Anda di halaman 1dari 2

MANAJEMEN

Nama : Riskia Nurul Fajriyah


Nim : 041310769
UPBJJ : Jember

Jawaban Diskusi 8

1. Thomas Begley dan David P. Boyd (1980-an) mengemukakan lima dimensi


yangmembedakan wirausahawan dan nonwirausahawan. Kelima dimensi tersebut
sebagaiberikut:
a. Kebutuhan untuk mencapai prestasi: wirausahawan mempunyai
kebutuhan jenis ini yang lebih besar dibandingkan dengan nonwirausahawan,
dan wirausahawan mempunyai kebutuhan untuk berprestasi yang tinggi.
b. Pengendalian terhadap diri (Locus of control): wirausahawan merasa
bahwa ia mengendalikan hidupnya dengan baik, sukses hidupnya tidak
ditentukan oleh nasib atau faktor-faktor diluar dirinya.
c. Pengambilan risiko: wirausahawan mengambil risiko yang moderat, tidak
terlalu tinggi (seperti penjudi), dan juga tidak terlalu rendah (seperti
orangyang pasif).
d. Toleransi terhadap ketidak jelasan (keragu-raguan): wirausahawan
mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tidak lengkap atau tidak
jelas. Situasi yang dihadapi mereka dan kemampuan menyesuaikan diri
terhadap situasi ketidak jelasan tersebut kebih besar dibandingkan dengan
nonwirausahawan. Karena Wirausahawan lebih banyak menghadapi keragu-
raguan karena mereka melakukan sesuatu untuk pertama kalinya.
e. Perilaku tipe-A: tipe A merupakan perilaku mengerjakan lebih banyak
dengan waktu yang sempit (sedikit), meskipun barangkali ada keberatan dari
pihak lain.Wirausahawan mempunyai perilaku semcam ini yang lebih tinggi.

(Sumber: dari buku BMP EKMA4116/MODUL 12, hal: 12.9 )

2. Faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya


adalah:
1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab
utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman. Baik dalam kemampuan teknik, kemampuan
memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan, ketrampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan
operasi perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil
dengan baik faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara
aliran khas.
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awak dari suatu
kegiatan, sekali gagal dalam perncanaan maka akan mengalami kesulitan
dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan
faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis
dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan. Kurang pengawasan dapat
mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalan berusaha. Sikap yang
setengah-setengah dalam usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan
menjadi labil dan gagal.
8. Ketidak mampuan dalam melakukan peralihan atau transisi
kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan
perubahan, maka ia tidak ada jaminan untuk menjadi wirausaha yang
berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila
berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
9. Struktur permodalan yang kurang. Kekurangan modal untuk membeli
barang modal dan peralatan dan kekurangan modal untuk memanfaaatkan
barang persediaan yang dijual dengan potongan kuantitas atau jenis
potongan lainnya. 
10. Menggunakan peralatan dan metode yang ketinggalan zaman.Gagal
menerapkan pengendalian persediaan,Tidak dapat melakukan pengendalian
kredit dan Kurang memadainya catatan akuntasi
11. Ketiadaan perencanaan bisnis. Ketidakmampuan mendeteksi dan
memahami perubahan pasar, Ketidak mampuan memahami perubahan
kondisi ekonomi,Tidak menyiapkan rencana untuk situasi darurat atau diluar
dugaan dan Ketidak mampuan mangantisipasi dan merencanakan kebutuhan
keuangan
12. Kualifikasi pribadi. Kurangnya pengetahuan bisnis,Tidak mau bekerja
terlalu keras,Tidak mau mendelegasikan tugas dan wewenang dan Ketidak
mampuan memelihara hubungan baik dengan konsumen

(SUMBER: BMP EKMA41 16/ MODUL 12 hal 12.17)

Anda mungkin juga menyukai