Anda di halaman 1dari 5

NAMA: BARITA EDWAR

NPM: 188110045
MATKUL: PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN
DOSEN PENGAMPUH: Surta Ria Nurliana Panjaitan, ST., MT

Trotoar dan kreb

A. PENGERTIAN TROTOAR

Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari
permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang bersangkutan.
Menurut keputusan Direktur Jenderal Bina Marga No.76/KPTS/Db/1999 tanggal 20 Desember
1999 yang dimaksud dengan trotoar adalah bagian dari jalan raya yang khusus disediakan untuk
pejalan kaki yang terletak didaerah manfaat jalan, yang diberi lapisan permukaan dengan elevasi
yang lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan, dan pada umumnya sejajar dengan jalur lalu
lintas kendaraan.
Para pejalan kaki berada pada posisi yang lemah jika mereka bercampur dengan kendaraan, maka
mereka akan memperlambat arus lalu lintas. Oleh karena itu, salah satu tujuan utama dari
manajemen lalu lintas adalah berusaha untuk memisahkan pejalan kaki dari arus kendaraan
bermotor, tanpa menimbulkan gangguan-gangguan yang besar terhadap aksesibilitas dengan
pembangunan trotoar.
Perlu tidaknya trotoar dapat diidentifikasikan oleh volume para pejalan kaki yang berjalan
dijalan, tingkat kecelakaan antara kendaraan dengan pejalan kaki dan pengaduan/permintaan
masyarakat.

Fungsi trotoar

Fungsi utama trotoar adalah untuk memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat
meningkatkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan pejalan kaki tersebut. Trotoar juga
berfungsi memperlancar lalu lintas jalan raya karena tidak terganggu atau terpengaruh oleh lalu
lintas pejalan kaki. Para pejalan kaki berada pada posisi yang lemah jika mereka bercampur
dengan kendaraan, maka mereka akan memperlambat arus lalu lintas. Oleh karena itu, salah satu
fungsi utama dari dibuatnya trotoar adalah berusaha untuk memisahkan pejalan kaki dari arus
kendaraan bermotor, tanpa menimbulkan gangguan-gangguan yang besar terhadap aksesibilitas
dengan pembangunan trotoar.

Penempatan trotoar

Suatu ruas jalan dianggap perlu dilengkapi dengan trotoar apabila di sepanjang jalan tersebut
terdapat penggunaan lahan yang mempunyai potensi menimbulkan pejalan kaki. Penggunaan
lahan tersebut antara lain:

1. Daerah perkotaan secara umum yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi.

2. Jalan yang memiliki rute angkutan umum yang tetap.

3. Daerah yang memiliki aktivitas kontinyu yang tinggi, seperti misalnya jalan-jalan dipasar,
pusat perbelanjaan, daerah indstri dan pusat perkotaaan.

4. Lokasi yang memiliki kebutuhan/permintaan yang tinggi dengan periode yang pendek, seperti
misalnya stasiun-stasiun bis dan kereta api, sekolah, rumah sakit, lapangan olah raga.

5. Lokasi yang mempunyai permintaan yang tinggi untuk hari-hari tertentu, misalnya
lapangan/gelanggang olah raga, masjid.

Jenis-jenis trotoar

1. Penempatan yang pas

Penempatan yang pas menjadi salah satu prasyarat trotoar yang bagus. Tutorial penempatan
trotoar yang ideal antara lain:Trotoar dibangun dikawasan yang memiliki potensi memunculkan
pejalan kaki seperti perumahan, sekolah, sentra perkantoran, sentra perbelanjaan, terminal bis,
dan lain lain.Trek pejalan kaki bisa direncanakan pada ruas jalan dengan volume pejalan kaki
diatas 300 orang per 12 jam dan volume lalu lintas diatas 1000 kendaraan per 12 jam.Trotoar
ditempatkan pada sisi luar bahu jalan. Kalau sudah terdapat jalanan parkir, trotoar ditempatkan
disisi luar trek lalu lintas.Trotoar dihasilkan paralel dengan jalan, tapi apabila kondisi topografi
tak memungkinkan bisa diciptakan tak sejalan dengan jalan.Untuk zona pemberhentian bis
(tempat pemberhentian), trotoar mesti ditempatkan berdampingan atau paralel dengan trek bis
dan bisa ditempatkan didepan ataupun dibelakang tempat pemberhentian.
Trotoar sedapat mungkin ditempatkan pada sisi dalam saluran drainase terbuka atau diatas
saluran drainase yang tertutup.

2. Mempunyai dimensi yang ideal

Dimensi ruang bebas trotoar Trotoar sepatutnya mempunyai ruang bebas ialah zona dimana tak
ada gangguan atau benda yang menghambat. Tinggi bebas minimal 2,5 meter; kedalaman bebas
minimal 1 meter dan kebebasan samping minimal 0,3 meter.

3. Struktur dan kemiringan pantas

Kemiringan melintang trotoarTrotoar mesti diperkeras dengan blok beton, beton, perkerasan
aspal, atau plesteran.Permukaan trotoar semestinya rata dan mempunyai kemiringan melintang 2-
4%. Padahal untuk kemiringan memanjang trotoar bisa disesuaikan dengan kemiringan
memanjang jalan dan dianjurkan optimal 10%. Kemiringan ini bertujuan supaya tak terjadi
genangan air.

4. Mempunyai tangga

Pemakaian tanggaPemakaian tangga dibutuhkan pada jembatan penyebrangan jalan, terowongan


penyebrangan jalan, dan trotoar yang mempunyai kemiringan memanjang lebih dari 10%.
Adanya tangga akan mempermudah pejalan kaki melalui zona yang menanjak.

5. Ramah bagi difabel

Prasyarat trotoar yang bagus berikutnya merupakan trotoar mesti ramah bagi difabel.
Penyandang difabel perlu dilihat kemudahannya dalam mengakses fasilitas biasa termasuk
trotoar. Supaya ramah bagi difabel, trotoar wajib dibangun dengan permukaan kasar dan keramik
berulir atau keramik bertanda khusus (guiding block) sehingga mempermudah difabel dalam
memakai trotoar.

6. Nyaman & aman

Trek pedestrian perlu dipasangi tiang pembatas supaya kendaraan bermotor tak dapat menerobos
melalui trotoar. Kecuali itu, trotoar juga perlu ditanami pohon-pohon yang rindang sehingga
menjadi lebih adem/sejuk dan pejalan kaki tak kepanasan. Pohon-pohon juga berfungsi sebagai
penyerap polusi kendaraan bermotor sehingga udara menjadi lebih bersih.Trotoar juga
sepatutnya bebas dari kesibukan ekonomi. Seringkali trotoar dihasilkan daerah berdagang oleh
para pedagang. Meskipun eksistensi pedagang hal yang demikian bisa mengurangi kenyamanan
para pejalan kaki.Padahal untuk keamanan pejalan kaki ketika malam hari, trek pedestrian perlu
dipasangi lampu penerang jalan utama (PJU). Kondisi trotoar yang jelas bisa meminimalisir
tindak kezaliman.

7. Mengaplikasikan penutup lubang saluran utilitas/drainase


Model trotoar yang mengaplikasikan manhole cover untuk menutup lubang pada saluran
drainase.Berdasarkan Bina Marga, trotoar yakni jalanan pejalan kaki yang berlokasi di tempat
manfaat jalan, dikasih lapis permukaan, diberikan elevasi lebih tinggi dari permukaan perkerasan
jalan, dan pada biasanya paralel dengan lalu lintas jalan.

Spesifikasi Trotoar Jalan

Trotoar mempunyai fungsi utama sebagai layanan untuk pejalan kaki sehingga bisa
meningkatkan kelancaran, keamanan dan kenyamanan pejalan kaki. Dengan adanya trotoar bisa
memperlancar lalu lintas jalan utama sebab tak terganggu oleh pejalan kaki.Persyaratan trotoar
yang bagus yang terakhir dan tak keok penting ialah menerapkan penutup lubang saluran
utilitas/drainase. Trotoar yang dibangun diatas saluran drainase lazimnya mempunyai lubang
(manhole) untuk mengakses ke saluran drainase hal yang demikian. Lubang hal yang demikian
semestinya ditutup supaya para pejalan kaki tak terjatuh atau terpuruk ke dalam lubang saluran
drainase. Untuk menutup lubang saluran drainase diaplikasikan tutup manhole atau manhole
cover.Manhole cover berdesain kotak bisa dipilih untuk dipakai di zona trotoar sebab manhole
cover variasi ini akan selaras dengan keramik yang diterapkan di zona trotoar yang juga
berdesain kontak.

Kreb

Kerb adalah beton tepi atau pembatas jalan dengan trotoar dan median jalan (bagian tengah pada
potongan melintang jalan).Asal usulnya bermula ketika tahun 1766 di London, didepan sebuah
gedung East India House antara trotoar dan jalanan utama dipisahkan dengan memasang 6 pilar
pipa besi, cara ini kemudian ditinggalkan dan kemudian diganti menggunakan Curb / kanstin.
Meskipun Kerb baru digunakan pada zaman modern, namun sebenarnya sudah hadir pada masa
peradaban Pompeii, digunakan sebagai bagian dari pembangunan untuk mempercantik kota
Seiring dengan diperkenalkannya teknologi kontruksi jalan Makadam pada abad 19, Kerb mulai
digunakan di jalan-jalan kota London.

Fungsi kreb

1. memisahkan jalan dengan trotoar (jalan untuk pejalan kaki), mencegah pengemudi memarkirkan
kendaraan di tepi jalan atau berkendara di tepi jalan.
2. Struktur penahan untuk sisi tepi perkuatan jalan
3. Difungsikan sebagai saluran untuk mengalirkan air hujan atau salju yang mencair, dan es
4. Aspek estetika dan mempercantik jalan

Untuk menciptakan lingkungan yang ramah terhadap pejalan kaki, kanstin cara efektif untuk
melindungi pejalan kaki dan menjadi pembatas untuk jalanan kendaraan bermotor.Untuk jalan
khusus diperuntukkan kendaraan bermotor kecepatan tinggi seperti tol (jalan bebas hambatan),
kanstin tidak digunakan, karena ketika kendaraan bermotor dengan berkecepatan tinggi
menabrak kanstin, kemungkinan besar kendaraan akan bergerak kearah sisi pejalan kakiSebagai
penggantinya digunakan barrier sebagai pembatasnya, agar benturan dapat direduksi oleh barrier.

kanstin dapat terbuat dari material karet heavy duty, beton, atau aspal. Kanstin yang diproduksi
pabrik Aneka Alam Abadi terbuat dari beton dengan dimensi sebagai berikut :

1. Panjang 40 cm x lebar 15 cm x tinggi 28 cm


2. Panjang 60 cm x lebar 22 cm x tinggi 25 cm
3. Panjang 60 cm x lebar 18 cm x tinggi 25 cm

Keuntungan menggunakan kanstin precast / cetak adalah

1. Finish permukaan sehingga tidak perlu pekerjaan finshing lagi di site


2. Pemasangan mudah dan cepat
3. Hasil pemasangan lebih rapi
4. Harga lebih murah dibandingkan melakukannya in situ (di lapangan)

Anda mungkin juga menyukai