Anda di halaman 1dari 12

YAYASAN EKA HARAP

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


Jl. Beliang No. 110 Telp/Faks. (0536) 3227707 Palangka Raya

MATERI : METODE PENELITIAN DAN STATISTIK DASAR


1. Identitas Mata Kuliah:.
Nama mata kuliah : Metode Penelitian Dan Statistik Dasar
Kode Mata Kuliah : Bd 404
Bobot SKS : 2 SKS ( T = 1 SKS , P = 1 SKS )
Waktu Pertemuan : 2 x 50 menit
Pertemuan : VIII
Hari/ tanggal : Sabtu, 26 Juni 2021
Pukul : 08.00-12.00 WIB
Pengajar : Evy Kasanova, SST.,M.Tr.Keb

2. Kompetensi Dasar :
Mampu memahami Statistik Dasar
3. Indikator Pencapaian Kompetensi :
Mampu menetukan ketepatan menjelaskan statistik dasar
3.1. Menentukan  cara pengumpulan data penelitian
3.2. Instrument pengumpulan data
1. Menyusun instrument pengumpulan data
2. Melakukan uji instrument data validitas dan reliabilitas instrument
3. Menyusun etika penelitian
3.3. Teknik analisis data
1. Langkah-langkah proses pengolahan data
2. Analisis penelitian deskriptif
3. Ukuran perumusan data (Mean, Median, Modus).
4. Materi Pembelajaran :
4.1. Menentukan  cara pengumpulan data penelitian
4.2. Instrument pengumpulan data
4.2.1 Menyusun instrument pengumpulan data
4.2.2 Melakukan uji instrument data validitas dan reliabilitas instrument
4.2.3 Menyusun etika penelitian
4.3. Teknik analisis data
4.3.1 Langkah-langkah proses pengolahan data
4.3.2 Analisis penelitian deskriptif
4.3.3 Ukuran perumusan data (Mean, Median, Modus).

KETEPATAN MENJELASKAN STATISTIK DASAR

A. MENENTUKAN  CARA PENGUMPULAN DATA PENELITIAN


Dalam penelitian, kita seringkali mendengar istilah metode pengumpulan data dan
instrumen pengumpulan data. Meskipun saling berhubungan, namun dua istilah ini memiliki arti
yang berbeda. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sementara itu instrumen pengumpulan data
merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen
pengumpulan data dapat berupa check list, kuesioner, pedoman wawancara, hingga kamera untuk
foto atau untuk merekam gambar.
Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam sebuah penelitian.
Metode pengumpulan data ini dapat digunakan secara sendiri-sendiri, namun dapat pula
digunakan dengan menggabungkan dua metode atau lebih. Beberapa metode pengumpulan data
antara lain:
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya
jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan teknologi, metode
wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya telepon, email, atau
skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
a. Wawancara terstruktur
Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang
hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat daftar
pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrumen
penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.
b. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat
poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.
2. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai faktor
dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap dari
responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi.
Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian yang bertujuan untuk
mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam. Metode ini juga tepat
dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan data
observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:
a. Participant observation
Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-
hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
b. Non participant observation
Berlawanan dengan participant observation, non participant observation merupakan
observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang
sedang diamati.
3. Angket (kuesioner)
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner
merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan
pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu
kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah
yang luas.
Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua jenis,
yakni kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang
memberikan kebebasan kepada objek penelitian untuk menjawab. Sementara itu, kuesioner
tertutup adalah kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk dipilih oleh objek
penelitian. Seiring dengan perkembangan, beberapa penelitian saat ini juga menerapkan
metode kuesioner yang memiliki bentuk semi terbuka. Dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah
diberikan oleh peneliti, namun objek penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab
sesuai dengan kemauan mereka.
4. Studi Dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek
penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam
dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam
pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni:
a. Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami
suatu peristiwa, misalnya: autobiografi
b. Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita orang
lain, misalnya: biografi.

B. INSTRUMENT PENGUMPULAN DATA


1. Pengertian instrument

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen


penelitiansangat erat kaitannya dengan teknik pengumpulan data. Setiap teknik pengumpulan
data akan memiliki bentuk instrumen yang berbeda pula.

Perlu kita pahami, tidak semua instrumen cocok digunakan dalam semua jenis
penelitian. Instrumen yang dapat digunakan sangat tergantung pada jenis data yang diperlukan
sesuai dengan masalah penelitian. Oleh karena itu, sebelum kita menetapkan instrumen
penelitian, maka terlebih dahulu kita perlu memahami jenis data yang akan kita kumpulkan
dalam penelitian. 

Menurut Nana Sujana dan Ibrahim (1989) dalam Wina Sanjaya (2013), untuk
menghasilkan data yang akurat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun
instrumen penelitian:
a. Masalah dan variabel yang diteliti termasuk indikator variabel, harus jelas dan spesifik,
sehingga dapat dengan mudah menetapkan jenis-jenis instrumen yang diperlukan.
b. Sumber data atau informasi baik jumlah maupun keragamannya harus diketahui terlebih
dahulu, sebagai bahan dasar dalam menentukan isi, bahasa, sistematika, dan sistematika
item dalaminstrumen penelitian.
c. Keterangan dalam instrumen itu sendiri sebagai alat pengumpul data baik dari keajekan,
kesahihan, maupun objektivitasnya.
d. Jenis data yang diharapkan dari penggunaan instrumen harus jelas, sehingga peneliti dapat
memperkirakan cara analisis data guna memecahkan masalah penelitian.
e. Mudah dan praktis digunakan, tetapi dapat menghasilkan data yang diperlukan.

2. Langkah-langkah Menyusun Instrumen Penelitian


Dalam menyusun instrumen disarankan mengikuti langkah-langkah berikut.
a. Analisis Variabel Penelitia
Menganalisis setiap variabel menjadi subvariabel kemudian mengembangkannya menjadi
indikator-indikator merupakan langkah awal sebelum instrumen itu dikembangkan.
b. Menetapkan Jenis Instrumen
Jenis instrumen dapat ditetapkan manakala peneliti sudah memahami dengan pasti tentang
variabel dan indikator penelitiannya. Satu variabel mungkin hanya memerlukan satu jenis
instrumen atau meungkin memerlukan lebih dari satu jenis instrumen.
Menyusun Kisi-kisi atau Layout Instrumen
c. Kisi-kisi instrumen diperlukan sebagai pedoman dalam merumuskan item instrumen.
Dalam kisi-kisi itu harus mencakup ruang lingkup materi variabel penelitian, jenis-jenis
pertanyaan, banyaknya pertanyaan, serta waktu yang dibutuhkan. Selain itu, dalam kisi-kisi
juga harus tergambarkan indikator atau abilitas dari setiap variabel. Misalnya, untuk
menentukan prestasi belajar atau kemampuan subjek penelitian, diukur dari tingkat
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan sebagainya.
d.  Menyusun Item Instrumen
Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun, langkah selanjutnya adalah menyusun item
pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen yang akan digunakan.
e. Mengujicobakan Instrumen
Uji coba instrumen perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat reabilitas dan validitas serta
keterbacaan setiap item. Mungkin saja berdasarkan hasil uji coba ada sejumlah item yang
harus dibuang dan diganti dengan item yang baru, setelah mendapat masukkan dari subjek
uji coba.
Jika daftar metode dan daftar instrumen tersebut dipasangkan, akan terlihat dalam tabel berikut
ini.

NO Jenis Metode Jenis Instrumen


1. Angket (questionnaire) Angket (questionnaire)
    Daftar cocok (checklist)
    Skala (scala), inventori (Inventory)
2. Wawancara (interview) Pedoman wawancara (interview guide)
    Daftar cocok (checklist)
Lembar pengamatan, panduan pengamatan,
Pengamatan / observasi
3. panduan observasi (observation sheet, observation
(observation)
schedule), daftar cock (cheklist)
4. Ujian atau tes (test) Soal ujian, soal tes atau tes (test),
    Inventori (inventory).
5. dokumentasi Daftar cocok (checklist)
    Tabel

3. Melakukan uji instrument data validitas dan reliabilitas instrument


a. Pengertian Validitas
Menurut Azwar (1986), uji validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk
mengukur ketepatan dan kecermatan suatu variabel terkait fungsinya dalam suatu
penelitian. Validitas dalam penelitian adalah derajat ketepatan alat ukur terhadap
objek yang diukur (Sugiaharto dan Sitinjak, 2006). Kemudian Ghazali (2009)
menyatakan bahwa uji validitas menunjukkan sah atau tidaknya suatu kuesioner
dalam penelitian.

Uji Validitas 
1. taraf kepercayaan (sig 5%) atau tergantung peneliti
2. apabila nilai r hitung >= r tabel maka butir kuesioner yang dimaksud valid
3. apabila nilai r hitung <= r tabel maka butir kuesioner yang dimaksud tidak valid 

Uji Reliabilitas
untuk pengukuran kehandalan kuesioner mengacu pada tabel berikut
b. Cara Uji validitas dengan SPSS
Terdapat banyak metode uji validitas kuesioner. Pada artikel ini dijelaskan metode
uji validitas yang paling populer yaitu metode Bivariate Pearson. Metode ini juga
disebut metode Korelasi Produk Momen Pearson.

4. Menyusun etika penelitian


Kata Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti adat kebiasaan.  Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika bermakna ilmu tentang apa yang baik dan apa
yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Etika merupakan suatu
pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral.
Etika berkaitan erat dengan masalah nilai. Kattsoff mengemukakan sesungguhnya etika
lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungannya
dengan tingkah laku manusia.

Prinsip Dasar Dan Kaidah Etika Penelitian


Peneliti dalam melaksanakan seluruh kegiatan penelitian harus memegang teguh sikap
ilmiah (scientific attitude) serta menggunakan prinsip-prinsip etika  penelitian. Meskipun
intervensi yang dilakukan dalam penelitian tidak memiliki risiko yang dapat merugikan
atau membahayakan subyek penelitian, namun  peneliti perlu mempertimbangkan aspek
sosioetika dan menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan. Secara garis besar,
etika penelitian memiliki berbagai macam prinsip, namun terdapat beberapa prinsip
utama yang perlu dipahami oleh  peneliti, yaitu : menghormati harkat dan martabat
manusia, menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian, keadilan dan
inklusivitas, dan memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan, Milton
(1999); Loisella, Profetto-McGrath, Polit & Beck, (2004) yakni:
a. Prinsip pertama
Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi yang
terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan menentukan
pilihan dan bebas dari paksaan untuk  berpartisipasi dalam kegiatan penelitian.
Beberapa tindakan yang terkait dengan prinsip menghormati harkat dan martabat
manusia, adalah peneliti mempersiapkan formulir persetujuan subyek yang terdiri
atas :
1) Penjelasan manfaat penelitian
2) Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan.
3) Penjelasan manfaat yang akan didapatkan.
4) Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan subyek
berkaitan dengan prosedur penelitian.
5) Persetujuan subyek dapat mengundurkan diri kapan saja.
6) Jaminan anonimitas dan kerahasiaan. 
b. Prinsip kedua
Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk  privasi dan kebebasan
individu. Pada dasarnya penelitian akan memberikan akibat terbukanya informasi
individu termasuk informasi yang bersifat pribadi. Sedangkan, tidak semua orang
menginginkan informasinya diketahui oleh orang lain, sehingga peneliti perlu
memperhatikan hak-hak dasar individu tersebut. Dalam implementasinya, peneliti
tidak boleh menampilkan informasi identitas baik nama maupun alamat asal subyek
dalam kuesioner dan alat ukur apapun untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek.
Peneliti dapat menggunakan koding sebagai pengganti identitas responden.
c. Prinsip ketiga
Yaitu prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan keadilan. Untuk memenuhi
prinsip keterbukaan, penelitian dilakukan secara  jujur, hati-hati, profesional,
berperikemanusiaan, dan psikologis serta perasaan yang religius subyek penelitian.
Keadilan memiliki bermacam-macam teori, namun yang terpenting adalah bagaimana
keuntungan dan beban harus didistribusikan diantara anggota kelompok public.
Prinsip keadilan menekankan sejauh mana kebijakan penelitian membagikan
keuntungan dan  beban secara merata atau menurut kebutuhan, kemampuan,
kontribusi dan  pilihan public

Fungsi Etika Penelitian


a. Fungsi Akademik (Teoretis) Sebuah penelitian seberapa kecil apapun harus
mempunyai fungsi akademik atau teoretis. Artinya, hasil atau temuan sebuah
penelitian  jenis apapun dengan metode apapun pada hakikatnya adalah merupakan
temuan akdemik, yang beararti merupakan sumbangan teoretis bagi pengembangan
ilmu yang bersangkutan. Penelitian di  bidang kesehatan hasilnya jelas secara
akademik merupakan  pencerahan ilmu kesehatan. Dengan perkataan lain, hasil atau
temuan sebuah penelitian apa pun merupakan tambahan khasanah ilmu  pengetahuan.
b. Fungsi Terapan (Aplikatif) Bidang ilmu apapun, sebenarnya mempunyai aspek teori
dan aspek aplikatif atau penerapannya bagi kesejahteraan masyarakat. Demikian  pula
kesehatan atau kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni. Oleh sebab itu, penelitian
di bidang apapun bukan sekadar membuktikan teori atau memperoleh teori baru, tetapi
juga harus mempunyai implikasinya terhadap program peningkatan kesejahteraan
masyarakat, termasuk program kesehatan masyarakat. Hal ini dimaksudkan bahwa
hasil atau temuan sebuah penelitian, di samping menambah khasanah ilmu
pengetahuan seperti disebutkan di atas, juga dapat merupakan masukan bagi
pengembangan program-program, khususnya program kesehatan masyarakat. Inilah
yang dimaksud  bahwa penelitian itu juga mempunyai fungsi terapan atau aplikatif, di
samping fungsi teoretis. Hasil sebuah penelitian, meskipun menemukan teori yang
muluk-muluk, tetapi tidak dapat digunakan untuk perbaikan program, maka dapat
dikatakan bahwa penelitian merupakan sarana atau cara untuk memperoleh masukan
atau input bagi perencanaan atau pengembangan program atau alternatif  pemecahan
masalah, termasuk masalah kesehatan.

C. TEKNIK ANALISIS DATA


1. Langkah-langkah proses pengolahan data
Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau
angka  ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu      
(Hasan, 2002). Perkembangan teknologi komputer dalam bisnis dan
perkembangan universitas dengan fasilitas pengolahan dan analisis data
statistiknya sangat pesat. Banyak koleksi atau paket-paket program komputer
telah didesain untuk mengolah dan menganalisis bermacam-macam tipe data.
Paket program komputer seperti Statistical Analysis System (SAS), Statistical
Package for Social Science (SPSS), Microsoft Excel, LISREL (Student Version),
AMOS tersedia luas di pasaran sebagai perangkat lunak komputer yang bebas
diperjualbelikan, selain berbagai jenis perangkat lunak lainnya. Bermacam-
macam perangkat lunak komputer pribadi tersedia untuk aplikasi penelitian.
Sebagian besar paket ini terdiri dari susunan program yang cukup besar untuk
analisis deskriptif dan analisis statistik dengan monovariate, bivariate, atau
multivatiate. Yang termasuk dalam proses pengolahan data, secara singkat dapat
disebutkan sebagai berikut:
a. Verifikasi
b. Pengorganisasian data
c. Pencarian kembali
d. Transformasi
e. Penggabungan
f. Pengurutan
g. Perhitungan / kalkulasi
h. Ekstraksi data untuk membentuk informasi
i. Pembentukan pengetahuan (Witarto, 2008)

Selain itu, (dalam Hasan, 2002) juga dijelaskan bahwa Pengolahan data meliputi
kegiatan, sebagai berikut.

a. Editing
Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah dikumpulkan,
karena kemungkinan data yang masuk (raw data) atau data terkumpul itu tidak
logis dan meragukan. Tujuan editing adalah untuk menghilangkan kesalahan-
kesalahan yang terdapat pada pencatatan di lapangan dan bersifat koreksi. Pada
kesempatan ini, kekurangan data atau kesalahan data dapat dilengkapi atau
diperbaiki baik dengan pengumpulan data ulang atau pun dengan interpolasi
(penyisipan). Hal-hal yang perlu diedit pada data  masuk adalah sebagai
berikut.
1) Dipenuhi tidaknya instruksi sampling
2) Dapat dibaca atau tidaknya data yang masuk
3) Kelengkapan pengisian
4) Keserasian(consistency)
5) Apakah isi jawaban dapat dipahami
b. Coding
Coding adalah pemberian atau pembuatan kode-kode pada tiap-tiap data yang
termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam
bentuk angka-angka atau huruf-huruff yang memberikan petunjuk, atau
identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis. Contoh kode
pendidikan, kode daerah (kabupaten, kecamatan, dan desa)
c. Tabulasi
Tabulasi adalah membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah diberikan
kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Untuk melakukan tabulasi ini
dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahan khususnya
dalam tabulasi silang. Tabel ini dapat berbentuk.
1) Tabel pemindahan
Tabel pemindahan disebut juga lembaran kode, yaitu tempat
memindahkan kode-kode dari kuesioner atau pencatatan pengamatan.
2) Tabel biasa
Tabel biasa adalah table yang disusun berdasarkan sifat responden
tertenyu dan tujuan tertentu.
3) Tabel analisis
Tabel analisis adalah tabel yang memuat suatu jenis iinformasi yang
telah dianalisi. Tabel ini hanya memmuat satu jenis informasi.
Contohnya, tabel satu arah atau tabel tunggal, dan tabel silang.

2. Analisis penelitian deskriptif


Jenis metode penelitian yang dipilih adalah deskriptif analisis, adapun
pengertian dari metode deskriptif analitis menurut (Sugiono: 2009; 29) adalah
suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran
terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum.
Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai
subjek penelitian berdasarkan data variabel yang diperoleh dan kelompok subjek
yang diteliti.48 Yang termasuk dalam analisis data statistik deskriptif adalah
penyajian data melalui tabel distribusi frekuensi, tabel histogram, mean dan skor
deviasi.

Anda mungkin juga menyukai