleh air
yang cukup. Kecambah kedelai tergolong epigeous, yaitu keping biji
muncul diatas tanah. Warna hipokotil, yaitu bagian batang kecambah di
bawah daun kecambah (kotiledon), ungu atau hijau yang terpaut dengan
warna bunga. Kedelai yang berhipokotil ungu berbunga ungu, sedang yang
5
berhipokotil hijau berbunga putih. Kecambah kedelai dapat digunakan
sebagai sayuran (tauge).
c) Perakaran
Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang yang membentuk
akar-akar cabang yang tumbuh menyamping (horizontal) tidak jauh dari
permukaan tanah. Jika kelembapan tanah turun, akar akan berkembang
lebih ke dalam agar dapat menyerap unsur hara dan air. Pertumbuhan ke
samping dapat mencapai jarak 40 cm, dengan kedalaman hingga 120 cm.
Selain berfungsi sebagai tempat bertumpunya tanaman dan alat
pengangkut air maupun unsur hara, akar tanaman kedelai juga merupakan
tempat terbentuknya bintil-bintil akar. Bintil akar tersebut berupa koloni
dari bakteri pengikat nitrogen Bradyrhizobium japonicum yang
bersimbiosis secara mutualis dengan kedelai. Pada tanah yang telah
mengandung bakteri ini, bintil akar mulai terbentuk sekitar 15 – 20 hari
setelah tanam. Bakteri bintil akar dapat mengikat nitrogen langsung dari
udara dalam bentuk gas N2 (nitrogen) yang kemudian dapat digunakan
oleh kedelai setelah dioksidasi menjadi nitrat (NO3+).
d) Batang
Kedelai berbatang memiliki tinggi 30–100 cm. Batang dapat
membentuk 3 – 6 cabang, tetapi bila jarak antar tanaman rapat, cabang
menjadi berkurang, atau tidak bercabang sama sekali. Tipe pertumbuhan
batang dapat dibedakan menjadi terbatas (determinate), tidak terbatas
(indeterminate), dan setengah terbatas (semi-indeterminate). Tipe terbatas
memiliki ciri khas berbunga serentak dan mengakhiri pertumbuhan
meninggi. Tanaman pendek sampai sedang, ujung batang hampir sama
besar dengan batang bagian tengah, daun teratas sama besar dengan daun
batang tengah. Tipe tidak terbatas memiliki ciri berbunga secara bertahap
dari bawah ke atas dan tumbuhan terus tumbuh. Tanaman berpostur
sedang sampai tinggi, ujung batang lebih kecil dari bagian tengah. Tipe
setengah terbatas memiliki karakteristik antara kedua tipe lainnya.
e) Bunga
6
Bunga kedelai termasuk bunga sempurna yaitu setiap bunga
mempunyai alat jantan dan alat betina. Penyerbukan terjadi pada saat
mahkota bunga masih menutup sehingga kemungkinan kawin silang alami
amat kecil. Bunga terletak pada ruas-ruas batang, berwarna ungu atau
putih. Tidak semua bunga dapat menjadi polong walaupun telah terjadi
penyerbukan secara sempurna. Sekitar 60% bunga rontok sebelum
membentuk polong.
f) Buah
Buah kedelai berbentuk polong. Setiap tanaman mampu
menghasilkan 100 – 250 polong. Polong kedelai berbulu dan berwarna
kuning kecoklatan atau abu-abu. Selama proses pematangan buah, polong
yang mula-mula berwarna hijau akan berubah menjadi kehitaman.
g) Daun
Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji
terbentuk sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya
terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga helai. Helai daun tunggal
memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai agak
panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau.
Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Tunas atau
bunga akan muncul pada ketiak tangkai daun majemuk. Setelah tua, daun
menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah
batang.
7
Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji
adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian
dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon
batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu
tipe epigeal, dan tipe hipogeal.
Faktor luar
Faktor luar adalah materi atau hal-hal yang terdapat diluar
tanaman yang berdampak pada tanaman itu, baik secara langsung
ataupun tidak langsung. Termasuk ke dalam faktor luar adalah cahaya,
8
temperatur, air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan lain-
lain.
o Nutrisi
sTumbuhan memerlukan unsur mineral dengan jumlah
tertentu. Unsur yang diperlukan dalam jumlah banyak disebut
unsur makro, sedangkan unsur yang diperlukan dalam jumlah
sedikit disebut unsur mikro.
o Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk
melakukan fotosintesis, tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan
perkecambahan tumbuhan adalah menghambat, karena cahaya
dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat menghambat
pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan apabila kita meletakkan dua
kecambah, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat
terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap
tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal. Pertumbuhan yang amat
cepat di dalam gelap ini disebut etiolasi.
Pot kiri adalah perkecambahan normal, sedangkan sebelah kanan perkecambahan yang
mengalami etiolasi
9
matahari. Selain itu, fitokrom berpengaruh juga terhadap
fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya pengaruh pencahayaan
terhadap pertumbuhan dan pembentukan bunga.
10
pembentangan sel-sel, dengan demikian sel-sel lebih cepat mencapai
ukuran maksimalnya.
Faktor dalam
11
sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat
penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin sendiri tampaknya
mempunyai peranan dalam memperpanjang usia jaringan.
Asam Absisat (= dormin) : Asam absisat ditemukan pada umbi-
umbian dan biji-biji yang dorman, beberapa jenis buah-buahan,
daun, dan jaringan tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat
adalah mempercepat penuaan daun, merangsang pengguguran
daun, dan memperpanjang masa dormansi (menghambat
perkecambahan biji).
Gas etilen : Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang
dianggap sebagai hormon yang dapat mempercepat pemasakan
buah yang masih mentah. Gas etilen
meningkatkan respirasi sehingga buah yang asalnya keras dan
masam, menjadi empuk dan berasa manis.
Kalin : Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan
organ tubuh. Berdasarkan organ yang dibentuknya, kalin
dibedakan atas:
Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang telah
diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1
(thiamin)
Filokalin : merangsang pembentukan daun
Antokalin : merangsang pembentukan bunga
Asam traumalin : Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami
luka. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk memperbaiki bagian
yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini
terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau
asam traumalin. Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali
dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat
diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu
dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
Waktu mulai
Waktu selesai
Gelas Aqua atau botol Aqua yang telah dibagi dua (9 buah)
Kacang kedelai (18 butir)
Air
Tanah
Kamera atau Handphone
Sumber cahaya
Tempat teduh, gelap, dan terang
1. Masukkan tanah secukupnya ke dalam botol atau gelas Aqua yang telah
disiapkan.
2. Tanamkan 2 butir kacang kedelai di tiap-tiap wadah, pastikan tidak terlalu
dekat satu sama lainya.
3. Siram dan beri label di masing-masing wadah agar dapat dibedakan.
4. Letakkan masing-masing tiga wadah tanaman di tempat teduh, gelap, dan
terang.
5. Siram dan ukur setiap hari selama 1 minggu. Pastikan menyiram dengan
volume air yang sama setiap harinya.
6. Catat hasil pengamatan dalam tabel.
14
BAB IV
4.1 Tabel
Tinggi (cm)
No. Hari Tempat Teduh Tempat Gelap Tempat Terang
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Hari Pertama (21 Juli 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2014)
2. Hari Kedua (22 Juli 2014) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. Hari Ketiga (23 Juli 2014) 0 0 0 0 0,5 1,2 0 0 0
4. Hari Keempat (24 Juli 0 0 1,4 0 4 4,9 0 0 0,5
2014)
5. Hari Kelima (25 Juli 2014) 0 0 3,5 0 9 8,6 3,9 4,1 2
6. Hari Keenam (26 Juli 0 0 6 0 18,6 11 5,4 5 4,9
2014)
7. Hari Ketujuh (27 Juli 0 0 13,1 0 24 18 7 6,3 6,1
2014)
8. Hari Kedelapan (28 Juli 0 0 20 0 28 23 7,9 7,9 6,5
2014)
4.2 Grafik
20
15
10
0
Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3 Hari Ke-4 Hari Ke-5 Hari Ke-6 Hari Ke-7 Hari Ke-8
16
Grafik Pertumbuhan Kacang Kedelai pada Tempat Gelap
35
30
25
20
15
10
5
0
Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3 Hari Ke-4 Hari Ke-5 Hari Ke-6 Hari Ke-7 Hari Ke-8
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3 Hari Ke-4 Hari Ke-5 Hari Ke-6 Hari Ke-7 Hari Ke-8
17
d) Grafik Perbandingan Pertumbuhan Kacang Kedelai di Tiga Tempat
Berbeda
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
20
21
DAFTAR PUSTAKA
http://gumimari.blogspot.com/2013/04/makalah-biologi-pengaruh-cahaya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis
http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya
http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-
dan-perkembangan-pada-tumbuhan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kedelai
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Soybean.USDA.jpg
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Soybeanvarieties.jpg
22