Anda di halaman 1dari 4

RESUME KEGAWATDARURATAN 2

“HENTI JANTUNG”

OLEH :
SAFIRA NABILATURRAHMI ASSYIFA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI AHLI JENJANG SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
MATARAM
2021
RESUME

Menurut data di USA pada tahun 2015, ±350 000 orang dewasa mengalami non-

traumatic out-of-hospital cardiac arrest (OHCA), ada juga presentasenya ,yaitu : ±10,4%

selamat, 8,2% tanpa cacad.

Keberhasilan sesusitasi pasien non-traumatic out-of-hospital cardiac arrest tergantung

pada lay rescuer CPR dan public use aed. Sejak tahun 2012 angka keberhasilan resusitasi pasien

non-traumatic out-of-hospital cardiac arrest tak pernah naik, dan dari semua kasus henti

jantung ternyata ada 39,2% kasus dikerjakan RJP oleh orang awam dan 11,9% kasus yang

memakai public AED.

Ada 10 langkah yang bisa dibawa pulang untuk bantuan hidup kardiovascular dewasa :

1. Pada kasus henti jantung, penolong harus segera mengaktifasi 119 dan memulai RJP

2. Lakukan high-quality CPR : kecepatan, kedalaman kompresi dada, minimizing pauses

(chest recoil, adequate ventilasi).

3. Defibrillasi dini dengan concurrent high-quality CPR.

4. Pemberian epinephrine dengan high-quality CPR improves survival, particularly in

patients with nonshockable rhytms.

5. Tanda dri cardiac arrest harus betul-betul dipahami, tatalaksana khusus ditujukan seperti

pada ( abnormal elektrolit, kehamilan, after cardiac surgery )

6. Penggunaan opioid secara luas, meningkatkan out-of-hospital cardiac arrest, dengan

perawatan andalan yang tersisa dari aktivasi sistem dan kinerja tanggap darurat of high-

quality CPR

7. Post cardiac arrest care


8. Inisiasi segera dari suhu yang ditargetkan untuk memastikan hasil fungsional dan

neurologis yang optimal.

9. Prognostic neurologis yang akurat pada korban henti jantung yang cedera otak.

10. Menangani perawatan, pengawasan, dan rehabilitasi bagi arrest survivors

Kecepatan rilis dan hasil

Definisi :

 Fast (≥400mm/s) = 1574 centi-inches/second

 Moderate (300-399.9 mm/s) = 1181-1570 centi-inches/second

 Slow(<300 mm/s) = 1181 centi-inches/ second

Hasil :

 Fast CCRV dihubungkan dengan angka keberhasilan yang tinggi.

 Fast CCRV juga dihubungkan favourable neurologic outcome.

 Terdapat peningkatan harapan hidup sebanyak 5,2% pada penambahan kecepatan CCRV

setiap 10mm/s.

 Kesimpulan : CCRV was independently associated with improved survival and favorable

neurologic outcome at hospital discharge after adult OHCA.

Henti jantung 10 menit tidak ada oksigen menyebabkan kerusakan otak permanen pada penderita

henti jantung.

BLS pada rantai survival , yaitu:

1. Aktivasi respons darurat

2. CPR kualitas tinggi

3. Defibrillasi
4. Resusitasi lanjutan

5. Perawatan pasca henti jantung

6. Pemulihan

Ada 3 basic life support, yaitu:

1. Lay rescuer not trained

2. Lay rescuer trained

3. Healthcare provider

Anda mungkin juga menyukai