Anda di halaman 1dari 2

JUDUL

SITI KHOERUNISA

Di suatu desa, hiduplah seorang anak remaja yang sangat memprihatinkan. Ia adalah seorang
anak yatim piatu yang kehilangan orang tuanya saat usianya masih kecil. Saat ini, ia tinggal bersama
seorang adiknya yang masih duduk dibangku SD.

Semenjak orang tuanya meninggal, ia menjadi tulang punggung bagi adiknya. Ia harus berjuang
sendirian demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Di kala sang fajar mulai menampakkan diri, dia bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.Namun
sebelum dia pergi berangkat ke sekolah, dia harus mengurus adiknya terlebih dahulu. Mulai dari
memandikannya hingga menyiapkan sarapan. Setelah itu, mereka pergi berangkat ke sekolah
bersama. Tak lupa dia juga selalu menjemput adiknya saat pulang sekolah.

Di sekolah, dia adalah anak yang pintar dan berprestasi. Dia selalu rajin belajar agar bisa
mendapatkan nilai sempurna di setiap mata pelajarannya. Oleh sebab itu, dia menjadi anak emas
bagi para guru disekolah.

Setelah pulang dari sekolah, ia selalu pergi untuk berjualan kue milik tetangganya.Dia berjualan
dari siang hingga sore hari. Namun terkadang, uang yang dihasilkan tidak seberapa. Walaupun
begitu, ia tidak pernah mengeluh dan selalu bersyukur dengan hasil yang didapatkannya.

Di suatu hari tepat di hari ulang tahun adiknya, tiba-tiba adiknya merengek ‘ Kak aku ingin kue dan
es krim!’. Dia pun terkejut, dia lupa bahwa hari ini adalah hari ulang tahun adiknya. Dia pun bingung
harus menjawab apa, karena dia tidak punya cukup uang untuk membeli keinginannya.

Dia pun memutuskan untuk mencari pekerjaan lain agar bisa memenuhi keinginan adiknya itu. Dia
banting tulang mencari pekerjaan yang bisa ia lakukan. Seperti peribahasa kepala jadi kaki, kaki jadi
kepala itulah sebutan yang cocok untuk dirinya.

‘Harus kemana lagi aku mencari pekerjaan untuk memenuhi keinginan adikku?’ Kata dia sembari
berjalan yang tak tahu arah tujuan. Dia pun beristirahat sejenak. Saat sedang beristirahat, ia melihat
batu itu seperti menangis seakan merasakan kesedihannya.

Di kala sang surya mulai tenggelam, akhirnya ada seorang warga yang sedang membutuhkan
bantuan, dia pun menghampirinya

‘Permisi bu, apakah ibu sedang membutuhkan bantuan?’ tanya dia.

‘Iya nak, ibu sedang mencari orang untuk membereskan rumah ibu. Apakah kamu berminat?’ tanya
ibu itu.

‘Iya bu, saya berminat,’jawab dia dengan penuh semangat.

Setelah beberapa jam akhirnya pekerjaannya pun selesai.

‘Akhirnya pekerjaanku sudah beres,’kata dia sembari menghela nafas.


‘Terima kasih nak, kamu sudah mau membantu ibu,’ kata ibu itu.

‘Iya bu, sama-sama,’ jawab dia dengan senang hati.

Lalu ibu itu pun memberinya sejumlah uang dan buah tangan sebagai ucapan terima kasih.

Setelah pulang dari rumah ibu itu, dia langsung buru-buru pergi ke toko kue dan
permen.‘Akhirnya aku bisa memenuhi keinginan adikku. Aku sangat bersyukur bisa membantu ibu
itu, karena berkat dia aku bisa membeli kue dan es krim ini. Ibu itu bagaikan malaikat penolong
untukku.’ Ucap dia dengan penuh rasa syukur.

Saat di perjalanan pulang, ia berjalan dengan cepat.Dia tidak sabar ingin segera memberikan kue
dan es krim yang dibelinya.

Sesampainya di rumah, dia langsung memberikan hadiah itu kepada adiknya.

‘Adik, ini hadiah untukmu!’ kata dia sambil tersenyum.

‘Wahh, makasih ya kak. Kakak sudah membelikan kue dan es krim keinginanku,’kata adiknya sembari
memeluk kakaknya.

‘Iya dik, sama-sama. Yang penting sekarang kamu senang dan kita bisa merayakan ulang tahunmu.
Selamat ulang tahun adik!!!’ ucap kakaknya dengan penuh haru.

Hikmah yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah, teruslah berusaha dan bekerja keras agar bisa
mencapai impian, serta bersyukurlah dengan apa yang telah kita usahakan.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai