Oleh karena itu, dia konsisten menggunakan kata falsafat, bukan
filsafat. Buku-bukunya mengenai "ftlsafat" ditulis dengan falsafat, seperti Falsafat Agama don Falsafat don Mistisisme dalam Islam. (Bakhtiar, Filsofat, hlm.7} Kendati istilah filsafat yang lebih tepat adalah falsafat yang berasal dari bahasa Arab, kata filsafat sebenarnya bias diterima dalam bahasa Indonesia. Sebab, sebagian kata Arab yang diindonesiakan mengalami perubahan dalam hurup vokalnya, seperti masjid menjadi mesjid dan karamah menjadi keramat. Karena ltu, perubahan hurup a menjadi I dalam kata falsafah bias ditolerir. Lagi pula, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata filsafat menunjukkan pengertian yang dimaksud, yaitu pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenal hakikat segala yang ada, sebab, asai, dan hukumnya. Ada beberapa hal yang sejak awal harus diketahui mengenai filsafat,: Fiisafat berkenaan dengan pencarian kebenaran fundamental (Socrates; Plato)Kebenaran itu dicari dengan cara: (a) argumentative, yaitu, pemaparan pendapat yang rasional disertai dasar-dasar penalarannya; (b) non -ernptrlk, yaitu, tidak berdasarkan pemahaman inderawi. Penalaran filosofis selalu mengandung ciri-ciri (urutan berikut menurut kebermaknaan manfaat filosofis dari cirri bersangkutan): skeptic 9meragukan), menyeluruh (holistic, comprehensive), mendasar (radikal), kritis, dan analitis. Penalaran filosofis umumnya sibuk menanyakan serta menelusuri makna dan penyebab dasar dari berbagai pengetahuan (termasuk fenomenon (tunggal) ataufenomena (jamak) = gejala), tanpa mengenal batas apapun, baik batas alamiah, apalagi batas buatan manusia, seperti batas ruang, waktu, agama atau kepercayaan, adat istiadat, etnik, ilmu, dan berbagal hal lainnya. Dis- iplin filsafat, kalau boleh disebut "disiplin", adalah dtslplln yang paling beragam pengertiannya.