DESKRIPSI HAZARD
Arah Giribelah
TEMUAN HASIL AUDIT KESELAMATAN JALAN
Arah Pracimantoro/Duwet
5
4
2 3
1
Arah Giriwoyo
Persimpangan jalan tidak dapat terdefinisi dengan baik oleh pengemudi, disebabkan oleh defisiensi manajemen
dan rekayasa lalu lintas, sebagai berikut :
(1) Rambu petunjuk jurusan/tujuan, belum terpasang baik dari arah Pracimantoro/Duwet maupun dari arah
Giriwoyo.
(2) Rambu peringatan simpang prioritas yang sudah terpasang, tidak sesuai dengan kondisi persimpangan
sebidang.
(3) Marka tanda pengarah jalur yang sudah terpasang hanya memberikan petunjuk arah lurus yang terlanjur
dipasang pada jalur membelok ke arah Pracimantoro/Duwet, kondisi tersebut berpotensi menyebabkan
kesalahpahaman pengemudi.
(4) Marka tanda pengarah jalur yang sudah terpasang dekat pulau jalan menunjukkan arah lurus (ke
Pracimantoro/Duwet) dan ke kiri (ke Giribelah), berpotensi membingungkan pengemudi karena
pemasangannya terlalu dekat dengan pulau jalan.
(5) Rambu perintah memasuki jalur yang dituju yang sudah terpasang hanya menunjukkan arah menuju
“Pracimantoro/Duwet".
(6) Lampu penerangan jalan pada jalur utama (yang menuju ke Pracimantoro/Duwet) belum terpasang.
(7) Khusus arus lalu lintas menuju arah Pracimantoro/Duwet, terdapat rambu perintah memasuki jalur utama ke
arah Pracimantoro/Duwet tetapi tidak disertai rambu larangan memasuki jalur. Kondisi tersebut berpotensi
menyebabkan pelanggaran lalu lintas dan tabrakan dengan kendaraan dari arah Pracimantoro/Duwet menuju
Giriwoyo.
(8) Marka peringatan penyempitan jalur belum terpasang, baik dari arah Pracimantoro/Duwet maupun dari arah
Giriwoyo.
Berdasarkan laporan kecelakaan dari kepolisian dan informasi masyarakat setempat, tercatat pernah terjadi
kecelakaan 2 (dua) kali di persimpangan sebidang Simpang Tiga Jembatan Tanggung, dengan tingkat keparahan
korban fatal dan luka berat.
Kejadian yang mungkin terjadi karena defisiensi manajemen dan rekayasa lalu lintas tersebut di atas, antara lain :
(1) Pengemudi dari arah Girowoyo menuju arah Pracimantoro/Duwet akan mengalami kebingungan dan
TEMUAN HASIL AUDIT KESELAMATAN JALAN
mengira bahwa arah Pracimantoro/Duwet adalah arah lurus (disebabkan oleh defisiensi manajemen dan
rekayasa lalu lintas nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6). Ketika pengemudi menyadari bahwa arah Pracimantoro/Duwet
adalah arah kanan, maka pengemudi akan berbelok secara mendadak. Kondisi tersebut dapat memicu
terjadinya tabrakan dengan kendaraan lain dari arah belakang.
(2) Pengemudi dari arah Giriwoyo dan dari arah Pracimantoro/Duwet, akan sulit mengidentifikasi kondisi
persimpangan sebidang Simpang Tiga Jembatan Tanggung, disebabkan karena lampu penerangan belum
terpasang (defisiensi manajemen dan rekayasa lalu lintas nomor 6). Kondisi tersebut dapat menyebabkan
pengemudi keluar jalur dan menabrak pengaman jalan.
(3) Pengemudi dari arah Pracimantoro/Duwet yang menuju arah Giribelah, akan langsung belok ke kanan
karena tidak ada rambu larangan memasuki jalur (defisiensi manajemen dan rekayasa lalu lintas nomor 7).
Kondisi tersebut dapat menyebabkan tabrakan dengan pengemudi dari arah Giribelah yang menuju arah
Pracimantoro/Duwet.
(4) Pengemudi dari arah Pracimantoro/Duwet dan dari arah Giriwoyo yang memasuki zona penyempitan jalur
pada persimpangan sebidang Simpang Tiga Jembatan Tanggung, akan terlambat menyadari adanya
penyempitan jalur (disebabkan oleh defisiensi manajemen dan rekayasa lalu lintas nomor 8). Kondisi
tersebut dapat menyebabkan pengemudi berpindah lajur secara mendadak, sehingga memicu tabrakan
dengan kendaraan lain dari arah belakang.
Tingkat 1 10 40 70 100
Keparahan (Tidak ada (Luka ringan) (Luka (Luka (Fatal)
Korban cedera) sedang) berat)
Rendah Sedang Tinggi
Tingkat (1 - 80)
Skor Risiko 200 (81 - (211 -
Bahaya
210) 500)
REKOMENDASI PENANGANAN
TEMUAN HASIL AUDIT KESELAMATAN JALAN
Hazard dikendalikan sampai batas toleransi; diperlukan penanganan teknis berdasarkan hasil inspeksi
keselamatan jalan di lokasi kejadian dan sekitarnya. Rekomendasi penanganan yang perlu dilakukan adalah :
(1) Memasang Rambu petunjuk jurusan/tujuan, baik untuk lalu lintas dari arah Pracimantoro/Duwet maupun dari
arah Giriwoyo.
(2) Mengganti Rambu Peringatan Simpang Prioritas yang lama dengan Rambu Peringatan Simpang yang benar
dan sesuai kondisi persimpangan sebidang.
(3) Mengganti marka tanda pengarah menjadi arah lurus dan belok ke kanan. Marka tanda pengarah dipasang
minimal 2 buah, 20 meter sebelum simpang, dan 50 meter sebelum simpang.
(4) Memasang marka chevron yang menerus dengan pulau lalu lintas.
(5) Memasang rambu perintah memasuki jalur untuk arah menuju Giribelah.
(6) Memasang lampu penerangan jalan pada arah Pracimantoro/Duwet dan arah Giriwoyo.
(7) Memasang rambu dilarang masuk jalur, berdampingan dengan rambu perintah memasuki jalur yang dituju
(Pada titik nomor 7).
(8) Memasang marka chevron pada area sebelum penyempitan jalur, baik dari arah Pracimantoro/Duwet maupun
dari arah Giriwoyo.
TEMUAN HASIL AUDIT KESELAMATAN JALAN
Sketsa Penanganan :
Arah Giribelah
Arah Pracimantoro/Duwet
Arah Giriwoyo